SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
1
MAKALAH
Hak Asasi Manusia dan Perkembangannya di Indonesia
Dosen Pengampu :
Bakhrul Huda, M.E.I
Oleh :
Azis Kinanda Putra (G91219068)
Eka Maysara Amalia (G71219041)
PRODI ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2020
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga dalam
kesempatan yang berbahagia ini kami masih diberi nikmat dan karunia
oleh-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Hak
Asasi Manusia dan Perkembangannya di Indonesia”.
Dalam penyusunan makalah ini kami ucapkan terima kasih kepada
Bapak Bakhrul Huda, M.E.I. selaku dosen pengampu kami yang telah
memberikan tugas dan membimbing kami selama pembelajaran satu
semester ke depan
Tak ada gading yang tak retak. Seperti ungkapan tersebut kami
menyadari makalah ini masih terdapat kekurangan dan kekhilafan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan
makalah ini. Terlepas dari kekurangan makalah ini, kami berharap
semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Amin. Akhir kata kami
ucapkan terima kasih.
Surabaya, 27 februari 2020
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman Depan ................................................................................................ 1
Kata Pengantar……………………………………………………………….. 2
Daftar Isi ……………………………………………………………………...3
Bab I Pendahuluan …………………………………………………………....4
A.Latar Belakang ………………………………………………………. 4
B.Rumusan Masalah ………………………………………………….... 4
C.Tujuan Penulisan …………………………………………………….. 5
Bab II Pembahasan ………………………………………………………….. 6
A.Pengertian HAM dan Hakikatnya ……………...……………………. 6
B.Perkembangan Pemikiran HAM ………………….…………………. 7
C.Bentuk-bentuk HAM .. ……………………………………………… 10
D.Nilai-Nilai HAM ……………….……………...……………………. 13
E.HAM dalam Perpektif Islam …..………………….………………… 14
F.Pelanggaran dan Pengadilan HAM ……………………….………… 15
G.Penanggung Jawab dalam Penegakan ……………………….…….. 17
H.Perlindungan dalam Pemenuhan HAM ………………….………… 17
Bab III Penutup …………………………………………………………….. 20
A.Kesimpulan ……………………………………………………........ 20
Daftar Pustaka
4
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak asasi manusia ialah hak-hak dasar yang dimiliki pribadi manusia secara modrat
ini berarti bahwa hak itu anugerah tuhan Yang Maha Esa kepada manusia. Oleh karena
itu hak asasi tidak dapat dipisahkan dari pribadi manusia.
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri sendiri manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait
dengan interaksinya atara individua tau dengan instans. Hak juga merupakan sesuatu yang
harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering dibicarakan dan dibahas
terutama di era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam
era reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan
hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain.
Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang
bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati,
dijaga, dan dlindungi.Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya
menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara
kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum.
Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain, dalam usaha
perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri. Dalam hal ini penulis merasa
tertarik untuk membuat makalah tentang HAM.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan Hakikat HAM ?
2. Apa Perkembangan Pemikiran dan Penegakan HAM ?
3. Apa Bentuk-bentuk dan Nilai-nilai HAM ?
4. Apa pengertian HAM dalam perspektif islam ?
5
5. Apa Pelanggaran dan Pengadilan ?
6. Apa Penanggung jawab dalam penegakan ?
7. Apa Perlindungan dan Pemenuhan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Hak Asasi Manusia dan Hakikatnya
2. Untuk mengetahui Perkembangan Pemikiran dan Perkembangan Pemikiran HAM
3. Untuk mengetahui Bentuk dan Nilai-nilai HAM di Indonesia
4. Untuk mengetahui pandangan HAM dalm perspektif Islam
5. Untuk mengetahui Contoh Kasus pelanggaran yang ada di indonesia
6. Untuk mengetahui Penanggung jawab dalam penegakan HAM
7. Untuk mengetahui Perlindungan dan Pemenuhan HAM Di Indonesia
6
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian HAM dan Hakikatnya
Yang dimaksud dengan hak-hak asasi manusia ialah hak-hak dasar yang dibawa sejak
lahir, yang melekat pada esensinya sebagai anugerah Allah.
Menurut Prof.Mr. Koentjoro Poerbopranoto (1976), mendefinisikan Hak Asasi
adalah yang bersifat asasi artinya hak-hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya
yang tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya, sehingga bersifat suci. Jadi hak asasi
dapat dikatakan sebagai hak dasar yang dimiliki oleh setiap pribadi manusia sehingga
hak asasi itu tidak dapat dipisahkan dari eksistensi pribadi manusia itu sendiri.
Prof. Dr. Mariam Budihardjo (1978), mendefinisikan sebagai hak yang dimiliki
manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahirannya atau
kehadirannya di dalam kehidupan bermasyarakat.
o HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia, sesuai dengan
kodratnya (Kaelan: 2002).
o Menurut pendapat Jan Materson (dari komisi HAM PBB), dalam
Teaching Human Rights, United Nations sebagaimana dikutip Baharuddin
Lopa menegaskan bahwa HAM adalah hak-hak yang melekat pada setiap
manusia, yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia.
o John Locke menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak yang diberikan
langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati.
(Mansyur Effendi, 1994).
o Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM
disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat
pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan
7
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia”
o Ciri Pokok Hakikat HAM
o Berdasarkan beberapa rumusan HAM di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang
beberapa ciri pokok hakikat HAM yaitu:
o HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM adalah bagian dari
manusia secara otomatis.
o HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras,
agama, etnis, pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa.
o HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak untuk
membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM
walaupun sebuah Negara membuat hukum yang tidak melindungi atau
melanggar HAM (Mansyur Fakih, 2003).
Hakikat HAM adalah merupakan upaya menjaga keselamatan, eksistensi manusia
secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan
kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung
tinggi HAM menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama antara individu,
pemerintah, dan Negara.
B. Perkembangan Pemikiran HAM 1908 Sampai Sekarang.
- Periode 1907-1945
1. Boedi Oetomo 20 Mei 1908: Perjuangan hak berserikat dan mengeluarkan
pendapat melalui "Goeroe Desa"
2. Perhimpunan Indonesia: Perjuangan hak menentukan nasib sendiri.
3. Serikat Islam (1911): Perjuangan hak memperoleh penghidupan yang layak.
-Periode 1945 - 1950
1. Maklumat Politik Pemerintah 1 November 1945 tentang pengumuman akan
dilaksanakan pemilu.
8
2. Maklumat pemerintah 3 November 1945 tentang memberi keleluasaam untuk
mendirikan partai
3. Maklumat Pemerintah 14 November 1945 tentang mengubah sistem
presidensial menjadi sistem perlementer.
- Periode 1950 - 1959
1. HAM menikmati bulan madu, banyak parpol tumbuh dengan beragam
ideologi.
2. Pers menikmati kebebasan
3. Pemilu berlangsung bebas, fair, dan demokratis.
- Periode 1959 - 1966
1. HAM direstriksi di mana Soekarno kembali ke sistem presidensial dan
demokrasi terpimpin.
2. Soekarno menata kembali sistem politik, sesuai dengan demokrasi terpimpin
3. Melalui Penpres No.7/1959 Soekarno menyederhanakan Parpol.
- Periode 1966 - 1998
1. Tahap Represi dan pembentukan jaringan (1966 - 1998).Karena represi Orba,
korban meminta bantuan masyarakat Internasional.
2. Tahap penyangkalan mengahadapi tekanan Internasional. Soeharto
menyangkal dengan alasan HAM produk barat dan tidak sesuai dengan budaya
bangsa.
3. Tahap konsesi Orba kian terdesak ketika bantuan luar dipersyaratkan dengan
kondisi HAM.
- Periode 1998 - Sekarang
1. Tahap status penentuan
2. Perubahan UUD 1945
3. Ratifikasi Konvensi Anti Penyiksaan (1998)
9
4. UU No. 26 /1999 tentang Pencabutan Uu Subversi
5. Tahap penataan aturan secara konsisten
6. Demokrasi dan negara berdasarkan Instrumen HAM.
7. HAM sebagai tatanan sosial.
Perkembangan Pemikiran HAM
Dibagi dalam 4 generasi yaitu :
a) Generasi Pertama berpendapat bahwa pemikiran HAM hanya berpusat pada
bidang hukum dan politik. Fokus pemikiran HAM Generasi Pertama pada
bidang hukum dan politik disebabkan oleh Dampak dan Situasi Perang Dunia
Kedua, Totaliterisme dan adanya keinginan Negara-Negara yang baru
merdeka untuk menciptakan sesuatu tertib hukum yang baru
b) Generasi Kedua pemikiran HAM tidak saja menuntut hak Yuridis melainkan
juga Hak Sosial, Ekonomi, Politik dan Budaya. Jadi pemikiran HAM Generasi
Kedua menunjukkan keluasan pengertian konsep dan cakupan Hak Asasi
Manusia.
c) Generasi Ketiga sebagai Reaksi Pemikiran HAM Generasi Kedua. Generasi
Ketiga menjanjikan adanya kesatuan antara Hak Ekonomi, Politik, Budaya dan
Hukum dalam suatu keranjang yang disebut dengan hak-hak melaksanakan
pembangunan. Dalam pelaksanaannya hasil pemikiran HAM Generasi Ketiga
juga mengalami ketidakseimbangan dimana terjadi penekanan terhadap hak
