SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
1. Moch. Rizqi Gumilang 135060400111015
2. Shabrina Arifah 135060400111016
3. Fisabella Rilamsari Putri 135060400111022
4. Olda Fadhillah A.R 135060400111026
5. Muh. Iqbal Banu S 135060400111030
6. Annida Lisyahadah 135060401111048
7. Yahya M. Aji 135060401111051
8. Gio Fonseca Asprilia 135060401111072
GEOPOLITIK
“Hijau merimbuni daratannya,
Biru lautan di sekelilingnya,
Itulah negeri Indonesia,
Negeri yang subur serta kaya raya,…”
“Indonesia” (Rhoma Irama)
Mukadimah
Pengertian
Geopolitik :
- mempelajari keterkaitan antara
kondisi geografis suatu negara
dan perumusan kebijakan
penyelenggaraan negara
ge·o·po·li·tik /géopolitik/ n 1 ilmu tt pengaruh faktor geografi thd ketatanegaraan;
2 kebijaksanaan negara atau bangsa sesuai dng posisi geografisnya
Berdasarkan fakta geografis dan sejarah, wilayah Indonesia
dipandang sebagai satu kesatuan. Pandangan atau wawasan nasional
Indonesia ini dinamakan Wawasan Nusantara sebagai konsepsi
geopolitik bangsa Indonesia.
Paham geopolitik bangsa Indonesia terumuskan dalam konsepsi
wawasan nusantara.
Soemiarno, 2005 6
Wawasan Nusantara
MENINJAU
Cara pandang bangsa Indonesia :
MENELITI
MENINJAU
MENGAMATI
MEMANDANGWAWAS
TINJAUAN
KONSEPSI PANDANGAN, CARA PANDANG
WAWASAN
Cara pandang suatu bangsa dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara.
Merupakan hasil perenungan kultural, historis, georafis/ruang
hidup, Idealisme, ideologi/falsafah, konstitusi, aspirasi, identitas,
integritas kelangsungan hidup dan perkembangan kehidupannya
serta kemampuannya/daya saingnya.
WAWASAN
NASIONAL
Tentang diri dan lingkungannya yang sarwa nusantara, dalam
lingkungan strategi yang dinamik, berdasarkan Pancasila & UUD 45.
Persatuan dan kesatuan untuk mencapai tujuan nasional.
WAWASAN
NUSANTARA
Latar belakang
Orang dan tempat tinggal tidak dapat dipisahkan ! Tidak dapat
dipisahkan rakyat dari bumi yang ada di bawah kakinya. Soekarno
Karena orang dan tempat tinggalnya tidak dapat dipisahkan, perebutan ruang
menjadi hal yang menimbulkan konflik antar antar manusia—individu, keluarga,
masyarakat, bangsa—hingga kini. Untuk dapat mempertahankan ruang hidupnya
bangsa harus mempunyai kesatuan cara pandang yang dikenal sebagai wawasan
nasional atau disebut geopolitik.
Konsep wawasan nasional setiap bangsa berbeda
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara kepulauan
2. Berada diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua lautan
(Lautan India dan Lautan Pasifik) sehingga menjadi nusa diantara laut
yang selanjutnya dinamakan Nusantara.
3. Keunikan lainnya adalah bahwa wilayah nusantara berada di Garis
Khatulistiwa dan diliwati oleh Geo Stationary Satelite Orbit (GSO).
Ruang hidup (geografi)
Profil (sejarah,
ideologi, budaya)
Wawasan Nasional
(Geopolitik)
Kenapa Geopolitik Indonesia dinamakan Wawasan Nusantara?
Dasar pemikiran
1. Falsafah Pancasila
2. Aspek Kewilayahan Nusantara
3. Aspek Sosial Budaya
1. Falsafah Pancasila
Nilai-nilai Pancasila mendasari pengembangan Wawasan nusantara,
a.l. gotong royong. Suatu nilai khas dari bangsa Indonesia. Gotong
royong merupakan kerja kolektif dari berbagai eleman masyarakat
yang bertujuan untuk kebaikan bersama. Nilai kemanusiaan
Indonesia juga menjadi dasar wawasan nusantara yang kemudian
melahirkan HAM. Dalam filsafat Pancasila juga mengedepankan
kepentingan masyarakat yang lebih luas harus lebih diutamakan,
tanpa mematikan kepentingan golongan. Selain itu, musyawarah
dilakukan untuk mencapai mufakat.
2. Aspek Kewilayahan Nusantara
Indonesia yang terdiri atas ribuan pulau, memiliki karakteristik
berbeda dengan negara lain. Pengaruh geografi merupakan suatu
fenomena yang mutlak diperhitungkan karena mengandung
beraneka ragam kekayaan alam (baik di dalam maupun di
permukaan bumi) dan jumlah penduduk yang besar. Dengan
demikian secara kontekstual kondisi geografi Indonesia mengandung
keunggulan sekaligus kelemahan/kerawanan. Kondisi ini perlu
diperhitungkan dan dicermati dalam perumusan geopolitik Indonesia
3. Aspek Sosial Budaya
Indonesia memiliki sekitar 300 kelompok etnis dan 748 bahasa Ibu. Tata kehidupan
nasional yang berhubungan dengan interaksi antargolongan masyarakat
mengandung potensi konflik yang besar, terlebih lagi kasadaran nasional masyarakat
masih relatif rendah dan jumlah masyarakat yang terdidik relatif terbatas
Kedudukan Geopolitik
a. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara; berkedudukan
sebagai landasan idiil.
b. Undang-undang Dasar (UUD) 1945 sebagai konstitusi negara; berkedudukan
sebagai landasan konstitusional.
c. Wawasan Nusantara (geopolitik) sebagai visi nasional; berkedudukan sebagai
landasan konsepsional.
d. Ketahanan Nasional (geostrategi) sebagai konsepsi nasional; berkedudukan
sebagai landasan konsepsional.
e. GBHN sebagai politik dan strategi nasional atau sebagai kebijaksanaan dasar
nasional; berkedudukan sebagai landasan operasional.
Fungsi Geopolitik
Dalam
menentukan
Kebijakan
Keputusan
Tindakan
Perbuatan
bagi penyelenggara negara di tingkat pusat
dan daerah maupun bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa, dan bernegara.
Sebagai:
• Pedoman
• Motivasi
• Dorongan
• Rambu-rambu
Tujuan Wawasan Nusantara
Hakekat tujuan wawasan nusantara adalah:
◦ Penjabaran tujuan nasional yang telah diselaraskan dengan kondisi, posisi dan
potensi geografi serta kebhinekaan budaya.
◦ Pedoman pola tindak dan pola pikir kebijaksanaan nasional
◦ Persatuan dan kesatuan dalam ke-bhinekaan.
Tercapainya tujuan nasional tersebut merupakan pancaran dari makin
meningkatnya rasa, pemahaman, dan semangat kebangsaan dalam jiwa bangsa
Indonesia sebagai hasil pemahaman dan penghayatan Wawasan Nusantara.
Peranan Wawasan Nusantara
1. Mewujudkan serta memelihara persatuan dan kesatuan yang serasi dan
selaras, segenap aspek kehidupan nasional.
2. Menumbuhkan rasa tanggung jawab atau pemanfaatan lingkungan-nya.
3. Menegakkan kekuasaan guna melindungi kepentingan nasional.
4. Merentang hubungan internasional dalam upaya ikut menegakkan
perdamaian dunia.
Perkembangan Teori Geopolitik
1. F. Ratzel (1844-1904) negara mirip organisme
2. R. Kjellen (1864-1922) negara adalah organisme
3. Karl Haushofer (1896-1946) teori ruang dan kekuatan : “Lebensrum” cukup
mengikuti hukum alam; swasembada / autarkhi. Implementasinya adalah
berupa pembagian wily ( Pan Regionalisme ) :
Pan Amerika (Monroe Doctrine, USA)
Pan Asia Timur (Doktrin Hoka I Chiu, Jepang)
Pan Rusia India (wily Asia Barat dan Eropa Timur, Rusia)
Pan Eropa Afrika (Eropa Barat - tidak termasuk Inggris dan Rusia, Jerman)
Teori Geopolitik Jerman
Teori Geopolitik Inggris
• Sir Walter Raleight (1554 – 1618) menekankan wawasan
maritim, yaitu penguasaan laut yang bertujuan untuk
menguasai perdagangan, pada akhirnya bertujuan akhir
terhadap penguasaan dunia, dan untuk itu diperlukan
keseriusan dalam pembangunan armada laut.
• Sir Halford Mackinder (1861 – 1947) penguasaan daerah-
daerah ’jantung’ dunia, dikenal dengan teori Daerah
Jantung. Untuk menguasai dunia, maka harus menguasai
daerah jantung sebab dunia terdiri dari 9/12 air, 2/12 pulau
dunia, dan 1/12 pulau.
Teori Geopolitik Amerika
• Alfred Thayer Mahan mengembangkan konsepsi Raleight dengan
mempertahankan & memanfaatkan sumber daya laut (kekuatan maritim).
• Guilio Douhet, lebih melihat kekuatan dirgantara dalam memenangkan
peperangan.
• Nicholas J. Spijkman terkenal dengan teori Daerah Batas, yaitu membagi
dunia dalam empat wilayah atau area :
1.Pivot area, mencakup wilayah daerah jantung
2.Offshore continent land, mencakup wily pantai benua Eropa-Asia
3.Oceanic Belt, mencakup wily pulau di luar Eropa-Asia, Afrika Selatan
4.New World, mencakup wilayah Amerika
Teori Geopolitik Indonesia
