SlideShare a Scribd company logo
1 of 162
METODOLOGI
PENELITIAN
Oleh:
M.Hidayat., S.H.,M.Hum
MODUL - 1
ILMU PENGETAHUAN DAN
PENELITIAN
MANUSIA MENCARI KEBENARAN
 Manusia mencari kebenaran dengan menggunakan akal sehat
(common sense) dan dengan ilmu pengetahuan.
 Letak perbedaan yang mendasar antara keduanya ialah
berkisar pada kata “sistematik” dan “terkendali”.
 Lima hal pokok yang membedakan antara ilmu dan akal
sehat.
 Ilmu pengetahuan dikembangkan melalui struktur2 teori, & diuji
konsistensi internalnya (dilakukan tes/pengujian secara empiris).
 Teori dan hipotesis selalu diuji secara empiris/faktual. Halnya
dengan orang yang bukan ilmuwan dengan cara “selektif”.
 Adanya pengertian kendali (kontrol) dalam penelitian ilmiah, tidak
dapat mempunyai pengertian yang bermacam-macam.
 Menekankan adanya hubungan antara fenomena secara sadar dan
sistematis. Pola penghubungnya tidak dilakukan secara asal-asalan.
 Cara memberi penjelasan yang berlainan dalam mengamati suatu
fenomena. Ilmuwan melakukan dengan hati-hati dan menghindari
penafsiran yang bersifat metafisis. Proposisi yang dihasilkan selalu
terbuka untuk pengamatan dan pengujian secara ilmiah.
M.Hidayat., S.H.,M.Hum
MANUSIA MENCARI KEBENARAN
 Manusia mencari kebenaran dengan menggunakan akal sehat
(common sense) dan dengan ilmu pengetahuan.
 Letak perbedaan yang mendasar antara keduanya ialah
berkisar pada kata “sistematik” dan “terkendali”.
 Lima hal pokok yang membedakan antara ilmu dan akal
sehat.
 Ilmu pengetahuan dikembangkan melalui struktur2 teori, & diuji
konsistensi internalnya (dilakukan tes/pengujian secara empiris).
 Teori dan hipotesis selalu diuji secara empiris/faktual. Halnya
dengan orang yang bukan ilmuwan dengan cara “selektif”.
 Adanya pengertian kendali (kontrol) dalam penelitian ilmiah, tidak
dapat mempunyai pengertian yang bermacam-macam.
 Menekankan adanya hubungan antara fenomena secara sadar dan
sistematis. Pola penghubungnya tidak dilakukan secara asal-asalan.
 Cara memberi penjelasan yang berlainan dalam mengamati suatu
fenomena. Ilmuwan melakukan dengan hati-hati dan menghindari
penafsiran yang bersifat metafisis. Proposisi yang dihasilkan selalu
terbuka untuk pengamatan dan pengujian secara ilmiah.
PROSES SEKULARISASI ALAM
 .... mulanya manusia menganggap alam suatu yg sakral,
sehingga antara subyek dan obyek tidak ada batasan;
 hukum didefinisikan sebagai kaitan-2 yang tetap dan
harus ada diantara gejala-2 sejak dulu diinterpretasikan
ke dalam hukum-hukum normative ;
 pengertian tersebut dikaitkan dengan Tuhan atau para
dewa sebagai pencipta hukum yang harus ditaati;
 terjadi pergeseran konsep hukum (alam), pengertian
hukum sesuai dengan hukum alam, tatanan di alam
dapat disimpulkan melalui penelitian empiris;
 Tuhan sebagai pencipta hukum alam secara berangsur-
angsur memperoleh sifat abstrak dan impersonal;
 ilmu pengetahuan alam bagi manusia modern dengan
kemampuan ilmiah manusia mulai membuka rahasia-2
alam.
Berbagai Cara Mencari Kebenaran
 Secara kebetulan, (penemuan terjadi scr kebetulan
saja)
 Trial And Error, (bersifat untung-untungan)
 Melalui Otoritas, (kebenaran bisa didapat melalui
otoritas seseorang yang memegang kekuasaan)
 Berpikir Kritis/Berdasarkan Pengalaman, (berpikir
secara deduktif dan induktif).
Secara deduktif artinya berpikir dari yang umum ke
khusus; sedang induktif dari yang khusus ke yang
umum. Metode deduktif sudah dipakai selama ratusan
tahun semenjak jamannya Aristoteles.
 Melalui Penyelidikan Ilmiah, (kebenaran baru bisa
didapat dengan menggunakan penyelidikan ilmiah,
berpikir kritis dan induktif).
DASAR-DASAR PENGETAHUAN
 Penalaran
 Kegiatan berpikir menurut pola/logika tertentu dgn
tujuan untuk menghasilkan pengetahuan
 Aliran yang menggunakan penalaran sebagai sumber
kebenaran disebut rasionalisme & yg menganggap
fakta dapat tertangkap melalui pengalaman sebagai
kebenaran disebut aliran empirisme.
 Logika (Cara Penarikan Kesimpulan)
 Pengkajian untuk berpikir secara sahih (valid)
 Logika induktif dan deduktif
SUMBER PENGETAHUAN
 Sumber pengetahuan dalam dunia ini
berawal dari sikap manusia yang meragukan
setiap gejala yg ada di alam semesta ini.
Manusia tidak mau menerima saja hal-hal
yang ada termasuk nasib dirinya sendiri.
 Rene Descartes pernah berkata “DE
OMNIBUS DUBITANDUM” yang berarti,
bahwa “segala sesuatu harus diragukan”.
 Persoalan mengenai kriteria utk menetapkan
kebenaran itu sulit dipercaya. Dari berbagai
aliran, mk muncul berbagai kriteria kebenaran.
KRITERIA KEBENARAN
 Salah satu kriteria kebenaran adalah adanya konsistensi
dengan pernyataan terdahulu yang dianggap benar
 Beberapa kriteria kebenaran
 Teori Koherensi (Konsisten), suatu pernyataan dianggap
benar bila pernyataan itu bersifat koheren dan konsisten
 Teori Korespondensi (Pernyataan sesuai kenyataan), suatu
pernyataan dianggap benar apabila materi pengetahuan yang
dikandung berkorespondensi dengan objek yang dituju oleh
pernyataan tersebut (Bertrand Russel)
 Teori Pragmatis (Kegunaan di lapangan), kebenaran suatu
pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan
tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis (Charles
S Pierce), suatu teori tidak akan abadi, dalam jangka waktu
tertentu itu dapat diubah dengan mengadakan revisi
ONTOLOGI (apa yang dikaji)
 hakikat apa yang dikaji atau ilmunya itu sendiri
 Democritus, menerangkan prinsip-2 materialisme :
Hanya berdasarkan kebiasaan saja maka manis itu
manis, panas itu panas, dingin itu dingin, warna itu
warna. Artinya, objek penginderaan sering kita
anggap nyata, padahal tidak demikian. Hanya atom
dan kehampaan itulah yang bersifat nyata. Jadi
istilah “manis, panas dan dingin” itu hanyalah
merupakan terminology yang kita berikan kepada
gejala yang ditangkap dengan pancaindera.
EPISTIMOLOGI (Cara
mendapatkan kebenaran)
 bagaimana mendapatkan pengetahuan yang benar
 hal yang perlu diperhatikan dalam mendapatkan pengetahuan :
 Batasan kajian ilmu
 Cara menyusun pengetahuan
 Diperlukan landasan yg sesuai dengan ontologis & aksiologis
ilmu itu sendiri
 Penjelasan diarahkan pada deskripsi mengenai hubungan
berbagai faktor yang terikat
 Metode ilmiah harus bersifat sistematik dan eksplisit
 Metode ilmiah tidak dapat diterapkan disiplin ilmu yang sama
 Ilmu mencoba mencari penjelasan mengenai alam dan
menjadikan kesimpulan yang bersifat umum dan impersonal.
 Karakteristik yang menonjol kerangka pemikiran teoritis :
Ilmu eksakta dan ilmu sosial
M.Hidayat., S.H.,M.Hum
BEBERAPA PENGERTIAN DASAR
 Konsep,
istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan gejala
secara abstrak. Diharapkan peneliti mampu mem-formulasikan
pemikirannya kedalam konsep secara jelas dalam kaitannya dng
penyederhanaan beberapa masalah yg berkaitan satu dengan
yang lainnya.
 Konstruk (construct),
suatu konsep yang diciptakan dan digunakan dengan kesengajaan
dan kesadaran untuk tujuan-tujuan ilmiah tertentu.
 Proposisi
hubungan yang logis antara dua konsep. Dalam penelitian sosial
dikenal ada dua jenis proposisi : yang pertama aksioma atau
postulat, yang kedua teorema. Aksioma ialah proposisi yang
kebenarannya sudah tidak lagi dalam penelitian; sedang teorema
ialah proposisi yag dideduksikan dari aksioma.
BEBERAPA PENGERTIAN DASAR
(lanjutan)
 Teori,
 serangkaian asumsi, konsep, konstruk, definisi dan proposisi untuk
menerangkan suatu fenomena secara sistematis dengan cara
merumuskan hubungan antar konsep (Kerlinger, FN)
 Teori mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut : harus
konsisten dengan teori-teori sebelumnya, harus cocok dengan fakta-fakta
empiris.
 Ada empat cara teori dibangun menurut Melvin Marx :
 Model Based Theory, berdasarkan teori pertama teori berkembang
adanya jaringan konseptual yang kemudian diuji secara empiris.
 Teori Deduktif, suatu teori yang menekankan pada struktur konseptual
dan validitas substansialnya. Teori ini juga berfokus pada pembangunan
konsep sebelum pengujian empiris.
 Teori Induktif, menekankan pada pendekatan empiris untuk
mendapatkan generalisasi.
 Teori Fungsional, suatu teori dikembangkan melalui interaksi yang
berkelanjutan antara proses konseptualisasi dan pengujian empiris yang
mengikutinya
BEBERAPA PENGERTIAN DASAR
(lanjutan)
 Logika Ilmiah, gabungan antara logika deduktif dan induktif
dimana rasionalisme dan empirisme bersama-sama dalam suatu
system dengan mekanisme korektif.
 Hipotesis, jawaban sementara terhadap permasalahan yang
sedang diteliti. Hipotesis merupakan saran penelitian ilmiah
karena hipotesis adalah instrumen kerja dari suatu teori dan
bersifat spesifik yang siap diuji secara empiris. Dalam
merumuskan hipotesis pernyataannya harus merupakan
pencerminan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih.
 Variabel ialah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang
dipelajari Ada lima tipe variable yang dikenal dalam penelitian,
yaitu: variable bebas (independent), variable tergantung
(dependent), variable perantara (moderate), variable pengganggu
(intervening) dan variable kontrol (control)
 Definisi Operasional, spesifikasi kegiatan peneliti dalam
mengukur atau memanipulasi suatu variabel
KERANGKA ILMIAH
 Perumusan masalah : pertanyaan tentang obyek
empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat
diidentifikasikan faktor-2 yang terkait didalamnya.
 Penyusunan kerangka dalam pengajuan hipotesis :
 Menjelaskan hubungan antara faktor yang terkait
 Disusun secara rasional
 Didasarkan pada premis-premis ilmiah
 Memperhatikan faktor-faktor empiris yang cocok
 Pengujian hipotesis :
 mencari fakta-fakta yang mendukung hipotesis
 Penarikan kesimpulan
SARANA BERPIKIR ILMIAH
 Bahasa, ialah bahasa ilmiah yg merupakan sarana komunikasi
ilmiah yang ditujukan untuk menyampaikan informasi berupa
pengetahuan, syarat-syarat :
 bebas dari unsur emotif
 reproduktif
 obyektif
 eksplisit
 Matematika, pengetahuan sbg sarana berpikir deduktif sifat :
 jelas, spesifik dan informatif
 tidak menimbulkan konotasi emosional
 Kuantitatif
 Statistika, pengetahuan sebagai sarana berpikir induktif sifat :
 dapat digunakan untuk menguji tingkat ketelitian
 untuk menentukan hubungan kausalitas antar factor terkait
AKSIOLOGI (Nilai Guna Ilmu)
 Aksiologi ialah menyangkut masalah nilai
kegunaan ilmu.
 Ilmu tidak bebas nilai. Artinya pada tahap-2
tertentu kadang ilmu harus disesuaikan dng
nilai-nilai budaya & moral suatu masyarakat;
sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat
dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya
meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan
sebaliknya malahan menimbulkan bencana.
Tugas 1
 Selalu membaca modul METODOLOGI
PENELITIAN (dapat diperoleh di LPPM
Anindyaguna, hub. Mas Chula)
 Akan diberikan quest setiap pertemuan minggu
berikutnya
MODUL - 2
PENGERTIAN PENELITIAN
APAKAH PENELITIAN ITU?
Pengertian yang salah tentang Penelitian
1. Penelitian bukan hanya mengumpulkan informasi
(data)
2. Penelitian bukan hanya memindahkan fakta dari suatu
tempat ke tempat lain
3. Penelitian bukan hanya membongkar-bongkar mencari
informasi
4. Penelitian bukan suatu kata besar untuk menarik
perhatian.
APAKAH PENELITIAN ITU?
 Research (Inggris) dan recherche (Prancis)
 re (kembali)
 to search (mencari)
 Studi yang dilakukan seseorang melalui
penyelidikan yg hati-hati dan sempurna terhadap suatu
masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat
terhadap masalah tersebut.
(T. Hillway)
 Penelitian adalah suatu proses untuk mencapai (secara
sistematis dan didukung oleh data) jawaban terhadap suatu
pertanyaan, penyelesaian terhadap permasalahan, atau
pemahaman yang dalam terhadap suatu fenomena (Leedy,
1997: 5)
Pengertian yang benar tentang Penelitian
dan Karakteristik Proses Penelitian
1. Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan atau permasalahan.
2. Penelitian memerlukan pernyataan yang jelas tentang tujuan.
3. Penelitian mengikuti rancangan prosedur yang spesifik.
4. Penelitian biasanya membagi permasalahan utama menjadi sub-
sub masalah yang lebih dapat dikelola.
5. Penelitian diarahkan oleh permasalahan, pertanyaan, atau
hipotesis penelitian yang spesifik.
6. Penelitian menerima asumsi kritis tertentu.
7. Penelitian memerlukan pengumpulan dan interpretasi data
dalam upaya untuk mengatasi permasalahan yang mengawali
penelitian.
8. Penelitian adalah, secara alamiahnya, berputar secara siklus;
atau lebih tepatnya,
Bagan Penelitian
Macam Tujuan Penelitian
1. Eksplorasi (exploration), berkaitan dengan upaya untuk
menentukan apakah suatu fenomena ada atau tidak.
2. Deskripsi (description), berkaitan dengan pengkajian fenomena
secara lebih rinci atau membedakannya dgn fenomena yang lain
3. Prediksi (prediction), berupaya mengidentifikasi hubungan
(keterkaitan) yang memungkinkan kita berspekulasi (menghitung)
tentang sesuatu hal (X) dengan mengetahui (berdasar) hal yang lain
(Y).
4. Eksplanasi (explanation), mengkaji hubungan sebab-akibat
diantara dua fenomena atau lebih.
5. Aksi (action), dapat meneruskan salah satu tujuan di atas dengan
penetapan persyaratan untuk menemukan solusi dengan bertindak
sesuatu.
Hubungan Penelitian dengan
Perancangan
 Menurut Zeisel (1981), perancangan mempunyai tiga
langkah utama, yaitu: imaging, presenting dan testing,
sedangkan imaging dilakukan berdasar empirical knowledge.
 Perancangan/perencanaan/pengembangan, selain meng-
gunakan pengetahuan dari khazanah ilmu pengetahuan,
juga mempertimbangkan hal-hal lain, seperti estetika,
perhitungan ekonomis, dan kadang pertimbangan politis,
dan lain-lain.
 Terhadap hasil perencanaan/perancangan/pengembangan
juga dapat dilakukan penelitian evaluasi yang hasilnya juga
akan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan.
RAGAM
PENELITIAN
MODUL - 3
RAGAM PENELITIAN MENURUT
BIDANG ILMU
 Secara umum, ilmu-ilmu dapat dibedakan antara ilmu-ilmu
dasar dan ilmu-ilmu terapan.
 Termasuk kelompok ilmu dasar, antara lain ilmu-ilmu yang
dikembangkan di fakultas-fakultas (Mathematika, Fisika, Kimia,
Geofosika), Biologi, dan Geografi.
 Kelompok ilmu terapan meliputi antara lain: ilmu-ilmu teknik,
ilmu kedokteran, ilmu teknologi pertanian, ilmu ekonomi, dll.
 Ilmu-ilmu dasar dikembangkan lewat penelitian yang biasa
disebut sebagai “penelitian dasar” (basic research), sedangkan
penelitian terapan (applied research) menghasilkan ilmu-ilmu
terapan. Penelitian terapan (misalnya di bidang fisika
bangunan) dilakukan dengan memanfaatkan ilmu dasar
(misal: fisika).
RAGAM PENELITIAN MENURUT
PEMBENTUKAN ILMU
 Ilmu dapat dibentuk lewat penelitian induktif
atau penelitian deduktif. Secara sederhana,
penelitian induktif adalah penelitian yang
menghasilkan teori atau hipotesis, sedangkan
penelitian deduktif merupakan penelitian yang
menguji (mengetes) teori atau hipotesis (Buckley
dkk., 1976: 21).
RAGAM PENELITIAN MENURUT
BENTUK DATA (kuantitatif atau kualitatif)
Macam penelitian dapat pula dibedakan dari
“bentuk” datanya, dalam arti data berupa data
kuantitatif atau data kualitatif. Data kuantitatif
diartikan sebagai data yang berupa angka yang
dapat diolah dengan matematika atau statistik,
sedangkan data kualitatif adalah sebaliknya
(yaitu: datanya bukan berupa angka yang dapat
diolah dengan matematika atau statistik).
RAGAM PENELITIAN MENURUT
PARADIGMA KEILMUAN
Menurut Muhajir (1990), terdapat tiga
macam paradigma keilmuan yang berkaitan
dengan penelitian, yaitu :
(1) Positivisme,
(2) Rasionalisme, dan
