SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Makalah PKn
Kasus Hak Asasi
Manusia(HAM)
Di Indonesia
Disusun oleh :
Nama : Mulia Fathan
Kelas : X-3
NISN : 9975710050
Madrasah Aliyah Negeri Model Banda Aceh
Tahun Ajaran : 2012-2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah yang maha megetahui dan maha bijaksana yang telah member
petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepada-Nya. Salawat serta salam
semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW yang membimbing umat nya degan suri
tauladan-Nya yang baik .
Syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan anugrah,kesempatan dan
pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini . makanlah ini merupakan
pengetahuan tentang KASUS HAK ASASI MANUSIA DAN KASUS KORUPSI , semua ini di
rangkup dalam makalah ini , agar pemahaman terhadap permasalahan lebih mudah di
pahami dan lebih singkat dan akurat .
Sistematika makalah ini dimulai dari pengantar yang merupakan apersepsi atas
materi yang telah dan akan dibahas dalam bab tersebut .Selanjutnya, Pembaca akan masuk
pada inti pembahasaan dan di akhiri dengan kesimpulan, saran dan makalah ini. Diharapkan
pembaca dapat mengkaji berbagai permasalahan tentang KASUS HAK ASASI MANUSIA DAN
KASUS KORUPSI Akhirnya, kami penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu proses pembuatan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum semmpurna untuk menjadi lebuh
sempurna lagi saya membutuhkan kritik dan saran dari pihak lain untuk membagikannya
kkepada saya demi memperbaiki kekurangan pada makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaaat bagi anda semua.
Terimakasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
B. Aceh, Desember 2012
BAB I
PENDAHULUAN
Jika kita bicarakan mengenai Hak Asasi Manusia maka yang telah kita ketahui
terlebih dahulu yaitu hak pokok atauu hak dasar yang telah di bawa oleh manusia
sejak lahir dan secara kodrat melekat pada setiap manusia dan tidak dapat diganggu
gugat karena merupakan anugrah Tuhan Yanng Maha Esa yang harus senantiasa kita
syukuri.
Begitu pula apabila kita bicarakan mengenai korupsi yang dewasa ini kasus-
kasusnya banyak terjadi di Negri ini yang semakin merajalela dann menarik untuk
diperbincangkan. Dan korupsi merupakann penyakit masyarakat yang sangat
membahayakan karena dapat mengakibatkan terhambatnya kelancaran pembangunan
dan kesejahteraan masyarakat.
Dan melihatt ketersediaan orang-orang berpangkat di Negri ini yang tidak
melihat ke bawah atau memandang masyarakat kecil yang terus-mennerus
menerimma akibat dari ulah mereka.
Kami menerakan berbagai contoh kasus Hak Asasi Manusia dan kasus Korupsi
yang pernah terjadi di negri kita Indonesia.
Makalah ini kami terakan dengann penulisah yang komunikatif yang sesuai
dengan bahasa para pelajar.
Makalahh ini meliputi:
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
Bab II Contohh kasus
Bab III Penutup
Daftar Pustaka
BAB II
CONTOH KASUS
1. PERISTIWA TANJUNG PRIOK 1984 - BETAWI vs JAWA
Kronologi Tragedi Tanjung Priok Berdarah 1984 oleh Saksi Mata Ust. Abdul
Qadir Djaelani
Abdul Qadir Djaelani adalah salah seorang ulama yang dituduh oleh aparat keamanan
sebagai salah seorang dalang peristiwa Tanjung Priok. Karenanya, ia ditangkap dan
dimasukkan ke dalam penjara. Sebagai seorang ulama dan tokoh masyarakat Tanjung Priok,
sedikit banyak ia mengetahui kronologi peristiwa Tanjung Priok. Berikut adalah petikan
kesaksian Abdul Qadir Djaelani terhadap peristiwa Tanjung Priok 12 September 1984, yang
tertulis dalam eksepsi pembelaannya berjudul “Musuh-musuh Islam Melakukan Ofensif
terhadap Umat Islam Indonesia”.
Tanjung Priok, Sabtu, 8 September 1984
Dua orang petugas Koramil (Babinsa) tanpa membuka sepatu, memasuki Mushala as-Sa‟adah
di gang IV Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Mereka menyiram pengumuman yang
tertempel di tembok mushala dengan air got (comberan). Pengumuman tadi hanya berupa
undangan pengajian remaja Islam (masjid) di Jalan Sindang. Tanjung Priok, Ahad, 9
September 1984 Peristiwa hari Sabtu (8 September 1984) di Mushala as-Sa‟adah menjadi
pembicaran masyarakat tanpa ada usaha dari pihak yang berwajib untuk menawarkan
penyelesaan kepada jamaah kaum muslimin. Tanjung Priok, Senin, 10 September 1984
Beberapa anggota jamaah Mushala as-Sa‟adah berpapasan dengan salah seorang petugas
Koramil yang mengotori mushala mereka. Terjadilah pertengkaran mulut yang akhirnya
dilerai oleh dua orang dari jamaah Masjid Baitul Makmur yang kebetulan lewat. Usul mereka
supaya semua pihak minta penengahan ketua RW, diterima. Sementara usaha penegahan
sedang.berlangsung, orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak ada urusannya
dengan permasalahan itu, membakar sepeda motor petugas Koramil itu. Kodim, yang diminta
bantuan oleh Koramil, mengirim sejumlah tentara dan segera melakukan penangkapan. Ikut
tertangkap 4 orang jamaah, di antaranya termasuk Ketua Mushala as-Sa‟adah.
Tanjung Priok, Selasa, 11 September 1984
Amir Biki menghubungi pihak-pihak yang berwajib untuk meminta pembebasan empat orang
jamaah yang ditahan oleh Kodim, yang diyakininya tidak bersalah. Peran Amir Biki ini tidak
perlu mengherankan, karena sebagai salah seorang pimpinan Posko 66, dialah orang yang
dipercaya semua pihak yang bersangkutan untuk menjadi penengah jika ada masalah antara
penguasa (militer) dan masyarakat. Usaha Amir Biki untuk meminta keadilan ternyata sia-sia.
Tanjung Priok, Rabu, 12 September 1984
Dalam suasana tantangan yang demikian, acara pengajian remaja Islam di Jalan Sindang
Raya, yang sudah direncanakan jauh sebelum ada peristiwa Mushala as-Sa‟adah, terus
berlangsung juga. Penceramahnya tidak termasuk Amir Biki, yang memang bukan mubalig
dan memang tidak pernah mau naik mimbar. Akan tetapi, dengan latar belakang rangkaian
kejadian di hari-hari sebelumnya, jemaah pengajian mendesaknya untuk naik mimbar dan
memberi petunjuk. Pada kesempatan pidato itu, Amir Biki berkata antara lain, “Mari kita
buktikan solidaritas islamiyah.
Kita meminta teman kita yang ditahan di Kodim. Mereka tidak bersalah. Kita protes
pekerjaan oknum-oknum ABRI yang tidak bertanggung jawab itu. Kita berhak membela
kebenaran meskipun kita menanggung risiko. Kalau mereka tidak dibebaskan maka kita harus
memprotesnya.” Selanjutnya, Amir Biki berkata, “Kita tidak boleh merusak apa pun! Kalau
adayang merusak di tengah-tengah perjalanan, berarti itu bukan golongan kita (yang
dimaksud bukan dan jamaah kita).” Pada waktu berangkat jamaah pengajian dibagi dua:
sebagian menuju Polres dan sebagian menuju Kodim.
Setelah sampai di depan Polres, kira-kia 200 meter jaraknya, di situ sudah dihadang oleh
pasukan ABRI berpakaian perang dalam posisi pagar betis dengan senjata otomatis di tangan.
Sesampainya jamaah pengajian ke tempat itu, terdengar militer itu berteriak, “Mundur-
mundur!” Teriakan “mundur-mundur” itu disambut oleh jamaah dengan pekik, “Allahu
Akbar! Allahu Akbar!” Saat itu militer mundur dua langkah, lalu memuntahkan senjata-
senjata otomatis dengan sasaran para jamaah pengajian yang berada di hadapan mereka,
selama kurang lebih tiga puluh menit. Jamaah pengajian lalu bergelimpangan sambil menjerit
histeris; beratus-ratus umat Islam jatuh menjadi syuhada. Malahan ada anggota militer yang
berteriak, “Bangsat! Pelurunya habis. Anjing-anjing ini masih banyak!” Lebih sadis lagi,
mereka yang belum mati ditendang-tendang dan kalau masih bergerak maka ditembak lagi
sampai mati.
Tidak lama kemudian datanglah dua buah mobil truk besar beroda sepuluh buah dalam
kecepatan tinggi yang penuh dengan pasukan. Dari atas mobil truk besar itu dimuntahkan
peluru-peluru dan senjata-senjata otomatis ke sasaran para jamaah yang sedang bertiarap dan
bersembunyi di pinggir-pinggir jalan. Lebih mengerikan lagi, truk besar tadi berjalan di atas
jamaah pengajian yang sedang tiarap di jalan raya, melindas mereka yang sudah tertembak
atau yang belum tertembak, tetapi belum sempat menyingkir dari jalan raya yang dilalui oleh
mobil truk tersebut. Jeritan dan bunyi tulang yang patah dan remuk digilas mobil truk besar
terdengarjelas oleh para jamaah umat Islam yang tiarap di got-got/selokan-selokan di sisi
jalan.
Setelah itu, truk-truk besar itu berhenti dan turunlah militer-militer itu untuk mengambil
mayat-mayat yang bergelimpangan itu dan melemparkannya ke dalam truk, bagaikan
melempar karung goni saja. Dua buah mobil truk besar itu penuh oleh mayat-mayat atau
orang-orang yang terkena tembakan yang tersusun bagaikan karung goni.
Sesudah mobil truk besar yang penuh dengan mayat jamaah pengajian itu pergi, tidak lama
kemudian datanglah mobil-mobil ambulans dan mobil pemadam kebakaran yang bertugas
menyiram dan membersihkan darah-darah di jalan raya and di sisinya, sampai bersih.
Sementara itu, rombongan jamaah pengajian yang menuju Kodim dipimpin langsung oleh
Amir Biki. Kira-kirajarak 15 meter dari kantor Kodim, jamaah pengajian dihadang oleh
militer untuk tidak meneruskan perjalanan, dan yang boleh meneruskan perjalanan hanya 3
orang pimpinan jamaah pengajian itu, di antaranya Amir Biki. Begitu jaraknya kira-kira 7
meter dari kantor Kodim, 3 orang pimpinan jamaah pengajian itu diberondong dengan peluru
yang keluar dari senjata otomatis militer yang menghadangnya. Ketiga orang pimpinan
jamaah itu jatuh tersungkur menggelepar-gelepar. Melihat kejadian itu, jamaah pengajian
yang menunggu di belakang sambil duduk, menjadi panik dan mereka berdiri mau melarikan
diri, tetapi disambut oleh tembakan peluru otomatis. Puluhan orang jamaah pengajian jatuh
tersungkur menjadi syahid. Menurut ingatan saudara Yusron, di saat ia dan mayat-mayat itu
dilemparkan ke dalam truk militer yang beroda 10 itu, kira-kira 30-40 mayat berada di
dalamnya, yang lalu dibawa menuju Rumah Sakit Gatot Subroto (dahulu RSPAD).
Sesampainya di rumah sakit, mayat-mayat itu langsung dibawa ke kamar mayat, termasuk di
dalamnya saudara Yusron. Dalam keadaan bertumpuk-tumpuk dengan mayat-mayat itu di
kamar mayat, saudara Yusron berteriak-teriak minta tolong. Petugas rumah sakit datang dan
mengangkat saudara Yusron untuk dipindahkan ke tempat lain.
Sebenarnya peristiwa pembantaian jamaah pengajian di Tanjung Priok tidak boleh terjadi
apabila PanglimaABRI/Panglima Kopkamtib Jenderal LB Moerdani benar-benar mau
berusaha untuk mencegahnya, apalagi pihak Kopkamtib yang selama ini sering sesumbar
kepada media massa bahwa pihaknya mampu mendeteksi suatu kejadian sedini dan seawal
mungkin. Ini karena pada tanggal 11 September 1984, sewaktu saya diperiksa oleh
Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya, saya sempat berbincang-bincang dengan
Kolonel Polisi Ritonga, Kepala Intel Kepolisian tersebut di mana ia menyatakan bahwa
jamaah pengajian di Tanjung Priok menuntut pembebasan 4 orang rekannya yang ditahan,
disebabkan membakar motor petugas. Bahkan, menurut petugas-petugas satgas Intel Jaya, di
saat saya ditangkap tanggal 13 September 1984, menyatakan bahwa pada tanggal 12
September 1984, kira-kira pukul 10.00 pagi. Amir Biki sempat datang ke kantor Satgas Intel
Jaya
2. PEMBREDALAN MAJJALAH TEMPO, DETIK DAN EDITOR 21 JUNNI
1994
[SIZE="6"]Perlawanan Itu Akan Terus Berlanjut[/SIZE]
"Yang kami peringati bukan pembredelan, tapi perlawanan terhadap pembredelan,
dan itu akan kami teruskan," Goenawan Mohamad
Tanggal 21 Juni merupakan tanggal bersejarah bagi pers Indonesia. Pada tanggal
itutahun, 1994, tiga media massa cetak ibu kota dibredel sekaligus. Yang menjadi
korban adalah TEMPO, Detik, dan Editor. Dan ketiga media itu seperti menambah
daftar korban pembredelan selama Orde Baru. Tercatat, sejak 1968, sudah lebih dari
25 media massa dicabut Surat Ijin Terbit (SIT) atau Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers
(SIUPP)-nya tanpa melalui proses pengadilan seperti disyaratkan undang-undang
pokok pers. Dan selama hampir 30 tahun itu, baru Majalah TEMPO yang
mengadukan nasibnya ke pengadilan. Di tingkat pertama dan kedua TEMPO menang,
tapi Mahkamah Agung mengalahkan TEMPO -- dengan pertimbangan hukum yang
sering ditulis pakar hukum sebagai salah satu yang "terburuk" dalam sejarah MA.
Pelarangan terbit majalah Tempo pada 1994 (bersama dengan Tabloid Editor (tabloid)
dan Tabloid Detik (tabloid)), tidak pernah jelas penyebabnya. Tapi banyak orang
yakin bahwa Menteri Penerangan saat itu, Harmoko, mencabut Surat Izin Usaha
Penerbitan Pers (SIUPP) Tempo karena laporan majalah ini tentang impor kapal
perang dari Jerman. Laporan ini dianggap membahayakan "stabilitas negara".
Laporan utama membahas keberatan pihak militer terhadap impor oleh Menristek BJ
Habibie. Sekelompok wartawan yang kecewa pada sikap Persatuan Wartawan
Indonesia (PWI) yang menyetujui pembreidelan Tempo, Editor, dan Detik, kemudian
mendirikan Aliansi Jurnalis Indonesia.
3. PEMBANTAIAN TERHADAP TENGKU BANTAQIYAH DAN MURIDNYA
DI ACEH TAHUN 1999
Beutong Ateuh, dalam terjemahan bahasa Indonesia berarti Betung atas, memiliki sejarah
yang cukup panjang, dimana daeraha ini dibangun sejak zaman belanda-begitu orang beutong
bersaksi – dan melihat letak geografisnya sangat nyaman untuk istirahat beberapa bulan
lamanya. Daerah yang terletak diantara dua gunung ini mengalir sungi betung yang jernih dan
sejuk. Sedangkan pegunungan yang termasuk dari gususan bukit barisan ini, memang sangat
potensial untuk dijadikan markas pertanan pejuang Aceh semasa penjajahan belanda. Di
daerah inilah Cut Nyak Dien dan Tengku Cik Citiro pernah bertahan dari kejaran belanda,
walau keduanya tertangkap oleh belanda di daerah ini. Lebatnya hutan dan suburnya tanah
membuat warga yang bermukim enggan meninggalkan lembah ini, mengingat di daerah ini
adalah daerh yang cocok untuk bercocok tanam. Sebelum daerah ini dibuka pada tahun 1996,
untuk kendaraan roda empat, warga yang ingin kedalam dan keluar desa ini harus berjalan
kaki dua sampai empat hari lamanya. Menelusuri hutan lembah berliku guna mencapai
daerah yang berbatasan dengan Takengon Aceh Tengah. Sedangkan Beutong Ateuh sendiri
masuk dalam kabupaten Aceh Barat, Meulaboh sebagai kota kabupaten.
Pada daerah inilah brdiri sebuah pesantren pada tahun 1982 yang dipimpin oleh seorang Kyai
bernama Tengku Bantaqiah. Abu Bantaqiyah – begitu para mudirnya memanggil –
aladalah seorang alim ulama yang segani dan dihormati keberadaanya. Tak heran bila
dikalangan masyarakat Aceh sendiri beliau ditokohkan, mengingat begitu banyak masyarakat
Aceh yang belajar agama di pesanteren yang ia pimpin. Mudir-muridnya yang berasal dari
pelosok daerah Aceh ini, diajrkan pendidikan agama langsung dari beliau dan dibantu oleh
seorang kepercayaannya. Aktivitas belajar mengajar dilakukan pada areal yang ia miliki yang
berada ditepi sungai beutong. Murid-murid yang berjumlah ratusan ini, selain beljar mereka
bercocok tanam seperti nila dan lain sebaginya. Dari hasil pertanian ini mereka bahu
membantu untuk menghidupkan aktivitas sehari-harinya. Selin murid-murid menetap di
pesantern ini, masih ada lagi murid-murid yang tinggal hanya pada saat mereka beribur dari
kerja atau sekolah dan jumlah lebih banyak daripada yang menetap (jumlahnya dalah
gitungan ribuan). Tak heran bila banyak murid-murid beliau yang tersebar di segenap penjuru
Aceh.
Tengku Bantaqiah yang pernah menolak untuk bergabung dengan Majelis Ulama Indonesia
cabang Aceh ini, sekali waktu turung gunung untuk mempersoalkan kemaksiatan di Aceh,
