SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
1. Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel organ,
maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pon, kilogram), ukuran panjang
(cm, meter), umur tulang, dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh)
(Adriana, 2013).
Perkembangan (development) adalah bertambahnya skill (kemampuan) dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil
dari proses pematangan.
Johann Amos Comenius, seorang ahli didik di Moravia. Ia membagi fase perkembangan
berdasarkan tingkat sekolah yang diduduki anak sesuai dengan tingkat usia dan bahasa yang
dipelajari, yaitu:
a) 0 – 6 tahun = sekolah ibu, merupakan masa mengembangkan alat-alat indra dan memperoleh
penegetahun dasar di bawah asuhan ibunya di lingkungan rumah tangga.
Usia 6 – 12 tahun disebut sebagai periode sekolah bahasa ibu, karena pada periode ini anak
baru mampu menghayati setiap pengalaman dengan pengertian bahasa sendiri atau bahasa
ibu. Bahasa ibu dipakai sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan orang lain, yaitu untuk
mendapatkan impresi dari luar berupa pengasuh, seugesti, serta transmisi cultural dari orang
dewasa juga dipakai untuk mengespresikan kehidupan batinnya kepada orang lain.
b) 12 – 18 tahun = sekolah bahasa latin, merupakan masa mengembangkan daya pikirnya di
bawah pendidikan sekolah menengah. Pada masa ini mulai diajarkan bahasa latin sebagai
bahasa asing dan bahasa kebudayaan yang ada pada saat itu dianggap paling tinggi dan paling
kaya kedudukannya. Bahasa tersebut diajarkan pada anak agar mereka mencapai taraf
beradab dan berbudaya.
c) 18 – 24 tahun = sekolah tinggi dan pengembaraan, merupakan masa mengembangkan
kemauannya dan memilih suatu lapangan hidup yang berlangsung di bawah perguruan tinggi.
Masa pertumbuhan yang terjadi pada budi dan dini yaitu pada saat bertambahnya usia dan tinggi
badan pada mereka, lalu masa perkembangan yang terjadi pada mereka adalah Ketika mereka
bisa menentukan hobi atau kesenangan mereka dan merealisasikannya dikehidupan mereka.
fase yang terjadi pada pra operasional, Pada tingkat ini, anak telah menunjukkan aktivitas kognitif
dalam menghadapi berbagai hal diluar dirinya. Aktivitas berfikirnya belum mempunyai sistem
yang teroganisasikan. Anak sudah dapat memahami realitas di lingkungan dengan menggunakan
tanda –tanda dan simbol. Cara berpikir anak pada pertingkat ini bersifat tidak sistematis, tidak
konsisten, dan tidak logis.
Hal ini ditandai dengan ciri-ciri:
1) Transductive reasoning, yaitu cara berfikir yang bukan induktif atau deduktif tetapi tidak
logis
2) Ketidak jelasan hubungan sebab-akibat, yaitu anak mengenal hubungan sebab-akibat
secara tidak logis
3) Animisme, yaitu menganggap bahwa semua benda itu hidup seperti dirinya
4) Artificialism, yaitu kepercayaan bahwa segala sesuatu di lingkungan itu mempunyai jiwa
seperti manusia
5) Perceptually bound, yaitu anak menilai sesuatu berdasarkan apa yang dilihat atau di
dengar
6) Mental experiment yaitu anak mencoba melakukan sesuatu untuk menemukan jawaban
dari persoalan yang dihadapinya
2. Menurut teori Piaget, setiap individu pada saat tumbuh mulai dari bayi yang baru di lahirkan
sampai mengijak usia dewasa mengalami empat tingkat perkembangan kognitif. Empat tingkat
perkembangan kognitif itu adalah:
a) Tahap sensorimotor: dari lahir hingga 2 tahun (anak mengalami dunianya melalui gerak dan
inderanya serta mempelajari permanensi obyek)
b) Tahap pra-operasional: dari 2 hingga 7 tahun (mulai memiliki kecakapan motorik)
c) Tahap operasional konkret: dari 7 hingga 11 tahun (anak mulai berpikir secara logis tentang
kejadian-kejadian konkret)
d) Tahap operasional formal: setelah usia 11 tahun (perkembangan penalaran abstrak).
Pada anak SD kelas 1 usia 7-8 tahun maka anak tersebut sudah memasuhi tahap operasi konkret
Piaget Menurut Piaget, anak usia antara 5.- 7 tahun telah memasuki tahap operasi konkret
(concrete operations), yaitu pada waktu anak dapat berpikir secara logis mengenai segala sesuatu.
Pada umumnya mereka pada tahap ini berusia sampai kira-kira 11 tahun.
Menurut Piaget pada tahap ketiga, anak-anak mampu berpikir operasional. Mereka dapat
menggunakan berbagai simbol, melakukan berbagai bentuk operasional, yaitu kemampuan
aktivitas mental sebagai kebalikan dari aktivitas jasmani yang merupakan dasar untuk mulai
berpikir dalam aktivitasnya.
Konservasi adalah salah satu kemampuan yang penting yang dapat mengembangkan berbagai
operasi pada tahap konkret. Dengan kata lain konservasi adalah kemampuan untuk mengenal
atau mengetahui bahwa dua bilangan yang sama akan tetap sama dalam substansi berat atau
volume selama tidak ditambah atau dikurangi.
Bagaimana konservasi dikembangkan Pada umumnya anak-anak bergerak dengan melalui tiga
