1. TUGAS DETEKSI MASALAH ANAK SD
PERMASALAHAN ANAK SD
Disusun Oleh :
NAMA : NINGRUM INTAN PERTIWI
NIM : A510150073
KELAS ; 3 B
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
2. “PERMASALAHAN ANAK SD”
PELECEHAN DAN KEKERASAN SEKSUAL
I. KLIPING
Dua Siswa SD Perkosa Temannya
Liputan6
27 Jul 2010, 19:08 WIB
Sumber: http://news.liputan6.com/read/288250/dua-siswa-sd-perkosa-temannya
Liputan6.com, Karawang: Film porno berdampak di Karawang, Jawa Barat.
AD dan JK, dua siswa sekolah dasar, yang juga kakak beradik, tega memperkosa
Bunga, teman mainnya sendiri. Mereka memperkosa Bunga di sebuah kios kosong
di Desa Pulokalapa, Kecamatan Lemah Abang, Karawang, Selasa (27/7). Di depan
polisi, kedua tersangka mengaku memperkosa karena terangsang setelah menonton
blue film artis Ibu Kota.
Bunga masih duduk di bangku kelas dua sekolah dasar. Sedangkan AD dan JK,
masing-masing kelas dua dan enam di sekolah yang sama. Mereka memang teman
sepermainan.
Kasus perkosaan berawal ketika AD dan JK menonton film porno. Keduanya
kemudian bertemu Bunga dan mengajaknya bermain di sebuah kios kosong. Di
sana, pelaku kemudian meminta korban merokok. Setelah itulah, kedua kakak
beradik kemudian memperkosa Bunga secara bergilir.
Setelah diperkosa, Bunga pulang ke rumah. Dia menangis. Anak tunggal itu
menceritakan semua kejadian yang menimpanya kepada orang tuanya. Tini, orang
tua Bunga, kemudian melaporkan pelaku ke Markas Polsek Talagasari, sampai
akhirnya kasus tersebut dilimpahkan ke Mapolres Karawang.
Polisi yang mendapat laporan langsung memeriksa dua pelaku. Dari situlah
terungkap bahwa mereka memperkosa karena terangsang setelah menonton film
porno. Tini berharap, kedua pelaku bisa dijerat sesuai dengan hukum yang berlaku.
Sejauh ini belum ada keterangan dari polisi mengenai kasus tersebut.(ULF).
3. II. PENDAHULUAN
Kasus pemerkosaan dua siswa SD terhadap teman mainnya sendiri. Tersangka
dalam kasus ini adalah seorang kakak beradik yang duduk dibangku kelas 2 dan 6
Sekolah Dasar. Pelaku berinisialkan dengan nama AD dan JK, Sedangkan korban
dari kasus pemerkosaan ini adalah teman mainnya sendriri yang bernama Bunga.
Bunga adalah seorang siswa yang duduk dibangku kelas 2 sekolah dasar. Kasus
pemerkosaan ini terjadi disebuah kios kosong yang terletak didesa Pukolapa,
Kecamatan Lemah Abang, Karawang Jawa Barat. Kejadian ini terjadi pada hari
selasa 27 Juli tahun 2010. Pelaku AD dan JK mengaku memperkosa Bunga karena
keduanya terangsang setelah mereka menonton blue film artis ibu kota. Seusai
menonton film tersebut AD dan JK terangsang untuk melakukan adegan seperti apa
yang telah mereka lihat dari blue film artis ibu kota.
Kemudian keduanya bertemu dengan Bunga lalu diajaklah Bunga untuk bermain
bersama di sebuah kios kosong tepatnya didesa pukokalapa. AD dan JK meminta
kepada Bunga untuk merokok dihadapan mereka. Selanjutnya AD dan JK
memperkosa Bunga secara Bergiliran seperti yang telah mereka lihat dari blue film
artis ibukota.
III. KAJIAN TEORI
A. Pengertian Pelecehan Dan Kekerasan Seksual Pada Anak
Pelecehan seksual adalah segala macam bentuk perilaku yang berkonotasi
seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak diharapkan oleh orang yang
menjadi sasaran hingga menimbulkan reaksi negatif : rasa malu, marah, tersinggung
dan sebagainya pada diri orang yang menjadi korban pelecehan.
