Skripsi ini membahas upaya guru PAI dalam membentuk perilaku religius siswa di SD Negeri Banaran 5. Bab I menjelaskan latar belakang permasalahan kurangnya kesadaran religius siswa dan peran guru dalam pembentukannya. Tujuan penelitian adalah menganalisis upaya guru dan faktor pendukung dan penghambatnya.
Skripsi kedua membahas peran orangtua dalam pendidikan anak berdasarkan tafsir Surat
1. Dosen Pengampu : Dr. Khuriyah, S.Ag, M.Pd
METODOLOGI PENELITIAN
(Tugas Review Skripsi Prodi PAI
IAIN Surakarta 3 buah)
DISUSUN OLEH :
Abid Nurhuda /183111122 Kelas PAI 6C
2. 1
Siti Nur Asiyah (2020) “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (Pai)Dalam
Membentuk Perilaku Religius Siswadi Sd Banaran 5 Sragen Tahun
2020/2021” Skripsi Program studi PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Surakarta.
A. BAB I
1. Latar Belakang : Pendidikan tidak hanya sekedar transfer pengetahuan saja,
tapi juga mentransferkan nilai-nilai kehidupan yang universal sehingga
seseorang mampu membedakan hal-hal baik maupun hal-hal buruk untuk
dirinya. Namun seiring berjalan dan berkembang zaman serta teknologi
yang ada bisa memberikan kemudahan-kemudahan bagi manusia
disamping itu juga memberikan gejala negatif seperti penggunaan narkoba,
pergaulan bebas, kriminalitas dan sikap kurang terpuji lainnya sehingga
menimbulkan degradasi moral. Dari hal tersebutlah diperlukan pendidikan
religiusitas, terkhusus di sekolah agar bisa memberikan pengaruh yang
positif dalam diri seseorang. Maka guru memiliki peran yang besar dan
kontribusi yang tinggi untuk menciptakan hal tersebut, terlebih lagi di
Sekolah Dasar Negeri 5 Banaran Sragen, meski berbasis negeri dan umum
namun kegiatan agamanya tidak kalah dengan sekolah dasar islam pada
umumnya.
2. Identifikasi Masalah :
a. Kurangnya kesadaran siswa dalam melakukan sikap yang
menunjukkan membentuk sikap religious
b. Adanya kebiasaan berjaba tangan, salam, membaca do’a, sholat
dhuha, dan infak dapat meningkatkan sikap religius pada siswa.
3. Pembatasan Masalah : Penelitian ini hanya difokuskan membahas tentang
upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam membentuk perilaku
religius siswa kelas V di SD Banaran 5 Tahun 2020/2021
4. Rumusan Masalah :
3. 2
a. Bagaimana upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam
membentuk perilaku religius siswa di SD Banaran 5 tahun
2020/2021
b. Apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam membentuk
perilaku religius siswa di SD Banaran 5 tahun 2020/2021
5. Tujuan Penelitian :
a. Untuk menganalisis upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam
membentuk perilaku religius siswa di SD Banaran 5 tahun
2020/2021
b. Untuk mengidentifikasi faktor penghambat dan pendukung dalam
membentuk perilaku religius siswa di SD Banaran 5 tahun
2020/2021
Pendapat Pembaca terkait BAB I :
Dari Review singkat BAB I yang sudah penulis jabarkan sudah sangat
komprehensif dari sisi latar belakang, namun ketika memasuki sub tentang
identifikasi masalah sepertinya ada yang keluar jalur seperti menyebutkan jabat
tangan, salam, membaca doa dan lain-lain padahal di latar belakang tidak
disebutkan hal tersebut sehingga terasa miss komunikasinya. Sementara untuk
pembatasan masalah sudah sangat menarik sebab detail hanya akan membahas
kelas V saja, namun sayangnya dalam rumusan masalah, kelas V tersebut kembali
tidak disebut jadi seolah-olah terlalu umum membahas semua siswa SD Banaran 5
dan itu juga berlanjut dalam sub tujuan yang tidak menyebutkan kelas V SD secara
spesifik sehingga menimbulkan kebingungan bagi pembaca.
B. BAB II
1. Identifikasi dan sistematika Teori :
a. Pengertian, Tujuan dan Fungsi PAI : Pendidikan agama islam
adalah usaha untuk membimbing, ataupun membinan peserta didik
dengan sadar dan terencana agar mereka mengenal hingga
4. 3
mengimani, serta berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran
agama Islam dari Al-Qur’an dan juga Al-Hadits, melalui kegiatan
pengajaran, latihan, dan penggunaan pengalaman agar terbentuk
suatu kepribadian yang utama serta mulia sesuai dengan nilai-nilai
ajaran Islam yang disertai dengan tuntunan untuk menghormati
penganut agama lain agar terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.
Tujuannya adalah mengembangkan potensi-potensi manusia secara
islami dengan menyempurnakan dan menyelarasakan hubungan
antara dirinya dengan kholiq dan juga kepada makhluq/ masyarakat
sekitar. Fungsinya adalah untuk menanamkan nilai baik di
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat untuk mendapatkan
kebahagiaan di dunia dan akhirat.
b. Pengertian Upaya, Tugas dan Peran Guru PAI : Upaya guru PAI
adalah usaha untuk memenuhi hak dan kewajiban sesuai dengan
kedudukannya untuk mengembangkan kedewasaan peserta didik,
baik kognitif, afektif dan psikomotorik agar mampu sepenuhnya
menjadi kholifah di bumi dan menjauhi apa yang di larang agama.
