SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
INDONESIA
KELOMPOK 3
Anggota Kelompok
1 Faisal Ramadhan (201011200502)
2 Futu Dauliyah Sani (201011200492)
Istilah Kuznets, perubahan struktur ekonomi disebut transpormasi struktural, artinya rangkaian
perubahan yang saling terkait satu dengan yang lainnya dalam komposisi AD, perdagangan luar negeri
(ekspor dan impor), AS (produksi dan penggunaan faktor produksi yang diperlukan guna mendukung
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan (Chenery, 1979)
Ada dua teori utama yangumum digunakan dalam menganalisis perubahan sturktur ekonomi,
yakni dari Arthur Lewis tentang migrasi dan Hollis Chenery tentang teori transportasi struktural. Teori
Lewis pada dasarnya membahasa proses pembangunan ekonomi yang terjadi di daerah pedesaan dan
daerah perkotaan. Dalamnya Lewis mengasumsikan bahwa perekonomian suatu negara pada dasranya
terbagi atas dua, yaitu perekkonomian tradisional di pedesaan yang didominasi sektor pertanian dan
perekonomian modern di perkotaan dengan industri sebagai sektor utama.
Perubahan Struktur Ekonomi
Bahwa ekonomi suatu negara pada dasarnya terbagi menjadi 2 yaitu:
Perekonomian Tradisional dipedesaan yang didominasi oleh sektor pertanian Perekonomian
Modern diperkotaan dengan industri sebagai sektor utama. Di pedesaan karena pertumbuhan
penduduknay tinttgi, maka terjadi kelebihan L dan tingkat hidup masyarakat berada pada
kondisi subsistence. Kelebihan L ini ditandai dengan produk marjinalnya yang nilainya nol dan
tingkat upah riil (w) yang rendah. Rumus ini juga berlaku bagi perekonomian Modern.
Rumusnya :
LPD = Fd(WP’ YP) (2,25)
LPS = Fs(wp) (2,26) LPD = LPD
= LP (2,27)
A. Teori Migrasi (Arthus Lewis)
Teori ini mempokuskan pada perubahan struktur dalam tahapan proses perubahan
ekonomi di LDCs, yang mengalami transportasi dari pertanian tradisional ke sektor
industri sebagai mesin utama penggerak pertumbuhan ekonomi.
B. Teori Transpormasi struktural (Hollis Chenery)
Struktur Perekonomian Indonesia
Menurut Dumairy struktur perekonomian suatu negara dapat dilihat dariu berbagai
sudut tinjauan. Setidak-tidaknya struktur perekonomian dapat dilihat dari empat sudut
tinjauan, yaitu tinjauan makro-sektoral, tinjauan keuangan, tinjauan penyelenggaraan
kenegaraan, dan tinjauan birokrasi pengambilan keputusan.
STRUKTUR EKONOMI
INDONESIA
Struktur Ekonomi suatu negara dapat dilihat dari berbagai sudut tinjauan.
Ada 4 macam tinjauan :
1. Tinjauan makro-sektoral
2. Tinjauan keruangan
3. Tinjauan penyelenggaraan kenegaraan
4. Tinjauan birokrasi pengambilan keputusan
Tabel 4.6 PDB Indonesia Menurut Persentase Kontribusi Sektoral, pada Tahun 1969-1993
Sektor Ekonomi 1969 1974 1979 1984 1989 1993
Menurut Harga Berlaku
Pertanian 49,3 32,7 28,1 22,7 23,4 18,5
Pertambangan 4,7 22,2 21,8 18,8 13,1 10,2
Industri Pengolahan 9,2 8,3 10,3 14,6 18,4 22,3
Listrik, Gas, Air Minum 0,5 0,5 0,5 0,4 0,6 0,9
Bangunan 2,8 3,8 5,6 5,3 5,3 6,0
Transportasi dan Komunikasi 2,8 4,1 4,4 5,6 5,5 6,9
Perdagangan 30,7 28,4 29,3 14,9 17,0 16,5
Keuangan dan Perbankan 3,4 3,9 5,0
Sewa Rumah 2,9 2,5 2,5
Pemerintahan dan Pertahanan 7,2 6,7 7,4
Jasa-jasa 4,1 3,5 3,8
Produk Domestik Bruto 100 100 100 100 100 100
Tabel 4.7 Kontribusi Sektoral dalam Penyerapan Tenaga Kerja pada Tahun 1992(Berdasarkan Data Penduduk
Berumur 10 Tahun ke Atas nyang Bekerja)
Sektor Jumlah Persentase
Pertanian 42.153.205 53,69
Pertambangan 524.924 0,67
Industri Pengolahan 8.255.496 10,51
Listrik, Gas, Air Minum 162.367 0,21
Bangunan 2.514.744 3,20
Transportasi dan Komunikasi 2.573.809 3,28
Perdagangan 11.746.813 14,96
Lain-lain 10.567.014 13,48
Jumlah 78.518.372 100
1. Struktur Ekonomi Dari Tinjauan Makro-Sektoral
Berdasarkan tinjauan makro-sektoral perekonomian suatu negara dapat berstruktur
agraris, industri, atau niaga. Hal ini tergantung pada sektor apa/mana yang dapat menjadi tulang
punggung perekonomian negara yang bersangkutan. Dilihat secara makro sektoral dalam bentuk
produk domestik bruto maka struktur perekonomian Indonesia dam[ppai tahun 1990-an masih agraris,
namun sekarang sudah berstruktur industri.
Struktur perekonomian Indonesia yang industrialisasi pada saat ini sesungguhnya belum
mutlak, tetapi masih sangat dini. Industrialisasi di Indonesia barulah berdasarkan kontribusi sektoral
dalam membentuk PDB atau pendapatan nasional. Industrialisasi yang ada belum didukung dengan
kontribusi sektoral dalam penerapan tenaga dan angkatan kerja. Apabila kontribusi sektoral dalam
menyumbang pendapatan dan dalam penerapan tenaga kerja diperbandingkan, maka struktur ekonomi
Indonesia ternyata masih dualisme.
Boeke seoang ekonom Belanda mengatakan bahwa perekonomian Indonesia berstruktur
dualistis. Sebab dari segi penyerapan tenaga kerja dan sumber kehidupan rakyat (53,69%), sedangkan
