SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
BULLYING
(Perundungan
Terhadap
Anak)
LATAR BELAKANG
Pada dasarnya, Bullying atau perundungan merupakan segala bentuk
kekerasan atau penindasan yang dilakukan dengan sengaja baik secara
fisik ataupun secara verba oleh seorang individu atau sekelompok individu
yang lebih berkuasa terhadap individu atau kelompok lainnya yang berada
dibawahnya, yang dimana tindakan bullying atau perundungan ini sengaja
dilakukan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
Menurut Olweus (1997) ia mengatakan bahwasannya bullying merupakan
salah satu tindakan negatif yang dapat menyebabkan seseorang berada
dalam kondisi yang tidak nyaman/tersakiti dan biasanya terjadi secara
berulang-ulang yang mana ditandai dengan adanya ketidakseimbangan
kekuasaan antara si pelaku pembullyan/perundungan dengan korbannya.
Segala bentuk kasus pembullyan pada saat ini dapat kita lihat diberbagai
tempat.
LATAR BELAKANG
Bullying juga bisa dikatakan sebagai suatu aksi atau serangkaian aksi
negatif yang seringkali agresif dan manipulatif, dilakukan oleh satu
atau lebih orang terhadap orang lain atau beberapa orang selama
kurun waktu tertentu, bermuatan kekerasan, dan melibatkan
ketidakseimbangan kekuatan. Pelaku biasanya mencuri-curi
kesempatan dalam melakukan aksinya, dan bermaksud membuat
orang lain merasa tidak nyaman/terganggu, sedangkan korban
biasanya juga menyadari bahwa aksi ini akan berulang menimpanya.
Segala bentuk kasus pembullyan pada saat ini dapat kita lihat
diberbagai tempat. Seperti dirumah, disekolah, atau bahkan ditempat
umum sekalipun. Oleh karena itu, maka pada presentasi kali ini kita
akan mengkaji lebih dalam terkait tidakan bullying/perundungan
terhadap anak-anak.
UNDANG-UNDANG YANG BERLAKU
Dalam Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (“UU 35/2014”) telah mengatur bahwa setiap orang dilarang
menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan kekerasan
terhadap anak. Bagi yang melanggarnya akan dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak Rp72 Juta.
● Pasal 80 jo. Pasal 76C UU 35/2014
● Pasal 76C UU 35/2014
UNDANG-UNDANG YANG BERLAKU
Praktiknya, bullying kerap dialami anak di lingkungan sekolahnya. Kementerian Koordinator
Bidang Kesejahteraan Rakyat mengatakan banyaknya kasus bullying di sekolah akibat tontonan
TV yang tidak mendidik. Tontonan TV kerap menampilkan adegan-adegan kekerasan yang
seharusnya disensor untuk anak-anak. Bullying di lingkungan pendidikan di atur dalam Pasal 54
UU 35/2014.
Apabila bullying itu dilakukan pada masa diselenggarakannya perpeloncoan di sekolah atau
yang dikenal dengan nama Masa Orientasi Sekolah (MOS), dasar hukum yang mengaturnya
adalah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru (“Permendikbud 18/2016”).
Apabila terjadi perpeloncoan maupun kekerasan lainnya dalam pengenalan lingkungan sekolah
maka pemberian sanksi mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan
Satuan Pendidikan dan peraturan perundang-undangan lainnya.
UNDANG-UNDANG
UNTUK CYBER-BULLYING
Era kontemporer kini sudah serba digital, banyak kejahatan juga terjadi di
dunia maya, salah satunya adalah disebut sebagai ‘’cyber bullying’’.
Perundungan digital (cyberbullying) merupakan salah satu tindak pidana
yang kerap terjadi di dunia maya. Cyberbullying merupakan bentuk intimidasi
yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk keperluan yang
disengaja, dilakukan terus menerus, dengan tujuan untuk merugikan orang
