SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Hukum : Hubungan Sebab Akibat
Ilmu pengetahuan sesungguhnya bertujuan
untuk mengkaji hubungan khusus antara peristiwa
tertentu dengan peristiwa lainnya. Kalau satu peristiwa
terjadi, peristiwa yang lain pasti terjadi atau menyusul.
Atau kalau peristiwa yang satu terjadi, peristiwa yang
lain sudah terjadi mendahuluinya. Hubungan ini
dianggap sebagai suatu hubungan yang bersifat pasti
karena kalau satu peristiwa terjadi yang lain dengan
sendirinya akan menyusul atau pasti telah terjadi
sebelumnya. Inilah hubungan yang dlam ilmu
pengetahuan disebut hukum.
Sifat-sifat Hukum Ilmiah
Hukum ilmiah mempunyai sifat-sifat lebih pasti, lebih
berlaku umum atau universal, dan punya daya terang
yang lebih kuat. Lebih Pasti Hukum ilmiah adalah
perkembangan lebih lanjut dari hipotesis. Hukum
bersifat umum karena Hukum mengungkapkan
hubungan yang bersifat universal antara dua peristiwa.
Hubungan ini merupakan sebuah hukum ilmiah tidak
hanya terjadi pada kasus partikular, yaitu antara dua
peristiwa khusus dalam kurun waktu dan tempat
tertentu saja.
Hukum, Kebetulan, dan Kontituitas Alam
Ilmuwan alam tunduk pada hukum (regularitas dan
uniformitas), dan karena itu alam dapat dimengerti karena
hanya hukum yang terbuka bagi pikiran manusia. Hukum
berkembang dari kebetulan, dalam pengertian bahwa
variasi kebetulan secara bertahap tunduk pada hukum dan
pada giliranya akan menjadi mantap dala pola-pola yang
reguler dan karena itu dapat dipahami.Hal ini terjadi secara
continue, kontinuitas membuat peristiwa dan benda
semakin lama semakin mencapai status hukum. Tahap ini
disebut dengan apa yang disebut oleh peirce dengan the
formation of habit pad benda-benda. Maka kontinuitas
merupakan unsur yang penting dalam perkembangaN alam
atau benda-benda tetentu yakni kontinuitas chaos kepada
formation of habit, dari kebetuln kepada hukum.
Evolusi dan Kontinuitas Pengetahuan
Evolusi dan kontinuitas tidak hanya merupakan
kenyataan alam, melinkan juga kenyataan
pengetahun itu sendiri. Hal ini disebabkan
karena pemikiran menusia selalu mengalami
perkembangan, perkembangan itu terjdi baik
dalam fikiran seorang ilmuan atau pun dalam
fikiran komunitas ilmuan. Metode ilmu
pengetahuan juga mengalami perkembangn
dari zman ke zaman.
Aktifitas Fikiran dan Alam
Dasar dari kesuksesn ilmu pengetahuan adalah afinitas
antara diri manusia dan alam. Ever y single truth of scince is
due to the affinity of the human soul and the soul of the
universe. Keberhasilan ilmu pengetahuan dalam memilih
hepotesis juga merupakan akibat dari fakta bahwa fikiran
manusia bekerja bersamaan dengan alam. Dalam rumusan
kaant, pengetahuan manusia terjdi karena kategori-kategori
tertentu dalam akal budi manusia yang memungkinkannya
untuk menangkap alam sebagai objek
pengetahuan.Keberhasilan ilmu pengetahuan berangkat
dari kepercayaan dasar bahwa budi menusia memiliki
kemampuan natural yang mengenal realitas alam.
Dari Hukum Menuju Teori
Fungsi dari teori adalah untuk menjelaskan hukum
ilmiah. Oleh karena itu, antara hukum dan teori ada
kaitan yang sangat erat, namun demikian ada
perbedaan yang besar diantara keduanya, hukum lebih
bersifat empiris dan harus diperiksa dan ditolak
berdasarkan fakta empiris. Sebaliknya, teori lebih
merupakan pandangan umum yang sulit diperiksa
langsung secara empiris.
Lanjutan
Jadi teori mencakup pula hukum Fungsi teori:
1. Teori merupakan upaya relatif untuk membangun
hubungan yang cukup luas antara sejumlah hukum
ilmiah.
2. Teori berfungsi menjelaskan hukum–hukum yang
mempunyai hubungan satu sama lain, sehingga
hukum–hukum tersebut dapat dipahami dn masuk akal.
Lanjutan
Bill Newton-Smith telah mengidentifikasi 8 ciri teori ilmiah yang mampu
digunakan untuk memberikan penjelasan dengan baik, yang bias digunakan
acuan dalam memilih suatu teori, yaitu:[1]
• Observational nesting. Suatu teori seharusnya mempunyai paling tidak
konsekuensi observasi yang sama dengan teori–teori sebelumnya.
• Fertility. Suatu teori seharusnya terbuka untuk diuji dan dikembangkan.
• Track-record. Suatu teori hendaknya memiliki keberhasilan pada waktu-
waktu sebelumnya.
• Inter-theory support. Suatu teori seharusnya terintegrasi dan
memberikan dukungan pada teori–teori lainnya.
• Smootness. Jika suatu teori tidak sesuai dengan fenomena yang
dijelaskannya hendaknya terbuka untuk dilakukan perbaikan.
• Internal consistency. Suatu teori hendaknya memiliki konsistensi internal.
• Compaibility with well-grounded metaphysical beliefs. Suatu teori
hendaknya konsisten dengan asumsiasumsi umum atau metafisis
thenrtang dunia.
• Simplicity. Teori yang simpel lebih baik dari pada teori yang rumit.
Filsafat ppt