sektor industri pengolahan hanya menyerap 10,51% tenaga kerja.
2. Struktur Ekonomi Dari Tinjauan Keruangan
Pergesern sturktur ekopnomi secara makro-sektoral senada dengan pergeserannya dengan
keruanngan, ditinjau dari sudut pandang keruangan, struktur perekonomian telah bergeser dari
struktur pedesaan menjadi struktur perkotaan. Hal ioni dapat kita lihat dan kita rasakan sejak Pelita I
hingga era reformasi sekarang ini. Kemajuan perekonomian di kota-kota jauh lebih besar dibandingkan
dengan di pedesaan., hal ini disebabkan pembangunan industri-industri pengolahan di daerah
perkotaan dan juga makin berkembangnya sarana dan prasarana transportasi dan komunikasi.
Dengan demikian jumlah penduduk yang tinggal di kawasan pedesaan menjadi lebih
sedikit, hal ini bukan semata-mata karena perpindahan pendudik dari pedesaan ke kota untuk bekerja
di pabrik-pabrik tetapi juga karena mekar dan berkembangnya kota-kota khusunya di pulau Jawa
sehingga terjadi penumoukan penduduk disini. Disamping itu juga kehidupan masyarakat sehari-hari
semakin modern yang tercermin dari perilaku konsumtif masyarakat dan juga penerapan teknologi
modern untuk proses produksi oleh perusahaan-perusahaan.
3. Struktur Ekonomi Dari Tinjauan Penyelenggaraan Kenegaraan
truktur ekonomi dapat pula melihatnya dengan tinjauan penyelenggraan kenegaraan. Ditinjau dari sini
maka struktur perekonomian dapat dibedakan menjadi struktur etatis, egaliter, atau borjuis. Predikat ini
bergantung pada siapa atau kalangan mana yang menjadi pemeranm utama dalam perekonomian yang
berangkutan, yaitu bisa pemerintah/negara, bisa rakyat kebanyakan atau kalangan pemodal dan usahawan.
Struktur ekonomi Indonesia sejak awal Orde Baru hingga pertengahan dasawarsa 1980-an
berstruktur etatis dimana pemerintah atau negara dengan BUMN dan BUMD sebagai kepanjangan tangannya,
merupakan pelaku utama perekonomian Indonesia. Baru mulai pertengahan dasawarsa 1990-an peran pemerintah
dalam perekonomian berangsur-angsur dikurangi, yaitu sesudah secara eksplisit dituangkan melalui GBHN
1988/1989 mengundang kalangan swasta untuk berperan lebih besar dlam perekonomian nasional.
Struktur ekonomi ini arahnya untuk sementara adalah ke perekonomian yang berstruktur borjuis, dan
belum mengarah ke struktur perekonomian yang egaliter, karena baru kalangan pemodal dan usahawan kuatlah yang
dapat dengan cepat menanggapi undangan dari pemerintah tersebut. Maka akibatnya terjadi ekonomi konglomerasi
dimana hanya beberapa orang pemodal kuat yang mengendalikan sektor-sektor ekonomi di Indonesia, yang dampaknya
kita rasakan sekarang yaitu ambruknya perekonomian Indonesia karena tidak terkendalinya investasi-investasi yang
dananya berupa pinjaman dari luar negeri.
Pada era revormasi ini struktur ekonomi Indonesia diarahkana pada strruktur ekonomi egaliter dimana
seluruh penggerak roda perekonomian dilibatkan dalam membangun perekonomian Indonesia. Misalnya dengan
memperkuat peran usaha-usaha koperasi, pengusaha mikro, kecil; dan menengah karena mereka dianggap pelaku-
pelaku ekonomi yang tahan menghadapai krisis ekonomi, dan dianggap sebagai pelaku-pelaku ekonomi yang mampu
menjadi penyangga perekonomian Indonesia.
4. Struktur Ekonomi Dari Tinjauan Birokrasi Pengambilan Keputusan
Struktur ekonomi dapat pula dilihat berdasarkan tinjauan birokrasi pengambila
keputusan. Dilihat dari sudut tinjauan ini, struktur ekonomi dapat dibedakan menjadi struktur
ekonomi yang terpusat (sentralisasi) dan desentralisasi.
Berdasarkan tinjauan birokrasi pengambilan keputusan, dapat dikaikan bahwa struktur
perekonomian Indonesia selama era pembangunan jangka panjang tahap pertama adalah
sentralistis. Dalam struktur ekonomi yang sentralistis pembuatan keputusannya lebih banyak
ditetapkan oleh pemrintah pusat atau kalangan atas pemerintahan. Pemerintah daerah atau
kalangan pemerintahan dibawah, beserta masyarakkkat dan mereka yang tidak memiliki akses ke
pemrintahan pusat, cenderungnya mereka hanya menjadi pelaksana saja, dan dalam pembuatan
perencanaan hanya sekedar sebagai pendengar.
Struktur birokrasi pengambilan keputusan yang sentralistis ini terpelihara rapi selama
pemerintahan orde baru, hal ini disebabkan oleh budaya atau kultur masyarakat Indonesia yang
paternalistik. Walaupun Indonesia sudah merdeka stengah abad dan menuju era globalisasi namun
budaya ini masih sulit untuk ditngalkan, dan bahkan cenderung dipertahankan.
Struktur perekonomian yang etatis dan sentralistis berkaitan erat. Pemerintah Pusat
menganggap bahwa Pemerintah Daerah belum cukup mampu untuk diserahi tugas untuk
melaksanakan pembangunan ekonomi. Argumentasi yang sering dijadikan legitimasi adalah
karena sebagai negara sedang berkembang yang barau mulai melakukan proses pembangunan.
Sehingga dalam kondisi yang demikian diperlukan peran sekaligus dukungan pemerintah sebagai
