Dokumen tersebut membahas tentang perubahan struktur ekonomi Indonesia dari yang bersifat agraris menjadi industrialisasi, meskipun industrialisasi belum sepenuhnya tercapai karena kontribusi sektor industri dalam penyerapan tenaga kerja masih rendah. Dokumen tersebut juga menjelaskan struktur ekonomi Indonesia dilihat dari berbagai aspek makro sektoral, keruangan, penyelenggaraan negara, dan birokrasi pengambilan keputusan
2. Teori perubahan struktur ekonomi menitikberatkan pada mekanisme
transformasi yang dialami oleh negara-negara sedang berkembang
yang semula bersifat subsistem dan menitikberatkan pada sektor
tradisional menuju ke struktur lebih modern yang didominasi oleh
sektor-sektor non primer, khususnya industri jasa.
Cheneri meminjam isttilas Kuznets, menatakan bahawa perubahan
sturktur ekonomi, secara umum disebut sebagai transformasi struktur
yang diartikan sebagai suatu rangkaian perubahan yang saling terkait
satu sama lain dalam komposis agregat demand (AD), ekspor-impor (X
- M), Agregat supplay (AS) yang merupaka produksi dan peng unaan
faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal guna
mendukung proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan.
Ada dua teori utama yangumum digunakan dalam menganalisis
perubahan sturktur ekonomi, yakni dari Arthur Lewis tentang migrasi
dan Hollis Chenery tentang teori transportasi struktural. Teori Lewis
pada dasarnya membahasa proses pembangunan ekonomi yang
terjadi di daerah pedesaan dan daerah perkotaan. Dalamnya Lewis
mengasumsikan bahwa perekonomian suatu negara pada dasranya
terbagi atas dua, yaitu perekkonomian tradisional di pedesaan yang
didominasi sektor pertanian dan perekonomian modern di perkotaan
dengan industri sebagai sektor utama.
3. Karena perekkonomiannya masih bersifat tradisional dan subsistem, dan
pertumbuhan pendudik yang tinggi, maka terjadi pertumbuhan suplai
tenaga kerja. Over-Supplay tenaga kerja ini ditandai dengan produk
marginalnya yang nilainya nol dan tingkat upah riil yang rendah. Keranka
pemikiran Chenery pada dasarnya sama dengan teori model Lewis. Teori
Chenery dikenal dengan teori pattern of development, dimana dalam teori
ini difokuskan pada perubahan struktur dalam tahapan proses perubahan
ekonomi di negara sedang berkembang, yang mengalami transformasi
dari pertanian tradisional ke industri sebagai mesin utama pertumbuhan
ekonomi. Dalam penelitianya Chenery dan Syirquin mengidentifikasi
bahwa dengan peningkatan perubahan pendapatan masyarakat per
kapita membawa perubahan ke arah konsumeristik dari penekanan pada
makanan dan kebutuhan poko lainnya ke arah barang-barang manufaktur
dan jasa.
Perubahan struktur ekonomi berbarengan dengan petumbuhan PDB yang
merupakan total pertumbuhan nilai tambah dari semua sektor ekonomi.
Secara umum dalam proses pembangunan terjadi transformasi ekonomi,
dimana pangasa PDB dari sektor industri meningkat dan sektor pertanian
mengalami penurunan.
Menururt Chenery, proses transformasi sturktural akan mencapai tarafnya
yang paling cepat bila pergeseran pola permintaan domestik ke arah
output industri manufaktur diperkuat oleh perubahan yang serupa dalam
komposis perdagangan luar negri atau ekspor sebagaimana yang terjadi di
4. Struktur Perekonomian Indonesia
Menurut Dumairy struktur perekonomian suatu negara dapat dilihat
dariu berbagai sudut tinjauan. Setidak-tidaknya struktur perekonomian
dapat dilihat dari empat sudut tinjauan, yaitu tinjauan makro-sektoral,
tinjauan keuangan, tinjauan penyelenggaraan kenegaraan, dan
tinjauan birokrasi pengambilan keputusan.
Tinjauan makro-sektoral dan keuangan merupakan tinjauan ekonomi
murni sedangkan tinjauan kenegaraan dan tinjauan birokrasi
pengambilan keputusan adalah tinjauan di bidang politik. Berikut
penjelasannya:
1. Struktur Ekonomi Dari Tinjauan Makro-Sektoral
Berdasarkan tinjauan makro-sektoral perekonomian suatu negara
dapat berstruktur agraris, industri, atau niaga. Hal ini tergantung pada
sektor apa/mana yang dapat menjadi tulang punggung perekonomian
negara yang bersangkutan. Dilihat secara makro sektoral dalam
bentuk produk domestik bruto maka struktur perekonomian Indonesia
dam[ppai tahun 1990-an masih agraris, namun sekarang sudah
berstruktur industri.