(3) Fenomenologi.
Beda Ketiganya
RAGAM PENELITIAN MENURUT
STRATEGI
 Penelitian Opini
 Penelitian Empiris
 Penelitian Kearsipan
 Penelitian Analitis
Penelitian Opini
Bila peneliti mencari pandangan atau persepsi orang-orang
terhadap suatu permasalahan, maka ia melakukan
penelitian opini. Orang-orang tersebut dapat merupakan
kelompok atau perorangan (jadi domain-nya dapat berupa
kelompok atau individual).
Penelitian Empiris
Penelitian Kearsipan
“Arsip”, dalam hal ini, diartikan sebagai rekaman
fakta yang disimpan. Kita bedakan tiga tipe
arsip, yaitu: (1) primer, (2) sekunder, dan (3)
fisik.
Penelitian Analitis
• Terdapat problema penelitian yang tidak dapat
dipecahkan dengan penelitian opini, empiris
atau kearsipan.
• Penelitian analitis mendasarkan diri pada filsafat
atau logika.
Ragam Penelitian menurut Lain-lain (1)
Ragam Penelitian menurut pendekatan-sumber:
Arikunto (1998: 9-10)
a. Penelitian dengan pendekatan longitudinal (satu
obyek penelitian dilihat bergerak sejalan dengan
waktu)
b. Penelitian dengan pendekatan penampang-silang
(cross-sectional—yaitu banyak obyek penelitian
dilihat pada satu waktu yang sama).
Ragam Penelitian menurut Lain-lain (2)
Ragam Penelitian-sumber: Suryabrata (1983: 15-64)
1. Historis (membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif)
2. Deskriptif (membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan
sifat populasi atau daerah tertentu)
3. Perkembangan (menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai
fungsi waktu)
4. Kasus/Lapangan (mempelajari secara intensif latar belakang keadaan sekarang dan
interaksi lingkungan suatu obyek)
5. Korelasional (mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor
lain berdasar koefisien korelasi)
6. Eksperimental sungguhan (menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan
melakukan kontrol/kendali)
7. Eksperimental semu (mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam keadaan yang
tidak memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi dapat diperoleh informasi pengganti bagi
situasi dengan pengendalian)
8. Kausal-komparatif (menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan
jalan eksperimen—dilakukan denganpengamatan terhadap data dari faktor yang diduga
menjadi penyebab, sebagai pembanding)
9. Tindakan (mengembangkan ketrampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan
langsung serta dikaji hasilnya).
Menurut Yin
Ragam Penelitian & Syarat penelitian
 Melihat banyak ragam penelitian dari berbagai sudut
pandang dan dari berbagai pendapat para penulis, maka
kita perlu hati-hati dalam menyebut ragam penelitian kita,
karena dengan istilah yang sama tapi orang lain mungkin
menangkap artinya secara berbeda.
 Selain itu, perlu diperhatikan bahwa penelitian perlu
dilakukan dengan syarat :
 SISTEMATIK (menuruti prosedur tertentu, tidak ruwet), dan
 OBYEKTIF (tidak subyektif, dengan sampel yang cukup,
dipublikasikan agar dapat dievaluasi oleh kelompok pakar
bidangnya/ peer)
(Catatan: syarat menjadi peneliti yang baik meliputi antara
lain: mampu berpikir sistematis, dan jujur)
UNSUR-UNSUR
PROPOSAL
PENELITIAN
MODUL - 4
PROPOSAL
 Proposal atau usulan penelitian diperlukan untuk
mengawali suatu kegiatan penelitian
 Proposal tersebut perlu dikaji atau dievaluasi
oleh pembimbing penelitian
UNSUR-UNSUR PROPOSAL
PENELITIAN
1. Judul
2. Latar belakang & perumusan permasalahan
(& keaslian penelitian, dan faedah yang
dapat diharapkan)
3. Tujuan dan Lingkup penelitian
4. Tinjauan Pustaka/Landasan Teori
5. Hipotesis
6. Cara penelitian
7. Jadwal penelitian
8. Daftar Pustaka
9. Lampiran
Keterkaitan antar unsur
Judul, Latar belakang, dan Rumusan
Permasalahan
 Bagian pertama atau awal sebuah proposal
dimulai dengan (1) judul, disusul dengan (2) latar
belakang, (3) rumusan masalah, (4) keaslian
penelitian, dan (5) faedah atau manfaat
penelitian.
Judul proposal penelitian
 Judul merupakan gerbang pertama seseorang membaca
sebuah proposal penelitian.
 karena merupakan gerbang pertama, maka judul
proposal penelitian perlu dapat menarik minat orang
lain untuk membaca.
 Judul perlu singkat tapi bermakna dan tentu saja harus
jelas terkait dengan isinya. Judul karya ilmiah berbeda
dengan judul novel atau semacamnya dalam hal
kejelasan kaitannya dengan isi.
Latar belakang
 Mengapa kita memilih permasalahan ini?
 Apakah ada opini independen yang menunjang
diperlukannya penelitian ini?
Rumusan permasalahan
 Rumusan permasalahan perlu dituliskan secara
singkat, jelas, mudah dipahami dan mudah
dipertahankan
 Tuliskanlah rumusan permasalahan sebagai
kalimat terakhir dari bagian ini agar mudah
dibaca (dan mudah dicari) bahasan lebih panjang
lebar tentang cara-2 merumuskan permasalahan
termuat di bab tersendiri.
Keaslian penelitian
 Dalam bagian ini, pada dasarnya, perlu kita tunjukkan
(dengan dasar kajian pustaka) bahwa permasalahan yang
akan kita teliti belum pernah diteliti sebelumnya. Tapi
bila sudah pernah diteliti, maka perlu kita tunjukkan
bahwa teori yang ada belum mantap dan perlu diuji
kembali.
 Kondisi sebaliknya juga berlaku, yaitu bila
permasalahan tersebut sudah pernah diteliti dan teori
yang ada telah dianggap mantap, maka kita perlu
mengganti permasalahan (dalam arti: mencari judul
lain).
Faedah yang diharapkan
 Dalam bagian ini perlu ditunjukkan manfaat atau faedah
yang diharapkan dari penelitian ini untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan atau
pembangunan negara.
 Manfaat bagi ilmu pengetahuan dapat berupa
penemuan/pengembangan teori baru atau pemantapan
teori yang telah ada.
 Bagi pembangunan negara, apakah hasil penelitian ini
dapat diterapkan langsung ke praktek nyata? atau bila
tidak langsung, jalur atau batu-batu loncatannya apa
saja?
Tujuan dan Lingkup Penelitian
1. mengkaji (examine), mendeskripsikan (describe), atau
menjelaskan (explain) suatu fenomena unik;
2. meluaskan generalisasi suatu temuan tertentu;
3. menguji validitas suatu teori;
4. menutup kesenjangan antar teori (penjelasan,
explanasions) yang ada;
5. memberikan penjelasan terhadap bukti-bukti yang
bertentangan;
6. memperbaiki metodologi yang keliru;
7. memperbaiki interpretasi yang keliru;
8. mengatasi kesulitan dalam praktek;
9. memperbarui informasi, mengembangkan bukti
longitudinal (dari masa ke masa).
Tinjauan Pustaka
Menurut Castetter dan Heisler (1984), tinjauan pustaka berfungsi:
 untuk mempelajari sejarah permasalahan penelitian (sehingga dapat
ditunjukkan bahwa permasalahan tersebut belum pernah diteliti
atau bila sudah pernah, teori yang ada belum mantap);
 untuk membantu pemilihan cara penelitian (dengan belajar dari
pengalaman penelitian sebelumnya);
 untuk memahami kerangka atau latar belakang teoritis dari
permasalahan yang diteliti (hasil pemahaman tersebut dituliskan
tersendiri sebagai “Landasan Teori”);
 untuk memahami kelebihan atau kekurangan studi-studi terdahulu
(tidak semua penelitian menghasilkan temuan yang mantap);
 untuk menghindarkan duplikasi yang tidak perlu (hasil fungsi ini
dituliskan sebagai “Keaslian penelitian”);
 untuk memberi penalaran atau alasan pemilihan permasalahan (hasil
fungsi ini dituliskan sebagai “latar belakang”).
Landasan Teori dan Hipotesis
 Landasan teori merupakan satu set teori yang
dipilih oleh peneliti sebagai tuntunan untuk
mengerjakan penelitian lebih lanjut dan juga
termasuk untuk menulis hipotesis.
 Hipotesis memuat pernyataan singkat yang
disimpulkan dari landasan teori atau tinjauan
pustaka dan merupakan jawaban sementara
(dugaan) terhadap permasalahan yang diteliti.
Hipotesis masih perlu diuji
kebenarannya
Menurut Borg dan Gall (dalam Arikunto, 1998: 70),
penulisan hipotesis perlu mengikuti persayaratan
sebagai berikut:
 a) dirumuskan secara singkat tapi jelas;
 b) dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara
dua variabel atau lebih;
 c) didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh
para ahli atau peneliti yang terkait (tercantum dalam
landasan teori atau tinjauan pustaka).
Cara Penelitian dan Jadwal
Penelitian
Jadwal penelitian menguraikan kegiatan dan
waktu yang direncanakan dalam: (a) tahap-tahap
penelitian, (b) rincian kegiatan pada setiap tahap,
dan (c) waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan tiap tahap. Jadwal dapat
dipresentasikan dalam bentuk tabel/matriks atau
uraian narasi.
Daftar Pustaka dan Lampiran
 Daftar Pustaka memuat informasi pustaka-
pustaka yang diacu dalam proposal penelitian.
 Dalam daftar pustaka, biasanya, buku dan
majalah tidak dipisahkan dalam daftar sendiri-
sendiri.
 Untuk penulisan daftar pustaka terdapat banyak
corak tata penulisan— ikutilah petunjuk yang
berlaku dan terapkan corak tersebut secara
konsisten.
Hubungan isi Prop – Isi Laporan
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
Tugas 2
 Copy Panduan Penulisan Usulan Penelitian dan
Skripsi STIE ANINDYAGUNA
Baca dan hayati untuk persiapan membuat
proposal penelitian/Skripsi
TAHAP- TAHAP PROSES
PENELITIAN & PERUMUSAN
PERMASALAHAN
MODUL - 5
TAHAP- TAHAP PROSES
PENELITIAN
 Mengidentifikasi Masalah
 Membuat Hipotesis
 Studi Literature
 Mengidentifikasi dan Menamai Variabel
 Membuat Definisi Operasional
 Memanipulasi dan Mengontrol Variabel
 Menyusun Desain Penelitian
 Mengidentifikasi dan Menyusun Alat Observasi dan Pengukuran
 Membuat Kuesioner dan Jadwal Interview
 Melakukan Analisa Statistik
 Menggunakan Komputer untuk Analisa Data
 Menulis Laporan Hasil Penelitian
Penemuan Permasalahan
Permasalahan dapat diidentifikasikan
sebagai kesenjangan antara fakta dengan
harapan, antara tren perkembangan dengan
keinginan pengembangan, antara kenyataan
dengan ide.
Cara Menemukan permasalahan
Cara-cara Formal Penemuan
Permasalahan
 Rekomendasi suatu riset. Biasanya, suatu laporan
penelitian pada bab terakhir memuat kesimpulan dan
saran. Saran (rekomendasi) umumnya menunjukan
kemungkinan penelitian lanjutan atau penelitian lain
yang berkaitan dengan kesimpulan yang dihasilkan.
Saran ini dapat dikaji sebagai arah untuk menemukan
permasalahan.
 Analogi adalah suatu cara penemuan permasalahan
dengan cara “mengambil” pengetahuan dari bidang ilmu
lain dan menerapkannya ke bidang yang diteliti. Dalam
hal ini, dipersyaratkan bahwa kedua bidang tersebut
haruslah sesuai dalam tiap hal-hal yang penting.
Cara-cara Formal Penemuan
Permasalahan
 Renovasi. Cara renovasi dapat dipakai untuk mengganti
komponen yang tidak cocok lagi dari suatu teori.
 Dialektik, dalam hal ini, berarti tandingan atau sanggahan.
 Ekstrapolasi adalah cara untuk menemukan permasalahan
dengan membuat tren (trend) suatu teori atau tren permasalahan
yang dihadapi.
 Morfologi adalah suatu cara untuk mengkaji kemungkinan-
kemungkinan kombinasi yang terkandung dalam suatu
permasalahan yang rumit, kompleks.
 Dekomposisi merupakan cara penjabaran (pemerincian) suatu
pemasalahan ke dalam komponen-komponennya.
 Agregasi merupakan kebalikan dari dekomposisi.
Cara-cara Informal Penemuan
Permasalahan
 Konjektur (naluriah). Seringkali permasalahan dapat
ditemukan secara konjektur (naluriah), tanpa dasar-
dasar yang jelas.
 Fenomenologi. Banyak permasalahan baru dapat
ditemukan berkaitan dengan fenomena (kejadian,
perkembangan) yang dapat diamati.
 Konsensus juga merupakan sumber untuk
mencetuskan permasalahan.
 Pengalaman. Tak perlu diragukan lagi, pengalaman
merupakan sumber bagi permasalahan.
Bentuk Rumusan Permasalahan
1. bentuk satu pertanyaan (question);
2. bentuk satu pertanyaan umum disusul oleh
beberapa pertanyaan yang spesifik;
3. bentuk satu penyataan (statement) disusul oleh
beberapa pertanyaan (question).
4. bentuk hipotesis; dan
5. bentuk pernyataan umum disusul oleh
beberapa hipotesis.
Pertanyaan:
 “Seberapa pengaruh tingkat penghasilan pada
perubahan fisik rumah perumahan KPR?”
 “Faktor-faktor apa saja dan seberapa besar
pengaruh masing-masing faktor pada persepsi
penghuni terhadap desain rumah sub–inti?”
Pernyataan
 “Maksud penelitian ini adalah untuk
mengetahui seberapa pengaruh tingkat
penghasilan pada perubahan fisik rumah
perumahan KPR.”
 “Maksud penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja dan seberapa
besar pengaruh masing-masing faktor pada
persepsi terhadap desain rumah sub–inti.
Karakteristik Rincian Permasalahan
1. Setiap rincian permasalahan haruslah merupakan satuan
yang dapat diteliti (a researchable unit ).
2. Setiap rincian terkait dengan interpretasi data.
3. Semua rincian permasalahan perlu terintegrasi menjadi satu
kesatuan permasalahan yang lebih besar (sistemik).
4. Rincian yang penting saja yang diteliti (tidak perlu semua
rincian permasalahan diteliti)
5. Hindari rincian permasalahan yang pengatasannya tidak
realistik.
Contoh Rumusan Permasalahan
 Di bawah ini diberikan beberapa contoh
rumusan masalah, sebagai berikut:
 “. . . . . . . permasalahan sebagai berikut: Apakah
kepemimpinan mempunyai pengaruh langsung
terhadap kinerja perusahaan, dan apakah motivasi
kerja berpengaruh terhadap kinerja perusahaan?”
 “. . . . . . . . . dengan penelitian ini ingin diketahui
faktor – faktor apa yang dapat mempengaruhi
perilaku ibu – ibu dalam membeli produk X”.
PENULISAN
TINJAUAN PUSTAKA
MODUL - 6
Tinjauan Pustaka mempunyai
arti:
 peninjauan kembali pustaka-pustaka yang
terkait (review of related literature).
 Relevan dengan permasalahan penelitian
anda
Kegunaan Tinjauan Pustaka
 mengkaji sejarah permasalahan;
 membantu pemilihan prosedur penelitian;
 mendalami landasan teori yang berkaitan dengan
permasalahan;
 mengkaji kelebihan dan kekurangan hasil
penelitian terdahulu;
 menghindari duplikasi penelitian; dan
 menunjang perumusan permasalahan.
Sumber-Sumber Pustaka
1) abstrak hasil penelitian
2) indeks
3) review
4) jurnal
5) buku referensi
6) Internet
Indeks
 Indeks menyediakan judul-judul buku yang disusun berdasarkan
deskripsi utama masing-masing buku tetapi tidak menyediakan
abstraknya,
 misalnya Indeks Internet akan ditampilkan sebagai berikut:
bagian heading (kepala berita) Internet, proxy server. Heading
memberikan informasi pada kita buku mengenai Internet, hal
utama yang dibahas ialah mengenai proxy server.
Review
 Review berisi tulisan-tulisan yang mensintesis karya-
karya atau buku yang pernah ditulis dalam suatu
periode waktu tertentu. Tulisan disusun berdasarkan
topik dan isi.
 Dalam review biasanya penulisnya memberikan
perbandingan dan bahkan juga kritik terhadap buku
atau karya yang direview oleh yang bersangkutan.
Kadang penulis review juga memberikan kesimpulan
alternatif kepada pihak pembaca yang tujuannya ialah
agar pembaca dapat memperoleh pandangan yang
berbeda dari buku yang dibacanya.
Jurnal
 Jurnal berisi tulisan-tulisan dalam satu bidang disiplin ilmu yang
sama, misalnya ilmu manajemen dalam ilmu ekonomi atau teknik
informatika dalam ilmu komputer.
 Kegunaan utama jurnal ialah dapat digunakan sebagai sumber
data sekunder karena pada umumnya tulisan-tulisan di jurnal
merupakan hasil penelitian. Kita dapat juga menggunakan tulisan
di jurnal sebagai bahan kutipan untuk referensi dalam penelitian
kita sebagaimana buku-buku referensi.
Buku referensi
 Buku referensi berisi tulisan yang umum dalam disiplin ilmu
tertentu. Ada baiknya kita memilih buku yang bersifat referensi
bukn buku yang bersifat sebagai penuntun dalam menggunakan
atau membuat sesuatu.
 Buku referensi yang baik akan berisi tulisan yang mendalam
mengenai topik tertentu dan disertai dengan teori-teori
penunjangnya sehingga kita akan dapat mengetahui
