SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Menggugat Ketidakadilan Ekonomi Kaum
Pribumi dan Harapan Tahun 2014
Oleh Musni Umar
Sociologist and Researcher
Dalam rangka memperingati Tahun Baru 2013, pada 1
Januari 2013 saya menyampaikan pesan kepada
seluruh bangsa Indonesia yang disiarkan melalui
YouTube dengan tajuk “Musni Umar: Ekonomi
Indonesia Dikuasai China”. Kemudian tanggal 13 juli
2013, saya diwawancara Majalah Forum yang saya beri
tajuk: “Musni Umar: Etnis Tionghoa Sangat
Diuntungkan Reformasi dan Demokratisasi di
Indonesia”.
Selain itu beberapa pandangan, saya telah kemukakan
dalam tulisan seperti “Musni Umar: Kesenjangan
Ekonomi di Indonesia Bom waktu”, Musni Umar: Kiat
Bangkit Mengatasi Kesenjangan Sosial dan Ekonomi”,
dan berbagai tulisan saya yang dapat di upload dan
dibaca dari google.
Alhamdulillah pesan saya yang dipublikasikan melalui
YouTube khususnya yang bertajuk “Musni Umar:
Ekonomi Indonesia Dikuasai China”. mendapat respon
positif dari berbagai kalangan dan telah ditonton
hampir ribuan orang. Disamping itu, ada yang
memberi respon negatif tetapi jumlahnya minim tidak
sampai 1 persen.
Diawal 2014 ini, saya memberi apresiasi yang setinggitingginya kepada Bung Hatta Taliwang, Direktur
Eksekutif Institut Ekonomi Politik Soekarno Hatta, yang
telah menyelenggarakan dialog para pakar dan aktivis
dan mengundang saya untuk curah pendapat
membahas sebuah topik yang amat penting yaitu:
“Nasib Kaum Bumiputera (Pribumi) Pasca 68 Tahun
Kemerdekaan RI”. dalam upaya mencari solusi dan
pemecahan atas nasib kaum pribumi yang semakin
termarjinalisasi pasca 68 tahun Indonesia merdeka.
Saya diminta menyampaikan pandangan tentang topik
tersebut, dan karena masih dalam suasana Tahun Baru 2014,
maka pandangan saya dituangkan dengan judul “Menggugat
Posisi Marjinal Kaum Pribumi dan Harapan Tahun 2014”.
Saya menggugat posisi marjinal kaum pribumi di Indonesia
dalam bidang ekonomi, karena hal tersebut berlawanan atau
bertentangan dengan cita-cita dan tujuan kemerdekaan
Negara Republik Indonesia yang tercantum dalam pembukaan
UUD 1945 dan Pancasila.
Selain itu, membicarakan posisi kaum “pribumi” di Indonesia
adalah membincangkan realitas sosiologis yang tidak bisa
dibantah dan diingkari, dan juga berarti kita membicarakan
tujuan bangsa Indonesia merdeka sebagaimana yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila, bukan
membicarakan “SARA”, yang selama ini dianggap momok dan
dibuat kita takut untuk membicarakannya, apalagi
memperjuangkan dan mewujudkannya dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
1. Alasan Ideologis
Sebelum saya mengemukakan alasan-alasan ideologis, mengapa
kaum pribumi penting dan merupakan conditio sine quanon untuk
dibangun dan dimajukan kehidupan ekonomi mereka, saya ingin
kemukakan makna daripada “pribumi”. Menurut Wikipedia
Ensiklopedia Bebas bahwa Pribumi atau penduduk asli adalah
setiap orang yang lahir di suatu tempat, wilayah atau negara, dan
menetap di sana dengan status orisinal atau asli atau tulen
(indigenious) sebagai kelompok etnis yang diakui sebagai suku
bangsa bukan pendatang dari negeri lainnya. Pribumi bersifat
autochton (melekat pada suatu tempat).
Di zaman Belanda, golongan masyarakat Indonesia dibagi ke dalam
tiga golongan. Pembagian golongan itu tercantum dalam UU yang
termuat dalam Pasal 163 Indische Staatsregeling (IS) yaitu sebuah
pasal yang mengatur pembagian golongan dihadapan hukum pada
zaman kolonial Belanda di Indonesia. Pasal ini berlaku sejak
Indische Staatsregeling pada tahun 1926. Golongan masyarakat
Indonesia pada waktu itu, melalui pasal ini, dibagi menjadi 3
golongan yaitu Golongan Eropa, Golongan Timur Asing, dan
Golongan Indonesia (Bumiputera).
Setelah kita merdeka 17 Agustus 1945, penggolongan masyarakat
Indonesia secara hukum dihapus dengan asas persamaan
dihadapan hukum atau equality before the law yang merupakan
salah satu asas terpenting dalam hukum modern.
Akan tetapi dilihat dari perspektif sosiologis, penggolongan
masyarakat Indonesia ke dalam tiga golongan tersebut tidak
pernah hilang, bahkan semakin menonjol dilihat dari perspektif
ekonomis yang menjelma dalam penguasaan ekonomi yang luar
biasa.
Oleh karena itu, kita harus menggugatnya dan meningkatkan
perjuangan untuk membebaskan bangsa Indonesia dari
ketidakadilan yang yang merupakan warisan sejarah di masa lalu
(zaman penjajahan, zaman Orde Baru. Dan Orde Reformasi).
Adapun dasarnaya, pertama, alasan ideologis sebagai bangsa
dan negara:
1) Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila. Dalam alinea kedua
dari pembukaan UUD 1945 disebutkan “Dan perjuangan
pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat
yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat
Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia,
yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”.
Selanjutnya alinea keempat “Kemudian daripada itu untuk membentuk
suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada :
Ketuhanan Yang Maha Esa. Kemanusiaan yang adil dan beradab. Persatuan
Indonesia. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."
2) Ajaran Agama, dengan landasan Ketuhanan Yang Maha Esa bahwa semua
Agama mengajarkan untuk berbuat adil dan mengamalkan keadilan. Di
dalam Al Qur’an surat Al Maidah ayat 8, Allah menegaskan yang artinya “Hai
orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang
menegakkan (kebenaran dan keadilan) karena Allah, menjadi saksi dengan
adil. Dan jangalah sekali-kali kebencian kamu terhadap sesuatu kaum
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu
lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
2. Alasan Sosiologis
Para pakar, aktivis sosial dan JK telah berbicara
bahwa masalah besar yang dihadapi bangsa
Indonesia ialah kepinjangan sosial. Dalam berbagai
kesempatan, saya sudah kemukakan bahwa
pembangunan yang dilaksanakan di masa Orde
Baru yang dilanjutkan Orde Reformasi, tidak
memberi manfaat banyak kepada golongan
mayoritas dari bangsa ini. Pembangunan hanya
semakin memperkaya orang-orang yang sudah kaya
dan para penguasa. Hanya amat disayangkan, para
politisi tidak pernah berbicara apalagi
memperjuangkan kehidupan sosial dari sebagian
mayoritas bangsa ini supaya lebih adil.
Ketua Umum dari berbagai partai politik yang menjadi peserta
pemilu 2014 dalam wawancara mereka yang dimuat di Harian
Kompas, belum ada yang secara tegas dan gamblang
mengemukakan realitas sosial yang sangat tidak adil bagi golongan
mayoritas dari bangsa ini yaitu “pribumi atau bumiputera” sejak
Orde Baru sampai sekarang di era Orde Reformasi. Bahkan ada
seorang ketua Umum Partai Politik yang mengumandangkan
slogan “restorasi” tidak setuju membicarakan masalah mayoritas
dan minoritas. Padal hal masalah tersebut merupakan realitas
sosial dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Lebih memprihatinkan lagi, dalam debat di ILC TV ONE Letjen TNI
Purn AM Hendropriyono mengemukakan “tidak usah
mempersoalkan ketidakadilan karena tidak ada keadilan diatas
dunia, keadilan hanya ada disyurga” (19/9/2013).
Menurut saya, dari aspek sosiologis, yang paling memprihatinkan
adalah tidak ada kemanusiaan yang adil dan beradab serta tidak
ada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pada hal yang
pertama merupakan sila kedua dari pancasila, dan yang kedua,
adalah sila kelima daripada Pancasila. Ini memprihatinkan sekali
karena masih ada yang berpandangan bahwa keadilan tidak ada di
atas dunia.
3. Alasan Politis.
Kaum pribumi merupakan kelas yang ditindas secara politik.