dan akhirnya ia dituduh sebagai orang yang memiliki ajaran sesat. Hal ini beliau lakukan
pada tahun 1988 dengan beberapa anak muridnya dengan menamakan dirinya Anggota Jubah
Putih. Untuk melunakkan hatinya pemerintah daerah Aceh melalui gubernur memberikan
bantuan guna membangun sebuah pesantren. Namun rumah pesantren ini, gedung yang sudah
terbangun di kecamatan beutong bawah ulu Ulee Jalan, mereka tolak karena lokasinya jauh
dari tempat pesantren mereka. Dengan menolak pemberian ini, Tengku Bantaqiah menjadi
orang yang sangat tidak sekuler dikalangan birokrat Aceh pada waktu itu. Sehingga pada
tahun 1992 dengan suruhan sebagai Mentri Urusan Pangan Cerakan Aceh Merdeka, beliau
dijebloskan dalam tahanan dengan masa tahanan 20 tahun lamanya. Namun saat presiden ke
tiga Indonesia (BJ Habibie) hadir di Banda Aceh, atas permintaan warga masyarakat Aceh,
Habibie melepaskan Tengku Bantaqiah.
Aktivitas Pesantren
Sebagaimana layaknya kehidupan sebuah pesantren, aktivitas di pesantren Tengku Bantaqiah
sangat diwarnai dengan suasana Religius yang sangat mendalam. Hal ini dapat terlihat dari
aktivitas sehari-hari mulai dari ibadah sholat Shubuh dipgi hari dilanjutkan degan Szikir
kemudian para santri bermujahadah sambil melakukan kegiatan-kegiatan lainnya seperti
bertani, bercocok tanam, kerja baktimeperbaiki lingkungan sekitarnya. Kegiatan
bermujahadah bagi pesantern Tengku Bantaqiah adalah merupakan satu kekuatan religius
yang sangat vital dalam upaya pembentukan tingkat ketaqwaan para muridnya.
Kalaupun ada yang berbeda dari pesantren ini yaitu terlihat bahwa sebagian besar murid-
muridnya adalah mereka yang pernah melakukan tindakan-tindakan amoral di masyarakat
seperti mabuk-mabukan, mencuri dan tindakan-tindakan kriminalisasi lainnya. Menurut
Tengku Bataqiah, untuk apa mengajaka orang yang sudah ada didalam mesjid, justru mereka
yang masih di luar mesjidlah yang harus kita ajak. Jumlah santri yang pernah menuntut ilmu
di pesantren Tengku Bantaqiah ini tercatat lebih kurang 30.000 orang yang tersebar di
berbagai tempat, bukan hanya di Aceh, tapi juga Medan , Jakarta , bahwakan sampai ke
Malaysia . Lulusan Pesantren Bntaqiah hdup dan bekrja dalam aktivitas-aktivitas yang
beragam, mulai petani, pedagang, pegawai swasta dan pegawai negeri, bahkan anggota TNI.
Hal ini menunjukkan bahwa Tengku Bantaqiah tidak pandang bulu dalam menerima murid.
Kini setelah ulama kharismatik tersebut telah tiada, pesantren yang diharapkan dapat
melahirkan pemimpin umat, untuk sementara ini kesulitan untuk melanjutkan aktivitas
sehari-harinya, karena alat-alat Bantu pengajaran seperti, al-qur'an, kitab kuning, surat –
surat yassin habis dibakar oleh pasukan tersebut. Hal ini tentara lakukan ersamaan dengan
dibakarnya pakian, KTP, dan barang-barang lain milik Tengku dan muridnya yang tewas
pada saat itu. Kini tempat yang jauh dari keramaian ini memubat masyarakat Aceh untuk saat
ini enggang untjk bergurau kembali di lebah yang hijau ini, mengingat peristiwa tersebut
adalah peristiwa yang cukup membuat mereka terluka untuk selama-lamanya.
Kronologi Pembantaian
Tengku Bantaqiah dan Muridnya
Kamis 22 Juli 99 : Pasukan TNI yang terdiri dari Kostrad, brimob, dan lain sebaginya
mendirikan tenda-tenda diseputar pegunungan beutong Ateuh. Saat itu warga desa telah
mengetahui akan keberadaan mereka, namun warga tidak mengetahui tujuan dari
didirikannya tenda-tenda tersebut. Pada saat itu juga telah terjadi penembakan terhadap warga
yang sedang mencari udang. Peristiwa ini mengakibat satu orang terluka sedangkan yang
melarikan diri ke hutan sekitarnya.
Jum'at 23 Juli 99 : pukul 08.00 pasukan TNI mengamati pesantren Tengku Bantaqiah dari
seberang sungai.
Pukul 09.00 pasukan TNI melakukan pembakaran ruma penduduk yang letaknkya kira2 100
meter disebelah Timur pesantren Tengku bantaqiah.
Pukul 10.00 Pasukan tersebut mulai mendekati pesantren Tengku Bantaqiah.
Pukul 11.00 Pasukan TNI yang berseragam dan mengenakan senjata lengkap dan sebagian
dari mereka menutupi wajahnya dengan cat hitam dan hijau. Mulai memasuki wilayah
pesantren.
Pukul 11.30 Pasukan tersebut dengan mencaci maki dan menghujat Tengku Bantaqiah agar
Tengku Bantaqiah mau segera menemui mereka. Dikarenakan pada waktu itu hari Jum'at dan
sudah menjadi kebiasaan di pesantren, para santri - berkumpul di pesantren yang memiliki
dua lantai yang terbuat dari papan dan kayu balok tetap melakukan seperti biasanya. Setelah
cukup lama tengku Bantaqiah turun bersama dengan seorang muridnya untuk menemui
pasukan tersebut. Setelah berbincang-bincang, semua murid/santri laki-laki disuruh turun
sedangkan yang wanita diatas pesantren, dikumpulkan ditanah lapang dengan duduk jongkok
dan menghadap kesungai.
Pukul 12.00 setelah santri laki-laki berkumpul, pimpinan pasukan tersebut meminta kepada
Tengku Bantaqiah untuk menyerahkan senjata yang ia miliki. Karena Tengku Bantaqiah
merasa tidak pernah memiliki senjata yang mereka maksud, maka Tengku Bantaqiah hanya
membantah tuduhan tersebut. Namun dengan pengakuan Tengku Bantaqiah tentara tidak
puas dan lalu mereka mempersoalkan sebuah antenna radio pemancar yang terpasang pada
atap pesantren. Lalu pompinan pasukan tersebut memerintahkan agar segerap melepaskan
antenna tersebut dengah menyuruh putra Tengku Bantaqiah yang bernama Usman untuk
menaiki atap pesantren. Sebelum Usman menaiki atap pesantren tersebut ia menuju rumah
untuk mengambil peralatan, namun sebelum mencapai rumah yang jaraknya hanya 7 meter
dari tempat berkumpul para santri, seorang pasukan memukul Usman dengan senjata api.
Melihat perlakuan ini, Tengku Bantaqiah mencoba untuk mendekati putranya tersebut.
Bersamaan dengan mendekatnya tengku Bantaqiah ke tempat pemukulan tersebut, dengan
aba-aba tentara menembak Tengku Bantaqiah dengan menggunakan senjata pelontar BOM
sehingga tersungkurlah Tengku Bantaqiah, setelah itu tembakan beruntun ditujukan ke arah
kumpulan Santri. Tanpa perlawanan sama sekali pasukan ini menembak dengan membabi
buta sehingga santri yang jumlahnya mencapi puluhan orang itu tewas dan terluka.
Setelah penembakan yag dilakukan berulang ulang ini, pasukan mengumpulkan santri yang
masih hidup untuk dibariskan disebelah rumah tengku Bantaqiah. Beberapa saat kemudian
dengan dalih akan membawa mereka berobat, santri yang mengalami luka atau tidak sama
sekali diangkut dengan menggunakan truk menuju Takengon Aceh Tengah. Hanya beberapa
orang saja yang sengaja ditinggalkan. Ditengah perjalanan menuju takengon tersebut, santri-
santri ini pada kilometer 7 diturunkan dan diperintahkan untuk duduk jongkok ditepi jurang.
Setelah jongkok satu orang dari para santri ini terjun ke dalam jurang masuk kedalam hutan
yang lebat. Mengetwhui salah santri terjun ke jurang santri yang langsung di tembak beruntun
oleh pasukan pengalawalan ini.
Pukul 16.00 pasukan dengan memerintahkan warga setempat untuk menguburkan Tengku
Bantaqiah dan murid. Sedangkan santri wanita dan istri-istri almarhum dibawa menujua
Mushola yang berada diseberang sungai. Setelah penguburan usai, wanita tersebut disuruh
kembali ke pesantren.
Keadaan terakhir: pesantren ini sulit untuk dapat melanjutkan aktivitas keshariannya
mengingat saran dan prasarana antara lain kitab-kitab berserta Al-qur'an yang tersedia telah
habis terbakar bersamaan dengan tewasnya Tengku Bantaqiah beserta sebagian muridnya.
Sebagai akibat penembakan oleh pasukan TNI terhadap warga pesantren tersebut. Dimana
mereka……..?
Hasil dari operasi yang dilakukan oleh TNI terhadap pesantren Tengku Bantaqiah ini masih
menyisakan berbagai pertanyaan yang sampai saat ini belum terjawab. Sehingga warga
Meulaboh atau Aceh Barat menjadi resah. Keresahan ini sangat beralasan sebab bagaimana
mungkin seorang ulama ternama dapat dicabut nyawanya oleh TNI tanpa prosedur, apalagi
mereka rakyat biasa, tentunya lebih gampang lagi melakukannya. Begitu kira-kira alasan
mereka. Dari hasil penelitian warga setempat, masih belum jelas jumlah yang tewas, sebab
menurut saksi, masih banyak dari murid-murid Bantaqiah sampai saat ini belum ditemukan
makamnya atau keberaaanya. Adapun nama-nama yang tewas dan hilang adalah sebagai
berikut : Korban yang Tewas dan Hilang :
No Nama Umur Alamat
1 Tengku Bantaqiah 54 th Blang Meurandeh, Beutong Ateuh
2 Usman Bantaqiah 25 th Sda
3 Zubir 28 th Sda
4 M. Harun Jalludin 18 th Sda
5 Muhammadin 40 th Sda
6 Tarmizi Daud 30 th Sda
7 M.Amin M. 28 th Sda
8 M. Amin Baron 25 th Sda
9 M. Huewin 32 th Sda
10 Jamalol Ade 27 th Sda
11 Syamsuar 27 th Sda
12 Tengku Suhaimi 28 yh Sda
13 Tengku Muhammadin 40 th Sda
14 Abdul Wahed 20 th Sda
15 Saidi 30 th Sda
16 M. Ali Ben 26 th Sda
17 Muhammad Janata 24 th Sda
18 Tengku Munir 35 th Desa Pusong, Langsa Aceh Timur
19 Latana 24 th Sda
20 Tengku Kupendi 30 th Sda
21 Mak Ali 32 th Sda
22 Tengku Yusuf 32 th Sda
23 Saifl 22 th Sda
24 Tengku Daud 30 th Desa Kuede Gerebak, Idi Aceh Timur
25 Salaiman 24 th Sda
26 Ridwan 25 th Sda
27 Iqbar 26 th Sda
28 Junaidi 23 th Sda
29 Tulisman 30 th Ranup Dong Kecamatan Kaway XVI
30 Junaidi 28 th Sda
31 Azis 30 th Desa Kuta Balang
32 Amir 32 th Sda
33 Tengku Zainal Abidin 35 th Idi Aceh Timur
34 Buchari 26 th Sda
35 Siabang 29 th Buloh, Lhokseumawe Aceh Utara
36 Saifullah 26 th Sda
37 Aidit 28 th Aceh Selatan
38 Tengku Saimi 35 th Sda
39 Nurdin 24 th Julok
40 Bustamin 24 th Sda
41 Tengku Tamam 35 th Krueng Mane
42 Tengku Jamin 45 th Sda
43 Majid 26 th Desa Geuregok
44 Dedi Muktar 27 th Sda
45 Iwan 32 th Matang, Aceh Jeumpa
46 Usman 30 th Sda
47 Samsul Bahri 28 th Desa Matang Sijuk
48 Razali 24 th Menasah Barok Aceh Pidie
49 Nasrul 27 th Tringgadeng, Aceh Pidie
50 Tengku Zulkarnaen 42 th Kila, Aceh Pidie
51 Mahdi Ubit 30 th Kuta Blang
52 Tengku Mursidin 35 th Babah Rot, Aceh Selatan
53 Tengku Manaf 50 th Lhok Sukon, Aceh Utara
54 Sayuti 29 th Kandang Aceh Utara
55 Tengku Sayuti 26 th Lamno, Kecamatan Jaya Aceh Besar
56 Tengku Sukri 27 th Menasah Baro Krueng Mane
Sumber data : Keluarga Tengku Bantaqiah.
4. PEMBBUMIHANGUSAN KOTA DILI, TIMOR TIIMUR OLEH MILITER
INDONESIA DAN MILISI PRO INTEGRASI 20 AGUSTUS 1999
(Catatan tentang kiprah NGO internasional dan lembaga-lembaga PBB
di Timor Lorosae paska referendum)
"Tidak ada rumah mewah, tidak ada bar untuk minum bir, tidak ada
diskotik, bagaimana mungkin pekerja-pekerja kemanusiaan itu mau menetap di
sini", ungkap seorang ketua adat ketika dimintai komentarnya tentang tidak
adanya pelayanan kesehatan oleh NGO internasional dan lembaga-lembaga PBB
di Kec. Alas, Same.
"Apakah anda memiliki identitas? Apakah lembaga anda memiliki pengalaman
bekerja untuk distribusi bahan makanan di daerah ini? Demikian pertanyaan
yang diajukan oleh seorang staf WFP (World Food Programme) ketika seorang
staf NGO nasional/lokal yang telah lama beroperasi di Timor Lorosae
menemuinya dikantor untuk melakukan koordinasi distribusi bahan makanan di
Baucau, Timor Lorosae".
Operasi pembumihangusan Timor Lorosae oleh milisi dan militer Indonesia
telah menimbulkan kerugian yang luar biasa. Mulai dari harta benda hingga
jiwa manusia yang melayang akibat operasi pembumihangusan tersebut. Dalam
konteks politik internasional, bisa dikatakan bahwa terjadi keterlambatan
tindakan oleh PBB yang saat itu sedang bertugas di Timor Lorosae. Akibat
"politik ketidak acuhan" dari komunitas internasional (baca: UNAMET), maka
milisi bersama militer Indonesia dengan leluasa melancarkan operasi burning
down pasca pengumuman hasil referendum, 4 September 1999. Setelah
menjadi korban dalam operasi pembumihangusan oleh milisi dan militer
Indonesia, kini Timor Lorosae menghadapi operasi baru yakni "operasi
kemanusiaan".
Penghancuran Timor Lorosae pasca referendum telah menimbulkan persoalan
baru. Walaupun diakui bahwa terlepas dari semua itu, Timor Lorosae
berhasil mengusir militer Indonesia dari bumi Lorosae. Seolah-olah
dengan penghancuran tersebut telah membuka jalan tol bagi berbagai
kelompok untuk "mengoperasikan" program-programnya di Timor Lorosae. Dengan
bungkus operasi kemanusiaan, berbagai NGO internasional maupun lembaga
intergovernmental seakan-seakan berlomba melakukan programnya di Timor
Lorosae.
Membanjirnya bantuan kemanusiaan lewat berbagai NGO dan lembaga
intergovernmental di Timor Lorosae pasca referendum, tidak dengan
sendirinya berarti mengakhiri mata rantai penderitaan rakyat. Sebaliknya,
dengan membanjirnya bantuan ini bisa saja menjadi rantai baru yang akan
menjerat rakyat Timor Lorosae dalam ketergantungan abadi.
Belakangan diketahui bahwa jumlah NGO internasional yang beroperasi di
Timor Lorosae diperkirakan sekitar 30-an NGO. Sedangkan lembaga
intergovernmental (lembaga-lembaga PBB) yang beroperasi di Timor Lorosae
antara lain UNHCR, UNICEF, UNESCO, FAO, WFP (World Food Programme).
Sementara NGO nasional yang beroperasi di Timor Lorosae sekitar 20-an NGO.
Kelompok-kelompok kemanusiaan ini datang dengan berbagai program seperti
distribusi makanan, kesehatan, shelter, urusan pengungsi, pembagian benih
tanaman dan berbagai program lainnya.
Keberadaan semua lembaga ini, seperti dipaparkan diatas menjadi menarik
untuk dikaji dalam konteks upaya mengatasi krisis yang terjadi di Timor
Lorosae saat ini. Sebelum tiba pada pembahasan mengenai berbagai
persoalan yang dihadapi NGO dan lembaga intergovernmental dalam operasi
kemanusiaan di Timor Lorosae, terlebih dahulu akan dibahas politik ideologi
bantuan kemanusiaan.
Politik Bantuan Kemanusiaan.
Sejarah mencatat bahwa sangat banyak bantuan kemanusiaan yang didrop
dinegara-negara jajahan di Afrika. Setiap kali ada gejolak baik internal
maupun gejolak eksternal, maka berbagai kelompok, NGO ineternasional
maupun lembaga-lembaga PBB (UN agency) dengan caranya masing-masing
menceburkan diri dalam konflik tersebut dengan "bungkus operasi
kemanusiaan". Di Mozambique, di Angola, di Rwanda, Somalia dan berbagai
negara di benua hitam tersebut paling sering menjadi target operasi
kemanusiaan karena sering dilanda konflik. Walaupun bantuan kemanusiaan
membanjiri wilayah-wilayah tersebut, namun angka kematian karena kelaparan
dan penyakit tidak semakin mengecil. Tapi sebaliknya, angka kematian karena
kelaparan dan penyakit justru semakin meningkat.
Bantuan kemanusiaan lewat NGO maupun lembaga PBB sering menjadi persoalan
tersendiri bagi kelompok masyarakat yang diberi bantuan. Ada beberapa
persoalan menyangkut bantuan kemananusiaan tersebut.
Pertama, persoalan transparansi dana. Kebanyakan NGO internasional
memanfaatkan dana bantuan untuk pemerintah yang dilanda bencana guna
menjalankan program-program mereka. Hal ini terjadi misalnya di
Mozambique. Pada tahun 1989, ketika Mozambique dilanda kelaparan akibat
konflik, berbagai NGO internasional dan lembaga-lembaga PBB melancarkan
operasi kemanusiaan. Dana terbesar dari operasi NGO dan lembaga PBB itu
kebanyakan diambil dari bantuan/grant yang semestinya dipakai sendiri oleh
pemerintah Mozambique saat itu.
Kedua adalah persoalan ketergantungan. Bangladesh adalah satu kasus yang
sangat baik sebagai gambaran mengenai persoalan ketergantungan akibat
operasi kemanusiaan oleh NGO internasional dan lembaga-lembaga PBB.
Masyarakat seolah-olah dimanjakan dengan bantuan kemanusian. Karena itu
setelah berhentinya bantuan tersebut, masyarakat seolah-olah kaget dan
tidak siap menghadapi kenyataan. Selain itu, operasi bantuan kemanusiaan
tersebut tidak jarang memarjinalkan rakyat karena penyaluran bantuan
