SlideShare a Scribd company logo
1 of 61
Download to read offline
PENGENDALIAN BAHAN KIMIA
BERBAHAYA
DI TEMPAT KERJA
(Kep.Men. Tenaga Kerja No. KEP.187/MEN/1999)
PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA
DI TEMPAT KERJA
Kepmenaker No. KEP.187/MEN/1999
Latar belakang:
Kegiatan industri yang mengolah, menyimpan,
mengedarkan, mengangkut dan mempergunakan
bahan-bahan kimia berbahaya akan terus
meningkat sejalan dengan perkembangan
pembangunan sehingga berpotensi untuk
menimbulkan bahaya besar bagi industri, tenaga
kerja, lingkungan maupun sumberdaya lainnya.
Kerugian Akhir
Korban jiwa
- Meninggal dunia : 2 org
- Luka berat : 9 org
- Luka ringan : 44 org
Kerusakan
- Unit PA-1, Unit PA-2 dan unit MA-2 rusak total,
9 mobil,150 motor dan 2 trailer perusahaan terbakar
Produksi
- Berhenti total dan tertutup
KASUS PENCEMARAN
LINGKUNGAN TELUK BUYAT
 Pembuangan limbah logam berat; Hg, As
(dimana Hg sebagai hasil antara)
 Pencemaran lingkungan
 Gangguan kesehatan terhadap masyarakat
 Biaya sosial
 Community development
KASUS KEBAKARAN
Puslabfor Mabes Polri 1990-2001
1990-1996 : 2033 kasus
80% kasus ditempat kerja
20% kasus bukan tempat kerja
1997-2001 : 1121 kasus
76,1 % terjadi di tempat kerja
23,9 % bukan tempat kerja
20% kasus habis total
PROSENTASE TINGKAT PELANGGARAN
PROSENTASE TINGKAT PELANGGARAN
TERHADAP
TERHADAP
KRITERIA ELEMEN 9 dalam Audit SMK3
KRITERIA ELEMEN 9 dalam Audit SMK3
No.
Kriteria Elemen 9:
Pengelolaan Material Dan
Perpindahannya
Perusahaan
Memenuhi
(conformance)
Tidak memenuhi
(non
conformance)
Jumlah % Jumlah %
1 Penanganan secara manual dan
mekanis
46 65,7 24 34,3
2 Sistem pengangkutan,
penyimpanan dan pembuangan
62 89,9 8 10,1
3 Bahan-bahan berbahaya 30 42,9 40 57,1
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya Dan
Limbah Industri
 Konvensi ILO No. 174 tentang Pengendalian Bahaya Besar (Major
Hazard Control)
 Kepmennaker No. Kep. 187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan
Kimia Berbahaya
 SE. Mennakertrans No. SE. 140/Men/PPK-KK/II/2004 tentang
Pemenuhan Kewajiban Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan
kerja di Industri Kimia Dengan Potensi Bahaya Besar (Major Hazard
Instalation)
• Permenaker No. Per. 03/Men/1985 tentang keselamatan dan
kesehatan kerja pemakaian Asbes
• Permenaker No. Per.03/Men/1986 tentang keselamatan dan
kesehatan kerja di tempat kerja yang mengelola pestisida
PENGUSAHA ATAU
PENGURUS :
WAJIB
MENGENDALIKAN
BAHAN KIMIA BERBAHAYA
DI TEMPAT KERJA
UNTUK
MENCEGAH
TERJADINYA
KECELAKAAN KERJA &
PENYAKIT AKIBAT KERJA
DEFINISI
 BAHAN KIMIA BERBAHAYA
Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau
campuran yang berdasarkan sifat kimia
atau fisika dan atau toksikologi
berbahaya terhadap tenaga kerja,
instalasi dan lingkungan
Pengurus yang :
• Menggunakan
• Menyimpan
• Memakai
• Memproduksi
• Mengangkut bahan kimia
berbahaya, wajib melakukan
pengendalian (Pasal 2)
Lengkapi dengan:
•LDKB
•Label
Ps. 3 Point a
LDKB dan Label di letakan di tempat yang mudah diketahui
oleh Tenaga Kerja dan Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan
(Pasal 6)
Nilai Ambang Kuantitas/NAK :
Standar kuantitas bahan kimia berbahaya
untuk menetapkan potensi bahaya bahan
kimia di tempat kerja
Lembar Data Keselamatan Bahan
(LDKB) berisikan keterangan :
 Identitas Bahan dan
Perusahaan
 Komposisi Bahan
 Identifikasi Bahaya
 Tindakan P3K
 Tindakan Penanggulangan
Kebakaran
 Tindakan Mengatasi
Kebocoran & Tumpahan
 Penyimpanan & Penanganan
Bahan
 Pengendalian Pemajanan &
APD
 Sifat Fisika dan Kimia
 Stabilitas dan Reaktifitas
Bahan
 Informasi Toksikologi
 Informasi Ekologi
 Pembuangan Limbah
 Pengangkutan Bahan
 Informasi Perat.Peruu
yang berlaku
 Informasi Lain yang
Diperlukan.
LABEL
berisikan tentang :
 Nama produk
 Identifikasi Bahaya
 Tanda Bahaya dan
Artinya
 Uraian Risiko dan
Penanggulangannya
 Tindakan Pencegahan
 Instruksi apabila
Terkena atau Terpapar
 Instruksi Kebakaran
 Instruksi Tumpahan atau
Bocoran
 Instruksi Pengisian dan
Penyimpanan
 Referensi
 Nama, Alamat dan No. Telp.
Pabrik Pembuat atau
Distributor
PENEMPATAN :
Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB)
Label
 Ditempatkan pada tempat yang mudah
diketahui oleh :
 Tenaga Kerja
 Pegawai Pengawas
Industri Kimia
> NAK
Potensi Bahaya Besar
(Major Installation)
Kecelakaan Besar
(Major Accident)
≤ NAK
Potensi Bahaya Menengah
IDENTIFIKASI DAN LAPORAN
• Nama Bahan
• Sifat Bahan
• Kuantitas Bahan
Formulir Laporan Seperti Lamp. II
Kepmenaker No.187/1999
Dinas Tenaga Kerja menetapkan potensi
bahaya suatu perusahaan berdasarkan NAK
Pasal 13
Pasal 14
Pemeriksaan oleh Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten/ Kota/Propinsi
Administratif
Lapangan
Major Accident (Kecelakaan Besar)
•Pelepasan gas-gas beracun
•Pelepasan gas-gas mudah terbakar
•Kebocoran cairan mudah terbakar
•Peledakan bahan yg tdk stabil/bahan
yg sgt reaktif
Alur Proses Penetapan Perusahaan Potensi Bahaya Besar
Potensi Bahaya Besar
Psl. 15(1)
> NAK
Potensi Bahaya Menengah
Psl.15(2)
≤NAK
Kewajiban Perusahaan dengan Tingkat Potensi Bahaya Besar
Kewajiban berdasarkan Psl. 16 :
g. Petugas K3 Kimia :
- Non shift : 2 org
- Shift : 5 org
h. Ahli K3 Kimia
i. DPPB Besar
j. Lapor perubahan
k. Riksa Uji faktor kimia 6 bln 1 x
l. Riksa Uji instalasi setiap 2 th 1 x
m. Pemeriksaan Kesehatan TK 1 th 1 x
Dokumen Pengendalian
Potensi Bahaya Besar
(DPBB Bsr) Psl. 19(1)
Penelitian DPPB Bsr oleh
Dinas Tenaga Kerja Propinsi+Rakor
instansi terkait+rekomendasi
Depnakertrans
(selama-lamanya 30 hari kerja)
Perbaikan/
revisi
Persetujuan oleh Gubernur
Petugas K3 Kimia &
Ahli K3 Kimia(Ps.22&23)
• Kursus
•Surat Keputusan
penunjukan
Oleh Kepala Dinas/
pemerintah
Acuan Pelaksanaan K3 / Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya
• Perusahaan
•Pengawas Ketenagakerjaan
•Audit SMK3
Di tolak
Di terima
PENETAPAN
POTENSI BAHAYA INSTALASI (I)
 Pengusaha atau Pengurus wajib menyampaikan :
 Daftar Nama
 Sifat
 Kuantitas
Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
Kepada Dinas Tenaga Kerja Setempat
 Dinas Tenaga Kerja setelah 14 hari menerima daftar, sifat dan
kuantitas BKB harus meneliti kebenaran data tersebut
 Berdasarkan hasil penelitian ditetapkan kategori potensi bahaya
perusahaan/industri ybs.
PENETAPAN
POTENSI BAHAYA INSTALASI (II)
 POTENSI BAHAYA terdiri dari :
 Bahaya Besar
 Bahaya Menengah
 KATEGORI POTENSI BAHAYA berdasarkan :
 Nama