Sementara tugasnya adalah mengembangkan profesionalitas diri,
bertanggung jawab kepada Allah dan peserta didik. Sedangkan
peran nya adalah sebagai manager, evaluator, agen moral dan lain-
lain untuk untuk bekal dan sebagai bentuk pengabdiannya sebagai
seorang guru.
c. Pengertian, Ruang Lingkup, Faktor Religiusitas : Pengertian
Religiusitas adalah perilaku keberagaman dalam menghayati nilai-
nilai agama baik secara keyakinan, pengalaman, ibadah dan juga
kaidah. Sementara beberapa ruang lingkupnya adalah keyakinan,
peribadatan, pengalaman, dan intelektual (Pengetahuan). Sedangkan
faktor yang memperngaruhinya ada Internal seperti pengalaman,
pengetahuan, kemauan dan lain-lain. Juga ada faktor eksternal
seperti keluarga, pendidikan dan masyarakat.
2. Kajian Pustaka Terdahulu :
5. 4
a. Nurul Isa (2017) dengan judul Strategi Guru Pendidikan Agama
Islam Dalam Meningkatkan Religiusitas Siswa Di Sd Ketawang 1
Dan Sd Banaran Kecamatan Grabag Kabupaten Megelang Tahun
2017 Iain salatiga.
b. Nohan Riodani (2015) dengan judul Peran Guru Agama Islam
Dalam Meningkatkan Perilaku Islami Siswa Di Smk Negeri 1
Boyolangu Tulung Agung Tahun 2015.
c. Hanik Widyastuti (2017) dengan judul Upaya Guru Pendidikan
Agama Islam Dalam Menanamkan Akhlaqul Karimah Studi
Kasus Di Sekolah Dasar Negeri 1 Banyakprodo Kecamatan
Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri tahun 2014/2015
3. Kerangka Berpikir : Pendidikan adalah usaha untuk menanamkan nilai-nilai
kemanusiaan yang nantinya akan bermanfaat di dalam kehidupan sehari-
hari terlebih dengan seiring berkembang pesat teknologi informasi yang
menyebabkan timbulnya dua kutub berlawanan baik positif seperti
berkembang ilmu pengetahuan, kemudahan akses dan lain-lain atau juga
negatif seperti degradasi moral dan menyebarnya akhlaq yang buruk. Maka
guru merupakan salah satu unsur yang ikut berkontribusi dalam kepribadian
siswa terlebih lagi guru agama sehingga tercipta suasana religius dan
kegiatan kegamaan lain disekolah baik antara guru maupun siswa.
Berdasarkan hal tersebut peneliti mengajukan judul tersebut di atas.
Pendapat Pembaca terkait BAB II :
Menurut pembaca dalam kajian teori yang sudah dijabarkan oleh peneliti
sudah sangat luas dan baik, hanya saja mugkin bisa lebih di detailkan lagi makna
tiap subnya agar pembaca jadi lebih faham lagi. Sementara untuk kajian terdahulu
lumayan menarik karena mengambil 3 judul berbeda namun sedikit saran alangkah
lebih baik lagi jika di tambahkan beberapa judul skripsi lain atau minimal 5
sehingga menambah pengetahun pembaca akan topik yang di bahas. Sedangkan
untuk kerangka berpikir sudah cukup sistematis dan sangat menarik, disamping itu
juga menjelaskan perbedaan penelitiannya dengan skripsi sebelumnya sehingga
6. 5
membuat pembaca penasaran dan menimbulkan rasa ingin tahu yang tinggi terkait
judul skripsi peneliti.
C. BAB III
1. Metode Penelitian : Metode yang dipilih oleh peneliti adalah kualitatif
deskriptif dengan mengumpulkan berbagai data baik dari observasi,
wawancara dan dokumentasi yang berupa gambar ataupun arsip-arsip.
2. Setting Penelitian : penelitian ini berada di SD N Banaran 5 Sragen tahun
2020/2021, sementara waktunya dimulai dari bulan Oktober 2019-
November 2020.
3. Subyek dan Informant Penelitian : Subyeknya adalah Guru PAI di SD N
Banaran 5 Sragen tahun 2020/2021, sedangkan yang menjadi informant
ialah guru kelas dan siswa/siswa SD Banaran 5 Sragen.
4. Teknik Pengumpulan dan keabsahan data : pengumpulan data dengan
Observasi, wawancara dan dokumentasi, lalu untuk keabsahan data
triangulasi sumber.
5. Teknik Analisis Data : Teknik yang digunakan reduksi (merangkum),
display (menyajikan), Drawing/Verifikasi (Kesimpulan dan Verifikasi).
Pendapat Pembaca terkait BAB III :
Menurut pembaca metode yang digunakan sudah cukup lengkap disertai
dengan setting penelitian dan juga subyeknya. Hanya saja pada informan mungkin
bisa ditambahkan dengan kepala sekolah supaya bisa lebih terpercaya dan lengkap
lagi. Sedangkan untuk Teknik pengumpulan, keabsahan, dan analisis datanya
insyaallah sudah cocok dan klops.
