SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
ANALISIS
ANTIOKSIDAN
METODE ANALISIS ANTIOKSIDAN
Metode Kualitatif
 Uji Warna
 Spektrofotometri IR
Metode Kuantitatif
 DPPH (Diphenyl pycril Hidrazil)
 Metode ORAC (Oxygen Radical Absorbance Capacity)
 Iodimetri dan iodometri
Metode In vivo  dengan hewan coba
UJI WARNA
 Merupakan suatu metode kualitatif untuk menentukan
keberadaan suatu antioksidan dengan mereaksikan
suatu sampel dengan reaktan tertentu sehingga
menunjukkan sifat fisik berupa perubahan warna tertentu
sebagai indikator.
UJI WARNA PADA ASAM ASKORBAT (VITAMIN
C)
 Asam Askorbat + Perak nitrat (amoniakal )  Hitam
 Asam Askorbat + Pereaksi Benedict  Merah
 Asam Askorbat + Larutan Iodium (coklat – ungu ) 
Warna Hilang (bening)
SPEKTROSKOPI IR (INFRA RED)
 Merupakan metode analisis suatu gugus fungsi dari suatu
senyawa berdasarkan serapannya terhadap sinar infra merah
yang diberikan.
 Cara kerja alat ini adalah dengan mengukur serapan infra
merah pada suatu gugus fungsi, dimana tiap gugus fungsi
mempunyai daerah serapan yang berbeda-beda.
DATA DAERAH RESAPAN IR
 Dari data tersebut kita dapat mengdentifikasi gugus
fungsi yang terdapat dalam suatu senyawa yang diuji.
STRUKTUR ANTIOKSIDAN
METODE ORAC
 Digunakan untuk menganalisis kandungan suatu
senyawa antioksidan dari suatu benda, misalnya
makanan.
 Pada metode ORAC, digunakan fluorescent sebagai
bahan uji selain sampel yang digunakan.
 Metode ini menggunakan mesin azo-intitiator, suatu alat
yang berfungsi untuk membuat radikal bebas, peroxyl.
 Fluorescent ditembakkan dengan peroxyl, lalu dihitung
intensitasnya selama selang waktu tertentu.
 Lalu dibuatlah kurva intensitas vs waktu ( baik ataupun
tanpa antioksidan), sehingga kita dapat menghitung
luasan daerah diatara kedua kurva tersebut.
 Kadar antioksidan ditentukan dengan standar TE, trolox
equivalent, dengan trolox sebagai standarnya.
 Perhitungan nilai ORAC dilakuakn dengan rumus
berikut:
 ORAC value (µM) = 20k (SSample - SBlank) / (STrolox - SBlank)
 Dimana S merupakan daerah dibawah kurva dan k
adalah konstanta peluruhan fluoescent.
KELEBIHAN ORAC DAN KEKURANGANNYA
 ORAC merupakan metode yang sangat akurat, karena
metode menggunakan pengukuran fluorescent, ehinga
ketelitian dari metode ini pn semakin baik
 Efisien
 Kekurangannya metode ini hanya menunjukkan aktivitas
teradap radikal bebas tertentu, seperti peroxyl, serta
metode ini tidak dapat mnentukan sampel yang teah
rusak, entah apapun sebabnya.
IODIMETRI
 Merupakan metode titrasi langsung
 Metode kuantitatif karena berdasarkan jumlah I2
yang dihasilkan antara sampel dengan ion iodida
 Perbedaan dengan iodometri
 Iodometri titrasi tidak langsung
 Iod yang dibebaskan dalam reaksi kimia
CONT`D
 Dalam proses analitik, iodium digunakan sebagai pereaksi
oksidasi (iodimetri) dan ion iodida digunakan sebagai pereaksi
reduksi (iodometri).
 Ada beberapa zat merupakan pereaksi reduksi yang cukup kuat
untuk dititrasi secara langsung dengan iodium. Maka jumlah
penentuan iodimetrik adalah sedikit. Akan tetapi banyak
pereaksi oksidasi cukup kuat untuk bereaksi sempurna dengan
ion iodida, dan ada banyak penggunaan proses iodometrik.
APLIKASI IODIMETRI
 Penetapan kadar vitamin C cara Iodimetri
 Dasar: Kadar vitamin C yang ditetapkan secara iodimetri
menggunakan iod sebagai penitar. Vitamin C bersifat reduktor
kuat akan dioksidasikan oleh I2 dalam suasana asam dan I2
tereduksi menjadi ion iodide. Indikator yang digunakan adalah
kanji dengan titik akhir biru.
 Reaksi :
 Alat : Bahan :
a. Erlenmeyer Asah 250 ml a. Contoh Iberet Folic-500
b. Gelas Ukur 100 ml b. H2SO4 10 %
c. Buret Scelbach 50 ml c. Larutan I2 0.05 M
d. Pipet Tetes d. Indikator Kanji
e. Statip e. Air Suling
f. Neraca Analitik
 Cara Kerja :
1) Ditimbang contoh sejumlah Y gram kedalam
Erlenmeyer asah.
2) Dilarutkan dengan air dan ditambahkan 25 ml
