SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
LOGO




       PERSONALITY
       DEVELOPMENT
   By : Muhlisin Nalahudin, S. Kep., MPH
Secara etimologi kepribadian
(personality)berasal dari kata persona
yang berarti topeng atau mask.
Menurut akar bahasa, personality berarti
sebuah karakteristik disposisi yang
melekat pada diri individu dan relatif stabil
Kata “kepribadian” (personality) sesungguhnya bersal
dari kata latin: pesona.
Pada mulanya kata pesona ini menunjuk pada topeng
yang biasa digunakan oleh pemain sandiwara di zaman
romawi dalam memainkan perannya.
Kata pesona (personality) berubah menjadi satu istilah
yang mengacu pada gambaran sosial tertentu yang
diterima oleh individu dan kelompok masyarakat
Individu tersebut diharapkan bertingkah laku sesuai
dengan gambaran sosial yang diterimanya
Kepribadian (Allport, 1971) adalah
organisasi-organisasi dinamis dan sistem-
sistem psikotik dalam individu yang turut
menentukan cara-caranya yang unik/khas
dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya
Pengembangan diri (Personality Development) adalah
bentuk sikap dari setiap individu untuk merubah dirinya
menjadi seseorang yang lebih baik atau bahkan individu
tersebut akan menemukan jati dirinya yang sebenarnya.
Pengembangan diri juga merupakan suatu bentuk usaha
seseorang untuk beradaptasi pada lingkungannya, pada
masyarakat sekitar dan juga adat istiadat suatu daerah
dimana kita tinggal (hidup).
Karena tiap-tiap kepribadian adalah unik, maka
sukar sekali dibuat gambaran yag umum
tentang kepribadian. Yang dapat kita lakukan
adalah mencoba mengenal seseorang dengan
mengetahui struktur kepribadiannya.
Struktur kepribadian ini dapat diketahui melalui
pemeriksaan terhadap sejarah hidup, cita-cita,
dan persoalan yang dihadapiseseorang
5 Tahap Perkembangan Kepribadian Manusia Sigmund
                      Freud

Freud membagi perkembangan kepribadian menjadi
   lima tahapan, yaitu :
1. tahap oral (0 – 2 tahun)
2. tahap anal (2 – 4 tahun)
3. tahap phallic (4 – 6 tahun)
4. tahap laten (6-12 tahun)
5. tahap genital (>13 tahun)
8 Tahap Perkembangan Manusia Erik H Erikson

1.   Infancy (0-1 thn)
2.   Early childhood (1-3 thn)
3.   Preschool age (4-5 thn)
4.   School age (6-11 thn)
5.   Adolescence (12-10 thn)
6.   Young adulthood ( 21-40 thn)
7.   Adulthood (41-65 thn)
8.   Senescence (+65 thn)
1. Trust vs Mistrust (Kepercayaan vs Kecurigaan)

 Masa bayi (infancy) ditandai adanya kecenderungan trust –
  mistrust
 Dia sepenuhnya mempercayai orang tuanya, tetapi orang yang
  dianggap asing dia tidak akan mempercayainya
 Tahap ini berlangsung pada masa oral, kira-kira terjadi pada
  umur 0-1 atau 1 ½ tahun
 Tugas yang harus dijalani pada tahap ini adalah menumbuhkan
  dan mengembangkan kepercayaan tanpa harus menekan
  kemampuan untuk hadirnya suatu ketidakpercayaan
2. Otonomi vs Perasaan Malu dan Ragu-ragu

Masa kanak-kanak awal (early childhood) ditandai
 adanya kecenderungan autonomy – shame, doubt
anak sudah bisa berdiri sendiri, dalam arti duduk,
 berdiri, berjalan, bermain, minum dari botol sendiri
 tanpa ditolong oleh orang tuanya,
telah memiliki rasa malu dan keraguan dalam berbuat,
 sehingga seringkali minta pertolongan atau persetujuan
 dari orang tuanya
Lanjutan..

masa ini biasanya disebut masa balita yang
 berlangsung mulai dari usia 18 bulan sampai 3
 atau 4 tahun
Tugas yang harus diselesaikan pada masa ini
 adalah kemandirian (otonomi) sekaligus dapat
 memperkecil perasaan malu dan ragu-ragu
3. Inisiatif vs Kesalahan

Masa pra sekolah (Preschool Age) ditandai adanya
 kecenderungan initiative – guilty
masa ini anak telah memiliki beberapa kecakapan, dengan
 kecakapan-kecakapan tersebut dia terdorong melakukan
 beberapa kegiatan, tetapi karena kemampuan anak tersebut
 masih terbatas adakalanya dia mengalami kegagalan
Kegagalan-kegagalan tersebut menyebabkan dia memiliki
 perasaan bersalah, dan untuk sementara waktu dia tidak mau
 berinisatif atau berbuat.
Lanjutan..