tahapan dalam menguasai konservasi sebagaimana dikenukakan di atas. Pada tahap pertama,
anak-anak preoperasional gagal mengkonservasi. Tahap kedua, merupakan transisional. Anak-
anak kembali pada kondisi bahwa kadang-kadang mengadakan konservasi namun kadang-kadang
tidak melakukannya. Pada tahap ketiga, anak-anak dapat mengkonservasi dan dapat memberikan
alasan secara logis atas jawaban yang mereka berikan. Alasan-alasan tersebut mengacu pada
perubahan, identitas, atau kompensasi.
Hal yang harus dilakukan oleh Pa Deni adalah mengubah metode pembelajaran yang dilakukan
misalnya dengan menggunakan metode role playing supaya anak lebih semangat dalam belajar
terutama dalam pelajaran matematika yang Sebagian besar anak mungkin tidak menyukai
matematika dan sulit untuk mengerti. Selain mengubah metode juga harus nya pa Deni lebih
memanfaatkan media pembelajaran dengan baik, karena untuk anak usia 7 tahun metode
mengajar ceramah akan terasa membosankan dan membuat anak lebih malas untuk belajar
dengan adanya media pembelajaran anak-anak bisa meneliti dan memahami pelajaran melalui
media pembelajaran tersebut.
3. Faktor-faktor dalam kehidupan orang dewasa yang akan mempermudah perkembangan orang
dewasa diantaranya adalah:
a) Kekuatan Fisik
Bagi banyak individu, puncak kekuatan fisik dicapai dalam usia pertengahan 20 tahun.
Kekuatan Fisik seseorang perlu dijaga dengan baik, hal tersebut dapat dituangkan dalam
7 kebiasaan hidup yang sehat antara lain:
1. Sarapan pagi
2. Makan secara teratur
3. Makan secukupnya untuk memelihara berat badan yang normal
4. Tidak merokok
5. Tidak minum minuman keras
6. Olahraga secukupnya
7. Tidur secara teratur 7 hingga 8 jam setiap malam
b) Kemampuan Motorik
Kekuatan motorik orang dewasa mencapai puncak kekuatannya antara usia 20-an dan 30-
an tahun. Kecepatan respon maksimal terdapat antara usia 20 dan 25 tahun kemudian
sesudah itu kemqampuan ini sedikit demi sedikit akan menurun. Disamping itu orang
dewasa yang memiliki kemampuan motorik yang baik cenderung akan dapat
menyelesaikan dengan baik pekerjaan yang menuntut kemampuan fisik. Hal ini
memudahkan seseorang untuk bergaul dan berkomunikasi baik dilingkungan masyarakat
maupun di lingkungan pekerjaan.
c) Kemampuan Mental
Kemampuan mental yang diperlukan untuk menyesuaikan diri pada situasi-situasi baru
adalah mengingat kembali hal-hal yang dulu pernah dipelajari, penalaran analogi dan
berpikir kreatif. Kemampuan mental mencapai puncaknya pada usia 20 tahun dan akan
menurun sedikit demi sedikit. Penelitian-penelitian terhadap kemampuan mental dengan
menggunakan tes intelegensi, sangat jelas menggambarkan adanya kemampuan mental
yang baik dalam masa dewasa awal (Arthur T. Jersid: 1978).
d) Motivasi untuk Berkembang
Apabila remaja telah mencapai usia dewasa secara hokum, mereka berkeinginan kuat
untuk dianggap sebagai orang-orang dewasa yang mandiri oleh kelompok social mereka.
Hal ini menjadi motivasi bagi orang-orang dewasa untuk mengembangkan dirinya.
Pada masa dewasa, individu terdorong untuk mulai bekerja, memilih pasangan hidup
belajar hidup dengan tunangan mulaio membina keluarga, mengasuh anak, mengelola
rumah tangga, mengambil tanggung jawab sebagai warga Negara dan mencari kelompok
social yang menyenangkan.
e) Model Peran
Orang dewasa yang berinteraksi dengan orang dewasa lainnya mempunyai model peran
untuk diteladani karena berinteraksi dengan orang dewasa lainnya mereka memperoleh
motivasi untuk mencontoh perilaku sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang dianut oleh
masyarakat orang dewasa dan sebaliknya orang dewasa yang berinteraksi dengan remaja
mengikuti garis-garis perilaku remaja akan tetap berperilaku seperti remaja dan bukan
pola perilaku orang dewasa.
4. Teori A-B-C (autecendent-behavior-consequence) yang diperkenalkan psikologi Loovas atau
dikenal applied Behavior analysis (ABA) merupakan Strategi ini dimulai dengan instruksi atau
antecedent atau pra-kejadian, yakni pemberian instruksi kepada anak baik berupa perintah
meniru, pertanyaan atau visual. Setelah 3-4 detik, anak diharapkan akan memberikan behavior
(perilaku) atau respon sesuai dengan instruksi. Untuk membuat respon anak bertahan makan
diperlukan consequence atau akibat; baik berupa reinforcemenet (penglihatan), prompt
(bantuan) kepada anak untuk memberikan jawaban yang benar.
Dikarenakan anak autistik mengalami gangguan perilaku, maka harus digantikan dengan perilaku-
perilaku wajar. Terapi ini adalah aplikasi ilmu pengetahuan mengenai perilaku yang bertujuan
meningkatkan atau menurunkan perilaku tertentu, meningkatkan kualitasnya, menghentikan
perilaku yang tidak sesuai, dan mengajarkan perilaku-perilaku baru. Terapi ABA mendasarkan
proses pengajaran pada pemberian stimulus (intruksi), respon individu (perilaku) dan konsekuensi
(akibat perilaku) menjadi sasaran proses pengajaran dan bimbingan.
