SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
TAKAFUL
(Asuransi Syariah)
HELLO! I am #KELOMPOK2
 Lutfy Nova Pratama
 Lia Mutiarasani
 Moch. Rifqy Istbatullah
 Iwan Taufik Hidayat
 Muhamad Arif Rivaldi
APA YANG DIMAKSUD DENGAN
ASURANSI SYARIAH ?
Fuad Mohd Fachruddin,Riba dalam Bank,Koperasi, Perseroan, dan Asuransi, (Bandung:Al-Ma’arif,1955), hlm.198
Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD)
Janwari Yadi. Asuransi Syariah, Bandung : Pustaka Bani Quraisy, 2005, hlm.3
Asuransi
Syariah?
Menurut Hukum Positive
Menurut Undang-undang
No. 2 Tahun 1992
Secara Umum
Berdasarkan Fatwa
DSN-MUI NO. 21/DSN-MUI/X/2001
“
Menurut Hukum Positive bahwa asuransi atau
pertanggungan adalah suatu perjanjian yang
dengan perjanjian tersebut penanggung
mengikatkan diri kepada seseorang tertanggung
untuk memberikan penggantian kepadanya
karena suatu kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan yang
mungkin dideritanya karena suatu peristiwa yang
tidak tertentu.
Asuransi
Syariah?
Menurut Hukum Positive
Menurut Undang-undang
No. 2 Tahun 1992
Secara Umum
Berdasarkan Fatwa
DSN-MUI NO. 21/DSN-MUI/X/2001
“
Menurut Undang-undang No. 2 Tahun 1992
Bahwa asuransi atau pertanggungan adalah suatu
perjanjian yang dengan perjanjian tersebut
penanggung mengikatkan diri kepada seseorang
tertanggung untuk memberikan penggantian
kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan yang
mungkin dideritanya karena suatu peristiwa yang
tidak tertentu.
Asuransi
Syariah?
Menurut Hukum Positive
Menurut Undang-undang
No. 2 Tahun 1992
Secara Umum
Berdasarkan Fatwa
DSN-MUI NO. 21/DSN-MUI/X/2001
“
Secara umum asuransi syariah dapat
diartikan dengan asuransi yang prinsip
operasionalnya didasarkan pada syariat
islam dengan mengacu kepada al-Quran
dan as-Sunah
Asuransi
Syariah?
Menurut Hukum Positive
Menurut Undang-undang
No. 2 Tahun 1992
Secara Umum
Berdasarkan Fatwa
DSN-MUI NO. 21/DSN-MUI/X/2001
“
Berdasarkan Fatwa DSN-MUI No. 21/DSN-
MUI/X/2001 tentang pedoman umum asuransi
syariah (ta’min, takful, atau tahdamun) adalah
usaha saling melindungi dan tolong menolong
diantara sejumlah orang/pihak melalui
investasi/assets dan tabarru’ yang memberikan
pola pengembalian untuk mengahadapi resiko
tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah
.
2.
Apa Dasar Hukum
Asuransi Syariah ?
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Jakarta : Rajawali Pers, 2014, hlm. 138
Abdullah bin Muhamad Ath-Thayar, Enslikopedi Fiqh Muamalah dalam Pandangan 4 Madzhab, Yogyakarta : Maktabah Al-Hanif, 2015, hlm. 467
Muahamad Syafii Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta : Gema Insani, 2001, hlm.120
Fatwa DSN NO: 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah , hlm.1
Diantaranya adalah firman Allah
yang menyuruh untuk
mempersiapkan masa depan,
yaitu :
“Hai orang yang beriman!
Bertaqwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang
telah dibuat untuk hari esok
(masa depan). Dan bertaqwalah
kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan” (QS. al-
Hasyr [59]: 18) .
1. AL-QURAN Selain itu, Allah SWT juga
memerintahkan kita untuk
senantiasa saling menolong
dalam kebaikan, hal ini
dibuktikan denga firmannya
yaitu :
“Dan tolong-menolonglah
kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran.
Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah
amat berat siksa-Nya” (QS.
alMaidah [5]: 2)
Rasulullah SAW
menjelaskan tentang orang
yang saling menolong
dalam sesame kebaikan,
diantaranya adalah dengan
sabdanya :
2. AS-SUNNAH “Barang siapa melepaskan
dari seorang muslim suatu
kesulitan di dunia, Allah
akan melepaskan
kesulitan darinya pada
hari kiamat; dan Allah
senantiasa menolong
hamba-Nya selama ia
(suka) menolong
saudaranya” (HR. Muslim
dari Abu Hurairah) .
14
3.
Bagaimana ketentuan Produk
Asuransi Surgaina ?
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Jakarta : Rajawali Pers, 2014, hlm. 138
Abdullah bin Muhamad Ath-Thayar, Enslikopedi Fiqh Muamalah dalam Pandangan 4 Madzhab, Yogyakarta : Maktabah Al-Hanif, 2015, hlm. 467
Muahamad Syafii Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta : Gema Insani, 2001, hlm.120