perkembangan teori dalam ilmu yang dibahas dalam buku
tersebut.
Cara Pencarian Pustaka
 Manual
 mengunjungi perpustakaan
 tempat-tempat sumber informasi (BPS)
 Online
 http://www.google.com
 http://www.yahoo.com
 http://www.msn.com
CARA MERUJUK
 Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama
akhir dan tahun
 Jika terdapat dua pengarang, perujukan dilakukan
dengan cara menyebut nama akhir kedua pengarang
tersebut
 Jika ada tiga pengarang atau lebih, penulisan
rujukan dilakukan dengan cara menulis nama
pertama dari pengarang tersebut diikuti dengan dkk.
Atau et al.
Penulisan Kutipan (Nama penulis yang
diacu dalam uraian)
Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian hanya disebutkan nama
akhirya saja, dan kalau lebih dari 2 orang, hanya nama akhir penulis
pertama yang dicantumkan dlikuti dengan dkk atau et al:
a. Menurut Calvin (1978) .........
b. Pirolisis ampas tebu (Othmer dan Fernstrom, 1943) menghasilkan....
c. Bensin dapat dibuat dari metanol (Meisel dkk, 1976) ...Yang membuat
tulisan pada contoh (c) berjumiah 4 orang, yaitu Meisel, S.L.,
McCullough, J.P., Leckthaler, C.H., dan Weisz, P.B.
 Lebih lengkap Baca buku pedoman penulisan Skripsi STIE ANINDYAGUNA terbaru….!
Merujuk Kutipan Langsung Kurang
dari 40 kata
 Nama pengarang disebut dalam teks secara terpadu :
 Soebronto ( 1990 : 123 ) menyimpulkan “ ada hubungan yang
erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar “
 Nama pengarang disebut bersama dengan tahun penerbitan dan
nomor halaman.
 Kesimpulan dari penelitian ini adalah “ ada hubungan yang erat
antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar “
(Soebronto, 1990 : 13 ).
 Jika ada tanda kutip dalam kutipan digunakan tanda kutip
tunggal.
 Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ terdapat
kecenderungan semakin banyak ‘ campur tangan ‘ pimpinan
perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan di
daerah perkotaan ( Soewignyo, 1991 : 101 )
Merujuk kutipan langsung 40 kata atau lebih
Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda
kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, dimulai
pada ketukan ke 6 dari garis tepi sebelah kiri, dan diketik
dengan spasi tunggal :
Smith ( 1990 : 276 ) menarik kesimpulan sebagai berikut :
The “ placebo effect “, with had been verified in previous
studies, disappeared when behavior were studied in the manner.
Furthermore, the behavior ere never exhibited again, even when
real drug well administered. Earlier studies were clearly
premature in attributing the results to a placebo effect.
Kutipan yang sebagian dihilangkan :
“ Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah ….
Diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru “ ( Manan, 1995 : 278 )
Jika ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan 4
titik :
“ Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara
mata, tangan, atau bagian tubuh lain …. Yang termasuk bagian manipulatif
antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar “
(Asin, 1995 : 315 )
Nama pengarang disebut terpadu dalam teks :
Salminin ( 1990 : 13 ) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik
daripada mahasiswa tahun keempat.
Nama pengarang disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya :
Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat
( Salimi, 1990 : 13 )
Penulisan Daftar Pustaka
 Dalam daftar pustaka, semua penulis harus dicantumkan
namanya, dan tidak boleh hanya penulis pertama diambah dkk
atau et al. saja.
Contoh:
 Meisei, S.L., McCullough, J.P., Leckthaler, C.H., dan Weisz, P.B., 1
976, ....
Tidak boleh hanya:
 Meisel, S.L. dkk atau Meisel, S.L. et al.
 Lebih lengkap Baca buku pedoman penulisan Skripsi STIE
ANINDYAGUNA terbaru….!
Derajat kesarjanaan
Derajat kesarjanaan tidak
boleh dicantumkan (tanpa
penulisan Gelar akademik
atau profesi penulis)
Pencarian Pustaka secara
elektronis/on-line
 Informasi ilmiah tersebut tersedia dari media seperti:
CD-ROM (yang dibaca lewat komputer), pita rekaman
suara, pita rekaman video, dan lewat internet.
 Komponen dasar dari sitasi (pengacuan) pustaka adalah sebagai
berikut: Nama akhir pengarang, Inisial. Tahun publikasi
(bila ada). Judul karya. Judul tempat atau media
informasi (tanggal informasi dikumpulkan dari media
tersebut).
Contoh penulisan daftar pustaka
hasil penelusan online
Contoh untuk situs FTP (File Transfer Protocol):
Johnson, P. 1994. Tropical Indonesian Architecture
ftp://indoarch.com/Pub/CCC94/johnson-p (22 Apr. 2000).
Contoh untuk situs WWW (World Wide Web):
Djunaedi, A. 2000. The History of Indonesian Urban Planning..
http://www.mpkd -ugm.ac.id/adj/riset99/ (18 Apr. 2000).
Contoh untuk informasi lewat e -mail:
Djunaedi, A. 22 Maret 2000. The urban pattern of some coastal cities
in the northern Central Java.. research-news@ugm.ac.id (19 Apr.
2000).
Kita Merujuk Metode pengutipan APA
Style
 Apa itu APA Style?
(American Psychological Association)
Bandingkan dengan BUKU PEDOMAN
PENULISAN SKRIPSI STIE
ANINDYAGUNA!
RUANG LINGKUP
PENELITIAN
MANAJEMEN
MODUL - 7
Ruang Lingkup Penelitian
Manajemen
Penelitian manajemen adalah penelitian yang
umumnya dilakukan oleh akademisi yang
mengkaji keilmuan manajemen seperti bisnis
umum, manajemen pemasaran, manajemen
keuangan, manajemen sumber daya manusia dan
perilaku organisasi, sistem informasi manajemen,
dan manajemen operasional. …… dan disini
kita boleh mengkaji Manajemen Perhotelan,
Manajemen Pariwisata…….
Bisnis Umum
 Peramalan Bisnis·
 Trend Bisnis Dan Industri·
 Inflasi dan Penentuan Harga·
 Akuisisi·
 Ekspor dan Perdagangan Internasional·
 Studi Kelayakan Bisnis·
 Profil Pelaku Bisnis yang Sukses·
 Bisnis Pejabat·
 Nilai Budaya
 Bisnis Antar Suku·
 Peranan Lembaga Konsumen
Manajemen Pemasaran
 Potensi Pasar·
 Karakteristik Pasar·
 Penjualan·
 Strategi Pemasaran·
 Inovasi produk ·
 Pengaduan konsumen·
 Perilaku Konsumen·
 Image Konsumen·
 Studi Kelayakan Pasar ·
 Profil & Dinamika Konsumen·
 Analisis Lokasi·
 Studi Kelayakan Pasar·
 Pengujian Pasar·
 Segmentasi Pasar·
 Produk Baru·
 Saluran Distribusi·
 Promosi·
 Periklanan·
 Multilevel Marketing ·
 Franchising (Waralaba)·
 Kepemimpinan Pasar·
 Pelayanan·
 Tingkat Penjualan·
 Persaingan Pasar·
 Respon akibat perubahan harga·
 Elastisitas harga ·
 Biaya setiap lini produk·
 Angggaran promosi optimal·
 Pengujian iklan yang kreatif·
 Intensitas Grosir dan retail·
Manajemen Keuangan
 Anggaran
 Sumber-sumber
 Pembiayaan
 Modal Kerja
 Tingkat Bunga dan Resiko Kredit
 Investasi
 Biaya Modal
 Portofolio
 Penilaian Saham dan Obligasi
 Analisis Biaya
 Hasil Resiko
 Rasio-Rasio Keuangan
 Lembaga Keuangan
 Implikasi Pajak
 Merger dan Akuisisi
Manajemen Sumber Daya
Manusia dan Perilaku Organisasi
 Manajemen Mutu Terpadu
 Motivasi dan Kepuasan Kerja
 Gaya Kepemimpinan
 Produktivitas Tenaga Kerja
 Efektivitas Organizationa
 Budaya & Komunikasi Organissi
 Studi Gerak dan Waktu
 Serikat Pekerja
 Perilaku Karyawan
 Loyalitas Kerja
 Kinerja Supervisor
 Sistem Penilaian Kerja
 Pengambilan Keputusan
 Penilaian Kinerja
 Stress Kerja
 Manajemen Konflik
 Emotional Quetion·
 Spritual Quetion
 Desain Organisasi
 Perubahan & Pengembangan Org
 Rekruitment
 Seleksi dan Penempatan
 Sistem Kompensasi
 Pengembangan Karir
 Promosi
 Mutasi
 Kreativitas Manajemen
 Model-Model Pola Kerja
 Manajemen Partisipasi
 Perbedaan Gender
 Polusi dan Kesehatan Kerja
 Pemberhentian
Sistem Informasi Manajemen
 Sistem Informasi Eksekutif
 Sistem Komunikasi Bisnis
 Sistem Dukungan Keputusan
 Aliansi fungsi Sistem Informasi
 Personel Sistem Informasi
 Pengembangan Sistem Informasi
 Jaringan Efektif MIS
 Penggunaan Konsultan dlm Pembuatan
Keputusan
Manajemen Operasi dan
Produksi
 Sistem Produksi
 Penentuan Lokasi
 Plant layout
 Prosedur Dan Metode Kerja
 Mesin Dan Peralatan Produksi
 Material Handling
 Pemeliharaan (Maintenance)
 Sistem Pergudangan
 Pengendalian Persediaan
 Pengendalian Material
 Pengendalian Tenaga Kerja
 Pengendalian Mutu
 Statistical Quality Control
Manajemen Perhotelan
(HoReCa)
 Hotel (Akomodasi)
 Kantor Depan
 Kamar
 Restoran
 Café dan bar
 ………
Manajemen Pariwisata
 Objek dan daya tarik wisata
 Biro perjalanan wisata
 Wisatawan
 ………
Tugas 3
Tugas ini sekaligus sebagai bahan rancangan Tugas Akhir
 Sifat tugas : Perorangan (Tidak boleh ada judul yang sama
pada obyek penelitian yang sama)
 Batas akhir pengumpulan tugas : paling lambat 1 (satu) minggu
sebelum jadwal ujian akhir semester mata kuliah Metodologi
Penelitian
Sistematika Usulan Penelitian (Proposal) sebagai berikut :
A. Judul Penelitian
B. Latar Belakang Penelitian
C. Perumusan Masalah
D. Batasan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
G. Tinjauan Pustaka
H. Metode Penelitian
I. Daftar Pustaka
PENULISAN
SKRIPSI
MODUL - 8
Penulisan skripsi untuk semua jenis penelitian
di sajikan dalam lima bab sebagai berikut:
 Bab I : Pendahuluan
 Bab II : Tinjauan Pustaka
 Bab III : Metode Penelitian
 Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
 Bab V : Kesimpulan dan Saran
BAB I
PENDAHULUAN
 Latar Belakang Permasalahan
 Rumusan Permasalahan
 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Latar Belakang Permasalahan
 Latar Belakang Permasalahan merupakan penjelasan
fenomena yang diamati dan menarik perhatian peneliti dan
bukan merupakan alasan pemilihan judul.
 Latar Belakang Penelitian apabila memungkinkan dapat
didukung oleh data penunjang, yang dapat digali dari
sumber utama dan/atau sumber kedua seperti Biro Pusat
Statistik, hasil penelitian terdahulu, jurnal dan internet
 Latar Belakang Penelitian memuat hasil penelitian
terdahulu (dari jurnal) dengan menyebutkan sumber jurnal
yang dipakai sebagai referensi.
 Apabila perusahaan (sebagai sumber utama) belum
menyajikan laporan keuangan, misalnya rasio keuangan
(financial ratio), maka dalam Latar Belakang Penelitian
disajikan minimal 3 periode atau tahun.
Rumusan Permasalahan
 Rumusan permasalahan disajikan secara singkat
dalam bentuk kalimat tanya, yang isinya
mencerminkan adanya permasalahan yang perlu
dipecahkan atau adanya permasalahan yang perlu
untuk dijawab.
 Rumusan permasalahan merupakan inti
penelitian, sehingga bisa dipakai pertimbangan
menyusun judul dan hipotesis
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
 Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian merupakan sasaran
yang hendak dicapai oleh peneliti sebelum melakukan
penelitian dan mengacu pada permasalahan. Berikut ini
beberapa contoh cara pengungkapan tujuan penelitian
yang umumnya diawali dengan kalimat tujuan penelitian
adalah untuk …………. atau penelitian ini bertujuan
untuk …………………dan sebagainya.
 Kegunaan Penelitian: Kegunaan penelitian,
menguraikan kontribusi yang diharapkan dari hasil
penelitian itu sendiri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
 Kerangka teori sebaiknya menggunakan acuan yang
berhubungan dengan permasalahan yg diteliti dan acuan-
2 yg berupa hasil penelitian terdahulu (bisa disajikan di
Bab II atau dibuat sub-bab tersendiri)
 Hipotesis Penelitian
Jika penelitian bersifat korelasional maka :
 Hipotesis penelitian beraspek empiris disajikan pada akhir bab II
dalam sub-sub tersendiri dengan memperhatikan teori pendukungnya,
sedangkan hipotesis penelitian beraspek statistik disajikan dalam bab
III.
 Apabila analisis data (akhir bab IV) direncanakan tidak untuk
menganalisis data secara luas baik masalah utama (mayor) maupun
bagian-bagiannya (minor) maka dalam hipotesis tidak perlu
dicantumkan hipotesis mayor dan minor.
 Hipotesis harus berlandaskan teori, jika ingin mengubah harus
mencantumkan alasan mengapa merubah teori tersebut.
BAB III
METODE PENELITIAN
 Jenis Penelitian
 Variabel dan Pengukuran
 Populasi dan Sampel
 Metode Pengumpulan Data
 Metode Analisis
JENIS PENELITIAN
Penelitian bisa bersifat kuantitaif maupun kualitatif,
misalnya:
 Historis;
 Deskriptif;
 Perkembangan;
 Kasus dan penelitian lapangan;
 Korelasional;
 Kausal komparatif;
 Eksperimen murni;
 Eksperimen semu;
 Kaji tindak.
Pemilihan jenis penelitian dilakukan berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan berikut :
 Daya tarik permasalahan;
 Kesesuaian dengan kemampuan dan latar
belakang pendidikan;
 Tersedianya alat dan kondisi kerja;
 Kesesuaian dengan kemampuan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan;
 Kesesuaian dengan waktu, tenaga dan biaya;
 Resiko kegagalan.
Variabel dan Pengukuran
 “Perubah (Variable) merupakan suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulannya.” ( Sugiyono, 2003, 32)
 Peubah harus terukur
Populasi dan Sampel
 “Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek
yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal
dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset
khusus. Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan
dengan jelas sebelum penelitian dilakukan.” (Santoso &
Tjiptono, 2002, 79)
 “Sampel adalah semacam miniatur (mikrokosmos) dari
populasinya” (Santoso & Tjiptono, 2002, 80)
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data misalnya :
 “Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun
tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka
(face to face) maupun dengan menggunakan telpon.
 Kuesioner (angket) dapat dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.
 Observasi merupakan suatu proses yang komplek , suatu
proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan
psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-
proses pengamatan dan ingatan.” (Sugiyono, 2003, 130-141)
Metode Analisis
 Metode analisis disesuaikan dengan Rumusan
Permasalahan pada Bab I
 Jika metode analisis menggunakan regresi
dengan Ordinary Least Square (OLS)
Estimators, maka uji asumsi klasik harus
dilakukan. Lihat buku "Ekonometrika Dasar"
oleh Damodar Gujarati alih bahasa Sumarno
Zain, 2000.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN
a. Penyajian Data
Pada sub bab ini dipaparkan data yang ada
relevansinya dengan topik skripsi.
b. Analisis Data dan Interpretasi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Kesimpulan menjelaskan butir-butir temuan
(hasil penelitian dan bahasan) yang disajikan
secara singkat dan jelas.
2. Saran
Saran-saran merupakan himbauan kepada
instansi terkait maupun peneliti berikutnya yang
berdasarkan pada hasil temuan. Saran sebaiknya
selaras dengan topik penelitian
Lampiran:
Lampiran: memuat hal-hal atau informasi yang
mendukung bab-bab sebelumnya, misalnya: data
(hasil Questionaire, data time series), Laporan
Keuangan perusahaan (Neraca, R/L dsb),
informasi yang terkait dengan hasil (misal:
olahan komputer, diskripsi , hasil uji validitas
dan reliabilitas) dsb.
Daftar Pustaka
Lihat penjelasan Modul sebelumnya
POPULASI DAN
SAMPEL
SKALA PENGUKURAN
MODUL - 9
Definisi
 “Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek
yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal
dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset
khusus. Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan
dengan jelas sebelum penelitian dilakukan.” (Santoso &
Tjiptono, 2002, 79)
 “Sampel adalah semacam miniatur (mikrokosmos) dari
populasinya” (Santoso & Tjiptono, 2002, 80)
Statistical Methods
•Descriptive Statistics
•Inferential Statistics
Collecting and describing data.
Making decisions based on sample data.
Descriptive Statistics
•Collect Data e.g. Survey
•Present Data e.g. Tables and Graphs
•Characterize Data e.g. Mean
n
x i

