SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Bahan Ajar / Logam Pb dan tumbuhan Eceng gondok
Judul : logam berat timbal dan mekanisme absorbs
oleh tumbuhan Eceng gondok
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat
Pada bab ini membicarakan tentang logam berat
timbal, serta bagaimana penyerapan yang dilakukan oleh
tumbuhan eceng gondok terhadap logam tersebut.
Relevansi
Materi ini berhubungan erat dengan materi
pembelajaran fisiologi tumbuhan serta pendidikan
lingkungan dimana pada pembelajaran materi ini
membahas mekanisme penyerapan unsur hara serta
dampak terhadap kelangsungan hidup tumbuhan eceng
gondok, selain itu terkait pendidikan lingkungan, materi
ini membahas efek cemaran logam berat Pb terhadap
tumbuhan serta menjadikan rujukan untuk melakukan
tehnik fitoremediasi dengan memanfaatkan tumbuhan
eceng gondok.
1
1
Bahan Ajar / Logam Pb dan tumbuhan Eceng gondok
Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu menyimpulkan efek logam timbal
terhadap tumbuhan eceng gondok.
B. PENYAJIAN
A. Logam berat
Logam berat merupakan unsur yang terdapat
diseluruh lapisan alam, namun dalam jumlah konsentrasi
yang relatif bervariasi, ada yang rendah dan ada pula
yang tinggi. Pada kadar yang rendah, beberapa logam
berat umumnya masih bisa ditolerir organisme hidup,
sehingga tidak membawa dampak negatif bagi
lingkungan dan organisme hidup. Namun sebaliknya bila
dalam konsentrasi yang tinggi, logam berat justru dapat
membahayakan lingkungan dan berbagai organisme yang
menempati lingkungan tersebut, dalam artian logam
tersebut dapat bersifat racun. Secara alamiah logam berat
akan terus menerus berada di alam, hal ini dikarenakan
logam berat tidak mengalami perubahan atau
transformasi, sehingga tidak menutup kemungkinan
logam tersebut akan terus menyimpan potensi racun
selama berada di alam.
2
2
Bahan Ajar / Logam Pb dan tumbuhan Eceng gondok
B. Timbal (Pb)
Logam timbal atau bisa juga disebut dengan
Plumbum dalam keseharian lebih dikenal dengan
sebutan timah hitam,merupakan logam yang lunak dan
tahan terhadap korosi atau karat sehingga logam timbal
sering digunakan sebagai bahan coating atau bahan
pelapis. Timbal mempunyai berat atom 207,21; berat
jenis 11,34; bersifat lunak serta berwarna biru atau
silver abu - abu dengan kilau logam, nomor atom 82
mempunyai titik leleh 327,4ºC dan titik didih 1.620ºC.
Timbal termasuk logam berat ”trace metals” karena
mempunyai berat jenis lebih dari lima kali berat jenis
air. Timbal adalah sebuah unsur yang biasanya
ditemukan di dalam batu - batuan, tanah, tumbuhan dan
hewan. Timbal 95% bersifat anorganik dan pada
umumnya dalam bentuk garam anorganik yang
umumnya kurang larut dalam air, selebihnya berbentuk
timbal organik. Timbal organik ditemukan dalam
bentuk senyawa Tetra Ethyl Lead (TEL) dan Tetra
Methyl Lead (TML). Jenis senyawa ini hampir tidak
larut dalam air, namun dapat dengan mudah larut
dalam pelarut organik misalnya dalam lipid. Waktu
keberadaan timbal dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti arus angin dan curah hujan. Timbal tidak
mengalami penguapan namun dapat ditemukan di udara
sebagai partikel. Karena timbal merupakan sebuah
unsur maka tidak mengalami degradasi (penguraian)
3
3
Bahan Ajar / Logam Pb dan tumbuhan Eceng gondok
dan tidak dapat dihancurkan.
Logam jenis Timbal (Pb) bisa saja berada dalam
badan perairan secara alamiah dan atau bahkan
merupakan perwujudan dampak dari aktifitas manusia.
Secara alamiah Pb dapat masuk ke dalam badan perairan
melalui pengkristalan Pb di udara dengan bantuan air.
Yang dimaksud dalam hal ini ialah dimana Pb yang telah
mengalami pengkristalan akan ikut terbawa oleh air
hujan hingga ke badan perairan. Pb yang berhasil masuk
ke dalam badan perairan sebagai dampak aktifitas
manusia di antaranya dapat berupa air buangan limbah
dari industry yang berkaitan dengan pb, misalnya dari
pertambangan bijih timah hitam dan buangan sisa
industry baterai.
Berbagai bentuk dari senyawa Pb di temukan
dalam badan perairan senyawa-senyawa Pb tersebut
dapat ditemukan dalam bentuk ion-ion divalen atau ion-
ion tetravalen (Pb2+
,Pb4+
). Ion Pb tetravalen mempunyai
daya racun yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan
ion Pb divalen. Timbal bersifat toksik bagi semua
organism hidup bahkan sangat berbahaya bagi manusia.
Dalam badan perairan, konsentrasi Pb yang mencapai
188 mg/L dapat membunuh ikan. Keracunan timbal
bersifat akut dan kronis. Hal itu disebabkan senyawa-
senyawa Pb dapat memberikan racun terhadap banyak
fungsi organ dan system saraf yang terdapat dalam tubuh.
4
4
Bahan Ajar / Logam Pb dan tumbuhan Eceng gondok
C. Mekanisme Absorbsi
penyerapan logam oleh akar tumbuhan dapat
melalui mekanisme apoplas dan simplas. Secara umum,