lain dengan cara mengintimidasi, mengancam, menyakiti atau menghina
harga diri orang lain, hingga menimbulkan permusuhan oleh seorang individu
atau kelompok.
Adapun beberapa jenis cyberbullying sendiri antara lain flaming (pesan
dengan amarah), harrasment (gangguan), denigration (pencemaran nama
baik), impersonation (peniruan), outing (penyebaran), trickery (tipu daya),
exclusion (pengeluaran), dan cyberstalking. Dalam hukum Indonesia,
ketentuan cyberbullying diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (“UU ITE”) dan perubahannya.
JUMLAH DATA KASUS PEMBULLYIAN
Berdasarkan rincian data kasus pengaduan anak dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI),
diketahui bahwa terdapat total 24.974 kasus pengaduan anak yang terjadi sejak 2016 hingga 2020.
Diantara angka tersebut, pada bidang pendidikan telah tercatat sebanyak 480 kasus pengaduan
anak korban bullying yang terjadi sejak 2016 hingga 2020 dan tercatat juga sebanyak 437 kasus
anak pelaku bullying yang terjadi sejak 2016 hingga 2020.
Sedangkan pada bidang cybercrime telah tercatat bahwa sejak 2016 hingga 2020 terdapat
sebanyak 361 kasus anak korban cyberbullying di media sosial dan tercatat juga sebanyak 360
kasus anak pelaku cyberbullying di media sosial. Data ini tidak hanyak memperlihatkan bagaimana
kasus bullying masih menjadi masalah di Indonesia, tetapi juga memperlihatkan bagaimana
pengaduan bullying belum berjalan secara maksimal. Karena menurut data hasil riset Programme
for International Students Assessment (PISA) 2018 menunjukan bahwa Indonesia berada di posisi
kelima tertinggi dari 78 negara sebagai negara yang paling banyak memiliki masalah bullying,
dimana sebanyak 41% siswanya mengaku pernah mengalami perundungan.
CONTOH KASUS PEMBULLYAN
Kejadian tersebut terjadi pada hari Minggu, 17 Mei 2020 waktu petang. Dimana kejadian ini bermula
sepele ketika sang pelaku pembully yang bernama Firdaus bersama 7 orang temannya mengejek si
korban (Rizal) yang sedang beristirahat dilapangan Bonto-Bonto, tidak lama dari itu sang korban
mencoba untuk membalasnya dengan cara membengkokkan plat motor milik si pelaku. Tak terima dengan
hal itu, maka sang pelaku (Firdaus) langsung memukul si korban (Rizal) hingga si korban jatuh tersungkur
bersama sepedahnya yang ia gunakan untuk berjualan jalangkote. Sehingga dari hal tersebut maka
beberapa jam setelah itu sang pelaku (Firdaus) bersama 7 orang temannya diamankan oleh personel
Polsek Marang di Mapolsek Marang yang mana kemudian para pelaku dibawa ke Mapolres Pangkep.
Salah satu contoh kasus pembullyan/perundungan terhadap
anak adalah terkait kasus pembullyan yang dilakukan oleh
sekelompok orang terhadap seorang bocah berusia 12 tahun
bernama Rizal penjual jalangkote diwilayah Sulawesi Selatan,
dan diketahui bahwasannya Rizal merupakan seorang anak
ABK
● Kasus selanjutnya terjadi pembullyan pada 5 November 2019, salah satu siswa SMP
Pekanbaru berinisial FA dibully oleh teman-teman sekelasnya. Teman-temannya melakukan
tindakan kekerasan, dan merampas uang FA dan mengancam agar FA tidak melapor kepada
orang tuanya. Pada akhirnya dua orang teman FA memukul FA menggunakan kayu dari
bingkai foto hingga mengalami patah tulang di bagian hidung.
CONTOH KASUS PEMBULLYAN
● Bila dianalisa menggunakan teori Sosiologi Keluarga, maka kelompok kami
mencoba menggunakan teori konflik. Menurut Lockwood, konflik akan selalu
menyelimuti kehidupan masyarakat. Pada dasarnya manusia selalu
mementingkan dirinya sendiri, dengan mementingkan diri sendiri akan