A Characteristic of a:
Population is a Parameter
Sample is a Statistic.
Inferential Statistics
•Estimation
•Hypothesis
Testing
Making decisions concerning a
population based on sample results.
Types of Data
Categorical
Discrete Continuous
Numerical
Data
Data Sources
Primary
Data Collection
Secondary
Data Compilation
Observation
Experimentation
Survey
Print or Electronic
Quota
Types of Sampling Methods
Samples
Non-Probability
Samples
Judgement Chunk
Probability Samples
Simple
Random
Systematic
Stratified
Cluster
Probability Samples
Probability Samples
Simple
Random
Systematic Stratified Cluster
Subjects of the sample are chosen based on known probabilities.
Simple Random Samples
•Every individual or item from the
target frame has an equal chance of
being selected.
•Selection may be with replacement or
without replacement.
• One may use table of random numbers
for obtaining samples.
Systematic Samples
• Decide on sample size: n
• Divide population of N individuals into groups of
k individuals: k = N/n
• Randomly select one individual from the 1st group.
• Select every k-th individual thereafter.
N = 64
n = 8
k = 8
First Group
Stratified Samples
• Population divided into 2 or more groups according
to some common characteristic.
• Simple random sample selected from each.
• The two or more samples are combined into one.
Cluster Samples
• Population divided into several “clusters”,
each representative of the population.
• Simple random sample selected from each.
• The samples are combined into one.
Population
divided into
4 clusters.
Types of Survey Errors
•Coverage Error
•Non Response Error
•Sampling Error
•Measurement Error
Excluded from
selection.
Follow up on
non responses.
Chance differences
from sample to
sample.
Bad Question!
Skala Pengukuran
 Ada empat tipe skala pengukuran
dalam penelitian, yaitu :
nominal,
ordinal,
interval dan
ratio.
Nominal
 Skala pengukuran nominal digunakan untuk
mengklasifikasikan obyek, individual atau kelompok;
sebagai contoh mengklasifikasi jenis kelamin, agama,
pekerjaan, dan area geografis.
 Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas digunakan angka-
angka sebagai symbol. Apabila kita menggunakan skala
pengukuran nominal, maka statistik non-parametrik
digunakan untuk menganalisa datanya.
 Hasil analisa dipresentasikan dalam bentuk persentase.
 Sebagai contoh kita mengklasifikasi variable jenis kelamin
menjadi sebagai berikut: laki-laki kita beri simbol angka 1
dan wanita angka 2.
Ordinal
 Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang
jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh
obyek atau individu tertentu.
 Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala
nominal ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu
yang memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki
karakteristik yang lebih atau kurang tetapi bukan berapa
banyak kekurangan dan kelebihannya.
 Jawaban pertanyaan berupa peringkat misalnya: sangat
tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju
dapat diberi symbol angka 1, 2, 3, 4 dan 5. Angka-angka ini
hanya merupakan simbol peringkat, tidak
mengekspresikan jumlah.
Interval
 Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki
oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik
lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap.
 Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan
karaktersitik antara satu individu atau obyek dengan lainnya.
 Skala pengukuran interval benar-benar merupakan angka.
 Angka-angka yang digunakan dapat dipergunakan dapat
dilakukan operasi aritmatika, misalnya dijumlahkan atau
dikalikan. Untuk melakukan analisa, skala pengukuran ini
menggunakan statistik parametric.
Ratio
 Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik
yang dipunyai oleh skala nominal, ordinal dan interval
dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 (nol) empiris
absolut.
 Nilai absoult nol tersebut terjadi pada saat
ketidakhadirannya suatu karakteristik yang sedang diukur.
 Pengukuran ratio biasanya dalam bentuk perbandingan
antara satu individu atau obyek tertentu dengan lainnya.
Perhatikan Contoh berikut!!!!
 Apakah saudara setuju dengan kenaikan harga BBM?
1. setuju 2. tidak setuju
Termasuk skala pengukuran apakah pertanyaan
diatas?……………
Bagaimana dengan yang ini?
 Bagaimana pendapat anda tentang kebijakan
ekonomi pemerintah saat ini?
1) Sangat buruk, 2) Buruk, 3) Cukup, 4) Baik, 5) Sangat
Baik
Apakah ini skala nominal?……………
Lalu yang ini?
 Berapa kenaikan harga bahan pokok yang
Saudara setujui?
1). 2 % 2). 4% 3). 6% 4). 8% 5).10%
Apakah ini termasuk Skala Rasio?……………
Bagaimana yang terakhir ini?
 Berapa harga tiket kereta api Bandung – Jakarta yang
Saudara inginkan untuk kelas bisnis dan eksekutif?
 1). Rp.60.000 - Rp.40.000
 2). Rp.80.000 - Rp.40.000
 3). Rp.120.000 - Rp.40.000
 Apakah ini skala interval atau ordinal?……………
Contoh Questioner
Name :
Age :
Sex : M/F
Education :
Departement NGO/University/Government/………
Address :
Contoh Questioner
Opportunities Strongly disagree (1) - Strongly agree (5)
1 2 3 4 5
Generating tourism business
Employment
Increasing family income
Increasing value of village
PENGOLAHAN DATA
(Pengenalan SPSS)
MODUL -10
??
Apa itu SPSS?
Apa yang bisa dilakukan SPSS?
Apa kesamaan SPSS dengan
Microsoft Office Excel?
 SPSS is a software package used for conducting
statistical analyses, manipulating data, and generating
tables and graphs that summarize data.
 Statistical analyses range from basic descriptive
statistics, such as averages and frequencies, to
advanced inferential statistics, such as regression
models, analysis of variance, and factor analysis
 SPSS also contains several tools for manipulating
data, including functions for recoding data and
computing new variables as well as merging and
aggregating datasets.
 SPSS also has a number of ways to summarize and
display data in the form of tables and graphs.
SPSS for Windows consists of three different
windows, each of which is associated with a
particular SPSS file type
 Two windows most frequently used in analyzing
data in SPSS, the Data Editor and the Output
Viewer windows.
 In addition, the Syntax Editor and the use of
SPSS command syntax is discussed briefly.
 The Data Editor is the window that is open at
start-up and is used to enter and store data in a
spreadsheet format.
SPSS for Windows consists of three different
windows, each of which is associated with a
particular SPSS file type
 The Output Viewer opens automatically when you execute an
analysis or create a graph using a dialog box or command syntax
to execute a procedure. The Output Viewer contains the results
of all statistical analyses and graphical displays of data.
 The Syntax Editor is a text editor where you compose SPSS
commands and submit them to the SPSS processor. All output
from these commands will appear in the Output Viewer. This
document focuses on the methods necessary for inputting,
defining, and organizing data in SPSS.
Starting SPSS
 To start SPSS, go to the Start icon under
Windows 95, Windows 98, Windows 2000, and
Windows NT. You should find an SPSS icon
under the Programs menu item.
 You can also start SPSS by double-clicking on
an SPSS file.
DATA VIEW
 Baris di dalam data view adalah nomor subjek
 Kolom adalah banyaknya variabel
VARIABLE VIEW
 Baris di dalam variable view adalah variabel-variabel
dari data,
 Kolom adalah definisi dari tiap variabel
INPUT DATA
 Menginput data dapat dilakukan dengan
memasukkan data secara langsung ke data
editor dalam format SPSS maupun format
lain (misal Micosoft Excel)
 Untuk mengubah data yang sudah di-input
dalam format lain menjadi format SPSS,
dapat menggunakan copy-paste atau meng-
import-nya dari SPSS
DATA DALAM FORMAT
SPSS
 Memasukkan (entri) data dengan format
SPSS dapat dilakukan langsung meng-entri
datanya di data view
 Atau dengan mendefinisikan dahulu
variabelnya di variable view
NAME
 Adalah nama atau singkatan dari variabel
 Nama atau singkatan variabel dibuat dalam huruf
kecil (di bawah versi 11.0)
 Karakter pertama harus huruf dan tidak
menggunakan spasi
TYPE
 Umumnya yang digunakan adalah tipe NUMERIC
(data berupa angka) dan STRING (data berupa huruf)
 Untuk mengubah tipe variabel klik di pojok kanan
kotak type  variable type
WIDTH
 Adalah banyaknya karakter dari data yang akan
dientri
 Berkaitan dengan COLUMNS
DECIMALS
 Adalah banyaknya angka desimal yang digunakan
 Default angka desimal di SPSS adalah 2
 Bila data (numeric) bilangan bulat, sebaiknya desimal
dibuat 0 (nol)
 untuk mengubah nilai desimal  klik di pojok kanan
kotak
LABEL
 Adalah versi lengkap dari NAME, bisa banyak
karakter
 Bisa huruf besar dan menggunakan spasi
 Sebaiknya dituliskan, terlebih bila akan variabel
tersebut akan diolah lebih lanjut
VALUES
 Digunakan untuk meng-coding data NOMINAL
 Untuk membuat coding suatu variabel  klik di
pojok kanan kotak values  VALUE LABEL
 Value untuk coding
 Value Label untuk definisi value
MISSING
 Digunakan bila dalam data yang akan diolah terdapat
datum yang tidak terisi atau tidak lengkap
 Sebaiknya data yang akan diolah lengkap
 Bila ada beberapa datum tidak terisi, pilih angka yang
tertentu sebagai tanda missing values atau kosongkan saja
COLUMN
 Adalah lebar tempat nama karakter dari NAME
 Besarnya minimal sama dengan besarnya nilai di
WIDTH
ALIGN
 Sama seperti Align di Microsoft Word
 Lebih baik terlihat apabila dibuat menjadi center,
terutama untuk data berupa angka
 Untuk mengubah menjadi Left/Centre/Right 
Klik di pojok kanan kotak Align
MEASURE
 Adalah skala pengukuran dari variabel yang
bersangkutan
 Untuk mengubah skala pengukuran  klik di
pojok kanan kotak scale
 Skala pengukuran Interval dan Ratio dalam
SPSS adalah SCALE