 Kriteria
 Nilai Ambang Kuantitas (NAK)
KRITERIA
BAHAN KIMIA BERBAHAYA
1. Bahan beracun
2. Bahan sangat beracun
3. Cairan mudah terbakar
4. Cairan sangat mudah terbakar
5. Gas mudah terbakar
6. Bahan mudah meledak
7. Bahan reaktif
8. Bahan oksidator
 Bhn kimia yg dpt menyebabkan bahaya
kesehatan atau kematian bila terserap oleh
tubuh mll 3 cara
 Mengganggu organ tubuh / bahaya
• langsung
• akumulasi (tulang, darah,
cairan limfa)
KRITERIA
BAHAN BERACUN
 Ditetapkan dengan memperhatikan sifat
kimia, fisika dan toksik sbb. :
 Mulut :
LD 50 > 25 atau < 200 mg/kg berat badan
 Kulit :
LD 50 > 25 atau < 400 mg/kg berat badan
 Pernafasan :
LC 50 > 0.5 atau < 2 mg/l
KRITERIA
SANGAT BERACUN
 Ditetapkan dengan memperhatikan sifat
kimia, fisika dan toksik sbb. :
 Mulut :
 LD 50 < 25 mg/kg berat badan
 Kulit :
 LD 50 < 25 mg/kg berat badan
 Pernafasan :
 LC 50 < 0.5 mg/l
 Lethal Dose 50 (LD 50) adalah dosis yang menyebabkan
kematian pada 50% binatang percobaan.
 Lethal Concentration 50 (LC 50) adalah konsentrasi yang
menyebabkan kematian pada 50% binatang percobaan.
 Bahan-bahan beracun dalam industri dapat dibagi dalam
beberapa kelompok :
a. Senyawa logam dan metaloid : Pb, Hg, kadmium, krom arsen
dan fosfor
b. Bahan pelarut organik : kloroform, etanol, metanol
c. Gas-gas beracun : N2, CO2, HCN, H2s
d. Bahan karsinogenik : Benzena, benzidin, vinil klorida
e. Pestisida : organoklorin, organo fosfat
KRITERIA
Cairan Mudah Terbakar, Cairan Sangat Mudah
Terbakar dan Gas Mudah Terbakar
Cairan Mudah
Terbakar :
Berdasarkan sifat
kimia dan fisika :
 Titik nyala:
>21* C dan < 55* C
Pada tek. 1 atm
Cairan Sangat
Mudah Terbakar :
Berdasarkan sifat
kimia dan fisika :
Titik nyala :
< 21* C
 Titik didih : > 20*C
Pada tek. 1atm
Gas Mudah
Terbakar :
Berdasarkan sifat
kimia dan fisika :
 Titik didih :
< 20 * C
Pada tek. 1 atm
Bahan Mudah terbakar dapat Dibagi dalam 3
kelompok :
 Zat padat mudah terbakar : Belerang , fosfor,
kertas/rayon, kapas
 Zat cair mudah terbakar : eter, alkohol,
aseton, benzena, Formaldehyde
 Gas mudah terbakar : hidrogen, asetilen,
etilen oksida, ammonia
KRITERIA
MUDAH MELEDAK
Apabila Reaksi Kimia Bahan tsb menghasilkan :
 Gas dalam jumlah yang besar
 Tekanan yang besar
 Suhu yang tinggi
Menimbulkan kerusakan disekelilingnya
Beberapa contoh bahan mudah meledak :
 Bahan kimia eksplosif : Trinitoluen (TNT), nitrogliserin
 Debu eksplosif : debu karbon, zat warna diazo, magnesium
 Campuran eksplosif : Campuran bahan oksidator dan reduktor
( as.nitrat + etanol)
Ciri-ciri bahan mudah meledak
 Sifat peka terhadap panas dan terhadap
pengaruh mekanis
a.l. Ammonium Nitrat , Nitroglicerine , TNT, Tetra nitro
glicerin
 Debu eksplosif
a.l. debu karbon, magnesium
 Campuran eksplosif campuran beberapa
bahan oksidator dan reduktor
a.l. KCLO3, Al nitrat, K. Permanganat
KRITERIA REAKTIF
Apabila bahan tsb.bereaksi dengan :
 Air mengeluarkan panas dan gas yang mudah
terbakar
contoh seperti : Alkali,alkalitana,logam halida,oksida
anhidrat, oksida non logam halida
( Lithium, Sodium, Potasium, Calcium,Cobalt, Nitrat ,
Sulfid, Carbid, Asam pekat, dll.)
 Asam mengeluarkan panas dan gas yang mudah
terbakar atau beracun atau korosif
Seperti : kalium klorat, kalium permanganat, asam kromat,
Lithium,Sodium,Potasium,Calcium Sulfida, Cyanida, Asam pekat
KRITERIA OKSIDATOR
 Apabila reaksi kimia atau penguraiannya
menghasilkan Oksigen yang dapat
menyebabkan kebakaran
Terdiri dari :
a. Oksidator anorganik : permanganat, perklorat
dikromat,
b. Peroksida organik : bensil peroksida, eter
oksida, asam perasetat Organik dan
anorganik nitrat,Bromat,Dicromat.
NILAI AMBANG KUANTITAS (NAK)
 Kriteria Beracun
 Kriteria Sangat Beracun
 Kriteria Mudah Meledak
 Kriteria Reaktif
Ditetapkan dalam Lampiran III Kep.Mennaker
No. Kep.187/MEN/1999
NILAI AMBANG KUANTITAS (NAK) :
Beracun (I)
No. Nama Bahan Kimia NAK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Aceton Cyanohydrin (2-Cyanopropan-2-1)
Acrolein (2-propenal)
Acrylonitrile
Allyl alcohol (2-propen-1-1)
Allyamine
Ammonia
Bromine
Carbon disulphide
Chlorine
Diphenil methane di-isocyanate (MDT)
Dst
200 ton
200 ton
20 ton
200 ton
200 ton
100 ton
10 ton
200 ton
10 ton
200 ton
NILAI AMBANG KUANTITAS (NAK)
Sangat Beracun (II)
No. Nama Bahan Kimia NAK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Aldicarb
4-Aminodiphenil
Amiton
Anabasine
Arsenic pentoxide
Arsenic trioxide
Arsine ( Arsenic hydride)
Azinphos – ethyl
Benzidine
Beryllium (powder compounds)
Dst.
100 kg
1 kg
1 kg
100 kg
500 kg
100 kg
10 kg
100 kg
1 kg
10 kg
NILAI AMBANG KUANTITAS (NAK)
Sangat Reaktif (III)
No. Nama Bahan Kimia NAK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Acethylene
Ammonium nitrate
Ethylene oxide
Ethylene nitrate
Hydrogen
Oxygen
Paracetic Acid (Concent. >60%)
Propylene Oxide
Sodium Chlorate
Dst.
50 ton
500 ton
50 ton
50 ton
10 ton
500 ton
50 ton
50 ton
20 ton
NILAI AMBANG KUANTITAS (NAK)
Mudah Meledak (IV)
No. Nama Bahan Kimia NAK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Barium Azide
Chlorotrinitrobenzene
Cellulose nitrate (contain.>12.6% nitrogen)
Cyclotetramethylene-trinitramine
Diazodinitrophenol
Diethylene glycol dinitrate
Hydrazine nitrate
Lead Azide
Mercury Fluminate
dst
50 ton
50 ton
50 ton
50 ton
10 ton
10 ton
50 ton
50 ton
50 ton
NAK DAPAT PULA DITETAPKAN SBB :
No. Kriteria Bahan Kimia Berbahaya NAK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Beracun
Sangat Beracun
Reaktif
Mudah Meledak
Oksidator
Cairan Mudah Terbakar
Cairan Sangat Mudah Terbakar
Gas Mudah Terbakar
10 ton
5 ton
50 ton
10 ton
10 ton
200 ton
100 ton
50 ton
POTENSI BAHAYA BESAR
 Apabila :
Kuantitas Bahan Kimia Berbahaya yang
digunakan MELEBIHI atau
LEBIH BESAR dari
Nilai Ambang Kuantitas (NAK)
POTENSI BAHAYA MENENGAH
 Apabila :
Kuantitas Bahan Kimia Berbahaya
yang Digunakan SAMA atau LEBIH
KECIL dari Nilai Ambang Kuantitas
(NAK)
KEWAJIBAN PENGUSAHA ATAU PENGURUS
Persh. Potensi Bahaya Besar (I)
 Mempekerjakan Petugas K3 Kimia :
 Sistem Kerja Non Shift min. 2 orang
 Sistem Kerja Shift min. 5 orang
 Mempekerjakan Ahli K3 Kimia min. 1 orang
 Membuat Dokumen Pengendalian Potensi
Bahaya Besar
 Melaporkan Setiap Perubahan (bahan,
kuantitas, proses dan modifikasi instalasi)
KEWAJIBAN PENGUSAHA ATAU PENGURUS
Persh. Potensi Bahaya Besar (II)
 Melakukan Pemeriksaan dan Pengujian
Faktor Kimia min. 6 bulan sekali
 Melakukan Pemeriksaan dan Pengujian