Secara prinsip, terapi ABA meliputi 3 langkah memecah keterampilan anak autistik menjadi
beberapa bagian atau langkah-langkah kecil. Pertama, terstruktur, yakni pengajaran
menggunakan teknik yang jelas. Kedua, terarah, yakni ada kurikulum jelas untuk membantu
mengarahkan terapi. Ketiga, terukur, yakni keberhasilan dan kegagalan menghasilkan perilaku
yang diharapkan, diukur dengan berbagai cara, tergantung kebutuhan.
Terapi Applied Behavior Analysis (ABA) anak autistik, mesti mendasarkan proses pengajaran pada
pemberian stimulus (intruksi), respon individu (perilaku) dan konsekuensi (akibat perilaku). Ketika
melaksanakan teknik ini, seorang terapis atau helper mesti konsisten memberikan stimulus,
respon dan konsekuensi yang diberikan. Selain itu, dibutuhkan juga kemampuan (skill),
pengetahuan memadai tentang autisme dan teknik ABA (knowledge). Terakhir, bersikap baik,
optimis dan memiliki minat perasaan (sense) terhadap anak spesial autistik sangat menentukan
proses terapi yang berkelanjutan.
Menurut teori ABA atau teori Loovas maka kegiatan yang dilakukan oleh guru tersebut merupakan
kegiatan pemberian stimulus (instruksi) dalam mengenalkan hewan yaitu bebek jadi selain
mereka mengetahui nama dan bentuk bebek ini mereka juga dapat mengetahui bagaimana
hewan ini bergerak dan bersuara dengan pembelajaran seperti itu anak-anak yang autis mampu
memahami hewan dengan mudah.
5. Tugas perkembangan atau development tasks menurut Havighurst adalah “tugas – tugas yang
harus dipecahkan dan diselesaikan oleh setiap individu pada setiap periode perkembangannya
agar supaya individu menjadi berbahagia”.
Robert Havighurst menyatakan bahwa perkembangan seseorang anak-anak dipengaruhi oleh
faktor lingkungan. Ini merupakan satu elemen penting yang berperan dalam pertumbuhan dan
perkembangan pada anak-anak. Beliau memfokuskan kepada keadaaan sekeliling atau lingkungan
di mana tempat seseorang anak-anak itu membesar yang akan memberi dan meninggalkan sama
ada positif atau negatif bergantung kepada ibu bapak yang memberikan ciri mereka.
Havighurst menyatakan bahwa tugas-tugas dalam perkembangan anak-anak hanya perlu
dipelajari sekali saja seperti berjalan, berlari, perbedaan nama benda dan sebagainya. Jadi ini
dapat disimpulkan bahwa setiap perkembangan yang dialami oleh anak-anak perlulah dengan
suka rela anak-anak itu sendiri, bukan dengan paksaan yang diberikan oleh ibu bapak kerana
dengan paksaan akan membuatkan kanak-kanak itu tidak berupaya untuk mandiri sendiri dan
akan memberi kesan yang dalam terhadap perkembangan mereka.
Dilihat dari karakteristik yang ada, maka untuk tugas perkembangan pada anak usia Sekolah Dasar
antara lain:
1) Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan – permainan yang umum.
Hakikat dari tugas perkembangan ini adalah mempelajari keterampilan – keterampilan yang
bersifat fisik/jasmani untuk dapat melakukan permainan.
2) Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluq yang sedang tumbuh.
Hakikat tugas perkembangan ini adalah belajar mengembangkan sikap kebiasaan untuk
hidup sehat.
3) Belajar menyesuaikan diri dengan teman – teman seusianya. Hakikat tugas perkembangan
ini adalah anak belajar memberi dan menerima dalam kehidupan sosial antar teman sebaya,
dan belajar membina persahabatan dengan teman sebaya, termasuk juga bergaul dengan
musuhnya.
4) Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita dengan tepat. Hakikat tugas
perkembangan ini adalah anak belajar dan bertindak sesuai dengan peran seksnya yaitu
sebagai anak laki – laki atau anak perempuan.
5) Mengembangkan keterampilan – keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan
berhitung. Hakikat tugas perkembangan ini adalah anak belajar mengembangkan tiga
keterampilan dasar yaitu membaca, menulis dan berhitung yang diperlukan untuk hidup di
masyarakat.
6) Mengembangkan pengertian – pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari – hari.
Hakikat tugas perkembangan ini adalah anak harus mempelajari berbagai konsep agar dapat
berpikir efektif mengenai permasalahan sosial di sekitar kehidupan sehari – hari.
7) Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, serta tata dan tingkatan nilai. Hakikat tugas
perkembangan ini adalah mengembangkan moral yang bersifat batiniah yaitu hati nurani,
serta mengembangkan pemahaman dan sikap moral terhadap peraturan dan tata nilai yang
berlaku dalam kehidupan anak.
8) Mengembangkan sikap terhadap kelompok – kelompok sosial dan lembaga – lembaga.
Hakikat tugas perkembangan ini adalah mengembangkan sikap sosial yang demokratis dan
menghargai orang lain.
9) Mencapai kebebasan. Hakikat tugas perkembangan ini adalah anak menjadi individu yang
otonom atau bebas, dalam arti dapat membuat rencana untuk masa sekarang dan masa yang
akan datang, bebas dari pengaruh orang tua atau orang lain.