ekonomi dalam arti pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama,
sedangkan hak lainnya terabaikan sehingga menimbulkan banyak korban
karena banyak hak-hak rakyat lainnya yang dilanggar.
d) Generasi Keempat yang mengkritik peranan Negara yang sangat dominan
dalam proses pembangunan yang terfokus pada Pembangunan Ekonomi dan
menimbulkan dampak negative seperti diabaikannya aspek kesejahteraan
rakyat. Selain itu program pembangunan yang dijalankan tidak berdasarkan
kebutuhan rakyat secara keseluruhan melainkan memenuhi kebutuhan
sekelompok elit.
10
C. Bentuk-bentuk HAM
HAM menurut Prof. Bagir Manan terbagi pada beberapa kategori yaitu: hak sipil,
hak politik, hak ekonomi, hak sosial dan budaya. Hak sipil terdiri dari hak
diperlakukan sama dimuka hukum, hak bebas dari kekerasan, hak khusus bagi
kelompok anggota masyarakat tertentu dan hak hidup dan kehidupan. Hak politik
terdiri dari kebebasan berserikat dan berkumpul, hak kemerdekaan mengeluarkan
pikiran dengan lisan dan tulisan, dan hak menyampaikan pendapat dimuka umum. Hak
ekonomi terdiri dari hak jaminan sosial, hak perlindungan kerja, hak perdagangan, dan
hak pembangunan berkelanjutan. Hak sosial budaya terdiri dari hak memperoleh
kesehatan, dan hak memperoleh perumahan dan pemukiman.
Sedangkan Prof. Baharudin Lopa mambagi HAM menjadi beberapa jenis yaitu hak
persamaan dan kebebasan, hak hidup, hak memperoleh perlindungan, hak
penghormatan pribadi, hak menikah dan berkeluarga, hak wanita sederajat dengan
pria, hak anak dari orang tua, hak memperoleh pendidikan, hak kebebasan memilih
agama, hak kebebasan bertindak dan mencari suaka, hak untuk bekerja, hak
memperoleh kesempatan yang sama, hak milik pribadi, hak menikmati hasil atau
produk ilmu, hak tahan dan narapidana.
Dalam Deklarasi Universal tentang HAM (Universan Declaration of Human
Rights) atau yang dikenal dengan istilah DUHAM, hak Asasi Manusia terbagi kedalam
beberapa jenis, yaitu hak personal (hak jaminan kebutuhan pribadi), hak legal (hak
jaminan perlindungan hukum), hak sipil dan politik, hak subtistensi (hak jaminan
adanya sumber daya untuk menunjang kehidupan) serta hak ekonomi, sosial dan
budaya. Hak personal, hak legal, hak sipil dan politik yang terdapat dalam pasal 3 – 21
dalam DUHAM tersebut memuat:
a) Hak untuk hidup, kebebasan dan keamanan pribadi;
b) Hak bebas dari perbudakan dan penghambaan;
c) Hak bebas dari penyiksaan atau perlakuan maupun hukuman yang kejam, tak
berprikemanusiaan maupun merendahkan derajat kemanusiaan;
d) Hak untuk memperoleh pengakuan hukum dimana saja secara pribadi;
e) Hak untuk pengakuan hukum secara efektif;
11
f) Hak bebas dari penangkapan, penahanan atau pembuangan yang sewenag-wenang;
g) Hak untuk peradilan yang independen dan tidak memihak;
h) Hak untuk praduga tak bersalah sampai terbukti bersalah;
i) Hak bebas dari campur tangan yang sewenang-wenang terhadap kekuasaan pribadi,
keluarga, tempat tinggal maupun surat-surat;
j) Hak bebas dari serangan terhadap kehorkehormatan dan nama baik;
k) Hak atas perlindungan hukum terhadap serangan semacam itu;
l) Hak bergerak;
m) Hak memperoleh suaka;
n) Hak atas suatu kebangsaan;
o) Hak untuk menikah dan membentuk keluarga;
p) Hak untuk mempunyai hak milik;
q) Hak bebas berpikir, dan berkesadaran dan beragama;
r) Hak bebas berpikir dan menyatakan pendapat;
s) Hak untuk berhimpun dan berserikat;
t) Hak untuk mengambil bagian dalam pemerintahan dan hak atas akses yang sama
terhadap pelayanan masyarakat.
Sedangkan hak ekonomi, sosial dan budaya berdasarkan pada pernyataan DUHAM
menyangkut hal-hal sebagai berikut, yaitu:
a. Hak atas jaminan sosial;
b. Hak untuk bekerja;
c. Hak atas upah yang sama untuk pekerjaan yang sama;
d. Hak untuk bergabung dalam serikat-serikat buruh;
e. Hak atas istirahat dan waktu senggang;
12
f. Hak atas standar hidup yang pantas dibidang kesehatan dan kesejahteraan;
g. Hak atas pendidikan;
h. Hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan yang berkebudayaan dari masyarakat.
Sementara itu dalam UUD 1945 (amandemen I – IV UUD1945) memuat hak asasi
manusia yang terdiri dari hak :
a. Hak kebebasan untuk mengeluarkan pendapat;
b. Hak kedudukan yang sama di dalam hukum;
c. Hak kebebasan berkumpul;
d. Hak kebebasan beragama;
e. Hak penghidupan yang layak;
f. Hak kebebasan berserikart;
g. Hak memperoleh pengajaran atau pendidikan;
Selanjutnya secara operasional beberapa bentuk HAM yang terdapat dalam undang UU
Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM sebagai berikut:
a. Hak untuk hidup;
b. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan;
c. Hak mengembangkan diri;
d. Hak memperoleh keadilan;
e. Hak atas kebebasan pribadi;
f. Hak atas rasa aman;
g. Hak atas kesejahteraan;
h. Hak urut turut serta dalam pemerintahan;
i. Hak wanita;
13
j. Hak anak.
D. Nilai-nilai HAM
Nilai-nilai HAM terdapat dalam:
Universal Declaration of Human Rights, menyatakan bahwa setiap orang mempunyai:
a. Hak untuk hidiup
b. Kemerdekaan dan keamanan badan
c. Hak untuk diakui kepribadiannya menurut hukum
d. Hak untuk memperoleh perlakuan yang sama dengan orang lain menurut hukum.
e. Hak untuk mendapat jaminan hukum dalam perkara pidana seperti di periksa
dimuka umum, dianggap tidak bersalah, kecuali ada bukti yang sah.
f. Hak untuk masuk dan keluar wilayah suatu negara.
g. Hak untuk mendapat hak milik atas benda.
h. Hak untuk bebas mengutarakan oikiran dan perasaan.
i. Hak untuk bebas memeluk agama serta mempunyai dan mengeluarkan pendapat.
j. Hak untuk berapat dan berkumpul.
k. Hak untuk mendapat jaminan sosial.
- Pengertian Pandangan HAM Partikular
HAM juga tidak hanya dilihat secara universal namun juga bisa diihat secara
partikular. Untuk pandangan HAM secara partikular ini biasnaya dianut oleh
negara yang berkembang maupun negara timur. HAM partikular di suatu negara ini
lebih mengutamakan nilai budaya suatu negara tersebut. Penegakan HAM disini
dikembalikan kepada negara masing-masing. HAM secara partikular ini juga bisa
didefinisikan jika HAM sebuah negara itu disesuaikan dengan kondisi negara
tersebut. Menurut UU nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, HAM di
Indonesia sendiri mendasar kepada hak yang diberikan Tuhan yang juga
mengedepankan nilai yang relatif, dimana bias.
14
- Nilai HAM (Partikular)
artinya nilai-nilai ham sangat konstekstual yaitu mempunyai kekhususan dan tidak
berlaku untuk setiap negara karena ada keterikatan dengan nilai-nilai kultural yang
tumbuh dan berkembang pada suatu negara.
E. HAM dalam perspektif Islam
Menurut (Drs. Musthafa Kamal Pasha, B.Ed.) Perjuangan umat manusia untuk
merebut kembali hak-hak asasi yang dibawanya secara heriditer dari tangan-tangan
para penguasa tidak saja di mulai sejak Raja Jhon dari inggris pada tahun 1215,
ketika raja memberikan beberapa hak kepada kaum bangsawan bawahannya sebagai
hasil perjuangan dan tuntutan mereka. Perjuangan menegakkan hak-hak asasi
manusia telah jauh melampaui kurun yang dapat dicatat oleh para sejarahwan.
Perjuangan terhadap hak-hak tersebut telah dirintis dan diperjuangkan oleh
para Nabi dan Utusan Allah dengan gigihnya beberapa ribu tahun sebelum Masehi.
Sesungguhnyalah, bahwa seluruh Rasul Allah dan para Nabi, baik yang namanya
disebut dalam al-Qur'an ataupun yang tidak disebutkan (QS-40:78) semuanya adalah
pejuang-pejuang penegak hak-hak asasi manusia yang paling gigih.
Al-Qur’an menegaskan bahwa agama islam adalah agama yang mengandung
ajaran yang sangat sempurna (al-Maidah:3). Islam adalah perpaduan yang sangat
sempurna antara agama, system politik, pandangan hidup dan penafsiran sejarah.
Sementara H.A.R. Gibb seorang orientalis terbesar abad XX, setelah mempelajari
Islam dari sumber aslinya, yaitu dengan cara tinggal untuk menetap di Mesir
beberapa tahun, bergaul dan berdiskusi dengan beberapa guru besar dari Universitas
Al-Azhar dengan jujur dan obyektif mengatakan bahwa “islam is indeed much more
than a system of teology. Islam is complete civilization”, sungguh ajaran Islam jauh
lebih banyak dari sebuah system teologi. Islam adalah seradaban yang sangat
sempurna.
Dari beberapa penegasan diatas dapat dinyatakan bahwa sesungguhnya ajaran
islam sangat menaruh perhatian terhadap hak-hak asasi yang dimilki oleh manusia.
Bahkan dapat dikatakan islam merupakan agama yang paling peduli terhadap harkat
dan martabat manusia tanpa kecuali dan tanpa diskrinasi, jauh melebihi dari lainnya.
15
F. Pelanggaran dan Pengadilan HAM
Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk aparat negara baik disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang
secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM
seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak
didapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang
berlaku (UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM). Sedangkan bentuk pelanggaran
HAM ringan selain dari kedua bentuk pelanggaran HAM berat itu.
Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras,
kelompok etnis dan kelompok agama. Kejahatan genosida dilakukan dengan cara
membunuh anggota kelompok, mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang
berat terhadap anggota-anggota kelompok, menciptakan kondisi kehidupan kelompok
yang akan mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya,
memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam
kelompok, dan memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke
kelompok lain (UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM).
Sementara itu kejahatan kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan
sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa
serangan tersebut tujukan secara langsung terhadap penduduk sipil berupa
pembunuhan, pemusnahan, perbudakan, pengusiran atau pemindahan penduduk secara
paksa, perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara
sewenang-wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum internasional,
penyiksaan, perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa atau bentuk-
bentuk kekerasan seksual lain yang setara, penganiayaan terhadap suatu kelompok
tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan,
etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain yang telah diakui secara universal
sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional, penghilangan orang secara
paksa, dan kejahatan apartheid.
16
Pelanggaran terhadap HAM dapat dilakukan oleh baik aparatur negara maupun
bukan aparatur negara (UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM). Karena itu
penindakan terhadap pelanggaran HAM tidak boleh hanya ditujukan terhadap aparatur
negara, tetapi juga pelanggaran yang dilakukan bukan oleh aparatur negara.
Penindakan terhadap pelanggaran HAM mulai dari penyelidikan, penuntutan, dan
persidangan terhadap pelanggaran yang terjadi harus bersifat non-diskriminatif dan
berkeadilan.Pengadilan HAM merupakan pengadilan khusus yang berada di
lingkungan pengadilan umum.
Penaggung jawab dalam penegakan (respection), pemajuan (promotion),
perlindungan (protection) dan pemenuhan (fulfill) HAM.
Tanggung jawab pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM tidak saja
dibebankan kepada negara, melainkan juga kepada individu warga negara.Artinya
negara dan individu sama-sama memiliki tanggung jawab terhadap pemajuan,
penghormatan dan perlindungan HAM. Karena itu, pelanggaran HAM sebenarnya
tidak saja dilakukan oleh negara kepada rakyatnya, melainkan juga oleh rakyat kepada
rakyat yang disebut dengan pelanggaran HAM secara horizontal.
- Contoh-Contoh Kasus Pelanggaran HAM
1. Terjadinya penganiayaan pada praja STPDN oleh seniornya dengan dalih pembinaan
yang menyebabkan meninggalnya Klip Muntu pada tahun 2003.
2. Dosen yang malas masuk kelas atau malas memberikan penjelasan pada suatu mata
kuliah kepada mahasiswa merupakan pelanggaran HAM ringan kepada setiap
mahasiswa.
3. Para pedagang yang berjualan di trotoar merupakan pelanggaran HAM terhadap para
pejalan kaki, sehingga menyebabkan para pejalan kaki berjalan di pinggir jalan
sehingga sangat rentan terjadi kecelakaan.
4. Para pedagang tradisioanal yang berdagang di pinggir jalan merupakan pelanggaran
HAM ringan terhadap pengguna jalan sehingga para pengguna jalan tidak bisa
menikmati arus kendaraan yang tertib dan lancar.
17
5. Orang tua yang memaksakan kehendaknya agar anaknya masuk pada suatu jurusan
tertentu dalam kuliahnya merupakan pelanggaran HAM terhadap anak, sehingga
seorang anak tidak bisa memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
G. Penanggung Jawab dalam Penegakan
Tanggung jawab pemajuan, penghormatan, dan perlindungan HAM tidak saja di
bebankan kepada negara melainkan juga kepada individu warga negara. Artinya
negara dan individu sama-sama memiliki tanggung jawab terhadap pemajuan
penghormatan dan perlindungan HAM.
Dalam kaitanya dengan individu tersebut, mickelmengajukan tiga alasan:
1. Sejumlah besar problem HAM tidak hanya melibatkan aspek pemerintah tetapi juga
kalangan swasta atau kalangan diluar negara, dalam halini adalah rakyat.
2. HAM sejatinya bersandar pada pertimbangan-pertimbangan normatif agar umat
manusia diperlakukan dengan human-dignity-nya.
3. Individu memiliki tanggung jawab atas dasarprinsip-prinsip demokrasi dimana
setiap orang memiliki kewajiban-kewajiban atau ikut mengawasi tindakan
pemerintah. Dalam masyarakat demokratis, sesuatu yang menjadi kewajiban
pemerintah juga menjadi kewajiban rakyat.
H. Perlindungan dalam pemenuhan HAM Di Indonesia
Pelaksanaan perlindungan atas HAM di Indonesia dari zaman kemerdekaan sampai
dengan sekarang sangatlah jauh dari harapan yang diinginkan, di mana pelaksanaan
pemajuan, perlindungan, penegakan, dan pemenuhan HAM tidak berjalan dengan
semestinya. Hal ini tercemin dari berbagai kejadian antara lain berupa penangkapan
yang tidak sah, penculikan, penganiayaan, pemerkosaan, pembunuhan, pembakaran,
perbuatan yang tidak menyenangkan dan lain sebagainya. Pelanggaran tidak saja
dilakukan oleh penguasa terhadap rakyat, melainkan terjadi dalam hubungan antara
sesama anggota masyarakat.
18
Semakin banyaknya perilaku pelanggaran HAM, maka pada tahun 1993 berdiri
sebuah Lemabaga Nasional yang bertugas untuk menangani persoalan-persoalan
HAM, terutama dalam kerangka memajukan dan melindungi HAM, berdasarkan
Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun `1993, tentang Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia (KOMNAS HAM).
Salah satu peranan KOMNAS HAM adalah mengawasi pemenuhan hak-hak
terhadap kelompok-kelompok orang atau komunitas dalam suatu masyarakat yang
rentan menjadi korban pelanggaran HAM.
Upaya perlindungan HAM penekanannya pada berbagai tindakan pencegahan
terhadap terjadinya pelanggaran HAM. Perlindungan HAM terutama melalui
pembentukan instrument hukum dan kelembagaan HAM. Juga dapat melalui berbagai
factor yang berkaitan dengan upaya pencegahan HAM yang dilakukan individu
maupun masyarakat dan negara. Negara lah yang memiliki tugas utama untuk
melindungi warga negaranya termasuk hak-hak asasinya. Meskipun di Indonesia telah
ada jaminan secara konstitusional maupun telah dibentuk Lembaga untuk
penegakannya, tetapi belum menjamin bahwa hak asasi manusia dilaksanakan dalam
kenyataan kehidupan sehari-hari atau dalam pelaksanaan pembangunan.
Lembaga-lembaga perlindungan hak asasi manusia, di Indonesia pelaksanaannya
upaya perlindungan HAM dilakukan oleh Lembaga Milik Pemerintah dan Lembaga
Milik Swasta lain yang berwenang, antara lain berikut ini :
1)Kepolisian
2)Kejaksaan
3)Komnas HAM
4)Pengadilan HAM di Indonesia
5)Lembaga Bantuan Hukum di Indonesia
6)Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum Perguruan Tinggi
7)Komnas Perempuan
8)Komnas Anak
UUD 1945 menjamin perlindungan HAM, misalnya pengakuhan dan
jaminan hak atas persamaan hukum, jaminan hak untuk bebas dari tindakan
diskriminasi dalam berbagai bentuknya, hak untuk bebas dari penyiksaan, dan
lain sebagainya. UU Nomer 39 Thn. 1999, selain mengatur tentang berbagai hak
19
yang dijamin, juga menjelaskan tentang tanggung jawab Pemerintah dalam
Penghormatan, Perlindungan, dan Pemenuhan HAM, serta mengatur tentang
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Jaminan perlindungan
HAM dalam berbagai peraturan tersebut, memberikan kewajiban kepada Negara
dan utamanya adalah Pemerintah terhadap Hak-Hak yang dijamin. Komitme
Negara dalam menghormati, melindungi, dan memenuhi HAM tersebut
kemudian dilakukan dengan terus menerus mengupayakan adanya
pembentukan, perubahan dan pencabutan regulasi-regulasi yang dimaksud
untuk memperkuat perlindungan HAM.
Dalam Undang-Undang No. 39 Th. 1999, Pelanggaran HAM diartikan
sebagai setiap perbuatan seseorang atau kelompok yang termasuk aparat Negara
baik disengaja maupun tidak disengaja, atau kelalaian yang melawan hukum
mengurangi, menghalangi, membatasi dana atau mencabut Hak Asasi Manusia
Seseorang atau Kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang, dan tidak
mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum
yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang dimilki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya
setiap individu mempunyai keinginan agar HAM nya terpenuhi tapi satu hal yang perlu
kita ingat bahwa “Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain”. Dalam
kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undang RI, dimana
setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok, atau
suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan
HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan
HAM sebagimana terdapat dalam Undang-undang pengadilan HAM.
21
DAFTAR PUSTAKA
1. Drs. Musthafa Kamal Pasha, B.Ed.dkk Yogyakarta :Citra karsa Mandiri,2002.
2. Drs. H.Wrman Burhan, M.PKN (PT. Raja Grafindo Persada,Jakarta).
3. Kaelani MS., 2002, Pendidikan Kewarganegaraan untuk perguruaan
tinggi,Paradigma, Yogyakarta
4. Pranoto, 2000, SAP Pengaruh Masing-masing Gatra pada Ketahanan
Demokrasi dan Lingkungan Hidup, Jakarta.
5. Muladi, H.2005. Hak Asasi Manusia. Hakekat, konsep dan implikasinya
dalam Persepektif Hukum Masyarakat, Bandung:Refika Aditama
6. Abdullah, H.Rozali.Perkembangan Ham dan Keberadaan peradilan HAM Di
Indonesia. Bogor:Ghalia Indonesia
7. Josef M MONTERIO, S.H.,M.H., Pendidikan Kewarganegaraan Perjuangan
Membentuk Karakter Bangsa.,Yogyakarta
8. Laurensius Arliman S., KOMNAS HAM dan Perlindungan Anak Pelaku
tindak pidana.
9. Rendi Adiwilaga, Yani Alfian dan Ujud Rusdia-2018
10. Ubaedillah, Abdul Rozak. 2003. Pendidikan Kewarga[negara]an (Civic
Education). Pancasila, Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat
Madani, (Edisi Revisi). ICCE UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.
11. Muhammad Erwin. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia
(Edisi Revisi). Refika Aditama. Bandung.

