SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
HG 4, DPK 1 :
Kartika Chaerani
Dewi Ayu Anggraeni
Dara Rezky Sukandari
Kartika Chaerani
Tri Novitasari

Yuli Astuti
APA ITU SISTEM
IMUN?

sistem mekanisme pada organisme yang melindungi

tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan
mengidentifikasi dan membunuh patogen serta sel tumor.
1. Melindungi tubuh dari
invasi penyebab penyakit

Fungsi

2. Menghilangkan
jaringan atau sel yg mati
atau rusak, debris sel.
3. Mengenali dan
menghilangkan sel yang
abnormal
Sasaran Utama
• bakteri patogen
• virus
Sel Sistem Imun
• Leukosit sel imun utama
• Sel plasma
• Makrofag
• Sel mast
KOMPONEN SISTEM IMUN
Sistem imun
Sel darah
putih

Thymus
Antibodi
Spleen
Bone
marrow
KOMPONEN SISTEM
IMUN

Thymus
Spleen
Bone
marrow

• ada dalam dada, diantara tulang dada dan jantung
• bertanggung jawab membuat T-cell, dan penting bagi
bayi yang baru lahir (tanpanya, bayi bisa kolaps dan
mati)

• bertugas menyaring darah untuk mencari sel-sel
penyusup dan sel-sel darah merah yang sudah tua dan
perlu diganti

• bertugas membentuk sel-sel darah, baik darah merah
maupun darah putih.
KOMPONEN SISTEM
IMUN

Sel darah
putih

• merupakan bagian terpenting dari sistem
kekebalan tubuh kita
• Sel darah putih sebenarnya merupakan
kumpulan sel-sel berbeda yang bekerja sama
untuk menghancurkan bakteri dan virus

Antibodi

• diproduksi sel darah putih, berbentuk Y
yang merespon antigen khusus (bakteri,
virus atau racun)
PENGELOMPOKAN
ANTIBODI
IgA

IgD

Antibodi

IgE

IgM

IgG
 Molekul IgA mencapai 15%

ISOTIPE
MONOGLOB
ULIN

dari semua antibodi dalam serum
darah dan ditemukan dalam
sekresi tubuh .
 Fungsi : melawan

mikroorganisme pada setiap titik
masuk potensial ke dalam tubuh

IgA
 Pada serum darah dan limfe

ISOTIPE
MONOGLOB
ULIN

jumlahnya relatif sedikit dan
banyak ditemukan di limfosit B
 Fungsi : membantu memacu
respons imun

IgD
 Biasa ditemukandalam

ISOTIPE
MONOGLOB
ULIN

konsentrai darah yang rendah
 Kadarnya meningkat selama
reaksi alergi pada penyakit
parasitik tertentu

 Menyebabkan pelepasan
histamin

IgE
 Mencapai 80%-85% dari

ISOTIPE
MONOGLOB
ULIN

keseluruhan antibodi
 Satu-satunya antibodi yang
dapat menembus plasenta
 Fungsi : pelindung terhadap
mikroorganisme dan toksin yang
bersirkulasi, mengaktivasi sistem
komplemen, dan meningkatkan
keefektifan sel fagosit

IgG
 Antibodi pertama yang sampai

ISOTIPE
MONOGLOB
ULIN

di sisi infeksi pada pajanan awal
terhadap antigen
 Umurnya relatif pendek
 Fungsi : mengaktivasi
komplemen dan memperbanyak
fagositosis.

IgM
Klasifikasi Sistem Imun
Non Spesifik (Natural)
a) Pertahanan Fisik
b) Pertahanan Biokimia
c) Pertahanan Humoral

d) Pertahanan Seluler

Spesifik (Acquired)
a) Pertahanan Humoral
b) Perthanan Seluler
NON SPESIFIK
(NATURAL)
 Sistem imun non spesifik merupakan pertahanan tubuh terdepan
dapat memberikan respons langsung.
 Disebut sistem non spesifik karena tidak ditujukan terhadap satu

mikroorganisme tertentu, telah ada pada tubuh kita dan siap berfungsi
sejak lahir.
 Dilihat dari caranya diperoleh, mekanisme pertahanan non spesifik
disebut juga respons imun alamiah.
NON SPESIFIK