mekanisme penyerapan dan akumulasi logam berat oleh
tanaman dapat dibagi menjadi tiga proses yang
sinambung sebagai berikut;
1. Penyerapan oleh akar. Agar tanaman dapat menyerap
logam, maka logam harus dibawa ke dalam larutan di
sekitar akar (rizosfer) dengan beberapa cara
bergantung pada spesies tanaman. Senyawa-senyawa
yang larut dalam air biasanya diambil oleh akar
bersama air, sedangkan senyawa-senyawa hidrofobik
diserap oleh permukaan akar.
2. Translokasi logam dari akar ke bagian tanaman lain.
Setelah logam menembus endodermis akar, logam
atau senyawa asing lain mengikuti aliran transpirasi
ke bagian atas tanaman melalui jaringan
pengangkut (xilem dan floem) ke bagian tanaman
lainnya.
3. Lokalisasi logam pada sel dan jaringan. Hal ini
bertujuan untuk menjaga agar logam tidak
menghambat metabolisme tanaman. Sebagai upaya
untuk mencegah peracunan logam terhadap sel,
tanaman mempunyai mekanisme detoksifikasi,
misalnya dengan menimbun logam di dalam organ
tertentu seperti akar.
5
5
Bahan Ajar / Logam Pb dan tumbuhan Eceng gondok
D. Mekanisme penyerapan Pb oleh Eceng gondok
Kemampuan penyerapan Eceng gondok juga
karena pada akarnya terdapat mikrobia rhizosfera yang
mengakumulasi logam berat. Mikrobia rhizosfera adalah
bentuk simbiosis antara bakteri dengan jamur, yang
mampu melakukan penguraian terhadap bahan organik
maupun anorganik yang terdapat dalam air serta
menggunakannya sebagai sumber nutrisi. Peristiwa
penyerapan Pb di air oleh Eceng gondok dari
lingkungannya terjadi melalui peristiwa difusi. Peristiwa
difusi ini bisa dipercepat dengan meningkatkan suhu,
tekanan dan konsentrasi zat terlarut.
Kandungan logam Pb pada akar Eceng gondok
akan menyebabkan keracunan yang disebut dengan stress
metal, maka logam tersebut dinetralkan sifat racunnya
dengan cara dikelat dengan fitokelatin, yakni sebuah
peptida kecil yang kaya akan asam amino sistein yang
mengandung belerang. Peptida ini biasanya mempunyai 2
sampai 8 asam amino sistein di pusat molekulnya, serta
sebuah asam glutamat dan sebuah glisin pada ujung-
ujungnya yang berlawanan. Eceng gondok mempunyai
mekanisme penanggulangan (ameliorasi) terhadap ion
toksik. Ameliorasi dilakukan dengan lokalisasi dan
inaktivasi ion tersebut di dalam akar, sehingga
konsentrasi ion toksik pada akar lebih tinggi
dibandingkan pada bagian lain. Eceng gondok termasuk
6
6
Bahan Ajar / Logam Pb dan tumbuhan Eceng gondok
tumbuhan yang memiliki toleransi tinggi terhadap logam
berat karena mempunyai kemampuan membentuk
fitokelatin dalam jumlah yang besar.
Dalam mekanisme pengkhelatan, unsur logam
diserap tanaman dalam bentuk kompleks logam-khelat
yang lebih mudah diserap akar dan ditranslokasi ke tajuk.
Fitokelatin sebelumnya disintesis oleh fitokelatin sintase.
Fitokelatin yang terbentuk berupa phytosiderophore,
melalui bulu-bulu akar, logam dikhelat hingga masuk
sistem penyerapan air dan unsur hara. Pengkhelatan
logam oleh zat khelat dengan membentuk senyawa
kompleks dan garam.
Logam berikatan dengan gugus S (sulfur) pada
asam amino fitokelatin karena zat tersebut adalah enzim.
Senyawa kompleks dan garam yang dibentuk selanjutnya
dapat diserap. Tumbuhan hipertoleran menyerap Logam
melalui akar kemudian ditranslokasikan ke tajuk tetapi
jumlah yang diakumulasi rendah, sebelumnya tumbuhan
hipertoleran mengeksresikan fitokelatin kemudian
mengkhelat logam tertentu, logam dikhelat dalam bentuk
senyawa kompleks agar dapat diserap.
Dalam menyerap logam berat, tumbuhan
membentuk suatu enzim reduktase dimembran akarnya
yang berfungsi mereduksi logam. Dari akar kemudian
logam harus diangkat melalui jaringan pengangkut, yaitu
xilem dan floem, ke bagian lain tumbuhan. Untuk
7
7
Bahan Ajar / Logam Pb dan tumbuhan Eceng gondok
meningkatkan efisiensi pengangkutan, logam diikat oleh
molekul khelat (molekul pengikat).
Untuk dapat masuk ke dalam jaringan tanpa
meracuni tanaman, logam berat harus diubah menjadi
bentuk yang kurang toksik melalui reaksi kimiawi
atau pembentukan kompleks dengan metabolit
sekunder yang dihasilkan oleh tanaman. Tanaman
umumnya mengeluarkan kelompok thiol sebagai
pengkelat (ligand), tetapi banyak juga metabolit yang
dikeluarkan sebagai ligand tergantung jenis logam yang
akan dikelat.
Penelitian yang dilakukan oleh Nofal mustamin
pada penelitian yang berjudul bioabsorbsi logam berat
timbal (Pb) oleh tumbuhan eceng gondok diperoleh hasil
bahwa tumbuhan eceng gondok terjadi mekanisme
adaptasi semenjak diberi kontak dengan logam hingga
minggu kedua mekanisme ini perlu dilakukan untuk
mencegah terjadinya efek keracunan terhadap tumbuhan
eceng gondok, penyerapan paling efektif terjadi pada
minggu ke tiga yakni sebesar 0,940 ppm, kemudian
terjadi penurunan penyerapan pada minggu keempat