tersebut justru hanya menggemukan kelompok kaya baru baik di desa maupun
di kota. Sementara kelompok marjinal semakin termarjinal karena
ketergantungan kepada orang kaya baru .
Ketiga adalah persoalan minimya koordinasi. Banyak NGO internasional dan
lembaga PBB yang melakukan operasi di berbagai tempat dengan tingkat
koordinasi dengan kelompok lokal yang sangat minim. Akibat minimnya
koordinasi tersebut menimbulkan kesan seolah-olah kelompok NGO
lokal/nasional atau kelompok potensial lainnya yang berada di tingkat
lokal/nasional menjadi "kelas dua". Bahkan untuk menjalankan
program-programnya, NGO-NGO lokal terpaksa harus menjadi "pengemis" kepada
NGO internasional ataupun lembaga-lembaga PBB yang notabene sebagian besar
memakai dana bantuan untuk pemerintah yang dilanda "bencana" tersebut.
Pada titik ini, kelihatannya pemerintahan-pemerintahan yang menjadi donor
ataupun lembaga-lembaga donor dunia merasa lebih tertarik untuk memakai
NGO internasional yang mempunyai jalinan kerja sama yang kuat dan lembaga
PBB guna "menghabiskan" dana baik berupa pinjaman maupun hibah dinegara
yang dilanda bencana. Pemerintah yang menjadi donor bahkan kerap mencari
sendiri NGO internasional untuk menjalankan operasi kemanusiaan yang
dana dan progarmnya telah dirancang oleh pemerintah yang bersangkutan.
Karena itu, NGO internasional dan lembaga-lembaga PBB yang sering
melakukan operasi kemanusiaan tersebut cenderung didifinisikan oleh
sebagian kalangan sebagai private voluntary organizasation (PVO) atau
organisasi voluntir swasta. Misalnya dalam pengamatan yang dilakukan oleh
Joseph Hanlon di Mozambique, ditemukan bahwa dalam banyak hal NGO-NGO
internasional seperti World Vision atau Care Internasional berperilaku
seperti lembaga-lembaga bisnis besar atau lembaga-lembaga transnasional
yang mempunyai afiliasi di berbagai negara. Karena berperan sebagai bisnis
transnasional, maka kepentingan NGO internasional adalah distribusi uang,
distribusi makanan, bantuan darurat dan pelayanan. Sementara untuk
overhead cost lembaga, mereka bisa mendapat dari bunga bantuan/grant yang
diterima selain dari fundrisingnya sendiri . Akibat minimnya koordinasi,
sering kali NGO atau lembaga PBB melakukan proyek-proyek dalam jumlah
besar, tapi proyek-proyek tersebut tidak menjadi skala prioritas kelompok
masyarakat sasaran yang dibantu.
Keempat adalah persoalan "pesan sponsor". Banyak NGO internasional yang
dalam operasinya sarat dengan pesan sponsor. World Vision dalam operasi
kemanusiaan di Mozambique praktis menjadi pelopor pesan sponsor CIA
(baca: pemerintah USA). World Vision terkenal sebagai lembaga kristen yang
sangat anti komunis sehingga World Vision "dipakai" oleh lembaga donor
untuk melawan pengaruh Frelimo yang dikenal beraliran sosialis. Bahkan
dalam operasinya, beberapa staf World Vision malah menyarankan agar Renamo
(tandingan Frelimo) mengambil alih tampuk pemerintahan yang sah dari
Frelimo . World Vision juga dikenal mempunyai hubungan erat dengan
rejim-rejim militer represif di Amerika tengah. Contoh lain adalah
kehadiran Care Internasional (khususnya Care USA). Kehadiran Care USA di
Mozambique pada tahun 80-an jelas banyak membantu operasi CIA untuk
memantau keadaan massa rakyat yang saat itu sangat mendukung
program-program Frelimo. Dalam banyak hal NGO-NGO ini memiliki informasi
yang lebih lengkap dibanding kelompok lain bahkan pemerintah setempat.
Misalnya Care Internasional dalam observasi Joseph Hanlon, memiliki
informasi mengenai keadaan sosial dan politik yang lebih lengkap dibanding
dengan NGO lain atau bahkan pemerintah Mozambique sekalipun.
Informasi-informasi ini tidak pernah didistribusikan kepada pihak lain
termasuk pemerintah Mozambique, kecuali kepada pemerintah USA sebagai
sponsor saat itu.
5. KASUS MESUJI 2011
Yulvianus Harjono/KOMPASWarga Mesuji menyambut kedatangan rombongan Komisi III
DPR.
TERKAIT:
Polri: Tak Benar Korban Tewas Mesuji 30 Orang
Ini Kronologis Peristiwa Mesuji Versi Polri
Solidaritas Komunitas Punk untuk Mesuji
Puteri Indonesia Prihatin Kasus Mesuji
Komisi III: Ada Pemenggalan Kepala, tetapi Pelaku Tak Jelas
JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Saud Usman
Nasution mengungkapkan, dua petugas keamanan Pam Swakarsa dari perusahaan perkebunan
sawit PT Sumber Wangi Alam (SWA) menjadi korban pemenggalan yang dilakukan oleh
warga Mesuji. Keduanya bernama Manto (22) dan Saimun (26).
Peristiwa ini terjadi akibat bentrokan yang terjadi antara warga Desa Sungai Sodong, Mesuji,
Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan dengan Pam Swakarsa karena sengketa
tanah, pada 21 April 2011. Ini diungkapkan Saud untuk penegasan kembali korban tewas
hasil identifikasi sementara tim Polri ditempat tersebut.
"Dari peristiwa ini dua orang Pam Swakarsa yang dipenggal kepalanya," ujar Saud dalam
jumpa pers di Gedung Humas Polri, Rabu (21/12/2011).
Selain dua orang Pam Swakarsa yang tewas, terdapat tiga karyawan lainnya juga yang
bernasib sama. Mereka tak dapat menyelamatkan diri saat sekitar 400 orang warga Mesuji
melakukan penyerangan terhadap 60 karyawan yang tengah berada di areal perusahaan.
Penyerangan itu dilakukan karena warga tak terima karyawan perusahaan PT SWA
melakukan panen di lahan sawit yang dianggap masih sengketa.
"Saat itu, dua orang warga Macan dan Indra Syafii naik motor mendatangi dan melarang
untuk tidak dipanen, alasannya, itu masih sengketa. Maka timbul keributan," jelasnya.
Dua warga ikut tewas dalam peristiwa bentrokan ini. Total korban tewas dari peristiwa
Mesuji di Mesuji Sumsel ini mencapai 7 orang. Sementara kerugian material yang
ditimbulkan di antaranya dirusak dan dibakarnya 87 rumah warga, pembakaran terhadap 7
mobil tangki, 1 kendaraan motor dan 4 mobil, 2 truk dan 1 alat berat.
6. Sejarah Hitam Indonesia Dari Tahun 1967-1999
1967 - 1998
Korupsi merugikan negara : 15-35 Milliar USD
1965
Penculikan dan pembunuhan terhadap tujuh Jendral Angkatan Darat.
Penangkapan, penahanan dan pembantaian massa pendukung dan mereka yang diduga
sebagai pendukung Partai Komunis Indonesia . Aparat keamanan terlibat aktif
maupun pasif dalam kejadian ini.
1966
Penahanan dan pembunuhan tanpa pengadilan terhadap PKI terus berlangsung,
banyak yang tidak terurus secara layak di penjara, termasuk mengalami siksaan dan
intimidasi di penjara.
Dr Soumokil, mantan pemimpin Republik Maluku Selatan dieksekusi pada bulan
Desember.
Sekolah- sekolah Cina di Indonesia ditutup pada bulan Desember.
1967
Koran-koran berbahasa Cina ditutup oleh pemerintah.
April, gereja- gereja diserang di Aceh, berbarengan dengan demonstrasi anti Cina di
Jakarta .
Kerusuhan anti Kristen di Ujung Pandang.
1969
Tempat Pemanfaatan Pulau Buru dibuka, ribuan tahanan yang tidak diadili dikirim ke
sana .
Operasi Trisula dilancarkan di Blitar Selatan.
Tidak menyeluruhnya proses referendum yang diadakan di Irian Barat, sehingga hasil
akhir jajak pendapat yang mengatakan ingin bergabung dengan Indonesia belum
mewakili suara seluruh rakyat Papua.
Dikembangkannya peraturan- peraturan yang membatasi dan mengawasi aktivitas
politik, partai politik dan organisasi kemasyarakatan. Di sisi lain, Golkar disebut-
sebut bukan termasuk partai politik.
1970
Pelarangan demo mahasiswa.
Peraturan bahwa Korpri harus loyal kepada Golkar.
Sukarno meninggal dalam „tahanan‟ Orde Baru.
Larangan penyebaran ajaran Bung Karno.
1971
Usaha peleburan partai- partai.
Intimidasi calon pemilih di Pemilu ‟71 serta kampanye berat sebelah dari Golkar.
Pembangunan Taman Mini yang disertai penggusuran tanah tanpa ganti rugi yang
layak.
Pemerkosaan Sum Kuning, penjual jamu di Yogyakarta oleh pemuda- pemuda yang
di duga masih ada hubungan darah dengan Sultan Paku Alam, dimana yang kemudian
diadili adalah Sum Kuning sendiri. Akhirnya Sum Kuning dibebaskan.
1972
Kasus sengketa tanah di Gunung Balak dan Lampung.
1973
Kerusuhan anti Cina meletus di Bandung .
1974
Penahanan sejumlah mahasiswa dan masyarakat akibat demo anti Jepang yang meluas
di Jakarta yang disertai oleh pembakaran- pembakaran pada peristiwa Malari. Sebelas
pendemo terbunuh.
Pembredelan beberapa koran dan majalah, antara lain „Indonesia Raya‟ pimpinan
Muchtar Lubis.
1975
Invansi tentara Indonesia ke Timor- Timur.
Kasus Balibo, terbunuhnya lima wartawan asing secara misterius.
1977
Tuduhan subversi terhadap Suwito.
Kasus tanah Siria- ria.
Kasus Wasdri, seorang pengangkat barang di pasar, membawakan barang milik
seorang hakim perempuan. Namun ia ditahan polisi karena meminta tambahan atas
bayaran yang kurang dari si hakim.
Kasus subversi komando Jihad.
1978
Pelarangan penggunaan karakter-karakter huruf Cina di setiap barang/ media cetak di
Indonesia.
Pembungkaman gerakan mahasiswa yang menuntut koreksi atas berjalannya
pemerintahan, beberapa mahasiswa ditahan, antara lain Heri Ahmadi.
Pembredelan tujuh suratkabar, antara lain Kompas, yang memberitakan peritiwa di
atas.
1980
Kerusuhan anti Cina di Solo selama tiga hari. Kekerasan menyebar ke Semarang ,
Pekalongan dan Kudus.
Penekanan terhadap para penandatangan Petisi 50. Bisnis dan kehidupan mereka
dipersulit, dilarang ke luar negeri.
1981
Kasus Woyla, pembajakan pesawat garuda Indonesia oleh muslim radikal di
Bangkok. Tujuh orang terbunuh dalam peristiwa ini.
1982
Kasus Tanah Rawa Bilal.
Kasus Tanah Borobudur . Pengembangan obyek wisata Borobudur di Jawa Tengah
memerlukan pembebasan tanah di sekitarnya. Namun penduduk tidak mendapat ganti
rugi yang memadai.
Majalah Tempo dibredel selama dua bulan karena memberitakan insiden terbunuhnya
tujuh orang pada peristiwa kampanye pemilu di Jakarta . Kampanye massa Golkar
diserang oleh massa PPP, dimana militer turun tangan sehingga jatuh korban jiwa
tadi.
1983
Orang- orang sipil bertato yang diduga penjahat kambuhan ditemukan tertembak
secara misterius di muka umum.
Pelanggaran gencatan senjata di Tim- tim oleh ABRI.
1984
Berlanjutnya Pembunuhan Misterius di Indonesia.
Peristiwa pembantaian di Tanjung Priuk terjadi.
Tuduhan subversi terhadap Dharsono.
Pengeboman beberapa gereja di Jawa Timur
1985
Pengadilan terhadap aktivis-aktivis islam terjadi di berbagai tempat di pulau Jawa.
1986
Pembunuhan terhadap peragawati Dietje di Kalibata. Pembunuhan diduga dilakukan
oleh mereka yang memiliki akses senjata api dan berbau konspirasi kalangan elit.
Pengusiran, perampasan dan pemusnahan Becak dari Jakarta.
Kasus subversi terhadap Sanusi.
Ekskusi beberapa tahanan G30S/ PKI.
1989
Kasus tanah Kedung Ombo.
Kasus tanah Cimacan, pembuatan lapangan golf.
Kasus tanah Kemayoran.
Kasus tanah Lampung, 100 orang tewas oleh ABRI. Peritiwa ini dikenal dengan
dengan peristiwa Talang sari.
Bentrokan antara aktivis islam dan aparat di Bima.
Badan Sensor Nasional dibentuk terhadap publikasi dan penerbitan buku. Anggotanya
terdiri beberapa dari unsur intelijen dan ABRI.
1991
Pembantaian di pemakaman Santa Cruz, Dili terjadi oleh ABRI terhadap pemuda-
pemuda Timor yang mengikuti prosesi pemakaman rekannya. 200 orang meninggal.
1992
Keluar Keppres tentang Monopoli perdagangan cengkeh oleh perusahaan-nya Tommy
Suharto.
Penangkapan Xanana Gusmao.
1993
Pembunuhan terhadap seorang aktifis buruh perempuan, Marsinah. Tanggal 8 Mei
1993
1994
Tempo, Editor dan Detik dibredel, diduga sehubungan dengan pemberita-an kapal
perang bekas oleh Habibie.
1995
Kasus Tanah Koja.
Kerusuhan di Flores.
1996
Kerusuhan anti Kristen diTasikmalaya. Peristiwa ini dikenal dengan Kerusuhan
Tasikmalaya. Peristiwa ini terjadi pada 26 Desember 19962. Kasus tanah Balongan.
Sengketa antara penduduk setempat dengan pabrik kertas Muara Enim mengenai
pencemaran lingkungan.
Sengketa tanah Manis Mata.
Kasus waduk Nipah di madura, dimana korban jatuh karena ditembak aparat ketika
mereka memprotes penggusuran tanah mereka.
Kasus penahanan dengan tuduhan subversi terhadap Sri Bintang Pamung-kas
berkaitan dengan demo di Dresden terhadap pak Harto yang berkun-jung di sana.
Kerusuhan Situbondo, puluhan Gereja dibakar.
Penyerangan dan pembunuhan terhadap pendukung PDI pro Megawati pada tanggal
27 Juli.
Kerusuhan Sambas–Sangualedo. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 30 Desember 1996.
1997
Kasus tanah Kemayoran.
Kasus pembantaian mereka yang diduga pelaku Dukun Santet di Jawa Timur.
1998
Kerusuhan Mei di beberapa kota meletus, aparat keamanan bersikap pasif dan
membiarkan. Ribuan jiwa meninggal, puluhan perempuan diperkosa dan harta benda
hilang. Tanggal 13 – 15 Mei 1998.
Pembunuhan terhadap beberapa mahasiswa Trisakti di jakarta , dua hari sebelum
kerusuhan Mei.3.
Pembunuhan terhadap beberapa mahasiswa dalam demonstrasi menentang Sidang
Istimewa 1998. Peristiwa ini terjadi pada 13 – 14 November 1998 dan dikenal sebagai
tragedi Semanggi I.
1999
Pembantaian terhadap Tengku Bantaqiyah dan muridnya di Aceh. Peritiwa ini terjadi
24 Juli 1999. Pembumi hangusan kota Dili, Timor Timur oleh Militer indonesia dan
Milisi pro integrasi. Peristiwa ini terjadi pada 24 Agustus 1999.
Pembunuhan terhadap seorang mahasiswa dan beberapa warga sipil dalam
demonstrasi penolakan Rancangan Undang-Undang Penanggulangan Keadaan
Bahaya (RUU PKB). Peristiwa Ini terjadi pada 23 – 24 November 1999 dan dikenal
sebagai peristiwa Semanggi II.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dalam realita kehidupan bangsa ini, masih banyak terjadi pelanggaran HAM,
baik dilakukan ooleh warga negara terhadap warga negara ataupun negara
terhadap warga negaranya sendiri. Dapat dicontohkan seperti peristiwa
pembunuhan, penganiayaan, pemerkosaan, penculiakan dan tindak
diskriminatif serta pemaksaan kehendak dari yang kuat terhadap pihak yang
tidak berdaya.
Bukan hanya penyelewengan uang negara saja yang dikatakann korupsi tetapi
yang dikatakan korupsi itu antaralain yaitu perbuatan yang menghabiskan/
mengambil/ suatu barang atau jasa secara tidak sah dengan akibat merugikan
seseorang maupun banyak, suatu lembaga dan sebagainya dengan contoh
menerlambatkan diri bagi Guru masuk pada mata pelajarannya (korupsi
waktu), Mandi dengan memboros air (korupsi barang), dan berbagai contoh
lainnya.
2. SARAN
Jadi janganlah jikalau hanya masalah kecil itu di besar-besarkan hingga terjadi
kericuhan yang dapat merugikan dan membunuh orang banyak.
Berlaku jujurlah pada diri sendiri juga pada orang banyak
Hindarilah perbuatan main hakim sendiri tanpa mencarii tahu sebab dan
akibat dari perbuatannya.
Dan mari bersama kita bangun Indonesia sebagai negri yang aman, negri yang
adil dan negri yang sentosa.
Dafatar Pustaka
Sumber:
Buku Kerja Siswa Pendidikan Kewarganegaraan, SMA/MA, kelas X, penerbit
MEDIATAMA, tahun 2012
Makalah kasus Korupsi dan upaya pemberantasannya di Indonesia, oleh Mulia Fathan,
SMP INSHAFUDDIN, tahun 2010
Website’s:
http://www.minihub.org/siarlist/msg04429.html
http://www.kontras.org/index.php?hal=siaran_pers&id=145
http://www.tempo.co.id/ang/min/02/17/nas2.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Majalah_Tempo
http://www.topix.com/forum/world/malaysia/TEUTCFEF9FJH14MS8
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sejarah/article/view/8199
http://refusetoforgetproject.blogspot.com/2011/09/kronologi-tragedi-tanjung-
priok.html
http://forum.viva.co.id/sejarah/231469-sejarah-hitam-indonesia-dari-tahun-1967-
1999-a.html
http://media.isnet.org/aceh/Bantaqiyah.html
http://nasional.kompas.com/read/2011/12/21/17361979/Tragedi.Mesuji.Dua.Pam.Swa
karsa.Dipenggal
GAMBAR-GAMBAR SEPUTAR CONTOH KASUS PELANGGARAN
HAM