More Related Content

What's hot

Presentation filsafat
Presentation filsafatPresentation filsafat
Presentation filsafatigustibayu
 
Macam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran LogikaMacam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran LogikaSiti Hardiyanti
 
Ontologi pengertian pengertian pokok
Ontologi pengertian pengertian pokokOntologi pengertian pengertian pokok
Ontologi pengertian pengertian pokokNurmahmudah M.Phil.
 
Ppt. filsafat ontologi
Ppt. filsafat ontologiPpt. filsafat ontologi
Ppt. filsafat ontologipipit1992
 
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi IlmuMakalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmusayid bukhari
 
Ppt teori kebenaran filsafat pendidikan kelompok 1
Ppt teori kebenaran filsafat pendidikan kelompok 1Ppt teori kebenaran filsafat pendidikan kelompok 1
Ppt teori kebenaran filsafat pendidikan kelompok 1nopiariani
 
Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)
Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)
Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)KuliahMandiri.org
 
Epistemologi suatu masalah (aliran epistemologi)
Epistemologi suatu masalah (aliran epistemologi)Epistemologi suatu masalah (aliran epistemologi)
Epistemologi suatu masalah (aliran epistemologi)Nurmahmudah M.Phil.
 
[PPT] Filsafat Ilmu dan Etika - Ukuran Kebenaran
[PPT] Filsafat Ilmu dan Etika - Ukuran Kebenaran[PPT] Filsafat Ilmu dan Etika - Ukuran Kebenaran
[PPT] Filsafat Ilmu dan Etika - Ukuran KebenaranNuril Firdausia
 
Bagian 5 perubahan saintifik
Bagian 5   perubahan saintifikBagian 5   perubahan saintifik
Bagian 5 perubahan saintifikNanda Reda
 
Istilah Dalam Filsafat.pdf
Istilah Dalam Filsafat.pdfIstilah Dalam Filsafat.pdf
Istilah Dalam Filsafat.pdfMohdAfuza
 
Bagian 4 realisme dan anti - realisme
Bagian 4   realisme dan anti - realismeBagian 4   realisme dan anti - realisme
Bagian 4 realisme dan anti - realismeNanda Reda
 
Kerangka konsep keperawatan
Kerangka konsep keperawatanKerangka konsep keperawatan
Kerangka konsep keperawatanAULIA SHARA
 
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat IlmuMakalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmusayid bukhari
 

What's hot (20)

Presentation filsafat
Presentation filsafatPresentation filsafat
Presentation filsafat
 
Macam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran LogikaMacam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran Logika
 
Makalah pu 1
Makalah pu 1Makalah pu 1
Makalah pu 1
 
3 ontologi pengetahuan
3 ontologi pengetahuan3 ontologi pengetahuan
3 ontologi pengetahuan
 
Apa itu akal
Apa itu akalApa itu akal
Apa itu akal
 
Tugas dds 4 kel v (ontologi)
Tugas dds 4 kel v (ontologi)Tugas dds 4 kel v (ontologi)
Tugas dds 4 kel v (ontologi)
 
Ontologi pengertian pengertian pokok
Ontologi pengertian pengertian pokokOntologi pengertian pengertian pokok
Ontologi pengertian pengertian pokok
 
Ppt. filsafat ontologi
Ppt. filsafat ontologiPpt. filsafat ontologi
Ppt. filsafat ontologi
 
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi IlmuMakalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
 
Ppt teori kebenaran filsafat pendidikan kelompok 1
Ppt teori kebenaran filsafat pendidikan kelompok 1Ppt teori kebenaran filsafat pendidikan kelompok 1
Ppt teori kebenaran filsafat pendidikan kelompok 1
 
Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)
Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)
Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)
 
Epistemologi suatu masalah (aliran epistemologi)
Epistemologi suatu masalah (aliran epistemologi)Epistemologi suatu masalah (aliran epistemologi)
Epistemologi suatu masalah (aliran epistemologi)
 
[PPT] Filsafat Ilmu dan Etika - Ukuran Kebenaran
[PPT] Filsafat Ilmu dan Etika - Ukuran Kebenaran[PPT] Filsafat Ilmu dan Etika - Ukuran Kebenaran
[PPT] Filsafat Ilmu dan Etika - Ukuran Kebenaran
 
Bagian 5 perubahan saintifik
Bagian 5   perubahan saintifikBagian 5   perubahan saintifik
Bagian 5 perubahan saintifik
 
Dimensi Ontologi
Dimensi OntologiDimensi Ontologi
Dimensi Ontologi
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
 
Istilah Dalam Filsafat.pdf
Istilah Dalam Filsafat.pdfIstilah Dalam Filsafat.pdf
Istilah Dalam Filsafat.pdf
 
Bagian 4 realisme dan anti - realisme
Bagian 4   realisme dan anti - realismeBagian 4   realisme dan anti - realisme
Bagian 4 realisme dan anti - realisme
 
Kerangka konsep keperawatan
Kerangka konsep keperawatanKerangka konsep keperawatan
Kerangka konsep keperawatan
 
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat IlmuMakalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
 

Similar to Filsafat ppt

Dasar dasar sains dan teknologi
Dasar dasar sains dan teknologiDasar dasar sains dan teknologi
Dasar dasar sains dan teknologiSalsabilaDwifitri
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiHosyatul Aliyah
 
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaARIYASAFIKAR1
 
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriCindar Tyas
 
Struktur ilmu
Struktur ilmuStruktur ilmu
Struktur ilmuambar77
 
Tugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soal
Tugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soalTugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soal
Tugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soalYossytaAryanto
 
Bab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasar
Bab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasarBab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasar
Bab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasareend_endriani
 
filsafat sains nurul kholifah.docx
filsafat sains nurul kholifah.docxfilsafat sains nurul kholifah.docx
filsafat sains nurul kholifah.docxnurulkholifah23
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 

Similar to Filsafat ppt (20)

Dasar dasar penelitian
Dasar dasar penelitianDasar dasar penelitian
Dasar dasar penelitian
 
Dasar dasar sains dan teknologi
Dasar dasar sains dan teknologiDasar dasar sains dan teknologi
Dasar dasar sains dan teknologi
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
 
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teori
 
Struktur ilmu
Struktur ilmuStruktur ilmu
Struktur ilmu
 
Makalah filsafat
Makalah filsafatMakalah filsafat
Makalah filsafat
 
Tugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soal
Tugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soalTugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soal
Tugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soal
 
materi_1_hidayat.ppt
materi_1_hidayat.pptmateri_1_hidayat.ppt
materi_1_hidayat.ppt
 
materi_1_hidayat.ppt
materi_1_hidayat.pptmateri_1_hidayat.ppt
materi_1_hidayat.ppt
 
Bab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasar
Bab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasarBab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasar
Bab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasar
 
filsafat sains nurul kholifah.docx
filsafat sains nurul kholifah.docxfilsafat sains nurul kholifah.docx
filsafat sains nurul kholifah.docx
 
pak sigit sardjono
pak sigit sardjonopak sigit sardjono
pak sigit sardjono
 
Ilmu alamiah
Ilmu alamiahIlmu alamiah
Ilmu alamiah
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 

Recently uploaded

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 

Recently uploaded (20)

