SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
Download to read offline
Pemuda Cerdas Geopolitik
Menghadapi Era Informasi
Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pemuda
Sabtu, 03 Agustus 2019
Warkop Sebatik Bulukumba, Sulawesi Selatan
Oleh : Mohamad Khaidir, SE.
Semua Bermula dari..
Kebangkitan Pemikiran
Mengapa Kebangkitan Pemikiran ?
GEOPOLITIK
Istilah geopolitik semula oleh pencetusnya, Frederich Ratzel (1944-
1904), diartikan sebagai ilmu bumi politik (Political Geography), Istilah
geopolitik dikembangkan dan diperluas lebih lanjut oleh Rudolf Kjellen
(1864-1922) dan Karl Haushofer (1869-1946) menjadi Geographical
Politic. Perbedaan kedua artian tersebut terletak pada fokus
perhatiannya.
Ilmu Bumi Politik (Political Geography) mempelajari fenomena geografi
dari aspek politik, sedangkan geopolitik (Geographical Politic)
mempelajari fenomena politik dari aspek geografi. Geopolitik dapat
diartikan sebagai Ilmu Bumi Politik Terapan (Applied Political
Geography)
Teori Geopolitik Fredefich Ratzel
Pokok-pokok teori Ratzel, disebut Teori Ruang, menyebutkan bahwa:
a. Pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan organisme (makhluk
hidup), yang memerlukan ruang hidup (lebensraum) cukup agar dapat turnbuh dengan subur
melalui proses lahir, tumbuh, berkembang,
mempertahankan hidup, menyusut, dan mati.
b. Kekuatan suatu negara harus marnpu mewadahi pertumbuhannya.
Makin luas ruang dan potensi geografi yang diternpati oleh kelompok
politik dalam arti kekuatan makin besar kemungkinan kelompok
politik itu tumbuh.
c. Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak
terlepas dari hukum alam. Hanya bangsa yang unggul saja yang dapat
bertahan hidup terus dan berlangsung.
d. Apabila ruang hidup negara sudah tidak dapat memenuhi keperluan,
ruang itu dapat dipeluas dengan mengubah batas-batas negara baik
secara damai maupun melalui jalan kekerasan atau perang.
Teori Geopolitik Rudolf Kjellen
Pokok-pokok teori Kjellen dengan tegas menyatakan
bahwa negara adalah
suatu organisme hidup. Pokok teori tersebut
terinspirasi oleh pendapat
Ratzel vang menyatakan bahwa negara adalah
suatu organisme yang
tunduk pada hukum biologi, sedangkan pokok teori
Ratzer mencoba
menerapkan metodologi biologi teori Evolusi Darwin
yang sedang popular
di Eropa pada akhir abad ke-l9 ke dalam teori
ruangnya.
Teori Geopolitik Karl Haushofer
Pokok-pokok teori Haushofer pada dasarnya menganut teori Kjellen dan bersifat
ekspansionis serta rasial, bahkan dicurigai sebagai teori yang menuju kepada
peperangan. Teori Haushofer berkembang di Jerman dan mempengaruhi Adolf Hitler.
Teori ini pun dikembangkan di Jepang dalam ajaran Hako Ichiu yang
dilandasi oleh semangat materialisme dan fasisme. Inti teori Haushofer adalah:
a) Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari
hukum alam.
b) Kekuasaan Imperium Daratan dapat mengejar kekuasaan Imperium Maritim untuk
menguasai pengawasan di laut.
c) Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika,
dan Asia Barat (Jerman dan Italia) serta Jepang di Asia Timur Raya. Geopolitik
adalah doktin negara yang menitikberatkan perhatian kepada soal strategi
perbatasan.
d) Ruang hidup bangsa dan tekanan kekuasaan ekonomi dan sosial yang rasial
mengharuskan pembagian baru dari kekayaan alam di dunia.
e) Geopolitik adalah landasan ilmiah bagi tindakan politik dalam perjuangan
mendapatkan ruang hidup.
Teori Geopolitik Sir Halford Mackinder
Pokok teori Mackinder menganut “konsep kekuatan
darat” dan mencetuskan Wawasan Benua. Teorinya
menyatakan : Barang siapa dapat menguasai “Daerah
Jantung”, yaitu Eurasia (Eropa dan Asia) akan dapat
menguasai “Pulau Dunia”, yakni Eropa, Asia, dan Afrika.
Barang siapa dapat menguasai pulau dunia akhirnya
dapat menguasai dunia.
Seharusnya..
1. Perspektif geopolitik menyadarkan makna
penting hidup bersama dalam ikatan
kebangsaan.
2. Perspektif geopolitik dapat menyatukan visi,
misi dan tujuan kita dalam melangsungkan
kehidupan bersama.
Indonesia Sebuah Negara Kepulauan
Zaman Kolonial Belanda
Di zaman colonial belanda, wilayah Indonesia berupa wilayah daratan
saja, sedangkan wilayah laut teritorial tidak pernah diukur. Kemudian
berdasarkan Ordonansi Tahun 1939 (Territoriale Zee en Maritieme
Kringen Ordonnantie 1939) lebar laut wilayah Hindia Belanda adalah
3 mil diukur dari garis air rendah di pantai setiap pulau. Dengan kata
lain, batas laut teritorial yang termaktub dalam Ordonansi 1939 itu
membagi wilayah daratan Indonesia dalam bagian-bagian terpisah
dengan teritorialnya sendiri-sendiri.
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
sebagai titik balik Bangsa Indonesia..
Deklarasi Djuanda
Sebagai sebuah wilayah berdaulat, pemerintah
Indonesia menyadari bahwa ketentuan
Ordonansi 1939 tidak sesuai dengan
kepentingan bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
pada tanggal 13 Desember 1957, pemerintah
Indonesia mengeluarkan pengumuman
mengenai wilayah perairan Indonesia yang
kemudian dikenal sebagai Deklarasi Djuanda.
Landasan Kontinen dan ZEE
Pada tanggal 17 februari 1969, pemerintah
Indonesia mengeluarkan Deklarasi tentang
Landasan Kontinen. Deklarasi tersebut kemudian
dikukuhkan dengan Undang-undang No.1 Tahun
1973 tentang Landasan Kontinen Indonesia. Apabila
disbanding isi deklarasi tahun 1957 dan tahun 1969,
perbedaannya terdapat pada sifat konsep
nusantara: konsep tahun 1957 merupakan konsep
kewilayahan, sedangkan konsep tahun 1969 lebih
merupakan konsep politik dan ketatanegaraan.
Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia
1. Pengertian dan Hakikat
Kata wawasan mengandung arti pandangan, tinjauan, penglihatan atau
tanggap inderawi, sedangkan istilah nusantara dipergunakan untuk
menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau
Indonesia yang terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera
Indonesia serta di antara benua Asia dan benua Australia. Untuk
membina dan menyelenggarakan kehidupan nasional, bangsa
Indonesia merumuskan suatu landasan visional yang dapat
membangkitkan kesadaran untuk menjamin persatuan dan kesatuan
dalam kebhinekaan yang menjadi cara pandang bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungannya. Landasan visional ini dikenal dengan
istilah Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional dan diberi
nama Wawasan Nusantara.
Wawasan Nusantara adalah geopolitik Indonesia, yang
diberi
pengertian sebagai cara pandang dan sikap bangsa
insonesia mengenai
diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai
strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah
dan tetap
menghargai serta menghormati kebhinekaan dalam
setiap aspek
kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
Latar Belakang Filosofi
Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia
dikembangkan berdasarkan latar belakang filosofi..
1. Falsafah Pancasila
Wawasan Nusantara dikembangkan berdasarkan
falsafah pancasila yang mengandung nilai-nilai
keimanan dan ketaqwaan, keadilan dan
keberadaban, persatuan dan kesatuan, musyawarah
untuk mencapai mufakat, serta kesejahteraan guna
menciptakan suasana damai dan tenteram menuju
kebahagiaan dan kelangsungan hidup bangsa dan
negara Indonesia dari generasi ke generasi.
2. Aspek Kewilayahan
Nusantara
Kondisi objektif geografi Indonesia terletak pada posisi
silang yang sangat strategis, dan memiliki karakteristik
yang berbeda dengan negara lain. Hal tersebut
menjadi aspek yang melatarbelakangi
pengembangan Wawasan Nusantara. Kondisi objektif
geografi Indonesia mengandung beraneka ragam
kekayaan alam baik yang di dalam maupun di atas
permukaan bumi, potensi di udara dan ruang
antariksa dan jumlah penduduk yang besar yang
terdiri atas berbagai suku yang masing-masing
memiliki budaya, adat istiadat/ tradisi, dan pola
kehidupan yang beraneka ragam.
3. Aspek Sosial Budaya
Wawasan Nusantara juga dikembangkan
berdasarkan kondisi objektif bangsa Indonesia yang
beraneka ragam budaya, adat istiadat, agama, dan
bahasa serta sistem masyarakat dan organisasi
kemasyarakatannya. Kepemilikan itu merupakan
warisan yang diterima secara emosional dan bersifat
mengikat secara kuat ke dalam, karena itu sangat
sensitive sifatnya. Faktor-faktor negatif secara sosial-
budaya dapat menimbulkan disintegrasi atau
perpecahan bangsa secara bersama-sama oleh
seluruh rakyat Indonesia, oleh karenanya harus
diupayakan untuk dihilangkan.
4. Aspek Kesejarahan
Bangsa Indonesia lahir di atas perjalanan sejarah
yang sangat panjang, sedangkan semangat
kebangsaan untuk menjadi bangsa merdeka ditandai
dengan lahirnya Organisasi Budi Utomo. Proklamasi 17
Agustus 1945 merupakan buah dari perjuangan yang
dilandasi semangat tersebut. Oleh karena itu
semangat kebangsaan yang telah dibangun susah
payah oleh generasi terdahulu seharusnya dapat
tetap dipelihara dan dipertahankan oleh generasi
saat ini.
Wawasan Nusantara dikembangkan berdasarkan
aspek kesejarahan atas dasar pengalaman sejarah
yang tidak menerima terulangnyaperpecahan
dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia.
Implementasi Wawasan Nusantara
Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin
pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang
senantiasa mendahulukan kepentingan negara.
1. Implementasi dalam kehidupan
politik
Menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang
sehat dan dinamis, mewujudkan pemerintahan
yang kuat, aspiratif, dipercaya.
2. Implementasi dalam kehidupan ekonomi
Menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar
menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan
dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil.
3. Implementasi dalam kehidupan sosial budaya
Menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui,
menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan sebagai
kenyataan yang hidup di sekitarnya dan merupakan karunia Sang
Pencipta.
4. Implementasi dalam kehidupan
pertahanan dan keamanan
Menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan
membentuk sikap bela negara pada setiap WNI.
Brain gym
OTONOMI DAERAH
Istilah otonomi berasal dari kata Latin authos yang berarti “sendiri”
dan nomos berarti “mengatur dan mengurus”. Beberapa penulis
memberi arti otonomi sebagai “zelwetgeving” atau pengaturan
perundang-undangan sendiri atau pemerintahan sendiri. Pengertian
otonomi berkaitan erat dengan pengertian sentralisasi dan
desentralisasi kekuasaan.
Sentralisasi adalah pola kenegaraan yang memusatkan seluruh
pengambilan keputusan politik, ekonomi, dan sosial di pemerintah
pusat. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan
oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan dalam sistem
NKRI.
Dalam penyerahan wewenang dari pemerintah
pusat kepada daerah terdapat beberapa bentuk
atau ketentuan sebagai berikut:
a. Dekonsentrasi, yaitu penyerahan wewenang
pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada
Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat dan atau
kepada instansi vertical di wilayah tertentu.
b. Tugas Pembantuan, yaitu penugasan dari
pemerintah pusat kepada daerah dan atau desa dan
dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/ kota
kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
Era Informasi
Revolusi Industri 1.0
Revolusi industri pertama adalah yang paling sering dibicarakan, yaitu proses yang dimulai dengan
ditemukannya lalu digunakannya mesin uap dalam proses produksi barang. Penemuan ini penting sekali,