Fatwa DSN NO: 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah , hlm.1
Di dalam operasional
asuransi syariah yang sebenarnya
terjadi adalah saling bertanggung jawab,
membantu dan melindungi diantara para
peserta sendiri. Perusahaan asuransi
diberi kepercayaan (amanah) oleh para
peserta untuk mengelola premi,
mengembangkan dengan jalan yang
halal, memberikan santunan kepada
yang mengalami musibah sesuai isi fakta
perjanjian tersebut. Adapun proses yang
dilalui sesuai mekanisme kerja asuransi
syariah adalah
Underwriting
Polis
Premi (Kontribusi)
Pengelolaan Dana Asuransi (premi)
JENIS ASURANSI
SYARIAH
Asuransi yang
bersifat bisnis
Asuransi yang
bersifat kolektif
Asuransi sosial
ASURANSI YANG
BERSIFAT BISNIS
Asuransi jenis ini tidak diperbolehkan. Keberatan
terhadap jenis asuransi ini dapat dikemukakan
berdasarkan alasan antara lain bahwa :
a. Mengandung unsur untung-untungan
(maysir) dan ketidakjelasan (gharar)
b. Mengandung riba fadhl dan riba nasi’ah
c. Bertentangan dengan QS. An-Nisaa : 29
JENIS ASURANSI
SYARIAH
Asuransi yang
bersifat bisnis
Asuransi yang
bersifat kolektif
Asuransi sosial
ASURANSI YANG BERSIFAT KOLEKTIF
Asuransi jenis ini diperbolehkan
berdasarkan ketetepan secara mufakat
dari Ha’ah kibrar al-Ulama di Saudi
Arabia No. 51 tanggal 4/4/1397 H
dengan pertimbangan :
a. Adanya perjanjian amal kebajikan
berdasarkan gotong royong dalam
menghadapi bahaya, serta bekerja
sama memikul tanggung jawab
ketika terjadi musibah.
b. Tidak mengandung unsur riba, baik riba
fadhl ataupun riba nasi’ah (perjanjian
orang-orang yang memeberikan saham
uang itu bukanlah riba)
c. Kelompok pemberi saham (orang yang
mewakili mereka) berusaha melakukan
pengembangan modal dari semua
saham yang terkumpul untuk
merealisasikan tujuan dari kerja sama
tersebut.
JENIS ASURANSI
SYARIAH
Asuransi yang
bersifat bisnis
Asuransi yang
bersifat kolektif
Asuransi sosial
ASURANSI
SOSIAL
Asuransi jenis ini biasanya dilakukan oleh
pemerintah. Misalnya : asuransi dana
pension, asuransi kesehatan, keselamatan
kerja, dll.
Asuransi jenis ini diperbolehkan karena
pemotongan gaji dimuka untuk diambil
pada saat pegawai pension atau
meninggal disamakan dengan tabungan
hari tua.
4.
Akad Dalam Asuransi
Syariah
Fatwa DSN NO: 21/DSN-MUI/X/2001 tentang pedoman umum asuransi Syariah, hlm.6
Ibid, hlm.5
Dewan Syariah Nasional No: 52/DSN-MUI/III/2006 Tentang Akad Wakalah Bin Ujrah Pada Asuransi Syariah dan Reasuransi Syariah, hlm 5
Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 51/DSN-MUI/III/2006 Tentang Akad Nudharabah Musytarakah dalam Asuransi Syariah, hlm. 5
AKAD DALAM ASURANSI SYARIAH
 Akad tijarah
(mudharabah),
dimana perusahaan
bertindak sebagai
mudharib (pengelola)
dan peserta
bentindak sebagai
shahibul maal
(pemegang polis) .
 Akad tabarru
(hibah), dimana
peserta memberikan
hibah yang akan
digunakan untuk
menolong peserta
lain yang terkena
musibah, sedangkan
perusahaan bertindak
sebagai pengelola
dana hibah .
 Akad Wakalah bil
Ujrah, yaitu
pemberian kuasa dari
peserta kepada
perusahaan asuransi
untuk mengelola
dana peserta
dengan imbalan
pemberian ujrah (fee)
.
 Akad Mudharabah
Musytarakah, yaitu
perpaduan dari akad
Mudharabah dan
akad Musyarakah
dimana Perusahaan
asuransi sebagai
mudharib
menyertakan modal
atau dananya dalam
investasi bersama
dana peserta .
5.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Asuransi Syariah dalam bahasa arab asuransi dikenal
dengan istilah Al-Ta’min yang berarti perjanjian antara dua
pihak untuk menanggung resiko dengan memperoleh
imbalan berupa premi serta merupakan pengalihan
financial untuk menagantisipasi berbagai bahaya yang
mungkin terjadi.
Adapun dasar Hukumnya adalah Al-quran dan As-Sunnah.
Ketentuan didalma produk asuransi Surgaina adalah
sebagaimana dijelaskan dimuka bahwa peserta diberikan
untuk memilih paket yang diantaranya adalah
Tertanggung, Suami Istri, Keluarga satu Anak dan
sebagainya. Sedangkan ketentuan hukumnya, para ulama
berbeda pendapat, adanya yang membolehkan da nada
yang mengharamkan.
TERIMKASIH!
@Lutfy | @Lia | @Rifqy | @Iwan | @Arif
Http://muamalahday.wordpress.com