sebesar 0,852 ppm, hal ini terjadi akibat telah terjadi efek
keracunan sehingga tumbuhan mengalami klorosis dan
nekrosis, hal ini disebabkan logam Pb telah menumpuk
pada jaringgan tumbuhan sehingga logam Pb
mengganggu kinerja enzim.
8
8
Bahan Ajar / Logam Pb dan tumbuhan Eceng gondok
Gambar 1.1 nekrosis dan klorosis pada tumbuhan eceng gondok
yang diakibatkan oleh logam Pb
Fenomena logam berat yang terkonsentrasi dalam
jaringan ditemukan terkait dengan peran protein pengikat
logam. Fungsi dari protein tersebut adalah mengikat
logam, protein yang dapat mengikat logam tersebut
adalah metalotionin (asam amino selain sistein, biasa
disingkat dengan MT). Metalotionin digambarkan
sebagai protein sitoplasma yang mempunyai massa
molekul rendah (sekitar 10.000 dalton), dengan struktur
yang tidak beraturan. Protein ini terdiri atas sistein dan
kadang-kadang mengandung sedikit histidin atau asam
amino aromatik lainnya. Hampir setiap metalotionin
mempunyai residu 24 sistein dan dalam setiap 3 residu
sistein mengikat 1 ion logam sehingga 1 metalotionin
mengikat 8 ion logam. Konsekuensi dengan adanya
sistein berarti pula metalotionin mempunyai sejumlah
9
9
klorosis
nekrosis
Bahan Ajar / Logam Pb dan tumbuhan Eceng gondok
besar gugus tiol ( sulfidril, -SH). Gugus ini merupakan
pengikat logam berat. Jika kecepatan masuknya logam
melebihi kecepatan sintesis metalotionin, maka akan
terjadi pelimpahan logam dari metalotionin ke dalam
penampung enzim sehingga kinerja enzim dapat
terganggu. Selain itu Pb juga termasuk inhibitor atau
penghambat kerja enzim, sebab logam Pb sangat mudah
berikatan dengan gugus SH pada enzim, khusus untuk Pb
ternyata dapat menghambat gugus fungsional SH pada
enzim karena Pb dapat mengikat pusat sisi aktif SH.
Sehingga jelas bahwa apabila sisi aktif enzim telah
berikatan dengan substrat dalam hal ini adalah logam
maka enzim tersebut tidak dapat lagi berikatan dengan
substrat lainya sehingga memungkinkan terjadi inaktivasi
enzim.
Dampak yang bisa saja ditimbulkan dari peristiwa
tersebut sangatlah berdampak pada metabolisme, dimana
enzim merupakan unit fungsional metabolisme sel yang
berperan dalam proses mengkatalis berbagai macam
reaksi yang terkait penguraian molekul nutrient, ekstraksi
energy, penyimpanan dan biosintesis makromolekul.
Sehinga jelas terganggunya kinerja enzim maka
kemampuan tumbuhan dalam melakukan
metabolismepun akan terganggu sehingga dapat
menurunkan kmampuan tumbuh dan kesuburan
tumbuhan.
10
10
Bahan Ajar / Logam Pb dan tumbuhan Eceng gondok
C. PENUTUP
a. Pertanyaan :
1. Jelaskan bagaimana logam bias berada dibadan
perairan !
2. Apa apa yang menyebabkan logam Pb dapat
mengakibatkan klorosis ?
3. Jelaskan efek yang ditimbulkan oleh logam Pb
terhadap tumbuhan eceng gondok !
4. bagaimanan mekanisme penyerapan logam Pb oleh
eceng gondok ?
5. bagaimana logam Pb dapat masuk melalui akar ?
6. apa yang menyebabkan logam Pb bias diserap tanpa
Efek keracunan pada eceng gondok masa kontak 3
minggu !
b. Umpan balik dan Tindak Lanjut
Anda dapat menguasai bagian ini bila melakukan
hal-hal berikut :
1. Membuat ringkasan materi dan berdiskusi dengan
aktif pada pembelajaran yang dilaksanakan di kelas.
11
11
Bahan Ajar / Logam Pb dan tumbuhan Eceng gondok
2. Selanjutnya kerjakan latihan di atas dan cocokkan hasil
jawaban anda dengan panduan kunci jawaban di
bawah. Bila jawaban saudara mencapai tingkat
penguasaan 80 % ke atas ; Bagus !. Anda dapat
meneruskan dengan kegiatan belajar selanjutnya.
3. Kalau tingkat penguasaan anda di bawah 80 % anda
harus mengulangi kegiatan belajar terutama pada
bagian yang tidak anda kuasai.
c. Kunci Jawaban
Dapat dilihat pada uraian sebelumnya.
12
12
Bahan Ajar / Logam Pb dan tumbuhan Eceng gondok
E. DAFTAR PUSTAKA
Apriliani Ade, 2010. Pemanfaatan arang ampas tebu sebagai
adsorben ion logam Cd,Cr,Cu,dan Pb dalam air limbah
[Skripsi]. Jakarta: universitas islam negeri syarif
hidayatullah.
Hardiani henggar. 2009. Potensi Tanaman Dalam Mengakumulasi
Logam Cu Pada Media Tanah Terkontaminasi Limbah
Padat Industri Kertas.Bandung : Balai Besar Pulp dan
Kertas.
Hidayati, Nuril. 2005. Fitoremediasi dan Potensi Tumbuhan
Hiperakumulator. Jurnal Hayati. Vol 12 (1):35-40
Palar, H. 1994. Pencemaran dan toksikologi logam berat. Jakarta :
Rineka Cipta
Salisbury B.F.,C.W,Ros.1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I.Bandung :
ITB
Sudarwin, 2008.Analisis Spasial Pencemaran logam berat (Pb dan
Cd) pada sedimen aliran sungai dari tempat pembuangan
akhir (TPA)sampah Jatibarang Semarang.
Sumarmi, 2011. Pengaruh Inhibitor Logam Pb, Rhodamin B,
Natrium Siklamat, Dan Kodein Terhadap Aktivitas Enzim
Papain. Jakarta: universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah. [SKRIPSI]
13
13