More Related Content

What's hot

Makalah hak azasi manusia
Makalah hak azasi manusiaMakalah hak azasi manusia
Makalah hak azasi manusiaYadhi Muqsith
 
Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA salsa moyara
 
Makalah Hak Asasi Manusia dalam Nilai Pancasila
Makalah Hak Asasi Manusia dalam Nilai PancasilaMakalah Hak Asasi Manusia dalam Nilai Pancasila
Makalah Hak Asasi Manusia dalam Nilai PancasilaSelvi Ramadhenisa
 
Makalah pancasila dan ham
Makalah pancasila dan hamMakalah pancasila dan ham
Makalah pancasila dan hamPutri Sanuria
 
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKN
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKNBab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKN
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKNIchsan Maulana
 
PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA }
PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA } PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA }
PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA } Rochmad Putra
 
MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR...
MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR...MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR...
MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR...Lisca Ardiwinata
 
KEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKAN
KEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKANKEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKAN
KEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKANAnis Lee Xie
 
HAM DALAM NILAI IDEAL SILA-SILA PANCASILA
HAM DALAM NILAI IDEAL SILA-SILA PANCASILAHAM DALAM NILAI IDEAL SILA-SILA PANCASILA
HAM DALAM NILAI IDEAL SILA-SILA PANCASILAFanol Girindra
 
Tugas 5 annisa nurul jannah
Tugas 5 annisa nurul jannahTugas 5 annisa nurul jannah
Tugas 5 annisa nurul jannahannisanj22
 

What's hot (18)

Makalah hak azasi manusia
Makalah hak azasi manusiaMakalah hak azasi manusia
Makalah hak azasi manusia
 
Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA
 
Makalah Hak Asasi Manusia dalam Nilai Pancasila
Makalah Hak Asasi Manusia dalam Nilai PancasilaMakalah Hak Asasi Manusia dalam Nilai Pancasila
Makalah Hak Asasi Manusia dalam Nilai Pancasila
 
Makalah pancasila dan ham
Makalah pancasila dan hamMakalah pancasila dan ham
Makalah pancasila dan ham
 
Makalah ham
Makalah hamMakalah ham
Makalah ham
 
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKN
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKNBab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKN
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKN
 
PKMakaah ham
PKMakaah hamPKMakaah ham
PKMakaah ham
 
PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA }
PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA } PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA }
PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA }
 
Makalah ham
Makalah hamMakalah ham
Makalah ham
 
181116213 makalah-ham-keadilan
181116213 makalah-ham-keadilan181116213 makalah-ham-keadilan
181116213 makalah-ham-keadilan
 
MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR...
MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR...MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR...
MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR...
 