agen pembangunan, sehingga menjadikannya etatis, dan sekaligus dibutuhkan pemerintahan
yang kuat. Namun demikian sejak awal pembangunan jangka panjang tahap kedua (PJP II)
struktur perekonomian yang etatis dan sentralistis tersebut secara berangsur mulai berkurang
kadarnya.
Keinginan untuk melakukan desentralisasi dan demokratisasi ekonomi makin besar.
Perubahan rezim pemerintahan dari orde baru ke rezim pemerintahan era reformasi telah
membawa angin segar bagi pemerintahan di daerah untuk melaksanakan pembangunan ekonomi.
Hal ini seiring dengan mulai diberlakukannya UU Nomor 22 tahun 1999 dan telah diubah menjadi
UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah maka terjadi perubahan struktur
perekonomian yang etatis menjadi egaliter, yang tadinya sentralistis menjadi desentralistis.
Kebijaksanaan deregulasi sejak tahun 1983 mendorong terjadinya
ekspansi ekonomi dan ekspansi moneter. Serangkaian deregulasi
mendorong kegitan
swasta untuk melakukan ekspansi ekonomi. Sementara meningkatnya
permintaan domestik, baik permintaan untuk konsumsi maupun untuk
investasi, mendorong terjadinya ekspansi moneter.
“Pertumbuhan Ekonomi
EXPANSI EKONOMI DI TANDAI OLEH :
1) Meningkatnya lalu pertumbuhan ekonomi (GDP):
7,5%, 7,1%, 6,6%,
(1989, 1990, 1991).
2) Meningkatnya laju pendapatan bruto (GDY): 7,5%,
10,5%, 7,1%
(1989,1990, 1991).
3) Meningkatnya investasi sektor swasta): 15,0%,
17,0% (1989, 1990).
Ekspansi moneter ditandai oleh:
Meningkatnya jumlah uang beredar (M2): 40%, 44%, 7,1%
(1989, 1990).
Meningkatnya volume kredit bank: 48%, 54%(1989,1990).
Meningkatnya laju inflasi: 5,5%, 9,5% (1989, 1990).
Ekonomi terlalu panas (overheated):
Ekspansi ekonomi yang ditandai oleh laju pertumbuhan pesat selama tiga
tahun berturut-turut dianggap terlalu panas (overheated) dari sudut kestabilan
keuangan moneter. Bila hal ini dibiarkan berlangsung terus akan membahayakan
kestabilan harga dalam negeri dan melemahkan neraca pembayara luar negeri.
Karena itu pemerintah melakukan kebijaksanaan uang ketat (TMP = Tigh Money
Policy)
Kebijaksanaan Uang Ketat (TMP) meliputi :
1) Kebijaksanaan fiskal/ keuangan negara
- Meningkatkan penerimaan pajak untuk tahun fiskal 1991/1992 dan 1992/1993.
- Penerimaan dari sektor non-migas dapat melebihi sasarannya, sehingga tahun fiskal 1991/1992
secara riil tercapai surplus pada anggaran negara.
2) Kebijaksanaan Moneter/ Perbankan
- Melakukan politik diskonto (suku bunga) dan open market operation melalui SBI, untukmembatasi
kredit perbankan.
- Mengawasi nisbah likuiditas bank terhadap volume kredit (LDR : Loan to Deposit Ratio), dan
nisbah kekuatan modal bank (CAR = Capital Adeuqcy Ratio).
- Dampak dari TMP adalah menurunnya pertumbuhan ekonomi pada tahun 1991 menjadi 6,6% di
samping karena musim kemarau yang panjang.
Pertumbuhan Ekonomi = pertumbuhan output
1. Sumber pertumbuhan
2. Aggreagate Demand
3. Aggreagate Supply
Agg S
Agg D 1
Agg D 2
P
Q
P2
P1
Q1 Q2
P
Q
Agg D
Agg S 1
Agg S 2
P1
P2
Q1 Q2
Agg Demand naik -> Q naik Agg Supply naik -> Q naik
Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran atau perubahan Agg D dan
Agg S
B). Agg Supply Model Pertumbuhan Neo klasik
Fungsi produksi Cobb-Douglas
Y =Tt K t a L t ß
Keterangan :
Y t = tingkat produksi pada periode t
T t = tingkat teknologi pada periode t
K t = stock kapital pada periode t
L t = jumlah tenaga kerja pada periode t
α dan ß = produktivitas tenaga kerja dan modal
Fungsi produksi Klasik
Q = f ( K, L, M, E )
K = stock kapital, paling penting
L = labor (TK)
M = material (Raw Material)
E = energi
Kelemahan teori / model pertumbuhan Klasik :
a. Yaitu tidak bisa menerangkan mengapa pertumbuhan ekonomi negara yang kurang memiliki
SDA maupun modal, pertumbuhan ekonominya dapat lebih cepat.
Misalnya : Singapura, Korea, Negara-negara maju
b. Kurang memperhitungkan peranan teknologi (dianggap konstan)
Model Pertumbuhan Modern
Q = f ( K, L, M, E, T )
T = teknologi dan pendidikan
- sangat penting
- meningkatkan produksivitas tenaga kerja dan efisiensi
Untuk Indonesia mana yang cocok ? Jawablah dan berikan alasannya !
B). Agg Demand
Y = C + I + G + ( X – M )
C = a + b y
I = I a – i r
G = G a
X = X a
M = Ma + my
Y = PDB (GDP)
Pertanyaan
1. Untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi yang lebih tinggi perubahan
struktur ekonomi seperti apa yang
dibutuhkan?
2. Apa saja yang harus dilakukan oleh
pemerintah agar pertumbuhan
ekonomi berkualitas?
3. Mengapa pembangunan infrastruktur
sangat penting dalam menunjang
pembangunan ekonomi?
Pertanyaan Ini bisa diskusikan di E-
LEARNING
SEKIAN DARI KAMI
MOHON MAAF APABILA ADA INGIN DITAMBAHKAN ATAU INGIN DITANYAKAN BISA
DIDISKUSIKAN DI E-LEARNING KITA.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Perubahan struktur ekonomi
Perubahan struktur ekonomiPerubahan struktur ekonomi
Perubahan struktur ekonomiEnengNs
 