5. Struktur perekonomian Indonesia yang industrialisasi
pada saat ini sesungguhnya belum mutlak, tetapi masih
sangat dini. Industrialisasi di Indonesia barulah
berdasarkan kontribusi sektoral dalam membentuk PDB
atau pendapatan nasional. Industrialisasi yang ada
belum didukung dengan kontribusi sektoral dalam
penerapan tenaga dan angkatan kerja. Apabila
kontribusi sektoral dalam menyumbang pendapatan dan
dalam penerapan tenaga kerja diperbandingkan, maka
struktur ekonomi Indonesia ternyata masih dualisme.
Boeke seoang ekonom Belanda mengatakan bahwa
perekonomian Indonesia berstruktur dualistis. Sebab
dari segi penyerapan tenaga kerja dan sumber
kehidupan rakyat (53,69%), sedangkan sektor industri
pengolahan hanya menyerap 10,51% tenaga kerja.
6. 2. Struktur Ekonomi Dari Tinjauan Keruangan
Pergesern sturktur ekopnomi secara makro-sektoral senada dengan
pergeserannya dengan keruanngan, ditinjau dari sudut pandang
keruangan, struktur perekonomian telah bergeser dari struktur
pedesaan menjadi struktur perkotaan. Hal ioni dapat kita lihat dan kita
rasakan sejak Pelita I hingga era reformasi sekarang ini. Kemajuan
perekonomian di kota-kota jauh lebih besar dibandingkan dengan di
pedesaan., hal ini disebabkan pembangunan industri-industri
pengolahan di daerah perkotaan dan juga makin berkembangnya
sarana dan prasarana transportasi dan komunikasi.
Dengan demikian jumlah penduduk yang tinggal di kawasan pedesaan
menjadi lebih sedikit, hal ini bukan semata-mata karena perpindahan
pendudik dari pedesaan ke kota untuk bekerja di pabrik-pabrik tetapi
juga karena mekar dan berkembangnya kota-kota khusunya di pulau
Jawa sehingga terjadi penumoukan penduduk disini. Disamping itu
juga kehidupan masyarakat sehari-hari semakin modern yang
tercermin dari perilaku konsumtif masyarakat dan juga penerapan
teknologi modern untuk proses produksi oleh perusahaan-perusahaan.
7. 3. Struktur Ekonomi Dari Tinjauan Penyelenggaraan
Kenegaraan
Struktur ekonomi dapat pula melihatnya dengan tinjauan
penyelenggraan kenegaraan. Ditinjau dari sini maka struktur
perekonomian dapat dibedakan menjadi struktur etatis, egaliter,
atau borjuis. Predikat ini bergantung pada siapa atau kalangan
mana yang menjadi pemeranm utama dalam perekonomian
yang berangkutan, yaitu bisa pemerintah/negara, bisa rakyat
kebanyakan atau kalangan pemodal dan usahawan.
Struktur ekonomi Indonesia sejak awal Orde Baru hingga
pertengahan dasawarsa 1980-an berstruktur etatis dimana
pemerintah atau negara dengan BUMN dan BUMD sebagai
kepanjangan tangannya, merupakan pelaku utama
perekonomian Indonesia. Baru mulai pertengahan dasawarsa
1990-an peran pemerintah dalam perekonomian berangsur-
angsur dikurangi, yaitu sesudah secara eksplisit dituangkan
melalui GBHN 1988/1989 mengundang kalangan swasta untuk
berperan lebih besar dlam perekonomian nasional.
8. 4. Struktur Ekonomi Dari Tinjauan Birokrasi Pengambilan Keputusan
Struktur ekonomi dapat pula dilihat berdasarkan tinjauan birokrasi pengambila
keputusan. Dilihat dari sudut tinjauan ini, struktur ekonomi dapat dibedakan
menjadi struktur ekonomi yang terpusat (sentralisasi) dan desentralisasi.
Berdasarkan tinjauan birokrasi pengambilan keputusan, dapat dikaikan bahwa
struktur perekonomian Indonesia selama era pembangunan jangka panjang
tahap pertama adalah sentralistis. Dalam struktur ekonomi yang sentralistis
pembuatan keputusannya lebih banyak ditetapkan oleh pemrintah pusat atau
kalangan atas pemerintahan. Pemerintah daerah atau kalangan pemerintahan
dibawah, beserta masyarakkkat dan mereka yang tidak memiliki akses ke
pemrintahan pusat, cenderungnya mereka hanya menjadi pelaksana saja, dan
dalam pembuatan perencanaan hanya sekedar sebagai pendengar.
Struktur birokrasi pengambilan keputusan yang sentralistis ini terpelihara rapi
selama pemerintahan orde baru, hal ini disebabkan oleh budaya atau kultur
masyarakat Indonesia yang paternalistik. Walaupun Indonesia sudah merdeka
stengah abad dan menuju era globalisasi namun budaya ini masih sulit untuk
ditngalkan, dan bahkan cenderung dipertahankan.
REFERENSI :
http://fisipunc.blogspot.co.id/2013/03/perubahan-struktur-ekonomi-
indonesia.html