Makalah ini membahas dua permainan tradisional yaitu boi-boian dan benteng. Permainan boi-boian berasal dari Jawa Barat yang melibatkan dua kelompok yang saling melempar bola kertas untuk menjatuhkan menara batu lawan. Sedangkan permainan benteng melibatkan dua kelompok yang saling berusaha menyentuh markas lawan dengan aturan tertentu. Kedua permainan bertujuan untuk mengasah kerja sama, ketelit
1. 1
PERMAINAN TRADISIONAL
“ BENTENG & BOI-BOIAN ”
Di Susun Oleh :
1. Margareta S (k7113135)
2. Nur Isni P (k7113159)
3. Nurul Annisa Safitri (k7113164)
4. Rahmatia KF (k7113175)
5. Rahmawati R (k7113176)
6. Riana R (k7113182)
7. Singgih Said (k7113201)
Kelompok 5 1C-PGSD
2. 2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan
kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan seluruh
umatnya hingga hari akhir.
Dalam makalah ini kami membahas tentang Permainan Tradisional, yang berisikan
tentang permainan boi – boian dan permainan benteng. Dengan adanya makalah ini,
diharapkan dapat berguna bagi para pembaca dalam menambah pengetahuan kita mengenai
Permainan Tradisional. Harapan kami kedepan, semoga kritik dan saran dari pembaca tetap
tersalurkan, dan semoga makalah ini dapat terkesan di hati semua orang sehingga dapat
menjadi panutan ilmu pengetahuan.
Akhirnya ucapan terima kasih yang tak terhingga senantiasa kami sampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Surakarta, 12 November 2013
3. 3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................................... 2
Daftar Isi ............................................................................................................................... 3
BAB I (Pendahuluan) ........................................................................................................... 4
1. Latar Belakang .................................................................................................................. 4
2. Tujuan ............................................................................................................................... 4
3. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 5
BAB II (Pembahasan) ........................................................................................................... 6
A. Permainan Boi – boian .................................................................................................... 6
B. Permainan Benteng .......................................................................................................... 7
BAB III (Penutup) .................................................................................................................7
1. Kesimpulan ....................................................................................................................... 9
2. Saran ................................................................................................................................. 9
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Dewasa ini anak – anak menjadi objek sasaran perkembangan teknologi. Tidak dapat
dipungkiri memang, teknologi sekarang ini sudah begitu berkembang pesat. Apalagi
dilingkungan perkotaan. Anak – anak sudah dapat merasakan efek dari kemajuan teknologi
yang mutakhir ini. Kebudayaan mereka saat ini adalah bermain dengan menggunakan alat –
alat hasil perkembangan teknologi. Permainan mereka menggunakan, tablet, Andriod, Play
Station, dan yang mulai marak adalah game online. Ini yang perlu diresahkan para orang tua,
mungkin sebagian orang tua menganggap dengan menggunakan kecanggihan teknologi
tersebut dalam pertubuhannya anak akan berkembang kecerdasannya. Tapi tahukah kalian
bahwa sebenarnya anak – anak adalah masa dimana semua neuron diotaknya mulai
berkembang dengan pesat, dan tubuhnya pun mengalami pertumbuhan yang amat pesat pula.
Pada masa itu, anak dipenuhi dengan rasa keingintahuan yang tinggi. Oleh sebab itu, lebih
baik jika anak – anak dikenalkan dengan jenis – jenis permaianan trasdisional. Selain bernilai
budaya, yaitu dengan melestarikan budaya yang telah ada sejak jaman dulu. Dengan
dikenalkannya dan diterapkannya permainan tradisional tersebut pada anak, itu akan melatih
motorik kasar pada anak, itu akan sangat membantu dalam pertumbuhannya, dengan dia
berlari – lari, melompat – lompat, menggerakan tubuhnya, itu akan lebih efektif dari pada
anak yang hanya bermain dengan tabletnya, yang kemudian dia hanya duduk sambil makan,
maka akan menjadi efek yang kurang baik pada pertumbuhan anak tersebut. Bisa jadi mereka
malah bermalas – malasan, apalagi untuk olahraga. Bisa jadi mereka terserang obesitas dini.
Hal ini cukup mengkhawatirkan sebenarnya, tapi tetap saja banyak orang tua yang
mengabaikannya. Permainan tradisional adalah permainan yang bagus untuk merangsang
pertumbuhan anak. Selain itu juga dalam permainan tradisional ada juga yang bermain secara
tim, ini akan melatih anak sejak dini untuk belajar bekerjasama dengan orang lain, saling
membantu, dan menjaga kekompakan. Permaian Tradisional seharusnya tetap dilestarikan
karena banyak manfaat yang kita ambil dari sana selain nilai sejarahnya.