Perubahan struktur ekonomi indonesia erlina risnandari 11140131 (6 )
Perubahan struktur ekonomi indonesia erlina   risnandari 11140131 (6 )Perubahan struktur ekonomi indonesia erlina   risnandari 11140131 (6 )
Perubahan struktur ekonomi indonesia erlina risnandari 11140131 (6 )erlina risnandari
 
M5. perubahan struktur ekonomi
M5. perubahan struktur ekonomiM5. perubahan struktur ekonomi
M5. perubahan struktur ekonomierlina na
 
Perubahan struktur perekonomian indonesia......
Perubahan struktur perekonomian indonesia......Perubahan struktur perekonomian indonesia......
Perubahan struktur perekonomian indonesia......rosita puspa
 
Perubahan struktural
Perubahan strukturalPerubahan struktural
Perubahan strukturalifa_talita
 
Presentation5.pptx perubahan struktur ekonomi
Presentation5.pptx  perubahan struktur ekonomiPresentation5.pptx  perubahan struktur ekonomi
Presentation5.pptx perubahan struktur ekonomiiswah yuni
 
Pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur
Pertumbuhan ekonomi dan perubahan strukturPertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur
Pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktursulkhi
 
PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMIPERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMIGilang Jupriono
 
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMIBakhrul Ulum
 
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomiPerekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomihandy watung
 
Perubahan struktur ekonomi
Perubahan struktur ekonomiPerubahan struktur ekonomi
Perubahan struktur ekonomiLutfiyah Siti
 
6 perubahan struktur ekonomi
6 perubahan struktur ekonomi6 perubahan struktur ekonomi
6 perubahan struktur ekonomibayuajinugraha21
 
Charisma 11140935 perubahan struktur ekonomi indonesia
Charisma 11140935 perubahan struktur ekonomi indonesiaCharisma 11140935 perubahan struktur ekonomi indonesia
Charisma 11140935 perubahan struktur ekonomi indonesiaCharisma Al-ma'arij
 
5. perubahan struktur ekonomi
5. perubahan struktur ekonomi5. perubahan struktur ekonomi
5. perubahan struktur ekonomiFindi Rifa'i
 
5 perubahan struktur ekonomi
5 perubahan struktur ekonomi5 perubahan struktur ekonomi
5 perubahan struktur ekonomiemi halimi
 
Perubahan struktur modal
Perubahan struktur modalPerubahan struktur modal
Perubahan struktur modalifat fatiroh
 
Tugas perekonomian indonesia
Tugas perekonomian indonesiaTugas perekonomian indonesia
Tugas perekonomian indonesiaolerafif
 

What's hot (20)

Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
 
Perubahan struktur ekonomi
Perubahan struktur ekonomiPerubahan struktur ekonomi
Perubahan struktur ekonomi
 
Perubahan struktur ekonomi indonesia erlina risnandari 11140131 (6 )
Perubahan struktur ekonomi indonesia erlina   risnandari 11140131 (6 )Perubahan struktur ekonomi indonesia erlina   risnandari 11140131 (6 )
Perubahan struktur ekonomi indonesia erlina risnandari 11140131 (6 )
 
M5. perubahan struktur ekonomi
M5. perubahan struktur ekonomiM5. perubahan struktur ekonomi
M5. perubahan struktur ekonomi
 
Perubahan struktur perekonomian indonesia......
Perubahan struktur perekonomian indonesia......Perubahan struktur perekonomian indonesia......
Perubahan struktur perekonomian indonesia......
 
Perubahan struktural
Perubahan strukturalPerubahan struktural
Perubahan struktural
 
Presentation5.pptx perubahan struktur ekonomi
Presentation5.pptx  perubahan struktur ekonomiPresentation5.pptx  perubahan struktur ekonomi
Presentation5.pptx perubahan struktur ekonomi
 
Pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur
Pertumbuhan ekonomi dan perubahan strukturPertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur
Pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur
 
PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMIPERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
 
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomiPerekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
 
Perubahan struktur ekonomi
Perubahan struktur ekonomiPerubahan struktur ekonomi
Perubahan struktur ekonomi
 
6 perubahan struktur ekonomi
6 perubahan struktur ekonomi6 perubahan struktur ekonomi
6 perubahan struktur ekonomi
 
Charisma 11140935 perubahan struktur ekonomi indonesia
Charisma 11140935 perubahan struktur ekonomi indonesiaCharisma 11140935 perubahan struktur ekonomi indonesia
Charisma 11140935 perubahan struktur ekonomi indonesia
 
5. perubahan struktur ekonomi
5. perubahan struktur ekonomi5. perubahan struktur ekonomi
5. perubahan struktur ekonomi
 
5 perubahan struktur ekonomi
5 perubahan struktur ekonomi5 perubahan struktur ekonomi
5 perubahan struktur ekonomi
 
Perubahan sistem ekonomi
Perubahan sistem ekonomiPerubahan sistem ekonomi
Perubahan sistem ekonomi
 
Perubahan struktur modal
Perubahan struktur modalPerubahan struktur modal
Perubahan struktur modal
 
Tugas perekonomian indonesia
Tugas perekonomian indonesiaTugas perekonomian indonesia
Tugas perekonomian indonesia
 

Similar to Kelompok 3

6 perubahan struktur ekonomi
6 perubahan struktur ekonomi6 perubahan struktur ekonomi
6 perubahan struktur ekonomifirman sahari
 
6 perubahan struktur ekonomi
6 perubahan struktur ekonomi6 perubahan struktur ekonomi
6 perubahan struktur ekonomifirman sahari
 
Ajid 5x ma perubahan struktur ekonomi
Ajid 5x ma perubahan struktur ekonomiAjid 5x ma perubahan struktur ekonomi
Ajid 5x ma perubahan struktur ekonomiabdul ajid
 
5 perubahan struktur ekonomi adhi nugraha 5x
5 perubahan struktur ekonomi adhi nugraha 5x5 perubahan struktur ekonomi adhi nugraha 5x
5 perubahan struktur ekonomi adhi nugraha 5xadhi nugraha
 
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 5
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 5Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 5
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 5Rostiawati Hasan
 
Asmu'ah 5 x_11140176_perubahan struktur ekonomi
Asmu'ah 5 x_11140176_perubahan struktur ekonomiAsmu'ah 5 x_11140176_perubahan struktur ekonomi
Asmu'ah 5 x_11140176_perubahan struktur ekonomiAsmu'ah muah
 
Bab v perubahan sruktur ekonomi
Bab v perubahan sruktur ekonomiBab v perubahan sruktur ekonomi
Bab v perubahan sruktur ekonomiSinta Lestari
 
