SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan agama merupakan bagian integral dari pendidikan
nasional, hal tersebut dijelaskan dalam UU tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 33 ayat 2 bahwa "kurikulum pendidikan dasar dan
menengaw wajib memuat antara lain pendidikan agama", termasuk salah
satunya pendidikan agama Islam. Pendidikan agama Islam dilaksanakan
untuk mengembngkan potensi keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
SWT serta akhlak mulia.
Guru merupakan motifasi terbesar terhadap pendidikan siswa di
sekolahnya, dalam proses belajar siswa membutuhkan guru yang menjadi
motifasi yang bagi mereka. Dalam makalah ini penulis memaparkan
sekilas tentang peran guru pendidikan agam islam dalam memberikan
motifasi terhadap anak didiknya.
Sehingga Dalam hal ini, penulis berhasil menyusun makalah yang
berjudul “Fungsi dan Tugas Guru Agama Islam”
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja masalah-masalah yang dihadapi oleh guru agama?
2. Bagaimana fungsi dan tugas guru agama?
3. Bagaiman kompetensi guru agama?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi oleh guru agama
2. Untuk mengetahui fungsi dan tugas guru agama
3. Untuk mengetahui kompetensi guru agama
2
BAB II
PEMBAHASAN
FUNGSI DAN TUGAS GURU AGAMA ISLAM
A. MASALAH YANG DIHADAPI GURU AGAMA
Ada lima masalah paling utama yang dihadapi para guru agama
dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada sekolah
seperti diuraikan berikut:
1. Masalah peserta didik
Peserta didik dalam suatu lembaga pendidikan tentu berasal dari
latar belakang kehidupan beragama yang berbeda-beda. Ada siswa yang
berasal dari keluarga yang taat beragama, namun ada juga yang berasal
dari keluarga yang kurang taat beragama, dan bahkan ada yang berasal
dari keluarga yang tidak peduli dengan agama.Bagi anak didik yang
berasal dari keluarga yang kurang taat atau tidak peduli sama sekali
terhadap agama, perlu perhatian yang serius. Sebab jika tidak, maka anak
didik tidak akan peduli terhadap pendidikan agama, lebih parah lagi
mereka menganggap remeh pendidikan agama. Sikap ini akan sangat
berbahaya, kendatipun demikian, tentu ada faktor-faktor yang
mempengaruhi peserta didik seperti; minat belajar, keluarga, lingkungan,
dan lain sebagainya.
2. Masalah lingkungan belajar
Di era multi peradaban dan tekhnologi dan informasi yang tidak
dicegah kebeadaannya menyebabkan semua itu mempengaruhi
psikologis lingkungan belajar, baik siswa, tenaga pendidik dan
kependidikan serta stekholder setiap lembaga pendidikan. Pengaruh dari
lingkungan belajar yang tidak kondusif ini sangat mempengaruhi minat
belajar, dekadensi moral, serta menimbulkan kekhawatiran para orangtua
siswa dan masyarakat terhadap pendidikan anak-anak mereka khususnya
kebiasaan beragama mereka dalam kehidupan sehari-hari
3
3. Masalah Kompetensi Guru.
Pada dasarnya guru adalah tenaga pengajar sekaligus tenaga
pendidik profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan latihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, Sesuai UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 39 ayat 2.
Dalam perspektif pendidikan Agama Islam di Sekolah, guru
seringkali mengalami kendala dalam menanamkan pembiasaan ajaran
Islam di sekolah. Hal ini semata-mata disebabkan karena guru tidak
memiliki kempetensi yang matang, serta juga tidak didukung oleh
penguasaan konsep internalisasi keilmuan antara ilmu agama dan ilmu
umum oleh guru-guru bidang studi lainnya.
4. Masalah Metode
Metode adalah cara atau strategi bahkan juga pendekatan yang
dikuasai pendidik untuk menyampaikan materi pelajaran kepada peserta
didik sehingga sasaran yang diharapkan dapat tercapai. Banyak sekali
metode pendidikan yang dapat dilakukan atau diterapkan dalam
menyampaikan pembelajaran pendidikan agama. Tetapi sangat
disayangkan bahwa masih banyak guru agama yang tidak menguasai
berbagai metode pembelajaran aktif yang sebenarnya bisa dipakai dalam
menyajikan pelajaran pendidikan agama. Agar pendidikan agama dapat
mencapai hasil sesuai yang diharapkan, maka setiap guru agama harus
mengetahui dan menguasai berbagai metode pembelajaran dan
pendekatan. Namun pada kenyataannya, pelajaran pendidikan agama di
sekolah masih dominan menggunakan metode ceramah.
5. Masalah evaluasi
Evaluasi merupakan salah satu kegiatan pembelajaran yang sangat
penting. Dengan evaluasi, guru dapat mengukur tingkat keberhasilan
pembelajaran yang dilaksanakan. Evaluasi yang baik adalah evaluasi
yang dapat mengukur segi kognitif, afektif dan psikomotorik peserta
4
didik. Kebanyakan evaluasi yang dilakukan selama ini hanyalah
mengukur kognitif siswa saja, sedang afektif dan psikomotoriknya
terabaikan. Hasil evaluasi kognitif tersebut dimasukkan ke dalam raport