More Related Content

Similar to materi_1_hidayat.ppt

S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1setiawan02
 
sebuah materi tentang metodologi penelitian
sebuah materi tentang metodologi penelitiansebuah materi tentang metodologi penelitian
sebuah materi tentang metodologi penelitianVeniaMursalim
 
Hakikat Ilmu Alamiah dan Keterkaitan dengan Teknologi
Hakikat Ilmu Alamiah  dan Keterkaitan dengan TeknologiHakikat Ilmu Alamiah  dan Keterkaitan dengan Teknologi
Hakikat Ilmu Alamiah dan Keterkaitan dengan Teknologiseaaln
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Alfis Khisoli
 
Materi Ilmu Alamiah Dasar
Materi Ilmu Alamiah DasarMateri Ilmu Alamiah Dasar
Materi Ilmu Alamiah DasarNela II
 
Ilmualamiahdasarbr 131221225205-phpapp01
Ilmualamiahdasarbr 131221225205-phpapp01Ilmualamiahdasarbr 131221225205-phpapp01
Ilmualamiahdasarbr 131221225205-phpapp01FitraUmmah
 
Metode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kualMetode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kualadejuve
 

Similar to materi_1_hidayat.ppt (20)

S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1
 
sebuah materi tentang metodologi penelitian
sebuah materi tentang metodologi penelitiansebuah materi tentang metodologi penelitian
sebuah materi tentang metodologi penelitian
 
TUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFATTUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFAT
 
APA ITU ILMU
APA ITU ILMUAPA ITU ILMU
APA ITU ILMU
 
Penelitian Pendidikan Matematika
Penelitian Pendidikan MatematikaPenelitian Pendidikan Matematika
Penelitian Pendidikan Matematika
 
Hakikat Ilmu Alamiah dan Keterkaitan dengan Teknologi
Hakikat Ilmu Alamiah  dan Keterkaitan dengan TeknologiHakikat Ilmu Alamiah  dan Keterkaitan dengan Teknologi
Hakikat Ilmu Alamiah dan Keterkaitan dengan Teknologi
 
Ilmu
IlmuIlmu
Ilmu
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
 
Materi Ilmu Alamiah Dasar
Materi Ilmu Alamiah DasarMateri Ilmu Alamiah Dasar
Materi Ilmu Alamiah Dasar
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Modul filsafat ilmu filsafat IlmuModul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
 
Ilmualamiahdasarbr 131221225205-phpapp01
Ilmualamiahdasarbr 131221225205-phpapp01Ilmualamiahdasarbr 131221225205-phpapp01
Ilmualamiahdasarbr 131221225205-phpapp01
 
ILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASARILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASAR
 
Metodologi
MetodologiMetodologi
Metodologi
 
Metode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kualMetode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kual
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