More Related Content

Similar to uas the perkembangan peserta didik.pdf

Tugas b.indonesia pak arifin
Tugas b.indonesia pak arifinTugas b.indonesia pak arifin
Tugas b.indonesia pak arifinLogis Fanromik
 
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasagfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasaAsep Egok
 
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasaaaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasaAsep Egok
 
Konsep dan tugas perkembangan pesertadidik
Konsep dan tugas perkembangan  pesertadidikKonsep dan tugas perkembangan  pesertadidik
Konsep dan tugas perkembangan pesertadidikIg Fandy Jayanto
 
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...weny maniez
 
1. KONSEP TUMBUH KEMBANG MANUSIA.pptx
1. KONSEP TUMBUH KEMBANG MANUSIA.pptx1. KONSEP TUMBUH KEMBANG MANUSIA.pptx
1. KONSEP TUMBUH KEMBANG MANUSIA.pptxUmiIstiqomah4
 
penelitian implementasi teori Jean Piaget
penelitian implementasi teori Jean Piagetpenelitian implementasi teori Jean Piaget
penelitian implementasi teori Jean PiagetRissa ZH
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikEva Rahma
 
Tahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdfTahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdfAjang Rusmana
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockKaRen GiNting
 
makalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembanganmakalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembanganIrwan Fauzi
 
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3Budi Sanjaya Saragih
 
KONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.pptKONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.pptRasyAlam
 

Similar to uas the perkembangan peserta didik.pdf (20)

Tugas b.indonesia pak arifin
Tugas b.indonesia pak arifinTugas b.indonesia pak arifin
Tugas b.indonesia pak arifin
 
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasagfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
 
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasaaaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
 
PPT Daspen
PPT DaspenPPT Daspen
PPT Daspen
 
Konsep dan tugas perkembangan pesertadidik
Konsep dan tugas perkembangan  pesertadidikKonsep dan tugas perkembangan  pesertadidik
Konsep dan tugas perkembangan pesertadidik
 
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
 
Perkembngan Kognitif Pada Manusia
Perkembngan Kognitif Pada ManusiaPerkembngan Kognitif Pada Manusia
Perkembngan Kognitif Pada Manusia
 
1. KONSEP TUMBUH KEMBANG MANUSIA.pptx
1. KONSEP TUMBUH KEMBANG MANUSIA.pptx1. KONSEP TUMBUH KEMBANG MANUSIA.pptx
1. KONSEP TUMBUH KEMBANG MANUSIA.pptx
 
