SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Download to read offline
EPISTASI DAN HIPOSTASI
Luisa Diana Handoyo, M.Si.
Selain mengalami berbagai modifikasi fenotipe
 karena adanya peristiwa aksi gen tertentu,
 terdapat pula penyimpangan semu terhadap
 hukum Mendel yang tidak melibatkan modifikasi
 fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe
 yang merupakan hasil kerja sama atau interaksi
 dua pasang gen nonalelik. Peristiwa semacam ini
 dinamakan interaksi gen.

Peristiwa interaksi gen pertama kali dilaporkan
 oleh W. Bateson dan R.C. Punnet setelah mereka
 mengamati pola pewarisan bentuk jengger ayam.
 Dalam hal ini terdapat empat macam bentuk
 jengger ayam, yaitu mawar, ercis, walnut, dan
 tunggal,
Persilangan ayam berjengger mawar dengan
 ayam berjengger ercis menghasilkan
 keturunan dengan bentuk jengger yang sama
 sekali berbeda dengan bentuk jengger kedua
 tetuanya. Ayam hibrid (hasil persilangan) ini
 memiliki jengger berbentuk walnut.

Selanjutnya, apabila ayam berjengger walnut
 disilangkan dengan sesamanya, maka
 diperoleh generasi F2 dengan fenotipe walnut
 : mawar : ercis : tunggal = 9 : 3 : 3 : 1.
Dari fenotipe tersebut, terlihat adanya satu
 kelas fenotipe yang sebelumnya tidak pernah
 dijumpai, yaitu bentuk jengger tunggal.

Munculnya fenotipe jengger tunggal dan
 walnut, mengindikasikan adanya keterlibatan
 dua pasang gen nonalelik yang berinteraksi
 untuk menghasilkan suatu fenotipe. Kedua
 pasang gen tersebut masing-masing
 ditunjukkan oleh fenotipe mawar dan
 fenotipe ercis.
Apabila gen yang bertanggung jawab atas
 munculnya fenotipe mawar adalah R,
 sedangkan gen untuk fenotipe kacang adalah
 P, maka keempat macam fenotipe tersebut
 masing-masing dapat dituliskan sebagai :
 R-pp untuk mawar,
 rrP- untuk kacang,
 R-P- untuk walnut, dan
 rrpp untuk tunggal.

Dengan demikian, diagram persilangan untuk
 pewarisan jengger ayam dapat dijelaskan
 seperti pada berikut :
P          RRpp     X          rrPP
          mawar                ercis
Gamet       Rp                  rP
F1               RrPp
                walnut
Keturunan F2, terdiri dari :
   9 R_P_      berjengger      walnut
   3 R_pp      berjengger      mawar
   3 rrP_      berjengger      ercis
   1 rrpp      berjengger      tunggal
Fenotip jengger yang baru ini disebabkan
 karena adanya interaksi (saling pengaruh)
 antara gen-gen.
Adanya 16 kombinasi dalam F2 memberikan
 petunjuk bahwa ada 2 pasang alel yang
 berbeda ikut menentukan bentuk dari jengger
 ayam.
Sepasang alel menentukan tipe jengger mawar
 dan sepasang alel lainnya untuk tipe jengger
 ercis.
Sebuah gen untuk mawar dan sebuah gen
 untuk ercis mengadakan interaksi
 menghasilkan jengger walnut, seperti terlihat
 pada ayam-ayam F1.
Jengger mawar ditentukan oleh gen dominan R
  (berasal dari “rose”) dan jengger ercis oleh
  gen dominan P (berasal dari “pea”).

Karena itu ayam berjengger mawar homozigot
 mempunyai genotip RRpp, sedangkan ayam
 berjengger ercis homozigot mempunyai
 genotip rrPP. Perkawinan dua ekor ayam ini
 menghasilkan F1 yang berjengger walnut
 (bergenotip RrPp) dan F2 memperlihatkan
 perbandingan fenotip 9:3:3:1.
Gen R dan gen P adalah bukan alel, tetapi
 masing-masing dominan terhadap alelnya (R
 dominan terhadap r, P dominan terhadap p).

Sebuah atau sepasang gen yang menutupi
 (mengalahkan) ekspresi gen lain yang buka
 alelnya dinamakan gen yang epistasis.

Gen yang dikalahkan ini tadi dinamakan gen
 yang hipostasis.

Peristiwanya disebut epistasi dan hipostasi.
Kuncinya aa epistasis terhadap B dan b

Peristiwa epistasis resesif terjadi apabila suatu
 gen resesif menutupi ekspresi gen lain yang
 bukan alelnya.
Contoh epistasis resesif dapat dilihat pada
 pewarisan warna rambut mencit (Mus musculus).

Ada dua pasang gen nonalelik yang mengatur
 warna bulu pada mencit, yaitu :
gen A menyebabkan bulu berwarna kelabu,
gen a menyebabkan bulu berwarna hitam,
gen C menyebabkan pigmentasi normal, dan
gen c menyebabkan tidak ada pigmentasi (putih).

