SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Individu tanaman dalam satu komunitas saling berinteraksi, baik interaksi tumbuhan
sejenis (intra spesies) maupun interaksi dengan jenis lain (ekstra spesies). Interaksi tersebut dapat
saling menguntungkan atau merugikan salah satu daripadanya. Dengan kata lain interaksi
tersebut dapat bersifat mutualistic atau kompetitif. Individu tanaman akan berkompetisi satu
dengan yang lainnya dalam memanfaatkan sumber daya seperti unsur hara, air, udara, cahaya,
ruangan dan sebagainya.
Umumnya persaingan antara tumbuhan sejenis lebih ketat dari pada persaingan tumbuhan
yang berlawanan jenis. Hal tersebut disebabkan oleh karena kebutuhan terhadap sumber daya
yang relative sama dengan jumlah maupun jenisnya. Malah satu jenis dengan jenis lainnya bila
tumbuh berdekatan akan saling menguntungkan, sehingga tidak saling terjadi penekanan.
Pengaturan populasi tanaman pada hakikatnya adalah pengaturan jarak tanam yang
nantinya akan berpengaruh pada persaingan dalam penyerapan zat hara, air, dan cahaya
matahari. Jika hal tersebut tidak diatur dengan baik , hasil tanaman akan ikut terpengaruh. Jarak
tanam rapat akan mengakibatkan terjadinya suatu kompetisi, baik inter maupun intra spesies.
Penelitian tentang jarak tanam menunjukkan bahwa semakin rapat jarak tanam maka semakin
tinggi tanaman tersebut dan secara nyata akan berpengaruh terhadap jumlah cabang, luas
permukaan daun dan pertumbuhan tanaman. Mengingat pentingnya mengengetahui jarak
tanaman ideal untuk pertumbuhan tanaman, maka dilakukan penelitian tentang kompetisi yang
terjadi pada tanaman yang sejenis maupun berbeda spesies.
Kacang hijau dan jagung merupakan jenis tumbuhan dengan habitat yang berbeda. Akan
tetapi, jika keduanya ditanam pada satu media bukan tidak mungkin akan terjadi suatu interaksi.
Interaksi tersebut tentu saja berupa kompetisi dimana keduanya tidak hanya memperebutkan
tempat tumbuh, tetapi juga saling memperebutkan unsur hara, air dan cahaya matahari untuk
berfotosintesis. Hal ini berarti terjadi tumpang tindih relung ekologi antara kacang hijau dan
jagung. Tumpang tindihnya relung ekologi antara kacang hijau dan Jagung akan mempengaruhi
pertumbuhan dan daya hidup keduanya. Oleh karena itulah percobaan ini dilakukan sehingga
dapat diketahui pengaruh kompetisi terhadap pertumbuhan kacang hijau dan jagung.
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mampu mengevaluasi sejauh akan
terjadi persaingan antara beberapa tanaman pertanian yang ditanam berdekatan dalam
memanfaatkan sumber daya yang terbatas.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Faktor-faktor lingkungan akan mempengaruhi fungsi fisiologis tanaman. Respons
tanaman sebagai akibat faktor lingkungan akan terlihat pada penampilan tanaman. Tumbuhan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, disini terlihat bahwa tumbuhan saling mempengaruhi
dengan lingkungannya. Begitu pula biasanya vegetasi yang tumbuh disekitar ekosistem tersebut
juga spesifik atau tertentu. Karena hanya tumbuhan yang sesuai dan cocok saja yang dapat hidup
berdampingan. Tumbuhan pun mempunyai sifat menolak terhadap tumbuhan yang tidak
disukainya, yaitu dengan mengeluarkan zat kimia yang dapat bersifat bagi jenis tertentu. Sifat
tersebut dinamakan allelopati (Irwan,2007).
Kompetisi adalah interakksi antar individu yang muncul akibat kesamaan kebutuhan
akan sumberdaya yang bersifat terbatas, sehingga membatasi kemampuan bertahan (survival),
pertumbuhan dan reproduksi individu penyaing, sedangkan kompettisi didefinisikan sebagai
interaksi antar individu yang berakibat pada pengurangan kemampuan hidup mereka. Kompetisi
dapat terjadi antar individu (intraspesifik) dan antar individu pada satu spesies yang sama atau
interspesifik. Kompetisi dapat didefenisikan sebagai salah satu bentuk interaksi antar tumbuhan
yang saling memperebutkan sumber daya alam yang tersedia terbatas pada lahan dan waktu sama
