SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
• Asuransi berasal dari kata assurantie dalam bahasa Belanda,
atau assurance dalam bahasa perancis, atau
assurance/insurance dalam bahasa Inggris. Assurance berarti
menanggung sesuatu yang pasti terjadi, sedang Insurance
berarti menanggung sesuatu yang mungkin atau tidak mungkin
terjadi.
• Menurut sebagian ahli asuransi berasal dari bahasa Yunani,
yaitu assecurare yang berarti menyakinkan orang.
• Di dalam bahasa Arab asuransi dikenal dengan istilah : at
Takaful,atau at Tadhamun yang berarti : saling menanggung.
Asuransi ini disebut juga dengan istilah at-Ta’min, berasal dari
kata amina, yang berarti aman, tentram, dan tenang. Lawannya
adalah al-khouf, yang berarti takut dan khawatir. ( al Fayumi, al
Misbah al Munir, hlm : 21 ) Dinamakan at Ta’min, karena orang
yang melakukan transaksi ini ( khususnya para peserta ) telah
merasa aman dan tidak terlalu takut terhadap bahaya yang
akan menimpanya dengan adanya transaksi ini.
Perbandingan Asuransi
Konvensional dan Asuransi Syariah
No Prinsip Konvensional Syariah
1 Konsep Perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dengan mana pihak penanggung
mengikatkan diri dengan pihak
tertanggung, dengan menerima premi
asuransi, untuk memberikan pergantian
kepada tertanggung.
Sekumpulan orang yang saling
membantu, saling menjamin,
dan bekerja sama, dengan cara
masing-masing mengeluarkan
dana tabrru’
2 Asal usul Dari masyarakat babilonia 4000-3000 SM
yang dikenal dengan perjanjian
Hammurabi. Dan tahun 1668M di Coffe
House London berdirilah Lloyd of
London sebagai cikal bakal asuransi
konvensional.
Dari al-Aqidah, kebiasaan suku
Arab jauh sebelum Islam datang.
Kemudian disakan oleh
Rosululloh menjadi hokum
Islam, bahkan telah tertuang
dalam konstitusi pertama di
dunia (Piagam Madina) yang
dibuat langsung Rosululloh.
3. Sumber hukum Bersumber dari pikiran
manusia dan kebudayaan.
Berdasarkan hokum
positif, hokum alami dan
contoh sebelumnya.
Bersumber ddari wahyu Ilahi
Sumber hokum dalam syariah
Islam adalah Al-Qur’an, Sunnah,
Ijma’, Fatwa Shahabat, Qiyas,
Istihsan, “urf Tradisi, dan
Mashalih Mursalah
4 Maisir Gharar, Riba Tidak selaras dengan syariah
Islam karena terdapat 3 hal
ini.
Bersih dari praktik Maisir Gharar,
dan Riba
5 DPS (Dewan
Pengawas Syariah)
Tidak ada. Sehingga ddalam
praktiknya banyak
bertentangn dengan kaidah-
kaidah syara’
Ada, yang berfungsi untuk
mengawasi pelaksanaan operasional
perusahaan agar terbebas dari
praktik-praktik muamalah yang
bertentangan dengan prinsip-prinsip
syariah.
6 Akad Akad jual beli (akad
mu’awadhoh, akad idz’aan, akad
gharra, dan akad mulzim)
Akad tabarru’ dan akad tijaroh
(mudhorobah, wakalah, wadiah, syirkah,
dan sebagainya)
7 Jaminan/risk
(resiko)
Transfer of risk, di mana terjadi
transfer resiko ddari
tertanggung kepada penanggung
Sharing of risk, di mana terjadi proses saling
menanggung antara satu peserta dengan
peserta lain (ta’awun)
8 Pengelolaan dana Tddak ada pemisahan dana, yang