H2SO4 10 %.
3) Dititrasi dengan I2 0,05 M dengan indikator kanji
hingga titik akhir berwarna biru.
Perhitungan :
Kadar Vit. C = Vp x Mp x BE Vit. C x 100
x Bobot rata –rata x 100%
PENENTUAN
AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN
METODA DPPH
• DPPH (1,1-Difenil-Pikril-2-Hidrazil), merupakan
radikal bebas yang dapat bereaksi dengan senyawa
yang dapat mendonorkan atom hidrogen, dapat
berguna untuk pengujian aktivitas antioksidan
komponen tertentu dalam suatu ekstrak.
• Adanya elektron yang tidak berpasangan, DPPH
memberikan serapan kuat pada 517 nm. Ketika
elektronnya menjadi berpasangan oleh
keberadaan penangkap radikal bebas, maka
absorbansinya menurun secara stokiometri sesuai
jumlah elektron yang diambil.
Keberadaan senyawa antioksidan dapat
mengubah warna larutan DPPH dari ungu
menjadi kuning
• Metode DPPH merupakan metode yang mudah,
cepat, dan sensitif untuk pengujian aktivitas
antioksidan senyawa tertentu atau ekstrak
tanaman
Hasil uji pendahuluan aktivitas antioksidan (A = kontrol
negatif, B = kontrol positif [rutin], dan C = larutan uji
[fraksi air ekstrak etanolik daun selasih])
DPPH berperan sebagai radikal bebas yang
diredam oleh antioksidan dari bahan uji, dimana
DPPH akan bereaksi dengan antioksidan tersebut
membentuk 1,1-difenil-2-pikrilhidrazyl. Reaksi ini
menyebabkan perubahan warna dari ungu pekat
menjadi kuning atau kuning gelap yang dapat
diukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada
gelombang 517 nm, sehingga aktivitas peredaman
radikal bebas oleh sampel dapat ditentukan.
Pengujian DPPH dapat untuk mengetahui
parameter konsentrasi yang ekuivalen
memberikan 50% efek aktivitas antioksidan (IC50).
•• IC50 adalah konsentrasi suatu zat antioksidan
yang dibutuhkan untuk menghambat 50% radikal
bebas DPPH. Zat antioksidan yang mempunyai
aktivitas antioksidan tinggi akan mempunyai nilai
IC50 yang rendah
• Aktivitas antioksidan dinyatakan dalam persen
penghambatan, yang dihitung dengan rumus:
Persen penghambatan = Aktifitas antioksidan :
A blanko – A sampel x 100%
A blanko
A blanko = serapan radikal DPPH 1mM
A sampel = serapan radikal DPPH 1mM
Selanjutnya dibuat grafik antara konsentrasi
sampel (x) dengan persen penghambatan (y).
Nilai IC50 dihitung berdasarkan rumus persamaan
regresi.
Secara spesifik, suatu senyawa dikatakan
sebagai antioksidan jika nilai IC50 kurang dari 200
ppm
 Jika nilai IC50 yang diperoleh berkisar antara
200-1000 ppm, maka zat tersebut kurang aktif
namun masih berpotensi sebagai zat antioksidan
(Molyneux, 2004).
Grafik antara konsentrasi sampel (x) dengan aktivitas
antioksidan (y).
ORAC
(OXYGEN RADICAL
ABSORBANCE CAPACITY )
KAPASITAS OKSIGEN RADIKAL ABSORBANSI
APAKAH ORAC ITU?
 Sebuah metode skoring yang dikembangkan dan
digunakan oleh USDA (Departemen Pertanian
Amerika) di Tufts University
 untuk mengukur kekuatan antioksidan total
makanan dan minuman. Dengan kata lain, ORAC
data menyediakan ukuran kemampuan antioksidan
untuk mengikat radikal bebas.
 Uji ORAC mengukur aktivitas antioksidan
sebenarnya dari produk makanan, bahan makanan,
produk pertanian, dan produk farmasi.
 Tubuh manusia membutuhkan rata-rata ORAC
1500 Antioksidan setiap hari untuk bisa bekerja
melawan oksidasi yang terjadi dalam sel.
 Bahaya dari radikal bebas memberikan kontribusi besar
terhadap proses penuaan dan penyakit dan masalah
kesehatan lainnya.
 Studi menunjukkan bahwa makanan dengan nilai ORAC
yang lebih tinggi dapat membantu dalam melindungi
tubuh kita dari penuaan dini dan penyakit.
 Bukti menunjukkan bahwa asupan antioksidan harian
ditingkatkan menjadi antara 3.000 sampai 5.000 unit
ORAC atau lebih untuk memiliki dampak yang
menguntungkan signifikan pada darah dan jaringan lain.
 Pola makan kaya antioksidan membantu menetralkan
radikal bebas dalam tubuh, menjaga sistem kekebalan