karena sebelum adanya mesin uap, kita cuma bisa mengandalkan tenaga otot, tenaga air, dan tenaga angin
untuk menggerakkan apapun.
Masalahnya, tenaga otot amat terbatas. Misalnya, manusia, kuda, sapi dan tenaga-tenaga otot lainnya tidak
mungkin bisa mengangkat barang yang amat berat, bahkan dengan bantuan katrol sekalipun. Butuh istirahat
secara berkala untuk memulihkan tenaga tersebut, sehingga proses produksi kalau mau berjalan 24 jam sehari
membutuhkan tenaga.
Selain dengan otot, tenaga lain yang sering digunakan adalah tenaga air dan tenaga angin. Biasanya ini
digunakan di penggilingan. Untuk memutar penggilingan yang begitu berat, seringkali manusia menggunakan
kincir air atau kincir angin. Masalah utama dari dua tenaga ini adalah, kita tak bisa menggunakannya di mana
saja. Kita cuma bisa menggunakannya di dekat air terjun dan di daerah yang berangin.
Untuk tenaga angin, masalah tambahan adalah tenaga angin tak bisa diandalkan 24 jam sehari. Ada kalanya
benar-benar tak ada angin yang bisa digunakan untuk memutar kincir! Masalah ini juga muncul ketika tenaga
angin menjadi andalan transportasi internasional, yaitu transportasi laut. Sebagai gambaran, di era VOC, butuh
waktu sekitar 6 bulan untuk kapal dari Belanda untuk mencapai Indonesia, lalu 6 bulan lagi untuk berlayar dari
Indonesia ke Belanda. Artinya, kalau mau berlayar bolak balik Batavia-Amsterdam-Batavia, butuh waktu
setahun! Maklum, terkadang ada kalanya benar-benar tak ada angin di laut, terkadang ada angin tetapi
berlawanan dengan arah yang diinginkan.
Penemuan mesin uap yang jauh lebih efisien & murah dibandingkan mesin uap sebelumnya oleh James Watt di
tahun 1776 mengubah semua itu.
Penampakan mesin uap Watt, yang
menjadi pijakan untuk revolusi
industri pertama.
Revolusi Industri 2.0
• Revolusi industri pertama memang penting dan mengubah banyak hal. Namun,
yang tak banyak dipelajari adalah revolusi industri kedua yang terjadi di awal abad
ke-20. Saat itu, produksi memang sudah menggunakan mesin. Tenaga otot sudah
digantikan oleh mesin uap, dan kini tenaga uap mulai digantikan dengan tenaga
listrik. Namun, proses produksi di pabrik masih jauh dari proses produksi di pabrik
modern dalam satu hal: transportasi. Pengangkutan produk di dalam pabrik masih
berat, sehingga macam-macam barang besar, seperti mobil, harus diproduksi
dengan cara dirakit di satu tempat yang sama.
• Di akhir 1800-an, mobil mulai diproduksi secara massal. Namun, di pabrik mobil,
setiap mobil dirakit dari awal hingga akhir di titik yang sama. Semua komponen
mobil harus dibawa ke si tukang-perakit. Seorang tukang-perakit memroses barang
tersebut dari nol hingga produk jadi. Perhatikan foto di atas, yang merupakan foto
sebuah pabrik mobil sebelum industri 2.0. Setiap mobil akan dirakit oleh seorang
tukang yang “Generalis” yang memproses mobil tersebut dari awal hingga selesai,
dari merakit ban, pintu, setir, lampu, dst., sampai lengkap.
Revolusi Industri 3.0
• Setelah mengganti tenaga otot dengan uap, lalu produksi paralel dengan serial,
perubahan apa lagi yang bisa terjadi di dunia industri? Faktor berikutnya yang
diganti adalah manusianya. Setelah revolusi industri kedua, manusia masih
berperan amat penting dalam produksi barang-barang, seperti udah disebutkan
sebelumnya, ini adalah era industri!
• Revolusi industri ketiga mengubahnya. Setelah revolusi ini, abad industri pelan-
pelan berakhir, abad informasi dimulai. Kalau revolusi pertama dipicu oleh mesin
uap, revolusi kedua dipicu oleh ban berjalan dan listrik, revolusi ketiga dipicu oleh
mesin yang bergerak, yang berpikir secara otomatis: komputer dan robot.
• Komputer semula adalah barang mewah. Salah satu komputer pertama yang
dikembangkan di era Perang Dunia 2 sebagai mesin untuk memecahkan kode
buatan Nazi Jerman, yaitu komputer yang bisa diprogram pertama yang
bernama Colossus adalah mesin raksasa sebesar sebuah ruang tidur. Tidak punya
RAM, dan tidak bisa menerima perintah dari manusia melalui keyboard,
apalagi touchscreen, tapi melalui pita kertas. Komputer purba ini juga
membutuhkan listrik luar biasa besar: 8500 watt! Namun
kemampuannya tidak ada sepersejutanya smartphone yang ada di kantong
kebanyakan orang Indonesia saat ini.
Revolusi Industri 4.0
• Konsep “Industri 4.0” pertama kali digunakan di publik dalam pameran industri Hannover Messe di
kota Hannover, Jerman di tahun 2011. Dari peristiwa ini juga sebetulnya ide “Industri 2.0” dan
“Industri 3.0” baru muncul, sebelumnya cuma dikenal dengan nama “Revolusi Teknologi” dan
“Revolusi Digital”.
• Perhatikan, semua revolusi itu terjadi menggunakan revolusi sebelumnya sebagai dasar. Industri 2.0
takkan muncul selama kita masih mengandalkan otot, angin, dan air untuk produksi. Industri 3.0
intinya meng-upgrade lini produksi dengan komputer dan robot. Jadi, industri 4.0 juga pasti
menggunakan komputer dan robot ini sebagai dasarnya. Jadi, kemajuan apa saja yang muncul di
dunia komputer kita akhir-akhir ini?
• Pertama, kemajuan yang paling terasa adalah internet. Semua komputer tersambung ke sebuah
jaringan bersama. Komputer juga semakin kecil sehingga bisa menjadi sebesar kepalan tangan kita,
makanya kita jadi punya smartphone. Bukan cuma kita tersambung ke jaringan raksasa, kita jadinya
selalu tersambung ke jaringan raksasa tersebut. Inilah bagian pertama dari revolusi industri
keempat: “Internet of Things” saat komputer-komputer yang ada di pabrik itu tersambung ke
internet, saat setiap masalah yang ada di lini produksi bisa langsung diketahui saat itu juga oleh
pemilik pabrik, di manapun si pemilik berada!
Lalu Ke Mana Arah kita selanjutnya ?
Sebagai Pemuda apa pendapat Anda ?
INDONESIA 5 BESAR DUNIA !!!