BAHAN AJAR 1.pptx
BAHAN AJAR 1.pptxBAHAN AJAR 1.pptx
BAHAN AJAR 1.pptxRifaSya3
 
Week 6 perubahan struktur perekonomian yusinadia sekar sari 11140023 5 v-ma
Week 6 perubahan struktur perekonomian  yusinadia sekar sari 11140023   5 v-maWeek 6 perubahan struktur perekonomian  yusinadia sekar sari 11140023   5 v-ma
Week 6 perubahan struktur perekonomian yusinadia sekar sari 11140023 5 v-maYusinadia Sekar Sari
 
Ppt gambaran dasar perekonomian indonesia
Ppt gambaran dasar perekonomian indonesiaPpt gambaran dasar perekonomian indonesia
Ppt gambaran dasar perekonomian indonesiaR Anggara
 
Pi (sistem ekonomi indonesia)
Pi (sistem ekonomi indonesia)Pi (sistem ekonomi indonesia)
Pi (sistem ekonomi indonesia)mona munawaroh
 
BAB-VII-PELAKU-PELAKU-EKONOMI.pptx
BAB-VII-PELAKU-PELAKU-EKONOMI.pptxBAB-VII-PELAKU-PELAKU-EKONOMI.pptx
BAB-VII-PELAKU-PELAKU-EKONOMI.pptxArmanMahbub2
 
strukur ekonomi indonesia
strukur ekonomi indonesiastrukur ekonomi indonesia
strukur ekonomi indonesiaMohammad Nawawi
 
BAB-VII-PELAKU-PELAKU-EKONOMI.pptx
BAB-VII-PELAKU-PELAKU-EKONOMI.pptxBAB-VII-PELAKU-PELAKU-EKONOMI.pptx
BAB-VII-PELAKU-PELAKU-EKONOMI.pptxInggapratiwi
 
Pertumbuhan ekonomi naila tika fix.
Pertumbuhan ekonomi naila tika fix.Pertumbuhan ekonomi naila tika fix.
Pertumbuhan ekonomi naila tika fix.NandaTika
 
PPT 5.2 Kebijakan Pembangunan Ekonomi.pptx
PPT 5.2 Kebijakan Pembangunan Ekonomi.pptxPPT 5.2 Kebijakan Pembangunan Ekonomi.pptx
PPT 5.2 Kebijakan Pembangunan Ekonomi.pptxAbdulAziz113158
 
Tugas 5 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 5 restu antika 11140107 (5 v ma)Tugas 5 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 5 restu antika 11140107 (5 v ma)Restu Antika
 
Makalah analisa perekonomian indonesia pasca krisis ekonomi eropa
Makalah analisa perekonomian indonesia pasca krisis ekonomi eropaMakalah analisa perekonomian indonesia pasca krisis ekonomi eropa
Makalah analisa perekonomian indonesia pasca krisis ekonomi eropaPT. Radio Muara Utama Jaya
 

Similar to Kelompok 3 (20)

6 perubahan struktur ekonomi
6 perubahan struktur ekonomi6 perubahan struktur ekonomi
6 perubahan struktur ekonomi
 
6 perubahan struktur ekonomi
6 perubahan struktur ekonomi6 perubahan struktur ekonomi
6 perubahan struktur ekonomi
 
Ajid 5x ma perubahan struktur ekonomi
Ajid 5x ma perubahan struktur ekonomiAjid 5x ma perubahan struktur ekonomi
Ajid 5x ma perubahan struktur ekonomi
 
5 perubahan struktur ekonomi adhi nugraha 5x
5 perubahan struktur ekonomi adhi nugraha 5x5 perubahan struktur ekonomi adhi nugraha 5x
5 perubahan struktur ekonomi adhi nugraha 5x
 
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 5
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 5Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 5
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 5
 
Asmu'ah 5 x_11140176_perubahan struktur ekonomi
Asmu'ah 5 x_11140176_perubahan struktur ekonomiAsmu'ah 5 x_11140176_perubahan struktur ekonomi
Asmu'ah 5 x_11140176_perubahan struktur ekonomi
 
Sistem ekonomi pancasila
Sistem ekonomi pancasilaSistem ekonomi pancasila
Sistem ekonomi pancasila
 
Bab v perubahan sruktur ekonomi
Bab v perubahan sruktur ekonomiBab v perubahan sruktur ekonomi
Bab v perubahan sruktur ekonomi
 
BAHAN AJAR 1.pptx
BAHAN AJAR 1.pptxBAHAN AJAR 1.pptx
BAHAN AJAR 1.pptx
 
Week 6 perubahan struktur perekonomian yusinadia sekar sari 11140023 5 v-ma
Week 6 perubahan struktur perekonomian  yusinadia sekar sari 11140023   5 v-maWeek 6 perubahan struktur perekonomian  yusinadia sekar sari 11140023   5 v-ma
Week 6 perubahan struktur perekonomian yusinadia sekar sari 11140023 5 v-ma
 
Ppt gambaran dasar perekonomian indonesia
Ppt gambaran dasar perekonomian indonesiaPpt gambaran dasar perekonomian indonesia
Ppt gambaran dasar perekonomian indonesia
 
Pi (sistem ekonomi indonesia)
Pi (sistem ekonomi indonesia)Pi (sistem ekonomi indonesia)
Pi (sistem ekonomi indonesia)
 
BAB-VII-PELAKU-PELAKU-EKONOMI.pptx
BAB-VII-PELAKU-PELAKU-EKONOMI.pptxBAB-VII-PELAKU-PELAKU-EKONOMI.pptx
BAB-VII-PELAKU-PELAKU-EKONOMI.pptx
 
strukur ekonomi indonesia
strukur ekonomi indonesiastrukur ekonomi indonesia
strukur ekonomi indonesia
 
BAB-VII-PELAKU-PELAKU-EKONOMI.pptx
BAB-VII-PELAKU-PELAKU-EKONOMI.pptxBAB-VII-PELAKU-PELAKU-EKONOMI.pptx
BAB-VII-PELAKU-PELAKU-EKONOMI.pptx
 
Pertumbuhan ekonomi naila tika fix.
Pertumbuhan ekonomi naila tika fix.Pertumbuhan ekonomi naila tika fix.
Pertumbuhan ekonomi naila tika fix.
 