siswa, maka kemungkinan akan terjadi penilaian yang kurang obyektif.
Adakalanya siswa yang rajin beribadah lebih rendah nilainya daripada
siswa yang malas beribadah. Seharusnya kegiatan evaluasi disusun secara
sistematis dan lengkap oleh guru pendidikan agama Islam. Selain tes
tulis, tes lisan dan praktik yang dilakukan sebagai alat evaluasi, maka
skala sikap diperlukan untuk mengevaluasi sikap beragama peserta didik.
Namun kenyataannya masih banyak guru pendidikan agama Islam yang
belum menguasai teknik evaluasi pendidikan agama Islam secara benar.
B. FUNGSI/ PERANAN DAN TUGAS GURU AGAMA ISLAM
1. Fungsi/Peranan Guru Agama Islam
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya “Guru Dan Anak
Didik dalam Interaksi Edukatif, menyebutkan peranan guru agama Islam
adalah seperti diuraikan di bawah ini :1
a. Korektor
Sebagai korektor, guru harus bisa membedakan mana nilai yang
baik dan mana nilai yang buruk. Semua nilai yang baik harus guru
pertahankan dan semua nilai yang buruk harus disingkirkan dari jiwa dan
watak anak didik.
b. Inspirator
Sebagai inspirator, guru harus dapat memberikan ilham yang baik
bagi kemajuan belajar anak didik. Persoalan belajar adalah masalah utama
anak didik. Guru harus dapat memberikan petunjuk bagaimana cara belajar
yang baik. Petunjuk itu tidak mesti harus bertolak dari sejumlah teori-teori
belajar, dari pengalaman pun bisa dijadikan petunjuk bagaimana cara
belajar yang baik. Yang penting bukan teorinya, tetapi bagaimana
melepaskan masalah yang dihadapi anak didik.
1 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2000),h.43-48
5
c. Informator
Sebagai informatory, guru harus bisa memberikan informasi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain sejumlah bahan
pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang telah diprogramkan dalam
kurikulum. Informasi yang baik dan efektif diperlukan dari guru.
Kesalahan informasi adalah racun bagi anak didik. Untuk menjadi
informatory yang baik dan efektif, penguasaan bahasalah sebagai
kuncinya, ditopang dengan penguasaan bahan yang akan diberikan kepada
anak didik. Informator yang baik adalah guru yang mengerti apa
kebutuhan anak didik dan mengabdi untuk anak didik.
d. Organisator
Sebagai organisator, adalah sisi lain dari peranan yang diperlukan
dari guru. Dalam bidang ini guru memiliki kegiatan pengelolaan kegiatan
akademik, menyusun tata tertib sekolah, menyusun kalender akademik,
dan sebagainya. Semua diorganisasikan sehingga dapat mencapai
efektivitas dan efisiensi dalam belajar pada diri anak didik.
e. Motivator
Sebagai motivator guru hendaklah dapat mendorong anak didik
agar bergairah dan aktif belajar. Dalam upaya memberikan motivasi, guru
dapat menganalisis motiv-motiv yang melatarbelakangi anak didik malas
belajar dan menurun prestasinya di sekolah. Setiap saat guru harus
bertindak sebagai motivator, karena dalam interaksi edukatif tidak
mustahil ada diantara anak didik yang malas belajar dan sebagainya.
f. Inisiator
Dalam peranannya sebagai inisiator guru harus dapat menjadi
pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran. Proses
interaksi edukatif yang ada sekarang harus diperbaiki sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan.
g. Fasilitator
Sebagai fasilitator guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas
yang memungkinkan kemudahan kegiatan belajar anak didik. Lingkungan
6
belajar yang tidak menyenangkan, suasana ruang kelas yang pengap, meja
dan kursi yang berantakan, fasilitas belajar yang kurang tersedia,
menyebabkan anak didik malas belajar. Oleh karena itu menjadi tugas
guru bagaimana menyediakan fasilitas, sehingga akan tercipta
lingkungan belajar yang menyenangkan anak didik.
h. Pembimbing
Peranan guru yang tidak kalah pentingnya dari semua peran yang
telah disebutkan di atas, adalah sebagai pembimbing. Peranan yang harus
lebih di pentingkan, karena kehadiran guru di sekolah adalah untuk
membimbing anak didik menjadi manusia dewasa susila yang cakap.
Tanpa bimbingan, anak didik akan mengalami kesulitan dalam
menghadapi perkembangan dirinya. Kekurangmampuan anak didik
menyebabkan lebih banyak tergantung pada bantuan guru. Tetapi semakin
dewasa, ketergantungan anak didik semakin berkurang. Jadi,
bagaimanapun juga bimbingan dari guru sangat diperlukan pada saat anak
didik belum mampu berdiri sendiri (mandiri).
i. Pengelola Kelas
Sebagai pengelola kelas, guru hendaknya dapat mengelola kelas
dengan baik, karena kelas adalah tempat berhimpun semua anak didik dan
guru dalam rangka menerima bahan pelajaran dari guru. Kelas yang
dikelola dengan baik akan menunjang jalannya interaksi edukatif.
j. Evaluator
Sebagai evaluator, guru dituntut untuk menjadi seorang evaluator