Tahap ketiga ini juga dikatakan sebagai tahap kelamin-
 lokomotor (genital-locomotor stage) atau yang biasa
 disebut tahap bermain
Tahap ini pada suatu periode tertentu saat anak
 menginjak usia 3 sampai 5 atau 6 tahun, dan tugas yang
 harus diemban seorang anak pada masa ini ialah untuk
 belajar punya gagasan (inisiatif) tanpa banyak terlalu
 melakukan kesalahan.
4. Kerajinan vs Inferioritas
Masa Sekolah (School Age) ditandai adanya kecenderungan
 industry–inferiority
Sebagai kelanjutan dari perkembangan tahap sebelumnya, pada
 masa ini anak sangat aktif mempelajari apa saja yang ada di
 lingkungannya
Dorongan untuk mengatahui dan berbuat terhadap
 lingkungannya sangat besar, tetapi di pihak lain karena
 keterbatasan-keterbatasan kemampuan dan pengetahuannya
 kadang-kadang dia menghadapi kesukaran, hambatan bahkan
 kegagalan.
Hambatan dan kegagalan ini dapat menyebabkan anak merasa
 rendah diri.
Lanjutan..

 Tahap keempat ini dikatakan juga sebagai tahap
  laten yang terjadi pada usia sekolah dasar
  antara umur 6 sampai 12 tahun.
 Salah satu tugas yang diperlukan dalam tahap
  ini ialah adalah dengan mengembangkan
  kemampuan bekerja keras dan menghindari
  perasaan rasa rendah diri.
5. Identitas vs Kekacauan Identitas

Tahap kelima merupakan tahap adolesen
(remaja), yang dimulai pada saat masa puber
dan berakhir pada usia 18 atau 20 tahun
Masa Remaja (adolescence) ditandai adanya
kecenderungan identity – Identity Confusion
dia berusaha untuk membentuk dan
memperlihatkan identitas diri, ciri-ciri yang
khas dari dirinya
Lanjutan..

Dorongan membentuk dan memperlihatkan identitasdiri ini,
pada para remaja sering sekali sangat ekstrim dan berlebihan,
sehingga tidak jarang dipandang oleh lingkungannya sebagai
penyimpangan atau kenakalan
Dorongan pembentukan identitas diri yang kuat di satu pihak,
sering diimbangi oleh rasa setia kawan dan toleransi yang
besar terhadap kelompok sebayanya. Di antara kelompok
sebaya mereka mengadakan pembagian peran, dan seringkali
mereka sangat patuh terhadap peran yang diberikan kepada
masing-masing anggota
6. Keintiman vs Isolasi
setiap individu akan memasuki jenjang berikutnya
yaitu pada masa dewasa awal yang berusia
sekitar 20-30 tahun
Masa Dewasa Awal (Young adulthood) ditandai
adanya kecenderungan intimacy – isolation
Kalau pada masa sebelumnya, individu memiliki
ikatan yang kuat dengan kelompok sebaya, namun
pada masa ini ikatan kelompok sudah mulai
longgar.
Lanjutan..

Mereka sudah mulai selektif, dia membina hubungan
yang intim hanya dengan orang-orang tertentu yang
sepaham. Jadi pada tahap ini timbul dorongan untuk
membentuk hubungan yang intim dengan orang-orang
tertentu, dan kurang akrab atau renggang dengan yang
lainnya.
7. Generativitas vs Stagnasi

Masa dewasa (dewasa tengah) berada pada
posisi ke tujuh, dan ditempati oleh orang-orang
yang berusia sekitar 30 sampai 60 tahun
Masa Dewasa (Adulthood) ditandai adanya
kecenderungan generativity-stagnation. Sesuai
dengan namanya masa dewasa, pada tahap ini
individu telah mencapai puncak dari
perkembangan segala kemampuannya
Lanjutan..