Selama 3,5 abad negeri nusantara ini dijajah oleh Belanda, yang
kemudian dilanjutkan oleh Jepang. Kaum pribumi mengalami
penindasan tidak hanya dalam bidang politik, tetapi juga
diskriminasi dalam dalam bidang hukum, ekonomi dan sosial.
Oleh karena itu, muncul perlawanan di mana-mana. Akan tetapi,
politik devide et impera (Politik pecah belah), menyebabkan
perlawanan masyarakat di nusantara ini untuk mengusir penjajah
memerlukan waktu yang sangat lama karena tidak ada persatuan.
Akan tetapi sangat tidak adil secara politik, kelompok yang
menjadi kolaborator dengan penjajah dan mendapat kue ekonomi
yang baik di masa penjajahan, justeru menjadi sangat dominan
dalam bidang ekonomi setelah Indonesia merdeka 68 tahun
lamanya.
Tidak apa-apa mereka maju dalam bidang ekonomi, karena mereka
adalah pekerja keras dan ulet, tetapi mayoritas penduduk ini yang
merupakan “pribumi” harus juga mendapatkan keadilan dalam
bidang ekonomi seperti di negeri jiran Malaysia.
Itu adalah tugas pemerintah, yang harus memberi
keadilan bagi kaum mayoritas yang tidak lain adalah
“pribumi”. Tidak boleh pemerintah demi alasan
stabilitas keamanan dan pertumbuhan ekonomi
berubah prilaku bagaikan “penjajah” yang
berkolaborasi dengan mereka yang telah menjadi
“penguasa ekonomi”, dan menjadikan TNI dan Polisi
sebagai penjaga keamanan mereka. Kalau ada yang
mengeritik dan melakukan perlawanan atas
ketidakadilan, mereka dianggap sebagai musuh dan
diperangi seperti di masa penjajahan.
4. Alasan Ekonomis
Isu penting dalam bidang ekonomi, sama dengan isu dalam
bidang sosial dan hukum yaitu keadilan. Masalah keadilan
dalam bidang ekonomi adalah satu keadaan atau situasi di
mana setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya.
Jadi isu keadilan dalam bidang ekonomi adalah perlakuan
yang adil bagi setiap orang untuk mendapatkan penghidupan
yang layak sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang ada.
Persoalannya, untuk memberikan keadilan bagi seluruh
rakyat, dengan cara dan sistem apa? Menurut saya, hampir
mustahil bisa diwujudkan keadilan dalam bidang ekonomi
jika yang diberlakukan adalah sistem “free fight competition”.
Mesti ada special treatment dan affirmative action dari
pemerintah untuk memajukan kaum “pribumi” yang
mayoritas adalah wong cilik yang lemah dalam segala hal.
5. Alasan Hukum
Hukum yang dibangun belum berdasarkan
persamaan hukum. Hukum masih bagaikan pisau
“tajam ke bawah dan tumbul ke atas”. Belum
dirasakan adanya keadilan di bidang hukum. Akibat
belum tegaknya hukum, maka masyarakat merasa
kehilangan rasa keadilan dalam bidang-bidang yang
lain. Dampaknya, kita rasakan bahwa persatuan
yang dibangun diatas landasan ketidakadilan
hukum, adalah merupakan “persatuan yang bersifat
semu”. Persatuan Indonesia akan kukuh kalau
persatuan dibangun diatas landasan keadilan
hukum, ekonomi, politik, sosial dan sebagainya.
Penting Memajukan Pribumi
Setidaknya ada dua faktor yang mendorong semakin pentingnya
membangun kekuatan ekonomi kaum pribumi di Indonesia.
Pertama, faktor internal mutlak mewujudkan tujuan Indonesia
merdeka yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 dan
Pancasila dan ajaran agama yang dianut bangsa Indonesia. Ini
amat penting karena Indonesia menghadapi tantangan internal
yang sangat banyak dan berat. Kalau tidak diatasi, maka hanya
menunggu waktu Indonesia bubar.
Kedua, faktor eksternal. Dunia tengah berubah.
1) Tahun 2015 akan diberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN dan
Masyarakat ASEAN, di mana warga dari negara-negara ASEAN
seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Pilipina dan lain, akan bebas
masuk ke Indonesia, begitu juga sebaliknya WNI bebas untuk
bekerja, membuka bisnis dan lain sebagainya di negara manapun
khususnya di ASEAN. Masyarakat Indonesia terutama kaum
pribumi yang tidak pernah dipersiapkan dan tidak siap akan
semakin termarjinalisasi.
2) Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang melimpah
akan terus diperebutkan oleh bangsa-bangsa yang sudah
maju, melalui berbagai perusahaan multi national
corporation yang disokong negaranya. Kalau kaum pribumi
lemah, maka mereka akan semakin leluasa “menjarah”
kekayaan alam Indonesia dengan bekerja sama penguasa
politik dan penguasa ekonomi, sehingga persatuan dan
kesatuan semakin rapuh.
3) Kekuatan politik dan ekonomi dunia tengah bergeser ke
China. Indonesia akan menghadapi dilema besar, disatu sisi
Amerika Serikat akan tetap mempertahankan Indonesia dari
hegemoninya karena sangat menguntungkan bagi negaranya
dari penguasaan kekayaan alam Indonesia oleh berbagai
perusahaan Multi National Corporation (MNC) dari Amerika
Serikat. Sementara China memiliki kepentingan ekonomi,
politik dan pertahanan keamanan supaya Indonesia sebagai
negara keempat terbesar penduduknya masuk ke dalam
hegemoninya.
Supaya Indonesia bisa survive, bangkit dan maju, maka
satu-satunya cara, pemerintah harus bekerja keras
memajukan seluruh bangsa Indonesia. Kaum pribumi
yang saat ini marjinal secara ekonomi, tidak punya
pilihan kecuali mendorong kemajuan mereka.
Jika hal tersebut dibiarkan dan tidak ada upaya yang
serius untuk membangun kaum pribumi dalam bidang
ekonomi, maka menunggu saja bubarnya Indonesia.
Papua akan segera merdeka, menyusul Aceh dan
beberapa provinsi.
Akan terjadi rallying point (titik temu) dengan
kepentingan eksternal yang ingin menguasai beberapa
bagian dari Indonesia yang memiliki kekayaan alam
yang luar biasa, dengan kepentingan internal Indonesia
yaitu kaum pribumi yang tidak puas karena
diperlakukan tidak adil dalam berbagai bidang
terutama dalam bidang ekonomi sehingga merasa
seperti hidup dalam alam penjajahan.
Apa yang Harus Dilakukan
Untuk membangun kaum pribumi sebesarnya tidak terlalu
sulit. Kuncinya ada kemauan politik dan keberanian politik.
Kalau sudah ada kemauan politik dan keberanian
politik, maka dapat ditempuh dua cara.
Pertama, secara revolusioner, Lakukan nasionalisasi
berbagai perusahaan asing yang selama ini “menjarah”
kekayaan alam Indonesia, dengan mewujudkan pasal 33
ayat (3) “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung
didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
Kalau cara ini dilakukan, maka rakyat yang selama ini
termarjinalisasi akan tumbuh harapan baru, bahwa harapan
untuk masa depan masih ada. Apalagi kalau diberitahu untuk
membangun kaum pribumi yang belum maju setelah 68
tahun Indonesia merdeka. Mereka akan memberikan
dukungan (support) kepada pemerintah.
Kedua, secara evolusioner. Bisa juga ditempuh cara-cara yang
Malaysia lakukan dalam membangun kaum pribumi (bumiputera).
Malaysia telah memberi bukti sukses membangun pribumi
(bumiputera). Pemerintah Indonesia bisa belajar dari Malaysia,
apa yang harus dilakukan untuk memberdayakan dan memajukan
kaum pribumi (bumiputera) di negeri jiran itu.
Akan tetapi, tidak mudah melakukannya di Indonesia karena di
Indonesia yang menguasai media adalah penguasa ekonomi
(pemodal), sehingga bisa terjadi kolaborasi dengan mereka yang
memiliki kepentingan untuk menggagalkan program pribumisasi.
Selain itu, kepentingan eksternal pasti ikut bermain untuk
menggagalkan program memajukan kaum pribumi, karena mereka
lebih senang kelompok pribumi yang mayoritas Muslim tetap
marjinal dibidang ekonomi, sedang yang minoritas menguasai
ekonomi. Ini cara yang lebih mudah untuk menguasai dan
mengendalikan Indonesia dari luar.
Skenario semacam itu, harus diakhiri dan dilawan karena sekali
lagi bertentangan dengan tujuan Indonesia merdeka yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila.
Jakarta, 19 Januari 2014