Bagaimanakah keturunan F1 dan F2 dari
 persilangan antara mencit berbulu hitam (CCaa)
 dan albino (ccAA) ?
   Akibat peristiwa ini, pada generasi F2 akan
    diperoleh nisbah fenotipe 9 : 3 : 4.
Kuncinya   A epistasis terhadap B dan b

Pada peristiwa epistasis dominan terjadi
 penutupan ekspresi gen oleh suatu gen
 dominan yang bukan alelnya.
Peristiwa epistasis dominan dapat dilihat misalnya
 pada pewarisan warna buah waluh besar
 (Cucurbita pepo).

Dalam hal ini terdapat :
Gen Y yang menyebabkan buah berwarna kuning
Gen y yang menyebabkan buah berwarna hijau
Gen W yang menghalangi pigmentasi dan
Gen w yang tidak menghalangi pigmentasi.

Bagaimanakah keturunan F1 dan F2 dari
 persilangan antara waluh putih (WWYY) dan
 waluh hijau (wwyy) ?
   Fenotipe pada generasi F2 dengan adanya
    epistasis dominan adalah 12 : 3 : 1.
Kuncinya :   A epistasis terhadap B dan b
             bb epistasis terhadap A dan a

Epistasis dominan-resesif terjadi apabila gen
 dominan dari pasangan gen I epistatis
 terhadap pasangan gen II yang bukan alelnya,
 sementara gen resesif dari pasangan gen II ini
 juga epistatis terhadap pasangan gen I.
Contoh peristiwa epistasis dominan-resesif dapat
 dilihat pada pewarisan warna bulu ayam ras.

Dalam hal ini terdapat pasangan :
   Gen I yang menghalangi pigmentasi,
   Gen i, yang tidak menghalangi pigmentasi.
   Gen C, yang menimbulkan pigmentasi, dan
   Gen c, yang tidak menimbulkan pigmentasi.

Gen I dominan terhadap C dan c, sedangkan gen c
 dominan terhadap I dan i.

Bagaimanakah keturunan F1 dan F2 dari perkawinan
  ayam leghorn putih (IICC) dengan ayam white silkie
  putih (iicc) ??
   Epistasis ini menghasilkan nisbah fenotipe
    13 : 3 pada generasi F2.
   Kuncinya   aa epistasis terhadap B dan b
               bb epistasis terhadap A dan a

   Apabila gen resesif dari suatu pasangan gen,
    katakanlah gen I, epistatis terhadap pasangan
    gen lain, katakanlah gen II, yang bukan
    alelnya, sementara gen resesif dari pasangan
    gen II ini juga epistatis terhadap pasangan
    gen I, maka epistasis yang terjadi dinamakan
    epistasis resesif ganda.
Bateson dan Punnet melakukan percobaan
  dengan mengawinkan 2 tanaman kacang
  manis (Lathyrus odoratus) berbunga putih.
Keturunan F1 semua berbunga ungu
Jika F1 saling menyerbuk sendiri, diperoleh
  keturunan F2 dengan perbandingan fenotipe
  9 ungu : 7 putih.

Bagaimanakah diagram persilangan antara 2
 tanaman berbunga putih CCpp x ccPP ??
   Epistasis ini menghasilkan perbandingan
    fenotipe 9 : 7 pada generasi F2.
   Kuncinya     A epistasis terhadap B dan b
                 B epistasis terhadap A dan a

   Apabila gen dominan dari pasangan gen I
    epistatis terhadap pasangan gen II yang
    bukan alelnya, sementara gen dominan dari
    pasangan gen II ini juga epistatis terhadap
    pasangan gen I, maka epistasis yang terjadi
    dinamakan epistasis dominan ganda.
   Contoh peristiwa epistasis dominan ganda dapat
    dilihat pada pewarisan bentuk buah Capsella.
   Ada dua macam bentuk buah Capsella, yaitu segitiga
    dan oval.
   Bentuk segitiga disebabkan oleh gen dominan C dan
    D, sedang bentuk oval disebabkan oleh gen resesif c
    dan d.
   Dalam hal ini C epistasi terhadap D dan d, sedangkan
    D epistasi terhadap C dan c.