2. Tujuan
Penyusunan makalah ini walaupun semata – mata untuk memenuhi tugas mata kuliah
penjasorkes, tetapi disisi lain dapat juga bertujuan untuk menginformasikan kepada pembaca,
khususnya orang ttua nantinya aga mereka menyadari betapa pentingnya permainan
5. tradisional untuk anak – anak. Dengan membaca makalah ini juga akan mengerti apa itu
permainan tradisional Boi – boian, dan apa itu permainan tradisional Benteng. Bagaimana
aturan main dari kedua permainan tersebut, dan apa tujuan dari permainan tersebut, akan kita
ungkap dalam makalah ini. Tujuan yang paling penting dalam pembuatan makalah ini agar
bermanfaat bagi para pembaca.
5
3. Rumusan masalah
1) Apa itu permainan tradisional Boi – boian?
2) Bagaimana aturan bermain dalam permainan tradisional Boi – boian?
3) Apa tujuan dari permainan tradisional Boi – boian?
4) Apa itu permainan tradisional Benteng?
5) Bagaimana aturan bermain dalam permainan tradisional Benteng?
6) Apa tujuan dari permainan tradisional Benteng?
6. 6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Permainan Boi - boian
1. Pengertian Permainan Boi - boian
Permainan dari jawa barat. Bukan permainan yang dikhususkan untuk anak laki-laki,
anak perempuan pun bisa bermain boy-boyan. Sebenarnya, permainan ini memiliki nama
yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Misal, di daerah Pati, Jawa Tengah, permainan ini
dikenal dengan nama Gaprek Kempung. Di daerah Sunda, ada yang menyebutnya boy-boyan,
ada juga yang menyebutnya bebencaran. Dan di beberapa daerah lainnya permainan ini
disebut Gebokan, karena katanya suara yang biasa ditimbulkan apabila bola karet yang
digunakan dalam permainan mengenai anggota badan dari pemain akan menimbulkan suara
“Gebok”. Jumlah anggota tiap kelompok: minimal 5 anak; semakin banyak anak yang ikut
bermain, maka bertambah seru permainannya
Alat bantu:
batu-batu pipih atau pecahan asbes; benda apa saja yang bisa disusun bertumpuk ke
atas semacam piramida, sebanyak kira-kira 10 keping/batu, 1 bola kertas; terbuat dari kertas-kertas
bekas yang digumpal-gumpalkan menjadi kira-kira sebesar bola tenis, diikat dengan
banyak karet gelang agar tidak terlepas satu sama lain
2. Aturan Permainan Boi – boian
1 kelompok bertujuan menyusun piramida hingga tak ada yang tersisa sambil
menghindar dari tembakan bola kertas yang dilepaskan oleh anggota-anggota
kelompok lain
kelompok yang lain bertugas menembakkan bola kertas ke anggota-anggota
kelompok lawan yang berusaha menyusun piramida; setiap anggota lawan yang
terkena tembakan bola kertas dianggap gugur dan tidak boleh lagi meneruskan
permainan
permainan dimulai dengan menggulirkan bola kertas oleh kelompok penembak ke
arah piramida batu pipih hingga berantakan (kira-kira seperti menggelindingkan bola
bowling ke sasarannya); sementara itu kelompok penyusun piramida bersiap-siap
menyusun lagi batu-batu yang berantakan sambil mewaspadai serangan bola kertas
7. permainan selesai apabila piramida selesai disusun ATAU anggota kelompok yang
bertujuan menyusun piramida telah semuanya gugur kena tembakan bola kertas dari
kelompok lawan
setelah selesai, posisi kelompok ditukar; yang tadinya kelompok penyusun piramida
7
menjadi kelompok penembak, dan sebaliknya
3. Tujuan Permainan Boi – boian
Melatih kerja sama antarpemain
Melatih ketelitian
Melatih tanggung jawab dan kerja keras
Mengasah kecerdikan
B. Permainan Benteng
1. Pengertian Permainan Benteng
Permainan bentengan merupakan salah satu permainan anak-anak. Permainan ini
sekarang sudah tidak lagi menjadi permainan bagi anak-anak karena telah tergeser oleh
permainan modern. Permainan bentengan ini sebenarnya merupakan salah satu latihan
strategi mempertahankan NKRI dari serangan musuh. Permainan bentengan terdiri dari 2
kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-6 pemain. Atau boleh juga dilakukan
meyesuaikan jumlah anak yang ada, serta tempat yang digunakan. Permainan bentengan
dilakukan dengan menjaga benteng yang diwujudkan berbentuk tonggak tiang kayu atau
bambu, dapat juga menggunakan pohon hidup. Tonggak tersebut dijadikan sebagai basecamp
masing-masing kelompok.