More Related Content

What's hot

isi dan pokok pikiran pembukaan uud45
isi dan pokok pikiran pembukaan uud45isi dan pokok pikiran pembukaan uud45
isi dan pokok pikiran pembukaan uud45Alifka Ramadhan
 
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Latief Ahyaluddin
 
Materi pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasilaMateri pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasilaKhairunnisaIcha9
 
Kondisi indonesia pasca reformasi dalam bidang politik
Kondisi indonesia pasca reformasi dalam bidang politikKondisi indonesia pasca reformasi dalam bidang politik
Kondisi indonesia pasca reformasi dalam bidang politikMahfuri Mahfuri
 
Kondisi awal kemerdekaan sampai tahun 1950
Kondisi awal kemerdekaan sampai tahun 1950Kondisi awal kemerdekaan sampai tahun 1950
Kondisi awal kemerdekaan sampai tahun 1950VJ Asenk
 
Makalah pancasila dan ham
Makalah pancasila dan hamMakalah pancasila dan ham
Makalah pancasila dan hamPutri Sanuria
 
Makalah keawrganegaraan hw 4
Makalah keawrganegaraan hw 4Makalah keawrganegaraan hw 4
Makalah keawrganegaraan hw 4Ijantik Ary
 
Intisari pembukaan uud 45
Intisari pembukaan uud 45Intisari pembukaan uud 45
Intisari pembukaan uud 45Bhetari Widya
 
Makalah Pkn Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia (untuk kel...
Makalah Pkn Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia (untuk kel...Makalah Pkn Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia (untuk kel...
Makalah Pkn Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia (untuk kel...Mulia Fathan
 
Sejarah reformasi
Sejarah reformasiSejarah reformasi
Sejarah reformasiANAKilang81
 
Orde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiOrde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiNanda Aditasia
 

What's hot (20)

Revormasi di indonesia
Revormasi di indonesiaRevormasi di indonesia
Revormasi di indonesia
 
isi dan pokok pikiran pembukaan uud45
isi dan pokok pikiran pembukaan uud45isi dan pokok pikiran pembukaan uud45
isi dan pokok pikiran pembukaan uud45
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
 
Materi pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasilaMateri pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasila
 