Panduan assgmnt jean piaget
Panduan assgmnt jean piagetPanduan assgmnt jean piaget
Panduan assgmnt jean piaget
 
penelitian implementasi teori Jean Piaget
penelitian implementasi teori Jean Piagetpenelitian implementasi teori Jean Piaget
penelitian implementasi teori Jean Piaget
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
Tahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdfTahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdf
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
Piaget
PiagetPiaget
Piaget
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlock
 
makalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembanganmakalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembangan
 
Pengertian anak
Pengertian anakPengertian anak
Pengertian anak
 
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
 
KONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.pptKONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.ppt
 

More from ridafarida14

uas the strategi1.pdf
uas the strategi1.pdfuas the strategi1.pdf
uas the strategi1.pdfridafarida14
 
uas the terpadu NEW.pdf
uas the terpadu NEW.pdfuas the terpadu NEW.pdf
uas the terpadu NEW.pdfridafarida14
 
uas the strategi.pdf
uas the strategi.pdfuas the strategi.pdf
uas the strategi.pdfridafarida14
 
uas the penelitian tindakan kelas.docx
uas the penelitian tindakan kelas.docxuas the penelitian tindakan kelas.docx
uas the penelitian tindakan kelas.docxridafarida14
 
uas the strategi1.docx
uas the strategi1.docxuas the strategi1.docx
uas the strategi1.docxridafarida14
 
uas the pembelajaran ips di sd.pdf
uas the pembelajaran ips di sd.pdfuas the pembelajaran ips di sd.pdf
uas the pembelajaran ips di sd.pdfridafarida14
 
uas the strategi.docx
uas the strategi.docxuas the strategi.docx
uas the strategi.docxridafarida14
 

More from ridafarida14 (7)

uas the strategi1.pdf
uas the strategi1.pdfuas the strategi1.pdf
uas the strategi1.pdf
 
uas the terpadu NEW.pdf
uas the terpadu NEW.pdfuas the terpadu NEW.pdf
uas the terpadu NEW.pdf
 
uas the strategi.pdf
uas the strategi.pdfuas the strategi.pdf
uas the strategi.pdf
 
uas the penelitian tindakan kelas.docx
uas the penelitian tindakan kelas.docxuas the penelitian tindakan kelas.docx
uas the penelitian tindakan kelas.docx
 
uas the strategi1.docx
uas the strategi1.docxuas the strategi1.docx
uas the strategi1.docx
 
uas the pembelajaran ips di sd.pdf
uas the pembelajaran ips di sd.pdfuas the pembelajaran ips di sd.pdf
uas the pembelajaran ips di sd.pdf
 
uas the strategi.docx
uas the strategi.docxuas the strategi.docx
uas the strategi.docx
 

Recently uploaded

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 

Recently uploaded (20)