Pertahanan
Fisik

Pertahanan
Biokimia

• Pertahanan Fisik terdiri dari kulit, , kulit,
selaput lendir, silia saluran napas, batuk dan
bersin.
• Permukaan tubuh merupakan pertahanan
pertama terhadap penetrasi
mikroorganisme misalnya kulit.
• Produk kelenjar menghambat penetrasi
mikroorganisme, demikian pula silia pada
mukosa.
• Pertahanan biokimia terdiri dari lisozim (keringat), sekresi
sebaseus, asam lambung, laktoferin, dan asam neuraminik.
• Enzim seperti lisozim dapat merusak dinding sel
mikroorganisme.
NON SPESIFIK

Pertahanan
Humoral

Pertahanan
Seluler

• 1) Komplemen mempunyai 3 fungsi yaitu, Lisis Kemotaktik dan
Opsonisasi bakteri.
• 2) Interferon adalah sitokin berupa glikoprotein yang dihasilkan
oleh berbagai sel tubuh yang mengandung nukleus dan dilepas
sebagai respon terhadap infeksi virus dan dapat mengaktifkan
Natural Killer Cell (sel NK).
• 3) Protein Fase Akut adalah protein plasma yang dibentuk tubuh
akibat adanya kerusakan jaringan.

• Fagosit, makrofag, sel NK berperan dalam sistem imun non
spesifik seluler. Meskipun berbagai sel dalam tubuh dapat
melakukan fagositosis, tetapi sel utama yang berperan dalam
dalam pertahana non spesifik adalah sel mononukliear (monosit
dan makrofag) serta sel polimorfonuklier atau granulosit.
Morfologi sel NK merupakan limfosit dengan granula besar.
SPESIFIK
• Atau sistem kekebalan adaptif dapat
menghancurkan patogen yang lolos
dari sistem kekebalan non-spesifik.
• Mencakup:
(1) kekebalan humoral produksi
antibodi oleh limfosit B (sel plasma)
(2) kekebalan selular produksi
limfosit T yg teraktivasi
• Harud dapat membedakan sel asing
yg harus dirusak dari sel-diri
antigen (molekul besar, kompleks, &
unik yg memicu respons imun
Limfosit
Limfosit B
SPESIFIK (ACQUIRED) T
• Dibuat di sumsum tulang yaitu sel
batang yang sifatnya
pluripotensi(pluripotent stem cells) dan
dimatangkan di sumsum tulang(Bone
Marrow)
• Berperan dalam imunitas humoral
• Menyerang antigen yang ada di cairan
antar sel
• Terdapat 3 jenis sel Limfosit B yaitu :
• · Limfosit B plasma, memproduksi
antibodi
• · Limfosit B pembelah, menghasilkan
Limfosit B dalam jumlah banyak dan
cepat
• · Limfosit B memori, menyimpan
mengingat antigen yang pernah masuk
ke dalam tubuh

• Dibuat di sumsum tulang dari sel batang
yang pluripotensi(pluripotent stem cells)
dan dimatangkan di Timus
• Berperan dalam imunitas selular
• Menyerang antigen yang berada di
dalam sel
• Terdapat 3 jenis Limfosit T yaitu:
• · Limfosit T pempantu (Helper T cells),
berfungsi mengantur sistem imun dan
mengontrol kualitas sistem imun
• · Limfosit T pembunuh(Killer T cells)
atau Limfosit T Sitotoksik, menyerang
sel tubuh yang terinfeksi oleh patogen
• · Limfosit T surpressor (Surpressor T
cells), berfungsi menurunkan dan
menghentikan respon imun jika infeksi
berhasil diatasi
SISTEM KEKEBALAN HUMORAL
 Antigen (Ag) merangsang sel B berubah menjadi sel plasma yg memproduksi antibodi (Ab).
 Ab disekresi ke darah atau limf
darah

lokasi sel plasma yg teraktivasi; semua Ab akan mencapai

gamma globulin = imunoglobulin (Ig)

