Dokumen tersebut membahas mengenai konsep-konsep dasar asuransi syariah seperti akad-akad yang digunakan seperti tabarru', mudharabah, wakalah bil ujrah, serta penjelasan mengenai premi, klaim, dan produk-produk asuransi syariah seperti asuransi haji, mudharabah musytarakah.
1. KELOMPOK 4:
Eko Hariyadi (11390039)
Ageng Asmara Sani (11390045)
Zuny Lestari (11390059)
Akbar Al-ma’ruf (11390068)
Mazia Fakhriana (11390092)
2. Asuransi Syariah adalah sebuah usaha
saling melindungi dan tolong menolong
diantara sejumlah orang melalui investasi
dalam bentuk aset dan /atau tabarru’ yang
memberikan pola pengembalian untuk
menghadapi resiko tertentu melalui akad
yang sesuai dengan syariah
Akad yang dilakukan oleh peserta asuransi
dengan perusahaan terdiri atas akad tijarah
(mudharabah) dan/ atau akad tabarru’
(hibah)
3. Premi adalah kewajiban peserta Asuransi
untuk memberikan sejumlah dana kepada
perusahaan asuransi sesuai dengan
kesepakatan dalam akad
Pembayaran premi didasarkan atas jenis
akad tijarah dan jenis akad tabarru‘
Premi yang berasal dari jenis akad
mudharabah dapat diinvestasikan dan hasil
investasinya dibagi-hasilkan kepada
peserta. Sedangkan Premi yang berasal dari
jenis akad tabarru' dapat diinvestasikan.
4. Klaim adalah hak peserta Asuransi yang
wajib diberikan oleh perusahaan asuransi
sesuai dengan kesepakatan dalam akad.
Klaim atas akad tijarah sepenuhnya
merupakan hak peserta, dan merupakan
kewajiban perusahaan untuk memenuhinya
Klaim atas akad tabarru', merupakan hak
peserta dan merupakan kewajiban
perusahaan, sebatas yang disepakati dalam
akad.
5. Asuransi Haji yang dibenarkan menurut
syariah adalah asuransi yang berdasarkan
prinsip-prinsip syariah. Asuransi Haji yang
berdasarkan prinsip syariah bersifat
ta’awuni(tolong menolong) antar sesama
jama’ah haji
Akad asuransi haji adalah akad Tabarru’
(hibah) yang bertujuan untuk menolong
sesama jama’ah haji yang terkena musibah
Akad dilakukan antara jama’ah haji sebagai
pemberi tabarru’ dengan Asuransi Syariah
yang bertindak sebagai pengelola dana
hibah
6. Mudharabah Musytarokah adalah salah satu
produk asuransi yang menggabungkan
antara akad mudharabah dan musyarokah
Mudharabah musytarokah dapat diterapkan
pada produk syariah dalam bentuk
tabungan (saving) maupun non tabungan.
Mudharabah musytarokah dapat diterapkan
pada produk syariah dalam bentuk
tabungan (saving) maupun non tabungan.
7. Yaitu bentuk akad Wakalah di mana peserta
memberikan kuasa kepada perusahaan
asuransi untuk mengelola dana peserta
dan/atau melakukan kegiatan lain dengan
imbalan pemberian ujrah (fee).
Dalam akad Wakalah bil Ujrah, harus
disebutkan sekurangkurangnya : hak dan
kewajiban peserta dan perusahaan asuransi,
besaran, cara dan waktu pemotongan ujrah
fee atas premi, syarat-syarat lain yang
disepakati, sesuai dengan jenis asuransi
yang diakadkan
8. Perusahaan asuransi selaku pemegang
amanah wajib menginvestasikan dana
yang terkumpul dan investasi wajib
dilakukan sesuai dengan syariah
Dalam pengelolaan dana investasi, baik
tabarru’ maupun saving, dapat digunakan
akad Wakalah bil Ujrah, akad
Mudharabah dengan mengikuti
ketentuan fatwa Mudharabah.
9. Akad Tabarru’ Adalah akad yang harus melekat pada
semua produk asuransi, akad Tabarru’ pada asuransi
adalah semua bentuk akad yang dilakukan antar
peserta pemegang polis. Asuransi ini meliputi
asuransi jiwa, asuransi kerugian, dan reasuransi.
Dalam akad Tabarru’, peserta memberikan dana
hibah yang akan digunakan untuk menolong peserta
atau peserta lain yang tertimpa musibah.
Peserta secara individu merupakan pihak yang
berhak menerima dana
tabarru’(mu’amman/mutabarra’ lahu) dan secara
kolektif selaku penanggung (mu’ammin/mutabarri’)
Perusahaan asuransi bertindak sebagai pengelola
dana hibah, atas dasar akad Wakalah dari para
peserta selain pengelolaan investasi.
10. Perusahaan asuransi selaku pemegang
amanah wajib menginvestasikan dana
yang terkumpul dan investasi wajib
dilakukan sesuai dengan syariah
Dalam pengelolaan dana investasi, baik
tabarru’ maupun saving, dapat digunakan
akad Wakalah bil Ujrah dengan
mengikuti ketentuan seperti di atas, akad
Mudharabah dengan mengikuti
ketentuan fatwa Mudharabah.
12. Kelompok 1 Muksal (08390027)
Pratek asuransi masa rasulullah??
Kelompok 2 Fadila (11390080)
asuransi jiwa, asuransi kerugian, dan
reasuransi kayak apa sih???.
Kelompok 3 Murdiyono (76)
Perbedaan asuransi syariah dan
konvensional???
Kelompok 5
Wakalah bil ujroh kayak apa sicH???
13. Kelompok 6 eka(11390037)
Premi ditentukan g?/
Klaim bentuknya apa aja?
Klo g ada “seseuatu” uang nya kemana??
Contoh kongkrit mudharabah musyarokah?
Klompok 7 Yodi (11390036)
Knp dana tabaru’ utk kebaibaikan koq utk
mndapat untung??
Klaim kaya apa siih???