yang menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan dan hasil salah satu jenis tumbuhan
atau lebih. Sumber daya alam tersebut, contohnya air, hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh
(Kastono,2005).
Secara teoritis ,apabila dalam suatu populasi yang terdiri dari dua spesies , maka akan
terjadi interaksi diantara keduanya. Bentuk interaksi tersebut dapat bermacam-macam,salah
satunya adalah kompetisi. Kompetisi dalam arti yang luas ditujukan pada interaksi antara dua
organisme yang memperebutkan sesuatu yang sama. Kompetisi antar spesies merupakan suatu
interaksi antar dua atau lebih populasi spesies yang mempengaruhi pertumbuhannya dan
hidupnya secar merugikan.Bentuk dari kompetisi dapat bermacam-macam. Kecenderungan
dalam kompetisi menimbulkan adanya pemisahan secara ekologi , spesies yang berdekatan atau
yang serupa dan hal tersebut di kenal sebagai azaz pengecualian kompetitif ( competitive
exclusion principles ) .Kompetisi dalam suatu komunitas dibagi menjadi dua , yaitu kompetisi
sumber daya (resources competition atau scramble atau exploitative competition ), yaitu
kompetisi dalam memanfaatkan secara bersama-sama sumber daya yang terbatas Inferensi
(inference competition atau contest competition), yaitu usaha pencarian sumber daya yang
menyebabkan kerugian pada individu lain, meskipun sumber daya tersebut tersedia secara tidak
terbatas. Biasanya proses ini diiringai dengan pengeluaran senyawa kimia (allelochemical) yang
berpengaruh negatif pada individu lain (Noughton,1990).
III. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktikum kompetisi ekstra dan intra spesies ini dilaksanakan di Fakultas Pertanian
Universitas syiah kuala pada hari rabu tanggal
3.2. Alat dan bahan
1) Benih (kacang hijau dan jagung manis)
2) Pupuk kandang, pupuk urea, SP 36 dan KCL
3) Insektisida dan fungisida
4) Alat (cangkul, gembor, meteran, timbangan dan lain-lain
3.3. Prosedur kerja
1) Setiap kelompok terdiri dari 6 orang, cangkul tanah sedalam ± 20 cm, selanjutnya buatlah
bedengan dengan ukuran 2 m x 1 m. setiap grup sebanyak 3 bedeng, yaitu untuk kacang
hijau, jagung manis (monokultur) dan untuk tumpang sari jagung dan kacang hijau.
2) Dua hari sebelum tanam taburkan pupuk kandang yang sudah terdekomposisi sempurna
ke atas bedengan selanjutnya aduk rata dengan tanah lapisan atas. Dosis pupuk kandang
adalah 10 ton/ha (3 kg/bedeng).
3) Pemupukan
Pupuk urea untuk jagung manis monokultur dan tumpang sari 250 kg/ha (100 g/plot)
pupuk SP 36 dan KCL dengan dosis 150 kg/ha (60 g/bedeng). Pupuk urea diberikan 2
tahap untuk jagung, dosis pada saat tanam dan ½ dosis lagi umur 30 HST. Pupuk SP
36 dan KCL seluruh dosis diberikan pada saat tanam. Cara pemupukan diberikan dengan
membuat larikan disamping tanaman (lubang tanam).
4) Buatlah lubang pada setiap bedeng dengan alat tugal,jarak tanam untuk jagung manis
adalah 80 cm x 40 cm, kacang hijau 20 cm x 20 cm, tanam kacang hijau diantara jagung,
setiap lubang tanam ditanam 3 benih (untuk jagung maupun kacang hijau). Pada umur 10
hari setelah tanam (HST) dilakukan penjarangan, yaitu setiap lubang tanam tinggalkan 2
tanaman yang bagus pertumbuhannya. Denah bedengan penanaman jagung dan kacang
hijau adalah sebagai berikut :
5) Pemeliharaan
Segera setelah penanaman lakukan penyiraman, penyiraman dilakukan setiap hari kecuali
hari hujan. Penyiangan rumput dilakukan pada umur 15 dan 30 hari setelah tanam atau
tergantung pada keadaan di lapangan, pada saat itu juga dilakukan pembumbunan dan
penggemburan tanah di sekitar tanaman.
6) Pengamatan
a) Amatilah tinggi tanaman jagung manis dan kacang hijau pada umur 2, 4, 6 dan 8
minggu setelah tanaman diukur mulai dari pangkal batang sampai ujung daun
tertinggi masing-masing 10 tanaman sampel.
b) Jumlah daun jagung umur 2, 4, 6 dan 8 minggu setelah tanam.
c) Jumlah cabang untuk tanaman kacang hijau pada umur 2, 4, 6, dan 8 minggu setelah
tanam.
d) Berat tongkol jagung berkelobot dan tanpa kelobot pertanaman serta panjang tongkol.