More Related Content

What's hot

Kebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politikKebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politikEster Tjk
 
Kabinet Ali Sastroamidjojo II
Kabinet Ali Sastroamidjojo IIKabinet Ali Sastroamidjojo II
Kabinet Ali Sastroamidjojo IIGhina Salsabila
 
Makalah Media Sosial - ENSCHAi
Makalah Media Sosial - ENSCHAiMakalah Media Sosial - ENSCHAi
Makalah Media Sosial - ENSCHAiAlluka Tita
 
Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"
Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"
Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"Syifa Sahaliya
 
Negara Hukum dan ham
Negara Hukum dan hamNegara Hukum dan ham
Negara Hukum dan hamSayur Lodeh
 
Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA
Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMAAsuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA
Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMAfadhilau
 
Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat
Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakatKonflik dan integrasi sosial dalam masyarakat
Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakatSlamet Readi
 
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Ariefman Fajar
 
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaPerjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaGungun Misbah Gunawan
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposRizka Pratiwi
 
SEJARAH INDONESIA PEMBERONTAKAN ANDI AZIS
SEJARAH INDONESIA PEMBERONTAKAN ANDI AZISSEJARAH INDONESIA PEMBERONTAKAN ANDI AZIS
SEJARAH INDONESIA PEMBERONTAKAN ANDI AZISAwanda Gita
 
Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di IndonesiaPresentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di IndonesiaARY SETIADI
 
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin KeadilanPeran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilansyanin ayu
 
Laporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
Laporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji  kacang hijauLaporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji  kacang hijau
Laporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji kacang hijauyosa marinda
 

What's hot (20)

Masa pemerintahan gus dur
Masa pemerintahan gus durMasa pemerintahan gus dur
Masa pemerintahan gus dur
 
Kebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politikKebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politik
 
Kabinet Ali Sastroamidjojo II
Kabinet Ali Sastroamidjojo IIKabinet Ali Sastroamidjojo II
Kabinet Ali Sastroamidjojo II
 
Makalah Media Sosial - ENSCHAi
Makalah Media Sosial - ENSCHAiMakalah Media Sosial - ENSCHAi
Makalah Media Sosial - ENSCHAi
 
Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"
Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"
Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"
 
Negara Hukum dan ham
Negara Hukum dan hamNegara Hukum dan ham
Negara Hukum dan ham
 
Konsep masyarakat
Konsep masyarakatKonsep masyarakat
Konsep masyarakat
 
Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA
Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMAAsuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA
Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA
 
Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat
Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakatKonflik dan integrasi sosial dalam masyarakat
Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat
 
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
 
Makalah orde lama
Makalah orde lamaMakalah orde lama
Makalah orde lama
 
RATA-RATA RAPORT UNTUK SNMPTN
RATA-RATA RAPORT UNTUK SNMPTNRATA-RATA RAPORT UNTUK SNMPTN
RATA-RATA RAPORT UNTUK SNMPTN
 
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaPerjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
 
SEJARAH INDONESIA PEMBERONTAKAN ANDI AZIS
SEJARAH INDONESIA PEMBERONTAKAN ANDI AZISSEJARAH INDONESIA PEMBERONTAKAN ANDI AZIS
SEJARAH INDONESIA PEMBERONTAKAN ANDI AZIS
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
 
Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di IndonesiaPresentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
 
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin KeadilanPeran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan
 
Laporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
Laporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji  kacang hijauLaporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji  kacang hijau
Laporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
 
Kabinet djuanda
Kabinet djuandaKabinet djuanda
Kabinet djuanda
 

Viewers also liked

Makalah PKn - Hak Asasi Manusia
Makalah PKn - Hak Asasi ManusiaMakalah PKn - Hak Asasi Manusia
Makalah PKn - Hak Asasi Manusiayuliansafa
 
pelanggaran ham beserta gambarnya
pelanggaran ham beserta gambarnyapelanggaran ham beserta gambarnya
pelanggaran ham beserta gambarnyaAnwar Siregar
 
Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA salsa moyara
 
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKN
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKNBab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKN
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKNIchsan Maulana
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang ham
Makalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang hamMakalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang ham
Makalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang hamSentra Komputer dan Foto Copy
 
Kata pengantar dan daftar isi
Kata pengantar dan daftar isiKata pengantar dan daftar isi
Kata pengantar dan daftar isisarinahongland
 
Makalah hukum dan Ham
Makalah hukum dan HamMakalah hukum dan Ham
Makalah hukum dan HamJanang JaRi
 
PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN
PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBANPELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN
PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBANSena Aditya
 
Makalah PPKN Kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga neg...
Makalah PPKN Kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga neg...Makalah PPKN Kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga neg...
Makalah PPKN Kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga neg...aulia putri
 
HAM DAN CONTOH PELANGGARANNYA DI INDONESIA
HAM DAN CONTOH PELANGGARANNYA DI INDONESIAHAM DAN CONTOH PELANGGARANNYA DI INDONESIA
HAM DAN CONTOH PELANGGARANNYA DI INDONESIAMoh Hari Rusli
 
Geotube (abdul rohim)
Geotube (abdul rohim)Geotube (abdul rohim)
Geotube (abdul rohim)afifsalim12
 
SKOR Edisi 017 [Jan-2014]
SKOR Edisi 017 [Jan-2014]SKOR Edisi 017 [Jan-2014]
SKOR Edisi 017 [Jan-2014]Noeh Nemen
 
Artikel pelanggaran ham
Artikel pelanggaran hamArtikel pelanggaran ham
Artikel pelanggaran hamIlham W'ie
 

Viewers also liked (20)

Makalah PKn - Hak Asasi Manusia
Makalah PKn - Hak Asasi ManusiaMakalah PKn - Hak Asasi Manusia
Makalah PKn - Hak Asasi Manusia
 
pelanggaran ham beserta gambarnya
pelanggaran ham beserta gambarnyapelanggaran ham beserta gambarnya
pelanggaran ham beserta gambarnya
 
Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA
 
Makalah ham marsinah
Makalah ham  marsinahMakalah ham  marsinah
Makalah ham marsinah
 
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKN
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKNBab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKN
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKN
 
Makalah menegakkan hak asasi manusia di indonesia
Makalah menegakkan hak asasi manusia di indonesiaMakalah menegakkan hak asasi manusia di indonesia
Makalah menegakkan hak asasi manusia di indonesia
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang ham
Makalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang hamMakalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang ham
Makalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang ham
 
Ham makalah
Ham makalahHam makalah
Ham makalah
 
Tugas kliping pkn
Tugas kliping pknTugas kliping pkn
Tugas kliping pkn
 
Kata pengantar dan daftar isi
Kata pengantar dan daftar isiKata pengantar dan daftar isi
Kata pengantar dan daftar isi
 
Makalah hukum dan Ham
Makalah hukum dan HamMakalah hukum dan Ham
Makalah hukum dan Ham
 
PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN
PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBANPELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN
PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN
 
Makalah PPKN Kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga neg...
Makalah PPKN Kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga neg...Makalah PPKN Kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga neg...
Makalah PPKN Kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga neg...
 
HAM DAN CONTOH PELANGGARANNYA DI INDONESIA
HAM DAN CONTOH PELANGGARANNYA DI INDONESIAHAM DAN CONTOH PELANGGARANNYA DI INDONESIA
HAM DAN CONTOH PELANGGARANNYA DI INDONESIA
 
Pelanggaran ham
Pelanggaran hamPelanggaran ham
Pelanggaran ham
 
Geotube (abdul rohim)
Geotube (abdul rohim)Geotube (abdul rohim)
Geotube (abdul rohim)
 
Kasus
KasusKasus
Kasus
 
SKOR Edisi 017 [Jan-2014]
SKOR Edisi 017 [Jan-2014]SKOR Edisi 017 [Jan-2014]
SKOR Edisi 017 [Jan-2014]
 
Artikel pelanggaran ham
Artikel pelanggaran hamArtikel pelanggaran ham
Artikel pelanggaran ham
 
Makalah ham (2)
Makalah ham (2)Makalah ham (2)
Makalah ham (2)
 

Similar to HAMKOR

Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)Arief Rahman Hakim
 
Buku mentoring islam saja [kalam upi]
Buku mentoring islam saja [kalam upi]Buku mentoring islam saja [kalam upi]
Buku mentoring islam saja [kalam upi]KRFlamenco
 
7 ayat ayat demokrasi
7 ayat ayat  demokrasi7 ayat ayat  demokrasi
7 ayat ayat demokrasiadulcharli
 
Kewajiban dakwah bab 7 buku mentoring islam saja
Kewajiban dakwah   bab 7 buku mentoring islam sajaKewajiban dakwah   bab 7 buku mentoring islam saja
Kewajiban dakwah bab 7 buku mentoring islam sajaFlamencoRizky
 
Makalah iftiraq al ummah (kel.3) m 01
Makalah iftiraq al ummah (kel.3) m 01Makalah iftiraq al ummah (kel.3) m 01
Makalah iftiraq al ummah (kel.3) m 01FarahWirdatul
 
Sayyid qutb - Salah Faham terhadap Islam
Sayyid qutb - Salah Faham terhadap IslamSayyid qutb - Salah Faham terhadap Islam
Sayyid qutb - Salah Faham terhadap IslamImran
 
Ketika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagi
Ketika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagiKetika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagi
Ketika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagiMuthmainnah Bantasyam
 
Perubahan terus bergulir
Perubahan terus bergulirPerubahan terus bergulir
Perubahan terus bergulirRizky Faisal
 
Ketika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagi
Ketika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagiKetika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagi
Ketika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagiMuthmainnah Bantasyam
 
TANJUNG PRIOK 1984
TANJUNG PRIOK 1984TANJUNG PRIOK 1984
TANJUNG PRIOK 1984Dany Dw
 
Pemimpin untuk perubahan Syariat Islam Ditegakkan
Pemimpin untuk perubahan Syariat Islam DitegakkanPemimpin untuk perubahan Syariat Islam Ditegakkan
Pemimpin untuk perubahan Syariat Islam Ditegakkanhera wijaya
 
Bukti kerasulan muhammad saw
Bukti kerasulan muhammad sawBukti kerasulan muhammad saw
Bukti kerasulan muhammad sawRizky Faisal
 
Islam saja - Kajian Islam Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia
Islam saja - Kajian Islam Mahasiswa Universitas Pendidikan IndonesiaIslam saja - Kajian Islam Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia
Islam saja - Kajian Islam Mahasiswa Universitas Pendidikan IndonesiaRizky Faisal
 
Politik umat islam di tengah pluralitas
Politik umat islam di tengah pluralitasPolitik umat islam di tengah pluralitas
Politik umat islam di tengah pluralitasZulfikhar Full
 
Buku putih islam jawa 1
Buku putih islam jawa 1Buku putih islam jawa 1
Buku putih islam jawa 1Edi Awaludin
 

Similar to HAMKOR (20)

Mnjmn knflk
Mnjmn knflkMnjmn knflk
Mnjmn knflk
 
Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)
 
Buku mentoring islam saja [kalam upi]
Buku mentoring islam saja [kalam upi]Buku mentoring islam saja [kalam upi]
Buku mentoring islam saja [kalam upi]
 
7 ayat ayat demokrasi
7 ayat ayat  demokrasi7 ayat ayat  demokrasi
7 ayat ayat demokrasi
 