22
RESPON IMUN SPESIFIK

Pengaktifan Sel B
Terhadap Antigen
immunoglobulin

Melibatkan

ANTIGEN
Molekul yang dapat merangsang
respons imun spesifik untuk melawan
antigen itu sendiri atau sel yang
membawanya. Antigen yang dapat
berikatan dengan sel B atau T
termasuk antigen yang melekat pada
dinding sel bakteri atau
mikroplasma, selubung virus, atau
serbuk, debu, atau makanan.
Ketika menghadapi antigen spesifik,
sel B berikatan dengan antigen
seperti “kunci dengan gemboknya”.
Hal ini menyebabkan sel B
berdiferensiasi menjadi sel plasma.
Sel plasma pada gilirannya mulai
mensekresi jutaan molekul antibodi
yang dibentuk secara spesifik untuk
melawan antigen. Setelah dibentuk,
antibodi yang disebut imunoglobulin,
beredar melalui aliran darah
menemukan antigen yang merangsang
pembentukannya dan akhirnya
menghancurkannya. Respons yang
diperantarai antibodi diperlukan
sebagai mekanisme pertahanan
terhadap bakteri dan virus yang
bersirkulasi serta terhadap toksin
yang dihasilkan bakteri.
SISTEM KEKEBALAN
SELULER

 Limfosit T spesifik untuk kekebalan terhadap infeksi virus & pengaturan pd mekanisme
kekebalan.
 Sel-sel T harus kontak langsung dg sasaran
 Ada 3 subpopulasi sel T: sel T sitotoksik, sel T penolong, & sel T penekan
 Major histocompatibility complex (MHC): kode human leucocyte-associated antigen (HLA) yg
terikat pd permukaan membran sel; khas pd setiap individu
 Surveilens imun: kerjasama sel T sitotoksik, sel NK, makrofag, & interferon

24
RESPON IMUN T
TERHADAP ANTIGEN
Sewaktu berikatan dengan antigen imunogenik, sel T terangsang untuk
matur dan bereproduksi. Hal ini menyebabkan paling sedikit empat
subtipe sel T yang mampu bekerja pada satu antigen: sel T sitotoksik,
sel T helper, sel T regulatori, dan sel T pengingat. Respons sel T
terhadap antigen disebut respons diperantara sel, karena sel T
berespons secara langsung; sel ini tidak perlu menjadi sel plasma dan
menghasikan antibodi untuk menghancurkan antigen. Sel T terdiri dari
5 jenis
Sel T Sitotoksik secara langsung menghancurkan antigen dengan
mengeluarkan bahan kimia toksik. Bahan-bahan kimia ini melubangi
membran pada sel-sel yang membawa antigen.
Sel T Helper mensekresikan peptida, disebut sitokinin, yang
bekerja sebagai pemberi pesan cell (cell messenger) untuk
mengoordinasi respons sel T sitotoksik dan sel B
Sel T Regulatori bekerja dengan menekan respons ilmu pejamu,
suatu fungsi yang di satu sisi, dapat meningkatkan resiko infeksi
dan di sisi lain, dapat melindungi pejamu terhadap system imun
yang berlebihan
Sel T Pengingat beredar dalam aliran darah sampai bertemu lagi
dengan antigen spesifik yang merangsang pembentukannya.
Respons muncul dengan cepat setelah sel ini bertemu dengan
antigen tersebut.
26
Thankyou…………………..

More Related Content

What's hot

Imunologi
ImunologiImunologi
ImunologiCahya
 
anatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologianatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologiRumandani Choirunisa
 
PPT Tanspor Membran
PPT Tanspor MembranPPT Tanspor Membran
PPT Tanspor Membranembasoke94
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1tristyanto
 
205762701 mekanisme-autoimun
205762701 mekanisme-autoimun205762701 mekanisme-autoimun
205762701 mekanisme-autoimunNova Lestary
 
Hormon Reproduksi pada Pria
Hormon Reproduksi pada PriaHormon Reproduksi pada Pria
Hormon Reproduksi pada PriaSulistia Rini
 
Fisiologi sistem pencernaan
Fisiologi  sistem pencernaanFisiologi  sistem pencernaan
Fisiologi sistem pencernaanshafhandustur
 
PRESENTASI BAB Imunitas SMA KELAS 11 KURIKULUM 2013
PRESENTASI BAB Imunitas SMA KELAS 11 KURIKULUM 2013PRESENTASI BAB Imunitas SMA KELAS 11 KURIKULUM 2013
PRESENTASI BAB Imunitas SMA KELAS 11 KURIKULUM 2013Dhea Rizky
 