Pengetahuannya cukup luas, kecakapannya cukup
banyak, sehingga perkembangan individu sangat pesat.
Meskipun pengetahuan dan kecakapan individu sangat
luas, tetapi dia tidak mungkin dapat menguasai segala
macam ilmu dan kecakapan, sehingga tetap
pengetahuan dan kecakapannya terbatas.
Untuk mengerjakan atau mencapai hal– hal tertentu ia
mengalami hambatan.
8. Integritas vs Keputusasaan

tahap usia senja yang diduduki oleh orang-
orang yang berusia sekitar 60 atau 65 ke
atas
Masa hari tua (Senescence) ditandai
adanya kecenderungan ego integrity –
despair
Lanjutan..

Pada masa ini individu telah memiliki kesatuan atau intregitas
pribadi, semua yang telah dikaji dan didalaminya telah menjadi
milik pribadinya.
Pribadi yang telah mapan di satu pihak digoyahkan oleh usianya
yang mendekati akhir.
Mungkin ia masih memiliki beberapa keinginan atau tujuan yang
akan dicapainya tetapi karena faktor usia, hal itu sedikit sekali
kemungkinan untuk dapat dicapai.
Dalam situasi ini individu merasa putus asa
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

TUTORIAL : PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSI
TUTORIAL : PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSITUTORIAL : PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSI
TUTORIAL : PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIRafiza Diy
 
Bab ii edit asolole
Bab ii edit asololeBab ii edit asolole
Bab ii edit asololeRania Rofila
 
Psikologis perkembangan anak remaja
Psikologis perkembangan anak remajaPsikologis perkembangan anak remaja
Psikologis perkembangan anak remajaPian Caca' Ena'
 
Perkembangan sosio emosi
Perkembangan sosio emosi Perkembangan sosio emosi
Perkembangan sosio emosi Suhaiza Shuib
 
Perkembangan perilaku individu
Perkembangan perilaku individuPerkembangan perilaku individu
Perkembangan perilaku individuKhomsha Sholikhah
 
Psikologi perkembangan 2
Psikologi perkembangan 2Psikologi perkembangan 2
Psikologi perkembangan 2nurulfirdausy1
 
Diskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'i
Diskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'iDiskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'i
Diskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'iRatna Widiastuti
 
Aspek perkembangan emosi
Aspek perkembangan emosiAspek perkembangan emosi
Aspek perkembangan emosiIriani_kehi
 
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdfNyomanSugiartono
 
Kebutuhan Psikososial
Kebutuhan PsikososialKebutuhan Psikososial
Kebutuhan Psikososialpjj_kemenkes
 
PPT. Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
PPT. Perkembangan masa dewasa dan lanjut usiaPPT. Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
PPT. Perkembangan masa dewasa dan lanjut usiaROSIDAKUSFAJARINI
 
Fase anak anak dan kanak-kanak
Fase anak anak dan kanak-kanakFase anak anak dan kanak-kanak
Fase anak anak dan kanak-kanakAtika Aziz
 
Perkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajaPerkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajafannyariza1
 

What's hot (20)

Perkembangan psikososial
Perkembangan psikososialPerkembangan psikososial
Perkembangan psikososial
 
Perkembangan Kognitif
Perkembangan KognitifPerkembangan Kognitif
Perkembangan Kognitif
 
TUTORIAL : PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSI
TUTORIAL : PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSITUTORIAL : PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSI
TUTORIAL : PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSI
 
Masa Remaja
Masa RemajaMasa Remaja
Masa Remaja
 
Bab ii edit asolole
Bab ii edit asololeBab ii edit asolole
Bab ii edit asolole
 
Psikologis perkembangan anak remaja
Psikologis perkembangan anak remajaPsikologis perkembangan anak remaja
Psikologis perkembangan anak remaja
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Perkembangan sosio emosi
Perkembangan sosio emosi Perkembangan sosio emosi
Perkembangan sosio emosi
 
Perkembangan perilaku individu
Perkembangan perilaku individuPerkembangan perilaku individu
Perkembangan perilaku individu
 
Human bevaiour erickson
Human bevaiour ericksonHuman bevaiour erickson
Human bevaiour erickson
 