berakibat terjadinya dana hangus
(untuk produk saving life)
Pada produk-produk saving life terjadi
pemisahan dana, yaitu dana tabarru’, derma ddan
dana peserta, sehingga tidak mengenal dana
hangus. Sedangkan untuk term insurance (life)
dan general insurance semuanya bersifat
tabarru’.
9 Investasi Bebas melakukan investasi dalam
batas-batas ketentuan perundang-
undangan. Dan tidak terbatasi
pada halal-haramnya objek atau
system investasi yang digunakan.
Dapat melakukan investasi sesuai ketentuan
perundang-undangan, sepanjang tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah
Islam. Bebas ddari riba dan tempat-tempat
investasi yang terlarang.
10 Kepemilikan dana Dana yang terkumpul dari premi
peserta seluruhnya menjadi milik
perusahaan. Perusahaan bebas
menggunakan dan
menginvestasikan ke mana saja.
Dana yang terkumpul dari peserta dalam bentuk
iuran atau kontribusi, merupakan milik peserta
(shohibul mal), asuransi syariah hanya sebagai
pemegang amanah(mudhorib) dalam mengelola
dana tersebut.
11 Unsure
premi
Unsure premi terdiri dari tabel
mortalita (mortality tables), bunga
(interest), biaya-biaya asuransi (cost
of insurance)
Iuran atau kontribusi terdiri dari unsure
tabarru’ dan tabungan (yang tidak
mengandung unsure riba). Tabarru’ juga
dihitung dari mortalita, tetapi tanpa
perhitungan bunga teknik.
12 Loading Loading pada asuransi konvensional
cukup besar terutama untuk komisi
agen, bias menyerap premi tahun
pertama dan kedua. Karena itu, nilai
tunai pada tahun pertama dan kedua
biasanya belum ada (masih hangus)
Pada sebagian asuransi syariah, loading
(komisi agen), tidak dibebankan kepada
peserta tapi dari dana pemegang saham.
Namun pada sebagian yang lainnya
mengambilkan dari sekitar 20-30% saja dari
premi tahun pertama. Dengan demikian nilai
tunai tahun pertama sudah terbentuk.
13 Sumber
pembayaran
klaim
Sumber biaya klaim adalah dari
rekening perusahaan, sebagai
konsekuensi penanggung terhadap
tertanggung. Murni bisnis dan tidak ada
nuansa spiritual.
Sumber pembayaran klaim diperoleh dari
rekening tabarru’, yaitu peserta saling
menanggung. Jika salah satu peserta mendapat
musibah, maka peserta lainnya ikut
menanggung bersama resiko.
14 System
akuntansi
Menganut konsep akuntansi
accrual basis, yaitu proses
akuntansi yang mengakui
terjadinya peristiwa atau keadaan
nonkas. Dan, mengakui
pendapatan, peningkatan assets,
expenses, liabilities dalam jumlah
tertentu yang baru akan diterima
pada waktu yang akan dating.
Menganut konsep akuntansi cash basis,
mengakui apa yang benar-benar telah ada,
sedangkan accrual basis dianggap
bertentangan dengan syariah karena
mengakui adanya pendapatan, harta beban,
atau utang yang akan terjadi pada masa yang
akan datang. Sementara apakah itu dapat
benar-banar terjadi, hanya Alloh yang tahu.
15 Keuntungan /
profit
Keuntungan yang diperoleh dari
surplus underwriting, komisi
reasuransi dan hasil investasi
seluruhnya adalah keuntungan
perusahaan.
Profit yang diperoleh dari surplus underwriting,