More Related Content

What's hot

PRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIA
PRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIAPRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIA
PRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIAsri Siti
 
Geopolitik Indonesia UI tatap muka 1
Geopolitik Indonesia UI tatap muka 1Geopolitik Indonesia UI tatap muka 1
Geopolitik Indonesia UI tatap muka 1Yani Antariksa
 
Geopolitik dan Wawasan Nusantara
Geopolitik dan Wawasan NusantaraGeopolitik dan Wawasan Nusantara
Geopolitik dan Wawasan NusantaraSuci Agustina
 
Bab 7 geopolitik dan geostrategi
Bab 7 geopolitik dan geostrategiBab 7 geopolitik dan geostrategi
Bab 7 geopolitik dan geostrategiTitikbudiarti
 
Makalah menanggapi pendapat/teori pakar
Makalah menanggapi pendapat/teori pakarMakalah menanggapi pendapat/teori pakar
Makalah menanggapi pendapat/teori pakaranggundiantriana
 
Dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik indonesia
Dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik indonesiaDinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik indonesia
Dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik indonesiaaulia maharani arianti
 
Sosftskill kewarganegaraan 1.
Sosftskill kewarganegaraan 1.Sosftskill kewarganegaraan 1.
Sosftskill kewarganegaraan 1.hildaangraeni
 
Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik IndonesiaWawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik IndonesiaUniversitas Diponegoro
 
Hakikat Konsep Geopolitik
Hakikat Konsep GeopolitikHakikat Konsep Geopolitik
Hakikat Konsep Geopolitiknoussevarenna
 
GEOPOLITIKA INDONESIA
GEOPOLITIKA INDONESIAGEOPOLITIKA INDONESIA
GEOPOLITIKA INDONESIAAnaiva Eds
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantaraAtik M
 
Ppt pkn geopolitik wisnu 1
Ppt pkn geopolitik wisnu 1Ppt pkn geopolitik wisnu 1
Ppt pkn geopolitik wisnu 1wisnuwms
 
Geopolitik indonesia sebagai ruang lingkup
Geopolitik indonesia sebagai ruang lingkupGeopolitik indonesia sebagai ruang lingkup
Geopolitik indonesia sebagai ruang lingkupJes Rahmat Eka Syahputra
 
11. wawasan nusantara
11. wawasan nusantara11. wawasan nusantara
11. wawasan nusantarayahya57
 

What's hot (20)

PRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIA
PRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIAPRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIA
PRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIA
 
Geopolitik Indonesia UI tatap muka 1
Geopolitik Indonesia UI tatap muka 1Geopolitik Indonesia UI tatap muka 1
Geopolitik Indonesia UI tatap muka 1
 
Geopolitik
GeopolitikGeopolitik
Geopolitik
 
wawasan nusantara
wawasan nusantara wawasan nusantara
wawasan nusantara
 
Geopolitik dan Wawasan Nusantara
Geopolitik dan Wawasan NusantaraGeopolitik dan Wawasan Nusantara
Geopolitik dan Wawasan Nusantara
 
9. wawasan nusantara
9. wawasan nusantara9. wawasan nusantara
9. wawasan nusantara
 
Bab 7 geopolitik dan geostrategi
Bab 7 geopolitik dan geostrategiBab 7 geopolitik dan geostrategi
Bab 7 geopolitik dan geostrategi
 
Makalah menanggapi pendapat/teori pakar
Makalah menanggapi pendapat/teori pakarMakalah menanggapi pendapat/teori pakar
Makalah menanggapi pendapat/teori pakar
 
Dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik indonesia
Dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik indonesiaDinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik indonesia
Dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik indonesia
 
geopolitik
 geopolitik geopolitik
geopolitik
 
Kelompok 7 (geopolitik)
Kelompok 7 (geopolitik)Kelompok 7 (geopolitik)
Kelompok 7 (geopolitik)
 
Sosftskill kewarganegaraan 1.
Sosftskill kewarganegaraan 1.Sosftskill kewarganegaraan 1.
Sosftskill kewarganegaraan 1.
 
Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik IndonesiaWawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
 
Hakikat Konsep Geopolitik
Hakikat Konsep GeopolitikHakikat Konsep Geopolitik
Hakikat Konsep Geopolitik
 
GEOPOLITIKA INDONESIA
GEOPOLITIKA INDONESIAGEOPOLITIKA INDONESIA
GEOPOLITIKA INDONESIA
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
Geopolitik
GeopolitikGeopolitik
Geopolitik
 
Ppt pkn geopolitik wisnu 1
Ppt pkn geopolitik wisnu 1Ppt pkn geopolitik wisnu 1
Ppt pkn geopolitik wisnu 1
 
Geopolitik indonesia sebagai ruang lingkup
Geopolitik indonesia sebagai ruang lingkupGeopolitik indonesia sebagai ruang lingkup
Geopolitik indonesia sebagai ruang lingkup
 
11. wawasan nusantara
11. wawasan nusantara11. wawasan nusantara
11. wawasan nusantara
 

Similar to GEOPOLITIK PEMUDA

BAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptx
BAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptxBAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptx
BAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptxcelvinsinaga2
 
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 1Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 1eli priyatna laidan
 
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanadithpwg
 
Wawasan Nusantara (pkn).pptx
Wawasan Nusantara (pkn).pptxWawasan Nusantara (pkn).pptx
Wawasan Nusantara (pkn).pptxstepvaniiqbaalksb
 
Pertahanan dan keamanan negara maritim
Pertahanan dan keamanan negara maritimPertahanan dan keamanan negara maritim
Pertahanan dan keamanan negara maritimNazela F
 
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021 (1).pptx
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021 (1).pptxMATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021 (1).pptx
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021 (1).pptxYuanitaAlmaghfira
 
7. BAB VII WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.ppt
7. BAB  VII WAWASAN NUSANTARA   SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.ppt7. BAB  VII WAWASAN NUSANTARA   SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.ppt
7. BAB VII WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptmuhammadsahir5
 
MATERI INISIASI TUTORIAL ONLINE KE 2 WAWASAN NUSANTARA.docx
MATERI INISIASI TUTORIAL ONLINE KE 2 WAWASAN NUSANTARA.docxMATERI INISIASI TUTORIAL ONLINE KE 2 WAWASAN NUSANTARA.docx
MATERI INISIASI TUTORIAL ONLINE KE 2 WAWASAN NUSANTARA.docxayiknina
 
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021.pdf
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021.pdfMATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021.pdf
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021.pdfhamdanabdilah
 
Menelusuri dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik
Menelusuri dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitikMenelusuri dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik
Menelusuri dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitikAriani Ghomaisha
 
Menelusuri dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik
Menelusuri dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitikMenelusuri dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik
Menelusuri dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitikAriani Ghomaisha
 
Menelusuri dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik
Menelusuri dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitikMenelusuri dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik
Menelusuri dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitikAriani Ghomaisha
 

Similar to GEOPOLITIK PEMUDA (20)