e) Jumlah polong kacang hijau pertanaman dan berat biji kering per tanaman.
f) Hitung berat tongkol berkolot per hektar dan berat biji kering kacang hijau perhektar.
g) Hitung nisbah kesetaraan lahan.
h) Hitung indeks kompetisi.
4.2 Pembahasan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetisi antar tumbuhan dapat berasal dari faktor
internal dan eksternal. Faktor internalnya yaitu kemampuan biji atau tumbuhan tersebut untuk
bertahan hidup berdampingan dengan tumbuhan lain.Faktor eksternal yang menjadi perebutan
antar tanaman diantaranya intensitas cahaya, unsur hara, suhu, air, oksigen , dan karbondioksida.
Selain faktor yang menjadi perebutan, ada juga faktor yang mempengaruhi keadaan fisiologis
pertumbuhan tanaman diantaranya kondisi tanah, kelembaban tanah, udara,angin, dan gangguan
dari spesies-spesies tertentu di suatu habitat juga dapat berpengaruh terhadap kelangsungan
hidup dan fisiologis tumbuhan.
Biji suatu tanaman dapat mengakhiri masa dormansinya apabila terdapat faktor-faktor
yang mengukung pemutusan dormansi. Beberapa hal yang berpengaruh terhadap pemutusan
dormansi biji adalah struktur biji itu sendiri, sedangkan faktor lingkungan yang berpengaruh
adalah kadar air, kelembaban tanah, suhu tanah, intensitas cahaya dan faktor fisik lainnya.
Ruang merupakan faktor yang penting dalam persaingan antar spesies karena ruang
sebagai tempat hidup dan sumber nutrisi bagi tumbuhan. Ruang yang besar dapat menyebabkan
tingginya tingkat persaingan. Faktor utama yang memengaruhi persaingan antar jenis tanaman
yang sama diantaranya adalah kerapatan. Pengaruh kerapatan tanaman terhadap diameter dan
tinggi tanaman yaitu semakin besar kerapatan tanaman maka semakin kecil diameter dan tinggi
tanaman dan semakin kecil kerapatan tanaman maka semakin besar diameter dan tinggi tanaman
yang ada. Hal ini disebabkan karena kerapatan yang besar berarti jumlah tanaman sejenis banyak
tumbuh di ruang sempit, saling berkompetisi untuk mendapatkan air, dan nutrisi yang jumlahnya
terbatas.
Kompetisi intra adalah persaingan yang terjadi pada tanaman yang ditanam pada tempat
yang sama. Kompetisi dapat terjadi karena tumbuhan tersebut saling memperebutkan unsur hara
yang terdapat dalam tanah dimana kedua tanaman tersebut ditanam. Terjadinya kompetisi antara
tanaman sejenis tersebut mengakibatkan pertumbuhannya terhambat.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
interaksi antara satu populasi dengan populasi lain atau antara satu individu dengan
individu lain adalah bersifat persaingan (kompetisi). Persaingan terjadi bila kedua individu
mempunyai kebutuhan sarana pertumbuhan yang sama sedangkan lingkungan tidak
menyediakan kebutuhan tersebut dalam jumlah yang cukup. Faktor-faktor yang mempengaruhi
persaingan intraspesifik dan interspesifik adalah kepadatan atau jarak tanaman, luas lahan tanam,
jenis tanaman, dan waktu lamanya tanaman hidup. Semakin rapat jarak suatu tanaman maka
pertumbuhannya akan semakin terhambat karena persaingan mendapatkan sumber daya atau
unsur hara dari tanah semakin ketat. Cepat atau lambatnya perkecambahan pada tanaman juga
berpengaruh terhadap menangnya suatu tanaman dalam berkompetisi. Terjadinya kompetisi antar
tanaman dapat menyebabkan tanaman mati.
5.2 Saran
Praktikan sebaiknya sungguh-sungguh diikuti dan harus memahami materi dengan baik
serta menjaga ketertiban agar praktikum dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Irwan.2007.Prinsip-Prinsip Ekologi. Jakarta: Bumi Aksara.
Kastono.2005.Ekologi Hutan. Bumi Aksara: Jakarta
Noughton.1990.Ekologi Umum edisi Ke 2. UGM Press Yogyakarta
Soemarwoto.1983.Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Penerbit Djambatan. Jakarta
Fadlah,S.2011.Laporan praktikum biologi (http://syara-fadlah.blogspot.com/2011/11/laporan-
praktikum-ekologi-kompetisi.html)
LAMPIRAN
1). Masa pertumbuhan jagung dan kacang hijau dari hari ke hari
2). Pertumbuhan jagung dan kacang hijau siap panen
3). Pasca Panen
4). Penimbangan