Bangsa Indonesia tidak dapat menerima rumusan Karl Haushofer dan rumusan-
rumusan lain yang pada prinsipnya sama karena bertentangan dengan Pancasila.
Wawasan Nusantara tidak mengandung unsur-unsur ekspansionisme maupun
kekerasan
Sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, teori yang dianut adalah:
Ruang Hidup bangsa terbatas wilayah yang diakui internasional
Setiap bangsa sama derajatnya
Setiap bangsa wajib menegakkan berdamaian dunia
Kekuatan bangsa :
1. Eksistensi, integrasi nasional
2. Kesejahteraan & kemakmuran rakyat bukan untuk kuasai negara lain
Isi wawasan Nusantara
1. Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam pembukaan UUD
1945 yang meliputi:
a. Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
b. Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yng bebas.
c. Pemerintaahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan bangsa dan ikutmmelaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Isi Wawasan Nusantara
2. Asas keterpaduan yang berciri manunggal, utuh dan menyeluruh
a) Satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup daratan, perairan dan
dirgantara secara terpadu.
b) Satu kesatuan politik dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta
satu ideologi dan identitas nasional.
c) Satu kesatuan sosial budaya atas dasar Bhineka Tunggal Ika.
d) Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan
asas kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.
e) Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu sistem terpadu
(sishankamrata).
f) Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan pembagian dan
hasil-hasilnya yang mencakup aspek kehidupan nasional.
Isi wawasan Nusantara
3. Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup Dua Segi, Batiniah dan
Lahiriah
a. Tata laku batiniah berdaasarkan falsafah bangsa yang membentuk sikap
mental bangsa yang memilki kekuatan batin.
b. Tata laku lahiriah merupakan kekuatan yang utuh, dalam arti kemanunggalan
kata dan karya, keterpaduan pembicaraan, pelaksanaan, pengawasan dan
pengadilan.
Sejarah Perkembangan
Asas negara kepulauan diperjuangkan oleh Bangsa Indonesia sejak
tahun 1957  Deklarasi Pemerintah RI (di-kenal sebagai Deklarasi
Juanda) disetujui bangsa lain tahun 1982 di Jamaica (UNCLOS)
kemudian RI meratifikasi dengan UU No. 17 Th. 1985
Bentuk Negara Berdasarkan Geografi
1. Negara Daratan (Land Lock Country)
2. Negara Berbatasan dengan laut
Negara Pantai (Coastal archipelago)
Negara Pulau (Oceanic archipelago)
Negara Kepulauan (Archipelago)
Merupakan suatu kesatuan utuh wilayah,
yang batas-batasnya ditentukan oleh laut, dalam lingkungan mana terdapat pulau-
pulau dan gugusan pulau-pulau
Atau
Merupakan gugusan pulau-pulau dengan perairan diantaranya dan angkasa di atasnya
sebagai kesatuan utuh, dengan unsur air sebagai penghubung.
Asas Negara Kepulauan (UNCLOS ps 46)
Deklarasi Juanda
Perubahan atas Ordonantie no. 442/1939 tentang TZMKO 1939
Diberlakukannya Point to point theory (12mil garis lurus dari titik terluar pulau terluar
atau baseline) tidak lagi low water line (contour line atau 3mil garis pantai)
Laut teritorial 12 mil laut antara 2 pulau
Memaknai tanah-air (nusantara)  Benua Maritim Indonesia
UNCLOS merupakan pengakuan bahwa Indonesia adalah Negara archipelago (maritim)
terbesar di dunia
Otonomi Daerah
Latar Belakang
Pelayanan dan pembinaan kepada rakyat tidak mungkin dilakukan dari Pusat saja. Oleh
karenanya wilayah negara dibagi atas daerah besar dan daerah kecil. Untuk keperluan
tersebut diperlukan asas dalam mengelola daerah.
Bentuk Otonomi
Desentralisasi : Pelayanan langsung kepada rakyat oleh Pemda, bukan pusat
Filosofi  Pemda ada karena ada rakyat yang dilayani
 Rakyat memberikan legitimasi
Output  Public goods & Public regulation
Dekonsentrasi : Tidak semua tugas-tugas teknis dapat dilaksanakan Pemda
Fungsional  kanwil/kandep
Terintergrasi  kepala wilayah
Otonomi daerah
Kewenangan daerah
UU No. 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah yang merupakan salah satu wujud
politik dan strategi nasional secara teoritis telah memberikan dua bentuk otonomi
kepada dua daerah yaitu otonomi terbatas bagi daerah propinsi dan otonomi luas bagi
daerah kabupaten/kota. Perbedaan antara UU yang lama dengan yang baru adalah:
1. UU yang lama, titik pandang kewenangannya dimulai dari pusat (central government
looking).
2. UU yang baru, titik pandang kewenangannya di mulai dari daerah (Local government
looking). UU No. 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah sesuai dengan tuntutan
reformasi yang mengharapkan adanya pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
untuk semua daerah yang pada gilirannya diharapkan dapat mewujudkan masyarakat
madani (civil society).
Yang patut diwaspadai bahwa semangat otonomi tidak menjurus pada
semangat pembentukan daerah berdasarkan etnik atau sub kultur. Pada
masa penjajahan Belanda wilayah kita terbagai atas dasar pembagaian sub
kultur dengan dibentuknya daerah Karesidenan. Otonomi dipandang sebagai
proses terselenggaranya distribusi kewenangan secara serasi dan proporsional
antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintahan kabupaten
dan kota dalam bingkai keutuhan negara-negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
12 PULAU TERLUAR RAWAN DIKUASAI NEGARA JIRAN
Studi Kasus
AMBALAT kembali mencuri perhatian. Kapal perang Malaysia berkali - kali melanggar teritori
Indonesia dan diusir armada angkatan laut kita. Ambalat adalah sebuah gugus pulau di sekitar
118.2558 Bujur Timur (BT)-118.254167 BT dan 2.56861 Lintang Utara (LU)- 3.79722 LU yang terletak
di perairan Laut Sulawesi, sebelah timur Pulau Kalimantan Timur. Sengketa Ambalat Indonesia-
Malaysia menyeruak karena klaim kepemilikan. Pada 2005, krisis Ambalat ditandai dengan show of
force kedua angkatan bersenjata, penembakan kapal nelayan kita oleh Malaysia, dan aneka aksi
demonstrasi mengecam Malaysia. Ambalat disebut sebagai wilayah Republik Indonesia (RI) sesuai
Undang-undang No 4 Tahun 1960 tentang Perairan RI yang telah sesuai dengan konsep hukum Negara
Kepulauan (Archipelagic State). Undang-undang ini telah diakui dalam Konvensi PBB tentang Hukum
Laut (United Nations Convention on the Law of the Sea/UNCLOS) ditetapkan dalam Konferensi III
PBB di Montego Boy, Jamaika, 10 Desember 1982. Konvensi ini kemudian diratifikasi oleh Indonesia
dengan Undang-undang No 17 Tahun 1985 tentang pengesahan UNCLOS.
Malaysia mengklaim Ambalat sebagai wilayah kedaulatannya sesuai dengan peta wilayah yang
dibuat Malaysia pada 1979. Peta itu didasarkan pada The Convention on The Territorial Sea and the
Contiguous zone 1958 dan The Continental Self Convention 1958. Peta Laut 1979 tersebut juga telah
memasukkan Pulau Sipadan dan Ligitan ke dalam wilayah Malaysia.
Analisa
-27 Oktober 1969  Perjanjian Tapal Batas Kontinental Indonesia - Malaysia, kedua negara masing-
masing melakukan ratifikasi pada 7 November 1969
-Malaysia mengeluarkan peta tahun 1979  masalah di Selat Singapura, Laut Cina Selatan, Laut
Sulawesi
-Kasus ini mencuat karena Pulau Sipadan dan Ligitan, juga berada di blok Ambalat, dinyatakan sebagai
bagian dari Malaysia oleh Mahkamah Internasional.
-Saling klaim atas lempeng benua (continental) shelf) dan ZEE di wilayah itu
-UNCLOS menguatkan Indonesia, dan melemahkan Malaysia
-Kandungan minyak dan gas bumi di Ambalat jika dieksploitasi mencapai Rp 4.200 triliun
-Perundingan bias mencapai puluhan tahun
-Pilihan solusi : Penggunaan cara-cara diplomasi pasal 33 Piagam PBB yakni melalui negosiasi, mediasi,
konsiliasi, arbritase, penyelesaian pengadilan, atau penyelesaian melalui agen-agen regional atau
cara-cara lain menurut pilihan masing-masing negara.
GEOPOLITIK