   Bagaimanakah keturunan F1 dan F2 dari persilangan
    antara tanaman dg bentuk buah segitiga (CCDD)
    dengan tanaman dg bentuk buah oval (ccdd) ??
   Epistasis ini menghasilkan perbandingan
    fenotipe 15 : 1 pada generasi F2.
   Pada Cucurbita pepo dikenal tiga macam bentuk buah, yaitu
    cakram, bulat, dan lonjong.
   Gen yang mengatur pemunculan fenotipe tersebut ada dua
    pasang, masing-masing B dan b serta L dan l.
   Apabila pada suatu individu terdapat sebuah gen dominan
    dari salah satu pasangan gen tersebut, maka fenotipe yang
    muncul adalah bentuk buah bulat (B-ll atau bbL-).
   Sementara itu, apabila dua buah gen dominan dari kedua
    pasangan gen tersebut berada pada suatu individu, maka
    fenotipe yang dihasilkan adalah bentuk buah cakram (B-L-).
   Adapun fenotipe tanpa gen dominan (bbll) akan berupa
    buah berbentuk lonjong.
   Bagaimanakah keturunan F1 dan F2 dari persilangan buah
    cakram dan buah lonjong homozigot ?
   Pewarisan sifat semacam ini dinamakan epistasis gen
    duplikat dengan efek kumulatif.
1. Ayam berjengger mawar memiliki genotip
   R_pp, ercis rrP_, walnut R_P_, dan tunggal
   rrpp. Berapakah perbandingan fenotip yang
   diharapkan dari perkawinan berikut :
   a. RRPp x rrPp
   b. rrPP x RrPp
   c. RrPp x Rrpp
   d. Rrpp x rrpp
2. Dari perkawinan antara induk berjengger
   walnut dan mawar diperoleh keturunan 3
   mawar : 3 walnut : 1 ercis : 1 tunggal.
   Bagaimanakah genotipe dari induknya ??
3. Pada suatu tanaman kacang-kacangan, gen C
    dan P sangat diperlukan untuk pembentukan
    bunga ungu. Bila salah satu dari gen tsb atau
    kedua-duanya absen, bunga akan berwarna
    putih. Bagaimanakah perbandingan fenotip
    dari keturunan pada perkawinan ini :
    a. Ccpp x ccPp b. CcPp x Ccpp
    c. ccpp x CcPp d. CcPp x CcPp
4. Waktu tanaman kacang-kacangan tersebut
    diatas yang berbunga ungu dikawinkan dengan
    yang berbunga putih, dihasilkan 14 ungu : 16
    putih. Bagaimana kira2 genotipe dari kedua
    tanaman tsb ??
5. Bisu tuli sejak lahir pada manusia
 disebabkan oleh keadaan homozigotik dari
 salah satu atau kedua gen resesif d dan e.
 Kedua gen dominan D dan E diperlukan agar
 muncul fenotipe normal.
 Seorang lelaki bisu tuli menikah dengan
 seorang wanita bisu tuli pula. Mereka
 memiliki 5 orang anak yang semuanya
 normal. Bagaimana saudara menerangkan
 kejadian ini ?
6. Marta melakukan persilangan antara 2
 tanaman gandum bersekam putih dan
 bersekam hitam. Biji2 dari tanaman F1
 semua bersekam hitam, sedang F2nya td 418
 hitam, 106 kelabu, 36 putih. Tetapkan sendiri
 simbol unt gen2 kmdn terangkan bagaimana
 warna sekam ini diturunkan.

7. Suatu tanaman dihibrid setelah menyerbuk
 sendiri didapatkan keturunan dengan
 perbandingan 12:3:1. Bagaimanakah
 perbandingan fenotip dari keturunannya bila
 tanaman dihibrid tsb ditescross??
8. Dari suatu tanaman yang menyerbuk sendiri
  didapatkan biji2, yang setelah ditanam
  menghasilkan sejumlah keturunan yang
  memperlihatkan perbandingan 9 berbunga
  ungu: 3 berbunga biru:4 berbunga putih.
a. Coba terangkan kenyataan itu secara
   genetik
b. Jika yang berbunga biru homozigotik
   ternyata berjumlah 6, berapakah banyaknya
   tanaman yang berbunga ungu, biru dan
   putih?
c. Bila tanaman tsb di testcross bagaimanakah
   perbandingan fenotip keturunannya?

More Related Content

What's hot

Pindah silang
Pindah silangPindah silang
Pindah silangf' yagami
 
Perkawinan trihibrid
Perkawinan trihibridPerkawinan trihibrid
Perkawinan trihibridJeneng Omega
 
Morfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buahMorfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buahIndah Asrida
 
Ppt fotoperiodisme,
Ppt fotoperiodisme, Ppt fotoperiodisme,
Ppt fotoperiodisme, Winny Limbong
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Monalisa Pirade
 
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAMTable Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAMRafiBio87
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi bijiAlvadoc
 

What's hot (20)

Pindah silang
Pindah silangPindah silang
Pindah silang
 
Perkawinan trihibrid
Perkawinan trihibridPerkawinan trihibrid
Perkawinan trihibrid
 
Morfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buahMorfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buah
 
Spesiasi
SpesiasiSpesiasi
Spesiasi
 
Ppt fotoperiodisme,
Ppt fotoperiodisme, Ppt fotoperiodisme,
Ppt fotoperiodisme,
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
 
Tumbuhan paku dan lumut
Tumbuhan paku dan lumutTumbuhan paku dan lumut
Tumbuhan paku dan lumut
 
Bukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti EvolusiBukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti Evolusi
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
 
Praktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dnaPraktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dna
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Genetika penentuan jenis kelamin
Genetika penentuan jenis kelaminGenetika penentuan jenis kelamin
Genetika penentuan jenis kelamin
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
 
Bungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatuBungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatu
 
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAMTable Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Kromosom
KromosomKromosom
Kromosom
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi biji
 

Viewers also liked

Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu Rani
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu RaniPertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu Rani
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu RaniSuryati Purba
 
Interaksi antara gen-gen
Interaksi antara gen-genInteraksi antara gen-gen
Interaksi antara gen-genIntan Aiia'
 
Interaksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkunganInteraksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkunganpjj_kemenkes
 
Laporan ekologi hewan fisiologi ikan
Laporan ekologi hewan fisiologi ikanLaporan ekologi hewan fisiologi ikan
Laporan ekologi hewan fisiologi ikanmusa alfatah
 
Interaksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkunganInteraksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkunganpjj_kemenkes
 
Biologi XII SMA - Semu Mendel
Biologi XII SMA - Semu MendelBiologi XII SMA - Semu Mendel
Biologi XII SMA - Semu MendelHanifah Nisrina C
 
Genetika Mendel
Genetika MendelGenetika Mendel
Genetika Mendelahmaddzul
 
Arh2050mycenaeanarchaicgreekart mainlandgreecesfirstflowering-120605112641-ph...
Arh2050mycenaeanarchaicgreekart mainlandgreecesfirstflowering-120605112641-ph...Arh2050mycenaeanarchaicgreekart mainlandgreecesfirstflowering-120605112641-ph...
Arh2050mycenaeanarchaicgreekart mainlandgreecesfirstflowering-120605112641-ph...ProfWillAdams
 
상상지니릴레이 Wmc
상상지니릴레이 Wmc상상지니릴레이 Wmc
상상지니릴레이 WmcHaNee Seo
 

Viewers also liked (20)

Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu Rani
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu RaniPertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu Rani
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu Rani
 
Interaksi antara gen-gen
Interaksi antara gen-genInteraksi antara gen-gen
Interaksi antara gen-gen
 
Interaksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkunganInteraksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkungan
 
Makalah Redenominasi
Makalah RedenominasiMakalah Redenominasi
Makalah Redenominasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Kelompok 10 mamalia air
Kelompok 10 mamalia airKelompok 10 mamalia air
Kelompok 10 mamalia air
 
Laporan ekologi hewan fisiologi ikan
Laporan ekologi hewan fisiologi ikanLaporan ekologi hewan fisiologi ikan
Laporan ekologi hewan fisiologi ikan
 
Interaksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkunganInteraksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkungan
 
Bab 4. komunitas
Bab 4. komunitasBab 4. komunitas
Bab 4. komunitas
 
Biologi XII SMA - Semu Mendel
Biologi XII SMA - Semu MendelBiologi XII SMA - Semu Mendel
Biologi XII SMA - Semu Mendel
 
Genetika Mendel
Genetika MendelGenetika Mendel
Genetika Mendel
 
PPT EKTUM SULASTRI
PPT EKTUM SULASTRIPPT EKTUM SULASTRI
PPT EKTUM SULASTRI
 
Hewan mamalia
Hewan mamaliaHewan mamalia
Hewan mamalia
 
DIY to CMS
DIY to CMSDIY to CMS
DIY to CMS
 
Arh2050mycenaeanarchaicgreekart mainlandgreecesfirstflowering-120605112641-ph...
Arh2050mycenaeanarchaicgreekart mainlandgreecesfirstflowering-120605112641-ph...Arh2050mycenaeanarchaicgreekart mainlandgreecesfirstflowering-120605112641-ph...
Arh2050mycenaeanarchaicgreekart mainlandgreecesfirstflowering-120605112641-ph...
 
Tar syndrome group 6
Tar syndrome group 6Tar syndrome group 6
Tar syndrome group 6
 
Get it presentation
Get it presentationGet it presentation
Get it presentation
 
Brochure
BrochureBrochure
Brochure
 
Ibread
IbreadIbread
Ibread
 
상상지니릴레이 Wmc
상상지니릴레이 Wmc상상지니릴레이 Wmc
상상지니릴레이 Wmc
 

Similar to 1. a. 9:3:3:1 b. 9:3:3:1 c. 9:3:3:1 d. 1:12. Induknya bergenotipe RrPp dan Rrpp atau sebaliknya.3. a. 9:3:3:1 b. 9:3:3:1 c. 9:3:3:1 d. 9:3:3:1 4. Kedua tanaman tersebut bergenotipe CcPp dan ccpp.5. Kedua orang tua bisu tuli memiliki genotipe ddEE dan ddEE se