D. BAB IV
Hasil Penelitian : Upaya yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama
Islam dalam membentuk perilaku religius siswa di SD Negeri Banaran 5 adalah
melalui :
7. 6
1. pembudayaan kegiatan religius meliputi : berdo’a setiap hari ketika
sebelum dan sesudah pelajaran, sholat Dhuha yang dilaksanakan di pagi
hari pada hari Senin, Kamis dan Jum’at membayar infaq
2. mengucap salam dan berjabat tangan dengan ibu/bapak guru ketika bertemu
di manapun.
3. kekompakan, kebersamaan dari para guru dalam membimbing,
mengarahkan dan mengawasi.
Meski begitu ada beberapa faktor penghambatnya yaitu : pergaulan anak
didik biasanya memperoleh pengaruh dari lingkungan, kesadaran siswa yang
rendah terhadap agama dan kegiatan keagamaan, teknologi informasi, dan
kurangnya perhatian dan pengawsan orang tua terhadap anak dalam hal beribadah.
Pendapat Pembaca terkait BAB IV :
untuk hasil penelitian yang dibuat sudah sangat baik, hanya saja mungkin
perlu dijelaskan lebih rinci pada penjelasan faktor pendukung dan penghambat
dalam hasil analisis peneliti sehingga tidak terkesan bahwa isi yang dibuat
berkaitan dengan upaya guru PAI semua namun mesti diberikan sedikit pemisah
dan penjelasnya.
8. 7
Siti Fathonah (2020) “Peran Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Kajian
Tafsir Surat Luqman Ayat 13-17” Skripsi Program Studi PAI Fakultas Ilmu
Tarbiyah IAIN Surakarta.
A. BAB I
1. Latar Belakang : Pendidikan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam
kehidupan manusia, dan orang tua merupakan pelaku dari proses
pendidikan maka tidaklah mengherankan jika anak adalah objek dari proses
tersebut. Besarnya tanggung jawab orang tua disebabkan kepribadian anak
bisa terbentuk dari 3 hal, yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Keluarga
menempati urutan pertama yang mana mencakup bapak dan juga ibu.
Sayang di zaman serba canggih ini kebanyakan orang tua lebih memilih
menghabiskan waktu untuk bekerja ketimbang bersama anak-anaknya di
rumah. Bahkan dalam penelitian disebutkan lebih dari 30% anak
mengalami perasaan kurang diperhatikan sehingga membuat anak
melakukan hal-hal negatif agar di perhatikan orang tua. Tak sedikit pula
orang tua malah menitipkan pendidikan sepenuhnya kepada sekolah baik
formal maupun non formal, hal ini membuat dampak yang buruk bagi masa
depan anak. Betapa ruginya jika nanti memiliki anak yang berakhlaq buruk
padahal dia adalah investasi negeri akhirat. Maka disinilah perlu kajian
yang mendalam terkait peran orang tua terhadap pendidikan anak kajian
tafsir QS Luqman 13-17.
2. Penegasan Istilah :
a. Peran : Keadaan seseorang untuk menjalankan tugasnya.
b. Orang tua : Bapak dan Ibu yang membesarkan serta mengasuh
anak-anaknya.
c. Pendidikan Anak : upaya sadar dan terencana dalam membimbing,
mendidik dan mengarahkan anak mejadi manusia yang berakhlak
dalam mencapai tujuan sebagai hamba Allah Ta’ala.
9. 8
3. Identifikasi Masalah :
a. Sebagian orangtua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak-
anaknya kepada lembaga sekolah, sehingga orangtua terlepas dari
perannya sebagai pendidik anak-anaknya.
b. Sebagian orangtua kurang menyadari perannya terhadap pendidikan
anak-anaknya dan kurang memperhatikan anak karena terlalu sibuk
sehingga pendidikan anak mereka terkesampingkan.
4. Pembatasan Masalah : permasalahan penelitian ini dibatasi pada Al Quran
surat Luqman ayat 13-17 tentang peran orangtua terhadap pendidikan anak
dalam tafsir al qurthubi dan al azhar.
5. Rumusan Masalah : Bagaimana Peran Orangtua terhadap Pendidikan
Akhlak Anak dalam Quran Surat Luqman ayat 13-17?
6. Tujuan Penelitian : tujuan penelitian dalam kajian ini untuk
mendiskripsikan peran orangtua terhadap pendidikan akhlak anak dalam
surat Luqman ayat 13-17.
Pendapat Pembaca terkait BAB I :
Menurut penulis, latar belakang yang dibuat peneliti terlalu bertele-tele
sehingga kadang keluar konteks namun ketika sudah sampai pada penegasan,
identifikasi dan pembatasan masalahnya sudah sangat baik. Hanya saja pada
rumusan masalah dan tujuan penelitian masih terlalu umum dan seolah tafsir
alazhar dan alqurtubinya ditiadakan sehingga menimbulkan kerancuan atau
mungkin peneliti bisa juga lupa untuk mencantumkannya.