More Related Content

What's hot

Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukumImplementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukumnatal kristiono
 
Perkembangan Nasionalisme di Dunia
Perkembangan Nasionalisme di DuniaPerkembangan Nasionalisme di Dunia
Perkembangan Nasionalisme di DuniaWashfa Aulia
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaSyaiful Ahdan
 
Ppt pancasila sebagai etika politik
Ppt pancasila sebagai etika politikPpt pancasila sebagai etika politik
Ppt pancasila sebagai etika politikSuci Lintiasri
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaRiska Yuliatiningsih
 
Orde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiOrde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiNanda Aditasia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaWarnet Raha
 
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)Mitha Ye Es
 
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...Syaiful Ahdan
 
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Pancasila Sebagai Paradigma PembangunanPancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Pancasila Sebagai Paradigma PembangunanMiftakhul Jannah
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatRika Mouri
 
Geopolitik dan geostrategi
Geopolitik dan geostrategiGeopolitik dan geostrategi
Geopolitik dan geostrategiRisa Octaviani
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamchusnaqumillaila
 
Ppt silogisme.pptx [autosaved]
Ppt silogisme.pptx [autosaved]Ppt silogisme.pptx [autosaved]
Ppt silogisme.pptx [autosaved]Rika Ceriia
 

What's hot (20)

Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukumImplementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
 
Makalah "Geostrategi"
Makalah "Geostrategi"Makalah "Geostrategi"
Makalah "Geostrategi"
 
Perkembangan Nasionalisme di Dunia
Perkembangan Nasionalisme di DuniaPerkembangan Nasionalisme di Dunia
Perkembangan Nasionalisme di Dunia
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
 
Ppt pancasila sebagai etika politik
Ppt pancasila sebagai etika politikPpt pancasila sebagai etika politik
Ppt pancasila sebagai etika politik
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Geopolitik
GeopolitikGeopolitik
Geopolitik
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
 
Orde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiOrde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasi
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
 
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
 
Makalah wawasan nusantara dalam globalisasi
Makalah  wawasan nusantara dalam globalisasiMakalah  wawasan nusantara dalam globalisasi
Makalah wawasan nusantara dalam globalisasi
 
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Pancasila Sebagai Paradigma PembangunanPancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Tugas makalah ketahanan nasional
Tugas makalah ketahanan nasionalTugas makalah ketahanan nasional
Tugas makalah ketahanan nasional
 