Instalasi min. 2 tahun sekali
 Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga
Kerja min. 1 tahun sekali
KEWAJIBAN PENGUSAHA ATAU PENGURUS
Persh. Potensi Bahaya Menengah (I)
 Mempekerjakan Petugas K3 Kimia :
 Sistem Kerja Non Shift min. 1 orang
 Sistem Kerja Shift min. 3 orang
 Membuat Dokumen Pengendalian Potensi
Bahaya Menengah
 Melaporkan Setiap Perubahan (bahan,
kuantitas, proses dan modifikasi instalasi)
KEWAJIBAN PENGUSAHA ATAU PENGURUS
Persh. Potensi Bahaya Menengah (II)
 Melakukan Pemeriksaan dan Pengujian
Faktor Kimia min. 1 tahun sekali
 Melakukan Pemeriksaan dan Pengujian
Instalasi min. 3 tahun sekali
 Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga
Kerja min. 1 tahun sekali
DOKUMEN PENGENDALIAN POTENSI
BAHAYA BESAR
Berisikan :
 Identifikasi Bahaya, Penilaian dan
Pengendalian Risiko
 Kegiatan Tehnis, Rancang Bangun,
Konstruksi, Pemilihan Bahan Kimia,
Pengoperasian dan Pemeliharaan Instalasi
 Kegiatan Pembinaan Tenaga Kerja
 Rencana dan Prosedur Penanggulangan
Keadaan Darurat
 Prosedur Kerja Aman
DOKUMEN PENGENDALIAN POTENSI
BAHAYA MENENGAH
Berisikan :
 Identifikasi Bahaya, Penilaian dan
Pengendalian Risiko
 Kegiatan Tehnis, Rancang Bangun,
Konstruksi, Pemilihan Bahan Kimia,
Pengoperasian dan Pemeliharaan Instalasi
 Kegiatan Pembinaan Tenaga Kerja
 Prosedur Kerja Aman
PETUGAS K3 KIMIA
Kewajiban :
 Melakukan Identifikasi Bahaya
 Melaksanakan Prosedur Kerja Aman
 Melaksanakan Prosedur Penanggulangan
Keadaan Darurat
 Mengembangkan K3 Bidang Kimia
PETUGAS K3 KIMIA
Persyaratan Penunjukan :
 Bekerja pada Perusahaan ybs.
 Tidak Dalam Masa Percobaan
 Hubungan Kerja Tidak Didasarkan PKWT (
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu)
 Telah Mengikuti Tehnis K3 Kimia
 Pengajuan Permohonan Tertulis dari
Pengusaha atau Pengurus kpd Menteri atau
Pejabat yg Ditunjuk
PETUGAS K3 KIMIA
Lampiran Permohonan Penunjukan :
 Daftar Riwayat Hidup
 Surat Keterangan Berbadan Sehat dari Dokter
 Surat Keterangan Pernyataan Bekerja Penuh
dari Perusahaan ybs.
 Fotocopy Ijazah atau STTB terakhir
 Sertifikat Kursus Tehnis Petugas K3 Kimia
PETUGAS K3 KIMIA
Kurikulum Kursus Tehnis (I) :
No. Kurikulum
I.
1.
2.
3.
KELOMPOK UMUM
Kebijakan Pemerintah di bidang K3
Perat. Peruu di bidang K3
Peraturan ttg Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya
PETUGAS K3 KIMIA
Kurikulum Kursus Tehnis (II) :
No. Kurikulum
II.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
KELOMPOK INTI
Pengetahuan Dasar Bhn Kimia Berbahaya
Penyimpanan & Penanganan Bhn Kimia Berbahaya
Prosedur Kerja Aman
Prosedur Penanganan Kebocoran & Tumpahan
Penilaian & Pengendalian Risiko Bhn Kimia Berbahaya
Pengendalian Lingkungan Kerja
PAK yg Disebabkan Faktor Kimia & Cara Pencegahannya
Rencana dan Prosedur Tanggap Darurat
Lembar Data Kesekamatan Bahan dan Label
Dasar-Dasar Toksikologi
P3K
PETUGAS K3 KIMIA
Kurikulum Kursus Tehnis (III) :
No. Kurikulum
III.
1.
2.
3.
4.
KELOMPOK PENUNJANG
Peningkatan Aktivitas P2K3
Studi Kasus
Kunjungan Lapangan
Evaluasi
AHLI K3 KIMIA
Kewajiban (I) :
 Membantu Mengawasi Pelaksanaan
Peraturan Perundangan K3 Kimia
 Memberikan Laporan kpd Menteri atau
Pejabat yg Ditunjuk ttg Hasil Pelaksanaan
Tugas
 Merahasiakan Segala Keterangan yg
Berkaitan dgn Rahasia Perusahaan
AHLI K3 KIMIA
Kewajiban (II) :
 Menyusun Program Kerja Pengendalian
Bahaya
 Melakukan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan
Pengendalian Risiko
 Mengusulkan Pembuatan Prosedur Kerja
Aman dan Penanggulangan Keadaan
Darurat kpd Pengusaha atau Pengurus
SE No. 140 / DPKK/III/2004
PEMENUHAN KEWAJIBAN SYARAT-SYARAT KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA DI INDUSTRI KIMIA DENGAN
POTENSI BAHAYA BESAR
( MAJOR HAZARD INSTALLATION )
Latar belakang
 bencana industri ( major accident) telah menimbulkan
kerugian yang tidak sedikit baik tenaga kerja, moril dan
material.
 Guna mengantisipasi terulangnya kembali bencana industri
tersebut dipandang perlu mengambil langkah-langkah
segera dan sistimatis untuk mengendalikan potensi bahaya
industri kimia baik potensi bahaya berskala kecil, sedang
maupun potensi bahaya besar ( major hazard installation ).
1. Melaksanakan secara utuh ketentuan dalam
Kepmenaker No. Kep. 186/Men/1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
meliputi :
 Pengendalian setiap bentuk energi;
 Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran
dan sarana evakuasi;
 Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas;
 Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat
kerja;
 Menyelenggarakan latihan dan gladi penanggulangan
kebakaran secara berkala.;
 Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat
kebakaran;
 Memiliki Ahli K3 Kebakaran, koordinator unit
penanggulangan kebakaran dan petugas peran
kebakaran;
SE No. 140 / DPKK/III/2004
2. Melaksanakan secara utuh ketentuan dalam
Kepmenaker No. Kep. 187/Men/1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat
Kerja, meliputi :
 Penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan dan label;
 Memiliki Ahli K3 Kimia dan Petugas K3 Kimia;
 Menyampaikan daftar nama dan sifat kimia serta kuantitas bahan
kimia berbahaya (Formulir Lampiran II Kep. 187/Men/1999)
 Membuat Dokumen Pengendalian Instalasi Potensi Bahaya Besar /
Menengah .
 Melakukan riksauji faktor kimia sekurang-kurangnya /6 bln
 Melakukan riksauji instalasi sekurang-kurangnya 2 tahun sekali;
 Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
SE No. 140 / DPKK/III/2004
3. Review sistem tanggap darurat ( emergency
response ) bagi perusahaan yang sudah memiliki
sistem tersebut.
4. Bagi perusahaan yang belum memiliki sistim
tanggap darurat ( emergency response ) untuk
segera membuat sistem tersebut.
SE No. 140 / DPKK/III/2004
Hasil Safety Review (SE.140/2004)
No. Daerah Jmlh Perusahaan Temuan Penting
1. NAD (Kota Langsa) 1 perusahaan
2. SUMUT( Medan) 1 perusahaan
3. RIAU (Bengkalis) 3 perusahaan
4. JABAR(Purwakarta) 3 perusahaan
5. JABAR(Tasikmalaya) 1 perusahaan
6. JABAR(Cianjur) 1 perusahaan
7. JABAR(Bogor) 2 perusahaan
8. BANTEN(Cilegon) 12 perusahaan
9. D.I.Yogyakarta 12 perusahaan
10. JATIM(Gresik) 3 perusahaan
11. JATIM(Probolinggo) 6 perusahaan
12. PAPUA B (Fak-Fak) Tdk ada
13. PAPUA(Jaya Wijaya) Tdk ada
14. PAPUA(Merauke) 2 perusahaan
• Ketidaksiapan offsite
emergency response
• Community Information
• Rumah sakit
• Traffic
• Fire Brigade
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot

1-proses-industri-kimia.ppt
1-proses-industri-kimia.ppt1-proses-industri-kimia.ppt
1-proses-industri-kimia.pptAlwanNurfadli1
 
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganToksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganNur Angraini
 
Tugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industriTugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industri013AnggitaNurFadila
 
PPT Mitigasi Bencana Gempa (2).pptx
PPT Mitigasi Bencana Gempa (2).pptxPPT Mitigasi Bencana Gempa (2).pptx
PPT Mitigasi Bencana Gempa (2).pptxSandraOgie
 
Sistem Pengendalian Asap - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Pengendalian Asap - Plambing dan Pencegahan KebakaranSistem Pengendalian Asap - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Pengendalian Asap - Plambing dan Pencegahan KebakaranSenia Firlania
 
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat KerjaSNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
 
K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
K3 Pesawat Tenaga dan ProduksiK3 Pesawat Tenaga dan Produksi
K3 Pesawat Tenaga dan ProduksiAl Marson
 
Presentasi Konversi Energi dan Aplikasinya
Presentasi Konversi Energi dan AplikasinyaPresentasi Konversi Energi dan Aplikasinya
Presentasi Konversi Energi dan AplikasinyaIskandar Tambunan
 
ISO 45001:2018 Awareness & Upgrading
ISO 45001:2018 Awareness & UpgradingISO 45001:2018 Awareness & Upgrading
ISO 45001:2018 Awareness & UpgradingAli Fuad R
 
PTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDISPTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDISJUHERAH
 
[Presentasi] Penggunaan dan Bahaya Radioisotop
[Presentasi] Penggunaan dan Bahaya Radioisotop[Presentasi] Penggunaan dan Bahaya Radioisotop
[Presentasi] Penggunaan dan Bahaya RadioisotopMuhamad Imam Khairy
 
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaPenyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaChaicha Ceria
 

What's hot (20)

1-proses-industri-kimia.ppt
1-proses-industri-kimia.ppt1-proses-industri-kimia.ppt
1-proses-industri-kimia.ppt
 
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganToksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
 
Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3
 
Tugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industriTugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industri
 
PPT Mitigasi Bencana Gempa (2).pptx
PPT Mitigasi Bencana Gempa (2).pptxPPT Mitigasi Bencana Gempa (2).pptx
PPT Mitigasi Bencana Gempa (2).pptx
 
Sistem Pengendalian Asap - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Pengendalian Asap - Plambing dan Pencegahan KebakaranSistem Pengendalian Asap - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Pengendalian Asap - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
 
Power Point k3 kimia
Power Point k3 kimia Power Point k3 kimia
Power Point k3 kimia
 
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat KerjaSNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
 
Higiene industri
Higiene industriHigiene industri
Higiene industri
 
K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
K3 Pesawat Tenaga dan ProduksiK3 Pesawat Tenaga dan Produksi
K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
KONSEP K3 RS
KONSEP K3 RSKONSEP K3 RS
KONSEP K3 RS
 
Presentasi Konversi Energi dan Aplikasinya
Presentasi Konversi Energi dan AplikasinyaPresentasi Konversi Energi dan Aplikasinya
Presentasi Konversi Energi dan Aplikasinya
 
K3 presentation
K3 presentationK3 presentation
K3 presentation
 
Ppt kebakaran
Ppt kebakaranPpt kebakaran
Ppt kebakaran
 
ISO 45001:2018 Awareness & Upgrading
ISO 45001:2018 Awareness & UpgradingISO 45001:2018 Awareness & Upgrading
ISO 45001:2018 Awareness & Upgrading
 
PTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDISPTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDIS
 
[Presentasi] Penggunaan dan Bahaya Radioisotop
[Presentasi] Penggunaan dan Bahaya Radioisotop[Presentasi] Penggunaan dan Bahaya Radioisotop
[Presentasi] Penggunaan dan Bahaya Radioisotop
 
K3 kimia
K3 kimiaK3 kimia
K3 kimia
 
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaPenyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
 

Similar to Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja

003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJA
003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJA003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJA
003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJAnaning28
 
12.PENANGANAN B3.pptx
12.PENANGANAN B3.pptx12.PENANGANAN B3.pptx
12.PENANGANAN B3.pptxnishikawahse
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.ppt
Keselamatan dan Kesehatan  Kerja.pptKeselamatan dan Kesehatan  Kerja.ppt
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.pptAmiMiftahul1
 
KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
KELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptxKELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptxRiskiMaulana49
 
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdfkelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdfrahmazainatul6
 
Pengolahan-Limbah-Industri-Pertemuan-13.pptx
Pengolahan-Limbah-Industri-Pertemuan-13.pptxPengolahan-Limbah-Industri-Pertemuan-13.pptx
Pengolahan-Limbah-Industri-Pertemuan-13.pptxAchmadIlhamGhozali
 
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan
Week 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatanWeek 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatan
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatansunarto bin sudi
 
Rekling05 pengolahan
Rekling05 pengolahanRekling05 pengolahan
Rekling05 pengolahanArif Rahman
 
Penanganan Bahan Kimia beserta simbol .pptx
Penanganan Bahan Kimia  beserta simbol .pptxPenanganan Bahan Kimia  beserta simbol .pptx
Penanganan Bahan Kimia beserta simbol .pptxAnggi762512
 
Bahaya Fisik dan Keshtn Kerja dan P3K.pdf
Bahaya Fisik dan Keshtn Kerja dan P3K.pdfBahaya Fisik dan Keshtn Kerja dan P3K.pdf
Bahaya Fisik dan Keshtn Kerja dan P3K.pdfssuserc8afba1
 
Pengelolaan limbah B3 di lingkungan perusahaan.pptx
Pengelolaan limbah B3 di lingkungan perusahaan.pptxPengelolaan limbah B3 di lingkungan perusahaan.pptx
Pengelolaan limbah B3 di lingkungan perusahaan.pptxSugiartoSudarsono1
 
1. Pengetahuan Dasar Bahan Kimia Berbahaya.pptx
1. Pengetahuan Dasar Bahan Kimia Berbahaya.pptx1. Pengetahuan Dasar Bahan Kimia Berbahaya.pptx
1. Pengetahuan Dasar Bahan Kimia Berbahaya.pptxDiniApriani23
 
4. Pengelolaan B3 dan limbah B3 dengan gambar.pdf
4. Pengelolaan B3 dan limbah B3 dengan gambar.pdf4. Pengelolaan B3 dan limbah B3 dengan gambar.pdf
4. Pengelolaan B3 dan limbah B3 dengan gambar.pdfasetpkmwu
 
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT 2014 1577
PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT  2014  1577PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT  2014  1577
PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT 2014 1577sujatno angga
 
11. tindakan k3 l dalam operasional (pdf standar) compressed
11. tindakan k3 l dalam operasional (pdf standar) compressed11. tindakan k3 l dalam operasional (pdf standar) compressed
11. tindakan k3 l dalam operasional (pdf standar) compressedagung sanjaya
 

Similar to Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja (20)

003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJA
003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJA003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJA
003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJA
 
12.PENANGANAN B3.pptx
12.PENANGANAN B3.pptx12.PENANGANAN B3.pptx
12.PENANGANAN B3.pptx
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.ppt
Keselamatan dan Kesehatan  Kerja.pptKeselamatan dan Kesehatan  Kerja.ppt
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.ppt
 
2_Perpem.ppt
2_Perpem.ppt2_Perpem.ppt
2_Perpem.ppt
 
KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
KELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptxKELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
 
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdfkelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
 
Pengolahan-Limbah-Industri-Pertemuan-13.pptx
Pengolahan-Limbah-Industri-Pertemuan-13.pptxPengolahan-Limbah-Industri-Pertemuan-13.pptx
Pengolahan-Limbah-Industri-Pertemuan-13.pptx
 
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan
Week 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatanWeek 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatan
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan
 
Rekling05 pengolahan
Rekling05 pengolahanRekling05 pengolahan
Rekling05 pengolahan
 
MSDS.pptx
MSDS.pptxMSDS.pptx
MSDS.pptx
 
Penanganan Bahan Kimia beserta simbol .pptx
Penanganan Bahan Kimia  beserta simbol .pptxPenanganan Bahan Kimia  beserta simbol .pptx
Penanganan Bahan Kimia beserta simbol .pptx
 
Bahaya Fisik dan Keshtn Kerja dan P3K.pdf
Bahaya Fisik dan Keshtn Kerja dan P3K.pdfBahaya Fisik dan Keshtn Kerja dan P3K.pdf
Bahaya Fisik dan Keshtn Kerja dan P3K.pdf
 
Pengelolaan limbah B3 di lingkungan perusahaan.pptx
Pengelolaan limbah B3 di lingkungan perusahaan.pptxPengelolaan limbah B3 di lingkungan perusahaan.pptx
Pengelolaan limbah B3 di lingkungan perusahaan.pptx
 
1. Pengetahuan Dasar Bahan Kimia Berbahaya.pptx
1. Pengetahuan Dasar Bahan Kimia Berbahaya.pptx1. Pengetahuan Dasar Bahan Kimia Berbahaya.pptx
1. Pengetahuan Dasar Bahan Kimia Berbahaya.pptx
 
4. Pengelolaan B3 dan limbah B3 dengan gambar.pdf
4. Pengelolaan B3 dan limbah B3 dengan gambar.pdf4. Pengelolaan B3 dan limbah B3 dengan gambar.pdf
4. Pengelolaan B3 dan limbah B3 dengan gambar.pdf
 
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
 
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892
 
Waste management
Waste managementWaste management
Waste management
 
PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT 2014 1577
PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT  2014  1577PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT  2014  1577
PELATIHAN K3RS AND PENANGANAN B3 DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA_SEPT 2014 1577
 
11. tindakan k3 l dalam operasional (pdf standar) compressed
11. tindakan k3 l dalam operasional (pdf standar) compressed11. tindakan k3 l dalam operasional (pdf standar) compressed
11. tindakan k3 l dalam operasional (pdf standar) compressed
 