119632849 islam-sbg-ajaran-keadilan
119632849 islam-sbg-ajaran-keadilan119632849 islam-sbg-ajaran-keadilan
119632849 islam-sbg-ajaran-keadilan
 
Kewajiban dakwah bab 7 buku mentoring islam saja
Kewajiban dakwah   bab 7 buku mentoring islam sajaKewajiban dakwah   bab 7 buku mentoring islam saja
Kewajiban dakwah bab 7 buku mentoring islam saja
 
Makalah iftiraq al ummah (kel.3) m 01
Makalah iftiraq al ummah (kel.3) m 01Makalah iftiraq al ummah (kel.3) m 01
Makalah iftiraq al ummah (kel.3) m 01
 
Dim uin fad
Dim uin fadDim uin fad
Dim uin fad
 
Sayyid qutb - Salah Faham terhadap Islam
Sayyid qutb - Salah Faham terhadap IslamSayyid qutb - Salah Faham terhadap Islam
Sayyid qutb - Salah Faham terhadap Islam
 
Inilah hidupku
Inilah hidupkuInilah hidupku
Inilah hidupku
 
Ketika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagi
Ketika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagiKetika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagi
Ketika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagi
 
Perubahan terus bergulir
Perubahan terus bergulirPerubahan terus bergulir
Perubahan terus bergulir
 
Tugas pkn
Tugas pknTugas pkn
Tugas pkn
 
Ketika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagi
Ketika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagiKetika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagi
Ketika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagi
 
TANJUNG PRIOK 1984
TANJUNG PRIOK 1984TANJUNG PRIOK 1984
TANJUNG PRIOK 1984
 
Pemimpin untuk perubahan Syariat Islam Ditegakkan
Pemimpin untuk perubahan Syariat Islam DitegakkanPemimpin untuk perubahan Syariat Islam Ditegakkan
Pemimpin untuk perubahan Syariat Islam Ditegakkan
 
Bukti kerasulan muhammad saw
Bukti kerasulan muhammad sawBukti kerasulan muhammad saw
Bukti kerasulan muhammad saw
 
Islam saja - Kajian Islam Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia
Islam saja - Kajian Islam Mahasiswa Universitas Pendidikan IndonesiaIslam saja - Kajian Islam Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia
Islam saja - Kajian Islam Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia
 
Politik umat islam di tengah pluralitas
Politik umat islam di tengah pluralitasPolitik umat islam di tengah pluralitas
Politik umat islam di tengah pluralitas
 
Buku putih islam jawa 1
Buku putih islam jawa 1Buku putih islam jawa 1
Buku putih islam jawa 1
 

More from Mulia Fathan

Sejarah - Masa Penjajahan Jepang di Indonesia (Tingkat XI MA sederajat)
Sejarah - Masa Penjajahan Jepang di Indonesia (Tingkat XI MA sederajat)Sejarah - Masa Penjajahan Jepang di Indonesia (Tingkat XI MA sederajat)
Sejarah - Masa Penjajahan Jepang di Indonesia (Tingkat XI MA sederajat)Mulia Fathan
 
Pendidikan dan Kewarganegaraan 'Pkn' - sosialisasi budaya politik (LKS simple)
Pendidikan dan Kewarganegaraan 'Pkn' - sosialisasi budaya politik (LKS simple)Pendidikan dan Kewarganegaraan 'Pkn' - sosialisasi budaya politik (LKS simple)
Pendidikan dan Kewarganegaraan 'Pkn' - sosialisasi budaya politik (LKS simple)Mulia Fathan
 
Kelompok 10. Kerajaan Makassar 2 (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di...
Kelompok 10. Kerajaan Makassar 2 (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di...Kelompok 10. Kerajaan Makassar 2 (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di...
Kelompok 10. Kerajaan Makassar 2 (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di...Mulia Fathan
 
Kelompok 9 Kerajaan Tidore (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...
Kelompok 9 Kerajaan Tidore (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...Kelompok 9 Kerajaan Tidore (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...
Kelompok 9 Kerajaan Tidore (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...Mulia Fathan
 
Kelompok 8. Kerajaan Ternate (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Ind...
Kelompok 8. Kerajaan Ternate (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Ind...Kelompok 8. Kerajaan Ternate (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Ind...
Kelompok 8. Kerajaan Ternate (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Ind...Mulia Fathan
 
Kelompok 7 Kerajaan Makassar (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Ind...
Kelompok 7 Kerajaan Makassar (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Ind...Kelompok 7 Kerajaan Makassar (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Ind...
Kelompok 7 Kerajaan Makassar (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Ind...Mulia Fathan
 
Kelompok 6 ~ Sejarah Kerajaan Banten (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...
Kelompok 6 ~ Sejarah Kerajaan Banten (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...Kelompok 6 ~ Sejarah Kerajaan Banten (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...
Kelompok 6 ~ Sejarah Kerajaan Banten (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...Mulia Fathan
 
Kelompok 5 Kerajaan Mataram Islam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam d...
Kelompok 5 Kerajaan Mataram Islam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam d...Kelompok 5 Kerajaan Mataram Islam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam d...
Kelompok 5 Kerajaan Mataram Islam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam d...Mulia Fathan
 
Kelompok 4. Kerajaan Pajang (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indo...
Kelompok 4. Kerajaan Pajang (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indo...Kelompok 4. Kerajaan Pajang (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indo...
Kelompok 4. Kerajaan Pajang (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indo...Mulia Fathan
 
Kelompok 3. Kerajaan Demak (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...
Kelompok 3. Kerajaan Demak (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...Kelompok 3. Kerajaan Demak (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...
Kelompok 3. Kerajaan Demak (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...Mulia Fathan
 
Kelompok 2. Kerajaan Aceh Darussalam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...
Kelompok 2. Kerajaan Aceh Darussalam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...Kelompok 2. Kerajaan Aceh Darussalam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...
Kelompok 2. Kerajaan Aceh Darussalam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...Mulia Fathan
 
Kelompok 1.Kerajaan Samudra Pasai (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam d...
Kelompok 1.Kerajaan Samudra Pasai (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam d...Kelompok 1.Kerajaan Samudra Pasai (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam d...
Kelompok 1.Kerajaan Samudra Pasai (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam d...Mulia Fathan
 
Biologi ~ Gangguan dan Penyakit pada Sistem Gerak
Biologi ~ Gangguan dan Penyakit pada Sistem Gerak Biologi ~ Gangguan dan Penyakit pada Sistem Gerak
Biologi ~ Gangguan dan Penyakit pada Sistem Gerak Mulia Fathan
 
English Lesson - Reported Direct & Indirect Speech Change in verb of Tenses
English Lesson - Reported Direct & Indirect Speech Change in verb of TensesEnglish Lesson - Reported Direct & Indirect Speech Change in verb of Tenses
English Lesson - Reported Direct & Indirect Speech Change in verb of TensesMulia Fathan
 
Likok Puloe Dance Song [Acehnist Traditional Dance]
Likok Puloe Dance Song [Acehnist Traditional Dance] Likok Puloe Dance Song [Acehnist Traditional Dance]
Likok Puloe Dance Song [Acehnist Traditional Dance] Mulia Fathan
 
Asma'ul Husna (Nama-nama Allah)
Asma'ul Husna (Nama-nama Allah)Asma'ul Husna (Nama-nama Allah)
Asma'ul Husna (Nama-nama Allah)Mulia Fathan
 
Klasifikasi Kingdom Animalia
Klasifikasi Kingdom Animalia Klasifikasi Kingdom Animalia
Klasifikasi Kingdom Animalia Mulia Fathan
 
Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Singasari, Kerajaan Bali, K...
Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Singasari, Kerajaan Bali, K...Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Singasari, Kerajaan Bali, K...
Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Singasari, Kerajaan Bali, K...Mulia Fathan
 
Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu ...
Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu ...Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu ...
Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu ...Mulia Fathan
 
Makalah Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) - Laptop (untuk kelas x MA/SMA...
Makalah Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) - Laptop (untuk kelas x MA/SMA...Makalah Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) - Laptop (untuk kelas x MA/SMA...
Makalah Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) - Laptop (untuk kelas x MA/SMA...Mulia Fathan
 

More from Mulia Fathan (20)

Sejarah - Masa Penjajahan Jepang di Indonesia (Tingkat XI MA sederajat)
Sejarah - Masa Penjajahan Jepang di Indonesia (Tingkat XI MA sederajat)Sejarah - Masa Penjajahan Jepang di Indonesia (Tingkat XI MA sederajat)
Sejarah - Masa Penjajahan Jepang di Indonesia (Tingkat XI MA sederajat)
 
Pendidikan dan Kewarganegaraan 'Pkn' - sosialisasi budaya politik (LKS simple)
Pendidikan dan Kewarganegaraan 'Pkn' - sosialisasi budaya politik (LKS simple)Pendidikan dan Kewarganegaraan 'Pkn' - sosialisasi budaya politik (LKS simple)
Pendidikan dan Kewarganegaraan 'Pkn' - sosialisasi budaya politik (LKS simple)
 
Kelompok 10. Kerajaan Makassar 2 (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di...
Kelompok 10. Kerajaan Makassar 2 (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di...Kelompok 10. Kerajaan Makassar 2 (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di...
Kelompok 10. Kerajaan Makassar 2 (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di...
 
Kelompok 9 Kerajaan Tidore (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...
Kelompok 9 Kerajaan Tidore (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...Kelompok 9 Kerajaan Tidore (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...
Kelompok 9 Kerajaan Tidore (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...
 
Kelompok 8. Kerajaan Ternate (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Ind...
Kelompok 8. Kerajaan Ternate (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Ind...Kelompok 8. Kerajaan Ternate (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Ind...
Kelompok 8. Kerajaan Ternate (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Ind...
 
Kelompok 7 Kerajaan Makassar (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Ind...
Kelompok 7 Kerajaan Makassar (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Ind...Kelompok 7 Kerajaan Makassar (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Ind...
Kelompok 7 Kerajaan Makassar (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Ind...
 
Kelompok 6 ~ Sejarah Kerajaan Banten (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...
Kelompok 6 ~ Sejarah Kerajaan Banten (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...Kelompok 6 ~ Sejarah Kerajaan Banten (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...
Kelompok 6 ~ Sejarah Kerajaan Banten (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...
 
Kelompok 5 Kerajaan Mataram Islam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam d...
Kelompok 5 Kerajaan Mataram Islam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam d...Kelompok 5 Kerajaan Mataram Islam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam d...
Kelompok 5 Kerajaan Mataram Islam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam d...
 
Kelompok 4. Kerajaan Pajang (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indo...
Kelompok 4. Kerajaan Pajang (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indo...Kelompok 4. Kerajaan Pajang (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indo...
Kelompok 4. Kerajaan Pajang (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indo...
 
Kelompok 3. Kerajaan Demak (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...
Kelompok 3. Kerajaan Demak (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...Kelompok 3. Kerajaan Demak (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...
Kelompok 3. Kerajaan Demak (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...
 
Kelompok 2. Kerajaan Aceh Darussalam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...
Kelompok 2. Kerajaan Aceh Darussalam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...Kelompok 2. Kerajaan Aceh Darussalam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...
Kelompok 2. Kerajaan Aceh Darussalam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...
 
Kelompok 1.Kerajaan Samudra Pasai (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam d...
Kelompok 1.Kerajaan Samudra Pasai (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam d...Kelompok 1.Kerajaan Samudra Pasai (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam d...
Kelompok 1.Kerajaan Samudra Pasai (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam d...
 
Biologi ~ Gangguan dan Penyakit pada Sistem Gerak
Biologi ~ Gangguan dan Penyakit pada Sistem Gerak Biologi ~ Gangguan dan Penyakit pada Sistem Gerak
Biologi ~ Gangguan dan Penyakit pada Sistem Gerak
 
English Lesson - Reported Direct & Indirect Speech Change in verb of Tenses
English Lesson - Reported Direct & Indirect Speech Change in verb of TensesEnglish Lesson - Reported Direct & Indirect Speech Change in verb of Tenses
English Lesson - Reported Direct & Indirect Speech Change in verb of Tenses
 
Likok Puloe Dance Song [Acehnist Traditional Dance]
Likok Puloe Dance Song [Acehnist Traditional Dance] Likok Puloe Dance Song [Acehnist Traditional Dance]
Likok Puloe Dance Song [Acehnist Traditional Dance]
 
Asma'ul Husna (Nama-nama Allah)
Asma'ul Husna (Nama-nama Allah)Asma'ul Husna (Nama-nama Allah)
Asma'ul Husna (Nama-nama Allah)
 
Klasifikasi Kingdom Animalia
Klasifikasi Kingdom Animalia Klasifikasi Kingdom Animalia
Klasifikasi Kingdom Animalia
 
Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Singasari, Kerajaan Bali, K...
Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Singasari, Kerajaan Bali, K...Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Singasari, Kerajaan Bali, K...
Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Singasari, Kerajaan Bali, K...
 
Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu ...
Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu ...Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu ...
Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu ...
 
Makalah Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) - Laptop (untuk kelas x MA/SMA...
Makalah Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) - Laptop (untuk kelas x MA/SMA...Makalah Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) - Laptop (untuk kelas x MA/SMA...
Makalah Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) - Laptop (untuk kelas x MA/SMA...
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 