Geopolitik dan geostrategi
Geopolitik dan geostrategiGeopolitik dan geostrategi
Geopolitik dan geostrategi
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
 
Ppt silogisme.pptx [autosaved]
Ppt silogisme.pptx [autosaved]Ppt silogisme.pptx [autosaved]
Ppt silogisme.pptx [autosaved]
 
Geopolitik
GeopolitikGeopolitik
Geopolitik
 

Viewers also liked

PRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIA
PRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIAPRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIA
PRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIAsri Siti
 
Kelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosial
Kelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosialKelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosial
Kelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosialFarmaSea
 
Pancasila sebagai kepribadian dan identitas nasional
Pancasila sebagai kepribadian dan identitas nasionalPancasila sebagai kepribadian dan identitas nasional
Pancasila sebagai kepribadian dan identitas nasionalWahyu Priyono
 
Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...
Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...
Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...Julaiha Probo Anggraini
 
Rule Of Law dan Hak Asasi Manusia
Rule Of Law dan Hak Asasi ManusiaRule Of Law dan Hak Asasi Manusia
Rule Of Law dan Hak Asasi ManusiaRapiika
 
Sistem filsafat pancasila
Sistem filsafat pancasilaSistem filsafat pancasila
Sistem filsafat pancasilaAdrian Ekstrada
 
Sejarah demokrasi di indonesia - tugas pkn
Sejarah demokrasi di indonesia - tugas pknSejarah demokrasi di indonesia - tugas pkn
Sejarah demokrasi di indonesia - tugas pkn_aima
 
Konstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukumKonstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukumHamdi Se-Abad
 
Komunikasi Politik : Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Komunikasi Politik : Sejarah Perkembangan Demokrasi di IndonesiaKomunikasi Politik : Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Komunikasi Politik : Sejarah Perkembangan Demokrasi di IndonesiaAgile Art
 
PPKN (Identitas Nasional)
PPKN (Identitas Nasional)PPKN (Identitas Nasional)
PPKN (Identitas Nasional)Eko Budi
 
Negara hukum dan ham
Negara hukum dan hamNegara hukum dan ham
Negara hukum dan hamOkta Milatina
 
2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negara2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negaraMardiah Ahmad
 
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...Umar Mukhtar
 

Viewers also liked (20)

geopolitik
 geopolitik geopolitik
geopolitik
 
PRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIA
PRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIAPRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIA
PRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIA
 
DEMOKRASI INDONESIA
DEMOKRASI INDONESIADEMOKRASI INDONESIA
DEMOKRASI INDONESIA
 
Ppt geostrategi
Ppt geostrategiPpt geostrategi
Ppt geostrategi
 
Geostrategi indonesia
Geostrategi indonesiaGeostrategi indonesia
Geostrategi indonesia
 
Geopolitik di indonesia
Geopolitik di indonesiaGeopolitik di indonesia
Geopolitik di indonesia
 
Kelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosial
Kelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosialKelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosial
Kelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosial
 
Pancasila sebagai kepribadian dan identitas nasional
Pancasila sebagai kepribadian dan identitas nasionalPancasila sebagai kepribadian dan identitas nasional
Pancasila sebagai kepribadian dan identitas nasional
 
Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...
Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...
Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...
 
Rule Of Law dan Hak Asasi Manusia
Rule Of Law dan Hak Asasi ManusiaRule Of Law dan Hak Asasi Manusia
Rule Of Law dan Hak Asasi Manusia
 
Sistem filsafat pancasila
Sistem filsafat pancasilaSistem filsafat pancasila
Sistem filsafat pancasila
 
Sejarah demokrasi di indonesia - tugas pkn
Sejarah demokrasi di indonesia - tugas pknSejarah demokrasi di indonesia - tugas pkn
Sejarah demokrasi di indonesia - tugas pkn
 
Konstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukumKonstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukum
 
Komunikasi Politik : Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Komunikasi Politik : Sejarah Perkembangan Demokrasi di IndonesiaKomunikasi Politik : Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Komunikasi Politik : Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia
 
PPKN (Identitas Nasional)
PPKN (Identitas Nasional)PPKN (Identitas Nasional)
PPKN (Identitas Nasional)
 
Negara hukum dan ham
Negara hukum dan hamNegara hukum dan ham
Negara hukum dan ham
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
Integrasi nasional
Integrasi nasional Integrasi nasional
Integrasi nasional
 
2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negara2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negara
 
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
 

Similar to GEOPOLITIK

BAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptx
BAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptxBAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptx
BAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptxcelvinsinaga2
 
Sosftskill kewarganegaraan 1.
Sosftskill kewarganegaraan 1.Sosftskill kewarganegaraan 1.
Sosftskill kewarganegaraan 1.hildaangraeni
 
Bab 7 geopolitik dan geostrategi
Bab 7 geopolitik dan geostrategiBab 7 geopolitik dan geostrategi
Bab 7 geopolitik dan geostrategiTitikbudiarti
 
Pemuda cerdas geopolitik menghadapi era informasi
Pemuda cerdas geopolitik menghadapi era informasiPemuda cerdas geopolitik menghadapi era informasi
Pemuda cerdas geopolitik menghadapi era informasiMohamad Khaidir
 
Materi TWK Geopolitik Indonesia.pptx
Materi TWK Geopolitik Indonesia.pptxMateri TWK Geopolitik Indonesia.pptx
Materi TWK Geopolitik Indonesia.pptxSriRahayuPutriDafris
 
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanadithpwg
 
Pendidikan Kadeham - Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Pendidikan Kadeham - Wawasan Nusantara dan Ketahanan NasionalPendidikan Kadeham - Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Pendidikan Kadeham - Wawasan Nusantara dan Ketahanan NasionalRhesa Theodore
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantaraAtik M
 
GEOPOLITIK NASIONAL.pptx
GEOPOLITIK NASIONAL.pptxGEOPOLITIK NASIONAL.pptx
GEOPOLITIK NASIONAL.pptxHerrySusanto46
 
Dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik indonesia
Dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik indonesiaDinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik indonesia
Dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik indonesiaaulia maharani arianti
 
Tugas kewarganegaraan geopolitik dan geostrategi prodi d iii 1 a
Tugas kewarganegaraan geopolitik dan geostrategi prodi d iii 1 aTugas kewarganegaraan geopolitik dan geostrategi prodi d iii 1 a
Tugas kewarganegaraan geopolitik dan geostrategi prodi d iii 1 aandhika perceka
 
Pkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantara
Pkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantaraPkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantara
Pkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantaraKartika Lukitasari
 

Similar to GEOPOLITIK (20)

Kelompok 7 (geopolitik)
Kelompok 7 (geopolitik)Kelompok 7 (geopolitik)
Kelompok 7 (geopolitik)
 
BAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptx
BAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptxBAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptx
BAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptx
 
Sosftskill kewarganegaraan 1.
Sosftskill kewarganegaraan 1.Sosftskill kewarganegaraan 1.
Sosftskill kewarganegaraan 1.
 