Recently uploaded

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 

Recently uploaded (8)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 

Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja

  • 1. PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA (Kep.Men. Tenaga Kerja No. KEP.187/MEN/1999)
  • 2. PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA Kepmenaker No. KEP.187/MEN/1999 Latar belakang: Kegiatan industri yang mengolah, menyimpan, mengedarkan, mengangkut dan mempergunakan bahan-bahan kimia berbahaya akan terus meningkat sejalan dengan perkembangan pembangunan sehingga berpotensi untuk menimbulkan bahaya besar bagi industri, tenaga kerja, lingkungan maupun sumberdaya lainnya.
  • 3.
  • 4. Kerugian Akhir Korban jiwa - Meninggal dunia : 2 org - Luka berat : 9 org - Luka ringan : 44 org Kerusakan - Unit PA-1, Unit PA-2 dan unit MA-2 rusak total, 9 mobil,150 motor dan 2 trailer perusahaan terbakar Produksi - Berhenti total dan tertutup
  • 5.
  • 6. KASUS PENCEMARAN LINGKUNGAN TELUK BUYAT  Pembuangan limbah logam berat; Hg, As (dimana Hg sebagai hasil antara)  Pencemaran lingkungan  Gangguan kesehatan terhadap masyarakat  Biaya sosial  Community development
  • 7. KASUS KEBAKARAN Puslabfor Mabes Polri 1990-2001 1990-1996 : 2033 kasus 80% kasus ditempat kerja 20% kasus bukan tempat kerja 1997-2001 : 1121 kasus 76,1 % terjadi di tempat kerja 23,9 % bukan tempat kerja 20% kasus habis total
  • 8. PROSENTASE TINGKAT PELANGGARAN PROSENTASE TINGKAT PELANGGARAN TERHADAP TERHADAP KRITERIA ELEMEN 9 dalam Audit SMK3 KRITERIA ELEMEN 9 dalam Audit SMK3 No. Kriteria Elemen 9: Pengelolaan Material Dan Perpindahannya Perusahaan Memenuhi (conformance) Tidak memenuhi (non conformance) Jumlah % Jumlah % 1 Penanganan secara manual dan mekanis 46 65,7 24 34,3 2 Sistem pengangkutan, penyimpanan dan pembuangan 62 89,9 8 10,1 3 Bahan-bahan berbahaya 30 42,9 40 57,1
  • 9. Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya Dan Limbah Industri  Konvensi ILO No. 174 tentang Pengendalian Bahaya Besar (Major Hazard Control)  Kepmennaker No. Kep. 187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya  SE. Mennakertrans No. SE. 140/Men/PPK-KK/II/2004 tentang Pemenuhan Kewajiban Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan kerja di Industri Kimia Dengan Potensi Bahaya Besar (Major Hazard Instalation) • Permenaker No. Per. 03/Men/1985 tentang keselamatan dan kesehatan kerja pemakaian Asbes • Permenaker No. Per.03/Men/1986 tentang keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja yang mengelola pestisida
  • 10. PENGUSAHA ATAU PENGURUS : WAJIB MENGENDALIKAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA UNTUK MENCEGAH TERJADINYA KECELAKAAN KERJA & PENYAKIT AKIBAT KERJA
  • 11. DEFINISI  BAHAN KIMIA BERBAHAYA Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia atau fisika dan atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan
  • 12. Pengurus yang : • Menggunakan • Menyimpan • Memakai • Memproduksi • Mengangkut bahan kimia berbahaya, wajib melakukan pengendalian (Pasal 2) Lengkapi dengan: •LDKB •Label Ps. 3 Point a LDKB dan Label di letakan di tempat yang mudah diketahui oleh Tenaga Kerja dan Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan (Pasal 6)
  • 13. Nilai Ambang Kuantitas/NAK : Standar kuantitas bahan kimia berbahaya untuk menetapkan potensi bahaya bahan kimia di tempat kerja
  • 14. Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) berisikan keterangan :  Identitas Bahan dan Perusahaan  Komposisi Bahan  Identifikasi Bahaya  Tindakan P3K  Tindakan Penanggulangan Kebakaran  Tindakan Mengatasi Kebocoran & Tumpahan  Penyimpanan & Penanganan Bahan  Pengendalian Pemajanan & APD  Sifat Fisika dan Kimia  Stabilitas dan Reaktifitas Bahan  Informasi Toksikologi  Informasi Ekologi  Pembuangan Limbah  Pengangkutan Bahan  Informasi Perat.Peruu yang berlaku  Informasi Lain yang Diperlukan.
  • 15. LABEL berisikan tentang :  Nama produk  Identifikasi Bahaya  Tanda Bahaya dan Artinya  Uraian Risiko dan Penanggulangannya  Tindakan Pencegahan  Instruksi apabila Terkena atau Terpapar  Instruksi Kebakaran  Instruksi Tumpahan atau Bocoran  Instruksi Pengisian dan Penyimpanan  Referensi  Nama, Alamat dan No. Telp. Pabrik Pembuat atau Distributor
  • 16. PENEMPATAN : Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) Label  Ditempatkan pada tempat yang mudah diketahui oleh :  Tenaga Kerja  Pegawai Pengawas
  • 17. Industri Kimia > NAK Potensi Bahaya Besar (Major Installation) Kecelakaan Besar (Major Accident) ≤ NAK Potensi Bahaya Menengah
  • 18. IDENTIFIKASI DAN LAPORAN • Nama Bahan • Sifat Bahan • Kuantitas Bahan Formulir Laporan Seperti Lamp. II Kepmenaker No.187/1999 Dinas Tenaga Kerja menetapkan potensi bahaya suatu perusahaan berdasarkan NAK Pasal 13 Pasal 14 Pemeriksaan oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten/ Kota/Propinsi Administratif Lapangan Major Accident (Kecelakaan Besar) •Pelepasan gas-gas beracun •Pelepasan gas-gas mudah terbakar •Kebocoran cairan mudah terbakar •Peledakan bahan yg tdk stabil/bahan yg sgt reaktif Alur Proses Penetapan Perusahaan Potensi Bahaya Besar Potensi Bahaya Besar Psl. 15(1) > NAK Potensi Bahaya Menengah Psl.15(2) ≤NAK
  • 19. Kewajiban Perusahaan dengan Tingkat Potensi Bahaya Besar Kewajiban berdasarkan Psl. 16 : g. Petugas K3 Kimia : - Non shift : 2 org - Shift : 5 org h. Ahli K3 Kimia i. DPPB Besar j. Lapor perubahan k. Riksa Uji faktor kimia 6 bln 1 x l. Riksa Uji instalasi setiap 2 th 1 x m. Pemeriksaan Kesehatan TK 1 th 1 x Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Besar (DPBB Bsr) Psl. 19(1) Penelitian DPPB Bsr oleh Dinas Tenaga Kerja Propinsi+Rakor instansi terkait+rekomendasi Depnakertrans (selama-lamanya 30 hari kerja) Perbaikan/ revisi Persetujuan oleh Gubernur Petugas K3 Kimia & Ahli K3 Kimia(Ps.22&23) • Kursus •Surat Keputusan penunjukan Oleh Kepala Dinas/ pemerintah Acuan Pelaksanaan K3 / Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya • Perusahaan •Pengawas Ketenagakerjaan •Audit SMK3 Di tolak Di terima
  • 20. PENETAPAN POTENSI BAHAYA INSTALASI (I)  Pengusaha atau Pengurus wajib menyampaikan :  Daftar Nama  Sifat  Kuantitas Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja Kepada Dinas Tenaga Kerja Setempat  Dinas Tenaga Kerja setelah 14 hari menerima daftar, sifat dan kuantitas BKB harus meneliti kebenaran data tersebut  Berdasarkan hasil penelitian ditetapkan kategori potensi bahaya perusahaan/industri ybs.