HAMKOR

  • 1. Makalah PKn Kasus Hak Asasi Manusia(HAM) Di Indonesia Disusun oleh : Nama : Mulia Fathan Kelas : X-3 NISN : 9975710050 Madrasah Aliyah Negeri Model Banda Aceh Tahun Ajaran : 2012-2013 KATA PENGANTAR
  • 2. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah yang maha megetahui dan maha bijaksana yang telah member petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepada-Nya. Salawat serta salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW yang membimbing umat nya degan suri tauladan-Nya yang baik . Syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan anugrah,kesempatan dan pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini . makanlah ini merupakan pengetahuan tentang KASUS HAK ASASI MANUSIA DAN KASUS KORUPSI , semua ini di rangkup dalam makalah ini , agar pemahaman terhadap permasalahan lebih mudah di pahami dan lebih singkat dan akurat . Sistematika makalah ini dimulai dari pengantar yang merupakan apersepsi atas materi yang telah dan akan dibahas dalam bab tersebut .Selanjutnya, Pembaca akan masuk pada inti pembahasaan dan di akhiri dengan kesimpulan, saran dan makalah ini. Diharapkan pembaca dapat mengkaji berbagai permasalahan tentang KASUS HAK ASASI MANUSIA DAN KASUS KORUPSI Akhirnya, kami penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pembuatan makalah ini. Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum semmpurna untuk menjadi lebuh sempurna lagi saya membutuhkan kritik dan saran dari pihak lain untuk membagikannya kkepada saya demi memperbaiki kekurangan pada makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaaat bagi anda semua. Terimakasih. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. B. Aceh, Desember 2012 BAB I
  • 3. PENDAHULUAN Jika kita bicarakan mengenai Hak Asasi Manusia maka yang telah kita ketahui terlebih dahulu yaitu hak pokok atauu hak dasar yang telah di bawa oleh manusia sejak lahir dan secara kodrat melekat pada setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat karena merupakan anugrah Tuhan Yanng Maha Esa yang harus senantiasa kita syukuri. Begitu pula apabila kita bicarakan mengenai korupsi yang dewasa ini kasus- kasusnya banyak terjadi di Negri ini yang semakin merajalela dann menarik untuk diperbincangkan. Dan korupsi merupakann penyakit masyarakat yang sangat membahayakan karena dapat mengakibatkan terhambatnya kelancaran pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Dan melihatt ketersediaan orang-orang berpangkat di Negri ini yang tidak melihat ke bawah atau memandang masyarakat kecil yang terus-mennerus menerimma akibat dari ulah mereka. Kami menerakan berbagai contoh kasus Hak Asasi Manusia dan kasus Korupsi yang pernah terjadi di negri kita Indonesia. Makalah ini kami terakan dengann penulisah yang komunikatif yang sesuai dengan bahasa para pelajar. Makalahh ini meliputi: Kata Pengantar Daftar Isi Bab I Pendahuluan Bab II Contohh kasus Bab III Penutup Daftar Pustaka BAB II
  • 4. CONTOH KASUS 1. PERISTIWA TANJUNG PRIOK 1984 - BETAWI vs JAWA Kronologi Tragedi Tanjung Priok Berdarah 1984 oleh Saksi Mata Ust. Abdul Qadir Djaelani Abdul Qadir Djaelani adalah salah seorang ulama yang dituduh oleh aparat keamanan sebagai salah seorang dalang peristiwa Tanjung Priok. Karenanya, ia ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara. Sebagai seorang ulama dan tokoh masyarakat Tanjung Priok, sedikit banyak ia mengetahui kronologi peristiwa Tanjung Priok. Berikut adalah petikan kesaksian Abdul Qadir Djaelani terhadap peristiwa Tanjung Priok 12 September 1984, yang tertulis dalam eksepsi pembelaannya berjudul “Musuh-musuh Islam Melakukan Ofensif terhadap Umat Islam Indonesia”. Tanjung Priok, Sabtu, 8 September 1984 Dua orang petugas Koramil (Babinsa) tanpa membuka sepatu, memasuki Mushala as-Sa‟adah di gang IV Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Mereka menyiram pengumuman yang tertempel di tembok mushala dengan air got (comberan). Pengumuman tadi hanya berupa undangan pengajian remaja Islam (masjid) di Jalan Sindang. Tanjung Priok, Ahad, 9 September 1984 Peristiwa hari Sabtu (8 September 1984) di Mushala as-Sa‟adah menjadi pembicaran masyarakat tanpa ada usaha dari pihak yang berwajib untuk menawarkan penyelesaan kepada jamaah kaum muslimin. Tanjung Priok, Senin, 10 September 1984 Beberapa anggota jamaah Mushala as-Sa‟adah berpapasan dengan salah seorang petugas Koramil yang mengotori mushala mereka. Terjadilah pertengkaran mulut yang akhirnya dilerai oleh dua orang dari jamaah Masjid Baitul Makmur yang kebetulan lewat. Usul mereka supaya semua pihak minta penengahan ketua RW, diterima. Sementara usaha penegahan sedang.berlangsung, orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak ada urusannya dengan permasalahan itu, membakar sepeda motor petugas Koramil itu. Kodim, yang diminta bantuan oleh Koramil, mengirim sejumlah tentara dan segera melakukan penangkapan. Ikut tertangkap 4 orang jamaah, di antaranya termasuk Ketua Mushala as-Sa‟adah. Tanjung Priok, Selasa, 11 September 1984 Amir Biki menghubungi pihak-pihak yang berwajib untuk meminta pembebasan empat orang jamaah yang ditahan oleh Kodim, yang diyakininya tidak bersalah. Peran Amir Biki ini tidak perlu mengherankan, karena sebagai salah seorang pimpinan Posko 66, dialah orang yang dipercaya semua pihak yang bersangkutan untuk menjadi penengah jika ada masalah antara penguasa (militer) dan masyarakat. Usaha Amir Biki untuk meminta keadilan ternyata sia-sia. Tanjung Priok, Rabu, 12 September 1984 Dalam suasana tantangan yang demikian, acara pengajian remaja Islam di Jalan Sindang Raya, yang sudah direncanakan jauh sebelum ada peristiwa Mushala as-Sa‟adah, terus berlangsung juga. Penceramahnya tidak termasuk Amir Biki, yang memang bukan mubalig dan memang tidak pernah mau naik mimbar. Akan tetapi, dengan latar belakang rangkaian
  • 5. kejadian di hari-hari sebelumnya, jemaah pengajian mendesaknya untuk naik mimbar dan memberi petunjuk. Pada kesempatan pidato itu, Amir Biki berkata antara lain, “Mari kita buktikan solidaritas islamiyah. Kita meminta teman kita yang ditahan di Kodim. Mereka tidak bersalah. Kita protes pekerjaan oknum-oknum ABRI yang tidak bertanggung jawab itu. Kita berhak membela kebenaran meskipun kita menanggung risiko. Kalau mereka tidak dibebaskan maka kita harus memprotesnya.” Selanjutnya, Amir Biki berkata, “Kita tidak boleh merusak apa pun! Kalau adayang merusak di tengah-tengah perjalanan, berarti itu bukan golongan kita (yang dimaksud bukan dan jamaah kita).” Pada waktu berangkat jamaah pengajian dibagi dua: sebagian menuju Polres dan sebagian menuju Kodim. Setelah sampai di depan Polres, kira-kia 200 meter jaraknya, di situ sudah dihadang oleh pasukan ABRI berpakaian perang dalam posisi pagar betis dengan senjata otomatis di tangan. Sesampainya jamaah pengajian ke tempat itu, terdengar militer itu berteriak, “Mundur- mundur!” Teriakan “mundur-mundur” itu disambut oleh jamaah dengan pekik, “Allahu Akbar! Allahu Akbar!” Saat itu militer mundur dua langkah, lalu memuntahkan senjata- senjata otomatis dengan sasaran para jamaah pengajian yang berada di hadapan mereka, selama kurang lebih tiga puluh menit. Jamaah pengajian lalu bergelimpangan sambil menjerit histeris; beratus-ratus umat Islam jatuh menjadi syuhada. Malahan ada anggota militer yang berteriak, “Bangsat! Pelurunya habis. Anjing-anjing ini masih banyak!” Lebih sadis lagi, mereka yang belum mati ditendang-tendang dan kalau masih bergerak maka ditembak lagi sampai mati. Tidak lama kemudian datanglah dua buah mobil truk besar beroda sepuluh buah dalam kecepatan tinggi yang penuh dengan pasukan. Dari atas mobil truk besar itu dimuntahkan peluru-peluru dan senjata-senjata otomatis ke sasaran para jamaah yang sedang bertiarap dan bersembunyi di pinggir-pinggir jalan. Lebih mengerikan lagi, truk besar tadi berjalan di atas jamaah pengajian yang sedang tiarap di jalan raya, melindas mereka yang sudah tertembak atau yang belum tertembak, tetapi belum sempat menyingkir dari jalan raya yang dilalui oleh mobil truk tersebut. Jeritan dan bunyi tulang yang patah dan remuk digilas mobil truk besar terdengarjelas oleh para jamaah umat Islam yang tiarap di got-got/selokan-selokan di sisi jalan. Setelah itu, truk-truk besar itu berhenti dan turunlah militer-militer itu untuk mengambil mayat-mayat yang bergelimpangan itu dan melemparkannya ke dalam truk, bagaikan melempar karung goni saja. Dua buah mobil truk besar itu penuh oleh mayat-mayat atau orang-orang yang terkena tembakan yang tersusun bagaikan karung goni. Sesudah mobil truk besar yang penuh dengan mayat jamaah pengajian itu pergi, tidak lama kemudian datanglah mobil-mobil ambulans dan mobil pemadam kebakaran yang bertugas menyiram dan membersihkan darah-darah di jalan raya and di sisinya, sampai bersih. Sementara itu, rombongan jamaah pengajian yang menuju Kodim dipimpin langsung oleh Amir Biki. Kira-kirajarak 15 meter dari kantor Kodim, jamaah pengajian dihadang oleh militer untuk tidak meneruskan perjalanan, dan yang boleh meneruskan perjalanan hanya 3 orang pimpinan jamaah pengajian itu, di antaranya Amir Biki. Begitu jaraknya kira-kira 7 meter dari kantor Kodim, 3 orang pimpinan jamaah pengajian itu diberondong dengan peluru yang keluar dari senjata otomatis militer yang menghadangnya. Ketiga orang pimpinan jamaah itu jatuh tersungkur menggelepar-gelepar. Melihat kejadian itu, jamaah pengajian
  • 6. yang menunggu di belakang sambil duduk, menjadi panik dan mereka berdiri mau melarikan diri, tetapi disambut oleh tembakan peluru otomatis. Puluhan orang jamaah pengajian jatuh tersungkur menjadi syahid. Menurut ingatan saudara Yusron, di saat ia dan mayat-mayat itu dilemparkan ke dalam truk militer yang beroda 10 itu, kira-kira 30-40 mayat berada di dalamnya, yang lalu dibawa menuju Rumah Sakit Gatot Subroto (dahulu RSPAD). Sesampainya di rumah sakit, mayat-mayat itu langsung dibawa ke kamar mayat, termasuk di dalamnya saudara Yusron. Dalam keadaan bertumpuk-tumpuk dengan mayat-mayat itu di kamar mayat, saudara Yusron berteriak-teriak minta tolong. Petugas rumah sakit datang dan mengangkat saudara Yusron untuk dipindahkan ke tempat lain. Sebenarnya peristiwa pembantaian jamaah pengajian di Tanjung Priok tidak boleh terjadi apabila PanglimaABRI/Panglima Kopkamtib Jenderal LB Moerdani benar-benar mau berusaha untuk mencegahnya, apalagi pihak Kopkamtib yang selama ini sering sesumbar kepada media massa bahwa pihaknya mampu mendeteksi suatu kejadian sedini dan seawal mungkin. Ini karena pada tanggal 11 September 1984, sewaktu saya diperiksa oleh Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya, saya sempat berbincang-bincang dengan Kolonel Polisi Ritonga, Kepala Intel Kepolisian tersebut di mana ia menyatakan bahwa jamaah pengajian di Tanjung Priok menuntut pembebasan 4 orang rekannya yang ditahan, disebabkan membakar motor petugas. Bahkan, menurut petugas-petugas satgas Intel Jaya, di saat saya ditangkap tanggal 13 September 1984, menyatakan bahwa pada tanggal 12 September 1984, kira-kira pukul 10.00 pagi. Amir Biki sempat datang ke kantor Satgas Intel Jaya 2. PEMBREDALAN MAJJALAH TEMPO, DETIK DAN EDITOR 21 JUNNI 1994 [SIZE="6"]Perlawanan Itu Akan Terus Berlanjut[/SIZE] "Yang kami peringati bukan pembredelan, tapi perlawanan terhadap pembredelan, dan itu akan kami teruskan," Goenawan Mohamad Tanggal 21 Juni merupakan tanggal bersejarah bagi pers Indonesia. Pada tanggal itutahun, 1994, tiga media massa cetak ibu kota dibredel sekaligus. Yang menjadi korban adalah TEMPO, Detik, dan Editor. Dan ketiga media itu seperti menambah daftar korban pembredelan selama Orde Baru. Tercatat, sejak 1968, sudah lebih dari 25 media massa dicabut Surat Ijin Terbit (SIT) atau Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP)-nya tanpa melalui proses pengadilan seperti disyaratkan undang-undang pokok pers. Dan selama hampir 30 tahun itu, baru Majalah TEMPO yang mengadukan nasibnya ke pengadilan. Di tingkat pertama dan kedua TEMPO menang, tapi Mahkamah Agung mengalahkan TEMPO -- dengan pertimbangan hukum yang sering ditulis pakar hukum sebagai salah satu yang "terburuk" dalam sejarah MA. Pelarangan terbit majalah Tempo pada 1994 (bersama dengan Tabloid Editor (tabloid) dan Tabloid Detik (tabloid)), tidak pernah jelas penyebabnya. Tapi banyak orang yakin bahwa Menteri Penerangan saat itu, Harmoko, mencabut Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) Tempo karena laporan majalah ini tentang impor kapal perang dari Jerman. Laporan ini dianggap membahayakan "stabilitas negara".
  • 7. Laporan utama membahas keberatan pihak militer terhadap impor oleh Menristek BJ Habibie. Sekelompok wartawan yang kecewa pada sikap Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang menyetujui pembreidelan Tempo, Editor, dan Detik, kemudian mendirikan Aliansi Jurnalis Indonesia. 3. PEMBANTAIAN TERHADAP TENGKU BANTAQIYAH DAN MURIDNYA DI ACEH TAHUN 1999 Beutong Ateuh, dalam terjemahan bahasa Indonesia berarti Betung atas, memiliki sejarah yang cukup panjang, dimana daeraha ini dibangun sejak zaman belanda-begitu orang beutong bersaksi – dan melihat letak geografisnya sangat nyaman untuk istirahat beberapa bulan lamanya. Daerah yang terletak diantara dua gunung ini mengalir sungi betung yang jernih dan sejuk. Sedangkan pegunungan yang termasuk dari gususan bukit barisan ini, memang sangat potensial untuk dijadikan markas pertanan pejuang Aceh semasa penjajahan belanda. Di daerah inilah Cut Nyak Dien dan Tengku Cik Citiro pernah bertahan dari kejaran belanda, walau keduanya tertangkap oleh belanda di daerah ini. Lebatnya hutan dan suburnya tanah membuat warga yang bermukim enggan meninggalkan lembah ini, mengingat di daerah ini adalah daerh yang cocok untuk bercocok tanam. Sebelum daerah ini dibuka pada tahun 1996, untuk kendaraan roda empat, warga yang ingin kedalam dan keluar desa ini harus berjalan kaki dua sampai empat hari lamanya. Menelusuri hutan lembah berliku guna mencapai daerah yang berbatasan dengan Takengon Aceh Tengah. Sedangkan Beutong Ateuh sendiri masuk dalam kabupaten Aceh Barat, Meulaboh sebagai kota kabupaten. Pada daerah inilah brdiri sebuah pesantren pada tahun 1982 yang dipimpin oleh seorang Kyai bernama Tengku Bantaqiah. Abu Bantaqiyah – begitu para mudirnya memanggil – aladalah seorang alim ulama yang segani dan dihormati keberadaanya. Tak heran bila dikalangan masyarakat Aceh sendiri beliau ditokohkan, mengingat begitu banyak masyarakat Aceh yang belajar agama di pesanteren yang ia pimpin. Mudir-muridnya yang berasal dari pelosok daerah Aceh ini, diajrkan pendidikan agama langsung dari beliau dan dibantu oleh seorang kepercayaannya. Aktivitas belajar mengajar dilakukan pada areal yang ia miliki yang berada ditepi sungai beutong. Murid-murid yang berjumlah ratusan ini, selain beljar mereka bercocok tanam seperti nila dan lain sebaginya. Dari hasil pertanian ini mereka bahu