9 wasantara
9 wasantara9 wasantara
9 wasantara
 
Bab 7 geopolitik dan geostrategi
Bab 7 geopolitik dan geostrategiBab 7 geopolitik dan geostrategi
Bab 7 geopolitik dan geostrategi
 
Geopolitikkkkk
GeopolitikkkkkGeopolitikkkkk
Geopolitikkkkk
 
Pemuda cerdas geopolitik menghadapi era informasi
Pemuda cerdas geopolitik menghadapi era informasiPemuda cerdas geopolitik menghadapi era informasi
Pemuda cerdas geopolitik menghadapi era informasi
 
Makalah wawasan nusantara dalam globalisasi 2
Makalah  wawasan nusantara dalam globalisasi 2Makalah  wawasan nusantara dalam globalisasi 2
Makalah wawasan nusantara dalam globalisasi 2
 
Materi TWK Geopolitik Indonesia.pptx
Materi TWK Geopolitik Indonesia.pptxMateri TWK Geopolitik Indonesia.pptx
Materi TWK Geopolitik Indonesia.pptx
 
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan
 
Pendidikan Kadeham - Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Pendidikan Kadeham - Wawasan Nusantara dan Ketahanan NasionalPendidikan Kadeham - Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Pendidikan Kadeham - Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
Geopolitik
GeopolitikGeopolitik
Geopolitik
 
GEOPOLITIK NASIONAL.pptx
GEOPOLITIK NASIONAL.pptxGEOPOLITIK NASIONAL.pptx
GEOPOLITIK NASIONAL.pptx
 
Dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik indonesia
Dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik indonesiaDinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik indonesia
Dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik indonesia
 
MODUL 2.pptx
MODUL 2.pptxMODUL 2.pptx
MODUL 2.pptx
 
MODUL 2.pptx
MODUL 2.pptxMODUL 2.pptx
MODUL 2.pptx
 
Tugas kewarganegaraan geopolitik dan geostrategi prodi d iii 1 a
Tugas kewarganegaraan geopolitik dan geostrategi prodi d iii 1 aTugas kewarganegaraan geopolitik dan geostrategi prodi d iii 1 a
Tugas kewarganegaraan geopolitik dan geostrategi prodi d iii 1 a
 
Pkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantara
Pkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantaraPkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantara
Pkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantara
 
Geopolitik
GeopolitikGeopolitik
Geopolitik
 

More from Yahya M Aji

Daftar Lagu Lengkap Rhoma Irama (Album, STF, Lain-lain)
Daftar Lagu Lengkap Rhoma Irama (Album, STF, Lain-lain)Daftar Lagu Lengkap Rhoma Irama (Album, STF, Lain-lain)
Daftar Lagu Lengkap Rhoma Irama (Album, STF, Lain-lain)Yahya M Aji
 
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretPenentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretYahya M Aji
 
Shortcut Perintah Auto Cad
Shortcut Perintah Auto CadShortcut Perintah Auto Cad
Shortcut Perintah Auto CadYahya M Aji
 
Ir. Soekarno - Motivating Quotes
Ir. Soekarno - Motivating QuotesIr. Soekarno - Motivating Quotes
Ir. Soekarno - Motivating QuotesYahya M Aji
 
Kisah Islam - Cerita Iblis Ketika Menemui Rasul
Kisah Islam - Cerita Iblis Ketika Menemui RasulKisah Islam - Cerita Iblis Ketika Menemui Rasul
Kisah Islam - Cerita Iblis Ketika Menemui RasulYahya M Aji
 
Lirik Lagu Rhoma Irama LENGKAP A-Z (260+ Lagu)
Lirik Lagu Rhoma Irama LENGKAP A-Z (260+ Lagu)Lirik Lagu Rhoma Irama LENGKAP A-Z (260+ Lagu)
Lirik Lagu Rhoma Irama LENGKAP A-Z (260+ Lagu)Yahya M Aji
 
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]Yahya M Aji
 
Hubungan Drainase, Tanah, Produksi Pertanian
Hubungan Drainase, Tanah, Produksi PertanianHubungan Drainase, Tanah, Produksi Pertanian
Hubungan Drainase, Tanah, Produksi PertanianYahya M Aji
 
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pertanian
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi PertanianDrainase Untuk Meningkatkan Produksi Pertanian
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi PertanianYahya M Aji
 
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi PanganDrainase Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi PanganYahya M Aji
 
Permasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirPermasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirYahya M Aji
 
Profil Kelas C WRE ’13 FT-UB SMT1
Profil Kelas C WRE ’13 FT-UB SMT1Profil Kelas C WRE ’13 FT-UB SMT1
Profil Kelas C WRE ’13 FT-UB SMT1Yahya M Aji
 
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan Yahya M Aji
 
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan RembesanMenentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan RembesanYahya M Aji
 
Laporan Studi Lapangan / Kunjungan PDAM Kota Malang
Laporan Studi Lapangan / Kunjungan PDAM Kota MalangLaporan Studi Lapangan / Kunjungan PDAM Kota Malang
Laporan Studi Lapangan / Kunjungan PDAM Kota MalangYahya M Aji
 
PERTEMUAN SUNGAI
PERTEMUAN SUNGAI PERTEMUAN SUNGAI
PERTEMUAN SUNGAI Yahya M Aji
 
Adaptasi Ekologi Masyarakat Pesisir Terhadap Banjir Rob
Adaptasi Ekologi Masyarakat Pesisir Terhadap Banjir RobAdaptasi Ekologi Masyarakat Pesisir Terhadap Banjir Rob
Adaptasi Ekologi Masyarakat Pesisir Terhadap Banjir RobYahya M Aji
 
Inspeksi Dan Pemeliharaan Drainase Jalan
Inspeksi Dan Pemeliharaan Drainase JalanInspeksi Dan Pemeliharaan Drainase Jalan
Inspeksi Dan Pemeliharaan Drainase JalanYahya M Aji
 
PLTA - Power House + Switch Yard
PLTA - Power House + Switch YardPLTA - Power House + Switch Yard
PLTA - Power House + Switch YardYahya M Aji
 

More from Yahya M Aji (20)

Daftar Lagu Lengkap Rhoma Irama (Album, STF, Lain-lain)
Daftar Lagu Lengkap Rhoma Irama (Album, STF, Lain-lain)Daftar Lagu Lengkap Rhoma Irama (Album, STF, Lain-lain)
Daftar Lagu Lengkap Rhoma Irama (Album, STF, Lain-lain)
 
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretPenentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
 
Shortcut Perintah Auto Cad
Shortcut Perintah Auto CadShortcut Perintah Auto Cad
Shortcut Perintah Auto Cad
 
Ir. Soekarno - Motivating Quotes
Ir. Soekarno - Motivating QuotesIr. Soekarno - Motivating Quotes
Ir. Soekarno - Motivating Quotes
 