komisi reasuransi dan hasil investasi, bukan
seluruhnya menjadi milik perusahaan, tetapi
dilakukan bagi hasil (mudhorobah) dengan
peserta.
16 Misi dan visi Secara garis besar misi utama dari
asuransi konvensional adalah misi
ekonomi dan misi social.
Misi yang diemban dalam asuransi syariah
adalah misi aqidah, misi ibadah (ta’awun), misi
ekonomi (iqtishodl), dan misi pemberdayaan
ummat (social)
No Persamaan No Perbedaan
1
Keduanya dalam
melakukan akad atas
dasar sukarela
1
Keberadaan dewan pengawas syariah pada
asuransi syariah harus ada, sedangkan pada
asuransi konvensional tidak harus ada
2
Keduanya memberikan
jaminan keamanan
kepada anggota
2
Akad pada asuransi syariah bersifat tafakuli
(tolong menolong ), sedangkan pada asuransi
konvensional bersifat tadabuli (jual beli),
sehingga harus memperoleh keuntungan
3
Keduanya berjalan
sesuai kesepakatan
3
Pada asuransi syariah , premi diinvestasikan
dengan sistem bagi hasil (mudarabah),
sedangkan pada Asuransi konvensional premi
menjadi milik perusahaan dengan sistem
bunga .
4
Keduanya memiliki
akad yang bersifat
mustamir (terus)
4
Keuntungan investasi dalam asuransi syariah
menjadi milik nasabah dan perusahaan ,
sedangkan pada asuransi konvensional
,keuntungan milik perusahaan seluruhnya
Berdasarkan sifatnya ada 2
jenis asuransi
.
• Menurut Sayyid Sabiq, Abdullah Al-Qalqii (mufti Yordania),
Yusuf Qardhawi dan Muhammad Bakhil (mufti Mesir)
mengatakan bahwa segala jenis asuransi hukumnya haram,
karena;
1. Asuransi sama dengan judi
2. Asuransi mengandung unsur-unsur tidak pasti
3. Asuransi mengandung unsur riba
4. Asuransi mengandung unsur pemerasan
5. Premi-premi yang sudah dibayar akan diputar dalam
praktek-praktek riba
6. Asuransi termasuk jual beli atau tukar menukar mata
uang tidak tunai
7. Hidup dan mati manusia dijadikan objek bisnis, dan sama
halnya dengan mendahului takdir Allah
• Menurut Abdul Wahab Khalaf, Musthofa Akhmad Zarqa (
guru besar hukum islam pada Fakultas Syari’ah Universitas
Syiria), Muhammad Yusuf Musa (guru besar hukum islam
pada Universitas Cairo Mesir), dan Abdul Rakhman Isa (
pengarang kitab Al- MU’alamatul Hadisah Waahkamuha)
mengatakan bahwa asuransi konvensial hukumnya boleh,
karena :
1. Tidak ada nash (Al-Quran dan sunnah) yang melarang
asuransi.
2. Ada kesepakatan dan kerelaan kedua belah pihak.
3. Saling menguntungkan kedua belah pihak.
4. Asuransi termasuk akad mudarabah (bagi hasil).
5. Asuransi termasuk koperasi (syirkah ta’awuniyah).
6. Asuransi dianalogikan (qiyaskan) dengan sistem pensiun
seperti taspen.
• Menurut Muhammad Abdu Zahrah (guru
besar hukum islam pada Universitas
Cairo) mengatakan bahwa asuransi sosial
yang bersifat komersial hukumnya haram.
Sedangkan asuransi yang bersifat sosial
hukumnya boleh / halal.
• Asuransi hukumnya syubhat, artinya
belum jelas antara haram dan halal karena
tidak ada dalil yg secara jelas
menghalalkan / mengharamkan. Di dalam
islam berlaku pedoman bahwa sesuatu yg
meragukan, sebaiknya ditinggalkan.
Asuransi