More Related Content

What's hot

4.1. akad dalam asuransi syariah
4.1. akad dalam asuransi syariah4.1. akad dalam asuransi syariah
4.1. akad dalam asuransi syariahJunaris Rahman
 
Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia
Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesiaPerkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia
Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesiaWahyu Ketapang
 
Asuransi syariah
Asuransi syariahAsuransi syariah
Asuransi syariahFurqon DC
 
Asuransi Jiwa Bumi Putera
Asuransi Jiwa Bumi PuteraAsuransi Jiwa Bumi Putera
Asuransi Jiwa Bumi PuteraMarlinda
 
Asuransi syariah
Asuransi syariahAsuransi syariah
Asuransi syariahholies
 
Perbankan islam dan asuransi islam.ppt
Perbankan islam dan asuransi islam.pptPerbankan islam dan asuransi islam.ppt
Perbankan islam dan asuransi islam.pptNur Anisah
 
RIBA, BANK, DAN ASURANSI
RIBA, BANK, DAN ASURANSIRIBA, BANK, DAN ASURANSI
RIBA, BANK, DAN ASURANSIdinanurfadhilah
 
Asuransi dalam Islam
Asuransi dalam IslamAsuransi dalam Islam
Asuransi dalam Islamshafirahany22
 
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...Kevin Biondy
 

What's hot (19)

Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi Syariah
 
Akad
AkadAkad
Akad
 
5. asuransi
5. asuransi5. asuransi
5. asuransi
 
4.1. akad dalam asuransi syariah
4.1. akad dalam asuransi syariah4.1. akad dalam asuransi syariah
4.1. akad dalam asuransi syariah
 
Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia
Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesiaPerkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia
Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Asuransi syariah
Asuransi syariahAsuransi syariah
Asuransi syariah
 
Asuransi Jiwa Bumi Putera
Asuransi Jiwa Bumi PuteraAsuransi Jiwa Bumi Putera
Asuransi Jiwa Bumi Putera
 
Asuransi syariah
Asuransi syariahAsuransi syariah
Asuransi syariah
 
Aqad dalam asuransi syariah
Aqad dalam asuransi syariahAqad dalam asuransi syariah
Aqad dalam asuransi syariah
 
Perbankan islam dan asuransi islam.ppt
Perbankan islam dan asuransi islam.pptPerbankan islam dan asuransi islam.ppt
Perbankan islam dan asuransi islam.ppt
 