7. Interaksi Gen New.pptx
7. Interaksi Gen New.pptx7. Interaksi Gen New.pptx
7. Interaksi Gen New.pptxMiatiBana
 
Pola pola hereditas
Pola pola hereditasPola pola hereditas
Pola pola hereditasIsmail Fizh
 
Penyimpangan Pola Hereditas
Penyimpangan Pola HereditasPenyimpangan Pola Hereditas
Penyimpangan Pola Hereditasvigaoliv
 
Pola Pola Hereditas Ismail
Pola Pola Hereditas IsmailPola Pola Hereditas Ismail
Pola Pola Hereditas Ismailismail fizh
 
Penyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelPenyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelhnffunnisa
 
Penyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelPenyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelNur Afdaliyah A
 
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptxBAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptxXIISMANSADAIPS
 
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptxBab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptxNairaParsa
 
Modifikasi nisbah mendel
Modifikasi nisbah mendelModifikasi nisbah mendel
Modifikasi nisbah mendelyafet MO
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum MendelPenyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum Mendelevarahma70
 
Bab 6 ~ Pewarisan sifat
Bab 6 ~ Pewarisan sifatBab 6 ~ Pewarisan sifat
Bab 6 ~ Pewarisan sifatdionadya p
 
pola-heriditas.ppt
pola-heriditas.pptpola-heriditas.ppt
pola-heriditas.pptMeinaLegista
 
dasar-dasar-pewarisan-mendel 6.ppt
dasar-dasar-pewarisan-mendel 6.pptdasar-dasar-pewarisan-mendel 6.ppt
dasar-dasar-pewarisan-mendel 6.pptDebbyUstari1
 
Biologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanBiologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanAswin Ndraha
 
PERSILANGAN MONOHIBRIDA.pptx
PERSILANGAN MONOHIBRIDA.pptxPERSILANGAN MONOHIBRIDA.pptx
PERSILANGAN MONOHIBRIDA.pptxTaufikMunkinaza
 

Similar to 1. a. 9:3:3:1 b. 9:3:3:1 c. 9:3:3:1 d. 1:12. Induknya bergenotipe RrPp dan Rrpp atau sebaliknya.3. a. 9:3:3:1 b. 9:3:3:1 c. 9:3:3:1 d. 9:3:3:1 4. Kedua tanaman tersebut bergenotipe CcPp dan ccpp.5. Kedua orang tua bisu tuli memiliki genotipe ddEE dan ddEE se (20)

7. Interaksi Gen New.pptx
7. Interaksi Gen New.pptx7. Interaksi Gen New.pptx
7. Interaksi Gen New.pptx
 
Pola pola hereditas
Pola pola hereditasPola pola hereditas
Pola pola hereditas
 
Mendelisme1
Mendelisme1Mendelisme1
Mendelisme1
 
Penyimpangan Pola Hereditas
Penyimpangan Pola HereditasPenyimpangan Pola Hereditas
Penyimpangan Pola Hereditas
 
Pola Pola Hereditas Ismail
Pola Pola Hereditas IsmailPola Pola Hereditas Ismail
Pola Pola Hereditas Ismail
 
PPT POLA POLA HEREDITAS.pptx
PPT POLA POLA HEREDITAS.pptxPPT POLA POLA HEREDITAS.pptx
PPT POLA POLA HEREDITAS.pptx
 
Penyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelPenyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendel
 
Pola-pola Hereditas.ppt
Pola-pola Hereditas.pptPola-pola Hereditas.ppt
Pola-pola Hereditas.ppt
 
Penyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelPenyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendel
 
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptxBAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
 
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptxBab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
 
Modifikasi nisbah mendel
Modifikasi nisbah mendelModifikasi nisbah mendel
Modifikasi nisbah mendel
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum MendelPenyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
 
Bab 6 ~ Pewarisan sifat
Bab 6 ~ Pewarisan sifatBab 6 ~ Pewarisan sifat
Bab 6 ~ Pewarisan sifat
 
Pewarisan sifat
Pewarisan sifatPewarisan sifat
Pewarisan sifat
 
pola-heriditas.ppt
pola-heriditas.pptpola-heriditas.ppt
pola-heriditas.ppt
 
dasar-dasar-pewarisan-mendel 6.ppt
dasar-dasar-pewarisan-mendel 6.pptdasar-dasar-pewarisan-mendel 6.ppt
dasar-dasar-pewarisan-mendel 6.ppt
 
Biologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanBiologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhan
 
MEKANISME_PEWARISAN_SIFAT.pptx
MEKANISME_PEWARISAN_SIFAT.pptxMEKANISME_PEWARISAN_SIFAT.pptx
MEKANISME_PEWARISAN_SIFAT.pptx
 
