2. SEL B merupakan 5-25% dari limfosit dalam darah yang berjumlah
sekitar 1000-2000 sel/mm2. Terbanyak merupakan sumsum tulang
sisanya sekitar 1/3-nya berasal dari KGB, limfe dan timus.
3. Pematangan Sel B
Sel B berasal dari sel progenitor lymphoid di bone marrow.
Sel B mengalami perkembangan fase sel serta reseptor (rekombinasi DNA/ SOMATIC REARRANGEMENT) di bone marow. Fase
sel pro-B awal rearrange gen/lokus H-chain (μ) diekspresikan ke permukaan sbg reseptor pre-BàCheckpoint 1. Small pre-B
cell rearrange lokus L-chain (κ utama/λ) bersama H-chain diekspresikan ke permukaan sbg BCR IgMàcheckpoint 2. Kegagalan
setiap lokus untuk berkombinasi/join produktif akan dikompensasi pada lokus homolognya di kromosom kedua
(pasangannya) membentuk BCR IgM (μ:κ atau μ: λ) yang siap diuji
Sel B diuji autoreaktivitasnya (reseptor BCR) melalui negative selection pertama, yaitu sel B harus tidak bisa mengenali self
antigen yang dipresentasi oleh sel stromal bone marrow. Jika mengenali maka akan ada prosesediting reseptor pada Light
Chain (dapat pula anergi: tahap tidak responsif secara permanen). Jika diuji lagi dan masih tetap mengenali, maka sel B apoptosis.
Sel B yang lolos negative selection pertama belum matur, BCRnya IgM dan sedikit IgD, kemudian migrasi masuk ke dalam
pembuluh darah dengan cara diapedesis menuju ke nodus limfa.
5. Reseptor Sel B
Ig Permukaan
Reseptor Fc
Reseptor C3
Reseptor Eipsten Barr Virus
Determinan antigenik immunoglobulin
6. Aktivasi Sel B
Aktivasi Sel B yang T dependen
Antigen T Dependen merupakan antigen protein
yang membutuhkan bantuan sel Th melalui
limfokin yang dihasilkannya, agar dapat
merangsang sel B untuk berproliferasi dan
berdiferensiasi.
7. Aktivasi Sel B yang T independen
Antigen T Independen dapat merangsang sel B
untuk berproliferasi dan mensekresi imunoglobulin
tanpa bantuan sel T penolong (Th = T
helper). Contohnya adalah antigen dengan
susunan molekul karbohidrat, atau antigen yang
mengekspresikan determinan antigen (epitop)
identik yang multipel, sehingga dapat
mengadakan ikatan silang antara imunoglobulin
yang ada pada permukaan sel B. Ikatan silang ini
mengakibatkan terjadinya aktivasi sel B,
proliferasi, dan diferensiasi.
8. Peran Komplemen CR1/CD21 pada Aktivasi
Sel B
Aktivasi sel B ditingkatkan oleh sinyal asal
protein komplemen dan CD1 koreseptor yang
menunjukkan interaksi immunitas non spesifik
dan spesifik
9. Pengalihan Immunoglobulin
Sebagai respons terhadap ikatan CD-40 dengan
sitokin ,beberapa progeni sel B yang
mengekspresikan IgM dan IgD menunjukkan
pengalihan isotip (kelas) yang menghasilkan
antibodi dengan rantai berat dari berbagai
kelas seperti alfa,beta dan gamma