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

asuransi syariah
asuransi syariahasuransi syariah
asuransi syariah
 
Manajemen 15 asuransi
Manajemen 15 asuransiManajemen 15 asuransi
Manajemen 15 asuransi
 
PRESENTASI ASURANSI
PRESENTASI ASURANSIPRESENTASI ASURANSI
PRESENTASI ASURANSI
 
Asuransi syariah
Asuransi syariahAsuransi syariah
Asuransi syariah
 
fiqih muamalah
fiqih muamalahfiqih muamalah
fiqih muamalah
 
KOPERASI SIMPAN PINJAM
KOPERASI SIMPAN PINJAMKOPERASI SIMPAN PINJAM
KOPERASI SIMPAN PINJAM
 
Aqad dalam asuransi syariah.
Aqad dalam asuransi syariah.Aqad dalam asuransi syariah.
Aqad dalam asuransi syariah.
 
Asuransi syariah
Asuransi syariahAsuransi syariah
Asuransi syariah
 
5. asuransi
5. asuransi5. asuransi
5. asuransi
 
Takaful vs insurans_konvensional
Takaful vs insurans_konvensionalTakaful vs insurans_konvensional
Takaful vs insurans_konvensional
 
Asuransi dan gadai syariah
Asuransi dan gadai syariahAsuransi dan gadai syariah
Asuransi dan gadai syariah
 
Aqad dalam asuransi syariah
Aqad dalam asuransi syariahAqad dalam asuransi syariah
Aqad dalam asuransi syariah
 
Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi Syariah
 
Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi Syariah
 
Fatwa dsn tentang asuransi syariah
Fatwa dsn tentang asuransi syariahFatwa dsn tentang asuransi syariah
Fatwa dsn tentang asuransi syariah
 
Beda asuransi syariah dan konvensional
Beda asuransi syariah dan konvensionalBeda asuransi syariah dan konvensional
Beda asuransi syariah dan konvensional
 
Asuransi Jiwa
Asuransi JiwaAsuransi Jiwa
Asuransi Jiwa
 
Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi Syariah
 
asuransi syariah
 asuransi syariah asuransi syariah
asuransi syariah
 
Insuran islam (takaful islam)
Insuran islam (takaful islam)Insuran islam (takaful islam)
Insuran islam (takaful islam)
 

Similar to Asuransi

Similar to Asuransi (20)

Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam
Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islamPrinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam
Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam
 
PPT_ASURANSI_KONVENSIONAL_DAN_ASURANSI_S.pptx
PPT_ASURANSI_KONVENSIONAL_DAN_ASURANSI_S.pptxPPT_ASURANSI_KONVENSIONAL_DAN_ASURANSI_S.pptx
PPT_ASURANSI_KONVENSIONAL_DAN_ASURANSI_S.pptx
 
Akad
AkadAkad
Akad
 
Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia
Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesiaPerkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia
Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia
 
Ekonomi Syariah.pptx
Ekonomi Syariah.pptxEkonomi Syariah.pptx
Ekonomi Syariah.pptx
 
Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi Syariah
 
ASURANSI_SYARI_AH_PPT.pptx
ASURANSI_SYARI_AH_PPT.pptxASURANSI_SYARI_AH_PPT.pptx
ASURANSI_SYARI_AH_PPT.pptx
 
Fiqh Kelas X
Fiqh Kelas XFiqh Kelas X
Fiqh Kelas X
 
KERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptx
KERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptxKERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptx
KERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptx
 
KERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptx
KERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptxKERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptx
KERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptx
 
Asuranasi syariah
Asuranasi syariahAsuranasi syariah
Asuranasi syariah
 
Standarisasi penulisan makalah.pptx
Standarisasi penulisan makalah.pptxStandarisasi penulisan makalah.pptx
Standarisasi penulisan makalah.pptx
 
P-15 ASURANSI.pptx
P-15 ASURANSI.pptxP-15 ASURANSI.pptx
P-15 ASURANSI.pptx
 
Asuransi
Asuransi Asuransi
Asuransi
 
BAB%20IV.pdf
BAB%20IV.pdfBAB%20IV.pdf
BAB%20IV.pdf
 
3036097.ppt
3036097.ppt3036097.ppt
3036097.ppt
 
Hijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi (1).pptx
Hijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi (1).pptxHijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi (1).pptx
Hijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi (1).pptx
 