PPT 5.2 Kebijakan Pembangunan Ekonomi.pptx
PPT 5.2 Kebijakan Pembangunan Ekonomi.pptxPPT 5.2 Kebijakan Pembangunan Ekonomi.pptx
PPT 5.2 Kebijakan Pembangunan Ekonomi.pptx
 
Tugas 5 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 5 restu antika 11140107 (5 v ma)Tugas 5 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 5 restu antika 11140107 (5 v ma)
 
Pasar Modal
Pasar ModalPasar Modal
Pasar Modal
 
Makalah analisa perekonomian indonesia pasca krisis ekonomi eropa
Makalah analisa perekonomian indonesia pasca krisis ekonomi eropaMakalah analisa perekonomian indonesia pasca krisis ekonomi eropa
Makalah analisa perekonomian indonesia pasca krisis ekonomi eropa
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

Kelompok 3

  • 1. PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI INDONESIA KELOMPOK 3 Anggota Kelompok 1 Faisal Ramadhan (201011200502) 2 Futu Dauliyah Sani (201011200492)
  • 2. Istilah Kuznets, perubahan struktur ekonomi disebut transpormasi struktural, artinya rangkaian perubahan yang saling terkait satu dengan yang lainnya dalam komposisi AD, perdagangan luar negeri (ekspor dan impor), AS (produksi dan penggunaan faktor produksi yang diperlukan guna mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan (Chenery, 1979) Ada dua teori utama yangumum digunakan dalam menganalisis perubahan sturktur ekonomi, yakni dari Arthur Lewis tentang migrasi dan Hollis Chenery tentang teori transportasi struktural. Teori Lewis pada dasarnya membahasa proses pembangunan ekonomi yang terjadi di daerah pedesaan dan daerah perkotaan. Dalamnya Lewis mengasumsikan bahwa perekonomian suatu negara pada dasranya terbagi atas dua, yaitu perekkonomian tradisional di pedesaan yang didominasi sektor pertanian dan perekonomian modern di perkotaan dengan industri sebagai sektor utama. Perubahan Struktur Ekonomi
  • 3. Bahwa ekonomi suatu negara pada dasarnya terbagi menjadi 2 yaitu: Perekonomian Tradisional dipedesaan yang didominasi oleh sektor pertanian Perekonomian Modern diperkotaan dengan industri sebagai sektor utama. Di pedesaan karena pertumbuhan penduduknay tinttgi, maka terjadi kelebihan L dan tingkat hidup masyarakat berada pada kondisi subsistence. Kelebihan L ini ditandai dengan produk marjinalnya yang nilainya nol dan tingkat upah riil (w) yang rendah. Rumus ini juga berlaku bagi perekonomian Modern. Rumusnya : LPD = Fd(WP’ YP) (2,25) LPS = Fs(wp) (2,26) LPD = LPD = LP (2,27) A. Teori Migrasi (Arthus Lewis)
  • 4. Teori ini mempokuskan pada perubahan struktur dalam tahapan proses perubahan ekonomi di LDCs, yang mengalami transportasi dari pertanian tradisional ke sektor industri sebagai mesin utama penggerak pertumbuhan ekonomi. B. Teori Transpormasi struktural (Hollis Chenery)
  • 5. Struktur Perekonomian Indonesia Menurut Dumairy struktur perekonomian suatu negara dapat dilihat dariu berbagai sudut tinjauan. Setidak-tidaknya struktur perekonomian dapat dilihat dari empat sudut tinjauan, yaitu tinjauan makro-sektoral, tinjauan keuangan, tinjauan penyelenggaraan kenegaraan, dan tinjauan birokrasi pengambilan keputusan.
  • 6. STRUKTUR EKONOMI INDONESIA Struktur Ekonomi suatu negara dapat dilihat dari berbagai sudut tinjauan. Ada 4 macam tinjauan : 1. Tinjauan makro-sektoral 2. Tinjauan keruangan 3. Tinjauan penyelenggaraan kenegaraan 4. Tinjauan birokrasi pengambilan keputusan
  • 7. Tabel 4.6 PDB Indonesia Menurut Persentase Kontribusi Sektoral, pada Tahun 1969-1993 Sektor Ekonomi 1969 1974 1979 1984 1989 1993 Menurut Harga Berlaku Pertanian 49,3 32,7 28,1 22,7 23,4 18,5 Pertambangan 4,7 22,2 21,8 18,8 13,1 10,2 Industri Pengolahan 9,2 8,3 10,3 14,6 18,4 22,3 Listrik, Gas, Air Minum 0,5 0,5 0,5 0,4 0,6 0,9 Bangunan 2,8 3,8 5,6 5,3 5,3 6,0 Transportasi dan Komunikasi 2,8 4,1 4,4 5,6 5,5 6,9 Perdagangan 30,7 28,4 29,3 14,9 17,0 16,5 Keuangan dan Perbankan 3,4 3,9 5,0 Sewa Rumah 2,9 2,5 2,5 Pemerintahan dan Pertahanan 7,2 6,7 7,4 Jasa-jasa 4,1 3,5 3,8 Produk Domestik Bruto 100 100 100 100 100 100
  • 8. Tabel 4.7 Kontribusi Sektoral dalam Penyerapan Tenaga Kerja pada Tahun 1992(Berdasarkan Data Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas nyang Bekerja) Sektor Jumlah Persentase Pertanian 42.153.205 53,69 Pertambangan 524.924 0,67 Industri Pengolahan 8.255.496 10,51 Listrik, Gas, Air Minum 162.367 0,21 Bangunan 2.514.744 3,20 Transportasi dan Komunikasi 2.573.809 3,28 Perdagangan 11.746.813 14,96 Lain-lain 10.567.014 13,48 Jumlah 78.518.372 100
  • 9. 1. Struktur Ekonomi Dari Tinjauan Makro-Sektoral Berdasarkan tinjauan makro-sektoral perekonomian suatu negara dapat berstruktur agraris, industri, atau niaga. Hal ini tergantung pada sektor apa/mana yang dapat menjadi tulang punggung perekonomian negara yang bersangkutan. Dilihat secara makro sektoral dalam bentuk produk domestik bruto maka struktur perekonomian Indonesia dam[ppai tahun 1990-an masih agraris, namun sekarang sudah berstruktur industri. Struktur perekonomian Indonesia yang industrialisasi pada saat ini sesungguhnya belum mutlak, tetapi masih sangat dini. Industrialisasi di Indonesia barulah berdasarkan kontribusi sektoral dalam membentuk PDB atau pendapatan nasional. Industrialisasi yang ada belum didukung dengan kontribusi sektoral dalam penerapan tenaga dan angkatan kerja. Apabila kontribusi sektoral dalam menyumbang pendapatan dan dalam penerapan tenaga kerja diperbandingkan, maka struktur ekonomi Indonesia ternyata masih dualisme. Boeke seoang ekonom Belanda mengatakan bahwa perekonomian Indonesia berstruktur dualistis. Sebab dari segi penyerapan tenaga kerja dan sumber kehidupan rakyat (53,69%), sedangkan sektor industri pengolahan hanya menyerap 10,51% tenaga kerja.