Makalah ham
Makalah hamMakalah ham
Makalah ham
 
KEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKAN
KEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKANKEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKAN
KEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKAN
 
Makalah ham
Makalah hamMakalah ham
Makalah ham
 
HAM DALAM NILAI IDEAL SILA-SILA PANCASILA
HAM DALAM NILAI IDEAL SILA-SILA PANCASILAHAM DALAM NILAI IDEAL SILA-SILA PANCASILA
HAM DALAM NILAI IDEAL SILA-SILA PANCASILA
 
Ham
HamHam
Ham
 
Tugas 5 annisa nurul jannah
Tugas 5 annisa nurul jannahTugas 5 annisa nurul jannah
Tugas 5 annisa nurul jannah
 
Makalah menegakkan hak asasi manusia di indonesia
Makalah menegakkan hak asasi manusia di indonesiaMakalah menegakkan hak asasi manusia di indonesia
Makalah menegakkan hak asasi manusia di indonesia
 

Similar to Makalah ppkn Hak Asasi Manusia (20)

MAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docx
MAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docxMAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docx
MAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docx
 
Pejnegakan HAM di Indonesia
Pejnegakan HAM di Indonesia Pejnegakan HAM di Indonesia
Pejnegakan HAM di Indonesia
 
Makalah ham
Makalah hamMakalah ham
Makalah ham
 
Makalah ham
Makalah hamMakalah ham
Makalah ham
 
Makalah ham
Makalah hamMakalah ham
Makalah ham
 
Makalah ham
Makalah hamMakalah ham
Makalah ham
 
Makalah ham
Makalah hamMakalah ham
Makalah ham
 
Makalah ham (2)
Makalah ham (2)Makalah ham (2)
Makalah ham (2)
 
Jaml
JamlJaml
Jaml
 
Makalah hak asasi manusia (2)
Makalah hak asasi manusia (2)Makalah hak asasi manusia (2)
Makalah hak asasi manusia (2)
 
Makalah hak asasi manusia (3)
Makalah hak asasi manusia (3)Makalah hak asasi manusia (3)
Makalah hak asasi manusia (3)
 
4.ham dian 127855 copy
4.ham dian 127855   copy4.ham dian 127855   copy
4.ham dian 127855 copy
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusia
 
Makalah pcl
Makalah pclMakalah pcl
Makalah pcl
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
 
Makalah Kebebasan Beragama
Makalah Kebebasan BeragamaMakalah Kebebasan Beragama
Makalah Kebebasan Beragama
 
Modul p kn sma x persamaan derajat
Modul p kn sma x persamaan derajatModul p kn sma x persamaan derajat
Modul p kn sma x persamaan derajat
 
Makalah keawrganegaraan hw 4
Makalah keawrganegaraan hw 4Makalah keawrganegaraan hw 4
Makalah keawrganegaraan hw 4
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 