ASURANSI SYARIAH.pptx
ASURANSI SYARIAH.pptxASURANSI SYARIAH.pptx
ASURANSI SYARIAH.pptx
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan Syariah
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan Syariah
 

More from Nur Shofiyah

sejarah sriwijaya dan melayu
sejarah sriwijaya dan melayusejarah sriwijaya dan melayu
sejarah sriwijaya dan melayuNur Shofiyah
 
wali sanga dan peranannya
wali sanga dan peranannyawali sanga dan peranannya
wali sanga dan peranannyaNur Shofiyah
 

More from Nur Shofiyah (6)

Struktur hati
Struktur hatiStruktur hati
Struktur hati
 
Explanation text
Explanation textExplanation text
Explanation text
 
Report text (tv)
Report text (tv)Report text (tv)
Report text (tv)
 
explanation text
explanation textexplanation text
explanation text
 
sejarah sriwijaya dan melayu
sejarah sriwijaya dan melayusejarah sriwijaya dan melayu
sejarah sriwijaya dan melayu
 
wali sanga dan peranannya
wali sanga dan peranannyawali sanga dan peranannya
wali sanga dan peranannya
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 

Asuransi

  • 1.
  • 2. • Asuransi berasal dari kata assurantie dalam bahasa Belanda, atau assurance dalam bahasa perancis, atau assurance/insurance dalam bahasa Inggris. Assurance berarti menanggung sesuatu yang pasti terjadi, sedang Insurance berarti menanggung sesuatu yang mungkin atau tidak mungkin terjadi. • Menurut sebagian ahli asuransi berasal dari bahasa Yunani, yaitu assecurare yang berarti menyakinkan orang. • Di dalam bahasa Arab asuransi dikenal dengan istilah : at Takaful,atau at Tadhamun yang berarti : saling menanggung. Asuransi ini disebut juga dengan istilah at-Ta’min, berasal dari kata amina, yang berarti aman, tentram, dan tenang. Lawannya adalah al-khouf, yang berarti takut dan khawatir. ( al Fayumi, al Misbah al Munir, hlm : 21 ) Dinamakan at Ta’min, karena orang yang melakukan transaksi ini ( khususnya para peserta ) telah merasa aman dan tidak terlalu takut terhadap bahaya yang akan menimpanya dengan adanya transaksi ini.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7. Perbandingan Asuransi Konvensional dan Asuransi Syariah No Prinsip Konvensional Syariah 1 Konsep Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri dengan pihak tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan pergantian kepada tertanggung. Sekumpulan orang yang saling membantu, saling menjamin, dan bekerja sama, dengan cara masing-masing mengeluarkan dana tabrru’ 2 Asal usul Dari masyarakat babilonia 4000-3000 SM yang dikenal dengan perjanjian Hammurabi. Dan tahun 1668M di Coffe House London berdirilah Lloyd of London sebagai cikal bakal asuransi konvensional. Dari al-Aqidah, kebiasaan suku Arab jauh sebelum Islam datang. Kemudian disakan oleh Rosululloh menjadi hokum Islam, bahkan telah tertuang dalam konstitusi pertama di dunia (Piagam Madina) yang dibuat langsung Rosululloh.
  • 8. 3. Sumber hukum Bersumber dari pikiran manusia dan kebudayaan. Berdasarkan hokum positif, hokum alami dan contoh sebelumnya. Bersumber ddari wahyu Ilahi Sumber hokum dalam syariah Islam adalah Al-Qur’an, Sunnah, Ijma’, Fatwa Shahabat, Qiyas, Istihsan, “urf Tradisi, dan Mashalih Mursalah 4 Maisir Gharar, Riba Tidak selaras dengan syariah Islam karena terdapat 3 hal ini. Bersih dari praktik Maisir Gharar, dan Riba 5 DPS (Dewan Pengawas Syariah) Tidak ada. Sehingga ddalam praktiknya banyak bertentangn dengan kaidah- kaidah syara’ Ada, yang berfungsi untuk mengawasi pelaksanaan operasional perusahaan agar terbebas dari praktik-praktik muamalah yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. 6 Akad Akad jual beli (akad mu’awadhoh, akad idz’aan, akad gharra, dan akad mulzim) Akad tabarru’ dan akad tijaroh (mudhorobah, wakalah, wadiah, syirkah, dan sebagainya)