PERSILANGAN MONOHIBRIDA.pptx
PERSILANGAN MONOHIBRIDA.pptxPERSILANGAN MONOHIBRIDA.pptx
PERSILANGAN MONOHIBRIDA.pptx
 

More from Jeneng Omega

Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan tanah pada cara penggunaan...
Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan tanah pada cara penggunaan...Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan tanah pada cara penggunaan...
Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan tanah pada cara penggunaan...Jeneng Omega
 
Determinasi seks-dan-rangkai-kelamin
Determinasi seks-dan-rangkai-kelaminDeterminasi seks-dan-rangkai-kelamin
Determinasi seks-dan-rangkai-kelaminJeneng Omega
 
Perkawinan dihibrid
Perkawinan dihibridPerkawinan dihibrid
Perkawinan dihibridJeneng Omega
 

More from Jeneng Omega (8)

Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan tanah pada cara penggunaan...
Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan tanah pada cara penggunaan...Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan tanah pada cara penggunaan...
Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan tanah pada cara penggunaan...
 
Determinasi seks-dan-rangkai-kelamin
Determinasi seks-dan-rangkai-kelaminDeterminasi seks-dan-rangkai-kelamin
Determinasi seks-dan-rangkai-kelamin
 
Materi genetik
Materi genetikMateri genetik
Materi genetik
 
Perkawinan dihibrid
Perkawinan dihibridPerkawinan dihibrid
Perkawinan dihibrid
 
Kemungkinan
KemungkinanKemungkinan
Kemungkinan
 
Alel ganda
Alel gandaAlel ganda
Alel ganda
 
Virus
VirusVirus
Virus
 

Recently uploaded

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 

Recently uploaded (20)

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 

1. a. 9:3:3:1 b. 9:3:3:1 c. 9:3:3:1 d. 1:12. Induknya bergenotipe RrPp dan Rrpp atau sebaliknya.3. a. 9:3:3:1 b. 9:3:3:1 c. 9:3:3:1 d. 9:3:3:1 4. Kedua tanaman tersebut bergenotipe CcPp dan ccpp.5. Kedua orang tua bisu tuli memiliki genotipe ddEE dan ddEE se