Makalah ppkn Hak Asasi Manusia

  • 1. 1 MAKALAH Hak Asasi Manusia dan Perkembangannya di Indonesia Dosen Pengampu : Bakhrul Huda, M.E.I Oleh : Azis Kinanda Putra (G91219068) Eka Maysara Amalia (G71219041) PRODI ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2020
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga dalam kesempatan yang berbahagia ini kami masih diberi nikmat dan karunia oleh-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Hak Asasi Manusia dan Perkembangannya di Indonesia”. Dalam penyusunan makalah ini kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Bakhrul Huda, M.E.I. selaku dosen pengampu kami yang telah memberikan tugas dan membimbing kami selama pembelajaran satu semester ke depan Tak ada gading yang tak retak. Seperti ungkapan tersebut kami menyadari makalah ini masih terdapat kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan makalah ini. Terlepas dari kekurangan makalah ini, kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Amin. Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Surabaya, 27 februari 2020 Penulis
  • 3. 3 DAFTAR ISI Halaman Depan ................................................................................................ 1 Kata Pengantar……………………………………………………………….. 2 Daftar Isi ……………………………………………………………………...3 Bab I Pendahuluan …………………………………………………………....4 A.Latar Belakang ………………………………………………………. 4 B.Rumusan Masalah ………………………………………………….... 4 C.Tujuan Penulisan …………………………………………………….. 5 Bab II Pembahasan ………………………………………………………….. 6 A.Pengertian HAM dan Hakikatnya ……………...……………………. 6 B.Perkembangan Pemikiran HAM ………………….…………………. 7 C.Bentuk-bentuk HAM .. ……………………………………………… 10 D.Nilai-Nilai HAM ……………….……………...……………………. 13 E.HAM dalam Perpektif Islam …..………………….………………… 14 F.Pelanggaran dan Pengadilan HAM ……………………….………… 15 G.Penanggung Jawab dalam Penegakan ……………………….…….. 17 H.Perlindungan dalam Pemenuhan HAM ………………….………… 17 Bab III Penutup …………………………………………………………….. 20 A.Kesimpulan ……………………………………………………........ 20 Daftar Pustaka
  • 4. 4 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hak asasi manusia ialah hak-hak dasar yang dimiliki pribadi manusia secara modrat ini berarti bahwa hak itu anugerah tuhan Yang Maha Esa kepada manusia. Oleh karena itu hak asasi tidak dapat dipisahkan dari pribadi manusia. Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri sendiri manusia yang dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan interaksinya atara individua tau dengan instans. Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering dibicarakan dan dibahas terutama di era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga, dan dlindungi.Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain, dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk membuat makalah tentang HAM. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dan Hakikat HAM ? 2. Apa Perkembangan Pemikiran dan Penegakan HAM ? 3. Apa Bentuk-bentuk dan Nilai-nilai HAM ? 4. Apa pengertian HAM dalam perspektif islam ?
  • 5. 5 5. Apa Pelanggaran dan Pengadilan ? 6. Apa Penanggung jawab dalam penegakan ? 7. Apa Perlindungan dan Pemenuhan ? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian Hak Asasi Manusia dan Hakikatnya 2. Untuk mengetahui Perkembangan Pemikiran dan Perkembangan Pemikiran HAM 3. Untuk mengetahui Bentuk dan Nilai-nilai HAM di Indonesia 4. Untuk mengetahui pandangan HAM dalm perspektif Islam 5. Untuk mengetahui Contoh Kasus pelanggaran yang ada di indonesia 6. Untuk mengetahui Penanggung jawab dalam penegakan HAM 7. Untuk mengetahui Perlindungan dan Pemenuhan HAM Di Indonesia
  • 6. 6 BAB 2 PEMBAHASAN A. Pengertian HAM dan Hakikatnya Yang dimaksud dengan hak-hak asasi manusia ialah hak-hak dasar yang dibawa sejak lahir, yang melekat pada esensinya sebagai anugerah Allah. Menurut Prof.Mr. Koentjoro Poerbopranoto (1976), mendefinisikan Hak Asasi adalah yang bersifat asasi artinya hak-hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya yang tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya, sehingga bersifat suci. Jadi hak asasi dapat dikatakan sebagai hak dasar yang dimiliki oleh setiap pribadi manusia sehingga hak asasi itu tidak dapat dipisahkan dari eksistensi pribadi manusia itu sendiri. Prof. Dr. Mariam Budihardjo (1978), mendefinisikan sebagai hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahirannya atau kehadirannya di dalam kehidupan bermasyarakat. o HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia, sesuai dengan kodratnya (Kaelan: 2002). o Menurut pendapat Jan Materson (dari komisi HAM PBB), dalam Teaching Human Rights, United Nations sebagaimana dikutip Baharuddin Lopa menegaskan bahwa HAM adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia, yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia. o John Locke menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati. (Mansyur Effendi, 1994). o Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan
  • 7. 7 dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia” o Ciri Pokok Hakikat HAM o Berdasarkan beberapa rumusan HAM di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang beberapa ciri pokok hakikat HAM yaitu: o HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM adalah bagian dari manusia secara otomatis. o HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis, pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa. o HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah Negara membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM (Mansyur Fakih, 2003). Hakikat HAM adalah merupakan upaya menjaga keselamatan, eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi HAM menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama antara individu, pemerintah, dan Negara. B. Perkembangan Pemikiran HAM 1908 Sampai Sekarang. - Periode 1907-1945 1. Boedi Oetomo 20 Mei 1908: Perjuangan hak berserikat dan mengeluarkan pendapat melalui "Goeroe Desa" 2. Perhimpunan Indonesia: Perjuangan hak menentukan nasib sendiri. 3. Serikat Islam (1911): Perjuangan hak memperoleh penghidupan yang layak. -Periode 1945 - 1950 1. Maklumat Politik Pemerintah 1 November 1945 tentang pengumuman akan dilaksanakan pemilu.
  • 8. 8 2. Maklumat pemerintah 3 November 1945 tentang memberi keleluasaam untuk mendirikan partai 3. Maklumat Pemerintah 14 November 1945 tentang mengubah sistem presidensial menjadi sistem perlementer. - Periode 1950 - 1959 1. HAM menikmati bulan madu, banyak parpol tumbuh dengan beragam ideologi. 2. Pers menikmati kebebasan 3. Pemilu berlangsung bebas, fair, dan demokratis. - Periode 1959 - 1966 1. HAM direstriksi di mana Soekarno kembali ke sistem presidensial dan demokrasi terpimpin. 2. Soekarno menata kembali sistem politik, sesuai dengan demokrasi terpimpin 3. Melalui Penpres No.7/1959 Soekarno menyederhanakan Parpol. - Periode 1966 - 1998 1. Tahap Represi dan pembentukan jaringan (1966 - 1998).Karena represi Orba, korban meminta bantuan masyarakat Internasional. 2. Tahap penyangkalan mengahadapi tekanan Internasional. Soeharto menyangkal dengan alasan HAM produk barat dan tidak sesuai dengan budaya bangsa. 3. Tahap konsesi Orba kian terdesak ketika bantuan luar dipersyaratkan dengan kondisi HAM. - Periode 1998 - Sekarang 1. Tahap status penentuan 2. Perubahan UUD 1945 3. Ratifikasi Konvensi Anti Penyiksaan (1998)
  • 9. 9 4. UU No. 26 /1999 tentang Pencabutan Uu Subversi 5. Tahap penataan aturan secara konsisten 6. Demokrasi dan negara berdasarkan Instrumen HAM. 7. HAM sebagai tatanan sosial. Perkembangan Pemikiran HAM Dibagi dalam 4 generasi yaitu : a) Generasi Pertama berpendapat bahwa pemikiran HAM hanya berpusat pada bidang hukum dan politik. Fokus pemikiran HAM Generasi Pertama pada bidang hukum dan politik disebabkan oleh Dampak dan Situasi Perang Dunia Kedua, Totaliterisme dan adanya keinginan Negara-Negara yang baru merdeka untuk menciptakan sesuatu tertib hukum yang baru b) Generasi Kedua pemikiran HAM tidak saja menuntut hak Yuridis melainkan juga Hak Sosial, Ekonomi, Politik dan Budaya. Jadi pemikiran HAM Generasi Kedua menunjukkan keluasan pengertian konsep dan cakupan Hak Asasi Manusia. c) Generasi Ketiga sebagai Reaksi Pemikiran HAM Generasi Kedua. Generasi Ketiga menjanjikan adanya kesatuan antara Hak Ekonomi, Politik, Budaya dan Hukum dalam suatu keranjang yang disebut dengan hak-hak melaksanakan pembangunan. Dalam pelaksanaannya hasil pemikiran HAM Generasi Ketiga juga mengalami ketidakseimbangan dimana terjadi penekanan terhadap hak ekonomi dalam arti pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama, sedangkan hak lainnya terabaikan sehingga menimbulkan banyak korban karena banyak hak-hak rakyat lainnya yang dilanggar. d) Generasi Keempat yang mengkritik peranan Negara yang sangat dominan dalam proses pembangunan yang terfokus pada Pembangunan Ekonomi dan menimbulkan dampak negative seperti diabaikannya aspek kesejahteraan rakyat. Selain itu program pembangunan yang dijalankan tidak berdasarkan kebutuhan rakyat secara keseluruhan melainkan memenuhi kebutuhan sekelompok elit.
