6. Marsinah merupakan tenaga kerja di PT. Catur
Putra Surya (CPS) di Porong, Sidoarjo, Jawa
Timur. Latar belakang peristiwa tersebut adalah
ketika Marsinah dan teman-temannya unjuk rasa,
yang menuntut kenaikan upah buruh tanggal 3 dan
4 Mei 1993. Masalah tersebut semakin bertambah
runyam ketika Marsinah menghilang dan tidak
diketahui oleh rekannya, dan sampai akhirnya
tanggal 8 Mei 1993 Marsinah ditemukan
meninggal dunia. Mayatnya ditemukan di hutan
Dusun Jegong, Kecamtan Wilangan, Nganjuk,
Jawa Timur dengan tanda-tanda bekas penyiksaan.
Berdasarkan hasil otopsi, diketahui bahwa
Marsinah meninggal karena penganiayaan berat.
8. Munir Said Thalib merupakan aktivis HAM yang pernah
menangani kasus-kasus pelanggaran HAM. Munir lahir di
Malang, 8 Desember 1965 dan meninggal 7 September
2004 di dalam pesawat Garuda Indonesia dalam perjalanan
menuju Amsterdam, Belanda. Banyak berita yang
bermunculan, bahwa Munir meninggal di bunung dalam
pesawat, serangan jantung sampai dengan diracuni.
Namun, sebagian orang percaya bahwa Munir meninggal
karena diracuni dengan Arsenikum di makanan atau
minuman saat dalam pesawat. Kasus yang sampai sekarang
diajukan ke Amnesty Internasional dan masih diproses. Di
Tahun 2005, Seorang piot Garuda yakni Pollycarpus
Budihari Priyanto dijatuhi hukuman 14 Tahun penjara
karena terbuktih tersangka pembunuhan Munir yang
sengaja menaruh Arsenik di makanan munir dan meninggal
di pesawat.
10. Peristiwa kekerasan terhadap anak perempuan berusia delapan tahun
yang terjadi di Kota Denpasar, Bali pada tanggal 16 Mei 2015. Peristiwa ini
menjadi populer dalam berbagai media di Indonesia diawali dengan
pengumuman kehilangan anak tersebut (semula disebut Angeline)dari
keluarga angkatnya melalui sebuah laman di facebook berjudul "Find
Angeline-Bali's Missing Child".
Besarnya perhatian dari berbagai pihak membuat terungkapnya
kenyataan bahwa Engeline selama ini tinggal di rumah yang tidak layak huni
dan mendapat pengasuhan yang kurang baik dari orangtua angkatnya bahkan
mendapatkan penyiksaan baik fisik maupun mental. Akibat sikap yang sangat
tertutup dan tidak kooperatif dari ibu angkatnya, Margriet Christina Megawe
(61 tahun), memunculkan dugaan bahwa Engeline hilang bukan karena
diculik melainkan karena dibunuh bahkan sebelum jenazahnya ditemukan.
Jasad Engeline kemudian ditemukan terkubur di halaman belakang
rumahnya di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali, pada hari Rabu tanggal 10
Juni 2015 dalam keadaan membusuk tertutup sampah di bawah pohon
pisang setelah polisi mencium bau menyengat dan melihat ada gundukan
tanah di sana. Selanjutnya polisi menyelidiki lebih mendalam dan
menetapkan dua orang tersangka pembunuh, yaitu Agus Tay Hamba May,
pembantu rumah tangga, dan Margriet Christina Megawe, ibu angkatnya.
12. Pada tanggal 6 Januari 2016, Wayan Mirna Salihin, 27
tahun, meninggal dunia setelah meminum es kopi ala
Vietnam di Olivier Café, Grand Indonesia. Saat kejadian,
Mirna diketahui sedang berkumpul bersama kedua
temannya, Hani dan Jessica Kumala Wongso. Menurut hasil
otopsi pihak kepolisian, ditemukan pendarahan pada
lambung Mirna dikarenakan adanya zat yang bersifat korosif
masuk dan merusak mukosa lambung. Belakangan diketahui,
zat korosif tersebut berasal dari Hidrogen Sianida. Sianida
juga ditemukan oleh Puslabfor Polri di sampel kopi yang
diminum oleh Mirna. Berdasarkan hasil olah TKP dan
pemeriksaan saksi, polisi menetapkan Jessica Kumala
Wongso sebagai tersangka. Jessica dijerat dengan pasal 340
KUHP atau pembunuhan berencana, dengan ancaman
hukuman pidana mati atau pidana seumur hidup
14. Serangan Jakarta 2016 merupakan serentetan peristiwa
berupa sedikitnya enam ledakan, dan juga penembakan di daerah
sekitar Plaza Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, DKI
Jakarta, Indonesia pada tanggal 14 Januari 2016. Ledakan terjadi
di dua tempat, yakni daerah tempat parkir Menara Cakrawala,
gedung sebelah utara Sarinah, dan sebuah pos polisi di depan
gedung tersebut. Sedikitnya delapan orang (empat pelaku
penyerangan dan empat warga sipil) dilaporkan tewas dan 24
lainnya luka-luka akibat serangan ini. Tujuh orang terlibat sebagai
pelaku penyerangan, dan organisasi Negara Islam Irak dan Syam
mengklaim bertanggung jawab sebagai pelaku penyerangan.
