Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
filsafat sains nurul kholifah.docx
1. UJIAN AKHIR SEMESTER SEMESTER
GANJIL
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
FKIP-UHAMKA
Tgl efektif : 1 September 2018
No Form : FM-AKM-03-035
No Revisi : 00
Mata Kuliah : Filsafat Sains
Dosen : Dr. Irdalisa, S.Si., M.Pd.
Program Studi : Pendidikan Biologi
Hari/Tanggal : Jumat/ 21 Januari 2022
Waktu : 09.40 – 11.20 WIB
Semester/SKS : I
Bentuk Soal : Essay
Sifat Ujian : Open Book
Perhatian :
1. Lafazkan Basmallah sebelummengerjakan soal.
2. Bacalah pertanyaan /soal ujian dengan teliti
3. Periksa kembali jawaban saudara sebelum diserahkan kepada pengawas ujian
4. Pengawas akan mencatat hasil tindakan atas kecurangan anda, panitia akan
memberikan sangsi atas tindakan ini.
5. Soal dikumpulkan dengan jawaban yang langsung dikerjakan pada form yang telah
diberikan dan dikirimkan ke alamat email : irdalisa231115@gmail.com
1. Kebenaran mempunyai sifat-sifat tertentu apabila dilihat dari segi kualitas
pegetahuannya. Secara kualitas ada empat macam pengetahuan, sebutkan dan
jelaskan? Score 20
2. Kebenaran ilmiah adalah kebenaran yang telah diuji keabsahannya baik secara nalar
maupun empirik, sehingga memiliki landasanyang kuat untuk dianggap benar, selama
tidak digugurkan oleh kebenaran ilmiah lainnya yang lebih terandalkan. Kebenaran
ilmiah muncul setelah diproses dengan mekanisme ilmiah juga. Sebutkan dan jelaskan
Teori kebenaran ilmiah menurut Michael Williams? Score 20
3. Filsafat membahas segala sesuatu yang ada bahkan yang mungkin ada itu bersifat
abstrak ataupun riil meliputi Tuhan, manusia dan alam semesta. Sehingga untuk
fahambetul semua masalahfilsafatsangatlahsulit tanpa adanya pemetaan-pemetaan
dan sehingga kita bisa menguasai sebagian dari luasnya ruang lingkup filsafat.
Sistematika filsafat secara garis besar terdiri atas teori yang membahas tentang
hakikat, sebutkan dan jelaskan? Score20
4. Bagaimanakah cara sains menyelesaikan masalah? Score20
5. Antara ilmu (sains) dan agama terdapat perbedaan yang cukup mendasar. Jelaskan?
Score 20
Jawaban
2. 1.
o Pengetahuan Biasa
Pengetahuan ini mempunyai sifat subjektif. Artinya amat terikat pada subjek yang
mengenal.
o Pengetahuan Ilmiah
Pengetahuan ini bersifat relatif. Artinya kendungan kebenaran dari jenis pengetahuan
ilmiah selalu mendapatkan revisi yaitu selalu diperkaya oleh hasil penemuan yang paling
mutakhir.
o Pengatahuan Filsafat
Pengetahuan filsafat yaitu pengetahuan yang pendekatannya melalui metodologi pemikiran
filsafat, yang sifatnya mendasar dan menyeluruh dengan model pemikiran yang analitis,
kritis, dan spekulatif. Kebenaran ini bersifat absolut-intersubjektif.
o Pengetahuan Agama
Pengetahuan agama selalu dihampiri oleh keyakinan.Kebenaran mempunyai banyak
aspek dan bahkan bersama ilmu dapat didekati secara terpilah dan hasil yang
bervariasi atas objek yang sama. Poppermemandang teori adalah sebagai hasil
imajinasi manusia, validitasnya tergantung pada persetujuan antara konsekuensi dan
fakta observasi.
2. Michel William berpendapat ada 5 teori kebenaran dalam ilmu, yaitu : kebenaran
koherensi, kebenaran korespondensi, kebenaran performatik, kebenaran pragmatik, dan
kebenaran proposisi. Bahkan Noeng Muhadjir menambahkan satu teori lagi yaitu
kebenaran paradigmatic (Ismaun; 2001)
TeoriKebenaran Koherensi
Yaitu adanya kesesuaian atau keharmonisan antara sesuatu yang lain dengan sesuatu yang
memiliki hirarki yang lebih tinggi dari sesuatu unsure tersebut, baik berupa skema, system,
ataupun nilai. Koherensi bias pada tatanan sensual rasional maupun pada dataran
transcendental.Teori koherensi dapat juga disebut dengan teori konsistensi, yaitu teori yang
mengatakan, suatu pernyataan dianggap benar apabila pernyataan bersifat koheren atau
konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang telah dianggap benar secara logis.
Contoh :
3. Pernyataan “Seluruh mahasiswa UNS harus mengenakan almamater saat perkuliahan
berlangsung”. Sulis adalah mahasiswa UNS, Sulis harus mengenakan almamater saat
perkuliahan berlangsung. Pernyataan tersebut adalah benar sebab pernyataan kedua konsisten
dengan pernyataan pertama.