More Related Content

What's hot

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahTidar University
 
Persemaian tanaman
Persemaian tanamanPersemaian tanaman
Persemaian tanamanAli Babang
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiTidar University
 
Laporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaLaporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaTidar University
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanFirlita Nurul Kharisma
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkokFebrina Tentaka
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANdyahpuspita73
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI  LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI RiaAnggun
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi bijiAlvadoc
 
EKTUM Populasi Tumbuhan
EKTUM Populasi Tumbuhan EKTUM Populasi Tumbuhan
EKTUM Populasi Tumbuhan QORYANI
 
Laporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihLaporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihTidar University
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanFirlita Nurul Kharisma
 
Presentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakitPresentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakitDadan Kartiwa
 
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanianMakalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanianEfri Yadi
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanfahmiganteng
 

What's hot (20)

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
Kultur teknis
Kultur teknisKultur teknis
Kultur teknis
 
Komunitas tumbuhan
Komunitas tumbuhanKomunitas tumbuhan
Komunitas tumbuhan
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambah
 
Persemaian tanaman
Persemaian tanamanPersemaian tanaman
Persemaian tanaman
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansi
 
Laporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaLaporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulma
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI  LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi biji
 
EKTUM Populasi Tumbuhan
EKTUM Populasi Tumbuhan EKTUM Populasi Tumbuhan
EKTUM Populasi Tumbuhan
 
Laporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihLaporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benih
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
 
Presentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakitPresentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakit
 
Makalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentangMakalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentang
 
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanianMakalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
 
Ekologi Populasi
Ekologi PopulasiEkologi Populasi
Ekologi Populasi
 

Similar to Kompetisi Tanaman

Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopatiLaporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopatiGoogle
 
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.ppt
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.pptKompetisi intraspesifik & interspesifik iii.ppt
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.pptChristina Elisabeth
 
Bab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdf
Bab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdfBab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdf
Bab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdfagus mulanto
 
Tugas ipa over exploitasi
Tugas ipa over exploitasiTugas ipa over exploitasi
Tugas ipa over exploitasiKancana Trends
 
DALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docx
DALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docxDALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docx
DALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docxDALISMAN2
 
Pengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyPengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyAndrew Hutabarat
 
Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 2 Praktikum Dasar-dasar EkologiAcara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 2 Praktikum Dasar-dasar EkologiAinal Chaza
 
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6 Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6 Pujiati Puu
 
Interaksi antar spesies
Interaksi antar spesiesInteraksi antar spesies
Interaksi antar spesiesYuliana Wita
 
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6Pujiati Puu
 
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdfBuku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdfSMPK Stella Maris
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduPurwandaru Widyasunu
 
08 rpp multimedia klp 3. 7 c
08 rpp multimedia klp 3. 7 c08 rpp multimedia klp 3. 7 c
08 rpp multimedia klp 3. 7 cbinasuci
 
ppt biodiversitas kel 1.pptx
ppt biodiversitas kel 1.pptxppt biodiversitas kel 1.pptx
ppt biodiversitas kel 1.pptxDeviDamayanti34
 

Similar to Kompetisi Tanaman (20)

Lapora persaingan intra interspesies
Lapora persaingan intra interspesiesLapora persaingan intra interspesies
Lapora persaingan intra interspesies
 
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopatiLaporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
 
Ekologi Tumbuhan
Ekologi TumbuhanEkologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
 