  • 1. EPISTASI DAN HIPOSTASI Luisa Diana Handoyo, M.Si.
  • 2. Selain mengalami berbagai modifikasi fenotipe karena adanya peristiwa aksi gen tertentu, terdapat pula penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan modifikasi fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik. Peristiwa semacam ini dinamakan interaksi gen. Peristiwa interaksi gen pertama kali dilaporkan oleh W. Bateson dan R.C. Punnet setelah mereka mengamati pola pewarisan bentuk jengger ayam. Dalam hal ini terdapat empat macam bentuk jengger ayam, yaitu mawar, ercis, walnut, dan tunggal,
  • 3.
  • 4. Persilangan ayam berjengger mawar dengan ayam berjengger ercis menghasilkan keturunan dengan bentuk jengger yang sama sekali berbeda dengan bentuk jengger kedua tetuanya. Ayam hibrid (hasil persilangan) ini memiliki jengger berbentuk walnut. Selanjutnya, apabila ayam berjengger walnut disilangkan dengan sesamanya, maka diperoleh generasi F2 dengan fenotipe walnut : mawar : ercis : tunggal = 9 : 3 : 3 : 1.
  • 5. Dari fenotipe tersebut, terlihat adanya satu kelas fenotipe yang sebelumnya tidak pernah dijumpai, yaitu bentuk jengger tunggal. Munculnya fenotipe jengger tunggal dan walnut, mengindikasikan adanya keterlibatan dua pasang gen nonalelik yang berinteraksi untuk menghasilkan suatu fenotipe. Kedua pasang gen tersebut masing-masing ditunjukkan oleh fenotipe mawar dan fenotipe ercis.
  • 6. Apabila gen yang bertanggung jawab atas munculnya fenotipe mawar adalah R, sedangkan gen untuk fenotipe kacang adalah P, maka keempat macam fenotipe tersebut masing-masing dapat dituliskan sebagai : R-pp untuk mawar, rrP- untuk kacang, R-P- untuk walnut, dan rrpp untuk tunggal. Dengan demikian, diagram persilangan untuk pewarisan jengger ayam dapat dijelaskan seperti pada berikut :
  • 7. P RRpp X rrPP mawar ercis Gamet Rp rP F1 RrPp walnut Keturunan F2, terdiri dari : 9 R_P_ berjengger walnut 3 R_pp berjengger mawar 3 rrP_ berjengger ercis 1 rrpp berjengger tunggal
  • 8. Fenotip jengger yang baru ini disebabkan karena adanya interaksi (saling pengaruh) antara gen-gen. Adanya 16 kombinasi dalam F2 memberikan petunjuk bahwa ada 2 pasang alel yang berbeda ikut menentukan bentuk dari jengger ayam. Sepasang alel menentukan tipe jengger mawar dan sepasang alel lainnya untuk tipe jengger ercis. Sebuah gen untuk mawar dan sebuah gen untuk ercis mengadakan interaksi menghasilkan jengger walnut, seperti terlihat pada ayam-ayam F1.
  • 9. Jengger mawar ditentukan oleh gen dominan R (berasal dari “rose”) dan jengger ercis oleh gen dominan P (berasal dari “pea”). Karena itu ayam berjengger mawar homozigot mempunyai genotip RRpp, sedangkan ayam berjengger ercis homozigot mempunyai genotip rrPP. Perkawinan dua ekor ayam ini menghasilkan F1 yang berjengger walnut (bergenotip RrPp) dan F2 memperlihatkan perbandingan fenotip 9:3:3:1.
  • 10. Gen R dan gen P adalah bukan alel, tetapi masing-masing dominan terhadap alelnya (R dominan terhadap r, P dominan terhadap p). Sebuah atau sepasang gen yang menutupi (mengalahkan) ekspresi gen lain yang buka alelnya dinamakan gen yang epistasis. Gen yang dikalahkan ini tadi dinamakan gen yang hipostasis. Peristiwanya disebut epistasi dan hipostasi.
  • 11. Kuncinya aa epistasis terhadap B dan b Peristiwa epistasis resesif terjadi apabila suatu gen resesif menutupi ekspresi gen lain yang bukan alelnya.
  • 12. Contoh epistasis resesif dapat dilihat pada pewarisan warna rambut mencit (Mus musculus). Ada dua pasang gen nonalelik yang mengatur warna bulu pada mencit, yaitu : gen A menyebabkan bulu berwarna kelabu, gen a menyebabkan bulu berwarna hitam, gen C menyebabkan pigmentasi normal, dan gen c menyebabkan tidak ada pigmentasi (putih). Bagaimanakah keturunan F1 dan F2 dari persilangan antara mencit berbulu hitam (CCaa) dan albino (ccAA) ?
  • 13. Akibat peristiwa ini, pada generasi F2 akan diperoleh nisbah fenotipe 9 : 3 : 4.
  • 14. Kuncinya A epistasis terhadap B dan b Pada peristiwa epistasis dominan terjadi penutupan ekspresi gen oleh suatu gen dominan yang bukan alelnya.
  • 15. Peristiwa epistasis dominan dapat dilihat misalnya pada pewarisan warna buah waluh besar (Cucurbita pepo). Dalam hal ini terdapat : Gen Y yang menyebabkan buah berwarna kuning Gen y yang menyebabkan buah berwarna hijau Gen W yang menghalangi pigmentasi dan Gen w yang tidak menghalangi pigmentasi. Bagaimanakah keturunan F1 dan F2 dari persilangan antara waluh putih (WWYY) dan waluh hijau (wwyy) ?
  • 16. Fenotipe pada generasi F2 dengan adanya epistasis dominan adalah 12 : 3 : 1.
  • 17. Kuncinya : A epistasis terhadap B dan b bb epistasis terhadap A dan a Epistasis dominan-resesif terjadi apabila gen dominan dari pasangan gen I epistatis terhadap pasangan gen II yang bukan alelnya, sementara gen resesif dari pasangan gen II ini juga epistatis terhadap pasangan gen I.