Sistem imun spesifik
Sistem imun spesifikSistem imun spesifik
Sistem imun spesifikPramitha Ayu
 
Sistem imunologi (noviana kibas)
Sistem imunologi (noviana kibas)Sistem imunologi (noviana kibas)
Sistem imunologi (noviana kibas)stikesby kebidanan
 
Anatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imunAnatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imunYesi Tika
 

What's hot (20)

Imunologi
ImunologiImunologi
Imunologi
 
anatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologianatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologi
 
PPT Tanspor Membran
PPT Tanspor MembranPPT Tanspor Membran
PPT Tanspor Membran
 
Imunologi
ImunologiImunologi
Imunologi
 
Mekanika dan gaya
Mekanika dan gayaMekanika dan gaya
Mekanika dan gaya
 
Komunikasi sel
Komunikasi selKomunikasi sel
Komunikasi sel
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1
 
Makalah sistem kekebalan
Makalah sistem kekebalanMakalah sistem kekebalan
Makalah sistem kekebalan
 
205762701 mekanisme-autoimun
205762701 mekanisme-autoimun205762701 mekanisme-autoimun
205762701 mekanisme-autoimun
 
Hormon Reproduksi pada Pria
Hormon Reproduksi pada PriaHormon Reproduksi pada Pria
Hormon Reproduksi pada Pria
 
3 k3 spesimen
3 k3 spesimen3 k3 spesimen
3 k3 spesimen
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 
Fisiologi sistem pencernaan
Fisiologi  sistem pencernaanFisiologi  sistem pencernaan
Fisiologi sistem pencernaan
 
PRESENTASI BAB Imunitas SMA KELAS 11 KURIKULUM 2013
PRESENTASI BAB Imunitas SMA KELAS 11 KURIKULUM 2013PRESENTASI BAB Imunitas SMA KELAS 11 KURIKULUM 2013
PRESENTASI BAB Imunitas SMA KELAS 11 KURIKULUM 2013
 
Sistem imun spesifik
Sistem imun spesifikSistem imun spesifik
Sistem imun spesifik
 
Sistem imunologi (noviana kibas)
Sistem imunologi (noviana kibas)Sistem imunologi (noviana kibas)
Sistem imunologi (noviana kibas)
 
Anatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imunAnatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imun
 
Protein
Protein Protein
Protein
 
SISTEM HORMON
SISTEM HORMON SISTEM HORMON
SISTEM HORMON
 
Transport Membran
Transport MembranTransport Membran
Transport Membran
 

Similar to Ibd sistem imun

Similar to Ibd sistem imun (20)

Ppt
Ppt Ppt
Ppt
 
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxBab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
 
Marlovud
MarlovudMarlovud
Marlovud
 
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptxBab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
 
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuhBab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
 
06._Sistem_Imunologi_.pdf
06._Sistem_Imunologi_.pdf06._Sistem_Imunologi_.pdf
06._Sistem_Imunologi_.pdf
 
Sistem Imun 1.pptx
Sistem Imun 1.pptxSistem Imun 1.pptx
Sistem Imun 1.pptx
 
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
 
Imunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptiveImunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptive
 
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxBab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
 
Materi Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGI
Materi Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGIMateri Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGI
Materi Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGI
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 
Sistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuhSistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuh
 
Imunologi das12
Imunologi das12Imunologi das12
Imunologi das12
 
Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem Kekebalan Tubuh Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem Kekebalan Tubuh
 
Sistem Imun Terhadap Virus Biologi XI
Sistem Imun Terhadap Virus Biologi XISistem Imun Terhadap Virus Biologi XI
Sistem Imun Terhadap Virus Biologi XI
 
Asuhan keperawatan pada sistem imunitas
Asuhan keperawatan pada sistem imunitasAsuhan keperawatan pada sistem imunitas
Asuhan keperawatan pada sistem imunitas
 
IMUNOLOGI ASAS
IMUNOLOGI ASASIMUNOLOGI ASAS
IMUNOLOGI ASAS
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 

More from Yuli Thamrin

Pengelolaan Bencana
Pengelolaan BencanaPengelolaan Bencana
Pengelolaan BencanaYuli Thamrin
 