  • 9. 7 Jaminan/risk (resiko) Transfer of risk, di mana terjadi transfer resiko ddari tertanggung kepada penanggung Sharing of risk, di mana terjadi proses saling menanggung antara satu peserta dengan peserta lain (ta’awun) 8 Pengelolaan dana Tddak ada pemisahan dana, yang berakibat terjadinya dana hangus (untuk produk saving life) Pada produk-produk saving life terjadi pemisahan dana, yaitu dana tabarru’, derma ddan dana peserta, sehingga tidak mengenal dana hangus. Sedangkan untuk term insurance (life) dan general insurance semuanya bersifat tabarru’. 9 Investasi Bebas melakukan investasi dalam batas-batas ketentuan perundang- undangan. Dan tidak terbatasi pada halal-haramnya objek atau system investasi yang digunakan. Dapat melakukan investasi sesuai ketentuan perundang-undangan, sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Bebas ddari riba dan tempat-tempat investasi yang terlarang. 10 Kepemilikan dana Dana yang terkumpul dari premi peserta seluruhnya menjadi milik perusahaan. Perusahaan bebas menggunakan dan menginvestasikan ke mana saja. Dana yang terkumpul dari peserta dalam bentuk iuran atau kontribusi, merupakan milik peserta (shohibul mal), asuransi syariah hanya sebagai pemegang amanah(mudhorib) dalam mengelola dana tersebut.
  • 10. 11 Unsure premi Unsure premi terdiri dari tabel mortalita (mortality tables), bunga (interest), biaya-biaya asuransi (cost of insurance) Iuran atau kontribusi terdiri dari unsure tabarru’ dan tabungan (yang tidak mengandung unsure riba). Tabarru’ juga dihitung dari mortalita, tetapi tanpa perhitungan bunga teknik. 12 Loading Loading pada asuransi konvensional cukup besar terutama untuk komisi agen, bias menyerap premi tahun pertama dan kedua. Karena itu, nilai tunai pada tahun pertama dan kedua biasanya belum ada (masih hangus) Pada sebagian asuransi syariah, loading (komisi agen), tidak dibebankan kepada peserta tapi dari dana pemegang saham. Namun pada sebagian yang lainnya mengambilkan dari sekitar 20-30% saja dari premi tahun pertama. Dengan demikian nilai tunai tahun pertama sudah terbentuk. 13 Sumber pembayaran klaim Sumber biaya klaim adalah dari rekening perusahaan, sebagai konsekuensi penanggung terhadap tertanggung. Murni bisnis dan tidak ada nuansa spiritual. Sumber pembayaran klaim diperoleh dari rekening tabarru’, yaitu peserta saling menanggung. Jika salah satu peserta mendapat musibah, maka peserta lainnya ikut menanggung bersama resiko.