Makalah wawasan nusantara dalam globalisasi 2
Makalah  wawasan nusantara dalam globalisasi 2Makalah  wawasan nusantara dalam globalisasi 2
Makalah wawasan nusantara dalam globalisasi 2
 
BAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptx
BAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptxBAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptx
BAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptx
 
Makalah wawasan nusantara dalam globalisasi
Makalah  wawasan nusantara dalam globalisasiMakalah  wawasan nusantara dalam globalisasi
Makalah wawasan nusantara dalam globalisasi
 
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 1Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 1
 
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan
 
Bab 2 wawasan nusantara
Bab 2 wawasan nusantaraBab 2 wawasan nusantara
Bab 2 wawasan nusantara
 
Wawasan Nusantara (pkn).pptx
Wawasan Nusantara (pkn).pptxWawasan Nusantara (pkn).pptx
Wawasan Nusantara (pkn).pptx
 
MODUL 2.pptx
MODUL 2.pptxMODUL 2.pptx
MODUL 2.pptx
 
MODUL 2.pptx
MODUL 2.pptxMODUL 2.pptx
MODUL 2.pptx
 
9 wasantara
9 wasantara9 wasantara
9 wasantara
 
Pertahanan dan keamanan negara maritim
Pertahanan dan keamanan negara maritimPertahanan dan keamanan negara maritim
Pertahanan dan keamanan negara maritim
 
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021 (1).pptx
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021 (1).pptxMATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021 (1).pptx
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021 (1).pptx
 
7. BAB VII WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.ppt
7. BAB  VII WAWASAN NUSANTARA   SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.ppt7. BAB  VII WAWASAN NUSANTARA   SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.ppt
7. BAB VII WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.ppt
 
MATERI INISIASI TUTORIAL ONLINE KE 2 WAWASAN NUSANTARA.docx
MATERI INISIASI TUTORIAL ONLINE KE 2 WAWASAN NUSANTARA.docxMATERI INISIASI TUTORIAL ONLINE KE 2 WAWASAN NUSANTARA.docx
MATERI INISIASI TUTORIAL ONLINE KE 2 WAWASAN NUSANTARA.docx
 
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021.pdf
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021.pdfMATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021.pdf
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021.pdf
 
Materi
MateriMateri
Materi
 
Menelusuri dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik
Menelusuri dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitikMenelusuri dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik
Menelusuri dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik
 
Menelusuri dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik
Menelusuri dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitikMenelusuri dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik
Menelusuri dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik
 
Menelusuri dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik
Menelusuri dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitikMenelusuri dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik
Menelusuri dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik
 
Geopolitik
GeopolitikGeopolitik
Geopolitik
 

More from Mohamad Khaidir

Metode & Teknik Mengajar di sekolah pelosok
Metode & Teknik Mengajar di sekolah pelosokMetode & Teknik Mengajar di sekolah pelosok
Metode & Teknik Mengajar di sekolah pelosokMohamad Khaidir
 
Kepemimpinan MOMB Nurul Fikri Makassar 2019
Kepemimpinan MOMB Nurul Fikri Makassar 2019Kepemimpinan MOMB Nurul Fikri Makassar 2019
Kepemimpinan MOMB Nurul Fikri Makassar 2019Mohamad Khaidir
 
Dasar-dasar Public Speaking
Dasar-dasar Public SpeakingDasar-dasar Public Speaking
Dasar-dasar Public SpeakingMohamad Khaidir
 
Pemimpin Di Era Revolusi Teknologi 4.0
Pemimpin Di Era Revolusi Teknologi 4.0Pemimpin Di Era Revolusi Teknologi 4.0
Pemimpin Di Era Revolusi Teknologi 4.0Mohamad Khaidir
 
Islam, Pemuda, & Tanggungjawab Hari Ini
Islam, Pemuda, & Tanggungjawab Hari IniIslam, Pemuda, & Tanggungjawab Hari Ini
Islam, Pemuda, & Tanggungjawab Hari IniMohamad Khaidir
 
Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan Oktober 2016
Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan Oktober 2016Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan Oktober 2016
Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan Oktober 2016Mohamad Khaidir
 
Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan September 2016
Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan September 2016Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan September 2016
Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan September 2016Mohamad Khaidir
 
Presentase Promosi Doktoral Pak DR.Asmadi Weri, SH., MH.
Presentase Promosi Doktoral Pak DR.Asmadi Weri, SH., MH.Presentase Promosi Doktoral Pak DR.Asmadi Weri, SH., MH.
Presentase Promosi Doktoral Pak DR.Asmadi Weri, SH., MH.Mohamad Khaidir
 
Pemuda.. Maju..!!! Olahraga.. Jaya..!!! Salam Pemuda!!!
Pemuda.. Maju..!!! Olahraga.. Jaya..!!! Salam Pemuda!!!Pemuda.. Maju..!!! Olahraga.. Jaya..!!! Salam Pemuda!!!
Pemuda.. Maju..!!! Olahraga.. Jaya..!!! Salam Pemuda!!!Mohamad Khaidir
 

More from Mohamad Khaidir (20)

Urgensi Menulis
Urgensi MenulisUrgensi Menulis
Urgensi Menulis
 
Metode & Teknik Mengajar di sekolah pelosok
Metode & Teknik Mengajar di sekolah pelosokMetode & Teknik Mengajar di sekolah pelosok
Metode & Teknik Mengajar di sekolah pelosok
 
Kepemimpinan MOMB Nurul Fikri Makassar 2019
Kepemimpinan MOMB Nurul Fikri Makassar 2019Kepemimpinan MOMB Nurul Fikri Makassar 2019
Kepemimpinan MOMB Nurul Fikri Makassar 2019
 
Dasar-dasar Public Speaking
Dasar-dasar Public SpeakingDasar-dasar Public Speaking
Dasar-dasar Public Speaking
 
Pemimpin Di Era Revolusi Teknologi 4.0
Pemimpin Di Era Revolusi Teknologi 4.0Pemimpin Di Era Revolusi Teknologi 4.0
Pemimpin Di Era Revolusi Teknologi 4.0
 
Urgensi Sejarah
Urgensi SejarahUrgensi Sejarah
Urgensi Sejarah
 
Misi Generasi Milenial
Misi Generasi MilenialMisi Generasi Milenial
Misi Generasi Milenial
 
Urgensi Dakwah Kampus
Urgensi Dakwah KampusUrgensi Dakwah Kampus
Urgensi Dakwah Kampus
 
Islam, Pemuda, & Tanggungjawab Hari Ini
Islam, Pemuda, & Tanggungjawab Hari IniIslam, Pemuda, & Tanggungjawab Hari Ini
Islam, Pemuda, & Tanggungjawab Hari Ini
 
Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan Oktober 2016
Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan Oktober 2016Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan Oktober 2016
Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan Oktober 2016
 
Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan September 2016
Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan September 2016Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan September 2016
Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan September 2016
 
Presentase Promosi Doktoral Pak DR.Asmadi Weri, SH., MH.
Presentase Promosi Doktoral Pak DR.Asmadi Weri, SH., MH.Presentase Promosi Doktoral Pak DR.Asmadi Weri, SH., MH.
Presentase Promosi Doktoral Pak DR.Asmadi Weri, SH., MH.
 