yang baik dan jujur, dengan memberikan penilaian yang menyentuh aspek
ekstrinsik dan intrinsik. Penilaian terhadap aspek intrinsik lebih
menyentuh pada aspek kepribadian anak didik.
2. Tugas Guru Agama Islam
Ahmad Tafsir membagi tugas-tugas yang dilaksanakan oleh guru
antara lain adalah:
7
a. Wajib mengemukakan pembawaan yang ada pada anak dengan
berbagai cara seperti observasi, wawancara, melalui pergaulan,
angket dan sebagainya.
b. Berusaha menolong anak didik mengembangkan pembawaan yang
baik dan menekankan pembawaan yang buruk agar tidak
berkembang.
c. Memperlihatkan kepada anak didik tugas orang dewasa dengan
cara memperkenalkan kepada anak didik tugas orang dewasa
dengan cara memperkenalkan berbagai keahlian, keterampilan,
agar anak didik memilikinya dengan cepat.
d. Mengadakan evaluasi setiap waktu untuk mengetahui apakah
perkembangan anak didik berjalan dengan baik.
e. Memberikan bimbingan dan penyuluhan tatkala anak didik melalui
kesulitan dalam mengembangkan potensinya.2
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat diketahui
tugas dan tanggung jawab guru bukan hanya mengajar atau menyampaikan
kewajiban kepada anak didik, akan tetapi juga membimbing mereka secara
keseluruhan sehingga terbentuk kepribadian muslim.
Sehubungan dengan hal itu Abidin juga menegaskan bahwa” Tugas
dan tanggung jawab utama yang harus dilaksanakan oleh guru, terutama
guru agama pendidikan agama Islam adalah membimbing dan
mengajarkan seluruh perkembangan kepribadian anak didik pada ajaran
Islam.3
Menurut Al-Ghazali guru harus memiliki akhlak yang baik, karena
anak-anak didiknya selalu melihat pendidiknya sebagai contoh yang harus
diikutinya.4
Sedangkan Nur Uhbayati mengemukakan tugas dan tanggung
jawab yang harus dilaksanakan oleh pendidik (guru) antara lain:
2 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1994), h. 79
3 Zainal Abidin, Kepribadian Muslim, (Semarang: Aneka Ilmu, 1989), h. 29
4 Zuhairini dkk, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 170
8
a. Membimbing anak didik kepada jalan yang sesuai dengan ajaran
agama Islam.
b. Menciptakan situasi pendidikan keagamaan yaitu suatu keadaan di
mana tindakan-tindakan pendidikan dapat berlangsung dengan hasil
yang memuaskan sesuai dengan tuntutan ajaran Islam.5
Pada sisi lain Samsul Nizar mengungkapkan tentang rangkaian
tugas guru dalam mendidik: “rangkaian mengajar, memberikan dorongan,
memuji, menghukum, memberikan contoh, membiasakan.6
Imam Barnadib menambahkan dengan tugas guru terkait dengan
perintah, larangan, menasehati, hadiah, pemberian kesempatan, dan
menutup kesempatan.7
Dengan demikian dapat dipahami bahwa tugas pendidik bukan
hanya sekedar mengajar, di samping itu bertugas sebagai motivator dan
fasilitator dalam proses belajar mengajar, sehingga seluruh potensi peserta
didik dapat teraktualisasi secara baik dan dinamis.
C. KOMPETENSI GURU AGAMA ISLAM
Kompetensi guru merupakan kemampuan seseorang guru dalam
melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak.
Kompetensi yang dimilki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas
guru dalam menagajar. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam
penguasaan pengetahuan dan profesional dalam menjalankan fungsinya
sebagai guru. Artinya guru bukan saja harus pintar, tetapi juga harus
pandai mentransfer ilmunya kepada peserta didik (Fathurrahman dan
Sutikno, 2007: 44).
Guru dituntut untuk memiliki kompetensi pedagogis, personal,
profesional, dan sosial. Menurut Muhammad Surya yang dikutip
5 Nur Uhbayati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h. 72
6 Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Pendekatan Teoritis dan Praktis, (Jakarta: Ciputat
Pers, 1993), h. 44
7 Sutari Imam Barnadib, PengantarIlmu Pendidikan Sistematis, (Yogyakarta: Andi Ofset,
1993), h. 40
9
Ramayulis (2005: 60) kompetensi guru agama sekurang-kurangnya ada
empat, yaitu:
1. Menguasai substansi materi pelajaran
2. Menguasai metodologi mengajar
3. Menguasai teknik evaluasi dengan baik
4. Memahamai, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai moral dan
kode etik profesi.
Pemerintah dalam kebijakan pendidikan nasional telah
merumuskan kompetensi guru ada empat, hal tersebut tercantum dalam
Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian,
profesional, dan sosial (Presiden Republik Indonesia, 2005)
1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik berarti kemampuan guru dalam mengelola
kelas sedemikian rupa agar tujuan pendidikan dapat tercapai, yang
didalamnya terdapat banyak hal cakupannya. Dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 dijelaskan tentang
kompetensi pedagogik, meliputi :
a. Menguasai ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya
b. Mengimplementasikan prinsip-prinsip pendidikan dan proses
pembelajaran
c. Menguasai landasan budaya dalam praksis pendidikan
(Kementerian Pendidikan Nasional, 2011)
2. Kompetensi Kepribadian (Personal)
Menurut Sukmadinata (2000: 192-193), kompetensi personal
mencakup :
a. Penampilan sikap yang positif terhadap tugas-tugas sebagai guru,
dan terhadap keseluruhan situasi pendidikan.
b. Pemahaman, penghayatan, dan penampilan nilai-nilai yang
semestinya dimiliki oleh guru.
10
c. Penampilan upaya untuk menjadikan dirinya sebagai suri teladan
bagi para siswanya.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun
2008, yang masuk kedalam kompetensi personal ini yaitu:
a. Beriman dan bertakwa.
b. Konsisten dalam menjalankan kehidupan beragama dan
toleran.
c. Berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur.
d. Menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian,
individualitas dan kebebasan memilih.
e. Menunjukkan integritas dan stabilitas kepribadian yang kuat.
f. Menampilkan kinerja berkualitas tinggi.
3. Kompetensi Profesional
Dalam kaitannya profesionalisme guru, Nata (2003: 142-143)
menyebutkan ada tiga ciri, yaitu:
a. Guru yang profesional harus menguasai bidang ilmu
pengetahuan yang akan diajarkan dengan baik, benar-benar
seorang ahli dibidangnya. Guru selalu meningkatkan dan
mengembangkan keilmuannya sesuai dengan perkembangan
zaman.
b. Guru yang profesional harus memiliki kemampuan
menyampaikan atau mengajarkan ilmu yang dimilikinya kepada
siswa secara efektif dan efisien, dengan memiliki ilmu
kependidikan.
c. Guru yang profesional harus berpegang teguh kepada kode etik
profesional sebagaimana disebutkan di atas. Kode etik di sini
lebih menekankan pada perlunya memiliki akhlak mulia.
4. Kompetensi Sosial,
Kompetensi sosial yaitu kemampuan menyesuaikan diri dengan
tuntutan kerja dan lingkungan kerja (Sukmadinata: 192). Memahami
dasar, tujuan, organisasi, dan peran pihak-pihak lain (guru, wali kelas,
11
kepala sekolah, komite sekolah) di lingkungan sekolah (Kementerian
Pendidikan Nasional: 2008).
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. MASALAH YANG DIHADAPI GURU AGAMA
Ada lima masalah paling utama yang dihadapi para guru agama
dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada sekolah
seperti diuraikan berikut:
a. Masalah peserta didik
b. Masalah lingkungan belajar
c. Masalah Kompetensi Guru.
d. Masalah Metode
e. Masalah evaluasi
2. FUNGSI/ PERANAN DAN TUGAS GURU AGAMA ISLAM
a. Fungsi/Peranan Guru Agama Islam
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya “Guru Dan Anak
Didik dalam Interaksi Edukatif, menyebutkan peranan guru agama Islam
adalah seperti diuraikan di bawah ini :8
1) Korektor
2) Inspirator
3) Informator
4) Organisator
5) Motivator
6) Inisiator
7) Fasilitator
8) Pembimbing
9) Pengelola Kelas
10) Evaluator
8 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2000),h.43-48
13
b. Tugas Guru Agama Islam
1) Wajib mengemukakan pembawaan yang ada pada anak dengan
berbagai cara seperti observasi, wawancara, melalui pergaulan,
angket dan sebagainya.
2) Berusaha menolong anak didik mengembangkan pembawaan
yang baik dan menekankan pembawaan yang buruk agar tidak
berkembang.
3) Memperlihatkan kepada anak didik tugas orang dewasa dengan
cara memperkenalkan kepada anak didik tugas orang dewasa
dengan cara memperkenalkan berbagai keahlian, keterampilan,
agar anak didik memilikinya dengan cepat.
4) Mengadakan evaluasi setiap waktu untuk mengetahui apakah
perkembangan anak didik berjalan dengan baik.
5) Memberikan bimbingan dan penyuluhan tatkala anak didik
melalui kesulitan dalam mengembangkan potensinya
3. KOMPETENSI GURU AGAMA ISLAM
Guru dituntut untuk memiliki kompetensi pedagogis, personal,
profesional, dan sosial. Menurut Muhammad Surya yang dikutip
Ramayulis (2005: 60) kompetensi guru agama sekurang-kurangnya ada
empat, yaitu
a. Menguasai substansi materi pelajaran
b. Menguasai metodologi mengajar
c. Menguasai teknik evaluasi dengan baik
d. Memahamai, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai moral dan
kode etik profesi.
14
DAFTAR PUSTAKA
Syaiful Bahri Djamarah. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi
Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta,
Ahmad Tafsir. 1994. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Zainal Abidin. 1989. Kepribadian Muslim. Semarang: Aneka Ilmu.
Zuhairini dkk. 1995. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksar.
Nur Uhbayati. 1997. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Samsul Nizar. 1993. Filsafat Pendidikan Islam, Pendekatan Teoritis dan
Praktis, Jakarta: Ciputat Pers.
Sutari Imam Barnadib. 1993. Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis.
Yogyakarta: Andi Ofset.