menyebabkan terjadinya diferensiasi kekuasaan yang dapat menimbulkan rasa
lebih dominan pada suatu kelompok dan menindas kelompok lainnya. Contohnya
seperti kasus Firdaus bersama 7 orang temannya yang mengejek Rizal dan FA
yang dibully oleh teman-temannya di sekolah. Para pelaku bully merasa mereka
lebih dominan dan berkuasa, maka mereka berani melakukan penindasan
terhadap kelompok yang lebih lemah atau korbannya.
ANALISA DALAM ILMU SOSIAL
SOLUSI YANG KAMI TAWARKAN
Solusi Untuk Orang Tua / Orang Dewasa
● Memberikan sosialisasi dan pengetahuan mengenai bullying kepada anak-anak.
● Membekali anak pengetahuan untuk menghadapi bullying. Orang tua dapat
memberikan pengetahuan dan keterampilan ketika anak menjadi sasaran
bullying tanpa menggunakan cara-cara agresif yang dapat memperkeruh
suasana
● Membangun komunikasi yang baik dengan anak agar anak merasa aman
bercerita kepada orang tua dan mau terbuka.
● Memberitahu anak agar tidak menjadi saksi yang hanya berdiam diri bila ada
orang di sekitarnya menjadi korban bullying.
● Membantu anak menemukan minat dan potensi pada diri mereka. dengan
mengetahui minat yang dimiliki maka mereka akan terdorong untuk
mengembangkan diri dan bertemu teman dengan bakat yang sama.
.
SOLUSI YANG KAMI TAWARKAN
Solusi Untuk Anak
● Sebaiknya anak tidak membawa barang-barang mahal ataupun uang yang
berlebihan. Biasanya pelaku bullying melakukan tindakan seperti merampas,
menyandera, hingga merusak barang korban.
● Sebaiknya tidak sendiirian karena biasanya pelaku bullying melihat anak yang
cenderung menyendiri sebagai mangsanya.
● Mengembangkan potensi dalam diri dan berprestasi.
Bullying termasuk bentuk dari kekerasan yang dilakukan secara fisik. Selain secara
fisik, bully juga bisa terjadi di social media atau yang biasanya dikenal dengan
cyberbullying. Data kasus terkait bullying berdasarkan KPAI terdapat 24.974 kasus
yang terjadi pada tahun 2016 hingga 2020. dan data kasus terkait cyberbullying yang
tercatat sejak 2016 hingga 2020 terdapat 361 kasus anak korban cyberbullying di
media social dan 360 kasus anak pelaku cyberbullying di media social.
Undang – Undang yang terkait bullying tercantum dalam UU Nomor 35 tahun 2014
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak (“UU 35/2014”) pasal 80 dan pasal 76C UU 35/2014. Serta
Undang – Undang terkait cyberbullying ini tercantum di UU Nomor 11 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (“UU ITE”) dan perubahannya.
Kesimpulan
Dalam 2 kasus terkait bullying ini, dalam ilmu sosial (sosiologi) menggunakan teori
konflik. Karena pada dasarnya manusia selalu mementingkan dirinya sendiri,
dengan mementingkan diri sendiri akan menyebabkan terjadinya diferensiasi
kekuasaan yang dapat menimbulkan rasa lebih dominan pada suatu kelompok dan
menindas kelompok lainnya.
Untuk mengurangi kasus bullying yang kerap terjadi ini, perlu peran orang tua untuk
dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan ketika anak menjadi sasaran
bullying tanpa menggunakan cara-cara agresif yang dapat memperkeruh suasana
dan membangun komunikasi yang baik dengan anak agar anak merasa aman
bercerita kepada orang tua dan mau terbuka.
― Desmond Tutu (Foreword)
“If you are neutral in situations of
injustice, you have chosen the
side of the oppressor. If an
elephant has its foot on the tail of
a mouse, and you say that you
are neutral, the mouse will not
appreciate your neutrality.”
STOP
BULLYING
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Cara Mencegah Bullying pada Anak