Pemuda.. Maju..!!! Olahraga.. Jaya..!!! Salam Pemuda!!!
Pemuda.. Maju..!!! Olahraga.. Jaya..!!! Salam Pemuda!!!Pemuda.. Maju..!!! Olahraga.. Jaya..!!! Salam Pemuda!!!
Pemuda.. Maju..!!! Olahraga.. Jaya..!!! Salam Pemuda!!!
 
Urgensi membaca
Urgensi membacaUrgensi membaca
Urgensi membaca
 
Syumuliyyatul Islam
Syumuliyyatul IslamSyumuliyyatul Islam
Syumuliyyatul Islam
 
Urgensi Tarbiyah
Urgensi TarbiyahUrgensi Tarbiyah
Urgensi Tarbiyah
 
Teknik Persidangan
Teknik PersidanganTeknik Persidangan
Teknik Persidangan
 
Manajemen Isu & Aksi
Manajemen Isu & AksiManajemen Isu & Aksi
Manajemen Isu & Aksi
 
Ukhuwah
UkhuwahUkhuwah
Ukhuwah
 
Presentase Skripsi
Presentase SkripsiPresentase Skripsi
Presentase Skripsi
 

Recently uploaded

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

GEOPOLITIK PEMUDA

  • 1. Pemuda Cerdas Geopolitik Menghadapi Era Informasi Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pemuda Sabtu, 03 Agustus 2019 Warkop Sebatik Bulukumba, Sulawesi Selatan Oleh : Mohamad Khaidir, SE.
  • 5. GEOPOLITIK Istilah geopolitik semula oleh pencetusnya, Frederich Ratzel (1944- 1904), diartikan sebagai ilmu bumi politik (Political Geography), Istilah geopolitik dikembangkan dan diperluas lebih lanjut oleh Rudolf Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer (1869-1946) menjadi Geographical Politic. Perbedaan kedua artian tersebut terletak pada fokus perhatiannya. Ilmu Bumi Politik (Political Geography) mempelajari fenomena geografi dari aspek politik, sedangkan geopolitik (Geographical Politic) mempelajari fenomena politik dari aspek geografi. Geopolitik dapat diartikan sebagai Ilmu Bumi Politik Terapan (Applied Political Geography)
  • 6. Teori Geopolitik Fredefich Ratzel Pokok-pokok teori Ratzel, disebut Teori Ruang, menyebutkan bahwa: a. Pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan organisme (makhluk hidup), yang memerlukan ruang hidup (lebensraum) cukup agar dapat turnbuh dengan subur melalui proses lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup, menyusut, dan mati. b. Kekuatan suatu negara harus marnpu mewadahi pertumbuhannya. Makin luas ruang dan potensi geografi yang diternpati oleh kelompok politik dalam arti kekuatan makin besar kemungkinan kelompok politik itu tumbuh. c. Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam. Hanya bangsa yang unggul saja yang dapat bertahan hidup terus dan berlangsung. d. Apabila ruang hidup negara sudah tidak dapat memenuhi keperluan, ruang itu dapat dipeluas dengan mengubah batas-batas negara baik secara damai maupun melalui jalan kekerasan atau perang.
  • 7. Teori Geopolitik Rudolf Kjellen Pokok-pokok teori Kjellen dengan tegas menyatakan bahwa negara adalah suatu organisme hidup. Pokok teori tersebut terinspirasi oleh pendapat Ratzel vang menyatakan bahwa negara adalah suatu organisme yang tunduk pada hukum biologi, sedangkan pokok teori Ratzer mencoba menerapkan metodologi biologi teori Evolusi Darwin yang sedang popular di Eropa pada akhir abad ke-l9 ke dalam teori ruangnya.
  • 8. Teori Geopolitik Karl Haushofer Pokok-pokok teori Haushofer pada dasarnya menganut teori Kjellen dan bersifat ekspansionis serta rasial, bahkan dicurigai sebagai teori yang menuju kepada peperangan. Teori Haushofer berkembang di Jerman dan mempengaruhi Adolf Hitler. Teori ini pun dikembangkan di Jepang dalam ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat materialisme dan fasisme. Inti teori Haushofer adalah: a) Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam. b) Kekuasaan Imperium Daratan dapat mengejar kekuasaan Imperium Maritim untuk menguasai pengawasan di laut. c) Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika, dan Asia Barat (Jerman dan Italia) serta Jepang di Asia Timur Raya. Geopolitik adalah doktin negara yang menitikberatkan perhatian kepada soal strategi perbatasan. d) Ruang hidup bangsa dan tekanan kekuasaan ekonomi dan sosial yang rasial mengharuskan pembagian baru dari kekayaan alam di dunia. e) Geopolitik adalah landasan ilmiah bagi tindakan politik dalam perjuangan mendapatkan ruang hidup.
  • 9. Teori Geopolitik Sir Halford Mackinder Pokok teori Mackinder menganut “konsep kekuatan darat” dan mencetuskan Wawasan Benua. Teorinya menyatakan : Barang siapa dapat menguasai “Daerah Jantung”, yaitu Eurasia (Eropa dan Asia) akan dapat menguasai “Pulau Dunia”, yakni Eropa, Asia, dan Afrika. Barang siapa dapat menguasai pulau dunia akhirnya dapat menguasai dunia.
  • 10. Seharusnya.. 1. Perspektif geopolitik menyadarkan makna penting hidup bersama dalam ikatan kebangsaan. 2. Perspektif geopolitik dapat menyatukan visi, misi dan tujuan kita dalam melangsungkan kehidupan bersama.
  • 11. Indonesia Sebuah Negara Kepulauan Zaman Kolonial Belanda Di zaman colonial belanda, wilayah Indonesia berupa wilayah daratan saja, sedangkan wilayah laut teritorial tidak pernah diukur. Kemudian berdasarkan Ordonansi Tahun 1939 (Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonnantie 1939) lebar laut wilayah Hindia Belanda adalah 3 mil diukur dari garis air rendah di pantai setiap pulau. Dengan kata lain, batas laut teritorial yang termaktub dalam Ordonansi 1939 itu membagi wilayah daratan Indonesia dalam bagian-bagian terpisah dengan teritorialnya sendiri-sendiri.
  • 12. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 sebagai titik balik Bangsa Indonesia..
  • 13. Deklarasi Djuanda Sebagai sebuah wilayah berdaulat, pemerintah Indonesia menyadari bahwa ketentuan Ordonansi 1939 tidak sesuai dengan kepentingan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pada tanggal 13 Desember 1957, pemerintah Indonesia mengeluarkan pengumuman mengenai wilayah perairan Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Deklarasi Djuanda.