B. BAB II
1. Identifikasi Teori :
a. Pengertian, Peran, Tugas dan Tanggung jawab orang tua : Orangtua
adalah ayah dan ibu kandung yang begitu dekat dengan anak
sehingga setiap tingkah lakunya akan ditiru dan menjadi panutan
bagi anaknya. Sedangkan peran orang tua ialah mengajarkan
10. 9
kepada anak tentang peradaban dan berbagai hal yang ada di
dalamnya, seperti nilai-nilai sosial, tradisi, prinsip, ketrampilan dan
pola perilaku dalam segala aspeknya. Sementara itu tugasnya adalah
1) Mengajarkan ilmu pengetahuan agama islam.
2) Menanamkan keimanan dalam jiwa anak
3) Mendidik anak agar taat menjalankan agama
4) Mendidik anak agar berbudi pekerti yang mulia
Maka dari hal di atas, tanggungan orangtua terhadap
pendidikan anak sangatlah besar, mengingat anak ialah amanah
sekaligus anugerah besar yang dibebankan kepada orangtua.
b. Pengertian, Tujuan, Metode dan Materi Pendidikan Anak :
bimbingan atau pengajaran dan arahan yang diberikan kepada
orangtua mengenai akhlak dan agama kepada anak sampai dewasa
sehingga dia bisa menjalankan tugasnya sebagai hamba Allah dan
menjadi khalifah di muka bumi dengan penuh amanat yang akan
bisa dipikul di kemudian hari. Sementara tujuannya adalah
perubahan yang diharapkan pada subjek didik setelah mengalami
proses pendidikan, baik pada tingkah laku individu dan kehidupan
pribadinya maupun kehidupan masyarakat dan alam sekitarnya di
mana individu itu hidup. Sedangkan metode yang digunakan ialah
Pemberian Hadiah, Hukuman, Memberi Contoh, Cerita, Mau’idzah,
dan Targhib dan tarhib. Lalu materinya adalah Pendidikan Agama,
Pendidikan Akhlak, Pendidikan Fisik, Pendidikan Psikis,
Pendidikan Akal, Pendidikan Sosial, dan Pendidikan Seks.
2. Kajian Terdahulu :
a. Izza Amalia Nur Baiti (2017) dengan judul Peran Orangtua dalam
Menanamkan Nilai-nilai Pendidikan Islam Pada Anak (Studi
Analisis Tafsir Q.S Luqman: 12-19).
11. 10
b. Imam Muhammad Syahid Tahun (2015) dengan judul Peran Ibu
sebagai Pendidik Anak dalam Keluarga Menurut Syekh Sofiudin
bin Fadli Zain.
c. Nur Laela Tahun (2016) dengan judul Peran Orangtua Terhadap
Pendidikan Anak dalam Perspektif Islam.
3. Kerangka Teoritik : Alqur’an merupakan pedoman hidup manusia, selain
itu juga mengatur berbagai hal dalam bermuamalah salah satunya adalah
terkait tanggung jawab orang tua terhadap anak. Hal tersebut merupakan
perkara besar sebab anak merupakan anugerah sekaligus amanah yang
wajib di tunaikan oleh ayah dan ibunya. Maka pertanggung jawaban ini
sepenuhnya perlu dilakukan dimulai dari kebutuhan materi, pendidikan dan
pendidikan moral. Oleh karena itu ada salah satu dari sekian banyak ayat
dalam alqur’an yang memberikan nasehat kepada orang tua terkait masalah
pendidikan yaitu QS Luqman ayat 13-17, dari sinilah peneliti tertarik untuk
mengkaji ayat tersebut dengan menggunakan tafsir Al Qurthubi dan
Hamka yang berisi tentang pendidikan aqidah, pendidikan ibadah dan
pendidikan sosial.
Pendapat Pembaca terkait BAB II :
Menurut pembaca identifikasi teori dan kajian terdahulunya sudah sangat
komprehensif dan detail, hanya saja pada kerangka teoritik masih terlalu umum
dan singkat, mungkin bisa di perjelas dan di detailkan lagi dengan topik yang akan
dibahas.
C. BAB III
1. Metode Penelitian : metode yang digunakan adalah library research
(Penelitian Kepustakaan. Penelitian kepustakaan ini menggunakan sumber
perpustakaan untuk memperoleh data penelitiannya)
2. Data dan Sumber data : buku, majalah, koran, artikel, dan lain sebagainya.
12. 11
a. Data Primer : Tafsir Al Qurthubi dan Tafsir Al Azhar Surat Luqman
ayat 13-17
b. Data Sekunder :
1) Pendidikan Anak dalam Islam karya Muhammad Nashih
Ulwan
2) Fikih Pendidikan karya Heri Jauhari Muchtar
3) Paradigma Pendidikan Anak dalam Islam karya Dindin
Jamaluddin
4) Cara mendidik Generasi Islami karya Yunus Hanis Syam
5) Pendidikan Agama dalam Keluarga karya Mahmud, dkk
6) Pendidikan Keluarga karya Helmawati
7) Pendidikan Anak dalam Al Quran karya Juwariyah
3. Teknik Pengumpulan dan Keabsahan Data : pengumpulannya dengan
mencari dan mengumpulkan data berupa buku-buku, catatan, majalah,
transkip dan yang lainnya yang relevan dengan masalah penelitian.