Hukum asuransi
Hukum asuransiHukum asuransi
Hukum asuransi
 
RIBA, BANK, DAN ASURANSI
RIBA, BANK, DAN ASURANSIRIBA, BANK, DAN ASURANSI
RIBA, BANK, DAN ASURANSI
 
M logika revisi
M logika revisiM logika revisi
M logika revisi
 
Asuransi dalam Islam
Asuransi dalam IslamAsuransi dalam Islam
Asuransi dalam Islam
 
Pp 73 tahun_1992
Pp 73 tahun_1992Pp 73 tahun_1992
Pp 73 tahun_1992
 
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...
 
Uu 02 1992
Uu 02 1992Uu 02 1992
Uu 02 1992
 
Insuran islam (takaful islam)
Insuran islam (takaful islam)Insuran islam (takaful islam)
Insuran islam (takaful islam)
 

Similar to Asuranasi syariah

01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAHfissilmikaffah1
 
Beda asuransi syariah dan konvensional
Beda asuransi syariah dan konvensionalBeda asuransi syariah dan konvensional
Beda asuransi syariah dan konvensionalAhmad Jumirin
 
Bab 4 Bagian 1 Asuransi Syari'ah Kurikulum Merdeka.pdf
Bab 4 Bagian 1 Asuransi Syari'ah Kurikulum Merdeka.pdfBab 4 Bagian 1 Asuransi Syari'ah Kurikulum Merdeka.pdf
Bab 4 Bagian 1 Asuransi Syari'ah Kurikulum Merdeka.pdfsyahrulgunawan67
 
PPT_ASURANSI_KONVENSIONAL_DAN_ASURANSI_S.pptx
PPT_ASURANSI_KONVENSIONAL_DAN_ASURANSI_S.pptxPPT_ASURANSI_KONVENSIONAL_DAN_ASURANSI_S.pptx
PPT_ASURANSI_KONVENSIONAL_DAN_ASURANSI_S.pptxMuhammadSultanBianda
 
TUGAS PRESENTASI PELAJARAN AGAMA ISLAM.pptx
TUGAS PRESENTASI PELAJARAN AGAMA ISLAM.pptxTUGAS PRESENTASI PELAJARAN AGAMA ISLAM.pptx
TUGAS PRESENTASI PELAJARAN AGAMA ISLAM.pptxmuhammadzulvickar
 
BAB%20IV.pdf
BAB%20IV.pdfBAB%20IV.pdf
BAB%20IV.pdfAnsariMH
 
Tinjauan syariah terhadap transaksi muamalat asuransi kesehatan badan penyele...
Tinjauan syariah terhadap transaksi muamalat asuransi kesehatan badan penyele...Tinjauan syariah terhadap transaksi muamalat asuransi kesehatan badan penyele...
Tinjauan syariah terhadap transaksi muamalat asuransi kesehatan badan penyele...An Nisbah
 
Hijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi (1).pptx
Hijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi (1).pptxHijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi (1).pptx
Hijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi (1).pptxnabilajohan
 
Asuransi syari'ah
Asuransi syari'ahAsuransi syari'ah
Asuransi syari'ahNur Laily
 
Ekonomi Syariah.pptx
Ekonomi Syariah.pptxEkonomi Syariah.pptx
Ekonomi Syariah.pptxImamTarmiji1
 
KERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptx
KERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptxKERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptx
KERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptxAmiraWidi
 
Landasan teoritis asuransi syariah
Landasan teoritis asuransi syariahLandasan teoritis asuransi syariah
Landasan teoritis asuransi syariahUlfi Oktaviana
 
Asuransi Bank-WPS Office.pptx
Asuransi Bank-WPS Office.pptxAsuransi Bank-WPS Office.pptx
Asuransi Bank-WPS Office.pptxMukhlisMukhlis25
 
Fatwa dsn tentang asuransi syariah
Fatwa dsn tentang asuransi syariahFatwa dsn tentang asuransi syariah
Fatwa dsn tentang asuransi syariahAgeng Asmara
 

Similar to Asuranasi syariah (20)