  • 14. Landasan Kontinen dan ZEE Pada tanggal 17 februari 1969, pemerintah Indonesia mengeluarkan Deklarasi tentang Landasan Kontinen. Deklarasi tersebut kemudian dikukuhkan dengan Undang-undang No.1 Tahun 1973 tentang Landasan Kontinen Indonesia. Apabila disbanding isi deklarasi tahun 1957 dan tahun 1969, perbedaannya terdapat pada sifat konsep nusantara: konsep tahun 1957 merupakan konsep kewilayahan, sedangkan konsep tahun 1969 lebih merupakan konsep politik dan ketatanegaraan.
  • 15. Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia 1. Pengertian dan Hakikat Kata wawasan mengandung arti pandangan, tinjauan, penglihatan atau tanggap inderawi, sedangkan istilah nusantara dipergunakan untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia serta di antara benua Asia dan benua Australia. Untuk membina dan menyelenggarakan kehidupan nasional, bangsa Indonesia merumuskan suatu landasan visional yang dapat membangkitkan kesadaran untuk menjamin persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang menjadi cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya. Landasan visional ini dikenal dengan istilah Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional dan diberi nama Wawasan Nusantara.
  • 16. Wawasan Nusantara adalah geopolitik Indonesia, yang diberi pengertian sebagai cara pandang dan sikap bangsa insonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
  • 17. Latar Belakang Filosofi Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia dikembangkan berdasarkan latar belakang filosofi..
  • 18. 1. Falsafah Pancasila Wawasan Nusantara dikembangkan berdasarkan falsafah pancasila yang mengandung nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan, keadilan dan keberadaban, persatuan dan kesatuan, musyawarah untuk mencapai mufakat, serta kesejahteraan guna menciptakan suasana damai dan tenteram menuju kebahagiaan dan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia dari generasi ke generasi.
  • 19. 2. Aspek Kewilayahan Nusantara Kondisi objektif geografi Indonesia terletak pada posisi silang yang sangat strategis, dan memiliki karakteristik yang berbeda dengan negara lain. Hal tersebut menjadi aspek yang melatarbelakangi pengembangan Wawasan Nusantara. Kondisi objektif geografi Indonesia mengandung beraneka ragam kekayaan alam baik yang di dalam maupun di atas permukaan bumi, potensi di udara dan ruang antariksa dan jumlah penduduk yang besar yang terdiri atas berbagai suku yang masing-masing memiliki budaya, adat istiadat/ tradisi, dan pola kehidupan yang beraneka ragam.
  • 20. 3. Aspek Sosial Budaya Wawasan Nusantara juga dikembangkan berdasarkan kondisi objektif bangsa Indonesia yang beraneka ragam budaya, adat istiadat, agama, dan bahasa serta sistem masyarakat dan organisasi kemasyarakatannya. Kepemilikan itu merupakan warisan yang diterima secara emosional dan bersifat mengikat secara kuat ke dalam, karena itu sangat sensitive sifatnya. Faktor-faktor negatif secara sosial- budaya dapat menimbulkan disintegrasi atau perpecahan bangsa secara bersama-sama oleh seluruh rakyat Indonesia, oleh karenanya harus diupayakan untuk dihilangkan.
  • 21. 4. Aspek Kesejarahan Bangsa Indonesia lahir di atas perjalanan sejarah yang sangat panjang, sedangkan semangat kebangsaan untuk menjadi bangsa merdeka ditandai dengan lahirnya Organisasi Budi Utomo. Proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan buah dari perjuangan yang dilandasi semangat tersebut. Oleh karena itu semangat kebangsaan yang telah dibangun susah payah oleh generasi terdahulu seharusnya dapat tetap dipelihara dan dipertahankan oleh generasi saat ini. Wawasan Nusantara dikembangkan berdasarkan aspek kesejarahan atas dasar pengalaman sejarah yang tidak menerima terulangnyaperpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia.
  • 22. Implementasi Wawasan Nusantara Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara.
  • 23. 1. Implementasi dalam kehidupan politik Menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis, mewujudkan pemerintahan yang kuat, aspiratif, dipercaya.
  • 24. 2. Implementasi dalam kehidupan ekonomi Menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil.
  • 25. 3. Implementasi dalam kehidupan sosial budaya Menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan yang hidup di sekitarnya dan merupakan karunia Sang Pencipta.
  • 26. 4. Implementasi dalam kehidupan pertahanan dan keamanan Menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela negara pada setiap WNI.
  • 28. OTONOMI DAERAH Istilah otonomi berasal dari kata Latin authos yang berarti “sendiri” dan nomos berarti “mengatur dan mengurus”. Beberapa penulis memberi arti otonomi sebagai “zelwetgeving” atau pengaturan perundang-undangan sendiri atau pemerintahan sendiri. Pengertian otonomi berkaitan erat dengan pengertian sentralisasi dan desentralisasi kekuasaan. Sentralisasi adalah pola kenegaraan yang memusatkan seluruh pengambilan keputusan politik, ekonomi, dan sosial di pemerintah pusat. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem NKRI.
  • 29. Dalam penyerahan wewenang dari pemerintah pusat kepada daerah terdapat beberapa bentuk atau ketentuan sebagai berikut: a. Dekonsentrasi, yaitu penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat dan atau kepada instansi vertical di wilayah tertentu. b. Tugas Pembantuan, yaitu penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah dan atau desa dan dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/ kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