  • 18. Contoh peristiwa epistasis dominan-resesif dapat dilihat pada pewarisan warna bulu ayam ras. Dalam hal ini terdapat pasangan : Gen I yang menghalangi pigmentasi, Gen i, yang tidak menghalangi pigmentasi. Gen C, yang menimbulkan pigmentasi, dan Gen c, yang tidak menimbulkan pigmentasi. Gen I dominan terhadap C dan c, sedangkan gen c dominan terhadap I dan i. Bagaimanakah keturunan F1 dan F2 dari perkawinan ayam leghorn putih (IICC) dengan ayam white silkie putih (iicc) ??
  • 19. Epistasis ini menghasilkan nisbah fenotipe 13 : 3 pada generasi F2.
  • 20. Kuncinya aa epistasis terhadap B dan b bb epistasis terhadap A dan a  Apabila gen resesif dari suatu pasangan gen, katakanlah gen I, epistatis terhadap pasangan gen lain, katakanlah gen II, yang bukan alelnya, sementara gen resesif dari pasangan gen II ini juga epistatis terhadap pasangan gen I, maka epistasis yang terjadi dinamakan epistasis resesif ganda.
  • 21. Bateson dan Punnet melakukan percobaan dengan mengawinkan 2 tanaman kacang manis (Lathyrus odoratus) berbunga putih. Keturunan F1 semua berbunga ungu Jika F1 saling menyerbuk sendiri, diperoleh keturunan F2 dengan perbandingan fenotipe 9 ungu : 7 putih. Bagaimanakah diagram persilangan antara 2 tanaman berbunga putih CCpp x ccPP ??
  • 22. Epistasis ini menghasilkan perbandingan fenotipe 9 : 7 pada generasi F2.
  • 23. Kuncinya A epistasis terhadap B dan b B epistasis terhadap A dan a  Apabila gen dominan dari pasangan gen I epistatis terhadap pasangan gen II yang bukan alelnya, sementara gen dominan dari pasangan gen II ini juga epistatis terhadap pasangan gen I, maka epistasis yang terjadi dinamakan epistasis dominan ganda.
  • 24. Contoh peristiwa epistasis dominan ganda dapat dilihat pada pewarisan bentuk buah Capsella.  Ada dua macam bentuk buah Capsella, yaitu segitiga dan oval.  Bentuk segitiga disebabkan oleh gen dominan C dan D, sedang bentuk oval disebabkan oleh gen resesif c dan d.  Dalam hal ini C epistasi terhadap D dan d, sedangkan D epistasi terhadap C dan c.  Bagaimanakah keturunan F1 dan F2 dari persilangan antara tanaman dg bentuk buah segitiga (CCDD) dengan tanaman dg bentuk buah oval (ccdd) ??
  • 25. Epistasis ini menghasilkan perbandingan fenotipe 15 : 1 pada generasi F2.
  • 26. Pada Cucurbita pepo dikenal tiga macam bentuk buah, yaitu cakram, bulat, dan lonjong.  Gen yang mengatur pemunculan fenotipe tersebut ada dua pasang, masing-masing B dan b serta L dan l.  Apabila pada suatu individu terdapat sebuah gen dominan dari salah satu pasangan gen tersebut, maka fenotipe yang muncul adalah bentuk buah bulat (B-ll atau bbL-).  Sementara itu, apabila dua buah gen dominan dari kedua pasangan gen tersebut berada pada suatu individu, maka fenotipe yang dihasilkan adalah bentuk buah cakram (B-L-).  Adapun fenotipe tanpa gen dominan (bbll) akan berupa buah berbentuk lonjong.  Bagaimanakah keturunan F1 dan F2 dari persilangan buah cakram dan buah lonjong homozigot ?  Pewarisan sifat semacam ini dinamakan epistasis gen duplikat dengan efek kumulatif.
  • 27.
  • 28. 1. Ayam berjengger mawar memiliki genotip R_pp, ercis rrP_, walnut R_P_, dan tunggal rrpp. Berapakah perbandingan fenotip yang diharapkan dari perkawinan berikut : a. RRPp x rrPp b. rrPP x RrPp c. RrPp x Rrpp d. Rrpp x rrpp 2. Dari perkawinan antara induk berjengger walnut dan mawar diperoleh keturunan 3 mawar : 3 walnut : 1 ercis : 1 tunggal. Bagaimanakah genotipe dari induknya ??
  • 29. 3. Pada suatu tanaman kacang-kacangan, gen C dan P sangat diperlukan untuk pembentukan bunga ungu. Bila salah satu dari gen tsb atau kedua-duanya absen, bunga akan berwarna putih. Bagaimanakah perbandingan fenotip dari keturunan pada perkawinan ini : a. Ccpp x ccPp b. CcPp x Ccpp c. ccpp x CcPp d. CcPp x CcPp 4. Waktu tanaman kacang-kacangan tersebut diatas yang berbunga ungu dikawinkan dengan yang berbunga putih, dihasilkan 14 ungu : 16 putih. Bagaimana kira2 genotipe dari kedua tanaman tsb ??
  • 30. 5. Bisu tuli sejak lahir pada manusia disebabkan oleh keadaan homozigotik dari salah satu atau kedua gen resesif d dan e. Kedua gen dominan D dan E diperlukan agar muncul fenotipe normal. Seorang lelaki bisu tuli menikah dengan seorang wanita bisu tuli pula. Mereka memiliki 5 orang anak yang semuanya normal. Bagaimana saudara menerangkan kejadian ini ?
  • 31. 6. Marta melakukan persilangan antara 2 tanaman gandum bersekam putih dan bersekam hitam. Biji2 dari tanaman F1 semua bersekam hitam, sedang F2nya td 418 hitam, 106 kelabu, 36 putih. Tetapkan sendiri simbol unt gen2 kmdn terangkan bagaimana warna sekam ini diturunkan. 7. Suatu tanaman dihibrid setelah menyerbuk sendiri didapatkan keturunan dengan perbandingan 12:3:1. Bagaimanakah perbandingan fenotip dari keturunannya bila tanaman dihibrid tsb ditescross??
  • 32. 8. Dari suatu tanaman yang menyerbuk sendiri didapatkan biji2, yang setelah ditanam menghasilkan sejumlah keturunan yang memperlihatkan perbandingan 9 berbunga ungu: 3 berbunga biru:4 berbunga putih. a. Coba terangkan kenyataan itu secara genetik b. Jika yang berbunga biru homozigotik ternyata berjumlah 6, berapakah banyaknya tanaman yang berbunga ungu, biru dan putih? c. Bila tanaman tsb di testcross bagaimanakah perbandingan fenotip keturunannya?