Makna uud 1945
Makna uud 1945Makna uud 1945
Makna uud 1945
 
Kondisi indonesia pasca reformasi dalam bidang politik
Kondisi indonesia pasca reformasi dalam bidang politikKondisi indonesia pasca reformasi dalam bidang politik
Kondisi indonesia pasca reformasi dalam bidang politik
 
Neokolonialisme vania
Neokolonialisme vaniaNeokolonialisme vania
Neokolonialisme vania
 
Kondisi awal kemerdekaan sampai tahun 1950
Kondisi awal kemerdekaan sampai tahun 1950Kondisi awal kemerdekaan sampai tahun 1950
Kondisi awal kemerdekaan sampai tahun 1950
 
PKMakaah ham
PKMakaah hamPKMakaah ham
PKMakaah ham
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Makalah pancasila dan ham
Makalah pancasila dan hamMakalah pancasila dan ham
Makalah pancasila dan ham
 
Makalah keawrganegaraan hw 4
Makalah keawrganegaraan hw 4Makalah keawrganegaraan hw 4
Makalah keawrganegaraan hw 4
 
Kita Harus Bisa
Kita Harus  BisaKita Harus  Bisa
Kita Harus Bisa
 
Intisari pembukaan uud 45
Intisari pembukaan uud 45Intisari pembukaan uud 45
Intisari pembukaan uud 45
 
Makalah Pkn Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia (untuk kel...
Makalah Pkn Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia (untuk kel...Makalah Pkn Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia (untuk kel...
Makalah Pkn Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia (untuk kel...
 
Materi PKn Kelas VII
Materi PKn Kelas VIIMateri PKn Kelas VII
Materi PKn Kelas VII
 
Sejarah reformasi
Sejarah reformasiSejarah reformasi
Sejarah reformasi
 
Bab 2 kelas x
Bab 2 kelas xBab 2 kelas x
Bab 2 kelas x
 
Orde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiOrde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasi
 

Viewers also liked

Musni Umar: Etnis Tionghoa Sangat Diuntungkan Reformasi dan Demokratisasi di...
Musni Umar: Etnis Tionghoa Sangat Diuntungkan  Reformasi dan Demokratisasi di...Musni Umar: Etnis Tionghoa Sangat Diuntungkan  Reformasi dan Demokratisasi di...
Musni Umar: Etnis Tionghoa Sangat Diuntungkan Reformasi dan Demokratisasi di...musniumar
 
2 sejarah perkembangan_perekonomian_indonesia
2 sejarah perkembangan_perekonomian_indonesia2 sejarah perkembangan_perekonomian_indonesia
2 sejarah perkembangan_perekonomian_indonesiaNasyida Rokhmadiyah
 
1 ruang lingkup_perekonommian_indonesia
1 ruang lingkup_perekonommian_indonesia1 ruang lingkup_perekonommian_indonesia
1 ruang lingkup_perekonommian_indonesiaNasyida Rokhmadiyah
 
4 pendapatan nasional,_pertumbuhan_dan_struktur_ekonomi
4 pendapatan nasional,_pertumbuhan_dan_struktur_ekonomi4 pendapatan nasional,_pertumbuhan_dan_struktur_ekonomi
4 pendapatan nasional,_pertumbuhan_dan_struktur_ekonomiNasyida Rokhmadiyah
 
5 distribusi pendapatan dan kemiskinan
5 distribusi pendapatan dan kemiskinan5 distribusi pendapatan dan kemiskinan
5 distribusi pendapatan dan kemiskinanNasyida Rokhmadiyah
 
Musni Umar: Pembangunan Nirpemihakan dan Pemberdayaan Ciptakan Kepincangan E...
Musni Umar:  Pembangunan Nirpemihakan dan Pemberdayaan Ciptakan Kepincangan E...Musni Umar:  Pembangunan Nirpemihakan dan Pemberdayaan Ciptakan Kepincangan E...
Musni Umar: Pembangunan Nirpemihakan dan Pemberdayaan Ciptakan Kepincangan E...musniumar
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kitamusniumar
 
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakartamusniumar
 
Kiat Bangkit Mengatasi Kesenjangan
Kiat Bangkit  Mengatasi Kesenjangan Kiat Bangkit  Mengatasi Kesenjangan
Kiat Bangkit Mengatasi Kesenjangan musniumar
 
Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI
Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI
Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI musniumar
 
Proyeksi penduduk indonesia_2010-2035
Proyeksi penduduk indonesia_2010-2035Proyeksi penduduk indonesia_2010-2035
Proyeksi penduduk indonesia_2010-2035Gde Adn
 
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...musniumar
 
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan SosialRevolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosialmusniumar
 
Kiat Mengatasi Kesenjangan
Kiat Mengatasi KesenjanganKiat Mengatasi Kesenjangan
Kiat Mengatasi Kesenjanganmusniumar
 
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATANBab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATANxNet8
 

Viewers also liked (17)

Musni Umar: Etnis Tionghoa Sangat Diuntungkan Reformasi dan Demokratisasi di...
Musni Umar: Etnis Tionghoa Sangat Diuntungkan  Reformasi dan Demokratisasi di...Musni Umar: Etnis Tionghoa Sangat Diuntungkan  Reformasi dan Demokratisasi di...
Musni Umar: Etnis Tionghoa Sangat Diuntungkan Reformasi dan Demokratisasi di...
 
3 sistem perekonomian_indonesia
3 sistem perekonomian_indonesia3 sistem perekonomian_indonesia
3 sistem perekonomian_indonesia
 
2 sejarah perkembangan_perekonomian_indonesia
2 sejarah perkembangan_perekonomian_indonesia2 sejarah perkembangan_perekonomian_indonesia
2 sejarah perkembangan_perekonomian_indonesia
 
1 ruang lingkup_perekonommian_indonesia
1 ruang lingkup_perekonommian_indonesia1 ruang lingkup_perekonommian_indonesia
1 ruang lingkup_perekonommian_indonesia
 
4 pendapatan nasional,_pertumbuhan_dan_struktur_ekonomi
4 pendapatan nasional,_pertumbuhan_dan_struktur_ekonomi4 pendapatan nasional,_pertumbuhan_dan_struktur_ekonomi
4 pendapatan nasional,_pertumbuhan_dan_struktur_ekonomi
 
5 distribusi pendapatan dan kemiskinan
5 distribusi pendapatan dan kemiskinan5 distribusi pendapatan dan kemiskinan
5 distribusi pendapatan dan kemiskinan
 