  • 31. Revolusi Industri 1.0 Revolusi industri pertama adalah yang paling sering dibicarakan, yaitu proses yang dimulai dengan ditemukannya lalu digunakannya mesin uap dalam proses produksi barang. Penemuan ini penting sekali, karena sebelum adanya mesin uap, kita cuma bisa mengandalkan tenaga otot, tenaga air, dan tenaga angin untuk menggerakkan apapun. Masalahnya, tenaga otot amat terbatas. Misalnya, manusia, kuda, sapi dan tenaga-tenaga otot lainnya tidak mungkin bisa mengangkat barang yang amat berat, bahkan dengan bantuan katrol sekalipun. Butuh istirahat secara berkala untuk memulihkan tenaga tersebut, sehingga proses produksi kalau mau berjalan 24 jam sehari membutuhkan tenaga. Selain dengan otot, tenaga lain yang sering digunakan adalah tenaga air dan tenaga angin. Biasanya ini digunakan di penggilingan. Untuk memutar penggilingan yang begitu berat, seringkali manusia menggunakan kincir air atau kincir angin. Masalah utama dari dua tenaga ini adalah, kita tak bisa menggunakannya di mana saja. Kita cuma bisa menggunakannya di dekat air terjun dan di daerah yang berangin. Untuk tenaga angin, masalah tambahan adalah tenaga angin tak bisa diandalkan 24 jam sehari. Ada kalanya benar-benar tak ada angin yang bisa digunakan untuk memutar kincir! Masalah ini juga muncul ketika tenaga angin menjadi andalan transportasi internasional, yaitu transportasi laut. Sebagai gambaran, di era VOC, butuh waktu sekitar 6 bulan untuk kapal dari Belanda untuk mencapai Indonesia, lalu 6 bulan lagi untuk berlayar dari Indonesia ke Belanda. Artinya, kalau mau berlayar bolak balik Batavia-Amsterdam-Batavia, butuh waktu setahun! Maklum, terkadang ada kalanya benar-benar tak ada angin di laut, terkadang ada angin tetapi berlawanan dengan arah yang diinginkan. Penemuan mesin uap yang jauh lebih efisien & murah dibandingkan mesin uap sebelumnya oleh James Watt di tahun 1776 mengubah semua itu.
  • 32. Penampakan mesin uap Watt, yang menjadi pijakan untuk revolusi industri pertama.
  • 33. Revolusi Industri 2.0 • Revolusi industri pertama memang penting dan mengubah banyak hal. Namun, yang tak banyak dipelajari adalah revolusi industri kedua yang terjadi di awal abad ke-20. Saat itu, produksi memang sudah menggunakan mesin. Tenaga otot sudah digantikan oleh mesin uap, dan kini tenaga uap mulai digantikan dengan tenaga listrik. Namun, proses produksi di pabrik masih jauh dari proses produksi di pabrik modern dalam satu hal: transportasi. Pengangkutan produk di dalam pabrik masih berat, sehingga macam-macam barang besar, seperti mobil, harus diproduksi dengan cara dirakit di satu tempat yang sama. • Di akhir 1800-an, mobil mulai diproduksi secara massal. Namun, di pabrik mobil, setiap mobil dirakit dari awal hingga akhir di titik yang sama. Semua komponen mobil harus dibawa ke si tukang-perakit. Seorang tukang-perakit memroses barang tersebut dari nol hingga produk jadi. Perhatikan foto di atas, yang merupakan foto sebuah pabrik mobil sebelum industri 2.0. Setiap mobil akan dirakit oleh seorang tukang yang “Generalis” yang memproses mobil tersebut dari awal hingga selesai, dari merakit ban, pintu, setir, lampu, dst., sampai lengkap.
  • 34. Revolusi Industri 3.0 • Setelah mengganti tenaga otot dengan uap, lalu produksi paralel dengan serial, perubahan apa lagi yang bisa terjadi di dunia industri? Faktor berikutnya yang diganti adalah manusianya. Setelah revolusi industri kedua, manusia masih berperan amat penting dalam produksi barang-barang, seperti udah disebutkan sebelumnya, ini adalah era industri! • Revolusi industri ketiga mengubahnya. Setelah revolusi ini, abad industri pelan- pelan berakhir, abad informasi dimulai. Kalau revolusi pertama dipicu oleh mesin uap, revolusi kedua dipicu oleh ban berjalan dan listrik, revolusi ketiga dipicu oleh mesin yang bergerak, yang berpikir secara otomatis: komputer dan robot. • Komputer semula adalah barang mewah. Salah satu komputer pertama yang dikembangkan di era Perang Dunia 2 sebagai mesin untuk memecahkan kode buatan Nazi Jerman, yaitu komputer yang bisa diprogram pertama yang bernama Colossus adalah mesin raksasa sebesar sebuah ruang tidur. Tidak punya RAM, dan tidak bisa menerima perintah dari manusia melalui keyboard, apalagi touchscreen, tapi melalui pita kertas. Komputer purba ini juga membutuhkan listrik luar biasa besar: 8500 watt! Namun kemampuannya tidak ada sepersejutanya smartphone yang ada di kantong kebanyakan orang Indonesia saat ini.
  • 35. Revolusi Industri 4.0 • Konsep “Industri 4.0” pertama kali digunakan di publik dalam pameran industri Hannover Messe di kota Hannover, Jerman di tahun 2011. Dari peristiwa ini juga sebetulnya ide “Industri 2.0” dan “Industri 3.0” baru muncul, sebelumnya cuma dikenal dengan nama “Revolusi Teknologi” dan “Revolusi Digital”. • Perhatikan, semua revolusi itu terjadi menggunakan revolusi sebelumnya sebagai dasar. Industri 2.0 takkan muncul selama kita masih mengandalkan otot, angin, dan air untuk produksi. Industri 3.0 intinya meng-upgrade lini produksi dengan komputer dan robot. Jadi, industri 4.0 juga pasti menggunakan komputer dan robot ini sebagai dasarnya. Jadi, kemajuan apa saja yang muncul di dunia komputer kita akhir-akhir ini? • Pertama, kemajuan yang paling terasa adalah internet. Semua komputer tersambung ke sebuah jaringan bersama. Komputer juga semakin kecil sehingga bisa menjadi sebesar kepalan tangan kita, makanya kita jadi punya smartphone. Bukan cuma kita tersambung ke jaringan raksasa, kita jadinya selalu tersambung ke jaringan raksasa tersebut. Inilah bagian pertama dari revolusi industri keempat: “Internet of Things” saat komputer-komputer yang ada di pabrik itu tersambung ke internet, saat setiap masalah yang ada di lini produksi bisa langsung diketahui saat itu juga oleh pemilik pabrik, di manapun si pemilik berada!
  • 36. Lalu Ke Mana Arah kita selanjutnya ? Sebagai Pemuda apa pendapat Anda ?
  • 37. INDONESIA 5 BESAR DUNIA !!!