Dokumen tersebut membahas teori perkembangan kognitif anak menurut Piaget yang terbagi atas empat tahap, dan teori perkembangan psikososial menurut Erikson yang terdiri atas delapan tahap dengan lima tahap pertama terkait dengan masa kanak-kanak.
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Perkembangan Kognitif
1.
2. Perkembangan kognitif pada anak menurut Piaget
(dalam Wong, 1999) dibagi ke dalam empat tahap, yaitu
tahap sensorimotor, praoperasional, bedah konkret, dan
tahap bedah formal.
Teori,mengenai perkembangan psikososial
dikemukakan oleh Erikson (dalam wong, 1999) yang
menyatakan bahwa anak dalam perkembangannya selalu
dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Setiap tahapan sosial
memiliki dua komponen, aspek yang baik dan yang tidak
baik dari konflik inti, dan kemajuan ke tahap berikutnya
bergantung pada resolusi atas konflik tersebut.
3. 1. Tahap Sensorimotor
Pada tahap sensorimotor (0-2 tahun), anak
mulai mampu mengasimilasi dan mengakomodasi
informasi dengan cara melihat, mendengar, dan
menyentuh. Sebagian besar gerakan pada masa ini
diarahkan ke mulut.
2.Tahap Praoperasional
Pada tahap operasional (2-7 tahun), anak
belum mampu mengoperasikan apa yang dipikirkan
melalui tindakan, perkembangannya masih bersifat
egosentris
4. 3. Tahap Bedah Konkret
Pada tahap bedah konkret (7-11 tahun), anak
sudah memandang dunianya secara realistis, jalan
pikiran sudah mulai logis dan koheren. Sifat egosentris
mulai hilang melalui perubahan progresif dalam
proses berpikir dan hubungan dengan orang lain.
4. Tahap Bedah Formal
Pada tahap bedah formal (11-15 tahun), anak
sudah mengalami perkembangan pikiran, mampu
membentuk gambaran mental dan menyelesaikan
aktivitas dalam berpikir, mampu menduga dan
memperkirakan dengan pikiran yang abstrak.
5. Perkembangan Psikososial
1. Tahap percaya versus tidak percaya (0-1 tahun)
Atribut paling penting bagi perkembangan kepribadian yang
sehat adalah kepercayaan (trust). Pada tahap ini bayi sudah
membangun rasa percaya kepada seseorang, baik orang tua maupun
orang yang mengasuhnya. Kesalahan dalam mengasuh atau merawat
pada tahap ini dapat menimbulkan rasa tidak percaya.
2. Tahap kemandirian versus rasa malu dan ragu (1-3 tahun)
Pada tahap ini anak sudah mulai mencoba mandiri dalam tugas
tumbuh kembang. Misalnya dalam hal motorik dan bahasa, anak
sudah mulai latihan jalan sendiri, dan berbicara. Perasaan negatif
seperti ragu dan malu muncul ketika membuat pilihan yang salah,
dipermalukan oleh orang lain, ketika orang tua terlalu melindungi dan
tidak memberikan kemandirian,
6. 3. Tahap inisiatif versus rasa bersalah (4-6 tahun)
Pada tahap ini anak mulai berinisiatif dalam belajar mencari
pengalaman baru secara aktif, dan apabila pada tahap ini anak dilarang atau
dicegah, akan muncul perasaan bersalah.
4. Tahap rajin versus rasa rendah diri (6-12 tahun atau masa sekolah)
Pada tahap ini anak selalu berusaha untuk mencapai sesuatu yang
diinginkan atau berprestasi sehingga cenderung rajin dalam melakukan
sesuatu. Namun apabila harapan atau keinginan tersebut tidak tercapai, atau
merasa bahwa standar yang ditetapkan oleh orang lain terlalu tinggi
untuknya, kemungkinan besar anak akan merasa rendah diri.
5. Tahap identitas versus kebingungan peran (12-18 tahun atau masa remaja)
Pada tahap ini terjadi perubahan dalam diri anak, khususnya dalam
fisik dan kematangan usia serta perubahan hormonal. Anak akan
menunjukkan identitas dirinya dan sangat peduli mengenai pandangan orang
lain tentang dirinya.
7. 6. Tahap keintiman versus pemisahan (masa dewasa muda)
Pada tahap ini anak mencoba melakukan hubungan dengan
teman sebaya atau kelompok masyarakat dalam kehidupan sosial
untuk menjalin keakraban. Apabila anak tidak mampu bergabung atau
membina hubungan dengan orang lain, maka kemungkinan dapat
memisahkan diri dari anggota atau kelompok orang.
7. Tahap generasi versus penghentian (masa dewasa pertengahan)
Pada tahap ini individu ingin mencoab memperhatikan generasi
berikutnya dalam aktivitas di masyarakat dan keinginannya adalah
membuat dunia menerimanya. Jika pada tahap ini terjadi kegagalan,
akan terjadi pengehtnian dalam kegiatan atau aktivitasnya.
8. Tahap integritas versus keputusasaan (masa dewasa lanjut) Pada
tahap ini individu memikirkan tugas-tugas dalam mengakhiri
kehidupan, perasaan putus asa akan mudah timbul karena kegagalan
pada dirinya untuk melakukan aktivitas dalam kehidupan.
8. KESIMPULAN
Perkembangan kognitif pada anak menurut Piaget (dalam
Wong, 1999) dibagi ke dalam empat tahap, yaitu tahap
sensorimotor, praoperasional, bedah konkret, dan tahap
bedah formal. Teori mengenai perkembangan psikososial
dikemukakan oleh Erikson (dalam wong, 1999) yang
menyatakan bahwa anak dalam perkembangannya selalu
dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Setiap tahapan sosial
memiliki dua komponen, aspek yang baik dan yang tidak
baik dari konflik inti, dan kemajuan ke tahap berikutnya
bergantung pada resolusi atas konflik tersebut.
Pendapatan rentang kehidupan yang digunakan oleh
Erikson ini meliputi delapan tahap, namun hanya lima
tahap pertama yang terkait dengan masa kanak-kanak.