More Related Content

What's hot

PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxPPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxArman Ahmad
 
2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt
2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt
2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.pptDtyStmrg88
 
PENDEKATAN SAINTIFIK di TK
PENDEKATAN SAINTIFIK di TKPENDEKATAN SAINTIFIK di TK
PENDEKATAN SAINTIFIK di TKDaud Muhamad
 
Contoh soal ujian ut pgsd pdgk4301 evaluasi pembelajaran
Contoh soal ujian ut pgsd pdgk4301 evaluasi pembelajaranContoh soal ujian ut pgsd pdgk4301 evaluasi pembelajaran
Contoh soal ujian ut pgsd pdgk4301 evaluasi pembelajaranSDN 1 JUGLANGAN
 
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
 
RPP Biologi: Kelas XII SK 1, KD. 1.2, Pertemuan I (Pertumbuhan dan Perkembangan)
RPP Biologi: Kelas XII SK 1, KD. 1.2, Pertemuan I (Pertumbuhan dan Perkembangan)RPP Biologi: Kelas XII SK 1, KD. 1.2, Pertemuan I (Pertumbuhan dan Perkembangan)
RPP Biologi: Kelas XII SK 1, KD. 1.2, Pertemuan I (Pertumbuhan dan Perkembangan)Harsidi Side
 
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Ciri Benda Padat dan Benda Cair - Pemantaan Ke...
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Ciri Benda Padat dan Benda Cair - Pemantaan Ke...Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Ciri Benda Padat dan Benda Cair - Pemantaan Ke...
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Ciri Benda Padat dan Benda Cair - Pemantaan Ke...Soal Universitas Terbuka
 
Pengelolaan sumber belajar
Pengelolaan sumber belajarPengelolaan sumber belajar
Pengelolaan sumber belajarEmelia Ginting
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfYatiNurfauziah
 

What's hot (20)

PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxPPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
 
Modul 2 ipa
Modul 2 ipaModul 2 ipa
Modul 2 ipa
 
refleksi diri.pdf
refleksi diri.pdfrefleksi diri.pdf
refleksi diri.pdf
 
Pembelajaran Tematik
Pembelajaran TematikPembelajaran Tematik
Pembelajaran Tematik
 
Laporan pkp ipa
Laporan pkp ipaLaporan pkp ipa
Laporan pkp ipa
 
2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt
2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt
2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt
 
PENDEKATAN SAINTIFIK di TK
PENDEKATAN SAINTIFIK di TKPENDEKATAN SAINTIFIK di TK
PENDEKATAN SAINTIFIK di TK
 
Contoh soal ujian ut pgsd pdgk4301 evaluasi pembelajaran
Contoh soal ujian ut pgsd pdgk4301 evaluasi pembelajaranContoh soal ujian ut pgsd pdgk4301 evaluasi pembelajaran
Contoh soal ujian ut pgsd pdgk4301 evaluasi pembelajaran
 
refleksi 2.1.pdf
refleksi 2.1.pdfrefleksi 2.1.pdf
refleksi 2.1.pdf
 
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
Pengembangan penilaian
Pengembangan penilaianPengembangan penilaian
Pengembangan penilaian
 
RPP Biologi: Kelas XII SK 1, KD. 1.2, Pertemuan I (Pertumbuhan dan Perkembangan)
RPP Biologi: Kelas XII SK 1, KD. 1.2, Pertemuan I (Pertumbuhan dan Perkembangan)RPP Biologi: Kelas XII SK 1, KD. 1.2, Pertemuan I (Pertumbuhan dan Perkembangan)
RPP Biologi: Kelas XII SK 1, KD. 1.2, Pertemuan I (Pertumbuhan dan Perkembangan)
 
hakikat penelitian pendidikan
hakikat penelitian pendidikanhakikat penelitian pendidikan
hakikat penelitian pendidikan
 
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Ciri Benda Padat dan Benda Cair - Pemantaan Ke...
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Ciri Benda Padat dan Benda Cair - Pemantaan Ke...Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Ciri Benda Padat dan Benda Cair - Pemantaan Ke...
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Ciri Benda Padat dan Benda Cair - Pemantaan Ke...
 