Kisah Islam - Cerita Iblis Ketika Menemui Rasul
Kisah Islam - Cerita Iblis Ketika Menemui RasulKisah Islam - Cerita Iblis Ketika Menemui Rasul
Kisah Islam - Cerita Iblis Ketika Menemui Rasul
 
Lirik Lagu Rhoma Irama LENGKAP A-Z (260+ Lagu)
Lirik Lagu Rhoma Irama LENGKAP A-Z (260+ Lagu)Lirik Lagu Rhoma Irama LENGKAP A-Z (260+ Lagu)
Lirik Lagu Rhoma Irama LENGKAP A-Z (260+ Lagu)
 
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
 
Hubungan Drainase, Tanah, Produksi Pertanian
Hubungan Drainase, Tanah, Produksi PertanianHubungan Drainase, Tanah, Produksi Pertanian
Hubungan Drainase, Tanah, Produksi Pertanian
 
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pertanian
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi PertanianDrainase Untuk Meningkatkan Produksi Pertanian
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pertanian
 
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi PanganDrainase Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
 
Permasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirPermasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya Air
 
Profil Kelas C WRE ’13 FT-UB SMT1
Profil Kelas C WRE ’13 FT-UB SMT1Profil Kelas C WRE ’13 FT-UB SMT1
Profil Kelas C WRE ’13 FT-UB SMT1
 
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
 
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan RembesanMenentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
 
Laporan Studi Lapangan / Kunjungan PDAM Kota Malang
Laporan Studi Lapangan / Kunjungan PDAM Kota MalangLaporan Studi Lapangan / Kunjungan PDAM Kota Malang
Laporan Studi Lapangan / Kunjungan PDAM Kota Malang
 
PERTEMUAN SUNGAI
PERTEMUAN SUNGAI PERTEMUAN SUNGAI
PERTEMUAN SUNGAI
 
Adaptasi Ekologi Masyarakat Pesisir Terhadap Banjir Rob
Adaptasi Ekologi Masyarakat Pesisir Terhadap Banjir RobAdaptasi Ekologi Masyarakat Pesisir Terhadap Banjir Rob
Adaptasi Ekologi Masyarakat Pesisir Terhadap Banjir Rob
 
Inspeksi Dan Pemeliharaan Drainase Jalan
Inspeksi Dan Pemeliharaan Drainase JalanInspeksi Dan Pemeliharaan Drainase Jalan
Inspeksi Dan Pemeliharaan Drainase Jalan
 
PLTA - Power House + Switch Yard
PLTA - Power House + Switch YardPLTA - Power House + Switch Yard
PLTA - Power House + Switch Yard
 
Bendung Karet
Bendung KaretBendung Karet
Bendung Karet
 

Recently uploaded

2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 

Recently uploaded (9)