01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
 
Beda asuransi syariah dan konvensional
Beda asuransi syariah dan konvensionalBeda asuransi syariah dan konvensional
Beda asuransi syariah dan konvensional
 
Bab 4 Bagian 1 Asuransi Syari'ah Kurikulum Merdeka.pdf
Bab 4 Bagian 1 Asuransi Syari'ah Kurikulum Merdeka.pdfBab 4 Bagian 1 Asuransi Syari'ah Kurikulum Merdeka.pdf
Bab 4 Bagian 1 Asuransi Syari'ah Kurikulum Merdeka.pdf
 
PPT_ASURANSI_KONVENSIONAL_DAN_ASURANSI_S.pptx
PPT_ASURANSI_KONVENSIONAL_DAN_ASURANSI_S.pptxPPT_ASURANSI_KONVENSIONAL_DAN_ASURANSI_S.pptx
PPT_ASURANSI_KONVENSIONAL_DAN_ASURANSI_S.pptx
 
TUGAS PRESENTASI PELAJARAN AGAMA ISLAM.pptx
TUGAS PRESENTASI PELAJARAN AGAMA ISLAM.pptxTUGAS PRESENTASI PELAJARAN AGAMA ISLAM.pptx
TUGAS PRESENTASI PELAJARAN AGAMA ISLAM.pptx
 
BAB%20IV.pdf
BAB%20IV.pdfBAB%20IV.pdf
BAB%20IV.pdf
 
Tinjauan syariah terhadap transaksi muamalat asuransi kesehatan badan penyele...
Tinjauan syariah terhadap transaksi muamalat asuransi kesehatan badan penyele...Tinjauan syariah terhadap transaksi muamalat asuransi kesehatan badan penyele...
Tinjauan syariah terhadap transaksi muamalat asuransi kesehatan badan penyele...
 
Hijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi (1).pptx
Hijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi (1).pptxHijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi (1).pptx
Hijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi (1).pptx
 
Asuransi syari'ah
Asuransi syari'ahAsuransi syari'ah
Asuransi syari'ah
 
Asuransi syariah
Asuransi syariahAsuransi syariah
Asuransi syariah
 
asuransi syariah
asuransi syariahasuransi syariah
asuransi syariah
 
Ekonomi Syariah.pptx
Ekonomi Syariah.pptxEkonomi Syariah.pptx
Ekonomi Syariah.pptx
 
Fiqh Kelas X
Fiqh Kelas XFiqh Kelas X
Fiqh Kelas X
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
KERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptx
KERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptxKERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptx
KERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptx
 
Landasan teoritis asuransi syariah
Landasan teoritis asuransi syariahLandasan teoritis asuransi syariah
Landasan teoritis asuransi syariah
 
KERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptx
KERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptxKERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptx
KERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptx
 
Asuransi Bank-WPS Office.pptx
Asuransi Bank-WPS Office.pptxAsuransi Bank-WPS Office.pptx
Asuransi Bank-WPS Office.pptx
 
Fatwa dsn tentang asuransi syariah
Fatwa dsn tentang asuransi syariahFatwa dsn tentang asuransi syariah
Fatwa dsn tentang asuransi syariah
 