  • 21. PENETAPAN POTENSI BAHAYA INSTALASI (II)  POTENSI BAHAYA terdiri dari :  Bahaya Besar  Bahaya Menengah  KATEGORI POTENSI BAHAYA berdasarkan :  Nama  Kriteria  Nilai Ambang Kuantitas (NAK)
  • 22. KRITERIA BAHAN KIMIA BERBAHAYA 1. Bahan beracun 2. Bahan sangat beracun 3. Cairan mudah terbakar 4. Cairan sangat mudah terbakar 5. Gas mudah terbakar 6. Bahan mudah meledak 7. Bahan reaktif 8. Bahan oksidator
  • 23.  Bhn kimia yg dpt menyebabkan bahaya kesehatan atau kematian bila terserap oleh tubuh mll 3 cara  Mengganggu organ tubuh / bahaya • langsung • akumulasi (tulang, darah, cairan limfa)
  • 24. KRITERIA BAHAN BERACUN  Ditetapkan dengan memperhatikan sifat kimia, fisika dan toksik sbb. :  Mulut : LD 50 > 25 atau < 200 mg/kg berat badan  Kulit : LD 50 > 25 atau < 400 mg/kg berat badan  Pernafasan : LC 50 > 0.5 atau < 2 mg/l
  • 25. KRITERIA SANGAT BERACUN  Ditetapkan dengan memperhatikan sifat kimia, fisika dan toksik sbb. :  Mulut :  LD 50 < 25 mg/kg berat badan  Kulit :  LD 50 < 25 mg/kg berat badan  Pernafasan :  LC 50 < 0.5 mg/l
  • 26.  Lethal Dose 50 (LD 50) adalah dosis yang menyebabkan kematian pada 50% binatang percobaan.  Lethal Concentration 50 (LC 50) adalah konsentrasi yang menyebabkan kematian pada 50% binatang percobaan.  Bahan-bahan beracun dalam industri dapat dibagi dalam beberapa kelompok : a. Senyawa logam dan metaloid : Pb, Hg, kadmium, krom arsen dan fosfor b. Bahan pelarut organik : kloroform, etanol, metanol c. Gas-gas beracun : N2, CO2, HCN, H2s d. Bahan karsinogenik : Benzena, benzidin, vinil klorida e. Pestisida : organoklorin, organo fosfat
  • 27. KRITERIA Cairan Mudah Terbakar, Cairan Sangat Mudah Terbakar dan Gas Mudah Terbakar Cairan Mudah Terbakar : Berdasarkan sifat kimia dan fisika :  Titik nyala: >21* C dan < 55* C Pada tek. 1 atm Cairan Sangat Mudah Terbakar : Berdasarkan sifat kimia dan fisika : Titik nyala : < 21* C  Titik didih : > 20*C Pada tek. 1atm Gas Mudah Terbakar : Berdasarkan sifat kimia dan fisika :  Titik didih : < 20 * C Pada tek. 1 atm
  • 28. Bahan Mudah terbakar dapat Dibagi dalam 3 kelompok :  Zat padat mudah terbakar : Belerang , fosfor, kertas/rayon, kapas  Zat cair mudah terbakar : eter, alkohol, aseton, benzena, Formaldehyde  Gas mudah terbakar : hidrogen, asetilen, etilen oksida, ammonia
  • 29. KRITERIA MUDAH MELEDAK Apabila Reaksi Kimia Bahan tsb menghasilkan :  Gas dalam jumlah yang besar  Tekanan yang besar  Suhu yang tinggi Menimbulkan kerusakan disekelilingnya Beberapa contoh bahan mudah meledak :  Bahan kimia eksplosif : Trinitoluen (TNT), nitrogliserin  Debu eksplosif : debu karbon, zat warna diazo, magnesium  Campuran eksplosif : Campuran bahan oksidator dan reduktor ( as.nitrat + etanol)
  • 30. Ciri-ciri bahan mudah meledak  Sifat peka terhadap panas dan terhadap pengaruh mekanis a.l. Ammonium Nitrat , Nitroglicerine , TNT, Tetra nitro glicerin  Debu eksplosif a.l. debu karbon, magnesium  Campuran eksplosif campuran beberapa bahan oksidator dan reduktor a.l. KCLO3, Al nitrat, K. Permanganat
  • 31. KRITERIA REAKTIF Apabila bahan tsb.bereaksi dengan :  Air mengeluarkan panas dan gas yang mudah terbakar contoh seperti : Alkali,alkalitana,logam halida,oksida anhidrat, oksida non logam halida ( Lithium, Sodium, Potasium, Calcium,Cobalt, Nitrat , Sulfid, Carbid, Asam pekat, dll.)  Asam mengeluarkan panas dan gas yang mudah terbakar atau beracun atau korosif Seperti : kalium klorat, kalium permanganat, asam kromat, Lithium,Sodium,Potasium,Calcium Sulfida, Cyanida, Asam pekat
  • 32. KRITERIA OKSIDATOR  Apabila reaksi kimia atau penguraiannya menghasilkan Oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran Terdiri dari : a. Oksidator anorganik : permanganat, perklorat dikromat, b. Peroksida organik : bensil peroksida, eter oksida, asam perasetat Organik dan anorganik nitrat,Bromat,Dicromat.
  • 33. NILAI AMBANG KUANTITAS (NAK)  Kriteria Beracun  Kriteria Sangat Beracun  Kriteria Mudah Meledak  Kriteria Reaktif Ditetapkan dalam Lampiran III Kep.Mennaker No. Kep.187/MEN/1999
  • 34. NILAI AMBANG KUANTITAS (NAK) : Beracun (I) No. Nama Bahan Kimia NAK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Aceton Cyanohydrin (2-Cyanopropan-2-1) Acrolein (2-propenal) Acrylonitrile Allyl alcohol (2-propen-1-1) Allyamine Ammonia Bromine Carbon disulphide Chlorine Diphenil methane di-isocyanate (MDT) Dst 200 ton 200 ton 20 ton 200 ton 200 ton 100 ton 10 ton 200 ton 10 ton 200 ton
  • 35. NILAI AMBANG KUANTITAS (NAK) Sangat Beracun (II) No. Nama Bahan Kimia NAK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Aldicarb 4-Aminodiphenil Amiton Anabasine Arsenic pentoxide Arsenic trioxide Arsine ( Arsenic hydride) Azinphos – ethyl Benzidine Beryllium (powder compounds) Dst. 100 kg 1 kg 1 kg 100 kg 500 kg 100 kg 10 kg 100 kg 1 kg 10 kg
  • 36. NILAI AMBANG KUANTITAS (NAK) Sangat Reaktif (III) No. Nama Bahan Kimia NAK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Acethylene Ammonium nitrate Ethylene oxide Ethylene nitrate Hydrogen Oxygen Paracetic Acid (Concent. >60%) Propylene Oxide Sodium Chlorate Dst. 50 ton 500 ton 50 ton 50 ton 10 ton 500 ton 50 ton 50 ton 20 ton
  • 37. NILAI AMBANG KUANTITAS (NAK) Mudah Meledak (IV) No. Nama Bahan Kimia NAK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Barium Azide Chlorotrinitrobenzene Cellulose nitrate (contain.>12.6% nitrogen) Cyclotetramethylene-trinitramine Diazodinitrophenol Diethylene glycol dinitrate Hydrazine nitrate Lead Azide Mercury Fluminate dst 50 ton 50 ton 50 ton 50 ton 10 ton 10 ton 50 ton 50 ton 50 ton
  • 38. NAK DAPAT PULA DITETAPKAN SBB : No. Kriteria Bahan Kimia Berbahaya NAK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Beracun Sangat Beracun Reaktif Mudah Meledak Oksidator Cairan Mudah Terbakar Cairan Sangat Mudah Terbakar Gas Mudah Terbakar 10 ton 5 ton 50 ton 10 ton 10 ton 200 ton 100 ton 50 ton
  • 39. POTENSI BAHAYA BESAR  Apabila : Kuantitas Bahan Kimia Berbahaya yang digunakan MELEBIHI atau LEBIH BESAR dari Nilai Ambang Kuantitas (NAK)
  • 40. POTENSI BAHAYA MENENGAH  Apabila : Kuantitas Bahan Kimia Berbahaya yang Digunakan SAMA atau LEBIH KECIL dari Nilai Ambang Kuantitas (NAK)
  • 41. KEWAJIBAN PENGUSAHA ATAU PENGURUS Persh. Potensi Bahaya Besar (I)  Mempekerjakan Petugas K3 Kimia :  Sistem Kerja Non Shift min. 2 orang  Sistem Kerja Shift min. 5 orang  Mempekerjakan Ahli K3 Kimia min. 1 orang  Membuat Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Besar  Melaporkan Setiap Perubahan (bahan, kuantitas, proses dan modifikasi instalasi)