Walaupun Indonesia jauh dari Timur Tengah, namun negara
ini sudah sering mengalami serangkaian aksi terorisme yang
menewaskan lebih dari seratusan orang.
Serangan di Sarinah merupakan serangan pertama setelah
Bom Jakarta 2009 yang menewaskan 9 orang termasuk dua pelaku
yang merupakan anggota Jemaah Islamiyah.
16. Pembunuhan cangkul yang erat kaitannya dengan kasus
Enno belakangan jadi topik hangat. Bagaimana tidak, perempuan malang itu
ditemukan tewas dalam keadaan bugil dengan gagang cangkul menancap ke
tubuh di rumah kontrakan di Kosambi, Kecamatan Teluknaga,
Tangerang, Jumat (13/5).
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya
telah menetapkan 3 tersangka atas kasus pembunuhan sadis tersebut, yakni
RAH, RA, dan IH. Berdasarkan laporan Liputan6.com, kejadian nahas yang
menimpa Enno Parinah diawali dengan pengakuan gadis berusia 18 tahun
tersebut kepada salah satu tersangka, IH, bahwa ia akan dijodohkan dengan
lelaki lain.
Polisi telah menetapkan tiga laki-laki sebagai tersangka pembunuh Eno.
Mereka adalah RAH (15), RA dan IH. (Liputan6.com/Gempur M Surya)
IH, yang merupakan kekasih Enno, langsung menghubunginya lewat
pesan singkat untuk meminta bertemu. "Karena itu saat IH datang ke mess,
korban membukakan pintu untuknya. IH juga sempat minta untuk
berhubungan badan, tapi ditolak oleh korban
IH bertemu RAH dan MA. Setelah IH bercerita, keduanya mengajak
untuk menghabisi nyawa Enno. "Ia nggak bakal jadi pacar kamu lagi kok," kata
Sutarmo menirukan ucapan tersangka.
18. Angga K (31), warga Rungkut Menanggal Harapan, Surabaya diringkus polisi
karena membunuh ibu mertuanya sendiri, Murni (51), warga Barata Jaya,
Surabaya. Satreskrim Polrestabes Surabaya membekuknya hanya dalam kurun
waktu 3 hari.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Mattanete menyatakan
motif pembunuhan adalah untuk menuntut hak asuh anak. Tersangka juga
disebut sudah merencanakan pembunuhan itu.
"Selama menjalin hubungan dengan anak Murni, yang bernama Veve dan
dari hubungan Angga dan Veve dikaruniai anak laki-laki, tapi pernikahan mereka
hanyalah pernikahan siri," Takdir mengungkapkan, Senin 4 Januari 2016.
Dia menyatakan hubungan Angga dan Veve yang telah berjalan 2 tahun itu
sebelumnya ditolak Murni. Sebab, Angga telah beristri dan memiliki 2 anak
perempuan.Sakit hati atas penolakan itu mendorong Angga merencanakan
pembunuhan di Pasar Manyar. Saat keduanya berada dalam mobil, terjadi
perang mulut antara keduanya yang berujung pembunuhan.
Menurut dia, tersangka sempat akan membuang tubuh korban di
Lamongan. Namun, niatnya diurungkan dan akhirnya membuang di Tretes.
Akibat perbuatannya itu, Angga dijerat Pasal 340 KHUP tentang
pembunuhan berencana, sub 338 KUHP, sub 365 ayat (3) KUHP, tentang
perampasan barang-barang milik korban. Tersangka terancam hukuman seumur
hidup atau 20 tahun penjara.