Materi_Kenali_Bullying_Semenjak_di_Sekol.ppt
Materi_Kenali_Bullying_Semenjak_di_Sekol.pptMateri_Kenali_Bullying_Semenjak_di_Sekol.ppt
Materi_Kenali_Bullying_Semenjak_di_Sekol.pptSDITQHABANJARBARU
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya, Stop Bullying.pdf
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya, Stop Bullying.pdfModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya, Stop Bullying.pdf
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya, Stop Bullying.pdfImanSetiawan26
 
2223 Materi_Kenali_Bullying_Semenjak_di_Sekolah.ppt
2223 Materi_Kenali_Bullying_Semenjak_di_Sekolah.ppt2223 Materi_Kenali_Bullying_Semenjak_di_Sekolah.ppt
2223 Materi_Kenali_Bullying_Semenjak_di_Sekolah.pptNurMalisa6
 
Esei Kesantunan Masyarakat Malaysia (GSB1012)
Esei Kesantunan Masyarakat Malaysia (GSB1012)Esei Kesantunan Masyarakat Malaysia (GSB1012)
Esei Kesantunan Masyarakat Malaysia (GSB1012)Ahmad Fahmi
 
Paper kelompok 6
Paper kelompok 6Paper kelompok 6
Paper kelompok 6IreynaZella
 
PERANAN DAN TINDAKAN GURU KAUNSELING DALAM MENGATASI MASALAH DISIPLIN PELAJAR
PERANAN DAN TINDAKAN GURU KAUNSELING DALAM MENGATASI MASALAH DISIPLIN PELAJARPERANAN DAN TINDAKAN GURU KAUNSELING DALAM MENGATASI MASALAH DISIPLIN PELAJAR
PERANAN DAN TINDAKAN GURU KAUNSELING DALAM MENGATASI MASALAH DISIPLIN PELAJARFazHani Faz
 
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anaksakuramochi
 
Kejahatan seksual mengintai anak by anthony dio martin
Kejahatan seksual mengintai anak by anthony dio martinKejahatan seksual mengintai anak by anthony dio martin
Kejahatan seksual mengintai anak by anthony dio martinAnthony Dio Martin
 
KEJAHATAN SEKSUAL MENGINTAI ANAK by Anthony Dio Martin
KEJAHATAN SEKSUAL MENGINTAI ANAK by Anthony Dio MartinKEJAHATAN SEKSUAL MENGINTAI ANAK by Anthony Dio Martin
KEJAHATAN SEKSUAL MENGINTAI ANAK by Anthony Dio Martinadmartin
 
Materi_Kenali_Bullying_AKTIVITAS 1.ppt
Materi_Kenali_Bullying_AKTIVITAS 1.pptMateri_Kenali_Bullying_AKTIVITAS 1.ppt
Materi_Kenali_Bullying_AKTIVITAS 1.pptvenantianarareggi
 
Respons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupanRespons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupanNaveen Segaran
 
MATERI PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL.pptx
MATERI PENCEGAHAN  KEKERASAN SEKSUAL.pptxMATERI PENCEGAHAN  KEKERASAN SEKSUAL.pptx
MATERI PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL.pptxmedisumedi2
 
Kekerasan terhadap anak jalanan
Kekerasan terhadap anak jalananKekerasan terhadap anak jalanan
Kekerasan terhadap anak jalananLRIndriyani
 