More Related Content

What's hot

Tesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.d
Tesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.dTesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.d
Tesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.dBang Mohtar
 
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifMakalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifM Haris Wijaya
 
Proposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsiProposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsispilody111
 
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEALArtikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEALAfifah Asra
 
Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...
Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...
Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...محمد أشرف زين الدين
 
Hak dan Kewajiban Guru
Hak dan Kewajiban GuruHak dan Kewajiban Guru
Hak dan Kewajiban Guruefrializa
 
Proposal skripsi ii
Proposal skripsi iiProposal skripsi ii
Proposal skripsi iiWarsito Sito
 
Peranan guru disekolah
Peranan guru disekolahPeranan guru disekolah
Peranan guru disekolahiskawia
 
Pengurusan dan pembelajaran pelajar ( KPS3014)
Pengurusan dan pembelajaran pelajar ( KPS3014)Pengurusan dan pembelajaran pelajar ( KPS3014)
Pengurusan dan pembelajaran pelajar ( KPS3014)EMMA SAFWANAH SAHIRIN
 
Guru dan dilema pendidikan
Guru dan dilema pendidikanGuru dan dilema pendidikan
Guru dan dilema pendidikanNina Rahayu
 
Guru yang Ideal Dalam Prespektif Islam
Guru yang Ideal Dalam Prespektif IslamGuru yang Ideal Dalam Prespektif Islam
Guru yang Ideal Dalam Prespektif IslamThony Hermansyah
 
Contoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikanContoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikantappulak
 
TESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMATESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMAguestf6b63af
 

What's hot (20)

Makalah guru profesional
Makalah guru profesionalMakalah guru profesional
Makalah guru profesional
 
Tesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.d
Tesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.dTesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.d
Tesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.d
 
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifMakalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
 
Proposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsiProposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsi
 
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEALArtikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Makalah Peran Guru dalam Pembelajaran
Makalah Peran Guru dalam PembelajaranMakalah Peran Guru dalam Pembelajaran
Makalah Peran Guru dalam Pembelajaran
 
Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...
Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...
Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...
 
Hak dan Kewajiban Guru
Hak dan Kewajiban GuruHak dan Kewajiban Guru
Hak dan Kewajiban Guru
 
Kode
KodeKode
Kode
 
Proposal skripsi ii
Proposal skripsi iiProposal skripsi ii
Proposal skripsi ii
 
Guru sebagai agen perubahan(masyarakat)
Guru sebagai agen perubahan(masyarakat)Guru sebagai agen perubahan(masyarakat)
Guru sebagai agen perubahan(masyarakat)
 
Makalah permasalan guru dan solusinya
Makalah permasalan guru dan solusinyaMakalah permasalan guru dan solusinya
Makalah permasalan guru dan solusinya
 
Peranan guru disekolah
Peranan guru disekolahPeranan guru disekolah
Peranan guru disekolah
 
Pengurusan dan pembelajaran pelajar ( KPS3014)
Pengurusan dan pembelajaran pelajar ( KPS3014)Pengurusan dan pembelajaran pelajar ( KPS3014)
Pengurusan dan pembelajaran pelajar ( KPS3014)
 
Guru dan dilema pendidikan
Guru dan dilema pendidikanGuru dan dilema pendidikan
Guru dan dilema pendidikan
 
Guru yang Ideal Dalam Prespektif Islam
Guru yang Ideal Dalam Prespektif IslamGuru yang Ideal Dalam Prespektif Islam
Guru yang Ideal Dalam Prespektif Islam
 
Ppt moral elm 3033 e
Ppt moral elm 3033 ePpt moral elm 3033 e
Ppt moral elm 3033 e
 
Contoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikanContoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikan
 
TESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMATESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMA
 

Similar to Funsi dan tugas guru agama

Esensi Manajemen Kelas Bagi Guru Pemula
Esensi Manajemen Kelas Bagi Guru PemulaEsensi Manajemen Kelas Bagi Guru Pemula
Esensi Manajemen Kelas Bagi Guru PemulaHariyatunnisa Ahmad
 
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdfKISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdfAryJuan1
 
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdfKISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdfAryJuan1
 
Pengertian guru menurut para ahli
Pengertian guru menurut para ahliPengertian guru menurut para ahli
Pengertian guru menurut para ahliVJ Asenk
 
Makalah layanan pendukung instruksional
Makalah  layanan pendukung instruksional Makalah  layanan pendukung instruksional
Makalah layanan pendukung instruksional rudinofindra1
 
Makalah-Etika profesional keguruan
Makalah-Etika profesional keguruanMakalah-Etika profesional keguruan
Makalah-Etika profesional keguruanDewintha Susanti
 
W PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU.docx
W PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU.docxW PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU.docx
W PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU.docxHerdiluke
 
Makalah tugas guru
Makalah tugas guruMakalah tugas guru
Makalah tugas guruiskawia
 
Pembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi PendidikanPembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi PendidikanRiris Purbosari
 
Kk edu3083 sem7
Kk edu3083 sem7Kk edu3083 sem7
Kk edu3083 sem7cikli7
 
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen KelasHariyatunnisa Ahmad
 
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen KelasHariyatunnisa Ahmad
 
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.pptTEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.pptLim Salawat
 
Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)WARIKI
 
Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1Pena Bangsa
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiabcirohil
 

Similar to Funsi dan tugas guru agama (20)

Tugas dan tanggung jawab guru
Tugas dan tanggung jawab guruTugas dan tanggung jawab guru
Tugas dan tanggung jawab guru
 
Esensi Manajemen Kelas Bagi Guru Pemula
Esensi Manajemen Kelas Bagi Guru PemulaEsensi Manajemen Kelas Bagi Guru Pemula
Esensi Manajemen Kelas Bagi Guru Pemula
 