Musni Umar: Pembangunan Nirpemihakan dan Pemberdayaan Ciptakan Kepincangan E...
Musni Umar:  Pembangunan Nirpemihakan dan Pemberdayaan Ciptakan Kepincangan E...Musni Umar:  Pembangunan Nirpemihakan dan Pemberdayaan Ciptakan Kepincangan E...
Musni Umar: Pembangunan Nirpemihakan dan Pemberdayaan Ciptakan Kepincangan E...
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Kiat Bangkit Mengatasi Kesenjangan
Kiat Bangkit  Mengatasi Kesenjangan Kiat Bangkit  Mengatasi Kesenjangan
Kiat Bangkit Mengatasi Kesenjangan
 
Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI
Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI
Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI
 
Proyeksi penduduk indonesia_2010-2035
Proyeksi penduduk indonesia_2010-2035Proyeksi penduduk indonesia_2010-2035
Proyeksi penduduk indonesia_2010-2035
 
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
 
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan SosialRevolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
 
Kiat Mengatasi Kesenjangan
Kiat Mengatasi KesenjanganKiat Mengatasi Kesenjangan
Kiat Mengatasi Kesenjangan
 
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATANBab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
 
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
 

Similar to Menggugat ketidakadilan ekonomi bagi kaum pribumi dan harapan tahun 2014

Musni Umar: Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dan Pemecahan Konflik Sosial
 Musni Umar: Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dan Pemecahan Konflik Sosial  Musni Umar: Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dan Pemecahan Konflik Sosial
Musni Umar: Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dan Pemecahan Konflik Sosial musniumar
 
Musni Umar: Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dan Pemecahan Konfflik Sosial
Musni Umar: Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dan Pemecahan Konfflik Sosial Musni Umar: Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dan Pemecahan Konfflik Sosial
Musni Umar: Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dan Pemecahan Konfflik Sosial musniumar
 
Implementasi Nilai-nilai Pancasila dan Pemecahan Konflik Sosial
Implementasi Nilai-nilai Pancasila dan Pemecahan Konflik SosialImplementasi Nilai-nilai Pancasila dan Pemecahan Konflik Sosial
Implementasi Nilai-nilai Pancasila dan Pemecahan Konflik Sosialmusniumar
 
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...musniumar
 
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...musniumar
 
PKN_BAB_4_KLS_8_REVISI_2017_SEMANGAT_KEB.pptx
PKN_BAB_4_KLS_8_REVISI_2017_SEMANGAT_KEB.pptxPKN_BAB_4_KLS_8_REVISI_2017_SEMANGAT_KEB.pptx
PKN_BAB_4_KLS_8_REVISI_2017_SEMANGAT_KEB.pptxMTSSMALNUPUSATMENES
 
Makna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat PancasilaMakna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat PancasilaAgus Widiyanto
 
Keadaan ekonomi indonesiapada masa awal keerdekaan
Keadaan ekonomi indonesiapada masa awal keerdekaanKeadaan ekonomi indonesiapada masa awal keerdekaan
Keadaan ekonomi indonesiapada masa awal keerdekaanVJ Asenk
 
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegaraRefleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegaraAgus Widiyanto
 
Pancasila dan pergergerakan pemuda tahun 1908 by emillia ardhiana w. unesa
Pancasila dan pergergerakan pemuda tahun 1908 by emillia ardhiana w. unesaPancasila dan pergergerakan pemuda tahun 1908 by emillia ardhiana w. unesa
Pancasila dan pergergerakan pemuda tahun 1908 by emillia ardhiana w. unesaEmillia Ardhiana
 
Ppt pancasila
Ppt pancasilaPpt pancasila
Ppt pancasilaUNIMUS
 
Materi pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasilaMateri pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasilaSandhyAjaa
 
Sejarah Lahirnya Pancasila
Sejarah Lahirnya PancasilaSejarah Lahirnya Pancasila
Sejarah Lahirnya PancasilaDwi Ayu
 
Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara.pptx
Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara.pptxDinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara.pptx
Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara.pptxtasyasantika
 
Sejarah Pancasila Sebelum, Menjelang dan Setelah Kemerdekaan.pdf
Sejarah Pancasila Sebelum, Menjelang dan Setelah Kemerdekaan.pdfSejarah Pancasila Sebelum, Menjelang dan Setelah Kemerdekaan.pdf
Sejarah Pancasila Sebelum, Menjelang dan Setelah Kemerdekaan.pdfMira Veranita
 
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.ppt
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.pptKESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.ppt
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.pptIsembelSianipar
 

Similar to Menggugat ketidakadilan ekonomi bagi kaum pribumi dan harapan tahun 2014 (20)

Musni Umar: Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dan Pemecahan Konflik Sosial
 Musni Umar: Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dan Pemecahan Konflik Sosial  Musni Umar: Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dan Pemecahan Konflik Sosial
Musni Umar: Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dan Pemecahan Konflik Sosial
 
Musni Umar: Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dan Pemecahan Konfflik Sosial
Musni Umar: Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dan Pemecahan Konfflik Sosial Musni Umar: Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dan Pemecahan Konfflik Sosial
Musni Umar: Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dan Pemecahan Konfflik Sosial
 
Implementasi Nilai-nilai Pancasila dan Pemecahan Konflik Sosial
Implementasi Nilai-nilai Pancasila dan Pemecahan Konflik SosialImplementasi Nilai-nilai Pancasila dan Pemecahan Konflik Sosial
Implementasi Nilai-nilai Pancasila dan Pemecahan Konflik Sosial
 
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
 
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...
 
PKN_BAB_4_KLS_8_REVISI_2017_SEMANGAT_KEB.pptx
PKN_BAB_4_KLS_8_REVISI_2017_SEMANGAT_KEB.pptxPKN_BAB_4_KLS_8_REVISI_2017_SEMANGAT_KEB.pptx
PKN_BAB_4_KLS_8_REVISI_2017_SEMANGAT_KEB.pptx
 
Makna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat PancasilaMakna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat Pancasila
 
Keadaan ekonomi indonesiapada masa awal keerdekaan
Keadaan ekonomi indonesiapada masa awal keerdekaanKeadaan ekonomi indonesiapada masa awal keerdekaan
Keadaan ekonomi indonesiapada masa awal keerdekaan
 
PKN Y4R
PKN Y4RPKN Y4R
PKN Y4R
 
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegaraRefleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
 
Pancasila dan pergergerakan pemuda tahun 1908 by emillia ardhiana w. unesa
Pancasila dan pergergerakan pemuda tahun 1908 by emillia ardhiana w. unesaPancasila dan pergergerakan pemuda tahun 1908 by emillia ardhiana w. unesa
Pancasila dan pergergerakan pemuda tahun 1908 by emillia ardhiana w. unesa
 