  • 11. 14 System akuntansi Menganut konsep akuntansi accrual basis, yaitu proses akuntansi yang mengakui terjadinya peristiwa atau keadaan nonkas. Dan, mengakui pendapatan, peningkatan assets, expenses, liabilities dalam jumlah tertentu yang baru akan diterima pada waktu yang akan dating. Menganut konsep akuntansi cash basis, mengakui apa yang benar-benar telah ada, sedangkan accrual basis dianggap bertentangan dengan syariah karena mengakui adanya pendapatan, harta beban, atau utang yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Sementara apakah itu dapat benar-banar terjadi, hanya Alloh yang tahu. 15 Keuntungan / profit Keuntungan yang diperoleh dari surplus underwriting, komisi reasuransi dan hasil investasi seluruhnya adalah keuntungan perusahaan. Profit yang diperoleh dari surplus underwriting, komisi reasuransi dan hasil investasi, bukan seluruhnya menjadi milik perusahaan, tetapi dilakukan bagi hasil (mudhorobah) dengan peserta. 16 Misi dan visi Secara garis besar misi utama dari asuransi konvensional adalah misi ekonomi dan misi social. Misi yang diemban dalam asuransi syariah adalah misi aqidah, misi ibadah (ta’awun), misi ekonomi (iqtishodl), dan misi pemberdayaan ummat (social)
  • 12. No Persamaan No Perbedaan 1 Keduanya dalam melakukan akad atas dasar sukarela 1 Keberadaan dewan pengawas syariah pada asuransi syariah harus ada, sedangkan pada asuransi konvensional tidak harus ada 2 Keduanya memberikan jaminan keamanan kepada anggota 2 Akad pada asuransi syariah bersifat tafakuli (tolong menolong ), sedangkan pada asuransi konvensional bersifat tadabuli (jual beli), sehingga harus memperoleh keuntungan 3 Keduanya berjalan sesuai kesepakatan 3 Pada asuransi syariah , premi diinvestasikan dengan sistem bagi hasil (mudarabah), sedangkan pada Asuransi konvensional premi menjadi milik perusahaan dengan sistem bunga . 4 Keduanya memiliki akad yang bersifat mustamir (terus) 4 Keuntungan investasi dalam asuransi syariah menjadi milik nasabah dan perusahaan , sedangkan pada asuransi konvensional ,keuntungan milik perusahaan seluruhnya
  • 13. Berdasarkan sifatnya ada 2 jenis asuransi .
  • 14. • Menurut Sayyid Sabiq, Abdullah Al-Qalqii (mufti Yordania), Yusuf Qardhawi dan Muhammad Bakhil (mufti Mesir) mengatakan bahwa segala jenis asuransi hukumnya haram, karena; 1. Asuransi sama dengan judi 2. Asuransi mengandung unsur-unsur tidak pasti 3. Asuransi mengandung unsur riba 4. Asuransi mengandung unsur pemerasan 5. Premi-premi yang sudah dibayar akan diputar dalam praktek-praktek riba 6. Asuransi termasuk jual beli atau tukar menukar mata uang tidak tunai 7. Hidup dan mati manusia dijadikan objek bisnis, dan sama halnya dengan mendahului takdir Allah
  • 15. • Menurut Abdul Wahab Khalaf, Musthofa Akhmad Zarqa ( guru besar hukum islam pada Fakultas Syari’ah Universitas Syiria), Muhammad Yusuf Musa (guru besar hukum islam pada Universitas Cairo Mesir), dan Abdul Rakhman Isa ( pengarang kitab Al- MU’alamatul Hadisah Waahkamuha) mengatakan bahwa asuransi konvensial hukumnya boleh, karena : 1. Tidak ada nash (Al-Quran dan sunnah) yang melarang asuransi. 2. Ada kesepakatan dan kerelaan kedua belah pihak. 3. Saling menguntungkan kedua belah pihak. 4. Asuransi termasuk akad mudarabah (bagi hasil). 5. Asuransi termasuk koperasi (syirkah ta’awuniyah). 6. Asuransi dianalogikan (qiyaskan) dengan sistem pensiun seperti taspen.
  • 16. • Menurut Muhammad Abdu Zahrah (guru besar hukum islam pada Universitas Cairo) mengatakan bahwa asuransi sosial yang bersifat komersial hukumnya haram. Sedangkan asuransi yang bersifat sosial hukumnya boleh / halal.
  • 17. • Asuransi hukumnya syubhat, artinya belum jelas antara haram dan halal karena tidak ada dalil yg secara jelas menghalalkan / mengharamkan. Di dalam islam berlaku pedoman bahwa sesuatu yg meragukan, sebaiknya ditinggalkan.