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.ppt
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.pptKompetisi intraspesifik & interspesifik iii.ppt
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.ppt
 
Ilmu Gulma kelompok 2.pptx
Ilmu Gulma kelompok 2.pptxIlmu Gulma kelompok 2.pptx
Ilmu Gulma kelompok 2.pptx
 
Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
 
Bab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdf
Bab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdfBab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdf
Bab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdf
 
Tugas ipa over exploitasi
Tugas ipa over exploitasiTugas ipa over exploitasi
Tugas ipa over exploitasi
 
DALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docx
DALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docxDALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docx
DALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docx
 
Pengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyPengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dody
 
Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 2 Praktikum Dasar-dasar EkologiAcara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
 
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6 Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
 
Interaksi antar spesies
Interaksi antar spesiesInteraksi antar spesies
Interaksi antar spesies
 
Faeida0 15-21
Faeida0 15-21Faeida0 15-21
Faeida0 15-21
 
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
 
1113016100042 miftahuzzakiyah
1113016100042 miftahuzzakiyah1113016100042 miftahuzzakiyah
1113016100042 miftahuzzakiyah
 
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdfBuku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdf
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
 
08 rpp multimedia klp 3. 7 c
08 rpp multimedia klp 3. 7 c08 rpp multimedia klp 3. 7 c
08 rpp multimedia klp 3. 7 c
 
ppt biodiversitas kel 1.pptx
ppt biodiversitas kel 1.pptxppt biodiversitas kel 1.pptx
ppt biodiversitas kel 1.pptx
 

More from Malikul Mulki

Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)Malikul Mulki
 
Simulasi Laporan praktikum botani
Simulasi Laporan praktikum botaniSimulasi Laporan praktikum botani
Simulasi Laporan praktikum botaniMalikul Mulki
 
Laporan angka saponifikasi
Laporan angka saponifikasiLaporan angka saponifikasi
Laporan angka saponifikasiMalikul Mulki
 
Laporan pengaruh auksin(limited edition)
Laporan pengaruh auksin(limited edition)Laporan pengaruh auksin(limited edition)
Laporan pengaruh auksin(limited edition)Malikul Mulki
 
Laporan Uji Benedict
Laporan Uji BenedictLaporan Uji Benedict
Laporan Uji BenedictMalikul Mulki
 
Laporan uji biuret(editing)
Laporan uji biuret(editing)Laporan uji biuret(editing)
Laporan uji biuret(editing)Malikul Mulki
 
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)Malikul Mulki
 
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)Malikul Mulki
 
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)Malikul Mulki
 

More from Malikul Mulki (12)

Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
 
Simulasi Laporan praktikum botani
Simulasi Laporan praktikum botaniSimulasi Laporan praktikum botani
Simulasi Laporan praktikum botani
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Biosintesis protein
Biosintesis proteinBiosintesis protein
Biosintesis protein
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Laporan angka saponifikasi
Laporan angka saponifikasiLaporan angka saponifikasi
Laporan angka saponifikasi
 
Laporan pengaruh auksin(limited edition)
Laporan pengaruh auksin(limited edition)Laporan pengaruh auksin(limited edition)
Laporan pengaruh auksin(limited edition)
 
Laporan Uji Benedict
Laporan Uji BenedictLaporan Uji Benedict
Laporan Uji Benedict
 
Laporan uji biuret(editing)
Laporan uji biuret(editing)Laporan uji biuret(editing)
Laporan uji biuret(editing)
 
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
 
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
 
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
 

Recently uploaded

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 

Recently uploaded (20)