Psikologi perkembangan 2
Psikologi perkembangan 2Psikologi perkembangan 2
Psikologi perkembangan 2
 
Diskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'i
Diskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'iDiskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'i
Diskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'i
 
Aspek perkembangan emosi
Aspek perkembangan emosiAspek perkembangan emosi
Aspek perkembangan emosi
 
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
 
Kebutuhan Psikososial
Kebutuhan PsikososialKebutuhan Psikososial
Kebutuhan Psikososial
 
PPT. Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
PPT. Perkembangan masa dewasa dan lanjut usiaPPT. Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
PPT. Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
 
Fase anak anak dan kanak-kanak
Fase anak anak dan kanak-kanakFase anak anak dan kanak-kanak
Fase anak anak dan kanak-kanak
 
Hbse 2011.ppt erikson
Hbse 2011.ppt eriksonHbse 2011.ppt erikson
Hbse 2011.ppt erikson
 
Perkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajaPerkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remaja
 
Teori perkembangan emosi
Teori perkembangan emosiTeori perkembangan emosi
Teori perkembangan emosi
 

Viewers also liked

Trabajo aula click access 2010 (2)
Trabajo aula click access 2010 (2)Trabajo aula click access 2010 (2)
Trabajo aula click access 2010 (2)Alejopa123
 
Giftsmate.net 2016 Corporate Gifts Catalog
Giftsmate.net 2016 Corporate Gifts CatalogGiftsmate.net 2016 Corporate Gifts Catalog
Giftsmate.net 2016 Corporate Gifts CatalogAvenir Labs
 
Commonplace: Digital Tools and Neighbourhood Planning Workshop
Commonplace: Digital Tools and Neighbourhood Planning WorkshopCommonplace: Digital Tools and Neighbourhood Planning Workshop
Commonplace: Digital Tools and Neighbourhood Planning WorkshopNesta
 
creative commons
creative commonscreative commons
creative commonscarolina
 
ENJ-2-301: Presentación Módulo VI Curso Teoría del Delito AJP
ENJ-2-301: Presentación Módulo VI Curso Teoría del Delito AJPENJ-2-301: Presentación Módulo VI Curso Teoría del Delito AJP
ENJ-2-301: Presentación Módulo VI Curso Teoría del Delito AJPENJ
 
Going Big - Outgrowing your current ERP solution
Going Big - Outgrowing your current ERP solutionGoing Big - Outgrowing your current ERP solution
Going Big - Outgrowing your current ERP solutionRick Siddiqi
 
Prezentatsia1
Prezentatsia1Prezentatsia1
Prezentatsia1Arinavah
 
Babyxxl Imported Friso Milk
Babyxxl Imported Friso Milk  Babyxxl Imported Friso Milk
Babyxxl Imported Friso Milk ayushman halder
 
Sampah Visual dan Solusi Periklanan-Presentasi
Sampah Visual dan Solusi Periklanan-PresentasiSampah Visual dan Solusi Periklanan-Presentasi
Sampah Visual dan Solusi Periklanan-PresentasiIklan Videotron
 
ENJ-2-301: Presentación Módulo VI Formas de Intervención en el Hecho Típico: ...
ENJ-2-301: Presentación Módulo VI Formas de Intervención en el Hecho Típico: ...ENJ-2-301: Presentación Módulo VI Formas de Intervención en el Hecho Típico: ...
ENJ-2-301: Presentación Módulo VI Formas de Intervención en el Hecho Típico: ...ENJ
 
HOW TO MINIMIZE MEDICATION ERROR
HOW TO MINIMIZE MEDICATION ERRORHOW TO MINIMIZE MEDICATION ERROR
HOW TO MINIMIZE MEDICATION ERRORJawed Quazi
 
Revista OPINIAS - nº 03 - Agosto 2014
Revista OPINIAS - nº 03 - Agosto 2014Revista OPINIAS - nº 03 - Agosto 2014
Revista OPINIAS - nº 03 - Agosto 2014Marcos Gimenes Salun
 
Cara membuat Media Pembelajaran Ular Tangga Norma
Cara membuat Media Pembelajaran Ular Tangga NormaCara membuat Media Pembelajaran Ular Tangga Norma
Cara membuat Media Pembelajaran Ular Tangga NormaWinda Manurung
 

Viewers also liked (16)