  • 8. membantu untuk menghidupkan aktivitas sehari-harinya. Selin murid-murid menetap di pesantern ini, masih ada lagi murid-murid yang tinggal hanya pada saat mereka beribur dari kerja atau sekolah dan jumlah lebih banyak daripada yang menetap (jumlahnya dalah gitungan ribuan). Tak heran bila banyak murid-murid beliau yang tersebar di segenap penjuru Aceh. Tengku Bantaqiah yang pernah menolak untuk bergabung dengan Majelis Ulama Indonesia cabang Aceh ini, sekali waktu turung gunung untuk mempersoalkan kemaksiatan di Aceh, dan akhirnya ia dituduh sebagai orang yang memiliki ajaran sesat. Hal ini beliau lakukan pada tahun 1988 dengan beberapa anak muridnya dengan menamakan dirinya Anggota Jubah Putih. Untuk melunakkan hatinya pemerintah daerah Aceh melalui gubernur memberikan bantuan guna membangun sebuah pesantren. Namun rumah pesantren ini, gedung yang sudah terbangun di kecamatan beutong bawah ulu Ulee Jalan, mereka tolak karena lokasinya jauh dari tempat pesantren mereka. Dengan menolak pemberian ini, Tengku Bantaqiah menjadi orang yang sangat tidak sekuler dikalangan birokrat Aceh pada waktu itu. Sehingga pada tahun 1992 dengan suruhan sebagai Mentri Urusan Pangan Cerakan Aceh Merdeka, beliau dijebloskan dalam tahanan dengan masa tahanan 20 tahun lamanya. Namun saat presiden ke tiga Indonesia (BJ Habibie) hadir di Banda Aceh, atas permintaan warga masyarakat Aceh, Habibie melepaskan Tengku Bantaqiah. Aktivitas Pesantren Sebagaimana layaknya kehidupan sebuah pesantren, aktivitas di pesantren Tengku Bantaqiah sangat diwarnai dengan suasana Religius yang sangat mendalam. Hal ini dapat terlihat dari aktivitas sehari-hari mulai dari ibadah sholat Shubuh dipgi hari dilanjutkan degan Szikir kemudian para santri bermujahadah sambil melakukan kegiatan-kegiatan lainnya seperti bertani, bercocok tanam, kerja baktimeperbaiki lingkungan sekitarnya. Kegiatan bermujahadah bagi pesantern Tengku Bantaqiah adalah merupakan satu kekuatan religius yang sangat vital dalam upaya pembentukan tingkat ketaqwaan para muridnya. Kalaupun ada yang berbeda dari pesantren ini yaitu terlihat bahwa sebagian besar murid- muridnya adalah mereka yang pernah melakukan tindakan-tindakan amoral di masyarakat seperti mabuk-mabukan, mencuri dan tindakan-tindakan kriminalisasi lainnya. Menurut Tengku Bataqiah, untuk apa mengajaka orang yang sudah ada didalam mesjid, justru mereka yang masih di luar mesjidlah yang harus kita ajak. Jumlah santri yang pernah menuntut ilmu di pesantren Tengku Bantaqiah ini tercatat lebih kurang 30.000 orang yang tersebar di berbagai tempat, bukan hanya di Aceh, tapi juga Medan , Jakarta , bahwakan sampai ke Malaysia . Lulusan Pesantren Bntaqiah hdup dan bekrja dalam aktivitas-aktivitas yang beragam, mulai petani, pedagang, pegawai swasta dan pegawai negeri, bahkan anggota TNI. Hal ini menunjukkan bahwa Tengku Bantaqiah tidak pandang bulu dalam menerima murid. Kini setelah ulama kharismatik tersebut telah tiada, pesantren yang diharapkan dapat melahirkan pemimpin umat, untuk sementara ini kesulitan untuk melanjutkan aktivitas sehari-harinya, karena alat-alat Bantu pengajaran seperti, al-qur'an, kitab kuning, surat – surat yassin habis dibakar oleh pasukan tersebut. Hal ini tentara lakukan ersamaan dengan dibakarnya pakian, KTP, dan barang-barang lain milik Tengku dan muridnya yang tewas pada saat itu. Kini tempat yang jauh dari keramaian ini memubat masyarakat Aceh untuk saat
  • 9. ini enggang untjk bergurau kembali di lebah yang hijau ini, mengingat peristiwa tersebut adalah peristiwa yang cukup membuat mereka terluka untuk selama-lamanya. Kronologi Pembantaian Tengku Bantaqiah dan Muridnya Kamis 22 Juli 99 : Pasukan TNI yang terdiri dari Kostrad, brimob, dan lain sebaginya mendirikan tenda-tenda diseputar pegunungan beutong Ateuh. Saat itu warga desa telah mengetahui akan keberadaan mereka, namun warga tidak mengetahui tujuan dari didirikannya tenda-tenda tersebut. Pada saat itu juga telah terjadi penembakan terhadap warga yang sedang mencari udang. Peristiwa ini mengakibat satu orang terluka sedangkan yang melarikan diri ke hutan sekitarnya. Jum'at 23 Juli 99 : pukul 08.00 pasukan TNI mengamati pesantren Tengku Bantaqiah dari seberang sungai. Pukul 09.00 pasukan TNI melakukan pembakaran ruma penduduk yang letaknkya kira2 100 meter disebelah Timur pesantren Tengku bantaqiah. Pukul 10.00 Pasukan tersebut mulai mendekati pesantren Tengku Bantaqiah. Pukul 11.00 Pasukan TNI yang berseragam dan mengenakan senjata lengkap dan sebagian dari mereka menutupi wajahnya dengan cat hitam dan hijau. Mulai memasuki wilayah pesantren. Pukul 11.30 Pasukan tersebut dengan mencaci maki dan menghujat Tengku Bantaqiah agar Tengku Bantaqiah mau segera menemui mereka. Dikarenakan pada waktu itu hari Jum'at dan sudah menjadi kebiasaan di pesantren, para santri - berkumpul di pesantren yang memiliki dua lantai yang terbuat dari papan dan kayu balok tetap melakukan seperti biasanya. Setelah cukup lama tengku Bantaqiah turun bersama dengan seorang muridnya untuk menemui pasukan tersebut. Setelah berbincang-bincang, semua murid/santri laki-laki disuruh turun sedangkan yang wanita diatas pesantren, dikumpulkan ditanah lapang dengan duduk jongkok dan menghadap kesungai. Pukul 12.00 setelah santri laki-laki berkumpul, pimpinan pasukan tersebut meminta kepada Tengku Bantaqiah untuk menyerahkan senjata yang ia miliki. Karena Tengku Bantaqiah merasa tidak pernah memiliki senjata yang mereka maksud, maka Tengku Bantaqiah hanya membantah tuduhan tersebut. Namun dengan pengakuan Tengku Bantaqiah tentara tidak puas dan lalu mereka mempersoalkan sebuah antenna radio pemancar yang terpasang pada atap pesantren. Lalu pompinan pasukan tersebut memerintahkan agar segerap melepaskan antenna tersebut dengah menyuruh putra Tengku Bantaqiah yang bernama Usman untuk menaiki atap pesantren. Sebelum Usman menaiki atap pesantren tersebut ia menuju rumah untuk mengambil peralatan, namun sebelum mencapai rumah yang jaraknya hanya 7 meter
  • 10. dari tempat berkumpul para santri, seorang pasukan memukul Usman dengan senjata api. Melihat perlakuan ini, Tengku Bantaqiah mencoba untuk mendekati putranya tersebut. Bersamaan dengan mendekatnya tengku Bantaqiah ke tempat pemukulan tersebut, dengan aba-aba tentara menembak Tengku Bantaqiah dengan menggunakan senjata pelontar BOM sehingga tersungkurlah Tengku Bantaqiah, setelah itu tembakan beruntun ditujukan ke arah kumpulan Santri. Tanpa perlawanan sama sekali pasukan ini menembak dengan membabi buta sehingga santri yang jumlahnya mencapi puluhan orang itu tewas dan terluka. Setelah penembakan yag dilakukan berulang ulang ini, pasukan mengumpulkan santri yang masih hidup untuk dibariskan disebelah rumah tengku Bantaqiah. Beberapa saat kemudian dengan dalih akan membawa mereka berobat, santri yang mengalami luka atau tidak sama sekali diangkut dengan menggunakan truk menuju Takengon Aceh Tengah. Hanya beberapa orang saja yang sengaja ditinggalkan. Ditengah perjalanan menuju takengon tersebut, santri- santri ini pada kilometer 7 diturunkan dan diperintahkan untuk duduk jongkok ditepi jurang. Setelah jongkok satu orang dari para santri ini terjun ke dalam jurang masuk kedalam hutan yang lebat. Mengetwhui salah santri terjun ke jurang santri yang langsung di tembak beruntun oleh pasukan pengalawalan ini. Pukul 16.00 pasukan dengan memerintahkan warga setempat untuk menguburkan Tengku Bantaqiah dan murid. Sedangkan santri wanita dan istri-istri almarhum dibawa menujua Mushola yang berada diseberang sungai. Setelah penguburan usai, wanita tersebut disuruh kembali ke pesantren. Keadaan terakhir: pesantren ini sulit untuk dapat melanjutkan aktivitas keshariannya mengingat saran dan prasarana antara lain kitab-kitab berserta Al-qur'an yang tersedia telah habis terbakar bersamaan dengan tewasnya Tengku Bantaqiah beserta sebagian muridnya. Sebagai akibat penembakan oleh pasukan TNI terhadap warga pesantren tersebut. Dimana mereka……..? Hasil dari operasi yang dilakukan oleh TNI terhadap pesantren Tengku Bantaqiah ini masih menyisakan berbagai pertanyaan yang sampai saat ini belum terjawab. Sehingga warga Meulaboh atau Aceh Barat menjadi resah. Keresahan ini sangat beralasan sebab bagaimana mungkin seorang ulama ternama dapat dicabut nyawanya oleh TNI tanpa prosedur, apalagi mereka rakyat biasa, tentunya lebih gampang lagi melakukannya. Begitu kira-kira alasan mereka. Dari hasil penelitian warga setempat, masih belum jelas jumlah yang tewas, sebab menurut saksi, masih banyak dari murid-murid Bantaqiah sampai saat ini belum ditemukan makamnya atau keberaaanya. Adapun nama-nama yang tewas dan hilang adalah sebagai berikut : Korban yang Tewas dan Hilang : No Nama Umur Alamat 1 Tengku Bantaqiah 54 th Blang Meurandeh, Beutong Ateuh 2 Usman Bantaqiah 25 th Sda 3 Zubir 28 th Sda 4 M. Harun Jalludin 18 th Sda 5 Muhammadin 40 th Sda 6 Tarmizi Daud 30 th Sda 7 M.Amin M. 28 th Sda
  • 11. 8 M. Amin Baron 25 th Sda 9 M. Huewin 32 th Sda 10 Jamalol Ade 27 th Sda 11 Syamsuar 27 th Sda 12 Tengku Suhaimi 28 yh Sda 13 Tengku Muhammadin 40 th Sda 14 Abdul Wahed 20 th Sda 15 Saidi 30 th Sda 16 M. Ali Ben 26 th Sda 17 Muhammad Janata 24 th Sda 18 Tengku Munir 35 th Desa Pusong, Langsa Aceh Timur 19 Latana 24 th Sda 20 Tengku Kupendi 30 th Sda 21 Mak Ali 32 th Sda 22 Tengku Yusuf 32 th Sda 23 Saifl 22 th Sda 24 Tengku Daud 30 th Desa Kuede Gerebak, Idi Aceh Timur 25 Salaiman 24 th Sda 26 Ridwan 25 th Sda 27 Iqbar 26 th Sda 28 Junaidi 23 th Sda 29 Tulisman 30 th Ranup Dong Kecamatan Kaway XVI 30 Junaidi 28 th Sda 31 Azis 30 th Desa Kuta Balang 32 Amir 32 th Sda 33 Tengku Zainal Abidin 35 th Idi Aceh Timur 34 Buchari 26 th Sda 35 Siabang 29 th Buloh, Lhokseumawe Aceh Utara 36 Saifullah 26 th Sda 37 Aidit 28 th Aceh Selatan 38 Tengku Saimi 35 th Sda 39 Nurdin 24 th Julok 40 Bustamin 24 th Sda 41 Tengku Tamam 35 th Krueng Mane 42 Tengku Jamin 45 th Sda 43 Majid 26 th Desa Geuregok 44 Dedi Muktar 27 th Sda 45 Iwan 32 th Matang, Aceh Jeumpa 46 Usman 30 th Sda 47 Samsul Bahri 28 th Desa Matang Sijuk 48 Razali 24 th Menasah Barok Aceh Pidie 49 Nasrul 27 th Tringgadeng, Aceh Pidie 50 Tengku Zulkarnaen 42 th Kila, Aceh Pidie
  • 12. 51 Mahdi Ubit 30 th Kuta Blang 52 Tengku Mursidin 35 th Babah Rot, Aceh Selatan 53 Tengku Manaf 50 th Lhok Sukon, Aceh Utara 54 Sayuti 29 th Kandang Aceh Utara 55 Tengku Sayuti 26 th Lamno, Kecamatan Jaya Aceh Besar 56 Tengku Sukri 27 th Menasah Baro Krueng Mane Sumber data : Keluarga Tengku Bantaqiah. 4. PEMBBUMIHANGUSAN KOTA DILI, TIMOR TIIMUR OLEH MILITER INDONESIA DAN MILISI PRO INTEGRASI 20 AGUSTUS 1999 (Catatan tentang kiprah NGO internasional dan lembaga-lembaga PBB di Timor Lorosae paska referendum) "Tidak ada rumah mewah, tidak ada bar untuk minum bir, tidak ada diskotik, bagaimana mungkin pekerja-pekerja kemanusiaan itu mau menetap di sini", ungkap seorang ketua adat ketika dimintai komentarnya tentang tidak adanya pelayanan kesehatan oleh NGO internasional dan lembaga-lembaga PBB di Kec. Alas, Same. "Apakah anda memiliki identitas? Apakah lembaga anda memiliki pengalaman bekerja untuk distribusi bahan makanan di daerah ini? Demikian pertanyaan yang diajukan oleh seorang staf WFP (World Food Programme) ketika seorang staf NGO nasional/lokal yang telah lama beroperasi di Timor Lorosae menemuinya dikantor untuk melakukan koordinasi distribusi bahan makanan di Baucau, Timor Lorosae". Operasi pembumihangusan Timor Lorosae oleh milisi dan militer Indonesia telah menimbulkan kerugian yang luar biasa. Mulai dari harta benda hingga jiwa manusia yang melayang akibat operasi pembumihangusan tersebut. Dalam konteks politik internasional, bisa dikatakan bahwa terjadi keterlambatan tindakan oleh PBB yang saat itu sedang bertugas di Timor Lorosae. Akibat "politik ketidak acuhan" dari komunitas internasional (baca: UNAMET), maka milisi bersama militer Indonesia dengan leluasa melancarkan operasi burning down pasca pengumuman hasil referendum, 4 September 1999. Setelah menjadi korban dalam operasi pembumihangusan oleh milisi dan militer Indonesia, kini Timor Lorosae menghadapi operasi baru yakni "operasi kemanusiaan". Penghancuran Timor Lorosae pasca referendum telah menimbulkan persoalan baru. Walaupun diakui bahwa terlepas dari semua itu, Timor Lorosae berhasil mengusir militer Indonesia dari bumi Lorosae. Seolah-olah dengan penghancuran tersebut telah membuka jalan tol bagi berbagai kelompok untuk "mengoperasikan" program-programnya di Timor Lorosae. Dengan bungkus operasi kemanusiaan, berbagai NGO internasional maupun lembaga intergovernmental seakan-seakan berlomba melakukan programnya di Timor Lorosae. Membanjirnya bantuan kemanusiaan lewat berbagai NGO dan lembaga intergovernmental di Timor Lorosae pasca referendum, tidak dengan sendirinya berarti mengakhiri mata rantai penderitaan rakyat. Sebaliknya, dengan membanjirnya bantuan ini bisa saja menjadi rantai baru yang akan menjerat rakyat Timor Lorosae dalam ketergantungan abadi.
  • 13. Belakangan diketahui bahwa jumlah NGO internasional yang beroperasi di Timor Lorosae diperkirakan sekitar 30-an NGO. Sedangkan lembaga intergovernmental (lembaga-lembaga PBB) yang beroperasi di Timor Lorosae antara lain UNHCR, UNICEF, UNESCO, FAO, WFP (World Food Programme). Sementara NGO nasional yang beroperasi di Timor Lorosae sekitar 20-an NGO. Kelompok-kelompok kemanusiaan ini datang dengan berbagai program seperti distribusi makanan, kesehatan, shelter, urusan pengungsi, pembagian benih tanaman dan berbagai program lainnya. Keberadaan semua lembaga ini, seperti dipaparkan diatas menjadi menarik untuk dikaji dalam konteks upaya mengatasi krisis yang terjadi di Timor Lorosae saat ini. Sebelum tiba pada pembahasan mengenai berbagai persoalan yang dihadapi NGO dan lembaga intergovernmental dalam operasi kemanusiaan di Timor Lorosae, terlebih dahulu akan dibahas politik ideologi bantuan kemanusiaan. Politik Bantuan Kemanusiaan. Sejarah mencatat bahwa sangat banyak bantuan kemanusiaan yang didrop dinegara-negara jajahan di Afrika. Setiap kali ada gejolak baik internal maupun gejolak eksternal, maka berbagai kelompok, NGO ineternasional maupun lembaga-lembaga PBB (UN agency) dengan caranya masing-masing menceburkan diri dalam konflik tersebut dengan "bungkus operasi kemanusiaan". Di Mozambique, di Angola, di Rwanda, Somalia dan berbagai negara di benua hitam tersebut paling sering menjadi target operasi kemanusiaan karena sering dilanda konflik. Walaupun bantuan kemanusiaan membanjiri wilayah-wilayah tersebut, namun angka kematian karena kelaparan dan penyakit tidak semakin mengecil. Tapi sebaliknya, angka kematian karena kelaparan dan penyakit justru semakin meningkat. Bantuan kemanusiaan lewat NGO maupun lembaga PBB sering menjadi persoalan tersendiri bagi kelompok masyarakat yang diberi bantuan. Ada beberapa persoalan menyangkut bantuan kemananusiaan tersebut. Pertama, persoalan transparansi dana. Kebanyakan NGO internasional memanfaatkan dana bantuan untuk pemerintah yang dilanda bencana guna menjalankan program-program mereka. Hal ini terjadi misalnya di Mozambique. Pada tahun 1989, ketika Mozambique dilanda kelaparan akibat konflik, berbagai NGO internasional dan lembaga-lembaga PBB melancarkan operasi kemanusiaan. Dana terbesar dari operasi NGO dan lembaga PBB itu kebanyakan diambil dari bantuan/grant yang semestinya dipakai sendiri oleh pemerintah Mozambique saat itu. Kedua adalah persoalan ketergantungan. Bangladesh adalah satu kasus yang sangat baik sebagai gambaran mengenai persoalan ketergantungan akibat operasi kemanusiaan oleh NGO internasional dan lembaga-lembaga PBB. Masyarakat seolah-olah dimanjakan dengan bantuan kemanusian. Karena itu setelah berhentinya bantuan tersebut, masyarakat seolah-olah kaget dan tidak siap menghadapi kenyataan. Selain itu, operasi bantuan kemanusiaan tersebut tidak jarang memarjinalkan rakyat karena penyaluran bantuan tersebut justru hanya menggemukan kelompok kaya baru baik di desa maupun di kota. Sementara kelompok marjinal semakin termarjinal karena ketergantungan kepada orang kaya baru . Ketiga adalah persoalan minimya koordinasi. Banyak NGO internasional dan