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.pptdyah896915
 
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.pptvikramherawan
 
Modul-Bentuk-bentuk-ESA - Copy.pptx
Modul-Bentuk-bentuk-ESA - Copy.pptxModul-Bentuk-bentuk-ESA - Copy.pptx
Modul-Bentuk-bentuk-ESA - Copy.pptxFauziIrawan10
 

Similar to Cara Mencegah Bullying pada Anak (20)

Materi_Kenali_Bullying_Semenjak_di_Sekol.ppt
Materi_Kenali_Bullying_Semenjak_di_Sekol.pptMateri_Kenali_Bullying_Semenjak_di_Sekol.ppt
Materi_Kenali_Bullying_Semenjak_di_Sekol.ppt
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya, Stop Bullying.pdf
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya, Stop Bullying.pdfModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya, Stop Bullying.pdf
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya, Stop Bullying.pdf
 
2223 Materi_Kenali_Bullying_Semenjak_di_Sekolah.ppt
2223 Materi_Kenali_Bullying_Semenjak_di_Sekolah.ppt2223 Materi_Kenali_Bullying_Semenjak_di_Sekolah.ppt
2223 Materi_Kenali_Bullying_Semenjak_di_Sekolah.ppt
 
Esei Kesantunan Masyarakat Malaysia (GSB1012)
Esei Kesantunan Masyarakat Malaysia (GSB1012)Esei Kesantunan Masyarakat Malaysia (GSB1012)
Esei Kesantunan Masyarakat Malaysia (GSB1012)
 
1 nota
1 nota1 nota
1 nota
 
Paper kelompok 6
Paper kelompok 6Paper kelompok 6
Paper kelompok 6
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
10178 27513-1-sm
10178 27513-1-sm10178 27513-1-sm
10178 27513-1-sm
 
PERANAN DAN TINDAKAN GURU KAUNSELING DALAM MENGATASI MASALAH DISIPLIN PELAJAR
PERANAN DAN TINDAKAN GURU KAUNSELING DALAM MENGATASI MASALAH DISIPLIN PELAJARPERANAN DAN TINDAKAN GURU KAUNSELING DALAM MENGATASI MASALAH DISIPLIN PELAJAR
PERANAN DAN TINDAKAN GURU KAUNSELING DALAM MENGATASI MASALAH DISIPLIN PELAJAR
 
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
 
Kejahatan seksual mengintai anak by anthony dio martin
Kejahatan seksual mengintai anak by anthony dio martinKejahatan seksual mengintai anak by anthony dio martin
Kejahatan seksual mengintai anak by anthony dio martin
 
KEJAHATAN SEKSUAL MENGINTAI ANAK by Anthony Dio Martin
KEJAHATAN SEKSUAL MENGINTAI ANAK by Anthony Dio MartinKEJAHATAN SEKSUAL MENGINTAI ANAK by Anthony Dio Martin
KEJAHATAN SEKSUAL MENGINTAI ANAK by Anthony Dio Martin
 
Materi_Kenali_Bullying_AKTIVITAS 1.ppt
Materi_Kenali_Bullying_AKTIVITAS 1.pptMateri_Kenali_Bullying_AKTIVITAS 1.ppt
Materi_Kenali_Bullying_AKTIVITAS 1.ppt
 
Respons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupanRespons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupan
 
MATERI PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL.pptx
MATERI PENCEGAHAN  KEKERASAN SEKSUAL.pptxMATERI PENCEGAHAN  KEKERASAN SEKSUAL.pptx
MATERI PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL.pptx
 
Kekerasan terhadap anak jalanan
Kekerasan terhadap anak jalananKekerasan terhadap anak jalanan
Kekerasan terhadap anak jalanan
 
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
 
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
 
Cyber Bullying
Cyber BullyingCyber Bullying
Cyber Bullying
 
Modul-Bentuk-bentuk-ESA - Copy.pptx
Modul-Bentuk-bentuk-ESA - Copy.pptxModul-Bentuk-bentuk-ESA - Copy.pptx
Modul-Bentuk-bentuk-ESA - Copy.pptx
 