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 

uas the perkembangan peserta didik.pdf

  • 1. 1. Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel organ, maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pon, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang, dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh) (Adriana, 2013). Perkembangan (development) adalah bertambahnya skill (kemampuan) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Johann Amos Comenius, seorang ahli didik di Moravia. Ia membagi fase perkembangan berdasarkan tingkat sekolah yang diduduki anak sesuai dengan tingkat usia dan bahasa yang dipelajari, yaitu: a) 0 – 6 tahun = sekolah ibu, merupakan masa mengembangkan alat-alat indra dan memperoleh penegetahun dasar di bawah asuhan ibunya di lingkungan rumah tangga. Usia 6 – 12 tahun disebut sebagai periode sekolah bahasa ibu, karena pada periode ini anak baru mampu menghayati setiap pengalaman dengan pengertian bahasa sendiri atau bahasa ibu. Bahasa ibu dipakai sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan orang lain, yaitu untuk mendapatkan impresi dari luar berupa pengasuh, seugesti, serta transmisi cultural dari orang dewasa juga dipakai untuk mengespresikan kehidupan batinnya kepada orang lain. b) 12 – 18 tahun = sekolah bahasa latin, merupakan masa mengembangkan daya pikirnya di bawah pendidikan sekolah menengah. Pada masa ini mulai diajarkan bahasa latin sebagai bahasa asing dan bahasa kebudayaan yang ada pada saat itu dianggap paling tinggi dan paling kaya kedudukannya. Bahasa tersebut diajarkan pada anak agar mereka mencapai taraf beradab dan berbudaya. c) 18 – 24 tahun = sekolah tinggi dan pengembaraan, merupakan masa mengembangkan kemauannya dan memilih suatu lapangan hidup yang berlangsung di bawah perguruan tinggi. Masa pertumbuhan yang terjadi pada budi dan dini yaitu pada saat bertambahnya usia dan tinggi badan pada mereka, lalu masa perkembangan yang terjadi pada mereka adalah Ketika mereka bisa menentukan hobi atau kesenangan mereka dan merealisasikannya dikehidupan mereka. fase yang terjadi pada pra operasional, Pada tingkat ini, anak telah menunjukkan aktivitas kognitif dalam menghadapi berbagai hal diluar dirinya. Aktivitas berfikirnya belum mempunyai sistem yang teroganisasikan. Anak sudah dapat memahami realitas di lingkungan dengan menggunakan tanda –tanda dan simbol. Cara berpikir anak pada pertingkat ini bersifat tidak sistematis, tidak konsisten, dan tidak logis. Hal ini ditandai dengan ciri-ciri:
  • 2. 1) Transductive reasoning, yaitu cara berfikir yang bukan induktif atau deduktif tetapi tidak logis 2) Ketidak jelasan hubungan sebab-akibat, yaitu anak mengenal hubungan sebab-akibat secara tidak logis 3) Animisme, yaitu menganggap bahwa semua benda itu hidup seperti dirinya 4) Artificialism, yaitu kepercayaan bahwa segala sesuatu di lingkungan itu mempunyai jiwa seperti manusia 5) Perceptually bound, yaitu anak menilai sesuatu berdasarkan apa yang dilihat atau di dengar 6) Mental experiment yaitu anak mencoba melakukan sesuatu untuk menemukan jawaban dari persoalan yang dihadapinya 2. Menurut teori Piaget, setiap individu pada saat tumbuh mulai dari bayi yang baru di lahirkan sampai mengijak usia dewasa mengalami empat tingkat perkembangan kognitif. Empat tingkat perkembangan kognitif itu adalah: a) Tahap sensorimotor: dari lahir hingga 2 tahun (anak mengalami dunianya melalui gerak dan inderanya serta mempelajari permanensi obyek) b) Tahap pra-operasional: dari 2 hingga 7 tahun (mulai memiliki kecakapan motorik) c) Tahap operasional konkret: dari 7 hingga 11 tahun (anak mulai berpikir secara logis tentang kejadian-kejadian konkret) d) Tahap operasional formal: setelah usia 11 tahun (perkembangan penalaran abstrak). Pada anak SD kelas 1 usia 7-8 tahun maka anak tersebut sudah memasuhi tahap operasi konkret Piaget Menurut Piaget, anak usia antara 5.- 7 tahun telah memasuki tahap operasi konkret (concrete operations), yaitu pada waktu anak dapat berpikir secara logis mengenai segala sesuatu. Pada umumnya mereka pada tahap ini berusia sampai kira-kira 11 tahun. Menurut Piaget pada tahap ketiga, anak-anak mampu berpikir operasional. Mereka dapat menggunakan berbagai simbol, melakukan berbagai bentuk operasional, yaitu kemampuan aktivitas mental sebagai kebalikan dari aktivitas jasmani yang merupakan dasar untuk mulai berpikir dalam aktivitasnya. Konservasi adalah salah satu kemampuan yang penting yang dapat mengembangkan berbagai operasi pada tahap konkret. Dengan kata lain konservasi adalah kemampuan untuk mengenal atau mengetahui bahwa dua bilangan yang sama akan tetap sama dalam substansi berat atau volume selama tidak ditambah atau dikurangi. Bagaimana konservasi dikembangkan Pada umumnya anak-anak bergerak dengan melalui tiga tahapan dalam menguasai konservasi sebagaimana dikenukakan di atas. Pada tahap pertama, anak-anak preoperasional gagal mengkonservasi. Tahap kedua, merupakan transisional. Anak- anak kembali pada kondisi bahwa kadang-kadang mengadakan konservasi namun kadang-kadang tidak melakukannya. Pada tahap ketiga, anak-anak dapat mengkonservasi dan dapat memberikan alasan secara logis atas jawaban yang mereka berikan. Alasan-alasan tersebut mengacu pada perubahan, identitas, atau kompensasi. Hal yang harus dilakukan oleh Pa Deni adalah mengubah metode pembelajaran yang dilakukan misalnya dengan menggunakan metode role playing supaya anak lebih semangat dalam belajar terutama dalam pelajaran matematika yang Sebagian besar anak mungkin tidak menyukai