Uas lpp
Uas lppUas lpp
Uas lpp
 
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdfKISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
 
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdfKISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
 
Pengertian guru menurut para ahli
Pengertian guru menurut para ahliPengertian guru menurut para ahli
Pengertian guru menurut para ahli
 
Makalah layanan pendukung instruksional
Makalah  layanan pendukung instruksional Makalah  layanan pendukung instruksional
Makalah layanan pendukung instruksional
 
Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2
 
Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2
 
Makalah-Etika profesional keguruan
Makalah-Etika profesional keguruanMakalah-Etika profesional keguruan
Makalah-Etika profesional keguruan
 
W PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU.docx
W PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU.docxW PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU.docx
W PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU.docx
 
Makalah tugas guru
Makalah tugas guruMakalah tugas guru
Makalah tugas guru
 
Pembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi PendidikanPembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi Pendidikan
 
Kk edu3083 sem7
Kk edu3083 sem7Kk edu3083 sem7
Kk edu3083 sem7
 
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
 
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
 
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.pptTEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
 
Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)
 
Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesia
 

More from MJM Networks

Proposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateProposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateMJM Networks
 
Leaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialLeaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialMJM Networks
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahMJM Networks
 
I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10MJM Networks
 
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelMJM Networks
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikMJM Networks
 
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikMJM Networks
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanMJM Networks
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1MJM Networks
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalMJM Networks
 
LEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaLEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaMJM Networks
 
Leaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifLeaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifMJM Networks
 
Sap Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT
Sap  	Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMTSap  	Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT
Sap Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMTMJM Networks
 

More from MJM Networks (20)

Proposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateProposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sate
 
Leaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialLeaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhial
 
Ipi299983
Ipi299983Ipi299983
Ipi299983
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allah
 
I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10
 
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrik
 
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
 
Tugas jurnal
Tugas jurnalTugas jurnal
Tugas jurnal
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
 
LEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaLEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan luka
 
Leaflet cacar air
Leaflet cacar airLeaflet cacar air
Leaflet cacar air
 
Sap cacar air
Sap cacar airSap cacar air
Sap cacar air
 
Ppt kehamilan
Ppt kehamilanPpt kehamilan
Ppt kehamilan
 
Leaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifLeaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektif
 
Cover andalas
Cover andalasCover andalas
Cover andalas
 
Tinjauan kasus
Tinjauan kasus Tinjauan kasus
Tinjauan kasus
 
Sap Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT
Sap  	Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMTSap  	Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT
Sap Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT
 

Recently uploaded

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 

Recently uploaded (18)