Laporan pkp pada mata pelajaran matematika
Laporan pkp pada mata pelajaran matematikaLaporan pkp pada mata pelajaran matematika
Laporan pkp pada mata pelajaran matematika
 
MODUL 7.pptx
MODUL 7.pptxMODUL 7.pptx
MODUL 7.pptx
 
Tugas kuliah tap
Tugas kuliah tapTugas kuliah tap
Tugas kuliah tap
 
Pengelolaan sumber belajar
Pengelolaan sumber belajarPengelolaan sumber belajar
Pengelolaan sumber belajar
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
 
Alat penilaian kemampuan guru (apkg 1 dan 2)
Alat penilaian kemampuan guru (apkg 1 dan 2)Alat penilaian kemampuan guru (apkg 1 dan 2)
Alat penilaian kemampuan guru (apkg 1 dan 2)
 

Similar to logam berat pb dan tumbuhan eceng gondok

Laporan bioremediasi
Laporan bioremediasiLaporan bioremediasi
Laporan bioremediasidaeyah
 
Logam berat.pdf
Logam berat.pdfLogam berat.pdf
Logam berat.pdfwaode18
 
Pemanfaatan siklus mineral
Pemanfaatan siklus mineralPemanfaatan siklus mineral
Pemanfaatan siklus mineraludayana
 
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. NikinmaaSummary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. NikinmaaNyak Nisa Ul Khairani
 
111654249 makalah-logam-berat
111654249 makalah-logam-berat111654249 makalah-logam-berat
111654249 makalah-logam-beratEfendy Berkahnya
 
Material Humat
Material HumatMaterial Humat
Material Humat070702
 
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinya
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinyaBahan anorganik dan mikroba pendegradasinya
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinyaSMPN 4 Kerinci
 
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atomCara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atomUIN Alauddin Makassar
 
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
45715687 aplikasi-senyawa-kompleksandragrup01
 
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)noviyanty
 
Jurnal logam berat
Jurnal logam beratJurnal logam berat
Jurnal logam beratyolaprisci31
 
Fitoremediasi lingkungan tercemar pb
Fitoremediasi lingkungan tercemar pbFitoremediasi lingkungan tercemar pb
Fitoremediasi lingkungan tercemar pbGregorio Antonny Bani
 
Karya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsurKarya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsurnaatazsaa
 
Karya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsurKarya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsurnaatazsaa
 
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)DevitaAirin
 

Similar to logam berat pb dan tumbuhan eceng gondok (20)

Laporan bioremediasi
Laporan bioremediasiLaporan bioremediasi
Laporan bioremediasi
 
Timbal
TimbalTimbal
Timbal
 
Logam berat.pdf
Logam berat.pdfLogam berat.pdf
Logam berat.pdf
 
Pemanfaatan siklus mineral
Pemanfaatan siklus mineralPemanfaatan siklus mineral
Pemanfaatan siklus mineral
 
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. NikinmaaSummary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
 
111654249 makalah-logam-berat
111654249 makalah-logam-berat111654249 makalah-logam-berat
111654249 makalah-logam-berat
 
Material Humat
Material HumatMaterial Humat
Material Humat
 
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinya
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinyaBahan anorganik dan mikroba pendegradasinya
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinya
 
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atomCara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
 
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
 
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
 
Jurnal logam berat
Jurnal logam beratJurnal logam berat
Jurnal logam berat
 
Periode 2
Periode 2Periode 2
Periode 2
 
Unsur k
Unsur kUnsur k
Unsur k
 
toksikologi-logam-berat.ppt
toksikologi-logam-berat.ppttoksikologi-logam-berat.ppt
toksikologi-logam-berat.ppt
 
Fitoremediasi lingkungan tercemar pb
Fitoremediasi lingkungan tercemar pbFitoremediasi lingkungan tercemar pb
Fitoremediasi lingkungan tercemar pb
 
Karya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsurKarya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsur
 
Karya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsurKarya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsur
 
Pengolahan Logam Berat
Pengolahan Logam BeratPengolahan Logam Berat
Pengolahan Logam Berat
 
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
 

Recently uploaded

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (20)