tubuh yang kuat sementara memerangi segala sesuatu
dari keriput pada penyakit jantung dan kanker.
METODE ORAC
 Pada metode ORAC, digunakan fluorescent sebagai
bahan uji selain sampel yang digunakan.
 Metode ini menggunakan mesin azo-intitiator, suatu alat
yang berfungsi untuk membuat radikal bebas, peroxyl.
BMG LABTECH’s FLUOstar OPTIMA
 Fluorescent ditembakkan dengan peroxyl, lalu dihitung
intensitasnya selama selang waktu tertentu.
 Lalu dibuatlah kurva intensitas vs waktu ( baik ataupun
tanpa antioksidan), sehingga kita dapat menghitung
luasan daerah diatara kedua kurva tersebut.
 Kadar antioksidan ditentukan dengan standar TE, trolox
equivalent, dengan trolox sebagai standarnya.
 Perhitungan nilai ORAC dilakukan dengan rumus berikut:
 ORAC value (µM) = 20k (SSample - SBlank) / (STrolox - SBlank)
 Dimana S merupakan daerah dibawah kurva dan k adalah
konstanta peluruhan fluoescent.
KELEBIHAN ORAC DAN KEKURANGANNYA
 ORAC merupakan metode yang sangat akurat, karena
metode menggunakan pengukuran fluorescent, ehinga
ketelitian dari metode ini pn semakin baik
 Efisien
 Kekurangannya metode ini hanya menunjukkan aktivitas
teradap radikal bebas tertentu, seperti peroxyl, serta
metode ini tidak dapat mnentukan sampel yang teah
rusak, entah apapun sebabnya.
TENTANG NILAI KANDUNGAN ANTIOKSIDAN OLEH
ORAC
 Kekuatan antioksidan pada makanan
selalu disamakan dengan nilai ORAC,
sebuah analisis uji coba yang
mengukur Oxygen Radical
Absorbance Capacity (ORAC).
 Bagaimanapun juga yang penting
untuk dipahami adalah kandungan
antioksidan dalam sebuah makanan
tidak sepenuhnya terhitung oleh
ORAC, dan ini tidak mencerminkan
kemampuannya mengubah status
antioksidan dalam manusia.
 Ketika tes ORAC menghitung aktivitas perubahan radikal
bebas melawan salah satu jenis radikal bebas – radikal
peroxyl – terdapat beberapa jenis radikal bebas dan
sejumlah pengujian kadar logam yang mengukur
aktivitas melawan radikal bebas.
Dengan sendirinya, nilai
ORAC hanya sebagian
gambaran dari
kandungan anti-
oksidan dan bukan
indikasi dari jaminan
kesehatan.
 Apalagi, yang terpenting dari antioksidan yaitu antioksidan adalah
bioavailable, atau dapat diambil dan digunakan tubuh. Fitonutrien
memiliki beberapa tingkatan bioavailability setelah dikonsumsi
dan kemungkinan pengaruh biologis yang berbeda saat diserap
tubuh.
 Bahaya dari radikal bebas memberikan kontribusi
besar terhadap proses penuaan dan penyakit dan
masalah kesehatan lainnya.
 Studi menunjukkan bahwa makanan dengan nilai
ORAC yang lebih tinggi dapat membantu dalam
melindungi tubuh kita dari penuaan dini dan
penyakit.
 Bukti menunjukkan bahwa asupan antioksidan
harian ditingkatkan menjadi antara 3.000 sampai
5.000 unit ORAC atau lebih untuk memiliki dampak
yang menguntungkan signifikan pada darah dan
jaringan lain.
METODA IN VIVO
 Tikus Wistar dibagi 4 kelompok :
 K0 = Kelompok kontrol Negatif = Normal
 K 1 = Kelompok Kontrol Positif
 KP1 = Kelompok Perlakuan Dosis 1
 KP2 = Kelompok Perlakuan Dosis 2
 Selama 14 hari setiap kelompok kecuali kontrol negatif
tikus diberi minyak jelantah 0,42 ml/200 gram BB,
kandung peroksida = 118 mek / kg.
 Minyak jelantah diberikan peroral sekali sehari pada
siang hari menggunakan sonde l pada siang hari
 Sampel (ekstrak) diberikan juga setiap hari pada
KP1,KP2 dan K obat pada pagi hari
 Akan terjadi ROS pada hati tkus akibat pemberian
minyak jelantah yg tinggi peroksida/radikal bebas
 Sampel berupa ekstrak herbal (antioksidan)
sebagai perlakuan  bgmn pengaruhnya ?? Dg
melihat kadar MDA, SOD serum darah tikus
setelah perlakuan selama 14 hari atau 28 hari
 Pengujian Pre n Post Test dengan mengambil
darah pada sinus orbital (mata) atau ekor tikus
 Utuk mengukur stress oksidatif tubuh dapat
ditentukan dengan malondialdehid (MDA). Semakin
tinggi kadar MDA plasma maka semakin tinggi
stress oksidatif yang terjadi dalam sel-sel tubuh

