2. PENGERTIAN HUKUM ILMIAH
• Teori ilmiah merupakan sebuah kumpulan pernyataan yang saling berhubungan
dan didukung dengan baik, yang menjelaskan berbagai pengamatan dan dapat
digunakan untuk membuat prediksi yang dapat diuji.
• Hukum ilmiah biasanya adalah suatu pernyataan didalam dunia ilmu
pengetahuan yang berupa hipotesis yang sebelumnya telah didukung oleh
percobaan-percobaan dan menyangkut teori–teori sebelumnya yang dapat
mendukung teori dan hukumtersebut.
• Dalam sejarahnya, hukum ilmiah dapat diilhami berdasarkan suatu percobaan
secarailmiah, ada juga hukum tersebut dibuat atas dasar pemikiran yang kritis
atau dengan suatu keadaan coba-coba bahkan ketidak sengajaan.
3. HUBUNGAN SEBAB AKIBAT
• Hukum : Hubungan Sebab Akibat
• Ilmu pengetahuan sesungguhnya bertujuan untuk mengkaji hubungan khusus
antara peristiwa tertentu dengan peristiwa lainnya. Kalau satu peristiwa terjadi,
peristiwa yang lain pasti terjadi atau menyusul. Atau kalau peristiwa yang satu
terjadi, peristiwa yang lain sudah terjadi mendahuluinya. Hubungan diantara
kedua peristiwa ini kemudian ditemukan sebagai hubungan sebab akibat, yaitu
bahwa ternyata peristiwa yang satu menjadi sebab dari peristiwa yang lain atau
bahwa yang satu menjadi akibat dan yang lain menjadi sebabnya.
• Ilmu pengetahuan sesungguhnya mengkaji atau meneliti hubungan sebab akibat
antara berbagai peristiwa dalam alam dan dalam hidup manusia. Hubungan ini
dianggap sebagai suatu hubungan yang bersifat pasti karena kalau satu peristiwa
terjadi yang lain dengan sendirinya akan menyusul atau pasti telah terjadi
4. SIFAT-SIFAT HUKUM ILMIAH
• Hukum ilmiah mempunyai sifat-sifat lebih pasti, lebih berlaku umum atau universal, dan punya daya terang
yang lebih kuat.
1. Lebih Pasti
2. Berlaku Umum atau Universal
3. Punya Daya Terang yang Lebih Luas
4. Hukum, Kebetulan, dan Kontituitas Alam
5. Evolusi dan Kontinuitas Pengetahuan
6. Aktifitas Fikiran dan Alam
7. Dari Hukum Menuju Teori
5. FUNGSI TEORI
{ Teori merupakan upaya relatif untuk membangun hubungan yang cukup luas
antara sejumlah hukum ilmiah.
{ Teori berfungsi menjelaskan hukum–hukum yang mempunyai hubungan satu
sama lain, sehingga hukum–hukum tersebut dapat dipahami dn masuk akal.
6. yang bisa digunakan acuan dalam memilih suatu teori, yaitu:
• a. Observational nesting. Suatu teori seharusnya mempunyai paling tidak konsekuensi observasi yang sama
dengan teori–teori sebelumnya.
• b. Fertility. Suatu teori seharusnya terbuka untuk diuji dan dikembangkan.
• c. Track-record. Suatu teori hendaknya memiliki keberhasilan pada waktu-waktu sebelumnya.
• d. Inter-theory support. Suatu teori seharusnya terintegrasi dan memberikan dukungan pada teori–teori lainnya.
• e. Smootness. Jika suatu teori tidak sesuai dengan fenomena yang dijelaskannya hendaknya terbuka untuk
dilakukan perbaikan.
• f. Internal consistency. Suatu teori hendaknya memiliki konsistensi internal.
• g. Compaibility with well-grounded metaphysical beliefs. Suatu teori hendaknya konsisten dengan asumsiasumsi
umum atau metafisis thenrtang dunia.
• h. Simplicity. Teori yang simpel lebih baik dari pada teori yang rumit.