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 

logam berat pb dan tumbuhan eceng gondok

  • 1. Bahan Ajar / Logam Pb dan tumbuhan Eceng gondok Judul : logam berat timbal dan mekanisme absorbs oleh tumbuhan Eceng gondok PENDAHULUAN Deskripsi Singkat Pada bab ini membicarakan tentang logam berat timbal, serta bagaimana penyerapan yang dilakukan oleh tumbuhan eceng gondok terhadap logam tersebut. Relevansi Materi ini berhubungan erat dengan materi pembelajaran fisiologi tumbuhan serta pendidikan lingkungan dimana pada pembelajaran materi ini membahas mekanisme penyerapan unsur hara serta dampak terhadap kelangsungan hidup tumbuhan eceng gondok, selain itu terkait pendidikan lingkungan, materi ini membahas efek cemaran logam berat Pb terhadap tumbuhan serta menjadikan rujukan untuk melakukan tehnik fitoremediasi dengan memanfaatkan tumbuhan eceng gondok. 1 1
  • 2. Bahan Ajar / Logam Pb dan tumbuhan Eceng gondok Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu menyimpulkan efek logam timbal terhadap tumbuhan eceng gondok. B. PENYAJIAN A. Logam berat Logam berat merupakan unsur yang terdapat diseluruh lapisan alam, namun dalam jumlah konsentrasi yang relatif bervariasi, ada yang rendah dan ada pula yang tinggi. Pada kadar yang rendah, beberapa logam berat umumnya masih bisa ditolerir organisme hidup, sehingga tidak membawa dampak negatif bagi lingkungan dan organisme hidup. Namun sebaliknya bila dalam konsentrasi yang tinggi, logam berat justru dapat membahayakan lingkungan dan berbagai organisme yang menempati lingkungan tersebut, dalam artian logam tersebut dapat bersifat racun. Secara alamiah logam berat akan terus menerus berada di alam, hal ini dikarenakan logam berat tidak mengalami perubahan atau transformasi, sehingga tidak menutup kemungkinan logam tersebut akan terus menyimpan potensi racun selama berada di alam. 2 2
  • 3. Bahan Ajar / Logam Pb dan tumbuhan Eceng gondok B. Timbal (Pb) Logam timbal atau bisa juga disebut dengan Plumbum dalam keseharian lebih dikenal dengan sebutan timah hitam,merupakan logam yang lunak dan tahan terhadap korosi atau karat sehingga logam timbal sering digunakan sebagai bahan coating atau bahan pelapis. Timbal mempunyai berat atom 207,21; berat jenis 11,34; bersifat lunak serta berwarna biru atau silver abu - abu dengan kilau logam, nomor atom 82 mempunyai titik leleh 327,4ºC dan titik didih 1.620ºC. Timbal termasuk logam berat ”trace metals” karena mempunyai berat jenis lebih dari lima kali berat jenis air. Timbal adalah sebuah unsur yang biasanya ditemukan di dalam batu - batuan, tanah, tumbuhan dan hewan. Timbal 95% bersifat anorganik dan pada umumnya dalam bentuk garam anorganik yang umumnya kurang larut dalam air, selebihnya berbentuk timbal organik. Timbal organik ditemukan dalam bentuk senyawa Tetra Ethyl Lead (TEL) dan Tetra Methyl Lead (TML). Jenis senyawa ini hampir tidak larut dalam air, namun dapat dengan mudah larut dalam pelarut organik misalnya dalam lipid. Waktu keberadaan timbal dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti arus angin dan curah hujan. Timbal tidak mengalami penguapan namun dapat ditemukan di udara sebagai partikel. Karena timbal merupakan sebuah unsur maka tidak mengalami degradasi (penguraian) 3 3
  • 4. Bahan Ajar / Logam Pb dan tumbuhan Eceng gondok dan tidak dapat dihancurkan. Logam jenis Timbal (Pb) bisa saja berada dalam badan perairan secara alamiah dan atau bahkan merupakan perwujudan dampak dari aktifitas manusia. Secara alamiah Pb dapat masuk ke dalam badan perairan melalui pengkristalan Pb di udara dengan bantuan air. Yang dimaksud dalam hal ini ialah dimana Pb yang telah mengalami pengkristalan akan ikut terbawa oleh air hujan hingga ke badan perairan. Pb yang berhasil masuk ke dalam badan perairan sebagai dampak aktifitas manusia di antaranya dapat berupa air buangan limbah dari industry yang berkaitan dengan pb, misalnya dari pertambangan bijih timah hitam dan buangan sisa industry baterai. Berbagai bentuk dari senyawa Pb di temukan dalam badan perairan senyawa-senyawa Pb tersebut dapat ditemukan dalam bentuk ion-ion divalen atau ion- ion tetravalen (Pb2+ ,Pb4+ ). Ion Pb tetravalen mempunyai daya racun yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan ion Pb divalen. Timbal bersifat toksik bagi semua organism hidup bahkan sangat berbahaya bagi manusia. Dalam badan perairan, konsentrasi Pb yang mencapai 188 mg/L dapat membunuh ikan. Keracunan timbal bersifat akut dan kronis. Hal itu disebabkan senyawa- senyawa Pb dapat memberikan racun terhadap banyak fungsi organ dan system saraf yang terdapat dalam tubuh. 4 4