  • 10. 10 C. Bentuk-bentuk HAM HAM menurut Prof. Bagir Manan terbagi pada beberapa kategori yaitu: hak sipil, hak politik, hak ekonomi, hak sosial dan budaya. Hak sipil terdiri dari hak diperlakukan sama dimuka hukum, hak bebas dari kekerasan, hak khusus bagi kelompok anggota masyarakat tertentu dan hak hidup dan kehidupan. Hak politik terdiri dari kebebasan berserikat dan berkumpul, hak kemerdekaan mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan, dan hak menyampaikan pendapat dimuka umum. Hak ekonomi terdiri dari hak jaminan sosial, hak perlindungan kerja, hak perdagangan, dan hak pembangunan berkelanjutan. Hak sosial budaya terdiri dari hak memperoleh kesehatan, dan hak memperoleh perumahan dan pemukiman. Sedangkan Prof. Baharudin Lopa mambagi HAM menjadi beberapa jenis yaitu hak persamaan dan kebebasan, hak hidup, hak memperoleh perlindungan, hak penghormatan pribadi, hak menikah dan berkeluarga, hak wanita sederajat dengan pria, hak anak dari orang tua, hak memperoleh pendidikan, hak kebebasan memilih agama, hak kebebasan bertindak dan mencari suaka, hak untuk bekerja, hak memperoleh kesempatan yang sama, hak milik pribadi, hak menikmati hasil atau produk ilmu, hak tahan dan narapidana. Dalam Deklarasi Universal tentang HAM (Universan Declaration of Human Rights) atau yang dikenal dengan istilah DUHAM, hak Asasi Manusia terbagi kedalam beberapa jenis, yaitu hak personal (hak jaminan kebutuhan pribadi), hak legal (hak jaminan perlindungan hukum), hak sipil dan politik, hak subtistensi (hak jaminan adanya sumber daya untuk menunjang kehidupan) serta hak ekonomi, sosial dan budaya. Hak personal, hak legal, hak sipil dan politik yang terdapat dalam pasal 3 – 21 dalam DUHAM tersebut memuat: a) Hak untuk hidup, kebebasan dan keamanan pribadi; b) Hak bebas dari perbudakan dan penghambaan; c) Hak bebas dari penyiksaan atau perlakuan maupun hukuman yang kejam, tak berprikemanusiaan maupun merendahkan derajat kemanusiaan; d) Hak untuk memperoleh pengakuan hukum dimana saja secara pribadi; e) Hak untuk pengakuan hukum secara efektif;
  • 11. 11 f) Hak bebas dari penangkapan, penahanan atau pembuangan yang sewenag-wenang; g) Hak untuk peradilan yang independen dan tidak memihak; h) Hak untuk praduga tak bersalah sampai terbukti bersalah; i) Hak bebas dari campur tangan yang sewenang-wenang terhadap kekuasaan pribadi, keluarga, tempat tinggal maupun surat-surat; j) Hak bebas dari serangan terhadap kehorkehormatan dan nama baik; k) Hak atas perlindungan hukum terhadap serangan semacam itu; l) Hak bergerak; m) Hak memperoleh suaka; n) Hak atas suatu kebangsaan; o) Hak untuk menikah dan membentuk keluarga; p) Hak untuk mempunyai hak milik; q) Hak bebas berpikir, dan berkesadaran dan beragama; r) Hak bebas berpikir dan menyatakan pendapat; s) Hak untuk berhimpun dan berserikat; t) Hak untuk mengambil bagian dalam pemerintahan dan hak atas akses yang sama terhadap pelayanan masyarakat. Sedangkan hak ekonomi, sosial dan budaya berdasarkan pada pernyataan DUHAM menyangkut hal-hal sebagai berikut, yaitu: a. Hak atas jaminan sosial; b. Hak untuk bekerja; c. Hak atas upah yang sama untuk pekerjaan yang sama; d. Hak untuk bergabung dalam serikat-serikat buruh; e. Hak atas istirahat dan waktu senggang;
  • 12. 12 f. Hak atas standar hidup yang pantas dibidang kesehatan dan kesejahteraan; g. Hak atas pendidikan; h. Hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan yang berkebudayaan dari masyarakat. Sementara itu dalam UUD 1945 (amandemen I – IV UUD1945) memuat hak asasi manusia yang terdiri dari hak : a. Hak kebebasan untuk mengeluarkan pendapat; b. Hak kedudukan yang sama di dalam hukum; c. Hak kebebasan berkumpul; d. Hak kebebasan beragama; e. Hak penghidupan yang layak; f. Hak kebebasan berserikart; g. Hak memperoleh pengajaran atau pendidikan; Selanjutnya secara operasional beberapa bentuk HAM yang terdapat dalam undang UU Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM sebagai berikut: a. Hak untuk hidup; b. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan; c. Hak mengembangkan diri; d. Hak memperoleh keadilan; e. Hak atas kebebasan pribadi; f. Hak atas rasa aman; g. Hak atas kesejahteraan; h. Hak urut turut serta dalam pemerintahan; i. Hak wanita;
  • 13. 13 j. Hak anak. D. Nilai-nilai HAM Nilai-nilai HAM terdapat dalam: Universal Declaration of Human Rights, menyatakan bahwa setiap orang mempunyai: a. Hak untuk hidiup b. Kemerdekaan dan keamanan badan c. Hak untuk diakui kepribadiannya menurut hukum d. Hak untuk memperoleh perlakuan yang sama dengan orang lain menurut hukum. e. Hak untuk mendapat jaminan hukum dalam perkara pidana seperti di periksa dimuka umum, dianggap tidak bersalah, kecuali ada bukti yang sah. f. Hak untuk masuk dan keluar wilayah suatu negara. g. Hak untuk mendapat hak milik atas benda. h. Hak untuk bebas mengutarakan oikiran dan perasaan. i. Hak untuk bebas memeluk agama serta mempunyai dan mengeluarkan pendapat. j. Hak untuk berapat dan berkumpul. k. Hak untuk mendapat jaminan sosial. - Pengertian Pandangan HAM Partikular HAM juga tidak hanya dilihat secara universal namun juga bisa diihat secara partikular. Untuk pandangan HAM secara partikular ini biasnaya dianut oleh negara yang berkembang maupun negara timur. HAM partikular di suatu negara ini lebih mengutamakan nilai budaya suatu negara tersebut. Penegakan HAM disini dikembalikan kepada negara masing-masing. HAM secara partikular ini juga bisa didefinisikan jika HAM sebuah negara itu disesuaikan dengan kondisi negara tersebut. Menurut UU nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, HAM di Indonesia sendiri mendasar kepada hak yang diberikan Tuhan yang juga mengedepankan nilai yang relatif, dimana bias.
  • 14. 14 - Nilai HAM (Partikular) artinya nilai-nilai ham sangat konstekstual yaitu mempunyai kekhususan dan tidak berlaku untuk setiap negara karena ada keterikatan dengan nilai-nilai kultural yang tumbuh dan berkembang pada suatu negara. E. HAM dalam perspektif Islam Menurut (Drs. Musthafa Kamal Pasha, B.Ed.) Perjuangan umat manusia untuk merebut kembali hak-hak asasi yang dibawanya secara heriditer dari tangan-tangan para penguasa tidak saja di mulai sejak Raja Jhon dari inggris pada tahun 1215, ketika raja memberikan beberapa hak kepada kaum bangsawan bawahannya sebagai hasil perjuangan dan tuntutan mereka. Perjuangan menegakkan hak-hak asasi manusia telah jauh melampaui kurun yang dapat dicatat oleh para sejarahwan. Perjuangan terhadap hak-hak tersebut telah dirintis dan diperjuangkan oleh para Nabi dan Utusan Allah dengan gigihnya beberapa ribu tahun sebelum Masehi. Sesungguhnyalah, bahwa seluruh Rasul Allah dan para Nabi, baik yang namanya disebut dalam al-Qur'an ataupun yang tidak disebutkan (QS-40:78) semuanya adalah pejuang-pejuang penegak hak-hak asasi manusia yang paling gigih. Al-Qur’an menegaskan bahwa agama islam adalah agama yang mengandung ajaran yang sangat sempurna (al-Maidah:3). Islam adalah perpaduan yang sangat sempurna antara agama, system politik, pandangan hidup dan penafsiran sejarah. Sementara H.A.R. Gibb seorang orientalis terbesar abad XX, setelah mempelajari Islam dari sumber aslinya, yaitu dengan cara tinggal untuk menetap di Mesir beberapa tahun, bergaul dan berdiskusi dengan beberapa guru besar dari Universitas Al-Azhar dengan jujur dan obyektif mengatakan bahwa “islam is indeed much more than a system of teology. Islam is complete civilization”, sungguh ajaran Islam jauh lebih banyak dari sebuah system teologi. Islam adalah seradaban yang sangat sempurna. Dari beberapa penegasan diatas dapat dinyatakan bahwa sesungguhnya ajaran islam sangat menaruh perhatian terhadap hak-hak asasi yang dimilki oleh manusia. Bahkan dapat dikatakan islam merupakan agama yang paling peduli terhadap harkat dan martabat manusia tanpa kecuali dan tanpa diskrinasi, jauh melebihi dari lainnya.
  • 15. 15 F. Pelanggaran dan Pengadilan HAM Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang berlaku (UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM). Sedangkan bentuk pelanggaran HAM ringan selain dari kedua bentuk pelanggaran HAM berat itu. Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis dan kelompok agama. Kejahatan genosida dilakukan dengan cara membunuh anggota kelompok, mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota-anggota kelompok, menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya, memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok, dan memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain (UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM). Sementara itu kejahatan kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut tujukan secara langsung terhadap penduduk sipil berupa pembunuhan, pemusnahan, perbudakan, pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa, perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum internasional, penyiksaan, perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa atau bentuk- bentuk kekerasan seksual lain yang setara, penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional, penghilangan orang secara paksa, dan kejahatan apartheid.