Respons tubuh terhadap gangguan sistem pernapasan
Respons tubuh terhadap gangguan sistem pernapasanRespons tubuh terhadap gangguan sistem pernapasan
Respons tubuh terhadap gangguan sistem pernapasanYuli Thamrin
 
Menulis karya-tulis-ilmiah
Menulis karya-tulis-ilmiahMenulis karya-tulis-ilmiah
Menulis karya-tulis-ilmiahYuli Thamrin
 
keseimbangan asam basa
keseimbangan asam basakeseimbangan asam basa
keseimbangan asam basaYuli Thamrin
 
Role play 1 strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
Role play 1   strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatanRole play 1   strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
Role play 1 strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatanYuli Thamrin
 
Komunikasi Antar Sel
Komunikasi Antar SelKomunikasi Antar Sel
Komunikasi Antar SelYuli Thamrin
 
Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikYuli Thamrin
 

More from Yuli Thamrin (10)

Pengelolaan Bencana
Pengelolaan BencanaPengelolaan Bencana
Pengelolaan Bencana
 
Respons tubuh terhadap gangguan sistem pernapasan
Respons tubuh terhadap gangguan sistem pernapasanRespons tubuh terhadap gangguan sistem pernapasan
Respons tubuh terhadap gangguan sistem pernapasan
 
Menulis karya-tulis-ilmiah
Menulis karya-tulis-ilmiahMenulis karya-tulis-ilmiah
Menulis karya-tulis-ilmiah
 
keseimbangan asam basa
keseimbangan asam basakeseimbangan asam basa
keseimbangan asam basa
 
Role play 1 strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
Role play 1   strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatanRole play 1   strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
Role play 1 strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
 
Written report
Written reportWritten report
Written report
 
Komunikasi Antar Sel
Komunikasi Antar SelKomunikasi Antar Sel
Komunikasi Antar Sel
 
Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutik
 
Promkes
PromkesPromkes
Promkes
 
Hg komunikasi
Hg komunikasiHg komunikasi
Hg komunikasi
 

Recently uploaded

penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 

Recently uploaded (19)

penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 

Ibd sistem imun

  • 1. HG 4, DPK 1 : Kartika Chaerani Dewi Ayu Anggraeni Dara Rezky Sukandari Kartika Chaerani Tri Novitasari Yuli Astuti
  • 2. APA ITU SISTEM IMUN? sistem mekanisme pada organisme yang melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan membunuh patogen serta sel tumor.
  • 3. 1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit Fungsi 2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak, debris sel. 3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
  • 4. Sasaran Utama • bakteri patogen • virus Sel Sistem Imun • Leukosit sel imun utama • Sel plasma • Makrofag • Sel mast
  • 7.
  • 8. KOMPONEN SISTEM IMUN Thymus Spleen Bone marrow • ada dalam dada, diantara tulang dada dan jantung • bertanggung jawab membuat T-cell, dan penting bagi bayi yang baru lahir (tanpanya, bayi bisa kolaps dan mati) • bertugas menyaring darah untuk mencari sel-sel penyusup dan sel-sel darah merah yang sudah tua dan perlu diganti • bertugas membentuk sel-sel darah, baik darah merah maupun darah putih.
  • 9. KOMPONEN SISTEM IMUN Sel darah putih • merupakan bagian terpenting dari sistem kekebalan tubuh kita • Sel darah putih sebenarnya merupakan kumpulan sel-sel berbeda yang bekerja sama untuk menghancurkan bakteri dan virus Antibodi • diproduksi sel darah putih, berbentuk Y yang merespon antigen khusus (bakteri, virus atau racun)
  • 11.  Molekul IgA mencapai 15% ISOTIPE MONOGLOB ULIN dari semua antibodi dalam serum darah dan ditemukan dalam sekresi tubuh .  Fungsi : melawan mikroorganisme pada setiap titik masuk potensial ke dalam tubuh IgA
  • 12.  Pada serum darah dan limfe ISOTIPE MONOGLOB ULIN jumlahnya relatif sedikit dan banyak ditemukan di limfosit B  Fungsi : membantu memacu respons imun IgD
  • 13.  Biasa ditemukandalam ISOTIPE MONOGLOB ULIN konsentrai darah yang rendah  Kadarnya meningkat selama reaksi alergi pada penyakit parasitik tertentu  Menyebabkan pelepasan histamin IgE
  • 14.  Mencapai 80%-85% dari ISOTIPE MONOGLOB ULIN keseluruhan antibodi  Satu-satunya antibodi yang dapat menembus plasenta  Fungsi : pelindung terhadap mikroorganisme dan toksin yang bersirkulasi, mengaktivasi sistem komplemen, dan meningkatkan keefektifan sel fagosit IgG
  • 15.  Antibodi pertama yang sampai ISOTIPE MONOGLOB ULIN di sisi infeksi pada pajanan awal terhadap antigen  Umurnya relatif pendek  Fungsi : mengaktivasi komplemen dan memperbanyak fagositosis. IgM
  • 16. Klasifikasi Sistem Imun Non Spesifik (Natural) a) Pertahanan Fisik b) Pertahanan Biokimia c) Pertahanan Humoral d) Pertahanan Seluler Spesifik (Acquired) a) Pertahanan Humoral b) Perthanan Seluler
  • 17. NON SPESIFIK (NATURAL)  Sistem imun non spesifik merupakan pertahanan tubuh terdepan dapat memberikan respons langsung.  Disebut sistem non spesifik karena tidak ditujukan terhadap satu mikroorganisme tertentu, telah ada pada tubuh kita dan siap berfungsi sejak lahir.  Dilihat dari caranya diperoleh, mekanisme pertahanan non spesifik disebut juga respons imun alamiah.
  • 18. NON SPESIFIK Pertahanan Fisik Pertahanan Biokimia • Pertahanan Fisik terdiri dari kulit, , kulit, selaput lendir, silia saluran napas, batuk dan bersin. • Permukaan tubuh merupakan pertahanan pertama terhadap penetrasi mikroorganisme misalnya kulit. • Produk kelenjar menghambat penetrasi mikroorganisme, demikian pula silia pada mukosa. • Pertahanan biokimia terdiri dari lisozim (keringat), sekresi sebaseus, asam lambung, laktoferin, dan asam neuraminik. • Enzim seperti lisozim dapat merusak dinding sel mikroorganisme.
  • 19. NON SPESIFIK Pertahanan Humoral Pertahanan Seluler • 1) Komplemen mempunyai 3 fungsi yaitu, Lisis Kemotaktik dan Opsonisasi bakteri. • 2) Interferon adalah sitokin berupa glikoprotein yang dihasilkan oleh berbagai sel tubuh yang mengandung nukleus dan dilepas sebagai respon terhadap infeksi virus dan dapat mengaktifkan Natural Killer Cell (sel NK). • 3) Protein Fase Akut adalah protein plasma yang dibentuk tubuh akibat adanya kerusakan jaringan. • Fagosit, makrofag, sel NK berperan dalam sistem imun non spesifik seluler. Meskipun berbagai sel dalam tubuh dapat melakukan fagositosis, tetapi sel utama yang berperan dalam dalam pertahana non spesifik adalah sel mononukliear (monosit dan makrofag) serta sel polimorfonuklier atau granulosit. Morfologi sel NK merupakan limfosit dengan granula besar.