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 

Kompetisi Tanaman

  • 1. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Individu tanaman dalam satu komunitas saling berinteraksi, baik interaksi tumbuhan sejenis (intra spesies) maupun interaksi dengan jenis lain (ekstra spesies). Interaksi tersebut dapat saling menguntungkan atau merugikan salah satu daripadanya. Dengan kata lain interaksi tersebut dapat bersifat mutualistic atau kompetitif. Individu tanaman akan berkompetisi satu dengan yang lainnya dalam memanfaatkan sumber daya seperti unsur hara, air, udara, cahaya, ruangan dan sebagainya. Umumnya persaingan antara tumbuhan sejenis lebih ketat dari pada persaingan tumbuhan yang berlawanan jenis. Hal tersebut disebabkan oleh karena kebutuhan terhadap sumber daya yang relative sama dengan jumlah maupun jenisnya. Malah satu jenis dengan jenis lainnya bila tumbuh berdekatan akan saling menguntungkan, sehingga tidak saling terjadi penekanan. Pengaturan populasi tanaman pada hakikatnya adalah pengaturan jarak tanam yang nantinya akan berpengaruh pada persaingan dalam penyerapan zat hara, air, dan cahaya matahari. Jika hal tersebut tidak diatur dengan baik , hasil tanaman akan ikut terpengaruh. Jarak tanam rapat akan mengakibatkan terjadinya suatu kompetisi, baik inter maupun intra spesies. Penelitian tentang jarak tanam menunjukkan bahwa semakin rapat jarak tanam maka semakin tinggi tanaman tersebut dan secara nyata akan berpengaruh terhadap jumlah cabang, luas permukaan daun dan pertumbuhan tanaman. Mengingat pentingnya mengengetahui jarak tanaman ideal untuk pertumbuhan tanaman, maka dilakukan penelitian tentang kompetisi yang terjadi pada tanaman yang sejenis maupun berbeda spesies. Kacang hijau dan jagung merupakan jenis tumbuhan dengan habitat yang berbeda. Akan tetapi, jika keduanya ditanam pada satu media bukan tidak mungkin akan terjadi suatu interaksi. Interaksi tersebut tentu saja berupa kompetisi dimana keduanya tidak hanya memperebutkan tempat tumbuh, tetapi juga saling memperebutkan unsur hara, air dan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Hal ini berarti terjadi tumpang tindih relung ekologi antara kacang hijau dan jagung. Tumpang tindihnya relung ekologi antara kacang hijau dan Jagung akan mempengaruhi pertumbuhan dan daya hidup keduanya. Oleh karena itulah percobaan ini dilakukan sehingga dapat diketahui pengaruh kompetisi terhadap pertumbuhan kacang hijau dan jagung. 1.2. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mampu mengevaluasi sejauh akan terjadi persaingan antara beberapa tanaman pertanian yang ditanam berdekatan dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas.
  • 2. II. TINJAUAN PUSTAKA Faktor-faktor lingkungan akan mempengaruhi fungsi fisiologis tanaman. Respons tanaman sebagai akibat faktor lingkungan akan terlihat pada penampilan tanaman. Tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, disini terlihat bahwa tumbuhan saling mempengaruhi dengan lingkungannya. Begitu pula biasanya vegetasi yang tumbuh disekitar ekosistem tersebut juga spesifik atau tertentu. Karena hanya tumbuhan yang sesuai dan cocok saja yang dapat hidup berdampingan. Tumbuhan pun mempunyai sifat menolak terhadap tumbuhan yang tidak disukainya, yaitu dengan mengeluarkan zat kimia yang dapat bersifat bagi jenis tertentu. Sifat tersebut dinamakan allelopati (Irwan,2007). Kompetisi adalah interakksi antar individu yang muncul akibat kesamaan kebutuhan akan sumberdaya yang bersifat terbatas, sehingga membatasi kemampuan bertahan (survival), pertumbuhan dan reproduksi individu penyaing, sedangkan kompettisi didefinisikan sebagai interaksi antar individu yang berakibat pada pengurangan kemampuan hidup mereka. Kompetisi dapat terjadi antar individu (intraspesifik) dan antar individu pada satu spesies yang sama atau interspesifik. Kompetisi dapat didefenisikan sebagai salah satu bentuk interaksi antar tumbuhan yang saling memperebutkan sumber daya alam yang tersedia terbatas pada lahan dan waktu