  • 16. 16 Pelanggaran terhadap HAM dapat dilakukan oleh baik aparatur negara maupun bukan aparatur negara (UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM). Karena itu penindakan terhadap pelanggaran HAM tidak boleh hanya ditujukan terhadap aparatur negara, tetapi juga pelanggaran yang dilakukan bukan oleh aparatur negara. Penindakan terhadap pelanggaran HAM mulai dari penyelidikan, penuntutan, dan persidangan terhadap pelanggaran yang terjadi harus bersifat non-diskriminatif dan berkeadilan.Pengadilan HAM merupakan pengadilan khusus yang berada di lingkungan pengadilan umum. Penaggung jawab dalam penegakan (respection), pemajuan (promotion), perlindungan (protection) dan pemenuhan (fulfill) HAM. Tanggung jawab pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM tidak saja dibebankan kepada negara, melainkan juga kepada individu warga negara.Artinya negara dan individu sama-sama memiliki tanggung jawab terhadap pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM. Karena itu, pelanggaran HAM sebenarnya tidak saja dilakukan oleh negara kepada rakyatnya, melainkan juga oleh rakyat kepada rakyat yang disebut dengan pelanggaran HAM secara horizontal. - Contoh-Contoh Kasus Pelanggaran HAM 1. Terjadinya penganiayaan pada praja STPDN oleh seniornya dengan dalih pembinaan yang menyebabkan meninggalnya Klip Muntu pada tahun 2003. 2. Dosen yang malas masuk kelas atau malas memberikan penjelasan pada suatu mata kuliah kepada mahasiswa merupakan pelanggaran HAM ringan kepada setiap mahasiswa. 3. Para pedagang yang berjualan di trotoar merupakan pelanggaran HAM terhadap para pejalan kaki, sehingga menyebabkan para pejalan kaki berjalan di pinggir jalan sehingga sangat rentan terjadi kecelakaan. 4. Para pedagang tradisioanal yang berdagang di pinggir jalan merupakan pelanggaran HAM ringan terhadap pengguna jalan sehingga para pengguna jalan tidak bisa menikmati arus kendaraan yang tertib dan lancar.
  • 17. 17 5. Orang tua yang memaksakan kehendaknya agar anaknya masuk pada suatu jurusan tertentu dalam kuliahnya merupakan pelanggaran HAM terhadap anak, sehingga seorang anak tidak bisa memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya. G. Penanggung Jawab dalam Penegakan Tanggung jawab pemajuan, penghormatan, dan perlindungan HAM tidak saja di bebankan kepada negara melainkan juga kepada individu warga negara. Artinya negara dan individu sama-sama memiliki tanggung jawab terhadap pemajuan penghormatan dan perlindungan HAM. Dalam kaitanya dengan individu tersebut, mickelmengajukan tiga alasan: 1. Sejumlah besar problem HAM tidak hanya melibatkan aspek pemerintah tetapi juga kalangan swasta atau kalangan diluar negara, dalam halini adalah rakyat. 2. HAM sejatinya bersandar pada pertimbangan-pertimbangan normatif agar umat manusia diperlakukan dengan human-dignity-nya. 3. Individu memiliki tanggung jawab atas dasarprinsip-prinsip demokrasi dimana setiap orang memiliki kewajiban-kewajiban atau ikut mengawasi tindakan pemerintah. Dalam masyarakat demokratis, sesuatu yang menjadi kewajiban pemerintah juga menjadi kewajiban rakyat. H. Perlindungan dalam pemenuhan HAM Di Indonesia Pelaksanaan perlindungan atas HAM di Indonesia dari zaman kemerdekaan sampai dengan sekarang sangatlah jauh dari harapan yang diinginkan, di mana pelaksanaan pemajuan, perlindungan, penegakan, dan pemenuhan HAM tidak berjalan dengan semestinya. Hal ini tercemin dari berbagai kejadian antara lain berupa penangkapan yang tidak sah, penculikan, penganiayaan, pemerkosaan, pembunuhan, pembakaran, perbuatan yang tidak menyenangkan dan lain sebagainya. Pelanggaran tidak saja dilakukan oleh penguasa terhadap rakyat, melainkan terjadi dalam hubungan antara sesama anggota masyarakat.
  • 18. 18 Semakin banyaknya perilaku pelanggaran HAM, maka pada tahun 1993 berdiri sebuah Lemabaga Nasional yang bertugas untuk menangani persoalan-persoalan HAM, terutama dalam kerangka memajukan dan melindungi HAM, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun `1993, tentang Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM). Salah satu peranan KOMNAS HAM adalah mengawasi pemenuhan hak-hak terhadap kelompok-kelompok orang atau komunitas dalam suatu masyarakat yang rentan menjadi korban pelanggaran HAM. Upaya perlindungan HAM penekanannya pada berbagai tindakan pencegahan terhadap terjadinya pelanggaran HAM. Perlindungan HAM terutama melalui pembentukan instrument hukum dan kelembagaan HAM. Juga dapat melalui berbagai factor yang berkaitan dengan upaya pencegahan HAM yang dilakukan individu maupun masyarakat dan negara. Negara lah yang memiliki tugas utama untuk melindungi warga negaranya termasuk hak-hak asasinya. Meskipun di Indonesia telah ada jaminan secara konstitusional maupun telah dibentuk Lembaga untuk penegakannya, tetapi belum menjamin bahwa hak asasi manusia dilaksanakan dalam kenyataan kehidupan sehari-hari atau dalam pelaksanaan pembangunan. Lembaga-lembaga perlindungan hak asasi manusia, di Indonesia pelaksanaannya upaya perlindungan HAM dilakukan oleh Lembaga Milik Pemerintah dan Lembaga Milik Swasta lain yang berwenang, antara lain berikut ini : 1)Kepolisian 2)Kejaksaan 3)Komnas HAM 4)Pengadilan HAM di Indonesia 5)Lembaga Bantuan Hukum di Indonesia 6)Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum Perguruan Tinggi 7)Komnas Perempuan 8)Komnas Anak UUD 1945 menjamin perlindungan HAM, misalnya pengakuhan dan jaminan hak atas persamaan hukum, jaminan hak untuk bebas dari tindakan diskriminasi dalam berbagai bentuknya, hak untuk bebas dari penyiksaan, dan lain sebagainya. UU Nomer 39 Thn. 1999, selain mengatur tentang berbagai hak
  • 19. 19 yang dijamin, juga menjelaskan tentang tanggung jawab Pemerintah dalam Penghormatan, Perlindungan, dan Pemenuhan HAM, serta mengatur tentang Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Jaminan perlindungan HAM dalam berbagai peraturan tersebut, memberikan kewajiban kepada Negara dan utamanya adalah Pemerintah terhadap Hak-Hak yang dijamin. Komitme Negara dalam menghormati, melindungi, dan memenuhi HAM tersebut kemudian dilakukan dengan terus menerus mengupayakan adanya pembentukan, perubahan dan pencabutan regulasi-regulasi yang dimaksud untuk memperkuat perlindungan HAM. Dalam Undang-Undang No. 39 Th. 1999, Pelanggaran HAM diartikan sebagai setiap perbuatan seseorang atau kelompok yang termasuk aparat Negara baik disengaja maupun tidak disengaja, atau kelalaian yang melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dana atau mencabut Hak Asasi Manusia Seseorang atau Kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang, dan tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
  • 20. 20 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan HAM adalah hak-hak dasar yang dimilki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya setiap individu mempunyai keinginan agar HAM nya terpenuhi tapi satu hal yang perlu kita ingat bahwa “Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain”. Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undang RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok, atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagimana terdapat dalam Undang-undang pengadilan HAM.
  • 21. 21 DAFTAR PUSTAKA 1. Drs. Musthafa Kamal Pasha, B.Ed.dkk Yogyakarta :Citra karsa Mandiri,2002. 2. Drs. H.Wrman Burhan, M.PKN (PT. Raja Grafindo Persada,Jakarta). 3. Kaelani MS., 2002, Pendidikan Kewarganegaraan untuk perguruaan tinggi,Paradigma, Yogyakarta 4. Pranoto, 2000, SAP Pengaruh Masing-masing Gatra pada Ketahanan Demokrasi dan Lingkungan Hidup, Jakarta. 5. Muladi, H.2005. Hak Asasi Manusia. Hakekat, konsep dan implikasinya dalam Persepektif Hukum Masyarakat, Bandung:Refika Aditama 6. Abdullah, H.Rozali.Perkembangan Ham dan Keberadaan peradilan HAM Di Indonesia. Bogor:Ghalia Indonesia 7. Josef M MONTERIO, S.H.,M.H., Pendidikan Kewarganegaraan Perjuangan Membentuk Karakter Bangsa.,Yogyakarta 8. Laurensius Arliman S., KOMNAS HAM dan Perlindungan Anak Pelaku tindak pidana. 9. Rendi Adiwilaga, Yani Alfian dan Ujud Rusdia-2018 10. Ubaedillah, Abdul Rozak. 2003. Pendidikan Kewarga[negara]an (Civic Education). Pancasila, Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani, (Edisi Revisi). ICCE UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta. 11. Muhammad Erwin. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia (Edisi Revisi). Refika Aditama. Bandung.