Sedangkan keabsahan datanya menggunakan teknik ketekunan
pengamatan.
4. Teknik Analisis Data : analisis isi (content analysis) dengan Langkah-
langkah berikut :
a. Menetapokan masalah yang akan dibahas.
b. Menghimpun ayat-ayat yang berkenaan dengan masalah tersebut.
c. Menyusun ayat sesuai dengan masa turunnya, disertai pengetahuan
tentang asbabul nuzulnya jika ada.
d. Menjelaskan munasabah atau korelasi ayat-ayat itu pada masing-
masing suratnya dan kaitannya ayat-ayat sesudahnya.
e. Membuat sistematika kajian dalam kerangka yang sistematis dan
lengkap dengan out line-nya yang mencakup semua segi dari tema
kajian.
f. Melengkapi pembahsan hadits-hadits yang relevan dengan pokok
pembahasan.
g. Mempelajari ayat-ayat tersebut secara keseluruhan
13. 12
Pendapat Pembaca terkait BAB III :
Menurut pembaca metode yang digunakan cukup sederhana sebab bisa di
kerjakan dimanapun tanpa perlu turun kelapangan, disamping itu data yang
digunakan sangat lengkap mencakup primer dan sekunder. Sementara Teknik
pengumpulan dokumentasinya begitu menarik dengan mempertimbangkan
keabsahan datanya pada ketekunan pengamatan disertai instrument analisis yang
begitu detail saya kira akan sangat mengasyikkan dan seru meski beberapa orang
bilang terlalu membosankan karena hanya manteng dan berdiam diri pada
kepustakaan, sayangnya itu tidak berlaku bagi orang yang hobi dan gemar
membaca.
D. BAB IV
Hasil Penelitian : Peran Orangtua terhadap Pendidikan Anak kajian Tafsir
Surah Luqman Ayat 13-17, dengan menggunakan tafsir Al-Azhar dan Al Qurthubi
adalah :
1. Bahwa orangtua memiliki peran sangat dibutuhkan oleh anak dalam
memberikan pendidikan kepada anak, mengingat anak merupakan anugerah
serta amanah yang harus di jaga dan dididik dengan pendidikan yang baik.
2. Orangtua harus memiliki materi yang harus diajarkan kepada anak, dari
analisis yang dilakukan terhadap tafsir Al-Azhar dan Al Qurthubi penulis
menyimpulkan materi yang harus di sampaikan ke anak yakni:,
mengajarkan pendidikan tuhid, pendidikan akhlak terhadap orangtua, dan
pendidikan ibadah sholat serta pedidikan sosial (amar ma’ruf nahi munkar)
kepada anak.
Pendapat Pembaca Terkait BAB IV :
Hasil yang diperoleh peneliti sangat bagus dan detail meski di awal awal
analisis datanya terlalu panjang namun pada akhirnya bisa langsung masuk pada
inti yang sangat berpengaruh besar dalam kehidupan sehari-hari anak.
14. 13
Nursya Fatkhuina Husailah (2020) “Pengaruh Keaktifan Mengikuti Majelis
Taklim Terhadap Pemahaman Agama Islam Jamaah Majelis Taklim Se-
Kecamatan Ngrambe Selatan, Kabupaten Ngawi Tahun 2020” Skripsi
Program Studi PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Surakarta.
A. BAB I
1. Latar Belakang : agama islam menjadi pedoman setiap muslim terkhusus
lagi umat islam di Indonesia menempati jumlah terbanyak ketimbang umat
lainnya. Maka sudah tentu tuntutan untuk memahami dan memaknai nilai-
nilai ajaran islam jadi lebih kompleks, sayang sekali kebanyakan masih
sebatas memahami dalam hafalan tanpa mewujudkan dalam amalan. Hal itu
menjadi keprihatinan tersendiri bagi peneliti terlebih lagi ada statement
beberapa tokoh terkenal yang mengucapkan hal tersebut seperti ustadz amir
faishol dan ketua PBNU kiai Sa’id Aqil Siroj. Terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi tingkat pemahaman agama Islam seseorang. Beberapa di
antara faktor tersebut adalah kecerdasan, motivasi belajar, lingkungan
sosial, dan keaktifan dalam mengikuti majelis taklim. Syaikh Abdur Razaq
bin Abdul Muhshin al-Badr, salah seorang dosen di Universitas Islam kota
Madinah menyampaikan, tidak diragukan lagi bahwa aktif dalam menuntut
ilmu agama di majelis-majelis ilmu adalah dzikir terbaik yang paling
utama. Berdasarkan hal tersebut diatas peneliti tertarik untuk membahas
topik ini.
2. Identifikasi Masalah :
a. Rendahnya kecerdasan intelegensi
b. Rendahnya motivasi belajar
c. Buruknya kualitas lingkungan sosial
d. Rendahnya keaktifan mengikuti majelis taklim.