More Related Content

What's hot

Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaRidha Faturachmi
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaErnalia Rosita
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimFransiska Puteri
 
Laporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniLaporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniaji indras
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visHafifa Marza
 
Modul 3 tes kuantitatif dan kualitatif lipid
Modul 3   tes kuantitatif dan kualitatif lipidModul 3   tes kuantitatif dan kualitatif lipid
Modul 3 tes kuantitatif dan kualitatif lipidVenansi Viktaria
 
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basaAnalisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basaMeiseti Awan
 
Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalahaji indras
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganAnna Lisstya
 
High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)muhlisun_azim
 

What's hot (20)

Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
Saponin
SaponinSaponin
Saponin
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
 
Salep mata (1)
Salep mata (1)Salep mata (1)
Salep mata (1)
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu Polisakarida
 
Kimia analisis ku
Kimia analisis kuKimia analisis ku
Kimia analisis ku
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Laporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniLaporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuni
 
Redoks Bromometri
Redoks BromometriRedoks Bromometri
Redoks Bromometri
 
Ppt emulsi lotion
Ppt emulsi lotionPpt emulsi lotion
Ppt emulsi lotion
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-vis
 
Modul 3 tes kuantitatif dan kualitatif lipid
Modul 3   tes kuantitatif dan kualitatif lipidModul 3   tes kuantitatif dan kualitatif lipid
Modul 3 tes kuantitatif dan kualitatif lipid
 
Titrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetriTitrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetri
 
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basaAnalisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
 
Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalah
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
 
High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)
 
Uji Moore
Uji MooreUji Moore
Uji Moore
 

Similar to ANTIOKSIDAN ANALISIS METODE

Kel 03-analisisantioksidan (1)
Kel 03-analisisantioksidan (1)Kel 03-analisisantioksidan (1)
Kel 03-analisisantioksidan (1)YuLiaa IKaa
 
ppt spektrofometri.pptx
ppt spektrofometri.pptxppt spektrofometri.pptx
ppt spektrofometri.pptxRike Adliana
 
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary PharmacyBioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary PharmacyLazuardi ardi
 
Spektrofotometri adalah cabang dari spektroskopi
Spektrofotometri adalah cabang dari spektroskopiSpektrofotometri adalah cabang dari spektroskopi
Spektrofotometri adalah cabang dari spektroskopiFadhly M S
 
kimiakliniktutor1-131204022647-phpapp01.pdf
kimiakliniktutor1-131204022647-phpapp01.pdfkimiakliniktutor1-131204022647-phpapp01.pdf
kimiakliniktutor1-131204022647-phpapp01.pdfMuhammadAndre28
 
10. RADIOFARMASI.pptx
10. RADIOFARMASI.pptx10. RADIOFARMASI.pptx
10. RADIOFARMASI.pptxWildan871875
 
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam UrinValidasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam UrinHasib Habibie
 
FLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxFLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxCitraCirebon
 
Aes(Atomic Emission Spectroscopy)
Aes(Atomic Emission Spectroscopy)Aes(Atomic Emission Spectroscopy)
Aes(Atomic Emission Spectroscopy)Munaw2802
 
Analisa gas co2 dalam air menggunakan toc
Analisa gas co2 dalam air menggunakan tocAnalisa gas co2 dalam air menggunakan toc
Analisa gas co2 dalam air menggunakan tocIndriati Dewi
 
laporan analisis spektroskopi percobaan 4
laporan analisis spektroskopi percobaan 4laporan analisis spektroskopi percobaan 4
laporan analisis spektroskopi percobaan 4mila_indriani
 
Radioimmunoassay (ria)
Radioimmunoassay (ria)Radioimmunoassay (ria)
Radioimmunoassay (ria)Ahmad Fadli
 
Tolak Ukur Toksisitas (3).pptx
Tolak Ukur Toksisitas (3).pptxTolak Ukur Toksisitas (3).pptx
Tolak Ukur Toksisitas (3).pptxlenyramadhan1
 
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2  laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2 mila_indriani
 
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2Paarief Udin
 
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2Paarief Udin
 
RADIOASAI (RADIOASSAY).ppt
RADIOASAI (RADIOASSAY).pptRADIOASAI (RADIOASSAY).ppt
RADIOASAI (RADIOASSAY).pptZulkifli171089
 

Similar to ANTIOKSIDAN ANALISIS METODE (20)