  • 5. Bahan Ajar / Logam Pb dan tumbuhan Eceng gondok C. Mekanisme Absorbsi penyerapan logam oleh akar tumbuhan dapat melalui mekanisme apoplas dan simplas. Secara umum, mekanisme penyerapan dan akumulasi logam berat oleh tanaman dapat dibagi menjadi tiga proses yang sinambung sebagai berikut; 1. Penyerapan oleh akar. Agar tanaman dapat menyerap logam, maka logam harus dibawa ke dalam larutan di sekitar akar (rizosfer) dengan beberapa cara bergantung pada spesies tanaman. Senyawa-senyawa yang larut dalam air biasanya diambil oleh akar bersama air, sedangkan senyawa-senyawa hidrofobik diserap oleh permukaan akar. 2. Translokasi logam dari akar ke bagian tanaman lain. Setelah logam menembus endodermis akar, logam atau senyawa asing lain mengikuti aliran transpirasi ke bagian atas tanaman melalui jaringan pengangkut (xilem dan floem) ke bagian tanaman lainnya. 3. Lokalisasi logam pada sel dan jaringan. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar logam tidak menghambat metabolisme tanaman. Sebagai upaya untuk mencegah peracunan logam terhadap sel, tanaman mempunyai mekanisme detoksifikasi, misalnya dengan menimbun logam di dalam organ tertentu seperti akar. 5 5
  • 6. Bahan Ajar / Logam Pb dan tumbuhan Eceng gondok D. Mekanisme penyerapan Pb oleh Eceng gondok Kemampuan penyerapan Eceng gondok juga karena pada akarnya terdapat mikrobia rhizosfera yang mengakumulasi logam berat. Mikrobia rhizosfera adalah bentuk simbiosis antara bakteri dengan jamur, yang mampu melakukan penguraian terhadap bahan organik maupun anorganik yang terdapat dalam air serta menggunakannya sebagai sumber nutrisi. Peristiwa penyerapan Pb di air oleh Eceng gondok dari lingkungannya terjadi melalui peristiwa difusi. Peristiwa difusi ini bisa dipercepat dengan meningkatkan suhu, tekanan dan konsentrasi zat terlarut. Kandungan logam Pb pada akar Eceng gondok akan menyebabkan keracunan yang disebut dengan stress metal, maka logam tersebut dinetralkan sifat racunnya dengan cara dikelat dengan fitokelatin, yakni sebuah peptida kecil yang kaya akan asam amino sistein yang mengandung belerang. Peptida ini biasanya mempunyai 2 sampai 8 asam amino sistein di pusat molekulnya, serta sebuah asam glutamat dan sebuah glisin pada ujung- ujungnya yang berlawanan. Eceng gondok mempunyai mekanisme penanggulangan (ameliorasi) terhadap ion toksik. Ameliorasi dilakukan dengan lokalisasi dan inaktivasi ion tersebut di dalam akar, sehingga konsentrasi ion toksik pada akar lebih tinggi dibandingkan pada bagian lain. Eceng gondok termasuk 6 6
  • 7. Bahan Ajar / Logam Pb dan tumbuhan Eceng gondok tumbuhan yang memiliki toleransi tinggi terhadap logam berat karena mempunyai kemampuan membentuk fitokelatin dalam jumlah yang besar. Dalam mekanisme pengkhelatan, unsur logam diserap tanaman dalam bentuk kompleks logam-khelat yang lebih mudah diserap akar dan ditranslokasi ke tajuk. Fitokelatin sebelumnya disintesis oleh fitokelatin sintase. Fitokelatin yang terbentuk berupa phytosiderophore, melalui bulu-bulu akar, logam dikhelat hingga masuk sistem penyerapan air dan unsur hara. Pengkhelatan logam oleh zat khelat dengan membentuk senyawa kompleks dan garam. Logam berikatan dengan gugus S (sulfur) pada asam amino fitokelatin karena zat tersebut adalah enzim. Senyawa kompleks dan garam yang dibentuk selanjutnya dapat diserap. Tumbuhan hipertoleran menyerap Logam melalui akar kemudian ditranslokasikan ke tajuk tetapi jumlah yang diakumulasi rendah, sebelumnya tumbuhan hipertoleran mengeksresikan fitokelatin kemudian mengkhelat logam tertentu, logam dikhelat dalam bentuk senyawa kompleks agar dapat diserap. Dalam menyerap logam berat, tumbuhan membentuk suatu enzim reduktase dimembran akarnya yang berfungsi mereduksi logam. Dari akar kemudian logam harus diangkat melalui jaringan pengangkut, yaitu xilem dan floem, ke bagian lain tumbuhan. Untuk 7 7
  • 8. Bahan Ajar / Logam Pb dan tumbuhan Eceng gondok meningkatkan efisiensi pengangkutan, logam diikat oleh molekul khelat (molekul pengikat). Untuk dapat masuk ke dalam jaringan tanpa meracuni tanaman, logam berat harus diubah menjadi bentuk yang kurang toksik melalui reaksi kimiawi atau pembentukan kompleks dengan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh tanaman. Tanaman umumnya mengeluarkan kelompok thiol sebagai pengkelat (ligand), tetapi banyak juga metabolit yang dikeluarkan sebagai ligand tergantung jenis logam yang akan dikelat. Penelitian yang dilakukan oleh Nofal mustamin pada penelitian yang berjudul bioabsorbsi logam berat timbal (Pb) oleh tumbuhan eceng gondok diperoleh hasil bahwa tumbuhan eceng gondok terjadi mekanisme adaptasi semenjak diberi kontak dengan logam hingga minggu kedua mekanisme ini perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya efek keracunan terhadap tumbuhan eceng gondok, penyerapan paling efektif terjadi pada minggu ke tiga yakni sebesar 0,940 ppm, kemudian terjadi penurunan penyerapan pada minggu keempat sebesar 0,852 ppm, hal ini terjadi akibat telah terjadi efek keracunan sehingga tumbuhan mengalami klorosis dan nekrosis, hal ini disebabkan logam Pb telah menumpuk pada jaringgan tumbuhan sehingga logam Pb mengganggu kinerja enzim. 8 8