P-15 ASURANSI.pptx
P-15 ASURANSI.pptxP-15 ASURANSI.pptx
P-15 ASURANSI.pptx
 

Asuranasi syariah

  • 2. HELLO! I am #KELOMPOK2  Lutfy Nova Pratama  Lia Mutiarasani  Moch. Rifqy Istbatullah  Iwan Taufik Hidayat  Muhamad Arif Rivaldi
  • 3. APA YANG DIMAKSUD DENGAN ASURANSI SYARIAH ? Fuad Mohd Fachruddin,Riba dalam Bank,Koperasi, Perseroan, dan Asuransi, (Bandung:Al-Ma’arif,1955), hlm.198 Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) Janwari Yadi. Asuransi Syariah, Bandung : Pustaka Bani Quraisy, 2005, hlm.3
  • 4. Asuransi Syariah? Menurut Hukum Positive Menurut Undang-undang No. 2 Tahun 1992 Secara Umum Berdasarkan Fatwa DSN-MUI NO. 21/DSN-MUI/X/2001
  • 5. “ Menurut Hukum Positive bahwa asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian yang dengan perjanjian tersebut penanggung mengikatkan diri kepada seseorang tertanggung untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tertentu.
  • 6. Asuransi Syariah? Menurut Hukum Positive Menurut Undang-undang No. 2 Tahun 1992 Secara Umum Berdasarkan Fatwa DSN-MUI NO. 21/DSN-MUI/X/2001
  • 7. “ Menurut Undang-undang No. 2 Tahun 1992 Bahwa asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian yang dengan perjanjian tersebut penanggung mengikatkan diri kepada seseorang tertanggung untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tertentu.
  • 8. Asuransi Syariah? Menurut Hukum Positive Menurut Undang-undang No. 2 Tahun 1992 Secara Umum Berdasarkan Fatwa DSN-MUI NO. 21/DSN-MUI/X/2001
  • 9. “ Secara umum asuransi syariah dapat diartikan dengan asuransi yang prinsip operasionalnya didasarkan pada syariat islam dengan mengacu kepada al-Quran dan as-Sunah
  • 10. Asuransi Syariah? Menurut Hukum Positive Menurut Undang-undang No. 2 Tahun 1992 Secara Umum Berdasarkan Fatwa DSN-MUI NO. 21/DSN-MUI/X/2001
  • 11. “ Berdasarkan Fatwa DSN-MUI No. 21/DSN- MUI/X/2001 tentang pedoman umum asuransi syariah (ta’min, takful, atau tahdamun) adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang/pihak melalui investasi/assets dan tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk mengahadapi resiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah .
  • 12. 2. Apa Dasar Hukum Asuransi Syariah ? Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Jakarta : Rajawali Pers, 2014, hlm. 138 Abdullah bin Muhamad Ath-Thayar, Enslikopedi Fiqh Muamalah dalam Pandangan 4 Madzhab, Yogyakarta : Maktabah Al-Hanif, 2015, hlm. 467 Muahamad Syafii Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta : Gema Insani, 2001, hlm.120 Fatwa DSN NO: 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah , hlm.1
  • 13. Diantaranya adalah firman Allah yang menyuruh untuk mempersiapkan masa depan, yaitu : “Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah dibuat untuk hari esok (masa depan). Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. al- Hasyr [59]: 18) . 1. AL-QURAN Selain itu, Allah SWT juga memerintahkan kita untuk senantiasa saling menolong dalam kebaikan, hal ini dibuktikan denga firmannya yaitu : “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya” (QS. alMaidah [5]: 2)
  • 14. Rasulullah SAW menjelaskan tentang orang yang saling menolong dalam sesame kebaikan, diantaranya adalah dengan sabdanya : 2. AS-SUNNAH “Barang siapa melepaskan dari seorang muslim suatu kesulitan di dunia, Allah akan melepaskan kesulitan darinya pada hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia (suka) menolong saudaranya” (HR. Muslim dari Abu Hurairah) . 14
  • 15. 3. Bagaimana ketentuan Produk Asuransi Surgaina ? Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Jakarta : Rajawali Pers, 2014, hlm. 138 Abdullah bin Muhamad Ath-Thayar, Enslikopedi Fiqh Muamalah dalam Pandangan 4 Madzhab, Yogyakarta : Maktabah Al-Hanif, 2015, hlm. 467 Muahamad Syafii Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta : Gema Insani, 2001, hlm.120 Fatwa DSN NO: 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah , hlm.1