Trabajo aula click access 2010 (2)
Trabajo aula click access 2010 (2)Trabajo aula click access 2010 (2)
Trabajo aula click access 2010 (2)
 
Giftsmate.net 2016 Corporate Gifts Catalog
Giftsmate.net 2016 Corporate Gifts CatalogGiftsmate.net 2016 Corporate Gifts Catalog
Giftsmate.net 2016 Corporate Gifts Catalog
 
Commonplace: Digital Tools and Neighbourhood Planning Workshop
Commonplace: Digital Tools and Neighbourhood Planning WorkshopCommonplace: Digital Tools and Neighbourhood Planning Workshop
Commonplace: Digital Tools and Neighbourhood Planning Workshop
 
creative commons
creative commonscreative commons
creative commons
 
ENJ-2-301: Presentación Módulo VI Curso Teoría del Delito AJP
ENJ-2-301: Presentación Módulo VI Curso Teoría del Delito AJPENJ-2-301: Presentación Módulo VI Curso Teoría del Delito AJP
ENJ-2-301: Presentación Módulo VI Curso Teoría del Delito AJP
 
Going Big - Outgrowing your current ERP solution
Going Big - Outgrowing your current ERP solutionGoing Big - Outgrowing your current ERP solution
Going Big - Outgrowing your current ERP solution
 
Prezentatsia1
Prezentatsia1Prezentatsia1
Prezentatsia1
 
tuberculosis
tuberculosis tuberculosis
tuberculosis
 
Babyxxl Imported Friso Milk
Babyxxl Imported Friso Milk  Babyxxl Imported Friso Milk
Babyxxl Imported Friso Milk
 
APPLY FOR POSITION
APPLY FOR POSITIONAPPLY FOR POSITION
APPLY FOR POSITION
 
Sampah Visual dan Solusi Periklanan-Presentasi
Sampah Visual dan Solusi Periklanan-PresentasiSampah Visual dan Solusi Periklanan-Presentasi
Sampah Visual dan Solusi Periklanan-Presentasi
 
ENJ-2-301: Presentación Módulo VI Formas de Intervención en el Hecho Típico: ...
ENJ-2-301: Presentación Módulo VI Formas de Intervención en el Hecho Típico: ...ENJ-2-301: Presentación Módulo VI Formas de Intervención en el Hecho Típico: ...
ENJ-2-301: Presentación Módulo VI Formas de Intervención en el Hecho Típico: ...
 
HOW TO MINIMIZE MEDICATION ERROR
HOW TO MINIMIZE MEDICATION ERRORHOW TO MINIMIZE MEDICATION ERROR
HOW TO MINIMIZE MEDICATION ERROR
 
Bab 2 Mahluk manusia
Bab 2 Mahluk manusiaBab 2 Mahluk manusia
Bab 2 Mahluk manusia
 
Revista OPINIAS - nº 03 - Agosto 2014
Revista OPINIAS - nº 03 - Agosto 2014Revista OPINIAS - nº 03 - Agosto 2014
Revista OPINIAS - nº 03 - Agosto 2014
 
Cara membuat Media Pembelajaran Ular Tangga Norma
Cara membuat Media Pembelajaran Ular Tangga NormaCara membuat Media Pembelajaran Ular Tangga Norma
Cara membuat Media Pembelajaran Ular Tangga Norma
 

Similar to Pertemuan 1 personality development

Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku ManusiaPerkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusiapjj_kemenkes
 
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolahMemahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolahRahmat Hidayat
 
4_Tahapan Perkembangan.ppt
4_Tahapan Perkembangan.ppt4_Tahapan Perkembangan.ppt
4_Tahapan Perkembangan.pptRapoenya
 
PPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia dini
PPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia diniPPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia dini
PPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia dinielsidaaritonang1
 
EDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON
EDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSONEDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON
EDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSONPISMPBM20622AinNajwa
 
EDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON.pdf
EDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON.pdfEDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON.pdf
EDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON.pdfPISMPBM20622AinNajwa
 
Makalah karakteristik aud
Makalah karakteristik audMakalah karakteristik aud
Makalah karakteristik audMitha Ye Es
 
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia PrasekolahAnalisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia PrasekolahSuya Yahya
 