  • 10. 2. Struktur Ekonomi Dari Tinjauan Keruangan Pergesern sturktur ekopnomi secara makro-sektoral senada dengan pergeserannya dengan keruanngan, ditinjau dari sudut pandang keruangan, struktur perekonomian telah bergeser dari struktur pedesaan menjadi struktur perkotaan. Hal ioni dapat kita lihat dan kita rasakan sejak Pelita I hingga era reformasi sekarang ini. Kemajuan perekonomian di kota-kota jauh lebih besar dibandingkan dengan di pedesaan., hal ini disebabkan pembangunan industri-industri pengolahan di daerah perkotaan dan juga makin berkembangnya sarana dan prasarana transportasi dan komunikasi. Dengan demikian jumlah penduduk yang tinggal di kawasan pedesaan menjadi lebih sedikit, hal ini bukan semata-mata karena perpindahan pendudik dari pedesaan ke kota untuk bekerja di pabrik-pabrik tetapi juga karena mekar dan berkembangnya kota-kota khusunya di pulau Jawa sehingga terjadi penumoukan penduduk disini. Disamping itu juga kehidupan masyarakat sehari-hari semakin modern yang tercermin dari perilaku konsumtif masyarakat dan juga penerapan teknologi modern untuk proses produksi oleh perusahaan-perusahaan.
  • 11. 3. Struktur Ekonomi Dari Tinjauan Penyelenggaraan Kenegaraan truktur ekonomi dapat pula melihatnya dengan tinjauan penyelenggraan kenegaraan. Ditinjau dari sini maka struktur perekonomian dapat dibedakan menjadi struktur etatis, egaliter, atau borjuis. Predikat ini bergantung pada siapa atau kalangan mana yang menjadi pemeranm utama dalam perekonomian yang berangkutan, yaitu bisa pemerintah/negara, bisa rakyat kebanyakan atau kalangan pemodal dan usahawan. Struktur ekonomi Indonesia sejak awal Orde Baru hingga pertengahan dasawarsa 1980-an berstruktur etatis dimana pemerintah atau negara dengan BUMN dan BUMD sebagai kepanjangan tangannya, merupakan pelaku utama perekonomian Indonesia. Baru mulai pertengahan dasawarsa 1990-an peran pemerintah dalam perekonomian berangsur-angsur dikurangi, yaitu sesudah secara eksplisit dituangkan melalui GBHN 1988/1989 mengundang kalangan swasta untuk berperan lebih besar dlam perekonomian nasional.
  • 12. Struktur ekonomi ini arahnya untuk sementara adalah ke perekonomian yang berstruktur borjuis, dan belum mengarah ke struktur perekonomian yang egaliter, karena baru kalangan pemodal dan usahawan kuatlah yang dapat dengan cepat menanggapi undangan dari pemerintah tersebut. Maka akibatnya terjadi ekonomi konglomerasi dimana hanya beberapa orang pemodal kuat yang mengendalikan sektor-sektor ekonomi di Indonesia, yang dampaknya kita rasakan sekarang yaitu ambruknya perekonomian Indonesia karena tidak terkendalinya investasi-investasi yang dananya berupa pinjaman dari luar negeri. Pada era revormasi ini struktur ekonomi Indonesia diarahkana pada strruktur ekonomi egaliter dimana seluruh penggerak roda perekonomian dilibatkan dalam membangun perekonomian Indonesia. Misalnya dengan memperkuat peran usaha-usaha koperasi, pengusaha mikro, kecil; dan menengah karena mereka dianggap pelaku- pelaku ekonomi yang tahan menghadapai krisis ekonomi, dan dianggap sebagai pelaku-pelaku ekonomi yang mampu menjadi penyangga perekonomian Indonesia.
  • 13. 4. Struktur Ekonomi Dari Tinjauan Birokrasi Pengambilan Keputusan Struktur ekonomi dapat pula dilihat berdasarkan tinjauan birokrasi pengambila keputusan. Dilihat dari sudut tinjauan ini, struktur ekonomi dapat dibedakan menjadi struktur ekonomi yang terpusat (sentralisasi) dan desentralisasi. Berdasarkan tinjauan birokrasi pengambilan keputusan, dapat dikaikan bahwa struktur perekonomian Indonesia selama era pembangunan jangka panjang tahap pertama adalah sentralistis. Dalam struktur ekonomi yang sentralistis pembuatan keputusannya lebih banyak ditetapkan oleh pemrintah pusat atau kalangan atas pemerintahan. Pemerintah daerah atau kalangan pemerintahan dibawah, beserta masyarakkkat dan mereka yang tidak memiliki akses ke pemrintahan pusat, cenderungnya mereka hanya menjadi pelaksana saja, dan dalam pembuatan perencanaan hanya sekedar sebagai pendengar. Struktur birokrasi pengambilan keputusan yang sentralistis ini terpelihara rapi selama pemerintahan orde baru, hal ini disebabkan oleh budaya atau kultur masyarakat Indonesia yang paternalistik. Walaupun Indonesia sudah merdeka stengah abad dan menuju era globalisasi namun budaya ini masih sulit untuk ditngalkan, dan bahkan cenderung dipertahankan.