Ppt pancasila
Ppt pancasilaPpt pancasila
Ppt pancasila
 
Materi pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasilaMateri pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasila
 
Tugas ideologi
Tugas ideologiTugas ideologi
Tugas ideologi
 
Sejarah Lahirnya Pancasila
Sejarah Lahirnya PancasilaSejarah Lahirnya Pancasila
Sejarah Lahirnya Pancasila
 
Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara.pptx
Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara.pptxDinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara.pptx
Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara.pptx
 
Sejarah Pancasila Sebelum, Menjelang dan Setelah Kemerdekaan.pdf
Sejarah Pancasila Sebelum, Menjelang dan Setelah Kemerdekaan.pdfSejarah Pancasila Sebelum, Menjelang dan Setelah Kemerdekaan.pdf
Sejarah Pancasila Sebelum, Menjelang dan Setelah Kemerdekaan.pdf
 
Buku sejarah pemuda muslimin
Buku sejarah pemuda musliminBuku sejarah pemuda muslimin
Buku sejarah pemuda muslimin
 
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.ppt
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.pptKESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.ppt
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.ppt
 
5079 13854-1-pb
5079 13854-1-pb5079 13854-1-pb
5079 13854-1-pb
 

More from musniumar

Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakartamusniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...musniumar
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasilamusniumar
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kitamusniumar
 
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan BangsaMusni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsamusniumar
 
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan PersatuanMusni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuanmusniumar
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesiamusniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"musniumar
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakartamusniumar
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakartamusniumar
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014musniumar
 
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam PraktikMusni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktikmusniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"musniumar
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnyamusniumar
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani musniumar
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madanimusniumar
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014musniumar
 
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di IndonesiaMusni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesiamusniumar
 
Musni Umar: Pemilu Sarana Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Musni Umar:  Pemilu Sarana Pelaksanaan Demokrasi di IndonesiaMusni Umar:  Pemilu Sarana Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Musni Umar: Pemilu Sarana Pelaksanaan Demokrasi di Indonesiamusniumar
 
Pembangunan kampung deret vertikal
Pembangunan kampung   deret vertikalPembangunan kampung   deret vertikal
Pembangunan kampung deret vertikalmusniumar
 

More from musniumar (20)

Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan BangsaMusni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
 
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan PersatuanMusni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
 
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam PraktikMusni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
 
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di IndonesiaMusni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
 
Musni Umar: Pemilu Sarana Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Musni Umar:  Pemilu Sarana Pelaksanaan Demokrasi di IndonesiaMusni Umar:  Pemilu Sarana Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Musni Umar: Pemilu Sarana Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
 
Pembangunan kampung deret vertikal
Pembangunan kampung   deret vertikalPembangunan kampung   deret vertikal
Pembangunan kampung deret vertikal
 