Recently uploaded

PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 

Recently uploaded (20)

PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 

Cara Mencegah Bullying pada Anak

  • 2. LATAR BELAKANG Pada dasarnya, Bullying atau perundungan merupakan segala bentuk kekerasan atau penindasan yang dilakukan dengan sengaja baik secara fisik ataupun secara verba oleh seorang individu atau sekelompok individu yang lebih berkuasa terhadap individu atau kelompok lainnya yang berada dibawahnya, yang dimana tindakan bullying atau perundungan ini sengaja dilakukan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus. Menurut Olweus (1997) ia mengatakan bahwasannya bullying merupakan salah satu tindakan negatif yang dapat menyebabkan seseorang berada dalam kondisi yang tidak nyaman/tersakiti dan biasanya terjadi secara berulang-ulang yang mana ditandai dengan adanya ketidakseimbangan kekuasaan antara si pelaku pembullyan/perundungan dengan korbannya. Segala bentuk kasus pembullyan pada saat ini dapat kita lihat diberbagai tempat.
  • 3. LATAR BELAKANG Bullying juga bisa dikatakan sebagai suatu aksi atau serangkaian aksi negatif yang seringkali agresif dan manipulatif, dilakukan oleh satu atau lebih orang terhadap orang lain atau beberapa orang selama kurun waktu tertentu, bermuatan kekerasan, dan melibatkan ketidakseimbangan kekuatan. Pelaku biasanya mencuri-curi kesempatan dalam melakukan aksinya, dan bermaksud membuat orang lain merasa tidak nyaman/terganggu, sedangkan korban biasanya juga menyadari bahwa aksi ini akan berulang menimpanya. Segala bentuk kasus pembullyan pada saat ini dapat kita lihat diberbagai tempat. Seperti dirumah, disekolah, atau bahkan ditempat umum sekalipun. Oleh karena itu, maka pada presentasi kali ini kita akan mengkaji lebih dalam terkait tidakan bullying/perundungan terhadap anak-anak.
  • 4. UNDANG-UNDANG YANG BERLAKU Dalam Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (“UU 35/2014”) telah mengatur bahwa setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan kekerasan terhadap anak. Bagi yang melanggarnya akan dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak Rp72 Juta. ● Pasal 80 jo. Pasal 76C UU 35/2014 ● Pasal 76C UU 35/2014
  • 5. UNDANG-UNDANG YANG BERLAKU Praktiknya, bullying kerap dialami anak di lingkungan sekolahnya. Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat mengatakan banyaknya kasus bullying di sekolah akibat tontonan TV yang tidak mendidik. Tontonan TV kerap menampilkan adegan-adegan kekerasan yang seharusnya disensor untuk anak-anak. Bullying di lingkungan pendidikan di atur dalam Pasal 54 UU 35/2014. Apabila bullying itu dilakukan pada masa diselenggarakannya perpeloncoan di sekolah atau yang dikenal dengan nama Masa Orientasi Sekolah (MOS), dasar hukum yang mengaturnya adalah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru (“Permendikbud 18/2016”). Apabila terjadi perpeloncoan maupun kekerasan lainnya dalam pengenalan lingkungan sekolah maka pemberian sanksi mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan dan peraturan perundang-undangan lainnya.