  • 42. KEWAJIBAN PENGUSAHA ATAU PENGURUS Persh. Potensi Bahaya Besar (II)  Melakukan Pemeriksaan dan Pengujian Faktor Kimia min. 6 bulan sekali  Melakukan Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi min. 2 tahun sekali  Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja min. 1 tahun sekali
  • 43. KEWAJIBAN PENGUSAHA ATAU PENGURUS Persh. Potensi Bahaya Menengah (I)  Mempekerjakan Petugas K3 Kimia :  Sistem Kerja Non Shift min. 1 orang  Sistem Kerja Shift min. 3 orang  Membuat Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Menengah  Melaporkan Setiap Perubahan (bahan, kuantitas, proses dan modifikasi instalasi)
  • 44. KEWAJIBAN PENGUSAHA ATAU PENGURUS Persh. Potensi Bahaya Menengah (II)  Melakukan Pemeriksaan dan Pengujian Faktor Kimia min. 1 tahun sekali  Melakukan Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi min. 3 tahun sekali  Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja min. 1 tahun sekali
  • 45. DOKUMEN PENGENDALIAN POTENSI BAHAYA BESAR Berisikan :  Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko  Kegiatan Tehnis, Rancang Bangun, Konstruksi, Pemilihan Bahan Kimia, Pengoperasian dan Pemeliharaan Instalasi  Kegiatan Pembinaan Tenaga Kerja  Rencana dan Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat  Prosedur Kerja Aman
  • 46. DOKUMEN PENGENDALIAN POTENSI BAHAYA MENENGAH Berisikan :  Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko  Kegiatan Tehnis, Rancang Bangun, Konstruksi, Pemilihan Bahan Kimia, Pengoperasian dan Pemeliharaan Instalasi  Kegiatan Pembinaan Tenaga Kerja  Prosedur Kerja Aman
  • 47. PETUGAS K3 KIMIA Kewajiban :  Melakukan Identifikasi Bahaya  Melaksanakan Prosedur Kerja Aman  Melaksanakan Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat  Mengembangkan K3 Bidang Kimia
  • 48. PETUGAS K3 KIMIA Persyaratan Penunjukan :  Bekerja pada Perusahaan ybs.  Tidak Dalam Masa Percobaan  Hubungan Kerja Tidak Didasarkan PKWT ( Perjanjian Kerja Waktu Tertentu)  Telah Mengikuti Tehnis K3 Kimia  Pengajuan Permohonan Tertulis dari Pengusaha atau Pengurus kpd Menteri atau Pejabat yg Ditunjuk
  • 49. PETUGAS K3 KIMIA Lampiran Permohonan Penunjukan :  Daftar Riwayat Hidup  Surat Keterangan Berbadan Sehat dari Dokter  Surat Keterangan Pernyataan Bekerja Penuh dari Perusahaan ybs.  Fotocopy Ijazah atau STTB terakhir  Sertifikat Kursus Tehnis Petugas K3 Kimia
  • 50. PETUGAS K3 KIMIA Kurikulum Kursus Tehnis (I) : No. Kurikulum I. 1. 2. 3. KELOMPOK UMUM Kebijakan Pemerintah di bidang K3 Perat. Peruu di bidang K3 Peraturan ttg Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
  • 51. PETUGAS K3 KIMIA Kurikulum Kursus Tehnis (II) : No. Kurikulum II. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. KELOMPOK INTI Pengetahuan Dasar Bhn Kimia Berbahaya Penyimpanan & Penanganan Bhn Kimia Berbahaya Prosedur Kerja Aman Prosedur Penanganan Kebocoran & Tumpahan Penilaian & Pengendalian Risiko Bhn Kimia Berbahaya Pengendalian Lingkungan Kerja PAK yg Disebabkan Faktor Kimia & Cara Pencegahannya Rencana dan Prosedur Tanggap Darurat Lembar Data Kesekamatan Bahan dan Label Dasar-Dasar Toksikologi P3K
  • 52. PETUGAS K3 KIMIA Kurikulum Kursus Tehnis (III) : No. Kurikulum III. 1. 2. 3. 4. KELOMPOK PENUNJANG Peningkatan Aktivitas P2K3 Studi Kasus Kunjungan Lapangan Evaluasi
  • 53. AHLI K3 KIMIA Kewajiban (I) :  Membantu Mengawasi Pelaksanaan Peraturan Perundangan K3 Kimia  Memberikan Laporan kpd Menteri atau Pejabat yg Ditunjuk ttg Hasil Pelaksanaan Tugas  Merahasiakan Segala Keterangan yg Berkaitan dgn Rahasia Perusahaan
  • 54. AHLI K3 KIMIA Kewajiban (II) :  Menyusun Program Kerja Pengendalian Bahaya  Melakukan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko  Mengusulkan Pembuatan Prosedur Kerja Aman dan Penanggulangan Keadaan Darurat kpd Pengusaha atau Pengurus
  • 55. SE No. 140 / DPKK/III/2004 PEMENUHAN KEWAJIBAN SYARAT-SYARAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI INDUSTRI KIMIA DENGAN POTENSI BAHAYA BESAR ( MAJOR HAZARD INSTALLATION ) Latar belakang  bencana industri ( major accident) telah menimbulkan kerugian yang tidak sedikit baik tenaga kerja, moril dan material.  Guna mengantisipasi terulangnya kembali bencana industri tersebut dipandang perlu mengambil langkah-langkah segera dan sistimatis untuk mengendalikan potensi bahaya industri kimia baik potensi bahaya berskala kecil, sedang maupun potensi bahaya besar ( major hazard installation ).
  • 56.
  • 57. 1. Melaksanakan secara utuh ketentuan dalam Kepmenaker No. Kep. 186/Men/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja meliputi :  Pengendalian setiap bentuk energi;  Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi;  Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas;  Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja;  Menyelenggarakan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala.;  Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran;  Memiliki Ahli K3 Kebakaran, koordinator unit penanggulangan kebakaran dan petugas peran kebakaran; SE No. 140 / DPKK/III/2004
  • 58. 2. Melaksanakan secara utuh ketentuan dalam Kepmenaker No. Kep. 187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja, meliputi :  Penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan dan label;  Memiliki Ahli K3 Kimia dan Petugas K3 Kimia;  Menyampaikan daftar nama dan sifat kimia serta kuantitas bahan kimia berbahaya (Formulir Lampiran II Kep. 187/Men/1999)  Membuat Dokumen Pengendalian Instalasi Potensi Bahaya Besar / Menengah .  Melakukan riksauji faktor kimia sekurang-kurangnya /6 bln  Melakukan riksauji instalasi sekurang-kurangnya 2 tahun sekali;  Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja SE No. 140 / DPKK/III/2004
  • 59. 3. Review sistem tanggap darurat ( emergency response ) bagi perusahaan yang sudah memiliki sistem tersebut. 4. Bagi perusahaan yang belum memiliki sistim tanggap darurat ( emergency response ) untuk segera membuat sistem tersebut. SE No. 140 / DPKK/III/2004
  • 60. Hasil Safety Review (SE.140/2004) No. Daerah Jmlh Perusahaan Temuan Penting 1. NAD (Kota Langsa) 1 perusahaan 2. SUMUT( Medan) 1 perusahaan 3. RIAU (Bengkalis) 3 perusahaan 4. JABAR(Purwakarta) 3 perusahaan 5. JABAR(Tasikmalaya) 1 perusahaan 6. JABAR(Cianjur) 1 perusahaan 7. JABAR(Bogor) 2 perusahaan 8. BANTEN(Cilegon) 12 perusahaan 9. D.I.Yogyakarta 12 perusahaan 10. JATIM(Gresik) 3 perusahaan 11. JATIM(Probolinggo) 6 perusahaan 12. PAPUA B (Fak-Fak) Tdk ada 13. PAPUA(Jaya Wijaya) Tdk ada 14. PAPUA(Merauke) 2 perusahaan • Ketidaksiapan offsite emergency response • Community Information • Rumah sakit • Traffic • Fire Brigade