Kel 03-analisisantioksidan (1)
Kel 03-analisisantioksidan (1)Kel 03-analisisantioksidan (1)
Kel 03-analisisantioksidan (1)
 
ppt spektrofometri.pptx
ppt spektrofometri.pptxppt spektrofometri.pptx
ppt spektrofometri.pptx
 
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary PharmacyBioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
 
Spektrofotometri adalah cabang dari spektroskopi
Spektrofotometri adalah cabang dari spektroskopiSpektrofotometri adalah cabang dari spektroskopi
Spektrofotometri adalah cabang dari spektroskopi
 
Kimia klinik tutor 1
Kimia klinik tutor 1Kimia klinik tutor 1
Kimia klinik tutor 1
 
kimiakliniktutor1-131204022647-phpapp01.pdf
kimiakliniktutor1-131204022647-phpapp01.pdfkimiakliniktutor1-131204022647-phpapp01.pdf
kimiakliniktutor1-131204022647-phpapp01.pdf
 
Kd meeting 7
Kd meeting 7Kd meeting 7
Kd meeting 7
 
10. RADIOFARMASI.pptx
10. RADIOFARMASI.pptx10. RADIOFARMASI.pptx
10. RADIOFARMASI.pptx
 
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam UrinValidasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin
 
FLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxFLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptx
 
Aes(Atomic Emission Spectroscopy)
Aes(Atomic Emission Spectroscopy)Aes(Atomic Emission Spectroscopy)
Aes(Atomic Emission Spectroscopy)
 
Analisa gas co2 dalam air menggunakan toc
Analisa gas co2 dalam air menggunakan tocAnalisa gas co2 dalam air menggunakan toc
Analisa gas co2 dalam air menggunakan toc
 
laporan analisis spektroskopi percobaan 4
laporan analisis spektroskopi percobaan 4laporan analisis spektroskopi percobaan 4
laporan analisis spektroskopi percobaan 4
 
Radioimmunoassay (ria)
Radioimmunoassay (ria)Radioimmunoassay (ria)
Radioimmunoassay (ria)
 
Tolak Ukur Toksisitas (3).pptx
Tolak Ukur Toksisitas (3).pptxTolak Ukur Toksisitas (3).pptx
Tolak Ukur Toksisitas (3).pptx
 
Identifikasi senyawa
Identifikasi senyawaIdentifikasi senyawa
Identifikasi senyawa
 
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2  laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
 
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
 
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
 
RADIOASAI (RADIOASSAY).ppt
RADIOASAI (RADIOASSAY).pptRADIOASAI (RADIOASSAY).ppt
RADIOASAI (RADIOASSAY).ppt
 

More from Muhammad Luthfan

Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.pptKuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.pptMuhammad Luthfan
 
Seminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas BrawijayaSeminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas BrawijayaMuhammad Luthfan
 
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02Muhammad Luthfan
 
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)Muhammad Luthfan
 
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891Muhammad Luthfan
 
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630Muhammad Luthfan
 
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806Muhammad Luthfan
 
Introduction to Electrophoresis
Introduction to ElectrophoresisIntroduction to Electrophoresis
Introduction to ElectrophoresisMuhammad Luthfan
 
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02Muhammad Luthfan
 
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)Muhammad Luthfan
 

More from Muhammad Luthfan (20)

Pengumuman.pptx
Pengumuman.pptxPengumuman.pptx
Pengumuman.pptx
 
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.pptKuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
 
Lipid Evaluation (FTP UB)
Lipid Evaluation (FTP UB)Lipid Evaluation (FTP UB)
Lipid Evaluation (FTP UB)
 
Seminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas BrawijayaSeminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas Brawijaya
 
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
 
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
 
Polisakarida Fungsional
Polisakarida FungsionalPolisakarida Fungsional
Polisakarida Fungsional
 
Suplemen makanan
Suplemen makanan Suplemen makanan
Suplemen makanan
 
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
 
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
 
Sterilisasi versi 2017
Sterilisasi versi 2017Sterilisasi versi 2017
Sterilisasi versi 2017
 
Sterilisasi Versi 2015
Sterilisasi Versi 2015Sterilisasi Versi 2015
Sterilisasi Versi 2015
 
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
 
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
 
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
 
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
 
Introduction to Electrophoresis
Introduction to ElectrophoresisIntroduction to Electrophoresis
Introduction to Electrophoresis
 
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
 
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
 
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
 

Recently uploaded

Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxWitaadw
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIACochipsPJW
 

Recently uploaded (6)

Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
 

ANTIOKSIDAN ANALISIS METODE

  • 2. METODE ANALISIS ANTIOKSIDAN Metode Kualitatif  Uji Warna  Spektrofotometri IR Metode Kuantitatif  DPPH (Diphenyl pycril Hidrazil)  Metode ORAC (Oxygen Radical Absorbance Capacity)  Iodimetri dan iodometri Metode In vivo  dengan hewan coba
  • 3. UJI WARNA  Merupakan suatu metode kualitatif untuk menentukan keberadaan suatu antioksidan dengan mereaksikan suatu sampel dengan reaktan tertentu sehingga menunjukkan sifat fisik berupa perubahan warna tertentu sebagai indikator.
  • 4. UJI WARNA PADA ASAM ASKORBAT (VITAMIN C)  Asam Askorbat + Perak nitrat (amoniakal )  Hitam  Asam Askorbat + Pereaksi Benedict  Merah
  • 5.  Asam Askorbat + Larutan Iodium (coklat – ungu )  Warna Hilang (bening)
  • 6. SPEKTROSKOPI IR (INFRA RED)  Merupakan metode analisis suatu gugus fungsi dari suatu senyawa berdasarkan serapannya terhadap sinar infra merah yang diberikan.  Cara kerja alat ini adalah dengan mengukur serapan infra merah pada suatu gugus fungsi, dimana tiap gugus fungsi mempunyai daerah serapan yang berbeda-beda.
  • 8.  Dari data tersebut kita dapat mengdentifikasi gugus fungsi yang terdapat dalam suatu senyawa yang diuji.
  • 10. METODE ORAC  Digunakan untuk menganalisis kandungan suatu senyawa antioksidan dari suatu benda, misalnya makanan.  Pada metode ORAC, digunakan fluorescent sebagai bahan uji selain sampel yang digunakan.  Metode ini menggunakan mesin azo-intitiator, suatu alat yang berfungsi untuk membuat radikal bebas, peroxyl.
  • 11.  Fluorescent ditembakkan dengan peroxyl, lalu dihitung intensitasnya selama selang waktu tertentu.  Lalu dibuatlah kurva intensitas vs waktu ( baik ataupun tanpa antioksidan), sehingga kita dapat menghitung luasan daerah diatara kedua kurva tersebut.  Kadar antioksidan ditentukan dengan standar TE, trolox equivalent, dengan trolox sebagai standarnya.
  • 12.  Perhitungan nilai ORAC dilakuakn dengan rumus berikut:  ORAC value (µM) = 20k (SSample - SBlank) / (STrolox - SBlank)  Dimana S merupakan daerah dibawah kurva dan k adalah konstanta peluruhan fluoescent.
  • 13.
  • 14. KELEBIHAN ORAC DAN KEKURANGANNYA  ORAC merupakan metode yang sangat akurat, karena metode menggunakan pengukuran fluorescent, ehinga ketelitian dari metode ini pn semakin baik  Efisien  Kekurangannya metode ini hanya menunjukkan aktivitas teradap radikal bebas tertentu, seperti peroxyl, serta metode ini tidak dapat mnentukan sampel yang teah rusak, entah apapun sebabnya.
  • 15.
  • 16. IODIMETRI  Merupakan metode titrasi langsung  Metode kuantitatif karena berdasarkan jumlah I2 yang dihasilkan antara sampel dengan ion iodida  Perbedaan dengan iodometri  Iodometri titrasi tidak langsung  Iod yang dibebaskan dalam reaksi kimia
  • 17. CONT`D  Dalam proses analitik, iodium digunakan sebagai pereaksi oksidasi (iodimetri) dan ion iodida digunakan sebagai pereaksi reduksi (iodometri).  Ada beberapa zat merupakan pereaksi reduksi yang cukup kuat untuk dititrasi secara langsung dengan iodium. Maka jumlah penentuan iodimetrik adalah sedikit. Akan tetapi banyak pereaksi oksidasi cukup kuat untuk bereaksi sempurna dengan ion iodida, dan ada banyak penggunaan proses iodometrik.
  • 18. APLIKASI IODIMETRI  Penetapan kadar vitamin C cara Iodimetri  Dasar: Kadar vitamin C yang ditetapkan secara iodimetri menggunakan iod sebagai penitar. Vitamin C bersifat reduktor kuat akan dioksidasikan oleh I2 dalam suasana asam dan I2 tereduksi menjadi ion iodide. Indikator yang digunakan adalah kanji dengan titik akhir biru.
  • 20.  Alat : Bahan : a. Erlenmeyer Asah 250 ml a. Contoh Iberet Folic-500 b. Gelas Ukur 100 ml b. H2SO4 10 % c. Buret Scelbach 50 ml c. Larutan I2 0.05 M d. Pipet Tetes d. Indikator Kanji e. Statip e. Air Suling f. Neraca Analitik
  • 21.  Cara Kerja : 1) Ditimbang contoh sejumlah Y gram kedalam Erlenmeyer asah. 2) Dilarutkan dengan air dan ditambahkan 25 ml H2SO4 10 %. 3) Dititrasi dengan I2 0,05 M dengan indikator kanji hingga titik akhir berwarna biru.