  • 14. Struktur perekonomian yang etatis dan sentralistis berkaitan erat. Pemerintah Pusat menganggap bahwa Pemerintah Daerah belum cukup mampu untuk diserahi tugas untuk melaksanakan pembangunan ekonomi. Argumentasi yang sering dijadikan legitimasi adalah karena sebagai negara sedang berkembang yang barau mulai melakukan proses pembangunan. Sehingga dalam kondisi yang demikian diperlukan peran sekaligus dukungan pemerintah sebagai agen pembangunan, sehingga menjadikannya etatis, dan sekaligus dibutuhkan pemerintahan yang kuat. Namun demikian sejak awal pembangunan jangka panjang tahap kedua (PJP II) struktur perekonomian yang etatis dan sentralistis tersebut secara berangsur mulai berkurang kadarnya. Keinginan untuk melakukan desentralisasi dan demokratisasi ekonomi makin besar. Perubahan rezim pemerintahan dari orde baru ke rezim pemerintahan era reformasi telah membawa angin segar bagi pemerintahan di daerah untuk melaksanakan pembangunan ekonomi. Hal ini seiring dengan mulai diberlakukannya UU Nomor 22 tahun 1999 dan telah diubah menjadi UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah maka terjadi perubahan struktur perekonomian yang etatis menjadi egaliter, yang tadinya sentralistis menjadi desentralistis.
  • 15. Kebijaksanaan deregulasi sejak tahun 1983 mendorong terjadinya ekspansi ekonomi dan ekspansi moneter. Serangkaian deregulasi mendorong kegitan swasta untuk melakukan ekspansi ekonomi. Sementara meningkatnya permintaan domestik, baik permintaan untuk konsumsi maupun untuk investasi, mendorong terjadinya ekspansi moneter. “Pertumbuhan Ekonomi
  • 16. EXPANSI EKONOMI DI TANDAI OLEH : 1) Meningkatnya lalu pertumbuhan ekonomi (GDP): 7,5%, 7,1%, 6,6%, (1989, 1990, 1991). 2) Meningkatnya laju pendapatan bruto (GDY): 7,5%, 10,5%, 7,1% (1989,1990, 1991). 3) Meningkatnya investasi sektor swasta): 15,0%, 17,0% (1989, 1990).
  • 17. Ekspansi moneter ditandai oleh: Meningkatnya jumlah uang beredar (M2): 40%, 44%, 7,1% (1989, 1990). Meningkatnya volume kredit bank: 48%, 54%(1989,1990). Meningkatnya laju inflasi: 5,5%, 9,5% (1989, 1990).
  • 18. Ekonomi terlalu panas (overheated): Ekspansi ekonomi yang ditandai oleh laju pertumbuhan pesat selama tiga tahun berturut-turut dianggap terlalu panas (overheated) dari sudut kestabilan keuangan moneter. Bila hal ini dibiarkan berlangsung terus akan membahayakan kestabilan harga dalam negeri dan melemahkan neraca pembayara luar negeri. Karena itu pemerintah melakukan kebijaksanaan uang ketat (TMP = Tigh Money Policy)
  • 19. Kebijaksanaan Uang Ketat (TMP) meliputi : 1) Kebijaksanaan fiskal/ keuangan negara - Meningkatkan penerimaan pajak untuk tahun fiskal 1991/1992 dan 1992/1993. - Penerimaan dari sektor non-migas dapat melebihi sasarannya, sehingga tahun fiskal 1991/1992 secara riil tercapai surplus pada anggaran negara. 2) Kebijaksanaan Moneter/ Perbankan - Melakukan politik diskonto (suku bunga) dan open market operation melalui SBI, untukmembatasi kredit perbankan. - Mengawasi nisbah likuiditas bank terhadap volume kredit (LDR : Loan to Deposit Ratio), dan nisbah kekuatan modal bank (CAR = Capital Adeuqcy Ratio). - Dampak dari TMP adalah menurunnya pertumbuhan ekonomi pada tahun 1991 menjadi 6,6% di samping karena musim kemarau yang panjang.
  • 20. Pertumbuhan Ekonomi = pertumbuhan output 1. Sumber pertumbuhan 2. Aggreagate Demand 3. Aggreagate Supply
  • 21. Agg S Agg D 1 Agg D 2 P Q P2 P1 Q1 Q2 P Q Agg D Agg S 1 Agg S 2 P1 P2 Q1 Q2 Agg Demand naik -> Q naik Agg Supply naik -> Q naik
  • 22. Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran atau perubahan Agg D dan Agg S B). Agg Supply Model Pertumbuhan Neo klasik Fungsi produksi Cobb-Douglas Y =Tt K t a L t ß Keterangan : Y t = tingkat produksi pada periode t T t = tingkat teknologi pada periode t K t = stock kapital pada periode t L t = jumlah tenaga kerja pada periode t α dan ß = produktivitas tenaga kerja dan modal
  • 23. Fungsi produksi Klasik Q = f ( K, L, M, E ) K = stock kapital, paling penting L = labor (TK) M = material (Raw Material) E = energi Kelemahan teori / model pertumbuhan Klasik : a. Yaitu tidak bisa menerangkan mengapa pertumbuhan ekonomi negara yang kurang memiliki SDA maupun modal, pertumbuhan ekonominya dapat lebih cepat. Misalnya : Singapura, Korea, Negara-negara maju b. Kurang memperhitungkan peranan teknologi (dianggap konstan) Model Pertumbuhan Modern Q = f ( K, L, M, E, T ) T = teknologi dan pendidikan - sangat penting - meningkatkan produksivitas tenaga kerja dan efisiensi Untuk Indonesia mana yang cocok ? Jawablah dan berikan alasannya !
  • 24. B). Agg Demand Y = C + I + G + ( X – M ) C = a + b y I = I a – i r G = G a X = X a M = Ma + my Y = PDB (GDP)
  • 25. Pertanyaan 1. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi perubahan struktur ekonomi seperti apa yang dibutuhkan? 2. Apa saja yang harus dilakukan oleh pemerintah agar pertumbuhan ekonomi berkualitas? 3. Mengapa pembangunan infrastruktur sangat penting dalam menunjang pembangunan ekonomi? Pertanyaan Ini bisa diskusikan di E- LEARNING
  • 26. SEKIAN DARI KAMI MOHON MAAF APABILA ADA INGIN DITAMBAHKAN ATAU INGIN DITANYAKAN BISA DIDISKUSIKAN DI E-LEARNING KITA. TERIMAKASIH