sama yang menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan dan hasil salah satu jenis tumbuhan atau lebih. Sumber daya alam tersebut, contohnya air, hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh (Kastono,2005). Secara teoritis ,apabila dalam suatu populasi yang terdiri dari dua spesies , maka akan terjadi interaksi diantara keduanya. Bentuk interaksi tersebut dapat bermacam-macam,salah satunya adalah kompetisi. Kompetisi dalam arti yang luas ditujukan pada interaksi antara dua organisme yang memperebutkan sesuatu yang sama. Kompetisi antar spesies merupakan suatu interaksi antar dua atau lebih populasi spesies yang mempengaruhi pertumbuhannya dan hidupnya secar merugikan.Bentuk dari kompetisi dapat bermacam-macam. Kecenderungan dalam kompetisi menimbulkan adanya pemisahan secara ekologi , spesies yang berdekatan atau yang serupa dan hal tersebut di kenal sebagai azaz pengecualian kompetitif ( competitive exclusion principles ) .Kompetisi dalam suatu komunitas dibagi menjadi dua , yaitu kompetisi sumber daya (resources competition atau scramble atau exploitative competition ), yaitu kompetisi dalam memanfaatkan secara bersama-sama sumber daya yang terbatas Inferensi (inference competition atau contest competition), yaitu usaha pencarian sumber daya yang menyebabkan kerugian pada individu lain, meskipun sumber daya tersebut tersedia secara tidak terbatas. Biasanya proses ini diiringai dengan pengeluaran senyawa kimia (allelochemical) yang berpengaruh negatif pada individu lain (Noughton,1990).
  • 3. III. METODOLOGI PERCOBAAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum kompetisi ekstra dan intra spesies ini dilaksanakan di Fakultas Pertanian Universitas syiah kuala pada hari rabu tanggal 3.2. Alat dan bahan 1) Benih (kacang hijau dan jagung manis) 2) Pupuk kandang, pupuk urea, SP 36 dan KCL 3) Insektisida dan fungisida 4) Alat (cangkul, gembor, meteran, timbangan dan lain-lain 3.3. Prosedur kerja 1) Setiap kelompok terdiri dari 6 orang, cangkul tanah sedalam ± 20 cm, selanjutnya buatlah bedengan dengan ukuran 2 m x 1 m. setiap grup sebanyak 3 bedeng, yaitu untuk kacang hijau, jagung manis (monokultur) dan untuk tumpang sari jagung dan kacang hijau. 2) Dua hari sebelum tanam taburkan pupuk kandang yang sudah terdekomposisi sempurna ke atas bedengan selanjutnya aduk rata dengan tanah lapisan atas. Dosis pupuk kandang adalah 10 ton/ha (3 kg/bedeng). 3) Pemupukan Pupuk urea untuk jagung manis monokultur dan tumpang sari 250 kg/ha (100 g/plot) pupuk SP 36 dan KCL dengan dosis 150 kg/ha (60 g/bedeng). Pupuk urea diberikan 2 tahap untuk jagung, dosis pada saat tanam dan ½ dosis lagi umur 30 HST. Pupuk SP 36 dan KCL seluruh dosis diberikan pada saat tanam. Cara pemupukan diberikan dengan membuat larikan disamping tanaman (lubang tanam). 4) Buatlah lubang pada setiap bedeng dengan alat tugal,jarak tanam untuk jagung manis adalah 80 cm x 40 cm, kacang hijau 20 cm x 20 cm, tanam kacang hijau diantara jagung, setiap lubang tanam ditanam 3 benih (untuk jagung maupun kacang hijau). Pada umur 10 hari setelah tanam (HST) dilakukan penjarangan, yaitu setiap lubang tanam tinggalkan 2 tanaman yang bagus pertumbuhannya. Denah bedengan penanaman jagung dan kacang hijau adalah sebagai berikut : 5) Pemeliharaan Segera setelah penanaman lakukan penyiraman, penyiraman dilakukan setiap hari kecuali hari hujan. Penyiangan rumput dilakukan pada umur 15 dan 30 hari setelah tanam atau tergantung pada keadaan di lapangan, pada saat itu juga dilakukan pembumbunan dan penggemburan tanah di sekitar tanaman.
  • 4. 6) Pengamatan a) Amatilah tinggi tanaman jagung manis dan kacang hijau pada umur 2, 4, 6 dan 8 minggu setelah tanaman diukur mulai dari pangkal batang sampai ujung daun tertinggi masing-masing 10 tanaman sampel. b) Jumlah daun jagung umur 2, 4, 6 dan 8 minggu setelah tanam. c) Jumlah cabang untuk tanaman kacang hijau pada umur 2, 4, 6, dan 8 minggu setelah tanam. d) Berat tongkol jagung berkelobot dan tanpa kelobot pertanaman serta panjang tongkol. e) Jumlah polong kacang hijau pertanaman dan berat biji kering per tanaman. f) Hitung berat tongkol berkolot per hektar dan berat biji kering kacang hijau perhektar. g) Hitung nisbah kesetaraan lahan. h) Hitung indeks kompetisi.