  • 22. Perhitungan : Kadar Vit. C = Vp x Mp x BE Vit. C x 100 x Bobot rata –rata x 100%
  • 24. • DPPH (1,1-Difenil-Pikril-2-Hidrazil), merupakan radikal bebas yang dapat bereaksi dengan senyawa yang dapat mendonorkan atom hidrogen, dapat berguna untuk pengujian aktivitas antioksidan komponen tertentu dalam suatu ekstrak. • Adanya elektron yang tidak berpasangan, DPPH memberikan serapan kuat pada 517 nm. Ketika elektronnya menjadi berpasangan oleh keberadaan penangkap radikal bebas, maka absorbansinya menurun secara stokiometri sesuai jumlah elektron yang diambil.
  • 25. Keberadaan senyawa antioksidan dapat mengubah warna larutan DPPH dari ungu menjadi kuning
  • 26. • Metode DPPH merupakan metode yang mudah, cepat, dan sensitif untuk pengujian aktivitas antioksidan senyawa tertentu atau ekstrak tanaman Hasil uji pendahuluan aktivitas antioksidan (A = kontrol negatif, B = kontrol positif [rutin], dan C = larutan uji [fraksi air ekstrak etanolik daun selasih])
  • 27. DPPH berperan sebagai radikal bebas yang diredam oleh antioksidan dari bahan uji, dimana DPPH akan bereaksi dengan antioksidan tersebut membentuk 1,1-difenil-2-pikrilhidrazyl. Reaksi ini menyebabkan perubahan warna dari ungu pekat menjadi kuning atau kuning gelap yang dapat diukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada gelombang 517 nm, sehingga aktivitas peredaman radikal bebas oleh sampel dapat ditentukan. Pengujian DPPH dapat untuk mengetahui parameter konsentrasi yang ekuivalen memberikan 50% efek aktivitas antioksidan (IC50).
  • 28. •• IC50 adalah konsentrasi suatu zat antioksidan yang dibutuhkan untuk menghambat 50% radikal bebas DPPH. Zat antioksidan yang mempunyai aktivitas antioksidan tinggi akan mempunyai nilai IC50 yang rendah • Aktivitas antioksidan dinyatakan dalam persen penghambatan, yang dihitung dengan rumus: Persen penghambatan = Aktifitas antioksidan : A blanko – A sampel x 100% A blanko A blanko = serapan radikal DPPH 1mM A sampel = serapan radikal DPPH 1mM
  • 29. Selanjutnya dibuat grafik antara konsentrasi sampel (x) dengan persen penghambatan (y). Nilai IC50 dihitung berdasarkan rumus persamaan regresi. Secara spesifik, suatu senyawa dikatakan sebagai antioksidan jika nilai IC50 kurang dari 200 ppm  Jika nilai IC50 yang diperoleh berkisar antara 200-1000 ppm, maka zat tersebut kurang aktif namun masih berpotensi sebagai zat antioksidan (Molyneux, 2004).
  • 30. Grafik antara konsentrasi sampel (x) dengan aktivitas antioksidan (y).
  • 31. ORAC (OXYGEN RADICAL ABSORBANCE CAPACITY ) KAPASITAS OKSIGEN RADIKAL ABSORBANSI
  • 32. APAKAH ORAC ITU?  Sebuah metode skoring yang dikembangkan dan digunakan oleh USDA (Departemen Pertanian Amerika) di Tufts University  untuk mengukur kekuatan antioksidan total makanan dan minuman. Dengan kata lain, ORAC data menyediakan ukuran kemampuan antioksidan untuk mengikat radikal bebas.  Uji ORAC mengukur aktivitas antioksidan sebenarnya dari produk makanan, bahan makanan, produk pertanian, dan produk farmasi.  Tubuh manusia membutuhkan rata-rata ORAC 1500 Antioksidan setiap hari untuk bisa bekerja melawan oksidasi yang terjadi dalam sel.
  • 33.  Bahaya dari radikal bebas memberikan kontribusi besar terhadap proses penuaan dan penyakit dan masalah kesehatan lainnya.  Studi menunjukkan bahwa makanan dengan nilai ORAC yang lebih tinggi dapat membantu dalam melindungi tubuh kita dari penuaan dini dan penyakit.  Bukti menunjukkan bahwa asupan antioksidan harian ditingkatkan menjadi antara 3.000 sampai 5.000 unit ORAC atau lebih untuk memiliki dampak yang menguntungkan signifikan pada darah dan jaringan lain.  Pola makan kaya antioksidan membantu menetralkan radikal bebas dalam tubuh, menjaga sistem kekebalan tubuh yang kuat sementara memerangi segala sesuatu dari keriput pada penyakit jantung dan kanker.