Menurut Kempe, dkk (1962) dalam Soetjiningsih (2005) “kekerasan terhadap
anak adalah timbulnya perlakuan yang salah secara fisik yang ekstrem kepada anak-
anak”.
menurut Sarwono (2010:174) dalam Abdul Bari Saifuddin “Perilaku seksual adalah
segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis
4. maupun sesama jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku ini dapat beraneka ragam, mulai
dari perasaan tertarik hingga tingkah laku berkencan, bercumbu dan senggama.
Objek seksualnya bisa berupa orang lain, orang dalam khayalan atau diri sendiri”.
Menurut WHO (2004 dalam Lidya, 2009) kekerasan terhadap anak adalah suatu
tindakan penganiayaan atau perlakuan salah pada anak dalam bentuk menyakiti
fisik, emosional, seksual, melalaikan pengasuhan dan eksploitasi untuk kepentingan
komersial yang secara nyata ataupun tidak dapat membahayakan kesehatan,
kelangsungan hidup, martabat, atau perkembangannya, tindakan kekerasan
diperoleh dari orang yang bertanggung jawab, dipercaya, atau berkuasa dalam
perlindungan anak tersebut.
B. Unsur-Unsur Kekerasan Seksual antara lain :
1. Serangan seksual perbuatan kearah tubuh terutama perempuan baik secara
fisik dan atau psikis
2. Untuk merendahkan martabat
3. Dilakukan dengan relasi kuasa tidak terbatas pada gender, usia atau kelas
sosial.
4. Tidak adanya persetujuan (consent) dari korban;
5. tujuan mendapat kepuasan seksual atau untuk mendapatkan keuntungan
secara ekonomi, atau tujuan lain
6. Dilakukan dengan bujuk rayu, tipu daya, janji-janji palsu, atau membuat
korban tidak berdaya.
C. Bentuk- Bentuk Kekerasan Seksual terhadap Perempuan dan Anak di
Lingkungan Pendidikan :
1. Perkosaan
2. Intimidasi/serangan
3. Eksploitasi seksual,
4. Penyiksaan seksual.
5. Pemaksaan aborsi,
5. 6. Pemaksaan perkawinan,
7. Perdagangan perempuan
D. Solusi Dalam Mencegah Kekerasan Dan Pelecehan Seksual
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
Pelecehan seksual, sebagai berikut :
1. Pelajari persoalan pelecehan seksual.
2. Mampu bertindak asertif dan berani mengatakan tidak (menolak).
3. Menyebarkan informasi tentang pelecehan seksual.
4. Mau bertindak sebagai saksi.
5. Membantu korban.
6. Membentuk kelompok solidaritas.
7. Mengkampanyekan jaminan keamanan, khususnya bagi perempuan.
8. Mengkampanyekan penegakan hukum bagi hak-hak perempuan.
E. Dampak Dari Pelecehan Seksual
1. Sangat membekas dan meninggalkan efek lama baik secara fisik atau mental.
2. Angka bunuh diri pada wanita yang mengalami kekerasan seksual lebih
tinggi.
3. menimbulkan infeksi, penyakit organ reproduksi lainnya, kehamilan yang
tidak diinginkan bahkan aborsi.
4. Rasa takut dan malu korban akibat intimidasi.
5. Depresi atau sindrom stress pasca trauma.
6. menurunnya prestasi sekolah/kerja.
IV. PEMBAHASAN
Pembahasan yang sesuai dengan Koran online diatas dan juga dilengkapi dengan
kajian teori yang berasal dari berbagai sumber yakni mewabahnya tindak kasus
pelecehan seksual yang terjadi di Negara Indonesia.
6. Kasus pelecehan seksual dari tahun-ketahun semakin bertambah. Pelecehan
seksual tidak hanya terjadi pada orang dewasa, namun juga terjadi pada anak anak
usia dini. Selain itu kasus pelecehan seksual biasanya terjadi di tempat tempat
umum, seperti terminal,stasiun dan tempat umum lainnya. Tidak hanya terjadi di
tempat umum saja. Berita yang mencengangkan adalah dimana kasus pelecehan
seksual kini sering sekali terjadi di lingkungan pendidikan sekolah, baik itu sekolah
dasar,menengah pertama maupun sekolah menengah atas.