2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 

GEOPOLITIK

  • 1. 1. Moch. Rizqi Gumilang 135060400111015 2. Shabrina Arifah 135060400111016 3. Fisabella Rilamsari Putri 135060400111022 4. Olda Fadhillah A.R 135060400111026 5. Muh. Iqbal Banu S 135060400111030 6. Annida Lisyahadah 135060401111048 7. Yahya M. Aji 135060401111051 8. Gio Fonseca Asprilia 135060401111072
  • 3. “Hijau merimbuni daratannya, Biru lautan di sekelilingnya, Itulah negeri Indonesia, Negeri yang subur serta kaya raya,…” “Indonesia” (Rhoma Irama) Mukadimah
  • 4. Pengertian Geopolitik : - mempelajari keterkaitan antara kondisi geografis suatu negara dan perumusan kebijakan penyelenggaraan negara
  • 5. ge·o·po·li·tik /géopolitik/ n 1 ilmu tt pengaruh faktor geografi thd ketatanegaraan; 2 kebijaksanaan negara atau bangsa sesuai dng posisi geografisnya Berdasarkan fakta geografis dan sejarah, wilayah Indonesia dipandang sebagai satu kesatuan. Pandangan atau wawasan nasional Indonesia ini dinamakan Wawasan Nusantara sebagai konsepsi geopolitik bangsa Indonesia. Paham geopolitik bangsa Indonesia terumuskan dalam konsepsi wawasan nusantara.
  • 6. Soemiarno, 2005 6 Wawasan Nusantara MENINJAU Cara pandang bangsa Indonesia : MENELITI MENINJAU MENGAMATI MEMANDANGWAWAS TINJAUAN KONSEPSI PANDANGAN, CARA PANDANG WAWASAN Cara pandang suatu bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara. Merupakan hasil perenungan kultural, historis, georafis/ruang hidup, Idealisme, ideologi/falsafah, konstitusi, aspirasi, identitas, integritas kelangsungan hidup dan perkembangan kehidupannya serta kemampuannya/daya saingnya. WAWASAN NASIONAL Tentang diri dan lingkungannya yang sarwa nusantara, dalam lingkungan strategi yang dinamik, berdasarkan Pancasila & UUD 45. Persatuan dan kesatuan untuk mencapai tujuan nasional. WAWASAN NUSANTARA
  • 7. Latar belakang Orang dan tempat tinggal tidak dapat dipisahkan ! Tidak dapat dipisahkan rakyat dari bumi yang ada di bawah kakinya. Soekarno Karena orang dan tempat tinggalnya tidak dapat dipisahkan, perebutan ruang menjadi hal yang menimbulkan konflik antar antar manusia—individu, keluarga, masyarakat, bangsa—hingga kini. Untuk dapat mempertahankan ruang hidupnya bangsa harus mempunyai kesatuan cara pandang yang dikenal sebagai wawasan nasional atau disebut geopolitik.
  • 8. Konsep wawasan nasional setiap bangsa berbeda 1. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara kepulauan 2. Berada diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua lautan (Lautan India dan Lautan Pasifik) sehingga menjadi nusa diantara laut yang selanjutnya dinamakan Nusantara. 3. Keunikan lainnya adalah bahwa wilayah nusantara berada di Garis Khatulistiwa dan diliwati oleh Geo Stationary Satelite Orbit (GSO). Ruang hidup (geografi) Profil (sejarah, ideologi, budaya) Wawasan Nasional (Geopolitik) Kenapa Geopolitik Indonesia dinamakan Wawasan Nusantara?
  • 9. Dasar pemikiran 1. Falsafah Pancasila 2. Aspek Kewilayahan Nusantara 3. Aspek Sosial Budaya
  • 10. 1. Falsafah Pancasila Nilai-nilai Pancasila mendasari pengembangan Wawasan nusantara, a.l. gotong royong. Suatu nilai khas dari bangsa Indonesia. Gotong royong merupakan kerja kolektif dari berbagai eleman masyarakat yang bertujuan untuk kebaikan bersama. Nilai kemanusiaan Indonesia juga menjadi dasar wawasan nusantara yang kemudian melahirkan HAM. Dalam filsafat Pancasila juga mengedepankan kepentingan masyarakat yang lebih luas harus lebih diutamakan, tanpa mematikan kepentingan golongan. Selain itu, musyawarah dilakukan untuk mencapai mufakat.
  • 11. 2. Aspek Kewilayahan Nusantara Indonesia yang terdiri atas ribuan pulau, memiliki karakteristik berbeda dengan negara lain. Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang mutlak diperhitungkan karena mengandung beraneka ragam kekayaan alam (baik di dalam maupun di permukaan bumi) dan jumlah penduduk yang besar. Dengan demikian secara kontekstual kondisi geografi Indonesia mengandung keunggulan sekaligus kelemahan/kerawanan. Kondisi ini perlu diperhitungkan dan dicermati dalam perumusan geopolitik Indonesia
  • 12.
  • 13. 3. Aspek Sosial Budaya Indonesia memiliki sekitar 300 kelompok etnis dan 748 bahasa Ibu. Tata kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi antargolongan masyarakat mengandung potensi konflik yang besar, terlebih lagi kasadaran nasional masyarakat masih relatif rendah dan jumlah masyarakat yang terdidik relatif terbatas
  • 14. Kedudukan Geopolitik a. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara; berkedudukan sebagai landasan idiil. b. Undang-undang Dasar (UUD) 1945 sebagai konstitusi negara; berkedudukan sebagai landasan konstitusional. c. Wawasan Nusantara (geopolitik) sebagai visi nasional; berkedudukan sebagai landasan konsepsional. d. Ketahanan Nasional (geostrategi) sebagai konsepsi nasional; berkedudukan sebagai landasan konsepsional. e. GBHN sebagai politik dan strategi nasional atau sebagai kebijaksanaan dasar nasional; berkedudukan sebagai landasan operasional.
  • 15. Fungsi Geopolitik Dalam menentukan Kebijakan Keputusan Tindakan Perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa, dan bernegara. Sebagai: • Pedoman • Motivasi • Dorongan • Rambu-rambu
  • 16. Tujuan Wawasan Nusantara Hakekat tujuan wawasan nusantara adalah: ◦ Penjabaran tujuan nasional yang telah diselaraskan dengan kondisi, posisi dan potensi geografi serta kebhinekaan budaya. ◦ Pedoman pola tindak dan pola pikir kebijaksanaan nasional ◦ Persatuan dan kesatuan dalam ke-bhinekaan. Tercapainya tujuan nasional tersebut merupakan pancaran dari makin meningkatnya rasa, pemahaman, dan semangat kebangsaan dalam jiwa bangsa Indonesia sebagai hasil pemahaman dan penghayatan Wawasan Nusantara.
  • 17. Peranan Wawasan Nusantara 1. Mewujudkan serta memelihara persatuan dan kesatuan yang serasi dan selaras, segenap aspek kehidupan nasional. 2. Menumbuhkan rasa tanggung jawab atau pemanfaatan lingkungan-nya. 3. Menegakkan kekuasaan guna melindungi kepentingan nasional. 4. Merentang hubungan internasional dalam upaya ikut menegakkan perdamaian dunia.
  • 18. Perkembangan Teori Geopolitik 1. F. Ratzel (1844-1904) negara mirip organisme 2. R. Kjellen (1864-1922) negara adalah organisme 3. Karl Haushofer (1896-1946) teori ruang dan kekuatan : “Lebensrum” cukup mengikuti hukum alam; swasembada / autarkhi. Implementasinya adalah berupa pembagian wily ( Pan Regionalisme ) : Pan Amerika (Monroe Doctrine, USA) Pan Asia Timur (Doktrin Hoka I Chiu, Jepang) Pan Rusia India (wily Asia Barat dan Eropa Timur, Rusia) Pan Eropa Afrika (Eropa Barat - tidak termasuk Inggris dan Rusia, Jerman) Teori Geopolitik Jerman
  • 19. Teori Geopolitik Inggris • Sir Walter Raleight (1554 – 1618) menekankan wawasan maritim, yaitu penguasaan laut yang bertujuan untuk menguasai perdagangan, pada akhirnya bertujuan akhir terhadap penguasaan dunia, dan untuk itu diperlukan keseriusan dalam pembangunan armada laut. • Sir Halford Mackinder (1861 – 1947) penguasaan daerah- daerah ’jantung’ dunia, dikenal dengan teori Daerah Jantung. Untuk menguasai dunia, maka harus menguasai daerah jantung sebab dunia terdiri dari 9/12 air, 2/12 pulau dunia, dan 1/12 pulau.
  • 20. Teori Geopolitik Amerika • Alfred Thayer Mahan mengembangkan konsepsi Raleight dengan mempertahankan & memanfaatkan sumber daya laut (kekuatan maritim). • Guilio Douhet, lebih melihat kekuatan dirgantara dalam memenangkan peperangan. • Nicholas J. Spijkman terkenal dengan teori Daerah Batas, yaitu membagi dunia dalam empat wilayah atau area : 1.Pivot area, mencakup wilayah daerah jantung 2.Offshore continent land, mencakup wily pantai benua Eropa-Asia 3.Oceanic Belt, mencakup wily pulau di luar Eropa-Asia, Afrika Selatan 4.New World, mencakup wilayah Amerika