  • 34. METODE ORAC  Pada metode ORAC, digunakan fluorescent sebagai bahan uji selain sampel yang digunakan.  Metode ini menggunakan mesin azo-intitiator, suatu alat yang berfungsi untuk membuat radikal bebas, peroxyl. BMG LABTECH’s FLUOstar OPTIMA
  • 35.  Fluorescent ditembakkan dengan peroxyl, lalu dihitung intensitasnya selama selang waktu tertentu.  Lalu dibuatlah kurva intensitas vs waktu ( baik ataupun tanpa antioksidan), sehingga kita dapat menghitung luasan daerah diatara kedua kurva tersebut.  Kadar antioksidan ditentukan dengan standar TE, trolox equivalent, dengan trolox sebagai standarnya.
  • 36.  Perhitungan nilai ORAC dilakukan dengan rumus berikut:  ORAC value (µM) = 20k (SSample - SBlank) / (STrolox - SBlank)  Dimana S merupakan daerah dibawah kurva dan k adalah konstanta peluruhan fluoescent.
  • 37. KELEBIHAN ORAC DAN KEKURANGANNYA  ORAC merupakan metode yang sangat akurat, karena metode menggunakan pengukuran fluorescent, ehinga ketelitian dari metode ini pn semakin baik  Efisien  Kekurangannya metode ini hanya menunjukkan aktivitas teradap radikal bebas tertentu, seperti peroxyl, serta metode ini tidak dapat mnentukan sampel yang teah rusak, entah apapun sebabnya.
  • 38. TENTANG NILAI KANDUNGAN ANTIOKSIDAN OLEH ORAC  Kekuatan antioksidan pada makanan selalu disamakan dengan nilai ORAC, sebuah analisis uji coba yang mengukur Oxygen Radical Absorbance Capacity (ORAC).  Bagaimanapun juga yang penting untuk dipahami adalah kandungan antioksidan dalam sebuah makanan tidak sepenuhnya terhitung oleh ORAC, dan ini tidak mencerminkan kemampuannya mengubah status antioksidan dalam manusia.
  • 39.  Ketika tes ORAC menghitung aktivitas perubahan radikal bebas melawan salah satu jenis radikal bebas – radikal peroxyl – terdapat beberapa jenis radikal bebas dan sejumlah pengujian kadar logam yang mengukur aktivitas melawan radikal bebas.
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43. Dengan sendirinya, nilai ORAC hanya sebagian gambaran dari kandungan anti- oksidan dan bukan indikasi dari jaminan kesehatan.  Apalagi, yang terpenting dari antioksidan yaitu antioksidan adalah bioavailable, atau dapat diambil dan digunakan tubuh. Fitonutrien memiliki beberapa tingkatan bioavailability setelah dikonsumsi dan kemungkinan pengaruh biologis yang berbeda saat diserap tubuh.
  • 44.  Bahaya dari radikal bebas memberikan kontribusi besar terhadap proses penuaan dan penyakit dan masalah kesehatan lainnya.  Studi menunjukkan bahwa makanan dengan nilai ORAC yang lebih tinggi dapat membantu dalam melindungi tubuh kita dari penuaan dini dan penyakit.  Bukti menunjukkan bahwa asupan antioksidan harian ditingkatkan menjadi antara 3.000 sampai 5.000 unit ORAC atau lebih untuk memiliki dampak yang menguntungkan signifikan pada darah dan jaringan lain.
  • 45.
  • 46.
  • 47. METODA IN VIVO  Tikus Wistar dibagi 4 kelompok :  K0 = Kelompok kontrol Negatif = Normal  K 1 = Kelompok Kontrol Positif  KP1 = Kelompok Perlakuan Dosis 1  KP2 = Kelompok Perlakuan Dosis 2  Selama 14 hari setiap kelompok kecuali kontrol negatif tikus diberi minyak jelantah 0,42 ml/200 gram BB, kandung peroksida = 118 mek / kg.  Minyak jelantah diberikan peroral sekali sehari pada siang hari menggunakan sonde l pada siang hari  Sampel (ekstrak) diberikan juga setiap hari pada KP1,KP2 dan K obat pada pagi hari
  • 48.  Akan terjadi ROS pada hati tkus akibat pemberian minyak jelantah yg tinggi peroksida/radikal bebas  Sampel berupa ekstrak herbal (antioksidan) sebagai perlakuan  bgmn pengaruhnya ?? Dg melihat kadar MDA, SOD serum darah tikus setelah perlakuan selama 14 hari atau 28 hari  Pengujian Pre n Post Test dengan mengambil darah pada sinus orbital (mata) atau ekor tikus  Utuk mengukur stress oksidatif tubuh dapat ditentukan dengan malondialdehid (MDA). Semakin tinggi kadar MDA plasma maka semakin tinggi stress oksidatif yang terjadi dalam sel-sel tubuh

Editor's Notes

  1. (Underwood, 1986). Iodium: Oksidator (Iodimetri)
  2. Gambar ini tolong diedit di Inkscape