materi_1_hidayat.ppt

  • 2. MODUL - 1 ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN
  • 3. MANUSIA MENCARI KEBENARAN  Manusia mencari kebenaran dengan menggunakan akal sehat (common sense) dan dengan ilmu pengetahuan.  Letak perbedaan yang mendasar antara keduanya ialah berkisar pada kata “sistematik” dan “terkendali”.  Lima hal pokok yang membedakan antara ilmu dan akal sehat.  Ilmu pengetahuan dikembangkan melalui struktur2 teori, & diuji konsistensi internalnya (dilakukan tes/pengujian secara empiris).  Teori dan hipotesis selalu diuji secara empiris/faktual. Halnya dengan orang yang bukan ilmuwan dengan cara “selektif”.  Adanya pengertian kendali (kontrol) dalam penelitian ilmiah, tidak dapat mempunyai pengertian yang bermacam-macam.  Menekankan adanya hubungan antara fenomena secara sadar dan sistematis. Pola penghubungnya tidak dilakukan secara asal-asalan.  Cara memberi penjelasan yang berlainan dalam mengamati suatu fenomena. Ilmuwan melakukan dengan hati-hati dan menghindari penafsiran yang bersifat metafisis. Proposisi yang dihasilkan selalu terbuka untuk pengamatan dan pengujian secara ilmiah. M.Hidayat., S.H.,M.Hum
  • 4. MANUSIA MENCARI KEBENARAN  Manusia mencari kebenaran dengan menggunakan akal sehat (common sense) dan dengan ilmu pengetahuan.  Letak perbedaan yang mendasar antara keduanya ialah berkisar pada kata “sistematik” dan “terkendali”.  Lima hal pokok yang membedakan antara ilmu dan akal sehat.  Ilmu pengetahuan dikembangkan melalui struktur2 teori, & diuji konsistensi internalnya (dilakukan tes/pengujian secara empiris).  Teori dan hipotesis selalu diuji secara empiris/faktual. Halnya dengan orang yang bukan ilmuwan dengan cara “selektif”.  Adanya pengertian kendali (kontrol) dalam penelitian ilmiah, tidak dapat mempunyai pengertian yang bermacam-macam.  Menekankan adanya hubungan antara fenomena secara sadar dan sistematis. Pola penghubungnya tidak dilakukan secara asal-asalan.  Cara memberi penjelasan yang berlainan dalam mengamati suatu fenomena. Ilmuwan melakukan dengan hati-hati dan menghindari penafsiran yang bersifat metafisis. Proposisi yang dihasilkan selalu terbuka untuk pengamatan dan pengujian secara ilmiah.
  • 5. PROSES SEKULARISASI ALAM  .... mulanya manusia menganggap alam suatu yg sakral, sehingga antara subyek dan obyek tidak ada batasan;  hukum didefinisikan sebagai kaitan-2 yang tetap dan harus ada diantara gejala-2 sejak dulu diinterpretasikan ke dalam hukum-hukum normative ;  pengertian tersebut dikaitkan dengan Tuhan atau para dewa sebagai pencipta hukum yang harus ditaati;  terjadi pergeseran konsep hukum (alam), pengertian hukum sesuai dengan hukum alam, tatanan di alam dapat disimpulkan melalui penelitian empiris;  Tuhan sebagai pencipta hukum alam secara berangsur- angsur memperoleh sifat abstrak dan impersonal;  ilmu pengetahuan alam bagi manusia modern dengan kemampuan ilmiah manusia mulai membuka rahasia-2 alam.
  • 6. Berbagai Cara Mencari Kebenaran  Secara kebetulan, (penemuan terjadi scr kebetulan saja)  Trial And Error, (bersifat untung-untungan)  Melalui Otoritas, (kebenaran bisa didapat melalui otoritas seseorang yang memegang kekuasaan)  Berpikir Kritis/Berdasarkan Pengalaman, (berpikir secara deduktif dan induktif). Secara deduktif artinya berpikir dari yang umum ke khusus; sedang induktif dari yang khusus ke yang umum. Metode deduktif sudah dipakai selama ratusan tahun semenjak jamannya Aristoteles.  Melalui Penyelidikan Ilmiah, (kebenaran baru bisa didapat dengan menggunakan penyelidikan ilmiah, berpikir kritis dan induktif).
  • 7. DASAR-DASAR PENGETAHUAN  Penalaran  Kegiatan berpikir menurut pola/logika tertentu dgn tujuan untuk menghasilkan pengetahuan  Aliran yang menggunakan penalaran sebagai sumber kebenaran disebut rasionalisme & yg menganggap fakta dapat tertangkap melalui pengalaman sebagai kebenaran disebut aliran empirisme.  Logika (Cara Penarikan Kesimpulan)  Pengkajian untuk berpikir secara sahih (valid)  Logika induktif dan deduktif
  • 8. SUMBER PENGETAHUAN  Sumber pengetahuan dalam dunia ini berawal dari sikap manusia yang meragukan setiap gejala yg ada di alam semesta ini. Manusia tidak mau menerima saja hal-hal yang ada termasuk nasib dirinya sendiri.  Rene Descartes pernah berkata “DE OMNIBUS DUBITANDUM” yang berarti, bahwa “segala sesuatu harus diragukan”.  Persoalan mengenai kriteria utk menetapkan kebenaran itu sulit dipercaya. Dari berbagai aliran, mk muncul berbagai kriteria kebenaran.
  • 9. KRITERIA KEBENARAN  Salah satu kriteria kebenaran adalah adanya konsistensi dengan pernyataan terdahulu yang dianggap benar  Beberapa kriteria kebenaran  Teori Koherensi (Konsisten), suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren dan konsisten  Teori Korespondensi (Pernyataan sesuai kenyataan), suatu pernyataan dianggap benar apabila materi pengetahuan yang dikandung berkorespondensi dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut (Bertrand Russel)  Teori Pragmatis (Kegunaan di lapangan), kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis (Charles S Pierce), suatu teori tidak akan abadi, dalam jangka waktu tertentu itu dapat diubah dengan mengadakan revisi
  • 10. ONTOLOGI (apa yang dikaji)  hakikat apa yang dikaji atau ilmunya itu sendiri  Democritus, menerangkan prinsip-2 materialisme : Hanya berdasarkan kebiasaan saja maka manis itu manis, panas itu panas, dingin itu dingin, warna itu warna. Artinya, objek penginderaan sering kita anggap nyata, padahal tidak demikian. Hanya atom dan kehampaan itulah yang bersifat nyata. Jadi istilah “manis, panas dan dingin” itu hanyalah merupakan terminology yang kita berikan kepada gejala yang ditangkap dengan pancaindera.
  • 11. EPISTIMOLOGI (Cara mendapatkan kebenaran)  bagaimana mendapatkan pengetahuan yang benar  hal yang perlu diperhatikan dalam mendapatkan pengetahuan :  Batasan kajian ilmu  Cara menyusun pengetahuan  Diperlukan landasan yg sesuai dengan ontologis & aksiologis ilmu itu sendiri  Penjelasan diarahkan pada deskripsi mengenai hubungan berbagai faktor yang terikat  Metode ilmiah harus bersifat sistematik dan eksplisit  Metode ilmiah tidak dapat diterapkan disiplin ilmu yang sama  Ilmu mencoba mencari penjelasan mengenai alam dan menjadikan kesimpulan yang bersifat umum dan impersonal.  Karakteristik yang menonjol kerangka pemikiran teoritis : Ilmu eksakta dan ilmu sosial M.Hidayat., S.H.,M.Hum
  • 12. BEBERAPA PENGERTIAN DASAR  Konsep, istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan gejala secara abstrak. Diharapkan peneliti mampu mem-formulasikan pemikirannya kedalam konsep secara jelas dalam kaitannya dng penyederhanaan beberapa masalah yg berkaitan satu dengan yang lainnya.  Konstruk (construct), suatu konsep yang diciptakan dan digunakan dengan kesengajaan dan kesadaran untuk tujuan-tujuan ilmiah tertentu.  Proposisi hubungan yang logis antara dua konsep. Dalam penelitian sosial dikenal ada dua jenis proposisi : yang pertama aksioma atau postulat, yang kedua teorema. Aksioma ialah proposisi yang kebenarannya sudah tidak lagi dalam penelitian; sedang teorema ialah proposisi yag dideduksikan dari aksioma.
  • 13. BEBERAPA PENGERTIAN DASAR (lanjutan)  Teori,  serangkaian asumsi, konsep, konstruk, definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep (Kerlinger, FN)  Teori mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut : harus konsisten dengan teori-teori sebelumnya, harus cocok dengan fakta-fakta empiris.  Ada empat cara teori dibangun menurut Melvin Marx :  Model Based Theory, berdasarkan teori pertama teori berkembang adanya jaringan konseptual yang kemudian diuji secara empiris.  Teori Deduktif, suatu teori yang menekankan pada struktur konseptual dan validitas substansialnya. Teori ini juga berfokus pada pembangunan konsep sebelum pengujian empiris.  Teori Induktif, menekankan pada pendekatan empiris untuk mendapatkan generalisasi.  Teori Fungsional, suatu teori dikembangkan melalui interaksi yang berkelanjutan antara proses konseptualisasi dan pengujian empiris yang mengikutinya
  • 14. BEBERAPA PENGERTIAN DASAR (lanjutan)  Logika Ilmiah, gabungan antara logika deduktif dan induktif dimana rasionalisme dan empirisme bersama-sama dalam suatu system dengan mekanisme korektif.  Hipotesis, jawaban sementara terhadap permasalahan yang sedang diteliti. Hipotesis merupakan saran penelitian ilmiah karena hipotesis adalah instrumen kerja dari suatu teori dan bersifat spesifik yang siap diuji secara empiris. Dalam merumuskan hipotesis pernyataannya harus merupakan pencerminan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih.  Variabel ialah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang dipelajari Ada lima tipe variable yang dikenal dalam penelitian, yaitu: variable bebas (independent), variable tergantung (dependent), variable perantara (moderate), variable pengganggu (intervening) dan variable kontrol (control)  Definisi Operasional, spesifikasi kegiatan peneliti dalam mengukur atau memanipulasi suatu variabel
  • 15. KERANGKA ILMIAH  Perumusan masalah : pertanyaan tentang obyek empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-2 yang terkait didalamnya.  Penyusunan kerangka dalam pengajuan hipotesis :  Menjelaskan hubungan antara faktor yang terkait  Disusun secara rasional  Didasarkan pada premis-premis ilmiah  Memperhatikan faktor-faktor empiris yang cocok  Pengujian hipotesis :  mencari fakta-fakta yang mendukung hipotesis  Penarikan kesimpulan
  • 16. SARANA BERPIKIR ILMIAH  Bahasa, ialah bahasa ilmiah yg merupakan sarana komunikasi ilmiah yang ditujukan untuk menyampaikan informasi berupa pengetahuan, syarat-syarat :  bebas dari unsur emotif  reproduktif  obyektif  eksplisit  Matematika, pengetahuan sbg sarana berpikir deduktif sifat :  jelas, spesifik dan informatif  tidak menimbulkan konotasi emosional  Kuantitatif  Statistika, pengetahuan sebagai sarana berpikir induktif sifat :  dapat digunakan untuk menguji tingkat ketelitian  untuk menentukan hubungan kausalitas antar factor terkait
  • 17. AKSIOLOGI (Nilai Guna Ilmu)  Aksiologi ialah menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu.  Ilmu tidak bebas nilai. Artinya pada tahap-2 tertentu kadang ilmu harus disesuaikan dng nilai-nilai budaya & moral suatu masyarakat; sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan sebaliknya malahan menimbulkan bencana.
  • 18. Tugas 1  Selalu membaca modul METODOLOGI PENELITIAN (dapat diperoleh di LPPM Anindyaguna, hub. Mas Chula)  Akan diberikan quest setiap pertemuan minggu berikutnya
  • 19. MODUL - 2 PENGERTIAN PENELITIAN
  • 20. APAKAH PENELITIAN ITU? Pengertian yang salah tentang Penelitian 1. Penelitian bukan hanya mengumpulkan informasi (data) 2. Penelitian bukan hanya memindahkan fakta dari suatu tempat ke tempat lain 3. Penelitian bukan hanya membongkar-bongkar mencari informasi 4. Penelitian bukan suatu kata besar untuk menarik perhatian.
  • 21. APAKAH PENELITIAN ITU?  Research (Inggris) dan recherche (Prancis)  re (kembali)  to search (mencari)  Studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yg hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut. (T. Hillway)  Penelitian adalah suatu proses untuk mencapai (secara sistematis dan didukung oleh data) jawaban terhadap suatu pertanyaan, penyelesaian terhadap permasalahan, atau pemahaman yang dalam terhadap suatu fenomena (Leedy, 1997: 5)
  • 22. Pengertian yang benar tentang Penelitian dan Karakteristik Proses Penelitian 1. Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan atau permasalahan. 2. Penelitian memerlukan pernyataan yang jelas tentang tujuan. 3. Penelitian mengikuti rancangan prosedur yang spesifik. 4. Penelitian biasanya membagi permasalahan utama menjadi sub- sub masalah yang lebih dapat dikelola. 5. Penelitian diarahkan oleh permasalahan, pertanyaan, atau hipotesis penelitian yang spesifik. 6. Penelitian menerima asumsi kritis tertentu. 7. Penelitian memerlukan pengumpulan dan interpretasi data dalam upaya untuk mengatasi permasalahan yang mengawali penelitian. 8. Penelitian adalah, secara alamiahnya, berputar secara siklus; atau lebih tepatnya,
  • 24. Macam Tujuan Penelitian 1. Eksplorasi (exploration), berkaitan dengan upaya untuk menentukan apakah suatu fenomena ada atau tidak. 2. Deskripsi (description), berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau membedakannya dgn fenomena yang lain 3. Prediksi (prediction), berupaya mengidentifikasi hubungan (keterkaitan) yang memungkinkan kita berspekulasi (menghitung) tentang sesuatu hal (X) dengan mengetahui (berdasar) hal yang lain (Y). 4. Eksplanasi (explanation), mengkaji hubungan sebab-akibat diantara dua fenomena atau lebih. 5. Aksi (action), dapat meneruskan salah satu tujuan di atas dengan penetapan persyaratan untuk menemukan solusi dengan bertindak sesuatu.
  • 25. Hubungan Penelitian dengan Perancangan  Menurut Zeisel (1981), perancangan mempunyai tiga langkah utama, yaitu: imaging, presenting dan testing, sedangkan imaging dilakukan berdasar empirical knowledge.  Perancangan/perencanaan/pengembangan, selain meng- gunakan pengetahuan dari khazanah ilmu pengetahuan, juga mempertimbangkan hal-hal lain, seperti estetika, perhitungan ekonomis, dan kadang pertimbangan politis, dan lain-lain.  Terhadap hasil perencanaan/perancangan/pengembangan juga dapat dilakukan penelitian evaluasi yang hasilnya juga akan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan.
  • 27. RAGAM PENELITIAN MENURUT BIDANG ILMU  Secara umum, ilmu-ilmu dapat dibedakan antara ilmu-ilmu dasar dan ilmu-ilmu terapan.  Termasuk kelompok ilmu dasar, antara lain ilmu-ilmu yang dikembangkan di fakultas-fakultas (Mathematika, Fisika, Kimia, Geofosika), Biologi, dan Geografi.  Kelompok ilmu terapan meliputi antara lain: ilmu-ilmu teknik, ilmu kedokteran, ilmu teknologi pertanian, ilmu ekonomi, dll.  Ilmu-ilmu dasar dikembangkan lewat penelitian yang biasa disebut sebagai “penelitian dasar” (basic research), sedangkan penelitian terapan (applied research) menghasilkan ilmu-ilmu terapan. Penelitian terapan (misalnya di bidang fisika bangunan) dilakukan dengan memanfaatkan ilmu dasar (misal: fisika).
  • 28. RAGAM PENELITIAN MENURUT PEMBENTUKAN ILMU  Ilmu dapat dibentuk lewat penelitian induktif atau penelitian deduktif. Secara sederhana, penelitian induktif adalah penelitian yang menghasilkan teori atau hipotesis, sedangkan penelitian deduktif merupakan penelitian yang menguji (mengetes) teori atau hipotesis (Buckley dkk., 1976: 21).
  • 29. RAGAM PENELITIAN MENURUT BENTUK DATA (kuantitatif atau kualitatif) Macam penelitian dapat pula dibedakan dari “bentuk” datanya, dalam arti data berupa data kuantitatif atau data kualitatif. Data kuantitatif diartikan sebagai data yang berupa angka yang dapat diolah dengan matematika atau statistik, sedangkan data kualitatif adalah sebaliknya (yaitu: datanya bukan berupa angka yang dapat diolah dengan matematika atau statistik).
  • 30. RAGAM PENELITIAN MENURUT PARADIGMA KEILMUAN Menurut Muhajir (1990), terdapat tiga macam paradigma keilmuan yang berkaitan dengan penelitian, yaitu : (1) Positivisme, (2) Rasionalisme, dan (3) Fenomenologi.
  • 32. RAGAM PENELITIAN MENURUT STRATEGI  Penelitian Opini  Penelitian Empiris  Penelitian Kearsipan  Penelitian Analitis
  • 33. Penelitian Opini Bila peneliti mencari pandangan atau persepsi orang-orang terhadap suatu permasalahan, maka ia melakukan penelitian opini. Orang-orang tersebut dapat merupakan kelompok atau perorangan (jadi domain-nya dapat berupa kelompok atau individual). Penelitian Empiris
  • 34. Penelitian Kearsipan “Arsip”, dalam hal ini, diartikan sebagai rekaman fakta yang disimpan. Kita bedakan tiga tipe arsip, yaitu: (1) primer, (2) sekunder, dan (3) fisik. Penelitian Analitis • Terdapat problema penelitian yang tidak dapat dipecahkan dengan penelitian opini, empiris atau kearsipan. • Penelitian analitis mendasarkan diri pada filsafat atau logika.
  • 35. Ragam Penelitian menurut Lain-lain (1) Ragam Penelitian menurut pendekatan-sumber: Arikunto (1998: 9-10) a. Penelitian dengan pendekatan longitudinal (satu obyek penelitian dilihat bergerak sejalan dengan waktu) b. Penelitian dengan pendekatan penampang-silang (cross-sectional—yaitu banyak obyek penelitian dilihat pada satu waktu yang sama).
  • 36. Ragam Penelitian menurut Lain-lain (2) Ragam Penelitian-sumber: Suryabrata (1983: 15-64) 1. Historis (membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif) 2. Deskriptif (membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu) 3. Perkembangan (menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu) 4. Kasus/Lapangan (mempelajari secara intensif latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu obyek) 5. Korelasional (mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasar koefisien korelasi) 6. Eksperimental sungguhan (menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan melakukan kontrol/kendali) 7. Eksperimental semu (mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi dapat diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan pengendalian) 8. Kausal-komparatif (menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen—dilakukan denganpengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi penyebab, sebagai pembanding) 9. Tindakan (mengembangkan ketrampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan langsung serta dikaji hasilnya).
  • 38. Ragam Penelitian & Syarat penelitian  Melihat banyak ragam penelitian dari berbagai sudut pandang dan dari berbagai pendapat para penulis, maka kita perlu hati-hati dalam menyebut ragam penelitian kita, karena dengan istilah yang sama tapi orang lain mungkin menangkap artinya secara berbeda.  Selain itu, perlu diperhatikan bahwa penelitian perlu dilakukan dengan syarat :  SISTEMATIK (menuruti prosedur tertentu, tidak ruwet), dan  OBYEKTIF (tidak subyektif, dengan sampel yang cukup, dipublikasikan agar dapat dievaluasi oleh kelompok pakar bidangnya/ peer) (Catatan: syarat menjadi peneliti yang baik meliputi antara lain: mampu berpikir sistematis, dan jujur)
  • 40. PROPOSAL  Proposal atau usulan penelitian diperlukan untuk mengawali suatu kegiatan penelitian  Proposal tersebut perlu dikaji atau dievaluasi oleh pembimbing penelitian