ETD 1313 PENDEKATAN DAN STRATEGI PENDIDIKAN PRASEKOLAH
ETD 1313 PENDEKATAN DAN STRATEGI PENDIDIKAN PRASEKOLAHETD 1313 PENDEKATAN DAN STRATEGI PENDIDIKAN PRASEKOLAH
ETD 1313 PENDEKATAN DAN STRATEGI PENDIDIKAN PRASEKOLAHUniversity of Selangor
 
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)Firdasari6
 
6 periodesasi dan perkembangan masa anak
6 periodesasi dan perkembangan masa anak6 periodesasi dan perkembangan masa anak
6 periodesasi dan perkembangan masa anakNuzli Muhammad
 
PPT KELOMPOK 3.pdf
PPT KELOMPOK 3.pdfPPT KELOMPOK 3.pdf
PPT KELOMPOK 3.pdfsonyrangga1
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan RemajaPertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan Remajawahyusrisayekti
 
TUGAS KDM KELOMPOK 3.pptx
TUGAS KDM KELOMPOK 3.pptxTUGAS KDM KELOMPOK 3.pptx
TUGAS KDM KELOMPOK 3.pptxYusufLangsa
 
Jurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anakJurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anakHamidah Ibrahim
 
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptxPerkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptxardise2
 

Similar to Pertemuan 1 personality development (20)

teori erik erikson
 teori erik erikson teori erik erikson
teori erik erikson
 
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku ManusiaPerkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
 
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolahMemahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
 
4_Tahapan Perkembangan.ppt
4_Tahapan Perkembangan.ppt4_Tahapan Perkembangan.ppt
4_Tahapan Perkembangan.ppt
 
PPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia dini
PPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia diniPPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia dini
PPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia dini
 
EDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON
EDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSONEDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON
EDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON
 
EDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON.pdf
EDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON.pdfEDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON.pdf
EDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON.pdf
 
Makalah karakteristik aud
Makalah karakteristik audMakalah karakteristik aud
Makalah karakteristik aud
 
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia PrasekolahAnalisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
 
ETD 1313 PENDEKATAN DAN STRATEGI PENDIDIKAN PRASEKOLAH
ETD 1313 PENDEKATAN DAN STRATEGI PENDIDIKAN PRASEKOLAHETD 1313 PENDEKATAN DAN STRATEGI PENDIDIKAN PRASEKOLAH
ETD 1313 PENDEKATAN DAN STRATEGI PENDIDIKAN PRASEKOLAH
 
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)
 
6 periodesasi dan perkembangan masa anak
6 periodesasi dan perkembangan masa anak6 periodesasi dan perkembangan masa anak
6 periodesasi dan perkembangan masa anak
 
PPT KELOMPOK 3.pdf
PPT KELOMPOK 3.pdfPPT KELOMPOK 3.pdf
PPT KELOMPOK 3.pdf
 
Masa Dewasa
Masa DewasaMasa Dewasa
Masa Dewasa
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan RemajaPertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
 
TUGAS KDM KELOMPOK 3.pptx
TUGAS KDM KELOMPOK 3.pptxTUGAS KDM KELOMPOK 3.pptx
TUGAS KDM KELOMPOK 3.pptx
 
Jurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anakJurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anak
 
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptxPerkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
Revisi pa
Revisi paRevisi pa
Revisi pa
 