2. Aturan Permainan Benteng
• Peraturan pertandingan :
a. Pemain bentengan yang keluar dari basecamp dianggap menyerbu terlebih dahulu.
Pemain ini apabila dikejar oleh musuh dan tersentuh oleh tangan musuh dianggap
tertangkap. Pemain yang tertangkap di tempatkan tawanan (tempat yang sudah
ditentukan sebelum pertandingan dimulai, biasanya 2 meter sebelah kanan atau kiri
dari basecamp).
b. Pemain ini dapat kembali mempertahankan bentengnya apabila telah diselamatkan
temannya, dengan cara menyentuh tangan atau bagian tubuhnya. Kelompok pemain
8. dinyatakan mendapatkan nilai apabila dapat menyentuh basecamp musuh.
Berakhirnya pertandingan ditentukan oleh kesepakatan para pemain. Kelompok yang
kalah akan mendapatkan hukuman, yaitu menggendong kelompok yang menang dari
benteng yang satu ke benteng lainnya, jumlah gendongan tergantung kesepakatan.
8
c. Pemain musuh mengejar penyerang
d. Pemain yang ditawan berada di tempat tawanan
e. Seorang pemain mendapatkan nilai dengan menyentuh basecamp musuh
Strategi Benteng :
Seperti pada perang, benteng membutuhkan strategi untuk memenangkan permainan.
Salah satu strategi permainan ini adalah membagi anggota kelompok menjadi
'penyerang', 'mata - mata', 'pengganggu', dan 'penjaga benteng'.
Penyerang bertugas mencari celah agar dapat menyentuh benteng lawan. mata - mata
bertugas mencari lawan yang telah lama tidak menyentuh benteng. Pengganggu
bertugas memancing lawan untuk keluar dari daerah aman. Penjaga 'benteng' harus
menjaga benteng mereka dari pihak lawan yang ingin menyentuh benteng.
3. Tujuan Permaian Benteng
Melatih kerjasama/kekompakan
Melatih ketelitian
Melatih tanggung jawab dan kerja keras
Mengasah kecerdikan
9. 9
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Permainan Boi – boian dari jawa barat, yang dilakukan minimal 5 anak. Dengan batu-batu
pipih atau pecahan asbes; benda apa saja yang bisa disusun bertumpuk ke atas semacam
piramida, sebanyak kira-kira 10 keping/batu, 1 bola kertas; terbuat dari kertas-kertas bekas
yang digumpal-gumpalkan menjadi kira-kira sebesar bola tenis, diikat dengan banyak karet
gelang agar tidak terlepas satu sama lain..
Sedangkan permainan Benteng terdiri dari 2 kelompok, masing-masing kelompok
terdiri dari 4-6 pemain. Atau boleh juga dilakukan meyesuaikan jumlah anak yang ada, serta
tempat yang digunakan. Permainan bentengan dilakukan dengan menjaga benteng yang
diwujudkan berbentuk tonggak tiang kayu atau bambu, dapat juga menggunakan pohon
hidup. Tonggak tersebut dijadikan sebagai basecamp masing-masing kelompok. Seperti
permainan perang – perangan secara berkelompok.
2. Saran
Dengan mengenal dan memperalajari permainan tersebut yang baru secuil dari sekian
banyak permainan tradisional yang membanjiri tanah air tercinta ini, kita dapat mengambil
banyak manfaat dari mempraktikannya. Dengan permainan tersebut tidak hanya menyehatkan
jasmani saja, tapi juga dapat menyehatkan rohaninya. Dan tidak lupa bahwa permainan
tradisional juga membantu pertumbuhan anak, dan lebih efektif dari pada permainan modern
sekarang ini yang menggunakan hasil perkembangan teknologi. Yang kami harapkan semoga
permainan tradisional, apapun itu tidak mengalami kepunahan, dan tetap lestari sampai
generasi – generasi berikutnya. Dan permainan tradisional tidak kalah terkenalnya dengan
permainan modern. Biasakanlah anak – anak untuk tetap mempelajari, dan melakukan
permainan tersebut, dan tularkanlah pengalaman tetang permainan tradisional yang diketahui,
supaya dapat diterapkan dalam kehidupan orang lain pula. Dan begitu seterusnya hingga
tidak terjadi kepunahan.