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 

Funsi dan tugas guru agama

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama merupakan bagian integral dari pendidikan nasional, hal tersebut dijelaskan dalam UU tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 33 ayat 2 bahwa "kurikulum pendidikan dasar dan menengaw wajib memuat antara lain pendidikan agama", termasuk salah satunya pendidikan agama Islam. Pendidikan agama Islam dilaksanakan untuk mengembngkan potensi keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta akhlak mulia. Guru merupakan motifasi terbesar terhadap pendidikan siswa di sekolahnya, dalam proses belajar siswa membutuhkan guru yang menjadi motifasi yang bagi mereka. Dalam makalah ini penulis memaparkan sekilas tentang peran guru pendidikan agam islam dalam memberikan motifasi terhadap anak didiknya. Sehingga Dalam hal ini, penulis berhasil menyusun makalah yang berjudul “Fungsi dan Tugas Guru Agama Islam” B. Rumusan Masalah 1. Apa saja masalah-masalah yang dihadapi oleh guru agama? 2. Bagaimana fungsi dan tugas guru agama? 3. Bagaiman kompetensi guru agama? C. Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi oleh guru agama 2. Untuk mengetahui fungsi dan tugas guru agama 3. Untuk mengetahui kompetensi guru agama
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN FUNGSI DAN TUGAS GURU AGAMA ISLAM A. MASALAH YANG DIHADAPI GURU AGAMA Ada lima masalah paling utama yang dihadapi para guru agama dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada sekolah seperti diuraikan berikut: 1. Masalah peserta didik Peserta didik dalam suatu lembaga pendidikan tentu berasal dari latar belakang kehidupan beragama yang berbeda-beda. Ada siswa yang berasal dari keluarga yang taat beragama, namun ada juga yang berasal dari keluarga yang kurang taat beragama, dan bahkan ada yang berasal dari keluarga yang tidak peduli dengan agama.Bagi anak didik yang berasal dari keluarga yang kurang taat atau tidak peduli sama sekali terhadap agama, perlu perhatian yang serius. Sebab jika tidak, maka anak didik tidak akan peduli terhadap pendidikan agama, lebih parah lagi mereka menganggap remeh pendidikan agama. Sikap ini akan sangat berbahaya, kendatipun demikian, tentu ada faktor-faktor yang mempengaruhi peserta didik seperti; minat belajar, keluarga, lingkungan, dan lain sebagainya. 2. Masalah lingkungan belajar Di era multi peradaban dan tekhnologi dan informasi yang tidak dicegah kebeadaannya menyebabkan semua itu mempengaruhi psikologis lingkungan belajar, baik siswa, tenaga pendidik dan kependidikan serta stekholder setiap lembaga pendidikan. Pengaruh dari lingkungan belajar yang tidak kondusif ini sangat mempengaruhi minat belajar, dekadensi moral, serta menimbulkan kekhawatiran para orangtua siswa dan masyarakat terhadap pendidikan anak-anak mereka khususnya kebiasaan beragama mereka dalam kehidupan sehari-hari
  • 3. 3 3. Masalah Kompetensi Guru. Pada dasarnya guru adalah tenaga pengajar sekaligus tenaga pendidik profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan latihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, Sesuai UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 39 ayat 2. Dalam perspektif pendidikan Agama Islam di Sekolah, guru seringkali mengalami kendala dalam menanamkan pembiasaan ajaran Islam di sekolah. Hal ini semata-mata disebabkan karena guru tidak memiliki kempetensi yang matang, serta juga tidak didukung oleh penguasaan konsep internalisasi keilmuan antara ilmu agama dan ilmu umum oleh guru-guru bidang studi lainnya. 4. Masalah Metode Metode adalah cara atau strategi bahkan juga pendekatan yang dikuasai pendidik untuk menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik sehingga sasaran yang diharapkan dapat tercapai. Banyak sekali metode pendidikan yang dapat dilakukan atau diterapkan dalam menyampaikan pembelajaran pendidikan agama. Tetapi sangat disayangkan bahwa masih banyak guru agama yang tidak menguasai berbagai metode pembelajaran aktif yang sebenarnya bisa dipakai dalam menyajikan pelajaran pendidikan agama. Agar pendidikan agama dapat mencapai hasil sesuai yang diharapkan, maka setiap guru agama harus mengetahui dan menguasai berbagai metode pembelajaran dan pendekatan. Namun pada kenyataannya, pelajaran pendidikan agama di sekolah masih dominan menggunakan metode ceramah. 5. Masalah evaluasi Evaluasi merupakan salah satu kegiatan pembelajaran yang sangat penting. Dengan evaluasi, guru dapat mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan. Evaluasi yang baik adalah evaluasi yang dapat mengukur segi kognitif, afektif dan psikomotorik peserta
  • 4. 4 didik. Kebanyakan evaluasi yang dilakukan selama ini hanyalah mengukur kognitif siswa saja, sedang afektif dan psikomotoriknya terabaikan. Hasil evaluasi kognitif tersebut dimasukkan ke dalam raport siswa, maka kemungkinan akan terjadi penilaian yang kurang obyektif. Adakalanya siswa yang rajin beribadah lebih rendah nilainya daripada siswa yang malas beribadah. Seharusnya kegiatan evaluasi disusun secara sistematis dan lengkap oleh guru pendidikan agama Islam. Selain tes tulis, tes lisan dan praktik yang dilakukan sebagai alat evaluasi, maka skala sikap diperlukan untuk mengevaluasi sikap beragama peserta didik. Namun kenyataannya masih banyak guru pendidikan agama Islam yang belum menguasai teknik evaluasi pendidikan agama Islam secara benar. B. FUNGSI/ PERANAN DAN TUGAS GURU AGAMA ISLAM 1. Fungsi/Peranan Guru Agama Islam Menurut Syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya “Guru Dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, menyebutkan peranan guru agama Islam adalah seperti diuraikan di bawah ini :1 a. Korektor Sebagai korektor, guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik dan mana nilai yang buruk. Semua nilai yang baik harus guru pertahankan dan semua nilai yang buruk harus disingkirkan dari jiwa dan watak anak didik. b. Inspirator Sebagai inspirator, guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi kemajuan belajar anak didik. Persoalan belajar adalah masalah utama anak didik. Guru harus dapat memberikan petunjuk bagaimana cara belajar yang baik. Petunjuk itu tidak mesti harus bertolak dari sejumlah teori-teori belajar, dari pengalaman pun bisa dijadikan petunjuk bagaimana cara belajar yang baik. Yang penting bukan teorinya, tetapi bagaimana melepaskan masalah yang dihadapi anak didik. 1 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000),h.43-48