Kasus pelecehan seksual yang diceritakan di dalam berita diatas terjadi kepada
anak sekolah dasar di daerah karawang. Pelecehan seksual ini bermula dari kegiatan
anak anak yang terlalu sering melihat film porno/blue film. Hal ini bisa terjadi
karena kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak-anak nya saat bermain.
Sehingga anak anak dengan leluasanya mengakses hal-hal yang belum sepantasnya
mereka lihat.
Orang tua seharusnya mengawasi anak-anaknya saat mereka sedang bermain
dengan gadget, melihat tayangan yang ada di televise, atau dimedia yang lainnya.
Karena tidak semua tontonan atau tayangan yang disajikan itu sesuai dengan umur
anak-anak.
Selain itu, orang tua beserta guru juga harus memberikan pengarahan atau
penjelasan mengenai teknologi masa kini yang sesuai dengan umur anak-anaknya.
Tak lupa orang tua dan guru juga harus memberikan pengarahan mengenai dampak
positif dan negatifnya dari teknologi, seperti gadget,televise dan yang lalinnya.
Dampak dari tindakan pelecehan seksual tersebut menyebabkan anak atau si
korban menjadi trauma, dan takut akan mengahadapi lingkungannya. Upaya yang
dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual adalah guru beserta
orang tua harus memberikan gambaran dan penjelasan mengenai pendidikan seks itu
sendiri kepada anak. Tujuannya supaya anak bisa mengetahui,menghindari dan tidak
melakukan hal-hal yang belum sepantasnya mereka lakukan.
Kepada pelaku pelecehan seksual yang duduk dibangku sekolah tersebut,
tergolong masih usia dini. Pelaku tidak perlu di hukum penjara, karena di Indonesia
sudah ada undang-undang nya yang mengatur tentang tindak pidana yang dilakukan
7. oleh anak usia dini. Pelaku hanya perlu mendapatkan perawatan
rehabilitasi,Tujuannya supaya pelaku tidak lagi mengulangi tindakan semacam itu
dan pelaku bisa menjalani kehidupannya menjadi anak yang normal seperti anak-
anak yang lainnya.
V. PENUTUP
Berita diatas membahas tentang perilaku pelecehan seksual yang dilakukan oleh
dua orang anak sekolah dasar yang berinisial AD dan JK. Dimana kedua anak ini
adalah seorang kakak beradik yang duduk dibangku kelas 2 dan 6 Sekolah Dasar.
Sedangkan korban dari perilaku pelecehan seksual ini adalah teman mainnya
sendriri yang bernama Bunga yang duduk dibangku kelas 2 sekolah dasar
Kasus perilaku pelecehan seksual ini terjadi Pukolapa, Kecamatan Lemah
Abang, Karawang Jawa Barat. Kejadian ini terjadi pada hari selasa 27 Juli tahun
2010.
Dampak dari kasus pelecehan seksual yang dilakukan anak sekolah dasar
terhadap teman mainnya sendiri adalah Meninggalkan efek lama baik secara fisik
atau mental, Rasa takut dan malu korban akibat intimidasi. Depresi. Dan juga
mempengaruhi menurunnya prestasi sekolah anak.
Maka dari itu perlu dilakukan adanya upaya untuk mencegah supaya kejadian
pelecehan seksual tersebut tidak terjadi lagi ditingkat dunia pendidikan. Yanki orang
tua dan guru harus bekerja sama untuk memberikan pengarahan dan penjelasan
kepada anak-anak sejak dini mengenai tentang seks atau pendidikan seksual.
VI. DAFTAR RUJUKAN
Sasongko, Sri Sundari. 2009.Konsep dan Teori Gender.Jakarta : BKKBN.
Abu Huraerah. 2006. Kekerasan Terhadap Anak. Jakarta:Penerbit Nuansa.
Haryanto. 1997. Dampak Sosio-Psikologis Korban Tindak Perkosaan Terhadap
Wanita. Yogyakarta: Pusat Studi Wanita Universitas Gadjah Mada.
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC
Abdul Bari Saifuddin ed.4. 2010. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo.
Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo