SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
TUGAS PENGANTAR FILSAFAT ILMU
KUMPULAN SOAL DAN JAWABAN
Kelompok :
1. Yossyta Aryanto Puteri (1211700213)
2. Eka Pratiwi Wahyu Lestari (1211700236)
3. Shohifatul Fhikriah (1211700239)
4. Hafifatul Alfirdauzy (1211700292)
A. Manfaat Belajar Filsafat Bagi Mahasiswa
1. Mengapa salah satu ilmuan ada yang mengatakan filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan menggunakan akal sampai pada
hakikatnya ?
Penyelesaian:
Filsafat bukan mempersoalkan gejala-gejala atau fenomena, tetapi yang dicari adalah hakikat
dari sesuatu fenomena. Hakikat adalah suatu prinsip yang menyatakan “sesuatu” adalah
“sesuatu” itu adanya.Filsafat mengkaji sesuatu yang ada dan yang mungkin ada secara
mendalam dan menyeluruh. Jadi filsafat merupakan induk segala ilmu karena objek material
filsafat bersifat umum yaitu seluruh kenyataan padahal ilmu – ilmu membutuhkan ilmu khusus.
2. Mengapa filsafat dengan ilmu saling berkaitan ?
Penyelesaian:
Karena terdapat persamaan sekaligus perbedaan antara ilmu dan filsafat, disamping dikalangan
ilmuwan sendiri terdapat perbedaan pandangan dalam hal sifat dan keterbatasan ilmu, dimikian
juga dikalangan filsuf terdapat perbedaan pandangan dalam memberikan makna dan tugas
filsafat.
3. Mengapa ilmu filsafat dikatakan penting?
Penyelesaian :
Karena dengan belajar ilmu filsafat kita dapat menemukan metode yang lebih tepat untuk
memahami dan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar tersebut dan Filsafat
merupakan aktivitas untuk berpikir secara mendalam tentang pertanyaan-pertanyaan besar
dalam hidup manusia (apa tujuan hidup, apakah Tuhan ada, bagaimana menata organisasi dan
masyarakat, serta bagaimana hidup yang baik), dan mencoba menjawabnya secara rasional,
kritis, dan sistematis.
B. Perkembangan Ilmu Filsafat
1. Bagaiamana perkembangan ilmu filsafat pada zaman kontemporer ?
Penyelesaian :
Perkembangan filsafat ilmu pada zaman kontemporer ditandai dengan penemuan berbagai
teknologi canggih. Teknologi komunikasi dan informatika termasuk salah satu yang
mengalami kemajuan sangat pesat. Mulai dari penemuan komputer, berbagai satelit
komunikasi, internet dan sebagainya. Salah satu tokoh terkenal pada zaman ini adalah Albert
Einstein. Ia menyatakan bahwa alam itu tidak terhingga besarnya dan tidak terbatas, tetapi juga
tidak berubah totalitasnya atau bersifat dari waktu ke waktu. Di samping kecenderungan ke
arah spesialisasi, kecenderungan lain adalah sintesis antara bidang ilmu satu dengan dengan
lainnya, sehingga dihasilkannya bidang ilmu baru seperti bioteknologi yang dikenal dengan
teknologi kloning.
2. Apakah perbedaan dari paham empirisme dan paham idealisme ?
Penyelesaian:
Pada paham empirisme dinyatakan bahwa tidak ada sesuatu dalam pikiran kita selain didahului
oleh pengalaman. Paham ini bertolak belakang dengan paham rasionalisme. Pengalaman itu
dapat yang bersifat lahirilah (yang menyangkut dunia), maupun yang batiniah (yang
menyangkut pribadi manusia). Menurut paham ini, pengenalan inderawi merupakan bentuk
pengenalan yang paling jelas dan sempurna. Sedangkan pada paham idealisme mengajarkan
bahwa hakikat fisik adalah jiwa. Aliran ini mencoba memadukan pendapat paham
Rasionalisme dan paham Empirisme. Dengan kritisisme Immanuel Kant berpendapat,
pengetahuan kita tentang dunia berasal dari indera kita, namun dalam akal kita ada faktor-
faktor yang menentukan bagaimana kita memandang dunia sekitar kita.
3. Apakah yang dimaksud dengan materialisme dalam aliran filsafat ilmu ?
Penyelesaian :
Materialisme merupakan faham atau aliran yang menganggap bahwa di dunia ini tidak ada
selain materi atau nature (alam) dan dunia fisik adalah abad pertama masehi dan pemahaman
ini tidak mendapat tanggapan yang serius dan pada abad pertengahan, orang masih
menganggap asing terhadap faham ini, baru pada zaman Aufklarung (pencerahan),
materialisme mendapat tanggapan dan penganut yang penting di Eropa Barat.
C. Filsafat Ilmu dan Pengetahuan
3.1 Apakah persamaan dan perbedaan antara ilmu dan filsafat ?
Penyelesaian :
Persamaan antara ilmu dan filsafat adalah bahwa keduanya menggunakan cara berfikir reflektif
dalam upaya menghadapi/memahami fakta-fakta dunia dan kehidupan, terhadap hal-hal
tersebut baik filsafat maupun ilmu bersikap kritis, berfikiran terbuka serta sangat konsern pada
kebenaran, disamping perhatiannya pada pengetahuan yang terorganisisr dan sistematis.
Sementara itu perbedaan filsafat dengan ilmu lebih berkaitan dengan titik tekan, dimana ilmu
mengkaji bidang yang terbatas, ilmu lebih bersifat analitis dan deskriptif dalam pendekatannya,
ilmu menggunakan observasi, eksperimen dan klasifikasi data pengalaman indra serta
berupaya untuk menemukan hukum-hukum atas gejala-gejala tersebut, sedangkan filsafat
berupaya mengkaji pengalaman secara menyeluruh sehingga lebih bersifat inklusif dan
mencakup hal-hal umum dalam berbagai bidang pengalaman manusia, filsafat lebih bersifat
sintetis dan sinoptis, filsafat lebih tertarik pada pertanyaan kenapa dan bagaimana dalam
mempertanyakan masalah hubungan antara fakta khusus dengan skema masalah yang lebih
luas, filsafat juga mengkaji hubungan antara temuan-temuan ilmu dengan klaim agama, moral
serta seni.
3.2 Apa saja manfaat filsafat ilmu ?
Penyelesaian :
 Melatih berfikir radikal tentang hakekat ilmu
 Melatih berfikir reflektif di dalam lingkup ilmu
 Menghindarkan diri dari memutlakan kebenaran ilmiah, dan menganggap bahwa ilmu
sebagai satu-satunya cara memperoleh kebenaran
 Menghidarkan diri dari egoisme ilmiah, yakni tidak menghargai sudut pandang lain di
luar bidang ilmunya.
3.3 Bagaimanakah rutan-urutan proses berfikir menurut John Dewey ?
Penyelesaian :
 Timbul rasa sulit, baik dalam bentuk adaptasi terhadap alat, sulit mengenai sifat,
ataupun dalam menerangkan hal-hal yang muncul secara tiba-tiba.
 Kemudian rasa sulit tersebut diberi definisi dalam bentuk permasalahan.
 Timbul suatu kemungkinan pemecahan yang berupa reka-reka, hipotesa, inferensi atau
teori.
 Ide-ide pemecahan diuraikan secara rasional melalui pembentukan implikasi dengan
jalan mengumpulkan bukti-bukti (data).
 Menguatkan pembuktian tentang ide-ide di atas dan menyimpulkannya baik melalui
keterangan-keterangan ataupun percobaan-percobaan.
D. Logika, berpikir
1. Mengapa kita perlu berfikir secara logika ?
Penyelesain :
Karena dengan mempelajari ilmu logika seseorang dapat meminimalisasi kesalahan dalam
berpikir. Logika merumuskan serta menerapkan hukum-hukum dan patokan-patokan yang
harus ditaati agar seseorang dapat berpikir benar, efisien, sistematis, dan teratur.
2. Jelaskan maksud dari didukung ilmu-ilmu lainnya ,beserta contohnya ?
Penyelesaian :
Ilmu yang berfikir secara luas sehingga cara berlogikanya berdasarkan pengetahuan atau ilmu
Contoh: penemu teori bumi itu mempunyai gravitasi yaitu dengan cara meneliti apel yang jatuh
dari pohonnya ,dan melakukan berkali-kali sehingga menghasilkan teori beserta rumus.
3. Sebutkan dan jelaskan cara berfikir pada filsafat !
Penyelesaian :
a. Berpikir Induktif yaitu berpikir dari khusus menuju kepada yang umum. Cara berpikir
dilakukan dengan berusaha untuk mencari ciri-ciri dari berbagai fenomena.
b. Berpikir Deduktif yaitu berpikir prosesnya dari yang umum menuju khusus. Dalam cara
berpikir ini, orang bertolak dari suatu teori ataupun prinsip ataupun kesimpulan yang
dianggapnya benar dan sudah bersifat umum
c. Berpikir Analogis yaitu berpikir dengan jalan menyamakan atau memperbandingkan
fenomena-fenomena yang biasa atau pernah dialami
E. Teori kebenaran
1. Jelaskan makna dari kebenaran,dan sebutkan !
Penyelesaian :
- Kebenaran moral yaitu kebenaran yang menunjukkan hubungan antara yang kita nyatakan
dengan apa yang kita rasakan.
- Kebenaran logis yaitu kebenaran yang merupakan hubungan antara pernyataan dengan
realitas objektif.
- Kebenaran metafisik berkaitan dengan yang ada sejauh berhadapan dengan akalbudi, karena
yang ada mengungkapkan diri kepada akal budi yang ada merupakan dasar dari kebenaran,
dan akalbudi yang menyatakannya.
- Kebenaran dapat dikelompokkan dalam tiga makna: kebenaran moral, kebenaran logis, dan
kebenaran metafisik.
2. Bagaimana hubungan antara koresponden, koherensi, dan pragmatisme ?
Penyelesaian :
Hubungan di antar korespondensi,koherensi,dan pragmatism bersifat saling menyempurnakan
daripada saling bertentangan, maka teori tersebut dapat digabungkan dalam suatu definisi
tentang kebenaran.Kebenaran adalah persesuaian yang setia dari pertimbangan dan ide kita
kepada fakta pengalaman atau kepada alam seperti adanya. Menurut teori pragmatis,
“kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat
fungsional dalam kehidupan praktis. Artinya, suatu pernyataan adalah benar, jika pernyataan
itu atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis bagi kehidupan
manusia”.
3. Sebutkan unsur dari kebenaran !
Penyelesaian :
Kebenaran memiliki 5 unsur yaitu :
a.Statemaent (pernyataan)
b.Persesuaian (agreemant)
c.Situasi (situation)
d.Kenyataan (realitas)
e.Putusan (judgements)
F. Filsafat Etika dan Moral
1. Mengapa etika dapat dikatakan sebagai penyelidikan filosofis mengenai kewajiban-
kewajiban manusia dan hal-hal yang baik dan buruk.
Penyelesaian:
Karena Etika merupakan cabang filsafat yang mempelajari tentang pandangan-pandangan dan
persoalan-persoalan yang berhubungan dengan masalah kesusilaan, dan kadang-kadang orang
memakai filsafat etika, filsafat moral atau filsafat susila. Dan juga etika manusia itu dapat
mencerminkan baik buruknya dalam kepribadian manusia itu sendiri.
2. Dalam hal ini terdapat 4 jenis moral yaitu: moral ketuhanan, moral ediologi dan filsafat,
moral etika dan kesusilaan, dan yang terakhir moral disiplin dan hukum. Pada 4 jenis tersebut
moral manakah yang sering terjadi atau dilannggar oleh masyarakat umum?
Penyelesaian:
Menurut saya terkait dengan pengertiannya moral yang sering terjadi yaitu moral disiplin dan
hukum. Karena masih banyak masyarakat yang melanggar atau melakukan seauatu yang tidak
sesusai dengan hukum atau peraturan yang ada. Contoh seperti pengendara sepeda motor yang
tidak memakai helm, atau tidak membawa surat² lengkap atau bahkan tidak memiliknya.
3. Apa perbedaan antara etika dan moral?
Penyelesaian:
Jadi Perbedaan antar moral dan etika bisa kita dilihat dari tolak ukur yang dipakai dengan moral
untuk mengukur tingkah laku manusia disebut dengan sebuah “kebiasaan dalam adat istiadat”
yang masih berlaku dikalangan masyarakat sekitar. Moral dan etika sama-sama memiliki arti
yang sama, akan tetapi pemakaian perilakunya dalam sehari-hari terdapat sedikit perbedaan.
Moral digunakan untuk sistem sedang dinilai, sedangkan etika digunakan untuk berbuatan nilai
yang sudah ada.
G. Tataran Ilmu/Pengetahuan, Ontologi, Epistomologi, dan Aksiologi
1. Ada beberapa hakikat dari ontologi ilmu pengetahuan yang salah satunya adalah, "tidak ada
konsep wahyu". Jelaskan!
Penyelesaian:
Menurut saya tidak ada konsep wahyu itu adalah bahwa ontologi ilmu pengetahuan itu bukan
sesuatu yang diturunkan atau diwariskan, melainkan ilmu itu berdasarkan dari riset dll.
2. Jelaskan maksud Aksiologi adalah ilmu yang membicarakan tentang tujuan ilmu
pengetahuan itu sendiri.!
Penyelesaian:
Aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari hakikat dan manfaat yang sebenarnya dari
pengetahuan, dan sebenarnya ilmu pengetahuan itu tidak ada yang sia-sia kalau kita bisa
memanfaatkannya dan tentunya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan dijalan yang baik
pula karena akhir-akhir ini banyak sekali yang mempunyai ilmu pengetahuan yang lebih itu
dimanfaatkan dijalan yang tidak benar.
3. Dalam aksiologi ada dua penilaian yang umum digunakan yaitu etika dan estetika. Dan
didalam pengertian estetika tersebut terdapat nilai keindahan. Jelaskan maksud dari nilai
keindahan tersebut.
Penyelesaian:
Jadi Keindahan itu mengandung arti bahwa didalam diri segala sesuatu terdapat unsur-unsur
yang tertata secara tertib dan harmonis dalam satu kesatuan hubungan yang utuh menyeluruh.
Maksudnya adalah suatu objek yang indah bukan semata-mata bersifat selaras serta berpola
baik melainkan harus juga mempunyai kepribadian. Sebenarnya keindahan bukanlah
merupakan suatu kulaitas objek, melainkan sesuatu yang senantiasa bersangkutan dengan
perasaan.
H. Filsafat Pancasila
1. Mengapa Pancasila sebagai system filsafat ?
Penyelesaian :
Sila-sila Pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan
organis. Artinya, antara sila-sila Pancasila itu saling berkaitan, saling berhubungan bahkan
saling mengkualifikasi. Pemikiran dasar yang terkandung dalam Pancasila, yaitu pemikiran
tentang manusia yang berhubungan dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan sesama, dengan
masyarakat bangsa yang nilai-nilai itu dimiliki.
2. Bagaimana maksud dari filsafat pancasila ?
Penyelesaian :
Pancasila adalah filsafat negara yang lahir sebagai ideologi kolektif (cita-cita bersama) seluruh
bangsa Indonesia. Mengapa pancasila dikatakan sebagai filsafat, hal itu karena pancasila
merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh para pendahulu kita,
yang kemudian dituangkan dalam suatu sistem yang tepat
3. Mengapa Prinsip filsafat pancasila itu ada ?
Penyelesaian :
Pancasila sebagai sebuah filsafat memiliki karakteristik sistem filsafat tersendiri yang sangat
berbeda dengan filsafat lainnya, yaitu sila-sila dalam pancasila merupakan sebuah suatu
kesatuan sistem yang bulat, utuh dan meyeluruh (totalitas). Yang membuatnya saling memiliki
keterkaitan yang sama dan tidak dapat dipisah maupun diganti.
I. Filsafat Metodologi Ilmiah
1. Bagaimana ciri yang dimiliki seorang peneliti ?
Penyelesaian :
Keluaran penelitian harus mengandung kontribusi atau nilai tambah, harus ada sesuatu yang
baru untuk ditambahkan pada perbendaharaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada.
Originalitas yang dikandung dalam kontribusi penelitian dapat berlainan tingkatnya, dan
tingkat kontribusi ini akan menentukan mutu penelitian.
2. Bagaimana maksud dari metode ilmiah ?
Penyelesaian :
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan
secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan observasi serta membentuk
hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan
hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-
kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
3. Jelaskan bagaimana tahapan terakhir dalam melakukan penelitian ?
Penyelesaian :
Penarikan kesimpulan yang merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu
ditolak atau diterima. Sekiranya dalam proses pengujian terdapat fakta yang cukup yang
mendukung hipotesis maka hipotesis itu ditolak. Hipotesis yang diterima kemudian dianggap
menjadi bagian dari pengetahuan ilmiah sebab telah memenuhi persyaratan keilmuan yakni
mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya serta
telah teruji kebenarannya. Pengertian kebenaran disini harus ditafsirkan secara pragmatis
artinya bahwa sampai saat ini belum terdapat fakta yang menyatakan sebaliknya.

More Related Content

What's hot

FILSAFAT ILMU PERTEMUAN 3 (TEORI KEBENARAN) - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN 3 (TEORI KEBENARAN) - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN 3 (TEORI KEBENARAN) - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN 3 (TEORI KEBENARAN) - DJOKO AWDjoko Adi Walujo
 
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat IlmuMakalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmusayid bukhari
 
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasiCabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasiIntelektual Aceh
 
Makalah filsafat umum
Makalah filsafat umumMakalah filsafat umum
Makalah filsafat umumAyah Abeeb
 
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAFilsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAChristian Lokas
 
Makalah pengantar filsafat
Makalah pengantar filsafatMakalah pengantar filsafat
Makalah pengantar filsafatnewskiem
 
Filsafat Ilmu Ninik Charmila
Filsafat Ilmu Ninik Charmila Filsafat Ilmu Ninik Charmila
Filsafat Ilmu Ninik Charmila Ninik Charmila
 
Kumpulan soal soal filsafat ilmu
Kumpulan soal   soal filsafat ilmuKumpulan soal   soal filsafat ilmu
Kumpulan soal soal filsafat ilmuoktavianidiann
 
Ontologi (Metafisika, Asumsi, dan Peluang)
Ontologi (Metafisika, Asumsi, dan Peluang)Ontologi (Metafisika, Asumsi, dan Peluang)
Ontologi (Metafisika, Asumsi, dan Peluang)ELce PurWandarie
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiHosyatul Aliyah
 
Teori filsafat ilmu
Teori filsafat ilmuTeori filsafat ilmu
Teori filsafat ilmumira_punya
 
Teori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranTeori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranHidayahilya
 

What's hot (20)

FILSAFAT ILMU PERTEMUAN 3 (TEORI KEBENARAN) - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN 3 (TEORI KEBENARAN) - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN 3 (TEORI KEBENARAN) - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN 3 (TEORI KEBENARAN) - DJOKO AW
 
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat IlmuMakalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
 
Makalah filsafat
Makalah filsafatMakalah filsafat
Makalah filsafat
 
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasiCabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
 
Makalah filsafat umum
Makalah filsafat umumMakalah filsafat umum
Makalah filsafat umum
 
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAFilsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
 
Filsafat peluang dalam ilmu
Filsafat peluang dalam ilmuFilsafat peluang dalam ilmu
Filsafat peluang dalam ilmu
 
1. epistemologi (selesai)
1. epistemologi (selesai)1. epistemologi (selesai)
1. epistemologi (selesai)
 
MATERI 1 - Pengantar Filsafat Ilmu
MATERI 1 - Pengantar Filsafat IlmuMATERI 1 - Pengantar Filsafat Ilmu
MATERI 1 - Pengantar Filsafat Ilmu
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
Makalah pengantar filsafat
Makalah pengantar filsafatMakalah pengantar filsafat
Makalah pengantar filsafat
 
Filsafat Ilmu Ninik Charmila
Filsafat Ilmu Ninik Charmila Filsafat Ilmu Ninik Charmila
Filsafat Ilmu Ninik Charmila
 
Flisafatilmu
FlisafatilmuFlisafatilmu
Flisafatilmu
 
Kumpulan soal soal filsafat ilmu
Kumpulan soal   soal filsafat ilmuKumpulan soal   soal filsafat ilmu
Kumpulan soal soal filsafat ilmu
 
Ontologi (Metafisika, Asumsi, dan Peluang)
Ontologi (Metafisika, Asumsi, dan Peluang)Ontologi (Metafisika, Asumsi, dan Peluang)
Ontologi (Metafisika, Asumsi, dan Peluang)
 
filsafat, ilmu dan pengetahuan
 filsafat, ilmu dan pengetahuan filsafat, ilmu dan pengetahuan
filsafat, ilmu dan pengetahuan
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
 
Teori filsafat ilmu
Teori filsafat ilmuTeori filsafat ilmu
Teori filsafat ilmu
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
 
Teori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranTeori-teori Kebenaran
Teori-teori Kebenaran
 

Similar to OPTIMASI FILSAFAT

TUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMUTUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMUSeptiTirta
 
Soal soal filsafat
Soal soal filsafatSoal soal filsafat
Soal soal filsafatJennyJenny47
 
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu PengetahuanMakalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu PengetahuanSerenity 101
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
Tugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok Yolanda
Tugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok YolandaTugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok Yolanda
Tugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok YolandaYolandaday1
 
Tugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok Yolanda
Tugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok YolandaTugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok Yolanda
Tugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok YolandaYolandaday1
 
Tugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok Yolanda
Tugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok YolandaTugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok Yolanda
Tugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok YolandaYolandaday1
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahIska Nangin
 
Soal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologi
Soal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologiSoal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologi
Soal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologiMelShannon2
 

Similar to OPTIMASI FILSAFAT (20)

pak sigit sardjono
pak sigit sardjonopak sigit sardjono
pak sigit sardjono
 
TUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMUTUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMU
 
Soal soal filsafat
Soal soal filsafatSoal soal filsafat
Soal soal filsafat
 
TUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFATTUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFAT
 
APA ITU ILMU
APA ITU ILMUAPA ITU ILMU
APA ITU ILMU
 
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu PengetahuanMakalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
Cabang
CabangCabang
Cabang
 
Merumuskan kembali (makalah)
Merumuskan kembali (makalah)Merumuskan kembali (makalah)
Merumuskan kembali (makalah)
 
Tugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok Yolanda
Tugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok YolandaTugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok Yolanda
Tugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok Yolanda
 
Tugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok Yolanda
Tugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok YolandaTugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok Yolanda
Tugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok Yolanda
 
Tugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok Yolanda
Tugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok YolandaTugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok Yolanda
Tugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok Yolanda
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnah
 
Soal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologi
Soal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologiSoal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologi
Soal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologi
 
P
PP
P
 

Recently uploaded

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

OPTIMASI FILSAFAT

  • 1. TUGAS PENGANTAR FILSAFAT ILMU KUMPULAN SOAL DAN JAWABAN Kelompok : 1. Yossyta Aryanto Puteri (1211700213) 2. Eka Pratiwi Wahyu Lestari (1211700236) 3. Shohifatul Fhikriah (1211700239) 4. Hafifatul Alfirdauzy (1211700292) A. Manfaat Belajar Filsafat Bagi Mahasiswa 1. Mengapa salah satu ilmuan ada yang mengatakan filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan menggunakan akal sampai pada hakikatnya ? Penyelesaian: Filsafat bukan mempersoalkan gejala-gejala atau fenomena, tetapi yang dicari adalah hakikat dari sesuatu fenomena. Hakikat adalah suatu prinsip yang menyatakan “sesuatu” adalah “sesuatu” itu adanya.Filsafat mengkaji sesuatu yang ada dan yang mungkin ada secara mendalam dan menyeluruh. Jadi filsafat merupakan induk segala ilmu karena objek material filsafat bersifat umum yaitu seluruh kenyataan padahal ilmu – ilmu membutuhkan ilmu khusus. 2. Mengapa filsafat dengan ilmu saling berkaitan ? Penyelesaian: Karena terdapat persamaan sekaligus perbedaan antara ilmu dan filsafat, disamping dikalangan ilmuwan sendiri terdapat perbedaan pandangan dalam hal sifat dan keterbatasan ilmu, dimikian juga dikalangan filsuf terdapat perbedaan pandangan dalam memberikan makna dan tugas filsafat. 3. Mengapa ilmu filsafat dikatakan penting? Penyelesaian :
  • 2. Karena dengan belajar ilmu filsafat kita dapat menemukan metode yang lebih tepat untuk memahami dan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar tersebut dan Filsafat merupakan aktivitas untuk berpikir secara mendalam tentang pertanyaan-pertanyaan besar dalam hidup manusia (apa tujuan hidup, apakah Tuhan ada, bagaimana menata organisasi dan masyarakat, serta bagaimana hidup yang baik), dan mencoba menjawabnya secara rasional, kritis, dan sistematis. B. Perkembangan Ilmu Filsafat 1. Bagaiamana perkembangan ilmu filsafat pada zaman kontemporer ? Penyelesaian : Perkembangan filsafat ilmu pada zaman kontemporer ditandai dengan penemuan berbagai teknologi canggih. Teknologi komunikasi dan informatika termasuk salah satu yang mengalami kemajuan sangat pesat. Mulai dari penemuan komputer, berbagai satelit komunikasi, internet dan sebagainya. Salah satu tokoh terkenal pada zaman ini adalah Albert Einstein. Ia menyatakan bahwa alam itu tidak terhingga besarnya dan tidak terbatas, tetapi juga tidak berubah totalitasnya atau bersifat dari waktu ke waktu. Di samping kecenderungan ke arah spesialisasi, kecenderungan lain adalah sintesis antara bidang ilmu satu dengan dengan lainnya, sehingga dihasilkannya bidang ilmu baru seperti bioteknologi yang dikenal dengan teknologi kloning. 2. Apakah perbedaan dari paham empirisme dan paham idealisme ? Penyelesaian: Pada paham empirisme dinyatakan bahwa tidak ada sesuatu dalam pikiran kita selain didahului oleh pengalaman. Paham ini bertolak belakang dengan paham rasionalisme. Pengalaman itu dapat yang bersifat lahirilah (yang menyangkut dunia), maupun yang batiniah (yang menyangkut pribadi manusia). Menurut paham ini, pengenalan inderawi merupakan bentuk pengenalan yang paling jelas dan sempurna. Sedangkan pada paham idealisme mengajarkan bahwa hakikat fisik adalah jiwa. Aliran ini mencoba memadukan pendapat paham Rasionalisme dan paham Empirisme. Dengan kritisisme Immanuel Kant berpendapat, pengetahuan kita tentang dunia berasal dari indera kita, namun dalam akal kita ada faktor- faktor yang menentukan bagaimana kita memandang dunia sekitar kita.
  • 3. 3. Apakah yang dimaksud dengan materialisme dalam aliran filsafat ilmu ? Penyelesaian : Materialisme merupakan faham atau aliran yang menganggap bahwa di dunia ini tidak ada selain materi atau nature (alam) dan dunia fisik adalah abad pertama masehi dan pemahaman ini tidak mendapat tanggapan yang serius dan pada abad pertengahan, orang masih menganggap asing terhadap faham ini, baru pada zaman Aufklarung (pencerahan), materialisme mendapat tanggapan dan penganut yang penting di Eropa Barat. C. Filsafat Ilmu dan Pengetahuan 3.1 Apakah persamaan dan perbedaan antara ilmu dan filsafat ? Penyelesaian : Persamaan antara ilmu dan filsafat adalah bahwa keduanya menggunakan cara berfikir reflektif dalam upaya menghadapi/memahami fakta-fakta dunia dan kehidupan, terhadap hal-hal tersebut baik filsafat maupun ilmu bersikap kritis, berfikiran terbuka serta sangat konsern pada kebenaran, disamping perhatiannya pada pengetahuan yang terorganisisr dan sistematis. Sementara itu perbedaan filsafat dengan ilmu lebih berkaitan dengan titik tekan, dimana ilmu mengkaji bidang yang terbatas, ilmu lebih bersifat analitis dan deskriptif dalam pendekatannya, ilmu menggunakan observasi, eksperimen dan klasifikasi data pengalaman indra serta berupaya untuk menemukan hukum-hukum atas gejala-gejala tersebut, sedangkan filsafat berupaya mengkaji pengalaman secara menyeluruh sehingga lebih bersifat inklusif dan mencakup hal-hal umum dalam berbagai bidang pengalaman manusia, filsafat lebih bersifat sintetis dan sinoptis, filsafat lebih tertarik pada pertanyaan kenapa dan bagaimana dalam mempertanyakan masalah hubungan antara fakta khusus dengan skema masalah yang lebih luas, filsafat juga mengkaji hubungan antara temuan-temuan ilmu dengan klaim agama, moral serta seni.
  • 4. 3.2 Apa saja manfaat filsafat ilmu ? Penyelesaian :  Melatih berfikir radikal tentang hakekat ilmu  Melatih berfikir reflektif di dalam lingkup ilmu  Menghindarkan diri dari memutlakan kebenaran ilmiah, dan menganggap bahwa ilmu sebagai satu-satunya cara memperoleh kebenaran  Menghidarkan diri dari egoisme ilmiah, yakni tidak menghargai sudut pandang lain di luar bidang ilmunya. 3.3 Bagaimanakah rutan-urutan proses berfikir menurut John Dewey ? Penyelesaian :  Timbul rasa sulit, baik dalam bentuk adaptasi terhadap alat, sulit mengenai sifat, ataupun dalam menerangkan hal-hal yang muncul secara tiba-tiba.  Kemudian rasa sulit tersebut diberi definisi dalam bentuk permasalahan.  Timbul suatu kemungkinan pemecahan yang berupa reka-reka, hipotesa, inferensi atau teori.  Ide-ide pemecahan diuraikan secara rasional melalui pembentukan implikasi dengan jalan mengumpulkan bukti-bukti (data).  Menguatkan pembuktian tentang ide-ide di atas dan menyimpulkannya baik melalui keterangan-keterangan ataupun percobaan-percobaan. D. Logika, berpikir 1. Mengapa kita perlu berfikir secara logika ? Penyelesain : Karena dengan mempelajari ilmu logika seseorang dapat meminimalisasi kesalahan dalam berpikir. Logika merumuskan serta menerapkan hukum-hukum dan patokan-patokan yang harus ditaati agar seseorang dapat berpikir benar, efisien, sistematis, dan teratur. 2. Jelaskan maksud dari didukung ilmu-ilmu lainnya ,beserta contohnya ? Penyelesaian : Ilmu yang berfikir secara luas sehingga cara berlogikanya berdasarkan pengetahuan atau ilmu Contoh: penemu teori bumi itu mempunyai gravitasi yaitu dengan cara meneliti apel yang jatuh dari pohonnya ,dan melakukan berkali-kali sehingga menghasilkan teori beserta rumus.
  • 5. 3. Sebutkan dan jelaskan cara berfikir pada filsafat ! Penyelesaian : a. Berpikir Induktif yaitu berpikir dari khusus menuju kepada yang umum. Cara berpikir dilakukan dengan berusaha untuk mencari ciri-ciri dari berbagai fenomena. b. Berpikir Deduktif yaitu berpikir prosesnya dari yang umum menuju khusus. Dalam cara berpikir ini, orang bertolak dari suatu teori ataupun prinsip ataupun kesimpulan yang dianggapnya benar dan sudah bersifat umum c. Berpikir Analogis yaitu berpikir dengan jalan menyamakan atau memperbandingkan fenomena-fenomena yang biasa atau pernah dialami E. Teori kebenaran 1. Jelaskan makna dari kebenaran,dan sebutkan ! Penyelesaian : - Kebenaran moral yaitu kebenaran yang menunjukkan hubungan antara yang kita nyatakan dengan apa yang kita rasakan. - Kebenaran logis yaitu kebenaran yang merupakan hubungan antara pernyataan dengan realitas objektif. - Kebenaran metafisik berkaitan dengan yang ada sejauh berhadapan dengan akalbudi, karena yang ada mengungkapkan diri kepada akal budi yang ada merupakan dasar dari kebenaran, dan akalbudi yang menyatakannya. - Kebenaran dapat dikelompokkan dalam tiga makna: kebenaran moral, kebenaran logis, dan kebenaran metafisik. 2. Bagaimana hubungan antara koresponden, koherensi, dan pragmatisme ? Penyelesaian : Hubungan di antar korespondensi,koherensi,dan pragmatism bersifat saling menyempurnakan daripada saling bertentangan, maka teori tersebut dapat digabungkan dalam suatu definisi tentang kebenaran.Kebenaran adalah persesuaian yang setia dari pertimbangan dan ide kita kepada fakta pengalaman atau kepada alam seperti adanya. Menurut teori pragmatis, “kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Artinya, suatu pernyataan adalah benar, jika pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis bagi kehidupan manusia”.
  • 6. 3. Sebutkan unsur dari kebenaran ! Penyelesaian : Kebenaran memiliki 5 unsur yaitu : a.Statemaent (pernyataan) b.Persesuaian (agreemant) c.Situasi (situation) d.Kenyataan (realitas) e.Putusan (judgements) F. Filsafat Etika dan Moral 1. Mengapa etika dapat dikatakan sebagai penyelidikan filosofis mengenai kewajiban- kewajiban manusia dan hal-hal yang baik dan buruk. Penyelesaian: Karena Etika merupakan cabang filsafat yang mempelajari tentang pandangan-pandangan dan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan masalah kesusilaan, dan kadang-kadang orang memakai filsafat etika, filsafat moral atau filsafat susila. Dan juga etika manusia itu dapat mencerminkan baik buruknya dalam kepribadian manusia itu sendiri. 2. Dalam hal ini terdapat 4 jenis moral yaitu: moral ketuhanan, moral ediologi dan filsafat, moral etika dan kesusilaan, dan yang terakhir moral disiplin dan hukum. Pada 4 jenis tersebut moral manakah yang sering terjadi atau dilannggar oleh masyarakat umum? Penyelesaian: Menurut saya terkait dengan pengertiannya moral yang sering terjadi yaitu moral disiplin dan hukum. Karena masih banyak masyarakat yang melanggar atau melakukan seauatu yang tidak sesusai dengan hukum atau peraturan yang ada. Contoh seperti pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm, atau tidak membawa surat² lengkap atau bahkan tidak memiliknya. 3. Apa perbedaan antara etika dan moral? Penyelesaian: Jadi Perbedaan antar moral dan etika bisa kita dilihat dari tolak ukur yang dipakai dengan moral untuk mengukur tingkah laku manusia disebut dengan sebuah “kebiasaan dalam adat istiadat” yang masih berlaku dikalangan masyarakat sekitar. Moral dan etika sama-sama memiliki arti
  • 7. yang sama, akan tetapi pemakaian perilakunya dalam sehari-hari terdapat sedikit perbedaan. Moral digunakan untuk sistem sedang dinilai, sedangkan etika digunakan untuk berbuatan nilai yang sudah ada. G. Tataran Ilmu/Pengetahuan, Ontologi, Epistomologi, dan Aksiologi 1. Ada beberapa hakikat dari ontologi ilmu pengetahuan yang salah satunya adalah, "tidak ada konsep wahyu". Jelaskan! Penyelesaian: Menurut saya tidak ada konsep wahyu itu adalah bahwa ontologi ilmu pengetahuan itu bukan sesuatu yang diturunkan atau diwariskan, melainkan ilmu itu berdasarkan dari riset dll. 2. Jelaskan maksud Aksiologi adalah ilmu yang membicarakan tentang tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri.! Penyelesaian: Aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari hakikat dan manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan, dan sebenarnya ilmu pengetahuan itu tidak ada yang sia-sia kalau kita bisa memanfaatkannya dan tentunya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan dijalan yang baik pula karena akhir-akhir ini banyak sekali yang mempunyai ilmu pengetahuan yang lebih itu dimanfaatkan dijalan yang tidak benar. 3. Dalam aksiologi ada dua penilaian yang umum digunakan yaitu etika dan estetika. Dan didalam pengertian estetika tersebut terdapat nilai keindahan. Jelaskan maksud dari nilai keindahan tersebut. Penyelesaian: Jadi Keindahan itu mengandung arti bahwa didalam diri segala sesuatu terdapat unsur-unsur yang tertata secara tertib dan harmonis dalam satu kesatuan hubungan yang utuh menyeluruh. Maksudnya adalah suatu objek yang indah bukan semata-mata bersifat selaras serta berpola baik melainkan harus juga mempunyai kepribadian. Sebenarnya keindahan bukanlah merupakan suatu kulaitas objek, melainkan sesuatu yang senantiasa bersangkutan dengan perasaan.
  • 8. H. Filsafat Pancasila 1. Mengapa Pancasila sebagai system filsafat ? Penyelesaian : Sila-sila Pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan organis. Artinya, antara sila-sila Pancasila itu saling berkaitan, saling berhubungan bahkan saling mengkualifikasi. Pemikiran dasar yang terkandung dalam Pancasila, yaitu pemikiran tentang manusia yang berhubungan dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan sesama, dengan masyarakat bangsa yang nilai-nilai itu dimiliki. 2. Bagaimana maksud dari filsafat pancasila ? Penyelesaian : Pancasila adalah filsafat negara yang lahir sebagai ideologi kolektif (cita-cita bersama) seluruh bangsa Indonesia. Mengapa pancasila dikatakan sebagai filsafat, hal itu karena pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh para pendahulu kita, yang kemudian dituangkan dalam suatu sistem yang tepat 3. Mengapa Prinsip filsafat pancasila itu ada ? Penyelesaian : Pancasila sebagai sebuah filsafat memiliki karakteristik sistem filsafat tersendiri yang sangat berbeda dengan filsafat lainnya, yaitu sila-sila dalam pancasila merupakan sebuah suatu kesatuan sistem yang bulat, utuh dan meyeluruh (totalitas). Yang membuatnya saling memiliki keterkaitan yang sama dan tidak dapat dipisah maupun diganti. I. Filsafat Metodologi Ilmiah 1. Bagaimana ciri yang dimiliki seorang peneliti ? Penyelesaian : Keluaran penelitian harus mengandung kontribusi atau nilai tambah, harus ada sesuatu yang baru untuk ditambahkan pada perbendaharaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Originalitas yang dikandung dalam kontribusi penelitian dapat berlainan tingkatnya, dan tingkat kontribusi ini akan menentukan mutu penelitian.
  • 9. 2. Bagaimana maksud dari metode ilmiah ? Penyelesaian : Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan observasi serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali- kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. 3. Jelaskan bagaimana tahapan terakhir dalam melakukan penelitian ? Penyelesaian : Penarikan kesimpulan yang merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Sekiranya dalam proses pengujian terdapat fakta yang cukup yang mendukung hipotesis maka hipotesis itu ditolak. Hipotesis yang diterima kemudian dianggap menjadi bagian dari pengetahuan ilmiah sebab telah memenuhi persyaratan keilmuan yakni mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya serta telah teruji kebenarannya. Pengertian kebenaran disini harus ditafsirkan secara pragmatis artinya bahwa sampai saat ini belum terdapat fakta yang menyatakan sebaliknya.