  • 20. SPESIFIK • Atau sistem kekebalan adaptif dapat menghancurkan patogen yang lolos dari sistem kekebalan non-spesifik. • Mencakup: (1) kekebalan humoral produksi antibodi oleh limfosit B (sel plasma) (2) kekebalan selular produksi limfosit T yg teraktivasi • Harud dapat membedakan sel asing yg harus dirusak dari sel-diri antigen (molekul besar, kompleks, & unik yg memicu respons imun
  • 21. Limfosit Limfosit B SPESIFIK (ACQUIRED) T • Dibuat di sumsum tulang yaitu sel batang yang sifatnya pluripotensi(pluripotent stem cells) dan dimatangkan di sumsum tulang(Bone Marrow) • Berperan dalam imunitas humoral • Menyerang antigen yang ada di cairan antar sel • Terdapat 3 jenis sel Limfosit B yaitu : • · Limfosit B plasma, memproduksi antibodi • · Limfosit B pembelah, menghasilkan Limfosit B dalam jumlah banyak dan cepat • · Limfosit B memori, menyimpan mengingat antigen yang pernah masuk ke dalam tubuh • Dibuat di sumsum tulang dari sel batang yang pluripotensi(pluripotent stem cells) dan dimatangkan di Timus • Berperan dalam imunitas selular • Menyerang antigen yang berada di dalam sel • Terdapat 3 jenis Limfosit T yaitu: • · Limfosit T pempantu (Helper T cells), berfungsi mengantur sistem imun dan mengontrol kualitas sistem imun • · Limfosit T pembunuh(Killer T cells) atau Limfosit T Sitotoksik, menyerang sel tubuh yang terinfeksi oleh patogen • · Limfosit T surpressor (Surpressor T cells), berfungsi menurunkan dan menghentikan respon imun jika infeksi berhasil diatasi
  • 22. SISTEM KEKEBALAN HUMORAL  Antigen (Ag) merangsang sel B berubah menjadi sel plasma yg memproduksi antibodi (Ab).  Ab disekresi ke darah atau limf darah lokasi sel plasma yg teraktivasi; semua Ab akan mencapai gamma globulin = imunoglobulin (Ig) 22
  • 23. RESPON IMUN SPESIFIK Pengaktifan Sel B Terhadap Antigen immunoglobulin Melibatkan ANTIGEN Molekul yang dapat merangsang respons imun spesifik untuk melawan antigen itu sendiri atau sel yang membawanya. Antigen yang dapat berikatan dengan sel B atau T termasuk antigen yang melekat pada dinding sel bakteri atau mikroplasma, selubung virus, atau serbuk, debu, atau makanan. Ketika menghadapi antigen spesifik, sel B berikatan dengan antigen seperti “kunci dengan gemboknya”. Hal ini menyebabkan sel B berdiferensiasi menjadi sel plasma. Sel plasma pada gilirannya mulai mensekresi jutaan molekul antibodi yang dibentuk secara spesifik untuk melawan antigen. Setelah dibentuk, antibodi yang disebut imunoglobulin, beredar melalui aliran darah menemukan antigen yang merangsang pembentukannya dan akhirnya menghancurkannya. Respons yang diperantarai antibodi diperlukan sebagai mekanisme pertahanan terhadap bakteri dan virus yang bersirkulasi serta terhadap toksin yang dihasilkan bakteri.
  • 24. SISTEM KEKEBALAN SELULER  Limfosit T spesifik untuk kekebalan terhadap infeksi virus & pengaturan pd mekanisme kekebalan.  Sel-sel T harus kontak langsung dg sasaran  Ada 3 subpopulasi sel T: sel T sitotoksik, sel T penolong, & sel T penekan  Major histocompatibility complex (MHC): kode human leucocyte-associated antigen (HLA) yg terikat pd permukaan membran sel; khas pd setiap individu  Surveilens imun: kerjasama sel T sitotoksik, sel NK, makrofag, & interferon 24
  • 25. RESPON IMUN T TERHADAP ANTIGEN Sewaktu berikatan dengan antigen imunogenik, sel T terangsang untuk matur dan bereproduksi. Hal ini menyebabkan paling sedikit empat subtipe sel T yang mampu bekerja pada satu antigen: sel T sitotoksik, sel T helper, sel T regulatori, dan sel T pengingat. Respons sel T terhadap antigen disebut respons diperantara sel, karena sel T berespons secara langsung; sel ini tidak perlu menjadi sel plasma dan menghasikan antibodi untuk menghancurkan antigen. Sel T terdiri dari 5 jenis Sel T Sitotoksik secara langsung menghancurkan antigen dengan mengeluarkan bahan kimia toksik. Bahan-bahan kimia ini melubangi membran pada sel-sel yang membawa antigen. Sel T Helper mensekresikan peptida, disebut sitokinin, yang bekerja sebagai pemberi pesan cell (cell messenger) untuk mengoordinasi respons sel T sitotoksik dan sel B Sel T Regulatori bekerja dengan menekan respons ilmu pejamu, suatu fungsi yang di satu sisi, dapat meningkatkan resiko infeksi dan di sisi lain, dapat melindungi pejamu terhadap system imun yang berlebihan Sel T Pengingat beredar dalam aliran darah sampai bertemu lagi dengan antigen spesifik yang merangsang pembentukannya. Respons muncul dengan cepat setelah sel ini bertemu dengan antigen tersebut.
  • 26. 26