  • 16. Di dalam operasional asuransi syariah yang sebenarnya terjadi adalah saling bertanggung jawab, membantu dan melindungi diantara para peserta sendiri. Perusahaan asuransi diberi kepercayaan (amanah) oleh para peserta untuk mengelola premi, mengembangkan dengan jalan yang halal, memberikan santunan kepada yang mengalami musibah sesuai isi fakta perjanjian tersebut. Adapun proses yang dilalui sesuai mekanisme kerja asuransi syariah adalah Underwriting Polis Premi (Kontribusi) Pengelolaan Dana Asuransi (premi)
  • 17. JENIS ASURANSI SYARIAH Asuransi yang bersifat bisnis Asuransi yang bersifat kolektif Asuransi sosial
  • 18. ASURANSI YANG BERSIFAT BISNIS Asuransi jenis ini tidak diperbolehkan. Keberatan terhadap jenis asuransi ini dapat dikemukakan berdasarkan alasan antara lain bahwa : a. Mengandung unsur untung-untungan (maysir) dan ketidakjelasan (gharar) b. Mengandung riba fadhl dan riba nasi’ah c. Bertentangan dengan QS. An-Nisaa : 29
  • 19. JENIS ASURANSI SYARIAH Asuransi yang bersifat bisnis Asuransi yang bersifat kolektif Asuransi sosial
  • 20. ASURANSI YANG BERSIFAT KOLEKTIF Asuransi jenis ini diperbolehkan berdasarkan ketetepan secara mufakat dari Ha’ah kibrar al-Ulama di Saudi Arabia No. 51 tanggal 4/4/1397 H dengan pertimbangan : a. Adanya perjanjian amal kebajikan berdasarkan gotong royong dalam menghadapi bahaya, serta bekerja sama memikul tanggung jawab ketika terjadi musibah. b. Tidak mengandung unsur riba, baik riba fadhl ataupun riba nasi’ah (perjanjian orang-orang yang memeberikan saham uang itu bukanlah riba) c. Kelompok pemberi saham (orang yang mewakili mereka) berusaha melakukan pengembangan modal dari semua saham yang terkumpul untuk merealisasikan tujuan dari kerja sama tersebut.
  • 21. JENIS ASURANSI SYARIAH Asuransi yang bersifat bisnis Asuransi yang bersifat kolektif Asuransi sosial
  • 22. ASURANSI SOSIAL Asuransi jenis ini biasanya dilakukan oleh pemerintah. Misalnya : asuransi dana pension, asuransi kesehatan, keselamatan kerja, dll. Asuransi jenis ini diperbolehkan karena pemotongan gaji dimuka untuk diambil pada saat pegawai pension atau meninggal disamakan dengan tabungan hari tua.
  • 23. 4. Akad Dalam Asuransi Syariah Fatwa DSN NO: 21/DSN-MUI/X/2001 tentang pedoman umum asuransi Syariah, hlm.6 Ibid, hlm.5 Dewan Syariah Nasional No: 52/DSN-MUI/III/2006 Tentang Akad Wakalah Bin Ujrah Pada Asuransi Syariah dan Reasuransi Syariah, hlm 5 Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 51/DSN-MUI/III/2006 Tentang Akad Nudharabah Musytarakah dalam Asuransi Syariah, hlm. 5
  • 24. AKAD DALAM ASURANSI SYARIAH  Akad tijarah (mudharabah), dimana perusahaan bertindak sebagai mudharib (pengelola) dan peserta bentindak sebagai shahibul maal (pemegang polis) .  Akad tabarru (hibah), dimana peserta memberikan hibah yang akan digunakan untuk menolong peserta lain yang terkena musibah, sedangkan perusahaan bertindak sebagai pengelola dana hibah .  Akad Wakalah bil Ujrah, yaitu pemberian kuasa dari peserta kepada perusahaan asuransi untuk mengelola dana peserta dengan imbalan pemberian ujrah (fee) .  Akad Mudharabah Musytarakah, yaitu perpaduan dari akad Mudharabah dan akad Musyarakah dimana Perusahaan asuransi sebagai mudharib menyertakan modal atau dananya dalam investasi bersama dana peserta .
  • 26. KESIMPULAN Asuransi Syariah dalam bahasa arab asuransi dikenal dengan istilah Al-Ta’min yang berarti perjanjian antara dua pihak untuk menanggung resiko dengan memperoleh imbalan berupa premi serta merupakan pengalihan financial untuk menagantisipasi berbagai bahaya yang mungkin terjadi. Adapun dasar Hukumnya adalah Al-quran dan As-Sunnah. Ketentuan didalma produk asuransi Surgaina adalah sebagaimana dijelaskan dimuka bahwa peserta diberikan untuk memilih paket yang diantaranya adalah Tertanggung, Suami Istri, Keluarga satu Anak dan sebagainya. Sedangkan ketentuan hukumnya, para ulama berbeda pendapat, adanya yang membolehkan da nada yang mengharamkan.
  • 27. TERIMKASIH! @Lutfy | @Lia | @Rifqy | @Iwan | @Arif Http://muamalahday.wordpress.com