3. Pembatasan Masalah : Berdasarkan hal tersebut peneliti membatasi pada :
15. 14
a. Populasi yang diambil hanya majelis taklim wilayah Ngrambe
bagian selatan yaitu di Desa Ngrambe, Desa Wakah, Desa,
Tawangrejo, dan Desa Hargomulyo. Masing-masing desa diambil 1
majelis taklim jika ada.
b. Majelis taklim yang diteliti hanya majelis taklim khusus bapak-
bapak.
c. Variabel yang akan diteliti adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi pemahaman agama Islam yaitu keaktifan mengikuti
majelis taklim.
4. Rumusan Masalah :
a. Bagaimana keaktifan jamaah dalam mengikuti majelis taklim se-
Kecamatan Ngrambe Selatan, Kabupaten Ngawi tahun 2020?
b. Bagaimana pemahaman agama Islam jamaah majelis taklim se-
Kecamatan Ngrambe Selatan, Kabupaten Ngawi tahun 2020?
c. Apakah keaktifan mengikuti majelis taklim berpengaruh terhadap
pemahaman agama Islam jamaah majelis taklim se-Kecamatan
Ngrambe Selatan, Kabupaten Ngawi tahun 2020?
d. Bagaimana model regresi linear sederhana yang dapat meramalkan
pengaruh variabel keaktifan mengikuti majelis taklim terhadap
pemahaman agama Islam jamaah majelis taklim se-Kecamatan
Ngrambe Selatan, Kabupaten Ngawi tahun 2020?
e. Berapa sumbangan yang diberikan variabel keaktifan mengikuti
majelis taklim terhadap variabel pemahaman agama Islam jamaah
majelis taklim se-Kecamatan Ngrambe Selatan, Kabupaten Ngawi
tahun 2020?
5. Tujuan Penelitian :
a. Keaktifan jamaah dalam mengikuti majelis taklim se-Kecamatan
Ngrambe Selatan, Kabupaten Ngawi tahun 2020.
b. Pemahaman agama Islam jamaah majelis taklim se-Kecamatan
Ngrambe Selatan, Kabupaten Ngawi tahun 2020.
16. 15
c. Pengaruh keaktifan mengikuti majelis taklim terhadap pemahaman
agama Islam jamaah majelis taklim se-Kecamatan Ngrambe
Selatan, Kabupaten Ngawi tahun 2020.
d. Model regresi linear sederhana yang dapat meramalkan pengaruh
variabel keaktifan mengikuti majelis taklim terhadap pemahaman
agama Islam jamaah majelis taklim se-Kecamatan Ngrambe
Selatan, Kabupaten Ngawi tahun 2020.
e. Sumbangan variabel keaktifan mengikuti majelis taklim terhadap
variabel pemahaman agama Islam jamaah majelis taklim se-
Kecamatan Ngrambe Selatan, Kabupaten Ngawi tahun 2020.
Pendapat Pembaca terkait BAB I :
Menurut Pembaca Latar Belakang yang sudah dibuat oleh peneliti lumayan
panjang dan lebar, mungkin alangkah lebih baik lagi jika agak dipersingkat dan
didetailkan bahasan pada topiknya. Sedangkan untuk identifikasi masalah, batasan
masalah, rumusan dan tujuan penelitiannya saya kira cukup komprehensif dan
menyeluruh sehingga saya mengira ini seperti penelitian kualitatif yang menggali
sangat dalam informasi yang ada namun saya berkhusnudzon ini adalah penyajian
data yang gamblang agar tidak menimbul pertanyaan lagi pada benak pembaca.
B. BAB II
1. Identifikasi Teori :
a. Pengertian, Tujuan, Macam, Fungsi, Materi dan Indikator Keaktifan
Masjlis Ta’lim.
1) Pengertian-nya adalah majelis taklim adalah lembaga
pendidikan Islam bagi masyarakat umum yang bersifat
nonformal sebagai sarana belajar mengajar agama Islam dan
juga dapat dijadikan tempat diskusi ilmiah, sosial, politik,
ataupun selainnya.
17. 16
2) Macam-macam materinya meliputi, Aqidah, Syariah,
Akhlaq, Siroh, Dakwah dan Tarbiyah.
3) Tujuannya adalah untuk meningkatkan akhlak mulia,
keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT SWT serta
dapat mewujudkan kasih sayang bagi alam semesta.
4) Fungsinya ialah sebagai wadah pembinaan dan
pengembangan kreativitas jamaah serta sebagai wahana
untuk menguatkan persatuan dan kesatuan masyarakat.
5) Indikator Keaktifannya ialah :
a) hadir dengan niat ikhlas, bersemangat dan tidak
putus asa;
b) berusaha tidak terlambat dalam menghadiri
c) mendengarkan materi yang disampaikan oleh ustadz
dengan tenang dan tidak memotong pembicaraan
ustadz
d) menanyakan materi yang belum dipahami, mencari
informasi, dan berdiskusi
e) turut serta melaksanakan tugas dan mencatat isi
pelajaran;
f) menerapkan apa yang diperoleh untuk memecahkan
masalah dan menilai diri.
b. Pengertian, Faktor, Indikator Pemahaman Agama Islam
1) Pengertiannya ialah kemampuan seseorang untuk
mencontohkan, merangkum, membandingkan, menjabarkan,
serta mengorelasikan pengetahuan-pengetahuan mengenai
agama Islam.