  • 9. Bahan Ajar / Logam Pb dan tumbuhan Eceng gondok Gambar 1.1 nekrosis dan klorosis pada tumbuhan eceng gondok yang diakibatkan oleh logam Pb Fenomena logam berat yang terkonsentrasi dalam jaringan ditemukan terkait dengan peran protein pengikat logam. Fungsi dari protein tersebut adalah mengikat logam, protein yang dapat mengikat logam tersebut adalah metalotionin (asam amino selain sistein, biasa disingkat dengan MT). Metalotionin digambarkan sebagai protein sitoplasma yang mempunyai massa molekul rendah (sekitar 10.000 dalton), dengan struktur yang tidak beraturan. Protein ini terdiri atas sistein dan kadang-kadang mengandung sedikit histidin atau asam amino aromatik lainnya. Hampir setiap metalotionin mempunyai residu 24 sistein dan dalam setiap 3 residu sistein mengikat 1 ion logam sehingga 1 metalotionin mengikat 8 ion logam. Konsekuensi dengan adanya sistein berarti pula metalotionin mempunyai sejumlah 9 9 klorosis nekrosis
  • 10. Bahan Ajar / Logam Pb dan tumbuhan Eceng gondok besar gugus tiol ( sulfidril, -SH). Gugus ini merupakan pengikat logam berat. Jika kecepatan masuknya logam melebihi kecepatan sintesis metalotionin, maka akan terjadi pelimpahan logam dari metalotionin ke dalam penampung enzim sehingga kinerja enzim dapat terganggu. Selain itu Pb juga termasuk inhibitor atau penghambat kerja enzim, sebab logam Pb sangat mudah berikatan dengan gugus SH pada enzim, khusus untuk Pb ternyata dapat menghambat gugus fungsional SH pada enzim karena Pb dapat mengikat pusat sisi aktif SH. Sehingga jelas bahwa apabila sisi aktif enzim telah berikatan dengan substrat dalam hal ini adalah logam maka enzim tersebut tidak dapat lagi berikatan dengan substrat lainya sehingga memungkinkan terjadi inaktivasi enzim. Dampak yang bisa saja ditimbulkan dari peristiwa tersebut sangatlah berdampak pada metabolisme, dimana enzim merupakan unit fungsional metabolisme sel yang berperan dalam proses mengkatalis berbagai macam reaksi yang terkait penguraian molekul nutrient, ekstraksi energy, penyimpanan dan biosintesis makromolekul. Sehinga jelas terganggunya kinerja enzim maka kemampuan tumbuhan dalam melakukan metabolismepun akan terganggu sehingga dapat menurunkan kmampuan tumbuh dan kesuburan tumbuhan. 10 10
  • 11. Bahan Ajar / Logam Pb dan tumbuhan Eceng gondok C. PENUTUP a. Pertanyaan : 1. Jelaskan bagaimana logam bias berada dibadan perairan ! 2. Apa apa yang menyebabkan logam Pb dapat mengakibatkan klorosis ? 3. Jelaskan efek yang ditimbulkan oleh logam Pb terhadap tumbuhan eceng gondok ! 4. bagaimanan mekanisme penyerapan logam Pb oleh eceng gondok ? 5. bagaimana logam Pb dapat masuk melalui akar ? 6. apa yang menyebabkan logam Pb bias diserap tanpa Efek keracunan pada eceng gondok masa kontak 3 minggu ! b. Umpan balik dan Tindak Lanjut Anda dapat menguasai bagian ini bila melakukan hal-hal berikut : 1. Membuat ringkasan materi dan berdiskusi dengan aktif pada pembelajaran yang dilaksanakan di kelas. 11 11
  • 12. Bahan Ajar / Logam Pb dan tumbuhan Eceng gondok 2. Selanjutnya kerjakan latihan di atas dan cocokkan hasil jawaban anda dengan panduan kunci jawaban di bawah. Bila jawaban saudara mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas ; Bagus !. Anda dapat meneruskan dengan kegiatan belajar selanjutnya. 3. Kalau tingkat penguasaan anda di bawah 80 % anda harus mengulangi kegiatan belajar terutama pada bagian yang tidak anda kuasai. c. Kunci Jawaban Dapat dilihat pada uraian sebelumnya. 12 12
  • 13. Bahan Ajar / Logam Pb dan tumbuhan Eceng gondok E. DAFTAR PUSTAKA Apriliani Ade, 2010. Pemanfaatan arang ampas tebu sebagai adsorben ion logam Cd,Cr,Cu,dan Pb dalam air limbah [Skripsi]. Jakarta: universitas islam negeri syarif hidayatullah. Hardiani henggar. 2009. Potensi Tanaman Dalam Mengakumulasi Logam Cu Pada Media Tanah Terkontaminasi Limbah Padat Industri Kertas.Bandung : Balai Besar Pulp dan Kertas. Hidayati, Nuril. 2005. Fitoremediasi dan Potensi Tumbuhan Hiperakumulator. Jurnal Hayati. Vol 12 (1):35-40 Palar, H. 1994. Pencemaran dan toksikologi logam berat. Jakarta : Rineka Cipta Salisbury B.F.,C.W,Ros.1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I.Bandung : ITB Sudarwin, 2008.Analisis Spasial Pencemaran logam berat (Pb dan Cd) pada sedimen aliran sungai dari tempat pembuangan akhir (TPA)sampah Jatibarang Semarang. Sumarmi, 2011. Pengaruh Inhibitor Logam Pb, Rhodamin B, Natrium Siklamat, Dan Kodein Terhadap Aktivitas Enzim Papain. Jakarta: universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. [SKRIPSI] 13 13