TeoriKebenaran Korespondensi
Teori korespondensiberpandangan bahwa suatu pernyataan dikatakan benar apabila materi
pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorespondensi(berhubungan) dengan
pernyataan yang ada di alam atau obyek yang dituju pernyataan tersebut.Berfikir
korespondensial adalah berfikir tentang terbuktinya sesuatu itu relevan dengan sesuatu
yang lain. Korespondensirelevan dibuktikan dengan adanya kejadian yang sejalan atau
berlawanan arah antara kenyataan dengan fakta yang diharapkan.
Contoh :Pernyataan “Ibu adalah orang yang melahirkan kita”, pernyataan tersebut benar
karena faktanya memang ibulah yang telah melahirkan kita. Sedangkan pernyataan lain
“Bapak adalah orang yang melahirkan kita”, pernyataan tersebut tidak benar sebab tidak
ada obyek yang berhubungan dengan pernyataan tersebut. Jadi secara faktual “Orang yang
melahirkan kita bukan bapak, melainkan ibu”
TeoriKebenaran Performatif
Adalah kebenaran yang diputuskan atau dikemukakan oleh pemegang otoritas tertentu.
Masyarakat dapat menganggap suatu hal itu benar, meski terkadang bertentangan dengan
bukti-bukti empiris.Dalam kehidupan sehari-hari, manusian terkadang harus mengikuti
kebenaran performatif. Pemegang otoritas yakni pemerintah, pemimpin agama, pemimpin
adat, pemimpin masyarakat, dan sebagainya.Kebenaran performatif cenderung menjadikan
manusia kurang inisiatif dan inovatif, karena mereka hanya mengikuti kebenaran dari
pemegang otoritas, sehingga tidak terbiasa berfikir secara kritis dan rasional.
Contoh :
Ketua RT memutuskan bahwa hari minggu pada minggu pertama tiap bulan akan menjadi
agenda rutin untuk para warga melaksanakan kerja bakti, sebagian masyarakat
4. menyetujuinya, namun juga sebagian masyarakat ada yang tidak setuju dengan keputusan
tersebut.
TeoriKebenaran Pragmatis
Teori pragmatis mengatakan bahwa pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan
tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Maksudnya, suatu pernyataan adalah
benar apabila pernyataan atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan
praktis dalam kehidupan manusia.
Contoh :
Seseorang yang mencetuskan ide untuk menciptakan suatu alat perontok padi, kemudian
ide tersebut direalisasikan hingga tercipta alat perontok padi yang dapat digunakan oleh
manusia untuk mempermudah pekerjaannya dalam proses merontokkan padi. Maka alat
perontok padi dianggap benar, karena alat tersebut adalah fungsional dan mempunyai
kegunaan.
TeoriKebenaran Proposisi
Menurut Aristoteles, proposisi(pernyataan) dikatakan benar apabila sesuai dengan
persyaratan formal suatu proposisi. Kemudian pendapat lain dari Euclides, proposisi
bernilai benar tidak dilihat dari benar formalnya, tetapi dilihat dari benar menurut
materialnya.
3.
o 0ntologi adalah teori atau ilmu tentang wujud, tentang hakikat yang ada
o epistemology adalah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup
pengetahuan, pengendalian-pengendalian dan dasar-dasarnya serta pengertian mengenai
pengetahuan yang dimiliki mula-mula manusia percaya bahwa dengan kekuatan
pengenalannya ia dapat mencapai realitas sebagaimana adanya
o aksiologi adalah sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan
yang diperoleh.
4. Dalam menyelesaikan masalah ada beberapa langkah di dalam sains yaitu pertama, dengan
mengidentifikasi masalah. Dalam mengindentifikasi masalah ini biasanya dilakukan
sebuah penelitian untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dan mengetahui
secara lebih mendetail pada gejala yang timbul di tengah kehidupan masyarakat. Kedua,
5. dengan mencari teori tentang sebab-akibat yang diambil dari sebuah literatur. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui beberapa teori yang menjelaskan penyebab dari gejala yang
timbul. Ketiga, dengan membaca kembali literatur. Setelah mengetahui penyebab dari
gejala yang timbul maka kita harus membaca kembali literartur untuk mengetahui tindakan
apa yang paling tepat untuk mengatasi gejala-gejala tersebut.
- Mengidentifikasi masalah, dilakukan sebuah penelitian untuk memperoleh informasi
sebanyak banyaknya dan mengetahui secara lebih detail pada gejala yang timbul di tengah
kehidupan masyarakat.
- Mencari teori tentang sebab akibat yang di ambil dari sebuah literatur untuk mengetahui
tindakan apa yang lebih tepat untuk mengatasi gejala – gejala tersebut,
- Membaca dan mengkaji kembali literatur yang telah dibaca lalu memberikan kesimpulan
atas suatu masalah untuk diselesaikan.
5. Mind-set dasarnya berbeda. Ilmu berdasar pada etos otonomi berangkat dari keberanian
berpikir dan mengamati senduri tanpa bersandar pada otoritas pendapat orang lain atau instansi
supranatural apapun.Ilmu relative lebih terbuka terhadap pandagan-pandangan baru asalkan
masuk akal dan ditunjang bukti faktual yang memadai.Ranah utama wacana agama-agama
adalah ranah misteri-misteri terdalam kehidupan beserta makna-makna pengalaman, yang
sesungguhnya diwilayah atau diluar batas jangkauan ilmu-ilmu empiris.