Bab 7 dokumen tersebut membahas tentang kompetensi dasar dan pemberian cuti pegawai. Cuti merupakan izin tidak masuk kerja dalam jangka waktu tertentu dengan alasan tertentu untuk menjamin kesegaran pegawai dan kepentingannya. Ada beberapa jenis cuti seperti cuti tahunan, cuti besar, cuti sakit, cuti bersalin, dan cuti lainnya.
3. KOPETENSI DASAR
3.16 Menerafkan Cuti Pegawai
4.16 Melaksanakan Pemberian Cuti Pegawai
4. PENGERTIAN
Kata cuti berasal dari bahasa Hindi, yaitu
chutti atau
dari bahasa Belanda, yaitu perlop (verlop) yang
memiliki arti
'ketidakhadiran secara sementara karena
alasan tertentu yang
mendapat keterangan dari pihak-pihak yang
terkait
Cuti merupakan izin yang diberikan kepada
pegawai untuk tidak masuk kerja dalam
jangka waktu tertentu dengan alasan tertentu.
5. PENGERTIAN MENURUT
Sastra Djatmika dan Marsono (1984: 96), cuti adalah tidak
masuk bekerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu
untuk menjamin kesegaran jasmani dan rohani serta untuk
kepentingan pegawai.
Sondang P. Siagian (1997: 163), cuti adalah hak setiap
pekerja dalam setiap tahun kerja, biasanya hak cuti, yaitu
selama dua belas hari kerja dan dalam kurun waktu tersebut
pegawai yang bersangkutan mendapat gaji penuh dan waktu
cuti itu diperhitungkan sebagai bagian masa aktif untuk
perhitungan pensiun.
Nainggolan (1989: 131), cuti adalah hak Pegawai Negeri Sipil
sehingga pelaksanaan cuti hanya dapat ditunda dalam
jangka waktu tertentu apabila kepentingan dinas mendesak.
Peraturan Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2017, cuti adalah keadaan tidak masuk
kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu.
6. 1. Menjamin kesegaran jasmani dan rohani
pegawai yang bersangkutan.
2. Kepentingan pegawai yang bersangkutan.
7. Menghilangkan rasa jenuh pada diri
karyawan/pegawai.
Membuat pegawai lebih produktif.
Mendapatkan inspirasi baru.
Menghilangkan stres.
Meningkatkan kesehatan mental.
8. Cuti tahunan,
yaitu berlaku bagi pegawai negeri yang sudah mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun secara terus-menerus. Pegawai negeri tersebut berhak
untuk cuti selama 12 (dua belas) hari kerja, pelaksanaan cuti tidak dapat dipecah-pecah, dan dapat dilaksanakan paling sedikit selama 3 (tiga) hari kerja.
Cuti besar,
yaitu dapat diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah bekerja sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun secara terus-menerus.
Cuti sakit,
yaitu PNS yang tidak mampu bekerja karena alasan kesehatan berhak atas cuti.
Cuti bersalin,
yaitu diberikan khusus kepada PNS/ASN wanita yang melahirkan.
Cuti karena alasan penting,
yaitu tidak masukkerja yang diizinkan karena alasan penting.
Cuti bersama,
yaitu jatah cuti bagi karyawan yang biasanya diberikan jika ada perayaan hari besar keagamaan. Khusus bagi perusahaan swasta, aturan ini berlaku dengan
memotong jatah cuti tahunan karyawan.
Cuti di luar tanggungan negara,
yaitu dapat diberikan kepada PNS yang telah bekerja sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun secara terus-menerus dan dapat dilakukan karena terdapat alasan-alasan
pribadi yang penting dan mendesak.