Menggugat ketidakadilan ekonomi bagi kaum pribumi dan harapan tahun 2014

  • 1.
  • 2. Menggugat Ketidakadilan Ekonomi Kaum Pribumi dan Harapan Tahun 2014 Oleh Musni Umar Sociologist and Researcher
  • 3. Dalam rangka memperingati Tahun Baru 2013, pada 1 Januari 2013 saya menyampaikan pesan kepada seluruh bangsa Indonesia yang disiarkan melalui YouTube dengan tajuk “Musni Umar: Ekonomi Indonesia Dikuasai China”. Kemudian tanggal 13 juli 2013, saya diwawancara Majalah Forum yang saya beri tajuk: “Musni Umar: Etnis Tionghoa Sangat Diuntungkan Reformasi dan Demokratisasi di Indonesia”. Selain itu beberapa pandangan, saya telah kemukakan dalam tulisan seperti “Musni Umar: Kesenjangan Ekonomi di Indonesia Bom waktu”, Musni Umar: Kiat Bangkit Mengatasi Kesenjangan Sosial dan Ekonomi”, dan berbagai tulisan saya yang dapat di upload dan dibaca dari google.
  • 4. Alhamdulillah pesan saya yang dipublikasikan melalui YouTube khususnya yang bertajuk “Musni Umar: Ekonomi Indonesia Dikuasai China”. mendapat respon positif dari berbagai kalangan dan telah ditonton hampir ribuan orang. Disamping itu, ada yang memberi respon negatif tetapi jumlahnya minim tidak sampai 1 persen. Diawal 2014 ini, saya memberi apresiasi yang setinggitingginya kepada Bung Hatta Taliwang, Direktur Eksekutif Institut Ekonomi Politik Soekarno Hatta, yang telah menyelenggarakan dialog para pakar dan aktivis dan mengundang saya untuk curah pendapat membahas sebuah topik yang amat penting yaitu: “Nasib Kaum Bumiputera (Pribumi) Pasca 68 Tahun Kemerdekaan RI”. dalam upaya mencari solusi dan pemecahan atas nasib kaum pribumi yang semakin termarjinalisasi pasca 68 tahun Indonesia merdeka.
  • 5. Saya diminta menyampaikan pandangan tentang topik tersebut, dan karena masih dalam suasana Tahun Baru 2014, maka pandangan saya dituangkan dengan judul “Menggugat Posisi Marjinal Kaum Pribumi dan Harapan Tahun 2014”. Saya menggugat posisi marjinal kaum pribumi di Indonesia dalam bidang ekonomi, karena hal tersebut berlawanan atau bertentangan dengan cita-cita dan tujuan kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 dan Pancasila. Selain itu, membicarakan posisi kaum “pribumi” di Indonesia adalah membincangkan realitas sosiologis yang tidak bisa dibantah dan diingkari, dan juga berarti kita membicarakan tujuan bangsa Indonesia merdeka sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila, bukan membicarakan “SARA”, yang selama ini dianggap momok dan dibuat kita takut untuk membicarakannya, apalagi memperjuangkan dan mewujudkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
  • 6. 1. Alasan Ideologis Sebelum saya mengemukakan alasan-alasan ideologis, mengapa kaum pribumi penting dan merupakan conditio sine quanon untuk dibangun dan dimajukan kehidupan ekonomi mereka, saya ingin kemukakan makna daripada “pribumi”. Menurut Wikipedia Ensiklopedia Bebas bahwa Pribumi atau penduduk asli adalah setiap orang yang lahir di suatu tempat, wilayah atau negara, dan menetap di sana dengan status orisinal atau asli atau tulen (indigenious) sebagai kelompok etnis yang diakui sebagai suku bangsa bukan pendatang dari negeri lainnya. Pribumi bersifat autochton (melekat pada suatu tempat). Di zaman Belanda, golongan masyarakat Indonesia dibagi ke dalam tiga golongan. Pembagian golongan itu tercantum dalam UU yang termuat dalam Pasal 163 Indische Staatsregeling (IS) yaitu sebuah pasal yang mengatur pembagian golongan dihadapan hukum pada zaman kolonial Belanda di Indonesia. Pasal ini berlaku sejak Indische Staatsregeling pada tahun 1926. Golongan masyarakat Indonesia pada waktu itu, melalui pasal ini, dibagi menjadi 3 golongan yaitu Golongan Eropa, Golongan Timur Asing, dan Golongan Indonesia (Bumiputera).
  • 7. Setelah kita merdeka 17 Agustus 1945, penggolongan masyarakat Indonesia secara hukum dihapus dengan asas persamaan dihadapan hukum atau equality before the law yang merupakan salah satu asas terpenting dalam hukum modern. Akan tetapi dilihat dari perspektif sosiologis, penggolongan masyarakat Indonesia ke dalam tiga golongan tersebut tidak pernah hilang, bahkan semakin menonjol dilihat dari perspektif ekonomis yang menjelma dalam penguasaan ekonomi yang luar biasa. Oleh karena itu, kita harus menggugatnya dan meningkatkan perjuangan untuk membebaskan bangsa Indonesia dari ketidakadilan yang yang merupakan warisan sejarah di masa lalu (zaman penjajahan, zaman Orde Baru. Dan Orde Reformasi). Adapun dasarnaya, pertama, alasan ideologis sebagai bangsa dan negara: 1) Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila. Dalam alinea kedua dari pembukaan UUD 1945 disebutkan “Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”.
  • 8. Selanjutnya alinea keempat “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa. Kemanusiaan yang adil dan beradab. Persatuan Indonesia. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia." 2) Ajaran Agama, dengan landasan Ketuhanan Yang Maha Esa bahwa semua Agama mengajarkan untuk berbuat adil dan mengamalkan keadilan. Di dalam Al Qur’an surat Al Maidah ayat 8, Allah menegaskan yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang menegakkan (kebenaran dan keadilan) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan jangalah sekali-kali kebencian kamu terhadap sesuatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
  • 9. 2. Alasan Sosiologis Para pakar, aktivis sosial dan JK telah berbicara bahwa masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia ialah kepinjangan sosial. Dalam berbagai kesempatan, saya sudah kemukakan bahwa pembangunan yang dilaksanakan di masa Orde Baru yang dilanjutkan Orde Reformasi, tidak memberi manfaat banyak kepada golongan mayoritas dari bangsa ini. Pembangunan hanya semakin memperkaya orang-orang yang sudah kaya dan para penguasa. Hanya amat disayangkan, para politisi tidak pernah berbicara apalagi memperjuangkan kehidupan sosial dari sebagian mayoritas bangsa ini supaya lebih adil.
  • 10. Ketua Umum dari berbagai partai politik yang menjadi peserta pemilu 2014 dalam wawancara mereka yang dimuat di Harian Kompas, belum ada yang secara tegas dan gamblang mengemukakan realitas sosial yang sangat tidak adil bagi golongan mayoritas dari bangsa ini yaitu “pribumi atau bumiputera” sejak Orde Baru sampai sekarang di era Orde Reformasi. Bahkan ada seorang ketua Umum Partai Politik yang mengumandangkan slogan “restorasi” tidak setuju membicarakan masalah mayoritas dan minoritas. Padal hal masalah tersebut merupakan realitas sosial dalam kehidupan bangsa Indonesia. Lebih memprihatinkan lagi, dalam debat di ILC TV ONE Letjen TNI Purn AM Hendropriyono mengemukakan “tidak usah mempersoalkan ketidakadilan karena tidak ada keadilan diatas dunia, keadilan hanya ada disyurga” (19/9/2013). Menurut saya, dari aspek sosiologis, yang paling memprihatinkan adalah tidak ada kemanusiaan yang adil dan beradab serta tidak ada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pada hal yang pertama merupakan sila kedua dari pancasila, dan yang kedua, adalah sila kelima daripada Pancasila. Ini memprihatinkan sekali karena masih ada yang berpandangan bahwa keadilan tidak ada di atas dunia.