  • 6. UNDANG-UNDANG UNTUK CYBER-BULLYING Era kontemporer kini sudah serba digital, banyak kejahatan juga terjadi di dunia maya, salah satunya adalah disebut sebagai ‘’cyber bullying’’. Perundungan digital (cyberbullying) merupakan salah satu tindak pidana yang kerap terjadi di dunia maya. Cyberbullying merupakan bentuk intimidasi yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk keperluan yang disengaja, dilakukan terus menerus, dengan tujuan untuk merugikan orang lain dengan cara mengintimidasi, mengancam, menyakiti atau menghina harga diri orang lain, hingga menimbulkan permusuhan oleh seorang individu atau kelompok. Adapun beberapa jenis cyberbullying sendiri antara lain flaming (pesan dengan amarah), harrasment (gangguan), denigration (pencemaran nama baik), impersonation (peniruan), outing (penyebaran), trickery (tipu daya), exclusion (pengeluaran), dan cyberstalking. Dalam hukum Indonesia, ketentuan cyberbullying diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (“UU ITE”) dan perubahannya.
  • 7. JUMLAH DATA KASUS PEMBULLYIAN Berdasarkan rincian data kasus pengaduan anak dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), diketahui bahwa terdapat total 24.974 kasus pengaduan anak yang terjadi sejak 2016 hingga 2020. Diantara angka tersebut, pada bidang pendidikan telah tercatat sebanyak 480 kasus pengaduan anak korban bullying yang terjadi sejak 2016 hingga 2020 dan tercatat juga sebanyak 437 kasus anak pelaku bullying yang terjadi sejak 2016 hingga 2020. Sedangkan pada bidang cybercrime telah tercatat bahwa sejak 2016 hingga 2020 terdapat sebanyak 361 kasus anak korban cyberbullying di media sosial dan tercatat juga sebanyak 360 kasus anak pelaku cyberbullying di media sosial. Data ini tidak hanyak memperlihatkan bagaimana kasus bullying masih menjadi masalah di Indonesia, tetapi juga memperlihatkan bagaimana pengaduan bullying belum berjalan secara maksimal. Karena menurut data hasil riset Programme for International Students Assessment (PISA) 2018 menunjukan bahwa Indonesia berada di posisi kelima tertinggi dari 78 negara sebagai negara yang paling banyak memiliki masalah bullying, dimana sebanyak 41% siswanya mengaku pernah mengalami perundungan.
  • 8. CONTOH KASUS PEMBULLYAN Kejadian tersebut terjadi pada hari Minggu, 17 Mei 2020 waktu petang. Dimana kejadian ini bermula sepele ketika sang pelaku pembully yang bernama Firdaus bersama 7 orang temannya mengejek si korban (Rizal) yang sedang beristirahat dilapangan Bonto-Bonto, tidak lama dari itu sang korban mencoba untuk membalasnya dengan cara membengkokkan plat motor milik si pelaku. Tak terima dengan hal itu, maka sang pelaku (Firdaus) langsung memukul si korban (Rizal) hingga si korban jatuh tersungkur bersama sepedahnya yang ia gunakan untuk berjualan jalangkote. Sehingga dari hal tersebut maka beberapa jam setelah itu sang pelaku (Firdaus) bersama 7 orang temannya diamankan oleh personel Polsek Marang di Mapolsek Marang yang mana kemudian para pelaku dibawa ke Mapolres Pangkep. Salah satu contoh kasus pembullyan/perundungan terhadap anak adalah terkait kasus pembullyan yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap seorang bocah berusia 12 tahun bernama Rizal penjual jalangkote diwilayah Sulawesi Selatan, dan diketahui bahwasannya Rizal merupakan seorang anak ABK
  • 9. ● Kasus selanjutnya terjadi pembullyan pada 5 November 2019, salah satu siswa SMP Pekanbaru berinisial FA dibully oleh teman-teman sekelasnya. Teman-temannya melakukan tindakan kekerasan, dan merampas uang FA dan mengancam agar FA tidak melapor kepada orang tuanya. Pada akhirnya dua orang teman FA memukul FA menggunakan kayu dari bingkai foto hingga mengalami patah tulang di bagian hidung. CONTOH KASUS PEMBULLYAN