2) Faktornya adalah internal dan eksternal.
a) Faktor internalnya antara lain adalah kecerdasan,
kesehatan, bakat, minat, motivasi, dan cara belajar.
b) Faktor eksternalnya antara lain adalah keluarga,
sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar.
18. 17
3) Indikator Pemahaman Agama islam :
a) mengerti terhadap hukum-hukum yang berkenaan
dengan rukun iman (akidah)
b) mengerti terhadap hukum-hukum yang berkenaan
dengan rukun Islam dan lingkupnya (syariat)
c) dan mengerti terhadap hukum-hukum yang
berkenaan dengan amalan-amalan yang dikerjakan
sehari-hari termasuk tata cara bermuamalah dengan
orang lain (akhlak).
c. Pengaruh Keaktifan Mengikuti Majelis Taklim Terhadap
Pemahaman Agama Islam dapat meningkatkan kemampuan
penalaran terhadap inti agama. Walaupun tidak semua isi ajaran
agama dapat dinalar, namun setidaknya dapat meningkatkan
pengetahuan agama untuk membentengi konsep dalam agama dari
argumen yang mencoba menggoyahkan agama tersebut.
2. Kajian Terdahulu :
a. Fatma Inayah (2018) dengan judul “Pengaruh Keaktifan Mengikuti
Majelis Ta’lim Abudzar Al-Ghifari Terhadap Perilaku Keagamaan
Ibu-Ibu Dusun Boyolali Kecamatan Batanghari”.
b. Bakhtiyar Bakhaqi Ilmi (2019) dengan judul “Pengaruh Keaktifan
Mengikuti Kegiatan Majelis Ta’lim Babussalam Terhadap Perilaku
Keberagamaan Remaja di Karang Taruna Bina Remaja Desa
Banjaran Driyirejo Gresik”
c. Rozlen Faiqotus Silvia (2019) dengan judul “Pengaruh
Mendengarkan Program Kajian Tafsir Al-Qur’an A’la Ahli Sunnah
Waljama’ah terhadap Pemahaman Keagamaan Jamaah Masjid Al-
Hajj Kota Slawi”.
3. Kerangka Berpikir : Berdasarkan teori, keaktifan mengikuti majelis taklim
berpengaruh terhadap pemahaman agama Islam. Salah satu cara
memperoleh pemahaman agama Islam adalah dengan menghadiri majelis
taklim. Orang yang memiliki kesadaran untuk menggali ilmu agama lebih
19. 18
dalam, maka mereka akan turut mengikutsertakan dirinya secara aktif
dengan niat ikhlas, bersemangat dan tidak putus asa dalam bermajelis
taklim. Selain itu, mereka juga turut memberi reaksi terhadap kegiatan
majelis taklim baik secara jasmani maupun rohani. Oleh karena itu, diduga
terdapat pengaruh antara keaktifan mengikuti majelis taklim terhadap
pemahaman agama Islam.
4. Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan, maka
kemungkinan bisa 2 hal :
a. H0 : Keaktifan mengikuti majelis taklim tidak memiliki pengaruh
positif signifikan terhadap pemahaman agama Islam.
b. H1: Keaktifan mengikuti majelis taklim memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap pemahaman agama Islam.
Pendapat Pembaca terkait BAB II :
Menurut Pembaca Identifikasi teori yang dijabarkan oleh peneliti sudah
sangat lengkap dan menyeluruh, selain itu juga menggunakan beberapa kajian
terdahulu yang relevan membuat kredibilitas penelitian ini semakin tinggi. Namun
alangkah menarik lagi jika lebih didetailkan dan dijabarkan lagi terkait kerangka
berpikir agar bisa lebih dipahami oleh pembaca, sedangkan untuk hipotesisnya
sudah sangat baik dan bagus.
C. BAB III
1. Metode Penelitian : Metode yang digunakan adalah penelitian korelasional
yang mana mengidentifikasi keberadaan hubungan atau pengaruh antara
dua variabel atau lebih. Hubungan tersebut dapat berupa hubungan simetris,
hubungan sebab akibat, atau hubungan interaktif (saling mempengaruhi).
2. Tempat dan Waktu Penelitian :
a. Tempat : di majelis taklim bapak-bapak yang ada pada Kecamatan
Ngrambe dan terdiri dari 4 Desa yaitu Ngrambe, Wakah,
Tawangrejo, dan Hargomulyo. Adapun tempat yang terpilih adalah
20. 19
di Majelis Taklim Al-Rijal yang berada di Dusun Doyong, Desa
Tawangrejo, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi.
b. Waktu : mulai bulan Oktober 2019 sampai dengan November 2020.
3. Populasi dan Sampel Penelitian :
a. Populasi : seluruh jamaah Majelis Taklim se-Kecamatan Ngrambe
Selatan, Kabupaten Ngawi Tahun 2020 yang terdiri tidak kurang
dari 150 orang jamaah yang berasal dari 4 majelis taklim khusus
bapak-bapak.
b. Sampel : Contoh diambil dalam penelitian ini terdiri dari 47 orang
jamaah yang berasal dari 1 majelis taklim terpilih, yaitu Majelis
Taklim Al-Rijal Doyong, Tawangrejo.
c. Teknik : Cluster Sampling
1) Menuliskan nama keempat majelis taklim pada sebuah
kertas.