  • 21. Teori Geopolitik Indonesia Bangsa Indonesia tidak dapat menerima rumusan Karl Haushofer dan rumusan- rumusan lain yang pada prinsipnya sama karena bertentangan dengan Pancasila. Wawasan Nusantara tidak mengandung unsur-unsur ekspansionisme maupun kekerasan Sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, teori yang dianut adalah: Ruang Hidup bangsa terbatas wilayah yang diakui internasional Setiap bangsa sama derajatnya Setiap bangsa wajib menegakkan berdamaian dunia Kekuatan bangsa : 1. Eksistensi, integrasi nasional 2. Kesejahteraan & kemakmuran rakyat bukan untuk kuasai negara lain
  • 22. Isi wawasan Nusantara 1. Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam pembukaan UUD 1945 yang meliputi: a. Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. b. Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yng bebas. c. Pemerintaahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan bangsa dan ikutmmelaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
  • 23. Isi Wawasan Nusantara 2. Asas keterpaduan yang berciri manunggal, utuh dan menyeluruh a) Satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup daratan, perairan dan dirgantara secara terpadu. b) Satu kesatuan politik dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta satu ideologi dan identitas nasional. c) Satu kesatuan sosial budaya atas dasar Bhineka Tunggal Ika. d) Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan. e) Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu sistem terpadu (sishankamrata). f) Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan pembagian dan hasil-hasilnya yang mencakup aspek kehidupan nasional.
  • 24. Isi wawasan Nusantara 3. Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup Dua Segi, Batiniah dan Lahiriah a. Tata laku batiniah berdaasarkan falsafah bangsa yang membentuk sikap mental bangsa yang memilki kekuatan batin. b. Tata laku lahiriah merupakan kekuatan yang utuh, dalam arti kemanunggalan kata dan karya, keterpaduan pembicaraan, pelaksanaan, pengawasan dan pengadilan.
  • 25. Sejarah Perkembangan Asas negara kepulauan diperjuangkan oleh Bangsa Indonesia sejak tahun 1957  Deklarasi Pemerintah RI (di-kenal sebagai Deklarasi Juanda) disetujui bangsa lain tahun 1982 di Jamaica (UNCLOS) kemudian RI meratifikasi dengan UU No. 17 Th. 1985
  • 26. Bentuk Negara Berdasarkan Geografi 1. Negara Daratan (Land Lock Country) 2. Negara Berbatasan dengan laut Negara Pantai (Coastal archipelago) Negara Pulau (Oceanic archipelago) Negara Kepulauan (Archipelago)
  • 27. Merupakan suatu kesatuan utuh wilayah, yang batas-batasnya ditentukan oleh laut, dalam lingkungan mana terdapat pulau- pulau dan gugusan pulau-pulau Atau Merupakan gugusan pulau-pulau dengan perairan diantaranya dan angkasa di atasnya sebagai kesatuan utuh, dengan unsur air sebagai penghubung. Asas Negara Kepulauan (UNCLOS ps 46)
  • 28. Deklarasi Juanda Perubahan atas Ordonantie no. 442/1939 tentang TZMKO 1939 Diberlakukannya Point to point theory (12mil garis lurus dari titik terluar pulau terluar atau baseline) tidak lagi low water line (contour line atau 3mil garis pantai) Laut teritorial 12 mil laut antara 2 pulau Memaknai tanah-air (nusantara)  Benua Maritim Indonesia UNCLOS merupakan pengakuan bahwa Indonesia adalah Negara archipelago (maritim) terbesar di dunia
  • 29.
  • 30. Otonomi Daerah Latar Belakang Pelayanan dan pembinaan kepada rakyat tidak mungkin dilakukan dari Pusat saja. Oleh karenanya wilayah negara dibagi atas daerah besar dan daerah kecil. Untuk keperluan tersebut diperlukan asas dalam mengelola daerah. Bentuk Otonomi Desentralisasi : Pelayanan langsung kepada rakyat oleh Pemda, bukan pusat Filosofi  Pemda ada karena ada rakyat yang dilayani  Rakyat memberikan legitimasi Output  Public goods & Public regulation Dekonsentrasi : Tidak semua tugas-tugas teknis dapat dilaksanakan Pemda Fungsional  kanwil/kandep Terintergrasi  kepala wilayah
  • 31. Otonomi daerah Kewenangan daerah UU No. 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah yang merupakan salah satu wujud politik dan strategi nasional secara teoritis telah memberikan dua bentuk otonomi kepada dua daerah yaitu otonomi terbatas bagi daerah propinsi dan otonomi luas bagi daerah kabupaten/kota. Perbedaan antara UU yang lama dengan yang baru adalah: 1. UU yang lama, titik pandang kewenangannya dimulai dari pusat (central government looking). 2. UU yang baru, titik pandang kewenangannya di mulai dari daerah (Local government looking). UU No. 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah sesuai dengan tuntutan reformasi yang mengharapkan adanya pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya untuk semua daerah yang pada gilirannya diharapkan dapat mewujudkan masyarakat madani (civil society).
  • 32. Yang patut diwaspadai bahwa semangat otonomi tidak menjurus pada semangat pembentukan daerah berdasarkan etnik atau sub kultur. Pada masa penjajahan Belanda wilayah kita terbagai atas dasar pembagaian sub kultur dengan dibentuknya daerah Karesidenan. Otonomi dipandang sebagai proses terselenggaranya distribusi kewenangan secara serasi dan proporsional antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintahan kabupaten dan kota dalam bingkai keutuhan negara-negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
  • 33. 12 PULAU TERLUAR RAWAN DIKUASAI NEGARA JIRAN
  • 34. Studi Kasus AMBALAT kembali mencuri perhatian. Kapal perang Malaysia berkali - kali melanggar teritori Indonesia dan diusir armada angkatan laut kita. Ambalat adalah sebuah gugus pulau di sekitar 118.2558 Bujur Timur (BT)-118.254167 BT dan 2.56861 Lintang Utara (LU)- 3.79722 LU yang terletak di perairan Laut Sulawesi, sebelah timur Pulau Kalimantan Timur. Sengketa Ambalat Indonesia- Malaysia menyeruak karena klaim kepemilikan. Pada 2005, krisis Ambalat ditandai dengan show of force kedua angkatan bersenjata, penembakan kapal nelayan kita oleh Malaysia, dan aneka aksi demonstrasi mengecam Malaysia. Ambalat disebut sebagai wilayah Republik Indonesia (RI) sesuai Undang-undang No 4 Tahun 1960 tentang Perairan RI yang telah sesuai dengan konsep hukum Negara Kepulauan (Archipelagic State). Undang-undang ini telah diakui dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut (United Nations Convention on the Law of the Sea/UNCLOS) ditetapkan dalam Konferensi III PBB di Montego Boy, Jamaika, 10 Desember 1982. Konvensi ini kemudian diratifikasi oleh Indonesia dengan Undang-undang No 17 Tahun 1985 tentang pengesahan UNCLOS. Malaysia mengklaim Ambalat sebagai wilayah kedaulatannya sesuai dengan peta wilayah yang dibuat Malaysia pada 1979. Peta itu didasarkan pada The Convention on The Territorial Sea and the Contiguous zone 1958 dan The Continental Self Convention 1958. Peta Laut 1979 tersebut juga telah memasukkan Pulau Sipadan dan Ligitan ke dalam wilayah Malaysia.
  • 35.
  • 36. Analisa -27 Oktober 1969  Perjanjian Tapal Batas Kontinental Indonesia - Malaysia, kedua negara masing- masing melakukan ratifikasi pada 7 November 1969 -Malaysia mengeluarkan peta tahun 1979  masalah di Selat Singapura, Laut Cina Selatan, Laut Sulawesi -Kasus ini mencuat karena Pulau Sipadan dan Ligitan, juga berada di blok Ambalat, dinyatakan sebagai bagian dari Malaysia oleh Mahkamah Internasional. -Saling klaim atas lempeng benua (continental) shelf) dan ZEE di wilayah itu -UNCLOS menguatkan Indonesia, dan melemahkan Malaysia -Kandungan minyak dan gas bumi di Ambalat jika dieksploitasi mencapai Rp 4.200 triliun -Perundingan bias mencapai puluhan tahun -Pilihan solusi : Penggunaan cara-cara diplomasi pasal 33 Piagam PBB yakni melalui negosiasi, mediasi, konsiliasi, arbritase, penyelesaian pengadilan, atau penyelesaian melalui agen-agen regional atau cara-cara lain menurut pilihan masing-masing negara.