  • 14. lembaga PBB yang melakukan operasi di berbagai tempat dengan tingkat koordinasi dengan kelompok lokal yang sangat minim. Akibat minimnya koordinasi tersebut menimbulkan kesan seolah-olah kelompok NGO lokal/nasional atau kelompok potensial lainnya yang berada di tingkat lokal/nasional menjadi "kelas dua". Bahkan untuk menjalankan program-programnya, NGO-NGO lokal terpaksa harus menjadi "pengemis" kepada NGO internasional ataupun lembaga-lembaga PBB yang notabene sebagian besar memakai dana bantuan untuk pemerintah yang dilanda "bencana" tersebut. Pada titik ini, kelihatannya pemerintahan-pemerintahan yang menjadi donor ataupun lembaga-lembaga donor dunia merasa lebih tertarik untuk memakai NGO internasional yang mempunyai jalinan kerja sama yang kuat dan lembaga PBB guna "menghabiskan" dana baik berupa pinjaman maupun hibah dinegara yang dilanda bencana. Pemerintah yang menjadi donor bahkan kerap mencari sendiri NGO internasional untuk menjalankan operasi kemanusiaan yang dana dan progarmnya telah dirancang oleh pemerintah yang bersangkutan. Karena itu, NGO internasional dan lembaga-lembaga PBB yang sering melakukan operasi kemanusiaan tersebut cenderung didifinisikan oleh sebagian kalangan sebagai private voluntary organizasation (PVO) atau organisasi voluntir swasta. Misalnya dalam pengamatan yang dilakukan oleh Joseph Hanlon di Mozambique, ditemukan bahwa dalam banyak hal NGO-NGO internasional seperti World Vision atau Care Internasional berperilaku seperti lembaga-lembaga bisnis besar atau lembaga-lembaga transnasional yang mempunyai afiliasi di berbagai negara. Karena berperan sebagai bisnis transnasional, maka kepentingan NGO internasional adalah distribusi uang, distribusi makanan, bantuan darurat dan pelayanan. Sementara untuk overhead cost lembaga, mereka bisa mendapat dari bunga bantuan/grant yang diterima selain dari fundrisingnya sendiri . Akibat minimnya koordinasi, sering kali NGO atau lembaga PBB melakukan proyek-proyek dalam jumlah besar, tapi proyek-proyek tersebut tidak menjadi skala prioritas kelompok masyarakat sasaran yang dibantu. Keempat adalah persoalan "pesan sponsor". Banyak NGO internasional yang dalam operasinya sarat dengan pesan sponsor. World Vision dalam operasi kemanusiaan di Mozambique praktis menjadi pelopor pesan sponsor CIA (baca: pemerintah USA). World Vision terkenal sebagai lembaga kristen yang sangat anti komunis sehingga World Vision "dipakai" oleh lembaga donor untuk melawan pengaruh Frelimo yang dikenal beraliran sosialis. Bahkan dalam operasinya, beberapa staf World Vision malah menyarankan agar Renamo (tandingan Frelimo) mengambil alih tampuk pemerintahan yang sah dari Frelimo . World Vision juga dikenal mempunyai hubungan erat dengan rejim-rejim militer represif di Amerika tengah. Contoh lain adalah kehadiran Care Internasional (khususnya Care USA). Kehadiran Care USA di Mozambique pada tahun 80-an jelas banyak membantu operasi CIA untuk memantau keadaan massa rakyat yang saat itu sangat mendukung program-program Frelimo. Dalam banyak hal NGO-NGO ini memiliki informasi yang lebih lengkap dibanding kelompok lain bahkan pemerintah setempat. Misalnya Care Internasional dalam observasi Joseph Hanlon, memiliki informasi mengenai keadaan sosial dan politik yang lebih lengkap dibanding dengan NGO lain atau bahkan pemerintah Mozambique sekalipun. Informasi-informasi ini tidak pernah didistribusikan kepada pihak lain termasuk pemerintah Mozambique, kecuali kepada pemerintah USA sebagai sponsor saat itu. 5. KASUS MESUJI 2011
  • 15. Yulvianus Harjono/KOMPASWarga Mesuji menyambut kedatangan rombongan Komisi III DPR. TERKAIT: Polri: Tak Benar Korban Tewas Mesuji 30 Orang Ini Kronologis Peristiwa Mesuji Versi Polri Solidaritas Komunitas Punk untuk Mesuji Puteri Indonesia Prihatin Kasus Mesuji Komisi III: Ada Pemenggalan Kepala, tetapi Pelaku Tak Jelas JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution mengungkapkan, dua petugas keamanan Pam Swakarsa dari perusahaan perkebunan sawit PT Sumber Wangi Alam (SWA) menjadi korban pemenggalan yang dilakukan oleh warga Mesuji. Keduanya bernama Manto (22) dan Saimun (26). Peristiwa ini terjadi akibat bentrokan yang terjadi antara warga Desa Sungai Sodong, Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan dengan Pam Swakarsa karena sengketa tanah, pada 21 April 2011. Ini diungkapkan Saud untuk penegasan kembali korban tewas hasil identifikasi sementara tim Polri ditempat tersebut. "Dari peristiwa ini dua orang Pam Swakarsa yang dipenggal kepalanya," ujar Saud dalam jumpa pers di Gedung Humas Polri, Rabu (21/12/2011). Selain dua orang Pam Swakarsa yang tewas, terdapat tiga karyawan lainnya juga yang bernasib sama. Mereka tak dapat menyelamatkan diri saat sekitar 400 orang warga Mesuji melakukan penyerangan terhadap 60 karyawan yang tengah berada di areal perusahaan. Penyerangan itu dilakukan karena warga tak terima karyawan perusahaan PT SWA melakukan panen di lahan sawit yang dianggap masih sengketa. "Saat itu, dua orang warga Macan dan Indra Syafii naik motor mendatangi dan melarang untuk tidak dipanen, alasannya, itu masih sengketa. Maka timbul keributan," jelasnya. Dua warga ikut tewas dalam peristiwa bentrokan ini. Total korban tewas dari peristiwa Mesuji di Mesuji Sumsel ini mencapai 7 orang. Sementara kerugian material yang ditimbulkan di antaranya dirusak dan dibakarnya 87 rumah warga, pembakaran terhadap 7 mobil tangki, 1 kendaraan motor dan 4 mobil, 2 truk dan 1 alat berat. 6. Sejarah Hitam Indonesia Dari Tahun 1967-1999
  • 16. 1967 - 1998 Korupsi merugikan negara : 15-35 Milliar USD 1965 Penculikan dan pembunuhan terhadap tujuh Jendral Angkatan Darat. Penangkapan, penahanan dan pembantaian massa pendukung dan mereka yang diduga sebagai pendukung Partai Komunis Indonesia . Aparat keamanan terlibat aktif maupun pasif dalam kejadian ini. 1966 Penahanan dan pembunuhan tanpa pengadilan terhadap PKI terus berlangsung, banyak yang tidak terurus secara layak di penjara, termasuk mengalami siksaan dan intimidasi di penjara. Dr Soumokil, mantan pemimpin Republik Maluku Selatan dieksekusi pada bulan Desember. Sekolah- sekolah Cina di Indonesia ditutup pada bulan Desember. 1967 Koran-koran berbahasa Cina ditutup oleh pemerintah. April, gereja- gereja diserang di Aceh, berbarengan dengan demonstrasi anti Cina di Jakarta . Kerusuhan anti Kristen di Ujung Pandang. 1969 Tempat Pemanfaatan Pulau Buru dibuka, ribuan tahanan yang tidak diadili dikirim ke sana . Operasi Trisula dilancarkan di Blitar Selatan.
  • 17. Tidak menyeluruhnya proses referendum yang diadakan di Irian Barat, sehingga hasil akhir jajak pendapat yang mengatakan ingin bergabung dengan Indonesia belum mewakili suara seluruh rakyat Papua. Dikembangkannya peraturan- peraturan yang membatasi dan mengawasi aktivitas politik, partai politik dan organisasi kemasyarakatan. Di sisi lain, Golkar disebut- sebut bukan termasuk partai politik. 1970 Pelarangan demo mahasiswa. Peraturan bahwa Korpri harus loyal kepada Golkar. Sukarno meninggal dalam „tahanan‟ Orde Baru. Larangan penyebaran ajaran Bung Karno. 1971 Usaha peleburan partai- partai. Intimidasi calon pemilih di Pemilu ‟71 serta kampanye berat sebelah dari Golkar. Pembangunan Taman Mini yang disertai penggusuran tanah tanpa ganti rugi yang layak. Pemerkosaan Sum Kuning, penjual jamu di Yogyakarta oleh pemuda- pemuda yang di duga masih ada hubungan darah dengan Sultan Paku Alam, dimana yang kemudian diadili adalah Sum Kuning sendiri. Akhirnya Sum Kuning dibebaskan. 1972 Kasus sengketa tanah di Gunung Balak dan Lampung. 1973 Kerusuhan anti Cina meletus di Bandung . 1974 Penahanan sejumlah mahasiswa dan masyarakat akibat demo anti Jepang yang meluas di Jakarta yang disertai oleh pembakaran- pembakaran pada peristiwa Malari. Sebelas pendemo terbunuh. Pembredelan beberapa koran dan majalah, antara lain „Indonesia Raya‟ pimpinan Muchtar Lubis. 1975 Invansi tentara Indonesia ke Timor- Timur. Kasus Balibo, terbunuhnya lima wartawan asing secara misterius. 1977 Tuduhan subversi terhadap Suwito. Kasus tanah Siria- ria.
  • 18. Kasus Wasdri, seorang pengangkat barang di pasar, membawakan barang milik seorang hakim perempuan. Namun ia ditahan polisi karena meminta tambahan atas bayaran yang kurang dari si hakim. Kasus subversi komando Jihad. 1978 Pelarangan penggunaan karakter-karakter huruf Cina di setiap barang/ media cetak di Indonesia. Pembungkaman gerakan mahasiswa yang menuntut koreksi atas berjalannya pemerintahan, beberapa mahasiswa ditahan, antara lain Heri Ahmadi. Pembredelan tujuh suratkabar, antara lain Kompas, yang memberitakan peritiwa di atas. 1980 Kerusuhan anti Cina di Solo selama tiga hari. Kekerasan menyebar ke Semarang , Pekalongan dan Kudus. Penekanan terhadap para penandatangan Petisi 50. Bisnis dan kehidupan mereka dipersulit, dilarang ke luar negeri. 1981 Kasus Woyla, pembajakan pesawat garuda Indonesia oleh muslim radikal di Bangkok. Tujuh orang terbunuh dalam peristiwa ini. 1982 Kasus Tanah Rawa Bilal. Kasus Tanah Borobudur . Pengembangan obyek wisata Borobudur di Jawa Tengah memerlukan pembebasan tanah di sekitarnya. Namun penduduk tidak mendapat ganti rugi yang memadai. Majalah Tempo dibredel selama dua bulan karena memberitakan insiden terbunuhnya tujuh orang pada peristiwa kampanye pemilu di Jakarta . Kampanye massa Golkar diserang oleh massa PPP, dimana militer turun tangan sehingga jatuh korban jiwa tadi. 1983 Orang- orang sipil bertato yang diduga penjahat kambuhan ditemukan tertembak secara misterius di muka umum. Pelanggaran gencatan senjata di Tim- tim oleh ABRI. 1984 Berlanjutnya Pembunuhan Misterius di Indonesia. Peristiwa pembantaian di Tanjung Priuk terjadi. Tuduhan subversi terhadap Dharsono. Pengeboman beberapa gereja di Jawa Timur
  • 19. 1985 Pengadilan terhadap aktivis-aktivis islam terjadi di berbagai tempat di pulau Jawa. 1986 Pembunuhan terhadap peragawati Dietje di Kalibata. Pembunuhan diduga dilakukan oleh mereka yang memiliki akses senjata api dan berbau konspirasi kalangan elit. Pengusiran, perampasan dan pemusnahan Becak dari Jakarta. Kasus subversi terhadap Sanusi. Ekskusi beberapa tahanan G30S/ PKI. 1989 Kasus tanah Kedung Ombo. Kasus tanah Cimacan, pembuatan lapangan golf. Kasus tanah Kemayoran. Kasus tanah Lampung, 100 orang tewas oleh ABRI. Peritiwa ini dikenal dengan dengan peristiwa Talang sari. Bentrokan antara aktivis islam dan aparat di Bima. Badan Sensor Nasional dibentuk terhadap publikasi dan penerbitan buku. Anggotanya terdiri beberapa dari unsur intelijen dan ABRI. 1991 Pembantaian di pemakaman Santa Cruz, Dili terjadi oleh ABRI terhadap pemuda- pemuda Timor yang mengikuti prosesi pemakaman rekannya. 200 orang meninggal. 1992 Keluar Keppres tentang Monopoli perdagangan cengkeh oleh perusahaan-nya Tommy Suharto. Penangkapan Xanana Gusmao. 1993 Pembunuhan terhadap seorang aktifis buruh perempuan, Marsinah. Tanggal 8 Mei 1993 1994 Tempo, Editor dan Detik dibredel, diduga sehubungan dengan pemberita-an kapal perang bekas oleh Habibie. 1995 Kasus Tanah Koja. Kerusuhan di Flores. 1996
  • 20. Kerusuhan anti Kristen diTasikmalaya. Peristiwa ini dikenal dengan Kerusuhan Tasikmalaya. Peristiwa ini terjadi pada 26 Desember 19962. Kasus tanah Balongan. Sengketa antara penduduk setempat dengan pabrik kertas Muara Enim mengenai pencemaran lingkungan. Sengketa tanah Manis Mata. Kasus waduk Nipah di madura, dimana korban jatuh karena ditembak aparat ketika mereka memprotes penggusuran tanah mereka. Kasus penahanan dengan tuduhan subversi terhadap Sri Bintang Pamung-kas berkaitan dengan demo di Dresden terhadap pak Harto yang berkun-jung di sana. Kerusuhan Situbondo, puluhan Gereja dibakar. Penyerangan dan pembunuhan terhadap pendukung PDI pro Megawati pada tanggal 27 Juli. Kerusuhan Sambas–Sangualedo. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 30 Desember 1996. 1997 Kasus tanah Kemayoran. Kasus pembantaian mereka yang diduga pelaku Dukun Santet di Jawa Timur. 1998 Kerusuhan Mei di beberapa kota meletus, aparat keamanan bersikap pasif dan membiarkan. Ribuan jiwa meninggal, puluhan perempuan diperkosa dan harta benda hilang. Tanggal 13 – 15 Mei 1998. Pembunuhan terhadap beberapa mahasiswa Trisakti di jakarta , dua hari sebelum kerusuhan Mei.3. Pembunuhan terhadap beberapa mahasiswa dalam demonstrasi menentang Sidang Istimewa 1998. Peristiwa ini terjadi pada 13 – 14 November 1998 dan dikenal sebagai tragedi Semanggi I. 1999 Pembantaian terhadap Tengku Bantaqiyah dan muridnya di Aceh. Peritiwa ini terjadi 24 Juli 1999. Pembumi hangusan kota Dili, Timor Timur oleh Militer indonesia dan Milisi pro integrasi. Peristiwa ini terjadi pada 24 Agustus 1999. Pembunuhan terhadap seorang mahasiswa dan beberapa warga sipil dalam demonstrasi penolakan Rancangan Undang-Undang Penanggulangan Keadaan Bahaya (RUU PKB). Peristiwa Ini terjadi pada 23 – 24 November 1999 dan dikenal sebagai peristiwa Semanggi II. BAB III PENUTUP 1. KESIMPULAN
  • 21. Dalam realita kehidupan bangsa ini, masih banyak terjadi pelanggaran HAM, baik dilakukan ooleh warga negara terhadap warga negara ataupun negara terhadap warga negaranya sendiri. Dapat dicontohkan seperti peristiwa pembunuhan, penganiayaan, pemerkosaan, penculiakan dan tindak diskriminatif serta pemaksaan kehendak dari yang kuat terhadap pihak yang tidak berdaya. Bukan hanya penyelewengan uang negara saja yang dikatakann korupsi tetapi yang dikatakan korupsi itu antaralain yaitu perbuatan yang menghabiskan/ mengambil/ suatu barang atau jasa secara tidak sah dengan akibat merugikan seseorang maupun banyak, suatu lembaga dan sebagainya dengan contoh menerlambatkan diri bagi Guru masuk pada mata pelajarannya (korupsi waktu), Mandi dengan memboros air (korupsi barang), dan berbagai contoh lainnya. 2. SARAN Jadi janganlah jikalau hanya masalah kecil itu di besar-besarkan hingga terjadi kericuhan yang dapat merugikan dan membunuh orang banyak. Berlaku jujurlah pada diri sendiri juga pada orang banyak Hindarilah perbuatan main hakim sendiri tanpa mencarii tahu sebab dan akibat dari perbuatannya. Dan mari bersama kita bangun Indonesia sebagai negri yang aman, negri yang adil dan negri yang sentosa. Dafatar Pustaka Sumber: Buku Kerja Siswa Pendidikan Kewarganegaraan, SMA/MA, kelas X, penerbit MEDIATAMA, tahun 2012 Makalah kasus Korupsi dan upaya pemberantasannya di Indonesia, oleh Mulia Fathan, SMP INSHAFUDDIN, tahun 2010 Website’s: http://www.minihub.org/siarlist/msg04429.html http://www.kontras.org/index.php?hal=siaran_pers&id=145 http://www.tempo.co.id/ang/min/02/17/nas2.htm