3. Pengertian ontologi
• Menurut Bahasa: Ontologi Berasal dari bahasa Yunani, yaitu
On/Ontos = Ada, Logos = Ilmu. Jadi, Ontologis adalah Ilmu tentang
ada.
• Menurut istilah, Ontologi adalah ilmu yang membahas tentang
hakikat yang ada, yang merupakan ultimate reality baik yang
berbentuk jasmani/konkret maupun rohani/abstrak (Bakhtiar ,
2004)
• Menurut Pandangan The Liang Gie (2000) Ontologi adalah bagian
dari filsafat dasar yang mengungkap makna dari sebuah eksistensi
yang pembahasannya meliputi persoalan-persoalan Apakah
artinya ada, hal ada.
• Jujun S. S ontologi membahas tentang apa yang ingin kita ketahui,
seberapa jauh kita ingin tahu, atau suatu pengkajian mengenai
tentang teori yang ada.
4. Pandangan Pokok Pemikiran Ontologi
Keberadaan ontologi di
pandang dari segi jumlah:
- Monoisme
- Dualisme
Keberadaan ontologi di
pandang dari segi sifatnya:
- Materialisme
- Spiritualisme
Keberdaan Ontologi
dipandang dari segi proses,
kejadian, atau perubahan:
- Mekanisme
- Teleologi (Serba-Tujuan)
- Vitalisme
Aliran Lain yang berkaitan
antara ontologi dan
metafisika:
- Nihilisme
- Agnotisme
5. Objek Ontologi
• Secara Ontologis, artinya metafisis umum, objek
materi dapat dipelajari dalam plural ilmu
pengetahuan, bersifat monistik pada tingkat
yang paling abstrak.
• Seluruh objek materi pluralitas ilmu
pengertahuan, seperti manusia, binatang,
tumbuh-tumbuhan dan zat kebendaan berada
pada tingkat abstrak tertinggi, yaitu dalam
kesatuan dan kesamaannya sebagai makhluk.
• Dengan kata lain pluralitas ilmu pengetahuan
berhakikat satu, yaitu dalam kesatuan objek
materinya.
1. OBJEK MATERI
6. Objek Forma
• Objek foma ontologi Adalah hakikat seluruh
realitas. Dimana akan tampil menjadi aliran
materialisme, idealisme dan naturalisme.
Dalam tafsiran para ahli ontologi selanjunya
dipahami sebagai upaya mencari alternatif
bukan dualisme, tetapi menampilkan aspek
materialisme dari mental.
7. Metafisika
• Metafisika: Ilmu
pengetahuan mengenai
yang sebenar-benarnya
ada
• Mengapa ontologi terkait
dengan metafisika?
Ontologi membahas
hakikat yang “ada”,
metafisika menjawab
pertanyaan apakah
hakikat kenyataan ini
sebenar-benarnya?
• Metafisika: Pijakan /
landasan ilmu filsafat &
pemikiran ilmiah.
• Tafsiran Tentang
Metafisika:
- Supranaturalisme
-Naturalisme
8. Asumsi
• Asumsi adalah praduga anggapan sementara
(yang kebenarannya masih dibuktikan) .
timbulnya asumsi karena adanya permasalahan
yang belum jelas, seperti belum jelasnya hakekat
alam ini, yakni apakah gejala alam ini tunduk
kepada determinisme.
• Tidak muthlak atau pasti sebagaimana ilmu yang
tidak pernah ingin dan tidak pernah berpretensi
untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang
bersifat muthlak. Jadi asumsi bukanlah suatu
keputusan muthlak.
9. 1) Kedudukan ilmu dalam
asumsi:
– Ilmu memberikan
pengetahuan sebagai dasar
untuk mengambil
keputusan , karena
keputusan harus didasarkan
pada penafsiran kesimpulan
ilmiah yang bersifat relatif.
2) Resiko asumsi
– Apa yang diasumsikan akan
mengandung resiko secara
menyeluruh. Sat seseorang
mengasumsikan akan
mengadakan pesta
keberhasilan tapi dengan
seketika usahanya gagal,
resikonya mengagalkan
pesta itu.
3) Beberapa asumsi dalam
ilmu:
- Akan terjadi perbedaan
pandang suatu masalah bila
ditinjau dari berbagai
kacamata ilmu begitu juga
asumsi. Misalnya Ilmu Fisika
yang merupakan ilmu paling
maju dibanding ilmu lain.
4) Jenis Asumsi:
- Aksioma. Pernyataan yang
disetujui umum tanpa
memerlukan pembuktian
karena kebenaran sudah
membuktikan sendiri
(Postulat).
10. Peluang
• Peluang secara sederhana
diartikan sebagai
probabilitas.