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 

Filsafat ppt

  • 1.
  • 2. Hukum : Hubungan Sebab Akibat Ilmu pengetahuan sesungguhnya bertujuan untuk mengkaji hubungan khusus antara peristiwa tertentu dengan peristiwa lainnya. Kalau satu peristiwa terjadi, peristiwa yang lain pasti terjadi atau menyusul. Atau kalau peristiwa yang satu terjadi, peristiwa yang lain sudah terjadi mendahuluinya. Hubungan ini dianggap sebagai suatu hubungan yang bersifat pasti karena kalau satu peristiwa terjadi yang lain dengan sendirinya akan menyusul atau pasti telah terjadi sebelumnya. Inilah hubungan yang dlam ilmu pengetahuan disebut hukum.
  • 3. Sifat-sifat Hukum Ilmiah Hukum ilmiah mempunyai sifat-sifat lebih pasti, lebih berlaku umum atau universal, dan punya daya terang yang lebih kuat. Lebih Pasti Hukum ilmiah adalah perkembangan lebih lanjut dari hipotesis. Hukum bersifat umum karena Hukum mengungkapkan hubungan yang bersifat universal antara dua peristiwa. Hubungan ini merupakan sebuah hukum ilmiah tidak hanya terjadi pada kasus partikular, yaitu antara dua peristiwa khusus dalam kurun waktu dan tempat tertentu saja.
  • 4. Hukum, Kebetulan, dan Kontituitas Alam Ilmuwan alam tunduk pada hukum (regularitas dan uniformitas), dan karena itu alam dapat dimengerti karena hanya hukum yang terbuka bagi pikiran manusia. Hukum berkembang dari kebetulan, dalam pengertian bahwa variasi kebetulan secara bertahap tunduk pada hukum dan pada giliranya akan menjadi mantap dala pola-pola yang reguler dan karena itu dapat dipahami.Hal ini terjadi secara continue, kontinuitas membuat peristiwa dan benda semakin lama semakin mencapai status hukum. Tahap ini disebut dengan apa yang disebut oleh peirce dengan the formation of habit pad benda-benda. Maka kontinuitas merupakan unsur yang penting dalam perkembangaN alam atau benda-benda tetentu yakni kontinuitas chaos kepada formation of habit, dari kebetuln kepada hukum.
  • 5. Evolusi dan Kontinuitas Pengetahuan Evolusi dan kontinuitas tidak hanya merupakan kenyataan alam, melinkan juga kenyataan pengetahun itu sendiri. Hal ini disebabkan karena pemikiran menusia selalu mengalami perkembangan, perkembangan itu terjdi baik dalam fikiran seorang ilmuan atau pun dalam fikiran komunitas ilmuan. Metode ilmu pengetahuan juga mengalami perkembangn dari zman ke zaman.
  • 6. Aktifitas Fikiran dan Alam Dasar dari kesuksesn ilmu pengetahuan adalah afinitas antara diri manusia dan alam. Ever y single truth of scince is due to the affinity of the human soul and the soul of the universe. Keberhasilan ilmu pengetahuan dalam memilih hepotesis juga merupakan akibat dari fakta bahwa fikiran manusia bekerja bersamaan dengan alam. Dalam rumusan kaant, pengetahuan manusia terjdi karena kategori-kategori tertentu dalam akal budi manusia yang memungkinkannya untuk menangkap alam sebagai objek pengetahuan.Keberhasilan ilmu pengetahuan berangkat dari kepercayaan dasar bahwa budi menusia memiliki kemampuan natural yang mengenal realitas alam.
  • 7. Dari Hukum Menuju Teori Fungsi dari teori adalah untuk menjelaskan hukum ilmiah. Oleh karena itu, antara hukum dan teori ada kaitan yang sangat erat, namun demikian ada perbedaan yang besar diantara keduanya, hukum lebih bersifat empiris dan harus diperiksa dan ditolak berdasarkan fakta empiris. Sebaliknya, teori lebih merupakan pandangan umum yang sulit diperiksa langsung secara empiris.
  • 8. Lanjutan Jadi teori mencakup pula hukum Fungsi teori: 1. Teori merupakan upaya relatif untuk membangun hubungan yang cukup luas antara sejumlah hukum ilmiah. 2. Teori berfungsi menjelaskan hukum–hukum yang mempunyai hubungan satu sama lain, sehingga hukum–hukum tersebut dapat dipahami dn masuk akal.
  • 9. Lanjutan Bill Newton-Smith telah mengidentifikasi 8 ciri teori ilmiah yang mampu digunakan untuk memberikan penjelasan dengan baik, yang bias digunakan acuan dalam memilih suatu teori, yaitu:[1] • Observational nesting. Suatu teori seharusnya mempunyai paling tidak konsekuensi observasi yang sama dengan teori–teori sebelumnya. • Fertility. Suatu teori seharusnya terbuka untuk diuji dan dikembangkan. • Track-record. Suatu teori hendaknya memiliki keberhasilan pada waktu- waktu sebelumnya. • Inter-theory support. Suatu teori seharusnya terintegrasi dan memberikan dukungan pada teori–teori lainnya. • Smootness. Jika suatu teori tidak sesuai dengan fenomena yang dijelaskannya hendaknya terbuka untuk dilakukan perbaikan. • Internal consistency. Suatu teori hendaknya memiliki konsistensi internal. • Compaibility with well-grounded metaphysical beliefs. Suatu teori hendaknya konsisten dengan asumsiasumsi umum atau metafisis thenrtang dunia. • Simplicity. Teori yang simpel lebih baik dari pada teori yang rumit.