  • 11. 3. Alasan Politis. Kaum pribumi merupakan kelas yang ditindas secara politik. Selama 3,5 abad negeri nusantara ini dijajah oleh Belanda, yang kemudian dilanjutkan oleh Jepang. Kaum pribumi mengalami penindasan tidak hanya dalam bidang politik, tetapi juga diskriminasi dalam dalam bidang hukum, ekonomi dan sosial. Oleh karena itu, muncul perlawanan di mana-mana. Akan tetapi, politik devide et impera (Politik pecah belah), menyebabkan perlawanan masyarakat di nusantara ini untuk mengusir penjajah memerlukan waktu yang sangat lama karena tidak ada persatuan. Akan tetapi sangat tidak adil secara politik, kelompok yang menjadi kolaborator dengan penjajah dan mendapat kue ekonomi yang baik di masa penjajahan, justeru menjadi sangat dominan dalam bidang ekonomi setelah Indonesia merdeka 68 tahun lamanya. Tidak apa-apa mereka maju dalam bidang ekonomi, karena mereka adalah pekerja keras dan ulet, tetapi mayoritas penduduk ini yang merupakan “pribumi” harus juga mendapatkan keadilan dalam bidang ekonomi seperti di negeri jiran Malaysia.
  • 12. Itu adalah tugas pemerintah, yang harus memberi keadilan bagi kaum mayoritas yang tidak lain adalah “pribumi”. Tidak boleh pemerintah demi alasan stabilitas keamanan dan pertumbuhan ekonomi berubah prilaku bagaikan “penjajah” yang berkolaborasi dengan mereka yang telah menjadi “penguasa ekonomi”, dan menjadikan TNI dan Polisi sebagai penjaga keamanan mereka. Kalau ada yang mengeritik dan melakukan perlawanan atas ketidakadilan, mereka dianggap sebagai musuh dan diperangi seperti di masa penjajahan.
  • 13. 4. Alasan Ekonomis Isu penting dalam bidang ekonomi, sama dengan isu dalam bidang sosial dan hukum yaitu keadilan. Masalah keadilan dalam bidang ekonomi adalah satu keadaan atau situasi di mana setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya. Jadi isu keadilan dalam bidang ekonomi adalah perlakuan yang adil bagi setiap orang untuk mendapatkan penghidupan yang layak sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang ada. Persoalannya, untuk memberikan keadilan bagi seluruh rakyat, dengan cara dan sistem apa? Menurut saya, hampir mustahil bisa diwujudkan keadilan dalam bidang ekonomi jika yang diberlakukan adalah sistem “free fight competition”. Mesti ada special treatment dan affirmative action dari pemerintah untuk memajukan kaum “pribumi” yang mayoritas adalah wong cilik yang lemah dalam segala hal.
  • 14. 5. Alasan Hukum Hukum yang dibangun belum berdasarkan persamaan hukum. Hukum masih bagaikan pisau “tajam ke bawah dan tumbul ke atas”. Belum dirasakan adanya keadilan di bidang hukum. Akibat belum tegaknya hukum, maka masyarakat merasa kehilangan rasa keadilan dalam bidang-bidang yang lain. Dampaknya, kita rasakan bahwa persatuan yang dibangun diatas landasan ketidakadilan hukum, adalah merupakan “persatuan yang bersifat semu”. Persatuan Indonesia akan kukuh kalau persatuan dibangun diatas landasan keadilan hukum, ekonomi, politik, sosial dan sebagainya.
  • 15. Penting Memajukan Pribumi Setidaknya ada dua faktor yang mendorong semakin pentingnya membangun kekuatan ekonomi kaum pribumi di Indonesia. Pertama, faktor internal mutlak mewujudkan tujuan Indonesia merdeka yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila dan ajaran agama yang dianut bangsa Indonesia. Ini amat penting karena Indonesia menghadapi tantangan internal yang sangat banyak dan berat. Kalau tidak diatasi, maka hanya menunggu waktu Indonesia bubar. Kedua, faktor eksternal. Dunia tengah berubah. 1) Tahun 2015 akan diberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN dan Masyarakat ASEAN, di mana warga dari negara-negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Pilipina dan lain, akan bebas masuk ke Indonesia, begitu juga sebaliknya WNI bebas untuk bekerja, membuka bisnis dan lain sebagainya di negara manapun khususnya di ASEAN. Masyarakat Indonesia terutama kaum pribumi yang tidak pernah dipersiapkan dan tidak siap akan semakin termarjinalisasi.
  • 16. 2) Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang melimpah akan terus diperebutkan oleh bangsa-bangsa yang sudah maju, melalui berbagai perusahaan multi national corporation yang disokong negaranya. Kalau kaum pribumi lemah, maka mereka akan semakin leluasa “menjarah” kekayaan alam Indonesia dengan bekerja sama penguasa politik dan penguasa ekonomi, sehingga persatuan dan kesatuan semakin rapuh. 3) Kekuatan politik dan ekonomi dunia tengah bergeser ke China. Indonesia akan menghadapi dilema besar, disatu sisi Amerika Serikat akan tetap mempertahankan Indonesia dari hegemoninya karena sangat menguntungkan bagi negaranya dari penguasaan kekayaan alam Indonesia oleh berbagai perusahaan Multi National Corporation (MNC) dari Amerika Serikat. Sementara China memiliki kepentingan ekonomi, politik dan pertahanan keamanan supaya Indonesia sebagai negara keempat terbesar penduduknya masuk ke dalam hegemoninya.
  • 17. Supaya Indonesia bisa survive, bangkit dan maju, maka satu-satunya cara, pemerintah harus bekerja keras memajukan seluruh bangsa Indonesia. Kaum pribumi yang saat ini marjinal secara ekonomi, tidak punya pilihan kecuali mendorong kemajuan mereka. Jika hal tersebut dibiarkan dan tidak ada upaya yang serius untuk membangun kaum pribumi dalam bidang ekonomi, maka menunggu saja bubarnya Indonesia. Papua akan segera merdeka, menyusul Aceh dan beberapa provinsi. Akan terjadi rallying point (titik temu) dengan kepentingan eksternal yang ingin menguasai beberapa bagian dari Indonesia yang memiliki kekayaan alam yang luar biasa, dengan kepentingan internal Indonesia yaitu kaum pribumi yang tidak puas karena diperlakukan tidak adil dalam berbagai bidang terutama dalam bidang ekonomi sehingga merasa seperti hidup dalam alam penjajahan.
  • 18. Apa yang Harus Dilakukan Untuk membangun kaum pribumi sebesarnya tidak terlalu sulit. Kuncinya ada kemauan politik dan keberanian politik. Kalau sudah ada kemauan politik dan keberanian politik, maka dapat ditempuh dua cara. Pertama, secara revolusioner, Lakukan nasionalisasi berbagai perusahaan asing yang selama ini “menjarah” kekayaan alam Indonesia, dengan mewujudkan pasal 33 ayat (3) “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Kalau cara ini dilakukan, maka rakyat yang selama ini termarjinalisasi akan tumbuh harapan baru, bahwa harapan untuk masa depan masih ada. Apalagi kalau diberitahu untuk membangun kaum pribumi yang belum maju setelah 68 tahun Indonesia merdeka. Mereka akan memberikan dukungan (support) kepada pemerintah.
  • 19. Kedua, secara evolusioner. Bisa juga ditempuh cara-cara yang Malaysia lakukan dalam membangun kaum pribumi (bumiputera). Malaysia telah memberi bukti sukses membangun pribumi (bumiputera). Pemerintah Indonesia bisa belajar dari Malaysia, apa yang harus dilakukan untuk memberdayakan dan memajukan kaum pribumi (bumiputera) di negeri jiran itu. Akan tetapi, tidak mudah melakukannya di Indonesia karena di Indonesia yang menguasai media adalah penguasa ekonomi (pemodal), sehingga bisa terjadi kolaborasi dengan mereka yang memiliki kepentingan untuk menggagalkan program pribumisasi. Selain itu, kepentingan eksternal pasti ikut bermain untuk menggagalkan program memajukan kaum pribumi, karena mereka lebih senang kelompok pribumi yang mayoritas Muslim tetap marjinal dibidang ekonomi, sedang yang minoritas menguasai ekonomi. Ini cara yang lebih mudah untuk menguasai dan mengendalikan Indonesia dari luar. Skenario semacam itu, harus diakhiri dan dilawan karena sekali lagi bertentangan dengan tujuan Indonesia merdeka yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila. Jakarta, 19 Januari 2014