Pertemuan 1 personality development

  • 1. LOGO PERSONALITY DEVELOPMENT By : Muhlisin Nalahudin, S. Kep., MPH
  • 2. Secara etimologi kepribadian (personality)berasal dari kata persona yang berarti topeng atau mask. Menurut akar bahasa, personality berarti sebuah karakteristik disposisi yang melekat pada diri individu dan relatif stabil
  • 3. Kata “kepribadian” (personality) sesungguhnya bersal dari kata latin: pesona. Pada mulanya kata pesona ini menunjuk pada topeng yang biasa digunakan oleh pemain sandiwara di zaman romawi dalam memainkan perannya. Kata pesona (personality) berubah menjadi satu istilah yang mengacu pada gambaran sosial tertentu yang diterima oleh individu dan kelompok masyarakat Individu tersebut diharapkan bertingkah laku sesuai dengan gambaran sosial yang diterimanya
  • 4. Kepribadian (Allport, 1971) adalah organisasi-organisasi dinamis dan sistem- sistem psikotik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik/khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya
  • 5. Pengembangan diri (Personality Development) adalah bentuk sikap dari setiap individu untuk merubah dirinya menjadi seseorang yang lebih baik atau bahkan individu tersebut akan menemukan jati dirinya yang sebenarnya. Pengembangan diri juga merupakan suatu bentuk usaha seseorang untuk beradaptasi pada lingkungannya, pada masyarakat sekitar dan juga adat istiadat suatu daerah dimana kita tinggal (hidup).
  • 6. Karena tiap-tiap kepribadian adalah unik, maka sukar sekali dibuat gambaran yag umum tentang kepribadian. Yang dapat kita lakukan adalah mencoba mengenal seseorang dengan mengetahui struktur kepribadiannya. Struktur kepribadian ini dapat diketahui melalui pemeriksaan terhadap sejarah hidup, cita-cita, dan persoalan yang dihadapiseseorang
  • 7. 5 Tahap Perkembangan Kepribadian Manusia Sigmund Freud Freud membagi perkembangan kepribadian menjadi lima tahapan, yaitu : 1. tahap oral (0 – 2 tahun) 2. tahap anal (2 – 4 tahun) 3. tahap phallic (4 – 6 tahun) 4. tahap laten (6-12 tahun) 5. tahap genital (>13 tahun)
  • 8. 8 Tahap Perkembangan Manusia Erik H Erikson 1. Infancy (0-1 thn) 2. Early childhood (1-3 thn) 3. Preschool age (4-5 thn) 4. School age (6-11 thn) 5. Adolescence (12-10 thn) 6. Young adulthood ( 21-40 thn) 7. Adulthood (41-65 thn) 8. Senescence (+65 thn)
  • 9. 1. Trust vs Mistrust (Kepercayaan vs Kecurigaan)  Masa bayi (infancy) ditandai adanya kecenderungan trust – mistrust  Dia sepenuhnya mempercayai orang tuanya, tetapi orang yang dianggap asing dia tidak akan mempercayainya  Tahap ini berlangsung pada masa oral, kira-kira terjadi pada umur 0-1 atau 1 ½ tahun  Tugas yang harus dijalani pada tahap ini adalah menumbuhkan dan mengembangkan kepercayaan tanpa harus menekan kemampuan untuk hadirnya suatu ketidakpercayaan
  • 10. 2. Otonomi vs Perasaan Malu dan Ragu-ragu Masa kanak-kanak awal (early childhood) ditandai adanya kecenderungan autonomy – shame, doubt anak sudah bisa berdiri sendiri, dalam arti duduk, berdiri, berjalan, bermain, minum dari botol sendiri tanpa ditolong oleh orang tuanya, telah memiliki rasa malu dan keraguan dalam berbuat, sehingga seringkali minta pertolongan atau persetujuan dari orang tuanya
  • 11. Lanjutan.. masa ini biasanya disebut masa balita yang berlangsung mulai dari usia 18 bulan sampai 3 atau 4 tahun Tugas yang harus diselesaikan pada masa ini adalah kemandirian (otonomi) sekaligus dapat memperkecil perasaan malu dan ragu-ragu
  • 12. 3. Inisiatif vs Kesalahan Masa pra sekolah (Preschool Age) ditandai adanya kecenderungan initiative – guilty masa ini anak telah memiliki beberapa kecakapan, dengan kecakapan-kecakapan tersebut dia terdorong melakukan beberapa kegiatan, tetapi karena kemampuan anak tersebut masih terbatas adakalanya dia mengalami kegagalan Kegagalan-kegagalan tersebut menyebabkan dia memiliki perasaan bersalah, dan untuk sementara waktu dia tidak mau berinisatif atau berbuat.