  • 5. 4.2 Pembahasan Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetisi antar tumbuhan dapat berasal dari faktor internal dan eksternal. Faktor internalnya yaitu kemampuan biji atau tumbuhan tersebut untuk bertahan hidup berdampingan dengan tumbuhan lain.Faktor eksternal yang menjadi perebutan antar tanaman diantaranya intensitas cahaya, unsur hara, suhu, air, oksigen , dan karbondioksida. Selain faktor yang menjadi perebutan, ada juga faktor yang mempengaruhi keadaan fisiologis pertumbuhan tanaman diantaranya kondisi tanah, kelembaban tanah, udara,angin, dan gangguan dari spesies-spesies tertentu di suatu habitat juga dapat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan fisiologis tumbuhan. Biji suatu tanaman dapat mengakhiri masa dormansinya apabila terdapat faktor-faktor yang mengukung pemutusan dormansi. Beberapa hal yang berpengaruh terhadap pemutusan dormansi biji adalah struktur biji itu sendiri, sedangkan faktor lingkungan yang berpengaruh adalah kadar air, kelembaban tanah, suhu tanah, intensitas cahaya dan faktor fisik lainnya. Ruang merupakan faktor yang penting dalam persaingan antar spesies karena ruang sebagai tempat hidup dan sumber nutrisi bagi tumbuhan. Ruang yang besar dapat menyebabkan tingginya tingkat persaingan. Faktor utama yang memengaruhi persaingan antar jenis tanaman yang sama diantaranya adalah kerapatan. Pengaruh kerapatan tanaman terhadap diameter dan tinggi tanaman yaitu semakin besar kerapatan tanaman maka semakin kecil diameter dan tinggi tanaman dan semakin kecil kerapatan tanaman maka semakin besar diameter dan tinggi tanaman yang ada. Hal ini disebabkan karena kerapatan yang besar berarti jumlah tanaman sejenis banyak tumbuh di ruang sempit, saling berkompetisi untuk mendapatkan air, dan nutrisi yang jumlahnya terbatas. Kompetisi intra adalah persaingan yang terjadi pada tanaman yang ditanam pada tempat yang sama. Kompetisi dapat terjadi karena tumbuhan tersebut saling memperebutkan unsur hara yang terdapat dalam tanah dimana kedua tanaman tersebut ditanam. Terjadinya kompetisi antara tanaman sejenis tersebut mengakibatkan pertumbuhannya terhambat.
  • 6. V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan interaksi antara satu populasi dengan populasi lain atau antara satu individu dengan individu lain adalah bersifat persaingan (kompetisi). Persaingan terjadi bila kedua individu mempunyai kebutuhan sarana pertumbuhan yang sama sedangkan lingkungan tidak menyediakan kebutuhan tersebut dalam jumlah yang cukup. Faktor-faktor yang mempengaruhi persaingan intraspesifik dan interspesifik adalah kepadatan atau jarak tanaman, luas lahan tanam, jenis tanaman, dan waktu lamanya tanaman hidup. Semakin rapat jarak suatu tanaman maka pertumbuhannya akan semakin terhambat karena persaingan mendapatkan sumber daya atau unsur hara dari tanah semakin ketat. Cepat atau lambatnya perkecambahan pada tanaman juga berpengaruh terhadap menangnya suatu tanaman dalam berkompetisi. Terjadinya kompetisi antar tanaman dapat menyebabkan tanaman mati. 5.2 Saran Praktikan sebaiknya sungguh-sungguh diikuti dan harus memahami materi dengan baik serta menjaga ketertiban agar praktikum dapat berjalan dengan lancar.
  • 7. DAFTAR PUSTAKA Irwan.2007.Prinsip-Prinsip Ekologi. Jakarta: Bumi Aksara. Kastono.2005.Ekologi Hutan. Bumi Aksara: Jakarta Noughton.1990.Ekologi Umum edisi Ke 2. UGM Press Yogyakarta Soemarwoto.1983.Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Penerbit Djambatan. Jakarta Fadlah,S.2011.Laporan praktikum biologi (http://syara-fadlah.blogspot.com/2011/11/laporan- praktikum-ekologi-kompetisi.html)
  • 8. LAMPIRAN 1). Masa pertumbuhan jagung dan kacang hijau dari hari ke hari
  • 9.
  • 10. 2). Pertumbuhan jagung dan kacang hijau siap panen
  • 11.