2) Melakukan pengocokan pada kertas tersebut.
3) Kocokan yang terpilih secara acak menjadi sampel dalam
penelitian ini.
d. Pengumpulan data :
1) Agket yang diberikan kepada responden/jamaah adalah
berisi pernyataan-pernyataan sejumlah 40 butir yang dapat
menunjukkan tingkat keaktifan mereka dalam mengikuti
majelis taklim.
2) tes pemahaman agama Islam sesuai dengan materi yang
telah disampaikan setiap minggunya, sejumlah 40 butir soal.
Peneliti menyusun soal tes diambil dari materi yang telah
disampaikan.
e. Instrumen Pengumpulan Data :
1) Keaktifan mengikuti kajian : Definisi konsep, Operasional,
tabel kisi-kisi, Penulisan Butir dan Uji Coba.
2) Pemahaman Agama Islam Juga Mencakup beberapa hal
diatas agar seimbang dan sepadan dalam perbandingan.
21. 20
f. Instrumen Penelitian Akhir :
1) Hasil uji validitas angket keaktifan mengikuti majelis taklim
2) Hasil uji reliabilitas angket keaktifan mengikuti majelis
taklim
3) Hasil uji validitas tes pemahaman agama Islam
4) Hasil uji reliabilitas tes pemahaman agama Islam
g. Teknik Analisis Data :
1) Teknik Analisis Unit (Mean, Median, Modus, dan Standar
Deviasi)
2) Pengujian Asumsi (Keacakan sampel, Normalitas data dan
Linearitas dan keberartian regresi)
3) Pengujian Hipotesis (Jika asumsi terpenuhi/tidak terpenuhi)
h. Untuk mengetahui pengaruh keaktifan mengikuti majelis taklim
terhadap pemahaman agama Islam, maka statistik uji hipotesisnya
adalah mencari nilai koefisien determinasi dan analisis regresi
sederhana :
1) Persamaan garis regesi, Koefisien determinasi, Statistik uji,
dan keputusan
2) Sementara dalam analisis regresi linear sederhana, terdapat
beberapa asumsi yang harus dipenuhi yaitu asumsi
kenormalan residual (sisaan), asumsi heteroskedastisitas,
dan autokorelasi.
Pendapat Pembaca terkait BAB III :
Menurut pembaca, metode yang digunakan sudah sesuai dengan topik yang
dipilih serta penjabaran yang begitu detail dalam setting dan waktu penelitian.
Sampel dan populasi yang dipake terasa cukup menarik meski awalnya agak
bingung, sedangkan untuk instrument dan Teknik analisisnya lumayan panjang
sehingga menimbulkan rasa kantuk bagi pembaca, mungkin alangkah baiknya jika
agak dipersingkat sedikit agar jelas dan mengena.
22. 21
D. BAB IV
Hasil Penelitian dari Pengaruh Keaktifan Mengikuti Majelis Taklim
Terhadap Pemahaman Agama Islam Jamaah Majelis Taklim Se-Kecamatan
Ngrambe Selatan, Kabupaten Ngawi Tahun 2020 :
1) pengamatan berpengaruh melalui bantuan program statistik SPSS 20,
diperoleh nilai korelasi sebesar 0,466. Karena rXY hitung (0,466) > rXY
tabel (0,257) atau nilai sig. (0,001) < signifikansi (0,05) ,
2) Persamaan regresi yang diperoleh yaitu a = -4,825 dan b = 0,206, sehingga
Ŷ = -4,82 + 0,21X.
3) Sumbangan keaktifan mengikuti majelis taklim terhadap pemahaman
agama Islam sebesar 22%, sedangkan 78% sisanya dipengaruhi oleh
variabel yang tidak diteliti, yaitu kecerdasan intelegensi, motivasi belajar,
dan lingkungan sosial.
4) keaktifan mengikuti majelis taklim jamaah sebanyak 74,46% berada dalam
kelompok sedang. Pemahaman agama Islam jamaah sebanyak 70,21%
berada dalam kelompok sedang. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh positif signifikan keaktifan mengikuti majelis taklim
terhadap pemahaman agama Islam. Terbukti dari hasil thitung (3,331) >
ttabel (2,021), yang artinya bahwa H1 diterima, yaitu keaktifan mengikuti
majelis taklim berpengaruh positif signifikan terhadap pemahaman agama
Islam. Pengaruh keaktifan mengikuti majelis taklim terhadap pemahaman
agama Islam jamaah dinyatakan dalam persamaan garis regresi Ŷ = -4,82 +
0,206X. Keaktifan mengikuti majelis taklim mempengaruhi pemahaman
agama Islam sebesar 22%, sedangkan 78% sisanya dipengaruhi oleh faktor
lain yaitu kecerdasan intelegensi, motivasi belajar, dan lingkungan sosial.
Pendapat Pembaca terkait BAB IV :
Hasil yang dijabarkan oleh peneliti sudah sangat runtut dan jelas disertai hitungan
pada tiap subnya menggunakan SPSS membutuhkan ketelitian yang tinggi dan
kesabaran yang tiada batas, maka hal itulah yang membuat hasilnya lebih akurat.