  • 13. Lanjutan.. Tahap ketiga ini juga dikatakan sebagai tahap kelamin- lokomotor (genital-locomotor stage) atau yang biasa disebut tahap bermain Tahap ini pada suatu periode tertentu saat anak menginjak usia 3 sampai 5 atau 6 tahun, dan tugas yang harus diemban seorang anak pada masa ini ialah untuk belajar punya gagasan (inisiatif) tanpa banyak terlalu melakukan kesalahan.
  • 14. 4. Kerajinan vs Inferioritas Masa Sekolah (School Age) ditandai adanya kecenderungan industry–inferiority Sebagai kelanjutan dari perkembangan tahap sebelumnya, pada masa ini anak sangat aktif mempelajari apa saja yang ada di lingkungannya Dorongan untuk mengatahui dan berbuat terhadap lingkungannya sangat besar, tetapi di pihak lain karena keterbatasan-keterbatasan kemampuan dan pengetahuannya kadang-kadang dia menghadapi kesukaran, hambatan bahkan kegagalan. Hambatan dan kegagalan ini dapat menyebabkan anak merasa rendah diri.
  • 15. Lanjutan..  Tahap keempat ini dikatakan juga sebagai tahap laten yang terjadi pada usia sekolah dasar antara umur 6 sampai 12 tahun.  Salah satu tugas yang diperlukan dalam tahap ini ialah adalah dengan mengembangkan kemampuan bekerja keras dan menghindari perasaan rasa rendah diri.
  • 16. 5. Identitas vs Kekacauan Identitas Tahap kelima merupakan tahap adolesen (remaja), yang dimulai pada saat masa puber dan berakhir pada usia 18 atau 20 tahun Masa Remaja (adolescence) ditandai adanya kecenderungan identity – Identity Confusion dia berusaha untuk membentuk dan memperlihatkan identitas diri, ciri-ciri yang khas dari dirinya
  • 17. Lanjutan.. Dorongan membentuk dan memperlihatkan identitasdiri ini, pada para remaja sering sekali sangat ekstrim dan berlebihan, sehingga tidak jarang dipandang oleh lingkungannya sebagai penyimpangan atau kenakalan Dorongan pembentukan identitas diri yang kuat di satu pihak, sering diimbangi oleh rasa setia kawan dan toleransi yang besar terhadap kelompok sebayanya. Di antara kelompok sebaya mereka mengadakan pembagian peran, dan seringkali mereka sangat patuh terhadap peran yang diberikan kepada masing-masing anggota
  • 18. 6. Keintiman vs Isolasi setiap individu akan memasuki jenjang berikutnya yaitu pada masa dewasa awal yang berusia sekitar 20-30 tahun Masa Dewasa Awal (Young adulthood) ditandai adanya kecenderungan intimacy – isolation Kalau pada masa sebelumnya, individu memiliki ikatan yang kuat dengan kelompok sebaya, namun pada masa ini ikatan kelompok sudah mulai longgar.
  • 19. Lanjutan.. Mereka sudah mulai selektif, dia membina hubungan yang intim hanya dengan orang-orang tertentu yang sepaham. Jadi pada tahap ini timbul dorongan untuk membentuk hubungan yang intim dengan orang-orang tertentu, dan kurang akrab atau renggang dengan yang lainnya.
  • 20. 7. Generativitas vs Stagnasi Masa dewasa (dewasa tengah) berada pada posisi ke tujuh, dan ditempati oleh orang-orang yang berusia sekitar 30 sampai 60 tahun Masa Dewasa (Adulthood) ditandai adanya kecenderungan generativity-stagnation. Sesuai dengan namanya masa dewasa, pada tahap ini individu telah mencapai puncak dari perkembangan segala kemampuannya
  • 21. Lanjutan.. Pengetahuannya cukup luas, kecakapannya cukup banyak, sehingga perkembangan individu sangat pesat. Meskipun pengetahuan dan kecakapan individu sangat luas, tetapi dia tidak mungkin dapat menguasai segala macam ilmu dan kecakapan, sehingga tetap pengetahuan dan kecakapannya terbatas. Untuk mengerjakan atau mencapai hal– hal tertentu ia mengalami hambatan.
  • 22. 8. Integritas vs Keputusasaan tahap usia senja yang diduduki oleh orang- orang yang berusia sekitar 60 atau 65 ke atas Masa hari tua (Senescence) ditandai adanya kecenderungan ego integrity – despair
  • 23. Lanjutan.. Pada masa ini individu telah memiliki kesatuan atau intregitas pribadi, semua yang telah dikaji dan didalaminya telah menjadi milik pribadinya. Pribadi yang telah mapan di satu pihak digoyahkan oleh usianya yang mendekati akhir. Mungkin ia masih memiliki beberapa keinginan atau tujuan yang akan dicapainya tetapi karena faktor usia, hal itu sedikit sekali kemungkinan untuk dapat dicapai. Dalam situasi ini individu merasa putus asa