• Peluang 0.8 secara
sederhana dapat diartikan
bahwa probabilitas untuk
suatu kejadian tertentu
adalah 8 dari 10 (yang
merupakan kepastian).
• Dari hal tersebut memberikan
suatu penjelasan bahwa ilmu
tidak pernah ingin dan tidak
pernah berpretensi untuk
mendapatkan pengetahuan
yang bersifat mutlak.
• Tetapi ilmu memberikan
pengetahuan sebagai dasar
bagi manusia untuk
mengambil keputusan, dimana
keputusan itu harus
didasarkan kepada kesimpulan
ilmiah yang bersifat relatif.
11. Ontologi dalam struktur Ilmu, Posisi, dan Peran
Pentingnya
• Ontologi menempati posisi yang demikian pentingnya karena
ia menempati posisi landasan yang berdasarkan dari fondasi
ilmu dimana di situlah terletak dasarnya dunia ilmu.
• Ontologi sebagai landasan terdasar dari ilmu adalah dunia yang
jarang dikaji karena keberadaannya yang nyaris tak terlintas di
benak sebagian besar para pengguna ilmu.
• Pada lapisan ontologilah diletakannya “undang-undang dasar”
dunia ilmu oleh para sains modern pada masa Renaisans yang
merupakan penentu dari “hendak dibentuk seperti apakah
ilmu yang akan dibangun ini”, “ketujuan manakah ilmu ini
diarahkan “ dalam konteks sebagai alat untuk membangun
peradaban dan “sebenarnya sedang menuju kearah manakah
kita dengan menunggu sains modern saat ini?”.
12. Batas-Batas penjelajahan Ilmu
• Manusia menjelajah ilmu pengetahuan harus
ada batasnya agar dia tdk mengalami frustasi
atau sampai bunuh diri.
• Ilmu memulai penjelajahannya dari
pengalaman manusia berhenti sebantas
pengalaman manusia juga.
• Ilmu membatasi lingkup penjelajahannya pada
batas pengalaman manusia juga disebabkan
metode yang dipergunakan dalam menyusun
yang telah teruji kebenarannya secara empiris.
13. Kenapa kajian ilmu dibatasi itu ?
1. Karena tugas ilmu utk
memecahkanmasalah manusia.
Misalnya :
- Masalah cuaca
- Masalah ketersediaan air
- Masalah energi
2. Karena metoda untuk menyusun dan
membuktikan ilmu telah teruji secara
empiris.
14. Ruang Penjelajahan Keilmuan
ILMU
Ilmu-Ilmu Sosial Ilmu-Ilmu Alam
Antropologi Ilmu politik,
psikologi,
ekonomi,
sosisologi
Arkeologi,
Antro Budaya,
Etnologi,
Linguistik
Ilmu Alam Ilmu Hayat
Ilmu Murni Ilmu Terapan
Fisika, Kimia,
Astronomi,
Ilmu Bumi
15. Manfaat Mempelajari Ontologi
• Membantu mengembangkan dan dan mengkritisi
berbagai bangunan sistem yang ada
• Membantu memecahkan masalah pola relasai antar
berbagai eksisten dan eksistensi
• Bisa mengeksplorasi secara mendalam dan jauh pada
berbagai ranah keilmuan maupun masalah, baik sains
hingga etika
• Ontologi ini pantas dipelajari bagi orang yang ingin
memahami secara menyeluruh tentang dunia ini dan
berguna bagi studi ilmu-ilmu empiris (Misalnya
antropologi, sosiologi, ilmu kedokteran, ilmu budaya,
fisika, ilmu teknik dan sebagainya)
16. Kesimpulan
• Ontologi membahas tentang yang ada, yang tidak terikat oleh satu
perwujudan tertentu. Ontologi membahas tentang yang ada yang
universal, menampilkan pemikiran semesta universal. Objek formal
ontologi adalah hakikat seluruh realitas.
Ontologis; cabang ini menguak tentang objek apa yang di telaah
ilmu? Bagaimana ujud yang hakiki dari objek tersebut? bagaimana
hubungan antara objek tadi dengan daya tangkap manusia (sepert
berpikir, merasa dan mengindera) yang membuakan pengetahuan?
• Dengan demikian Ontologi Ilmu (dimensi ontologi Ilmu) adalah Ilmu
yang mengkaji wujud (being) dalam perspektif ilmu — ontologi ilmu
dapat dimaknai sebagai teori tentang wujud dalam perspektif objek
materil ke-Ilmuan, konsep-konsep penting yang diasumsikan oleh
ilmu ditelaah secara kritis dalam ontologi ilmu. Ontologi adalah
hakikat yang Ada yang merupakan asumsi dasar bagi apa yang
disebut sebagai kenyataan dan kebenaran.