  • 41. UNSUR-UNSUR PROPOSAL PENELITIAN 1. Judul 2. Latar belakang & perumusan permasalahan (& keaslian penelitian, dan faedah yang dapat diharapkan) 3. Tujuan dan Lingkup penelitian 4. Tinjauan Pustaka/Landasan Teori 5. Hipotesis 6. Cara penelitian 7. Jadwal penelitian 8. Daftar Pustaka 9. Lampiran
  • 43. Judul, Latar belakang, dan Rumusan Permasalahan  Bagian pertama atau awal sebuah proposal dimulai dengan (1) judul, disusul dengan (2) latar belakang, (3) rumusan masalah, (4) keaslian penelitian, dan (5) faedah atau manfaat penelitian.
  • 44. Judul proposal penelitian  Judul merupakan gerbang pertama seseorang membaca sebuah proposal penelitian.  karena merupakan gerbang pertama, maka judul proposal penelitian perlu dapat menarik minat orang lain untuk membaca.  Judul perlu singkat tapi bermakna dan tentu saja harus jelas terkait dengan isinya. Judul karya ilmiah berbeda dengan judul novel atau semacamnya dalam hal kejelasan kaitannya dengan isi.
  • 45. Latar belakang  Mengapa kita memilih permasalahan ini?  Apakah ada opini independen yang menunjang diperlukannya penelitian ini?
  • 46. Rumusan permasalahan  Rumusan permasalahan perlu dituliskan secara singkat, jelas, mudah dipahami dan mudah dipertahankan  Tuliskanlah rumusan permasalahan sebagai kalimat terakhir dari bagian ini agar mudah dibaca (dan mudah dicari) bahasan lebih panjang lebar tentang cara-2 merumuskan permasalahan termuat di bab tersendiri.
  • 47. Keaslian penelitian  Dalam bagian ini, pada dasarnya, perlu kita tunjukkan (dengan dasar kajian pustaka) bahwa permasalahan yang akan kita teliti belum pernah diteliti sebelumnya. Tapi bila sudah pernah diteliti, maka perlu kita tunjukkan bahwa teori yang ada belum mantap dan perlu diuji kembali.  Kondisi sebaliknya juga berlaku, yaitu bila permasalahan tersebut sudah pernah diteliti dan teori yang ada telah dianggap mantap, maka kita perlu mengganti permasalahan (dalam arti: mencari judul lain).
  • 48. Faedah yang diharapkan  Dalam bagian ini perlu ditunjukkan manfaat atau faedah yang diharapkan dari penelitian ini untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan atau pembangunan negara.  Manfaat bagi ilmu pengetahuan dapat berupa penemuan/pengembangan teori baru atau pemantapan teori yang telah ada.  Bagi pembangunan negara, apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan langsung ke praktek nyata? atau bila tidak langsung, jalur atau batu-batu loncatannya apa saja?
  • 49. Tujuan dan Lingkup Penelitian 1. mengkaji (examine), mendeskripsikan (describe), atau menjelaskan (explain) suatu fenomena unik; 2. meluaskan generalisasi suatu temuan tertentu; 3. menguji validitas suatu teori; 4. menutup kesenjangan antar teori (penjelasan, explanasions) yang ada; 5. memberikan penjelasan terhadap bukti-bukti yang bertentangan; 6. memperbaiki metodologi yang keliru; 7. memperbaiki interpretasi yang keliru; 8. mengatasi kesulitan dalam praktek; 9. memperbarui informasi, mengembangkan bukti longitudinal (dari masa ke masa).
  • 50. Tinjauan Pustaka Menurut Castetter dan Heisler (1984), tinjauan pustaka berfungsi:  untuk mempelajari sejarah permasalahan penelitian (sehingga dapat ditunjukkan bahwa permasalahan tersebut belum pernah diteliti atau bila sudah pernah, teori yang ada belum mantap);  untuk membantu pemilihan cara penelitian (dengan belajar dari pengalaman penelitian sebelumnya);  untuk memahami kerangka atau latar belakang teoritis dari permasalahan yang diteliti (hasil pemahaman tersebut dituliskan tersendiri sebagai “Landasan Teori”);  untuk memahami kelebihan atau kekurangan studi-studi terdahulu (tidak semua penelitian menghasilkan temuan yang mantap);  untuk menghindarkan duplikasi yang tidak perlu (hasil fungsi ini dituliskan sebagai “Keaslian penelitian”);  untuk memberi penalaran atau alasan pemilihan permasalahan (hasil fungsi ini dituliskan sebagai “latar belakang”).
  • 51. Landasan Teori dan Hipotesis  Landasan teori merupakan satu set teori yang dipilih oleh peneliti sebagai tuntunan untuk mengerjakan penelitian lebih lanjut dan juga termasuk untuk menulis hipotesis.  Hipotesis memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara (dugaan) terhadap permasalahan yang diteliti.
  • 52. Hipotesis masih perlu diuji kebenarannya Menurut Borg dan Gall (dalam Arikunto, 1998: 70), penulisan hipotesis perlu mengikuti persayaratan sebagai berikut:  a) dirumuskan secara singkat tapi jelas;  b) dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih;  c) didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau peneliti yang terkait (tercantum dalam landasan teori atau tinjauan pustaka).
  • 53. Cara Penelitian dan Jadwal Penelitian Jadwal penelitian menguraikan kegiatan dan waktu yang direncanakan dalam: (a) tahap-tahap penelitian, (b) rincian kegiatan pada setiap tahap, dan (c) waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tiap tahap. Jadwal dapat dipresentasikan dalam bentuk tabel/matriks atau uraian narasi.
  • 54. Daftar Pustaka dan Lampiran  Daftar Pustaka memuat informasi pustaka- pustaka yang diacu dalam proposal penelitian.  Dalam daftar pustaka, biasanya, buku dan majalah tidak dipisahkan dalam daftar sendiri- sendiri.  Untuk penulisan daftar pustaka terdapat banyak corak tata penulisan— ikutilah petunjuk yang berlaku dan terapkan corak tersebut secara konsisten.
  • 55. Hubungan isi Prop – Isi Laporan M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
  • 56. Tugas 2  Copy Panduan Penulisan Usulan Penelitian dan Skripsi STIE ANINDYAGUNA Baca dan hayati untuk persiapan membuat proposal penelitian/Skripsi
  • 57. TAHAP- TAHAP PROSES PENELITIAN & PERUMUSAN PERMASALAHAN MODUL - 5
  • 58. TAHAP- TAHAP PROSES PENELITIAN  Mengidentifikasi Masalah  Membuat Hipotesis  Studi Literature  Mengidentifikasi dan Menamai Variabel  Membuat Definisi Operasional  Memanipulasi dan Mengontrol Variabel  Menyusun Desain Penelitian  Mengidentifikasi dan Menyusun Alat Observasi dan Pengukuran  Membuat Kuesioner dan Jadwal Interview  Melakukan Analisa Statistik  Menggunakan Komputer untuk Analisa Data  Menulis Laporan Hasil Penelitian
  • 59. Penemuan Permasalahan Permasalahan dapat diidentifikasikan sebagai kesenjangan antara fakta dengan harapan, antara tren perkembangan dengan keinginan pengembangan, antara kenyataan dengan ide.
  • 61. Cara-cara Formal Penemuan Permasalahan  Rekomendasi suatu riset. Biasanya, suatu laporan penelitian pada bab terakhir memuat kesimpulan dan saran. Saran (rekomendasi) umumnya menunjukan kemungkinan penelitian lanjutan atau penelitian lain yang berkaitan dengan kesimpulan yang dihasilkan. Saran ini dapat dikaji sebagai arah untuk menemukan permasalahan.  Analogi adalah suatu cara penemuan permasalahan dengan cara “mengambil” pengetahuan dari bidang ilmu lain dan menerapkannya ke bidang yang diteliti. Dalam hal ini, dipersyaratkan bahwa kedua bidang tersebut haruslah sesuai dalam tiap hal-hal yang penting.
  • 62. Cara-cara Formal Penemuan Permasalahan  Renovasi. Cara renovasi dapat dipakai untuk mengganti komponen yang tidak cocok lagi dari suatu teori.  Dialektik, dalam hal ini, berarti tandingan atau sanggahan.  Ekstrapolasi adalah cara untuk menemukan permasalahan dengan membuat tren (trend) suatu teori atau tren permasalahan yang dihadapi.  Morfologi adalah suatu cara untuk mengkaji kemungkinan- kemungkinan kombinasi yang terkandung dalam suatu permasalahan yang rumit, kompleks.  Dekomposisi merupakan cara penjabaran (pemerincian) suatu pemasalahan ke dalam komponen-komponennya.  Agregasi merupakan kebalikan dari dekomposisi.
  • 63. Cara-cara Informal Penemuan Permasalahan  Konjektur (naluriah). Seringkali permasalahan dapat ditemukan secara konjektur (naluriah), tanpa dasar- dasar yang jelas.  Fenomenologi. Banyak permasalahan baru dapat ditemukan berkaitan dengan fenomena (kejadian, perkembangan) yang dapat diamati.  Konsensus juga merupakan sumber untuk mencetuskan permasalahan.  Pengalaman. Tak perlu diragukan lagi, pengalaman merupakan sumber bagi permasalahan.
  • 64. Bentuk Rumusan Permasalahan 1. bentuk satu pertanyaan (question); 2. bentuk satu pertanyaan umum disusul oleh beberapa pertanyaan yang spesifik; 3. bentuk satu penyataan (statement) disusul oleh beberapa pertanyaan (question). 4. bentuk hipotesis; dan 5. bentuk pernyataan umum disusul oleh beberapa hipotesis.
  • 65. Pertanyaan:  “Seberapa pengaruh tingkat penghasilan pada perubahan fisik rumah perumahan KPR?”  “Faktor-faktor apa saja dan seberapa besar pengaruh masing-masing faktor pada persepsi penghuni terhadap desain rumah sub–inti?”
  • 66. Pernyataan  “Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa pengaruh tingkat penghasilan pada perubahan fisik rumah perumahan KPR.”  “Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja dan seberapa besar pengaruh masing-masing faktor pada persepsi terhadap desain rumah sub–inti.
  • 67. Karakteristik Rincian Permasalahan 1. Setiap rincian permasalahan haruslah merupakan satuan yang dapat diteliti (a researchable unit ). 2. Setiap rincian terkait dengan interpretasi data. 3. Semua rincian permasalahan perlu terintegrasi menjadi satu kesatuan permasalahan yang lebih besar (sistemik). 4. Rincian yang penting saja yang diteliti (tidak perlu semua rincian permasalahan diteliti) 5. Hindari rincian permasalahan yang pengatasannya tidak realistik.
  • 68. Contoh Rumusan Permasalahan  Di bawah ini diberikan beberapa contoh rumusan masalah, sebagai berikut:  “. . . . . . . permasalahan sebagai berikut: Apakah kepemimpinan mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja perusahaan, dan apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja perusahaan?”  “. . . . . . . . . dengan penelitian ini ingin diketahui faktor – faktor apa yang dapat mempengaruhi perilaku ibu – ibu dalam membeli produk X”.
  • 70. Tinjauan Pustaka mempunyai arti:  peninjauan kembali pustaka-pustaka yang terkait (review of related literature).  Relevan dengan permasalahan penelitian anda
  • 71. Kegunaan Tinjauan Pustaka  mengkaji sejarah permasalahan;  membantu pemilihan prosedur penelitian;  mendalami landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan;  mengkaji kelebihan dan kekurangan hasil penelitian terdahulu;  menghindari duplikasi penelitian; dan  menunjang perumusan permasalahan.
  • 72. Sumber-Sumber Pustaka 1) abstrak hasil penelitian 2) indeks 3) review 4) jurnal 5) buku referensi 6) Internet
  • 73. Indeks  Indeks menyediakan judul-judul buku yang disusun berdasarkan deskripsi utama masing-masing buku tetapi tidak menyediakan abstraknya,  misalnya Indeks Internet akan ditampilkan sebagai berikut: bagian heading (kepala berita) Internet, proxy server. Heading memberikan informasi pada kita buku mengenai Internet, hal utama yang dibahas ialah mengenai proxy server.
  • 74. Review  Review berisi tulisan-tulisan yang mensintesis karya- karya atau buku yang pernah ditulis dalam suatu periode waktu tertentu. Tulisan disusun berdasarkan topik dan isi.  Dalam review biasanya penulisnya memberikan perbandingan dan bahkan juga kritik terhadap buku atau karya yang direview oleh yang bersangkutan. Kadang penulis review juga memberikan kesimpulan alternatif kepada pihak pembaca yang tujuannya ialah agar pembaca dapat memperoleh pandangan yang berbeda dari buku yang dibacanya.
  • 75. Jurnal  Jurnal berisi tulisan-tulisan dalam satu bidang disiplin ilmu yang sama, misalnya ilmu manajemen dalam ilmu ekonomi atau teknik informatika dalam ilmu komputer.  Kegunaan utama jurnal ialah dapat digunakan sebagai sumber data sekunder karena pada umumnya tulisan-tulisan di jurnal merupakan hasil penelitian. Kita dapat juga menggunakan tulisan di jurnal sebagai bahan kutipan untuk referensi dalam penelitian kita sebagaimana buku-buku referensi.
  • 76. Buku referensi  Buku referensi berisi tulisan yang umum dalam disiplin ilmu tertentu. Ada baiknya kita memilih buku yang bersifat referensi bukn buku yang bersifat sebagai penuntun dalam menggunakan atau membuat sesuatu.  Buku referensi yang baik akan berisi tulisan yang mendalam mengenai topik tertentu dan disertai dengan teori-teori penunjangnya sehingga kita akan dapat mengetahui perkembangan teori dalam ilmu yang dibahas dalam buku tersebut.
  • 77. Cara Pencarian Pustaka  Manual  mengunjungi perpustakaan  tempat-tempat sumber informasi (BPS)  Online  http://www.google.com  http://www.yahoo.com  http://www.msn.com
  • 78. CARA MERUJUK  Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun  Jika terdapat dua pengarang, perujukan dilakukan dengan cara menyebut nama akhir kedua pengarang tersebut  Jika ada tiga pengarang atau lebih, penulisan rujukan dilakukan dengan cara menulis nama pertama dari pengarang tersebut diikuti dengan dkk. Atau et al.
  • 79. Penulisan Kutipan (Nama penulis yang diacu dalam uraian) Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian hanya disebutkan nama akhirya saja, dan kalau lebih dari 2 orang, hanya nama akhir penulis pertama yang dicantumkan dlikuti dengan dkk atau et al: a. Menurut Calvin (1978) ......... b. Pirolisis ampas tebu (Othmer dan Fernstrom, 1943) menghasilkan.... c. Bensin dapat dibuat dari metanol (Meisel dkk, 1976) ...Yang membuat tulisan pada contoh (c) berjumiah 4 orang, yaitu Meisel, S.L., McCullough, J.P., Leckthaler, C.H., dan Weisz, P.B.  Lebih lengkap Baca buku pedoman penulisan Skripsi STIE ANINDYAGUNA terbaru….!
  • 80. Merujuk Kutipan Langsung Kurang dari 40 kata  Nama pengarang disebut dalam teks secara terpadu :  Soebronto ( 1990 : 123 ) menyimpulkan “ ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar “  Nama pengarang disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman.  Kesimpulan dari penelitian ini adalah “ ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar “ (Soebronto, 1990 : 13 ).  Jika ada tanda kutip dalam kutipan digunakan tanda kutip tunggal.  Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ terdapat kecenderungan semakin banyak ‘ campur tangan ‘ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan ( Soewignyo, 1991 : 101 )
  • 81. Merujuk kutipan langsung 40 kata atau lebih Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, dimulai pada ketukan ke 6 dari garis tepi sebelah kiri, dan diketik dengan spasi tunggal : Smith ( 1990 : 276 ) menarik kesimpulan sebagai berikut : The “ placebo effect “, with had been verified in previous studies, disappeared when behavior were studied in the manner. Furthermore, the behavior ere never exhibited again, even when real drug well administered. Earlier studies were clearly premature in attributing the results to a placebo effect.
  • 82. Kutipan yang sebagian dihilangkan : “ Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah …. Diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru “ ( Manan, 1995 : 278 ) Jika ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan 4 titik : “ Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain …. Yang termasuk bagian manipulatif antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar “ (Asin, 1995 : 315 ) Nama pengarang disebut terpadu dalam teks : Salminin ( 1990 : 13 ) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat. Nama pengarang disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya : Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat ( Salimi, 1990 : 13 )
  • 83. Penulisan Daftar Pustaka  Dalam daftar pustaka, semua penulis harus dicantumkan namanya, dan tidak boleh hanya penulis pertama diambah dkk atau et al. saja. Contoh:  Meisei, S.L., McCullough, J.P., Leckthaler, C.H., dan Weisz, P.B., 1 976, .... Tidak boleh hanya:  Meisel, S.L. dkk atau Meisel, S.L. et al.  Lebih lengkap Baca buku pedoman penulisan Skripsi STIE ANINDYAGUNA terbaru….!
  • 84. Derajat kesarjanaan Derajat kesarjanaan tidak boleh dicantumkan (tanpa penulisan Gelar akademik atau profesi penulis)
  • 85. Pencarian Pustaka secara elektronis/on-line  Informasi ilmiah tersebut tersedia dari media seperti: CD-ROM (yang dibaca lewat komputer), pita rekaman suara, pita rekaman video, dan lewat internet.  Komponen dasar dari sitasi (pengacuan) pustaka adalah sebagai berikut: Nama akhir pengarang, Inisial. Tahun publikasi (bila ada). Judul karya. Judul tempat atau media informasi (tanggal informasi dikumpulkan dari media tersebut).
  • 86. Contoh penulisan daftar pustaka hasil penelusan online Contoh untuk situs FTP (File Transfer Protocol): Johnson, P. 1994. Tropical Indonesian Architecture ftp://indoarch.com/Pub/CCC94/johnson-p (22 Apr. 2000). Contoh untuk situs WWW (World Wide Web): Djunaedi, A. 2000. The History of Indonesian Urban Planning.. http://www.mpkd -ugm.ac.id/adj/riset99/ (18 Apr. 2000). Contoh untuk informasi lewat e -mail: Djunaedi, A. 22 Maret 2000. The urban pattern of some coastal cities in the northern Central Java.. research-news@ugm.ac.id (19 Apr. 2000).
  • 87. Kita Merujuk Metode pengutipan APA Style  Apa itu APA Style? (American Psychological Association) Bandingkan dengan BUKU PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI STIE ANINDYAGUNA!
  • 89. Ruang Lingkup Penelitian Manajemen Penelitian manajemen adalah penelitian yang umumnya dilakukan oleh akademisi yang mengkaji keilmuan manajemen seperti bisnis umum, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusia dan perilaku organisasi, sistem informasi manajemen, dan manajemen operasional. …… dan disini kita boleh mengkaji Manajemen Perhotelan, Manajemen Pariwisata…….
  • 90. Bisnis Umum  Peramalan Bisnis·  Trend Bisnis Dan Industri·  Inflasi dan Penentuan Harga·  Akuisisi·  Ekspor dan Perdagangan Internasional·  Studi Kelayakan Bisnis·  Profil Pelaku Bisnis yang Sukses·  Bisnis Pejabat·  Nilai Budaya  Bisnis Antar Suku·  Peranan Lembaga Konsumen
  • 91. Manajemen Pemasaran  Potensi Pasar·  Karakteristik Pasar·  Penjualan·  Strategi Pemasaran·  Inovasi produk ·  Pengaduan konsumen·  Perilaku Konsumen·  Image Konsumen·  Studi Kelayakan Pasar ·  Profil & Dinamika Konsumen·  Analisis Lokasi·  Studi Kelayakan Pasar·  Pengujian Pasar·  Segmentasi Pasar·  Produk Baru·  Saluran Distribusi·  Promosi·  Periklanan·  Multilevel Marketing ·  Franchising (Waralaba)·  Kepemimpinan Pasar·  Pelayanan·  Tingkat Penjualan·  Persaingan Pasar·  Respon akibat perubahan harga·  Elastisitas harga ·  Biaya setiap lini produk·  Angggaran promosi optimal·  Pengujian iklan yang kreatif·  Intensitas Grosir dan retail·
