Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Laporan uji biuret(editing)
1. Laporan Praktikum Biokimia
UJI BIURET
(PROTEIN)
Disusun Oleh :
Kelas 5
Kelompok 1
Hardika Azmi Solin 1305101050117
Hanafi 1305101050052
Malikul Mulki 1305101050018
Nazia Ulfa 1305101050005
Ulva Sri Wahyuni 1305101050101
Teuku Setia Putra 0905101060003
LABORATORIUM ILMU DAN TEKNOLOGI BENIH
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
2014
2. I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Protein merupakan salah satu unsur terpenting penyusun makhluk hidup.
Seperti halnya unsur lainnya seperti karbohidrat, protein juga memiliki sifat dan
fungsi. Sifat-sifat dan fungsi protein ditentukan oleh jenis dan urutan asam amino.
Beberapa fungsi utama protein dalam organisme kehidupan antara lain; sebagai
bahan penyusun selaput sel dan dinding sel, jaringan pengikat, pembentuk
membran sel, mengangkut molekul-molekul lain (hemoglobin) dan sebagai zat
antibodi. Di dalam kehidupan, protein memegang peranan yang penting pula.
Proses kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim,
suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalisator. Kita dapat memperoleh
protein dari bahan makanan yang banyak mengandung protein, misalnya pada
hewan terkandung protein hewani, sedangkan pada tumbuhan terkandung protein
nabati.
Protein adalah polipeptida berbobot molekul tinggi yang terdapat secara
alami. Polipeptida yang memiliki hanya asam amino saja digolongkan sebagai
protein sederhana. Protein terkonjugasi mengandung komponen bukan asam
amino yang dikenal sebagai gugus prostetik di samping kerangka utama asam
amino. Dalam ilmu Kimia, pencampuran atau penambahan suatu senyawa dengan
senyawa yang lain dikatakan bereaksi bila menunjukkan adanya tanda terjadinya
reaksi, yaitu: adanya perubahan warna, timbul gas, bau, perubahan suhu, dan
adanya endapan. Pencampuran yang tidak disertai dengan tanda demikian,
dikatakan tidak terjadi reaksi kimia. Ada beberapa reaksi khas dari protein yang
menunjukkan efek/tanda terjadinya reaksi kimia, yang berbeda-beda antara
pereaksi yang satu dengan pereaksi yang lainnya. Semisal reaksi uji protein
(albumin) dengan Biuret test yang menunjukkan perubahan warna, belum tentu
sama dengan pereaksi uji lainnya.
Protein merupakan salah satu unsur terpenting penyusun makhluk hidup.
Seperti halnya unsur lainnya seperti karbohidrat, protein juga memiliki sifat dan
fungsi. Sifat-sifat dan fungsi protein ditentukan oleh jenis dan urutan asam amino.
Beberapa fungsi utama protein dalam organisme kehidupan antara lain; sebagai
3. bahan penyusun selaput sel dan dinding sel, jaringan pengikat, pembentuk
membran sel, mengangkut molekul-molekul lain (hemoglobin) dan sebagai zat
antibodi.
Di dalam kehidupan, protein memegang peranan yang penting pula. Proses
kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim, suatu
protein yang berfungsi sebagai biokatalisator. Kita dapat memperoleh protein dari
bahan makanan yang banyak mengandung protein, misalnya pada hewan
terkandung protein hewani, sedangkan pada tumbuhan terkandung protein nabati.
1.2. Tujuan percobaan
1. Mengenal berbagai macam protein
2. Menjelaskan cara pengujian tentang adanya protein
4. II.TINJAUAN PUSTAKA
Protein merupakan salah satu unsur terpenting penyusun makhluk hidup.
Seperti halnya unsur lainnya seperti karbohidrat, protein juga memiliki sifat dan
fungsi. Sifat-sifat dan fungsi protein ditentukan oleh jenis dan urutan asam amino.
Beberapa fungsi utama protein dalam organisme kehidupan antara lain; sebagai
bahan penyusun selaput sel dan dinding sel, jaringan pengikat, pembentuk
membran sel, mengangkut molekul-molekul lain (hemoglobin) dan sebagai zat
antibody. (Sukamti, 1992)
Protein adalah molekul raksasa yang terdiri dari satuan-satuan kecil
penyusunnya yang disebut asam amino yang tersusun dalam urutan tertentu,
dengan jumlah dan struktur tertentu. Molekul-molekul ini merupakan bahan
pembangun sel hidup. Protein yang paling sederhana terdiri atas 50 asam amino,
tetapi ada beberapa protein yang memiliki ribuan asam amino. Hal yang
terpenting adalah ketidakhadiran, penambahan, atau penggantian satu saja asam
amino pada sebuah struktur protein dapat menyebabkan protein tersebut menjadi
gumpalan molekul yang tidak berguna. Setiap asam amino harus terletak pada
urutan yang benar dan struktur yang tepat (Poedjiadi, 1994).
Protein yang terdapat dalam makanan kita dicernakan dalam lambung dan
usus menjadi asam-asam amino, yang diabsorsi dan dibawa oleh darah ke hati.
Sebagian asam amino diambil oleh hati, sebagian lagi diedarkan ke dalam
jaringan-jaringan di luar hati. Protein dalam sel-sel tubuh dibentuk dari asam
amino. Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan untuk
biosintesis protein, kelebihan asam amino akan diubah menjadi asam keto yang
dapat masuk kedalam siklus asam sitrat atau diubah menjadi urea. Hati merupakan
organ tubuh dimana terjadi reaksi katabolisme maupun anabolisme. Asam amino
yang dibuat dalam hati, maupun yang dihasilkan dari proses katabolisme protein
dibawa oleh darah ke dalam jaringan untuk digunakan. Asam amino yang terdapat
dalam darah berasal dari tiga sumber, yaitu absorpsi melalui dinding usus, hasil
penguraian protein dalam sel dan hasil sintesis asam amino dalam sel (Poedjiadi,
1994).
5. Asam amino adalah monomer protein yang mempunyai dua gugus fungsi
yaitu gugus amino dan gugus hidroksil. Jumlah asam amino yang terdapat di alam
ada beratus – ratus jumlahnya, namun yang diketahui ikut membangun protein
hanya sekitar 20 macam. Sifat asam amino antara lain memiliki titik leleh di atas
200 °C, larut dalam senyawa polar dan tidak larut dalam senyawa nonpolar serta
memiliki momen dipol yang besar (Anonim, 2011).
6. III. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Tempat dan waktu percobaan
Tempat Percobaan : Laboratorium Ilmu dan Teknologi benih Fakultas Pertanian
Universitas Syah Kuala.
Waktu Percobaan : Rabu, 26 Maret 2014 pukul 08:00-10:00 WIB.
3.2. Bahan dan Alat percobaan
Bahan :
Alat :
3.3. Prosedur Percobaan
9. DAFTAR PUSTAKA
Sukamti. 1992. Protein dan manfaatnya. Lebak kutu : Surabaya
Poedjiadi. 1994. Macam-macam protein. Gramedia : Jakarta
Anonim. 2011. Tumbuhan dan lemak. Erlangga : Jakarta