  • 3. matematika dan sulit untuk mengerti. Selain mengubah metode juga harus nya pa Deni lebih memanfaatkan media pembelajaran dengan baik, karena untuk anak usia 7 tahun metode mengajar ceramah akan terasa membosankan dan membuat anak lebih malas untuk belajar dengan adanya media pembelajaran anak-anak bisa meneliti dan memahami pelajaran melalui media pembelajaran tersebut. 3. Faktor-faktor dalam kehidupan orang dewasa yang akan mempermudah perkembangan orang dewasa diantaranya adalah: a) Kekuatan Fisik Bagi banyak individu, puncak kekuatan fisik dicapai dalam usia pertengahan 20 tahun. Kekuatan Fisik seseorang perlu dijaga dengan baik, hal tersebut dapat dituangkan dalam 7 kebiasaan hidup yang sehat antara lain: 1. Sarapan pagi 2. Makan secara teratur 3. Makan secukupnya untuk memelihara berat badan yang normal 4. Tidak merokok 5. Tidak minum minuman keras 6. Olahraga secukupnya 7. Tidur secara teratur 7 hingga 8 jam setiap malam b) Kemampuan Motorik Kekuatan motorik orang dewasa mencapai puncak kekuatannya antara usia 20-an dan 30- an tahun. Kecepatan respon maksimal terdapat antara usia 20 dan 25 tahun kemudian sesudah itu kemqampuan ini sedikit demi sedikit akan menurun. Disamping itu orang dewasa yang memiliki kemampuan motorik yang baik cenderung akan dapat menyelesaikan dengan baik pekerjaan yang menuntut kemampuan fisik. Hal ini memudahkan seseorang untuk bergaul dan berkomunikasi baik dilingkungan masyarakat maupun di lingkungan pekerjaan. c) Kemampuan Mental Kemampuan mental yang diperlukan untuk menyesuaikan diri pada situasi-situasi baru adalah mengingat kembali hal-hal yang dulu pernah dipelajari, penalaran analogi dan berpikir kreatif. Kemampuan mental mencapai puncaknya pada usia 20 tahun dan akan menurun sedikit demi sedikit. Penelitian-penelitian terhadap kemampuan mental dengan menggunakan tes intelegensi, sangat jelas menggambarkan adanya kemampuan mental yang baik dalam masa dewasa awal (Arthur T. Jersid: 1978). d) Motivasi untuk Berkembang Apabila remaja telah mencapai usia dewasa secara hokum, mereka berkeinginan kuat untuk dianggap sebagai orang-orang dewasa yang mandiri oleh kelompok social mereka. Hal ini menjadi motivasi bagi orang-orang dewasa untuk mengembangkan dirinya. Pada masa dewasa, individu terdorong untuk mulai bekerja, memilih pasangan hidup belajar hidup dengan tunangan mulaio membina keluarga, mengasuh anak, mengelola rumah tangga, mengambil tanggung jawab sebagai warga Negara dan mencari kelompok social yang menyenangkan. e) Model Peran Orang dewasa yang berinteraksi dengan orang dewasa lainnya mempunyai model peran untuk diteladani karena berinteraksi dengan orang dewasa lainnya mereka memperoleh
  • 4. motivasi untuk mencontoh perilaku sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang dianut oleh masyarakat orang dewasa dan sebaliknya orang dewasa yang berinteraksi dengan remaja mengikuti garis-garis perilaku remaja akan tetap berperilaku seperti remaja dan bukan pola perilaku orang dewasa. 4. Teori A-B-C (autecendent-behavior-consequence) yang diperkenalkan psikologi Loovas atau dikenal applied Behavior analysis (ABA) merupakan Strategi ini dimulai dengan instruksi atau antecedent atau pra-kejadian, yakni pemberian instruksi kepada anak baik berupa perintah meniru, pertanyaan atau visual. Setelah 3-4 detik, anak diharapkan akan memberikan behavior (perilaku) atau respon sesuai dengan instruksi. Untuk membuat respon anak bertahan makan diperlukan consequence atau akibat; baik berupa reinforcemenet (penglihatan), prompt (bantuan) kepada anak untuk memberikan jawaban yang benar. Dikarenakan anak autistik mengalami gangguan perilaku, maka harus digantikan dengan perilaku- perilaku wajar. Terapi ini adalah aplikasi ilmu pengetahuan mengenai perilaku yang bertujuan meningkatkan atau menurunkan perilaku tertentu, meningkatkan kualitasnya, menghentikan perilaku yang tidak sesuai, dan mengajarkan perilaku-perilaku baru. Terapi ABA mendasarkan proses pengajaran pada pemberian stimulus (intruksi), respon individu (perilaku) dan konsekuensi (akibat perilaku) menjadi sasaran proses pengajaran dan bimbingan. Secara