  • 92. Manajemen Keuangan  Anggaran  Sumber-sumber  Pembiayaan  Modal Kerja  Tingkat Bunga dan Resiko Kredit  Investasi  Biaya Modal  Portofolio  Penilaian Saham dan Obligasi  Analisis Biaya  Hasil Resiko  Rasio-Rasio Keuangan  Lembaga Keuangan  Implikasi Pajak  Merger dan Akuisisi
  • 93. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Perilaku Organisasi  Manajemen Mutu Terpadu  Motivasi dan Kepuasan Kerja  Gaya Kepemimpinan  Produktivitas Tenaga Kerja  Efektivitas Organizationa  Budaya & Komunikasi Organissi  Studi Gerak dan Waktu  Serikat Pekerja  Perilaku Karyawan  Loyalitas Kerja  Kinerja Supervisor  Sistem Penilaian Kerja  Pengambilan Keputusan  Penilaian Kinerja  Stress Kerja  Manajemen Konflik  Emotional Quetion·  Spritual Quetion  Desain Organisasi  Perubahan & Pengembangan Org  Rekruitment  Seleksi dan Penempatan  Sistem Kompensasi  Pengembangan Karir  Promosi  Mutasi  Kreativitas Manajemen  Model-Model Pola Kerja  Manajemen Partisipasi  Perbedaan Gender  Polusi dan Kesehatan Kerja  Pemberhentian
  • 94. Sistem Informasi Manajemen  Sistem Informasi Eksekutif  Sistem Komunikasi Bisnis  Sistem Dukungan Keputusan  Aliansi fungsi Sistem Informasi  Personel Sistem Informasi  Pengembangan Sistem Informasi  Jaringan Efektif MIS  Penggunaan Konsultan dlm Pembuatan Keputusan
  • 95. Manajemen Operasi dan Produksi  Sistem Produksi  Penentuan Lokasi  Plant layout  Prosedur Dan Metode Kerja  Mesin Dan Peralatan Produksi  Material Handling  Pemeliharaan (Maintenance)  Sistem Pergudangan  Pengendalian Persediaan  Pengendalian Material  Pengendalian Tenaga Kerja  Pengendalian Mutu  Statistical Quality Control
  • 96. Manajemen Perhotelan (HoReCa)  Hotel (Akomodasi)  Kantor Depan  Kamar  Restoran  Café dan bar  ………
  • 97. Manajemen Pariwisata  Objek dan daya tarik wisata  Biro perjalanan wisata  Wisatawan  ………
  • 98. Tugas 3 Tugas ini sekaligus sebagai bahan rancangan Tugas Akhir  Sifat tugas : Perorangan (Tidak boleh ada judul yang sama pada obyek penelitian yang sama)  Batas akhir pengumpulan tugas : paling lambat 1 (satu) minggu sebelum jadwal ujian akhir semester mata kuliah Metodologi Penelitian Sistematika Usulan Penelitian (Proposal) sebagai berikut : A. Judul Penelitian B. Latar Belakang Penelitian C. Perumusan Masalah D. Batasan Masalah E. Tujuan Penelitian F. Manfaat Penelitian G. Tinjauan Pustaka H. Metode Penelitian I. Daftar Pustaka
  • 100. Penulisan skripsi untuk semua jenis penelitian di sajikan dalam lima bab sebagai berikut:  Bab I : Pendahuluan  Bab II : Tinjauan Pustaka  Bab III : Metode Penelitian  Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan  Bab V : Kesimpulan dan Saran
  • 101. BAB I PENDAHULUAN  Latar Belakang Permasalahan  Rumusan Permasalahan  Tujuan dan Kegunaan Penelitian
  • 102. Latar Belakang Permasalahan  Latar Belakang Permasalahan merupakan penjelasan fenomena yang diamati dan menarik perhatian peneliti dan bukan merupakan alasan pemilihan judul.  Latar Belakang Penelitian apabila memungkinkan dapat didukung oleh data penunjang, yang dapat digali dari sumber utama dan/atau sumber kedua seperti Biro Pusat Statistik, hasil penelitian terdahulu, jurnal dan internet  Latar Belakang Penelitian memuat hasil penelitian terdahulu (dari jurnal) dengan menyebutkan sumber jurnal yang dipakai sebagai referensi.  Apabila perusahaan (sebagai sumber utama) belum menyajikan laporan keuangan, misalnya rasio keuangan (financial ratio), maka dalam Latar Belakang Penelitian disajikan minimal 3 periode atau tahun.
  • 103. Rumusan Permasalahan  Rumusan permasalahan disajikan secara singkat dalam bentuk kalimat tanya, yang isinya mencerminkan adanya permasalahan yang perlu dipecahkan atau adanya permasalahan yang perlu untuk dijawab.  Rumusan permasalahan merupakan inti penelitian, sehingga bisa dipakai pertimbangan menyusun judul dan hipotesis
  • 104. Tujuan dan Kegunaan Penelitian  Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian merupakan sasaran yang hendak dicapai oleh peneliti sebelum melakukan penelitian dan mengacu pada permasalahan. Berikut ini beberapa contoh cara pengungkapan tujuan penelitian yang umumnya diawali dengan kalimat tujuan penelitian adalah untuk …………. atau penelitian ini bertujuan untuk …………………dan sebagainya.  Kegunaan Penelitian: Kegunaan penelitian, menguraikan kontribusi yang diharapkan dari hasil penelitian itu sendiri.
  • 105. BAB II TINJAUAN PUSTAKA  Kerangka teori sebaiknya menggunakan acuan yang berhubungan dengan permasalahan yg diteliti dan acuan- 2 yg berupa hasil penelitian terdahulu (bisa disajikan di Bab II atau dibuat sub-bab tersendiri)  Hipotesis Penelitian Jika penelitian bersifat korelasional maka :  Hipotesis penelitian beraspek empiris disajikan pada akhir bab II dalam sub-sub tersendiri dengan memperhatikan teori pendukungnya, sedangkan hipotesis penelitian beraspek statistik disajikan dalam bab III.  Apabila analisis data (akhir bab IV) direncanakan tidak untuk menganalisis data secara luas baik masalah utama (mayor) maupun bagian-bagiannya (minor) maka dalam hipotesis tidak perlu dicantumkan hipotesis mayor dan minor.  Hipotesis harus berlandaskan teori, jika ingin mengubah harus mencantumkan alasan mengapa merubah teori tersebut.
  • 106. BAB III METODE PENELITIAN  Jenis Penelitian  Variabel dan Pengukuran  Populasi dan Sampel  Metode Pengumpulan Data  Metode Analisis
  • 107. JENIS PENELITIAN Penelitian bisa bersifat kuantitaif maupun kualitatif, misalnya:  Historis;  Deskriptif;  Perkembangan;  Kasus dan penelitian lapangan;  Korelasional;  Kausal komparatif;  Eksperimen murni;  Eksperimen semu;  Kaji tindak.
  • 108. Pemilihan jenis penelitian dilakukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut :  Daya tarik permasalahan;  Kesesuaian dengan kemampuan dan latar belakang pendidikan;  Tersedianya alat dan kondisi kerja;  Kesesuaian dengan kemampuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan;  Kesesuaian dengan waktu, tenaga dan biaya;  Resiko kegagalan.
  • 109. Variabel dan Pengukuran  “Perubah (Variable) merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.” ( Sugiyono, 2003, 32)  Peubah harus terukur
  • 110. Populasi dan Sampel  “Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian dilakukan.” (Santoso & Tjiptono, 2002, 79)  “Sampel adalah semacam miniatur (mikrokosmos) dari populasinya” (Santoso & Tjiptono, 2002, 80)
  • 111. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data misalnya :  “Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan telpon.  Kuesioner (angket) dapat dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.  Observasi merupakan suatu proses yang komplek , suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses- proses pengamatan dan ingatan.” (Sugiyono, 2003, 130-141)
  • 112. Metode Analisis  Metode analisis disesuaikan dengan Rumusan Permasalahan pada Bab I  Jika metode analisis menggunakan regresi dengan Ordinary Least Square (OLS) Estimators, maka uji asumsi klasik harus dilakukan. Lihat buku "Ekonometrika Dasar" oleh Damodar Gujarati alih bahasa Sumarno Zain, 2000.
  • 113. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN a. Penyajian Data Pada sub bab ini dipaparkan data yang ada relevansinya dengan topik skripsi. b. Analisis Data dan Interpretasi
  • 114. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Kesimpulan menjelaskan butir-butir temuan (hasil penelitian dan bahasan) yang disajikan secara singkat dan jelas. 2. Saran Saran-saran merupakan himbauan kepada instansi terkait maupun peneliti berikutnya yang berdasarkan pada hasil temuan. Saran sebaiknya selaras dengan topik penelitian
  • 115. Lampiran: Lampiran: memuat hal-hal atau informasi yang mendukung bab-bab sebelumnya, misalnya: data (hasil Questionaire, data time series), Laporan Keuangan perusahaan (Neraca, R/L dsb), informasi yang terkait dengan hasil (misal: olahan komputer, diskripsi , hasil uji validitas dan reliabilitas) dsb. Daftar Pustaka Lihat penjelasan Modul sebelumnya
  • 117. Definisi  “Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian dilakukan.” (Santoso & Tjiptono, 2002, 79)  “Sampel adalah semacam miniatur (mikrokosmos) dari populasinya” (Santoso & Tjiptono, 2002, 80)
  • 118. Statistical Methods •Descriptive Statistics •Inferential Statistics Collecting and describing data. Making decisions based on sample data.
  • 119. Descriptive Statistics •Collect Data e.g. Survey •Present Data e.g. Tables and Graphs •Characterize Data e.g. Mean n x i  A Characteristic of a: Population is a Parameter Sample is a Statistic.
  • 120. Inferential Statistics •Estimation •Hypothesis Testing Making decisions concerning a population based on sample results.
  • 121. Types of Data Categorical Discrete Continuous Numerical Data
  • 122. Data Sources Primary Data Collection Secondary Data Compilation Observation Experimentation Survey Print or Electronic
  • 123. Quota Types of Sampling Methods Samples Non-Probability Samples Judgement Chunk Probability Samples Simple Random Systematic Stratified Cluster
  • 124. Probability Samples Probability Samples Simple Random Systematic Stratified Cluster Subjects of the sample are chosen based on known probabilities.
  • 125. Simple Random Samples •Every individual or item from the target frame has an equal chance of being selected. •Selection may be with replacement or without replacement. • One may use table of random numbers for obtaining samples.
  • 126. Systematic Samples • Decide on sample size: n • Divide population of N individuals into groups of k individuals: k = N/n • Randomly select one individual from the 1st group. • Select every k-th individual thereafter. N = 64 n = 8 k = 8 First Group
  • 127. Stratified Samples • Population divided into 2 or more groups according to some common characteristic. • Simple random sample selected from each. • The two or more samples are combined into one.
  • 128. Cluster Samples • Population divided into several “clusters”, each representative of the population. • Simple random sample selected from each. • The samples are combined into one. Population divided into 4 clusters.
  • 129. Types of Survey Errors •Coverage Error •Non Response Error •Sampling Error •Measurement Error Excluded from selection. Follow up on non responses. Chance differences from sample to sample. Bad Question!
  • 130. Skala Pengukuran  Ada empat tipe skala pengukuran dalam penelitian, yaitu : nominal, ordinal, interval dan ratio.
  • 131. Nominal  Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasikan obyek, individual atau kelompok; sebagai contoh mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area geografis.  Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas digunakan angka- angka sebagai symbol. Apabila kita menggunakan skala pengukuran nominal, maka statistik non-parametrik digunakan untuk menganalisa datanya.  Hasil analisa dipresentasikan dalam bentuk persentase.  Sebagai contoh kita mengklasifikasi variable jenis kelamin menjadi sebagai berikut: laki-laki kita beri simbol angka 1 dan wanita angka 2.
  • 132. Ordinal  Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu.  Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala nominal ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu yang memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang tetapi bukan berapa banyak kekurangan dan kelebihannya.  Jawaban pertanyaan berupa peringkat misalnya: sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju dapat diberi symbol angka 1, 2, 3, 4 dan 5. Angka-angka ini hanya merupakan simbol peringkat, tidak mengekspresikan jumlah.
  • 133. Interval  Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap.  Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan karaktersitik antara satu individu atau obyek dengan lainnya.  Skala pengukuran interval benar-benar merupakan angka.  Angka-angka yang digunakan dapat dipergunakan dapat dilakukan operasi aritmatika, misalnya dijumlahkan atau dikalikan. Untuk melakukan analisa, skala pengukuran ini menggunakan statistik parametric.
  • 134. Ratio  Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala nominal, ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut.  Nilai absoult nol tersebut terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu karakteristik yang sedang diukur.  Pengukuran ratio biasanya dalam bentuk perbandingan antara satu individu atau obyek tertentu dengan lainnya.
  • 135. Perhatikan Contoh berikut!!!!  Apakah saudara setuju dengan kenaikan harga BBM? 1. setuju 2. tidak setuju Termasuk skala pengukuran apakah pertanyaan diatas?……………
  • 136. Bagaimana dengan yang ini?  Bagaimana pendapat anda tentang kebijakan ekonomi pemerintah saat ini? 1) Sangat buruk, 2) Buruk, 3) Cukup, 4) Baik, 5) Sangat Baik Apakah ini skala nominal?……………
  • 137. Lalu yang ini?  Berapa kenaikan harga bahan pokok yang Saudara setujui? 1). 2 % 2). 4% 3). 6% 4). 8% 5).10% Apakah ini termasuk Skala Rasio?……………
  • 138. Bagaimana yang terakhir ini?  Berapa harga tiket kereta api Bandung – Jakarta yang Saudara inginkan untuk kelas bisnis dan eksekutif?  1). Rp.60.000 - Rp.40.000  2). Rp.80.000 - Rp.40.000  3). Rp.120.000 - Rp.40.000  Apakah ini skala interval atau ordinal?……………
  • 139. Contoh Questioner Name : Age : Sex : M/F Education : Departement NGO/University/Government/……… Address :
  • 140. Contoh Questioner Opportunities Strongly disagree (1) - Strongly agree (5) 1 2 3 4 5 Generating tourism business Employment Increasing family income Increasing value of village
  • 142. ?? Apa itu SPSS? Apa yang bisa dilakukan SPSS? Apa kesamaan SPSS dengan Microsoft Office Excel?
  • 143.  SPSS is a software package used for conducting statistical analyses, manipulating data, and generating tables and graphs that summarize data.  Statistical analyses range from basic descriptive statistics, such as averages and frequencies, to advanced inferential statistics, such as regression models, analysis of variance, and factor analysis  SPSS also contains several tools for manipulating data, including functions for recoding data and computing new variables as well as merging and aggregating datasets.  SPSS also has a number of ways to summarize and display data in the form of tables and graphs.
  • 144. SPSS for Windows consists of three different windows, each of which is associated with a particular SPSS file type  Two windows most frequently used in analyzing data in SPSS, the Data Editor and the Output Viewer windows.  In addition, the Syntax Editor and the use of SPSS command syntax is discussed briefly.  The Data Editor is the window that is open at start-up and is used to enter and store data in a spreadsheet format.
  • 145. SPSS for Windows consists of three different windows, each of which is associated with a particular SPSS file type  The Output Viewer opens automatically when you execute an analysis or create a graph using a dialog box or command syntax to execute a procedure. The Output Viewer contains the results of all statistical analyses and graphical displays of data.  The Syntax Editor is a text editor where you compose SPSS commands and submit them to the SPSS processor. All output from these commands will appear in the Output Viewer. This document focuses on the methods necessary for inputting, defining, and organizing data in SPSS.
  • 146. Starting SPSS  To start SPSS, go to the Start icon under Windows 95, Windows 98, Windows 2000, and Windows NT. You should find an SPSS icon under the Programs menu item.  You can also start SPSS by double-clicking on an SPSS file.
  • 147.
  • 148. DATA VIEW  Baris di dalam data view adalah nomor subjek  Kolom adalah banyaknya variabel
  • 149.
  • 150. VARIABLE VIEW  Baris di dalam variable view adalah variabel-variabel dari data,  Kolom adalah definisi dari tiap variabel
  • 151. INPUT DATA  Menginput data dapat dilakukan dengan memasukkan data secara langsung ke data editor dalam format SPSS maupun format lain (misal Micosoft Excel)  Untuk mengubah data yang sudah di-input dalam format lain menjadi format SPSS, dapat menggunakan copy-paste atau meng- import-nya dari SPSS
  • 152. DATA DALAM FORMAT SPSS  Memasukkan (entri) data dengan format SPSS dapat dilakukan langsung meng-entri datanya di data view  Atau dengan mendefinisikan dahulu variabelnya di variable view
  • 153. NAME  Adalah nama atau singkatan dari variabel  Nama atau singkatan variabel dibuat dalam huruf kecil (di bawah versi 11.0)  Karakter pertama harus huruf dan tidak menggunakan spasi
  • 154. TYPE  Umumnya yang digunakan adalah tipe NUMERIC (data berupa angka) dan STRING (data berupa huruf)  Untuk mengubah tipe variabel klik di pojok kanan kotak type  variable type
  • 155. WIDTH  Adalah banyaknya karakter dari data yang akan dientri  Berkaitan dengan COLUMNS
  • 156. DECIMALS  Adalah banyaknya angka desimal yang digunakan  Default angka desimal di SPSS adalah 2  Bila data (numeric) bilangan bulat, sebaiknya desimal dibuat 0 (nol)  untuk mengubah nilai desimal  klik di pojok kanan kotak
  • 157. LABEL  Adalah versi lengkap dari NAME, bisa banyak karakter  Bisa huruf besar dan menggunakan spasi  Sebaiknya dituliskan, terlebih bila akan variabel tersebut akan diolah lebih lanjut
  • 158. VALUES  Digunakan untuk meng-coding data NOMINAL  Untuk membuat coding suatu variabel  klik di pojok kanan kotak values  VALUE LABEL  Value untuk coding  Value Label untuk definisi value
  • 159. MISSING  Digunakan bila dalam data yang akan diolah terdapat datum yang tidak terisi atau tidak lengkap  Sebaiknya data yang akan diolah lengkap  Bila ada beberapa datum tidak terisi, pilih angka yang tertentu sebagai tanda missing values atau kosongkan saja
  • 160. COLUMN  Adalah lebar tempat nama karakter dari NAME  Besarnya minimal sama dengan besarnya nilai di WIDTH
  • 161. ALIGN  Sama seperti Align di Microsoft Word  Lebih baik terlihat apabila dibuat menjadi center, terutama untuk data berupa angka  Untuk mengubah menjadi Left/Centre/Right  Klik di pojok kanan kotak Align
  • 162. MEASURE  Adalah skala pengukuran dari variabel yang bersangkutan  Untuk mengubah skala pengukuran  klik di pojok kanan kotak scale  Skala pengukuran Interval dan Ratio dalam SPSS adalah SCALE