  • 10. ● Bila dianalisa menggunakan teori Sosiologi Keluarga, maka kelompok kami mencoba menggunakan teori konflik. Menurut Lockwood, konflik akan selalu menyelimuti kehidupan masyarakat. Pada dasarnya manusia selalu mementingkan dirinya sendiri, dengan mementingkan diri sendiri akan menyebabkan terjadinya diferensiasi kekuasaan yang dapat menimbulkan rasa lebih dominan pada suatu kelompok dan menindas kelompok lainnya. Contohnya seperti kasus Firdaus bersama 7 orang temannya yang mengejek Rizal dan FA yang dibully oleh teman-temannya di sekolah. Para pelaku bully merasa mereka lebih dominan dan berkuasa, maka mereka berani melakukan penindasan terhadap kelompok yang lebih lemah atau korbannya. ANALISA DALAM ILMU SOSIAL
  • 11. SOLUSI YANG KAMI TAWARKAN Solusi Untuk Orang Tua / Orang Dewasa ● Memberikan sosialisasi dan pengetahuan mengenai bullying kepada anak-anak. ● Membekali anak pengetahuan untuk menghadapi bullying. Orang tua dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan ketika anak menjadi sasaran bullying tanpa menggunakan cara-cara agresif yang dapat memperkeruh suasana ● Membangun komunikasi yang baik dengan anak agar anak merasa aman bercerita kepada orang tua dan mau terbuka. ● Memberitahu anak agar tidak menjadi saksi yang hanya berdiam diri bila ada orang di sekitarnya menjadi korban bullying. ● Membantu anak menemukan minat dan potensi pada diri mereka. dengan mengetahui minat yang dimiliki maka mereka akan terdorong untuk mengembangkan diri dan bertemu teman dengan bakat yang sama. .
  • 12. SOLUSI YANG KAMI TAWARKAN Solusi Untuk Anak ● Sebaiknya anak tidak membawa barang-barang mahal ataupun uang yang berlebihan. Biasanya pelaku bullying melakukan tindakan seperti merampas, menyandera, hingga merusak barang korban. ● Sebaiknya tidak sendiirian karena biasanya pelaku bullying melihat anak yang cenderung menyendiri sebagai mangsanya. ● Mengembangkan potensi dalam diri dan berprestasi.
  • 13. Bullying termasuk bentuk dari kekerasan yang dilakukan secara fisik. Selain secara fisik, bully juga bisa terjadi di social media atau yang biasanya dikenal dengan cyberbullying. Data kasus terkait bullying berdasarkan KPAI terdapat 24.974 kasus yang terjadi pada tahun 2016 hingga 2020. dan data kasus terkait cyberbullying yang tercatat sejak 2016 hingga 2020 terdapat 361 kasus anak korban cyberbullying di media social dan 360 kasus anak pelaku cyberbullying di media social. Undang – Undang yang terkait bullying tercantum dalam UU Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (“UU 35/2014”) pasal 80 dan pasal 76C UU 35/2014. Serta Undang – Undang terkait cyberbullying ini tercantum di UU Nomor 11 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (“UU ITE”) dan perubahannya. Kesimpulan
  • 14. Dalam 2 kasus terkait bullying ini, dalam ilmu sosial (sosiologi) menggunakan teori konflik. Karena pada dasarnya manusia selalu mementingkan dirinya sendiri, dengan mementingkan diri sendiri akan menyebabkan terjadinya diferensiasi kekuasaan yang dapat menimbulkan rasa lebih dominan pada suatu kelompok dan menindas kelompok lainnya. Untuk mengurangi kasus bullying yang kerap terjadi ini, perlu peran orang tua untuk dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan ketika anak menjadi sasaran bullying tanpa menggunakan cara-cara agresif yang dapat memperkeruh suasana dan membangun komunikasi yang baik dengan anak agar anak merasa aman bercerita kepada orang tua dan mau terbuka.
  • 15. ― Desmond Tutu (Foreword) “If you are neutral in situations of injustice, you have chosen the side of the oppressor. If an elephant has its foot on the tail of a mouse, and you say that you are neutral, the mouse will not appreciate your neutrality.”