prinsip, terapi ABA meliputi 3 langkah memecah keterampilan anak autistik menjadi beberapa bagian atau langkah-langkah kecil. Pertama, terstruktur, yakni pengajaran menggunakan teknik yang jelas. Kedua, terarah, yakni ada kurikulum jelas untuk membantu mengarahkan terapi. Ketiga, terukur, yakni keberhasilan dan kegagalan menghasilkan perilaku yang diharapkan, diukur dengan berbagai cara, tergantung kebutuhan. Terapi Applied Behavior Analysis (ABA) anak autistik, mesti mendasarkan proses pengajaran pada pemberian stimulus (intruksi), respon individu (perilaku) dan konsekuensi (akibat perilaku). Ketika melaksanakan teknik ini, seorang terapis atau helper mesti konsisten memberikan stimulus, respon dan konsekuensi yang diberikan. Selain itu, dibutuhkan juga kemampuan (skill), pengetahuan memadai tentang autisme dan teknik ABA (knowledge). Terakhir, bersikap baik, optimis dan memiliki minat perasaan (sense) terhadap anak spesial autistik sangat menentukan proses terapi yang berkelanjutan. Menurut teori ABA atau teori Loovas maka kegiatan yang dilakukan oleh guru tersebut merupakan kegiatan pemberian stimulus (instruksi) dalam mengenalkan hewan yaitu bebek jadi selain mereka mengetahui nama dan bentuk bebek ini mereka juga dapat mengetahui bagaimana hewan ini bergerak dan bersuara dengan pembelajaran seperti itu anak-anak yang autis mampu memahami hewan dengan mudah. 5. Tugas perkembangan atau development tasks menurut Havighurst adalah “tugas – tugas yang harus dipecahkan dan diselesaikan oleh setiap individu pada setiap periode perkembangannya agar supaya individu menjadi berbahagia”. Robert Havighurst menyatakan bahwa perkembangan seseorang anak-anak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Ini merupakan satu elemen penting yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan pada anak-anak. Beliau memfokuskan kepada keadaaan sekeliling atau lingkungan
  • 5. di mana tempat seseorang anak-anak itu membesar yang akan memberi dan meninggalkan sama ada positif atau negatif bergantung kepada ibu bapak yang memberikan ciri mereka. Havighurst menyatakan bahwa tugas-tugas dalam perkembangan anak-anak hanya perlu dipelajari sekali saja seperti berjalan, berlari, perbedaan nama benda dan sebagainya. Jadi ini dapat disimpulkan bahwa setiap perkembangan yang dialami oleh anak-anak perlulah dengan suka rela anak-anak itu sendiri, bukan dengan paksaan yang diberikan oleh ibu bapak kerana dengan paksaan akan membuatkan kanak-kanak itu tidak berupaya untuk mandiri sendiri dan akan memberi kesan yang dalam terhadap perkembangan mereka. Dilihat dari karakteristik yang ada, maka untuk tugas perkembangan pada anak usia Sekolah Dasar antara lain: 1) Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan – permainan yang umum. Hakikat dari tugas perkembangan ini adalah mempelajari keterampilan – keterampilan yang bersifat fisik/jasmani untuk dapat melakukan permainan. 2) Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluq yang sedang tumbuh. Hakikat tugas perkembangan ini adalah belajar mengembangkan sikap kebiasaan untuk hidup sehat. 3) Belajar menyesuaikan diri dengan teman – teman seusianya. Hakikat tugas perkembangan ini adalah anak belajar memberi dan menerima dalam kehidupan sosial antar teman sebaya, dan belajar membina persahabatan dengan teman sebaya, termasuk juga bergaul dengan musuhnya. 4) Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita dengan tepat. Hakikat tugas perkembangan ini adalah anak belajar dan bertindak sesuai dengan peran seksnya yaitu sebagai anak laki – laki atau anak perempuan. 5) Mengembangkan keterampilan – keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung. Hakikat tugas perkembangan ini adalah anak belajar mengembangkan tiga keterampilan dasar yaitu membaca, menulis dan berhitung yang diperlukan untuk hidup di masyarakat. 6) Mengembangkan pengertian – pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari – hari. Hakikat tugas perkembangan ini adalah anak harus mempelajari berbagai konsep agar dapat berpikir efektif mengenai permasalahan sosial di sekitar kehidupan sehari – hari. 7) Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, serta tata dan tingkatan nilai. Hakikat tugas perkembangan ini adalah mengembangkan moral yang bersifat batiniah yaitu hati nurani, serta mengembangkan pemahaman dan sikap moral terhadap peraturan dan tata nilai yang berlaku dalam kehidupan anak. 8) Mengembangkan sikap terhadap kelompok – kelompok sosial dan lembaga – lembaga. Hakikat tugas perkembangan ini adalah mengembangkan sikap sosial yang demokratis dan menghargai orang lain.
  • 6. 9) Mencapai kebebasan. Hakikat tugas perkembangan ini adalah anak menjadi individu yang otonom atau bebas, dalam arti dapat membuat rencana untuk masa sekarang dan masa yang akan datang, bebas dari pengaruh orang tua atau orang lain.