  • 5. 5 c. Informator Sebagai informatory, guru harus bisa memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain sejumlah bahan pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum. Informasi yang baik dan efektif diperlukan dari guru. Kesalahan informasi adalah racun bagi anak didik. Untuk menjadi informatory yang baik dan efektif, penguasaan bahasalah sebagai kuncinya, ditopang dengan penguasaan bahan yang akan diberikan kepada anak didik. Informator yang baik adalah guru yang mengerti apa kebutuhan anak didik dan mengabdi untuk anak didik. d. Organisator Sebagai organisator, adalah sisi lain dari peranan yang diperlukan dari guru. Dalam bidang ini guru memiliki kegiatan pengelolaan kegiatan akademik, menyusun tata tertib sekolah, menyusun kalender akademik, dan sebagainya. Semua diorganisasikan sehingga dapat mencapai efektivitas dan efisiensi dalam belajar pada diri anak didik. e. Motivator Sebagai motivator guru hendaklah dapat mendorong anak didik agar bergairah dan aktif belajar. Dalam upaya memberikan motivasi, guru dapat menganalisis motiv-motiv yang melatarbelakangi anak didik malas belajar dan menurun prestasinya di sekolah. Setiap saat guru harus bertindak sebagai motivator, karena dalam interaksi edukatif tidak mustahil ada diantara anak didik yang malas belajar dan sebagainya. f. Inisiator Dalam peranannya sebagai inisiator guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran. Proses interaksi edukatif yang ada sekarang harus diperbaiki sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan. g. Fasilitator Sebagai fasilitator guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan kemudahan kegiatan belajar anak didik. Lingkungan
  • 6. 6 belajar yang tidak menyenangkan, suasana ruang kelas yang pengap, meja dan kursi yang berantakan, fasilitas belajar yang kurang tersedia, menyebabkan anak didik malas belajar. Oleh karena itu menjadi tugas guru bagaimana menyediakan fasilitas, sehingga akan tercipta lingkungan belajar yang menyenangkan anak didik. h. Pembimbing Peranan guru yang tidak kalah pentingnya dari semua peran yang telah disebutkan di atas, adalah sebagai pembimbing. Peranan yang harus lebih di pentingkan, karena kehadiran guru di sekolah adalah untuk membimbing anak didik menjadi manusia dewasa susila yang cakap. Tanpa bimbingan, anak didik akan mengalami kesulitan dalam menghadapi perkembangan dirinya. Kekurangmampuan anak didik menyebabkan lebih banyak tergantung pada bantuan guru. Tetapi semakin dewasa, ketergantungan anak didik semakin berkurang. Jadi, bagaimanapun juga bimbingan dari guru sangat diperlukan pada saat anak didik belum mampu berdiri sendiri (mandiri). i. Pengelola Kelas Sebagai pengelola kelas, guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik, karena kelas adalah tempat berhimpun semua anak didik dan guru dalam rangka menerima bahan pelajaran dari guru. Kelas yang dikelola dengan baik akan menunjang jalannya interaksi edukatif. j. Evaluator Sebagai evaluator, guru dituntut untuk menjadi seorang evaluator yang baik dan jujur, dengan memberikan penilaian yang menyentuh aspek ekstrinsik dan intrinsik. Penilaian terhadap aspek intrinsik lebih menyentuh pada aspek kepribadian anak didik. 2. Tugas Guru Agama Islam Ahmad Tafsir membagi tugas-tugas yang dilaksanakan oleh guru antara lain adalah:
  • 7. 7 a. Wajib mengemukakan pembawaan yang ada pada anak dengan berbagai cara seperti observasi, wawancara, melalui pergaulan, angket dan sebagainya. b. Berusaha menolong anak didik mengembangkan pembawaan yang baik dan menekankan pembawaan yang buruk agar tidak berkembang. c. Memperlihatkan kepada anak didik tugas orang dewasa dengan cara memperkenalkan kepada anak didik tugas orang dewasa dengan cara memperkenalkan berbagai keahlian, keterampilan, agar anak didik memilikinya dengan cepat. d. Mengadakan evaluasi setiap waktu untuk mengetahui apakah perkembangan anak didik berjalan dengan baik. e. Memberikan bimbingan dan penyuluhan tatkala anak didik melalui kesulitan dalam mengembangkan potensinya.2 Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat diketahui tugas dan tanggung jawab guru bukan hanya mengajar atau menyampaikan kewajiban kepada anak didik, akan tetapi juga membimbing mereka secara keseluruhan sehingga terbentuk kepribadian muslim. Sehubungan dengan hal itu Abidin juga menegaskan bahwa” Tugas dan tanggung jawab utama yang harus dilaksanakan oleh guru, terutama guru agama pendidikan agama Islam adalah membimbing dan mengajarkan seluruh perkembangan kepribadian anak didik pada ajaran Islam.3 Menurut Al-Ghazali guru harus memiliki akhlak yang baik, karena anak-anak didiknya selalu melihat pendidiknya sebagai contoh yang harus diikutinya.4 Sedangkan Nur Uhbayati mengemukakan tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh pendidik (guru) antara lain: 2 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), h. 79 3 Zainal Abidin, Kepribadian Muslim, (Semarang: Aneka Ilmu, 1989), h. 29 4 Zuhairini dkk, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 170
  • 8. 8 a. Membimbing anak didik kepada jalan yang sesuai dengan ajaran agama Islam. b. Menciptakan situasi pendidikan keagamaan yaitu suatu keadaan di mana tindakan-tindakan pendidikan dapat berlangsung dengan hasil yang memuaskan sesuai dengan tuntutan ajaran Islam.5 Pada sisi lain Samsul Nizar mengungkapkan tentang rangkaian tugas guru dalam mendidik: “rangkaian mengajar, memberikan dorongan, memuji, menghukum, memberikan contoh, membiasakan.6 Imam Barnadib menambahkan dengan tugas guru terkait dengan perintah, larangan, menasehati, hadiah, pemberian kesempatan, dan menutup kesempatan.7 Dengan demikian dapat dipahami bahwa tugas pendidik bukan hanya sekedar mengajar, di samping itu bertugas sebagai motivator dan fasilitator dalam proses belajar mengajar, sehingga seluruh potensi peserta didik dapat teraktualisasi secara baik dan dinamis. C. KOMPETENSI GURU AGAMA ISLAM Kompetensi guru merupakan kemampuan seseorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak. Kompetensi yang dimilki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru dalam menagajar. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam penguasaan pengetahuan dan profesional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru. Artinya guru bukan saja harus pintar, tetapi juga harus pandai mentransfer ilmunya kepada peserta didik (Fathurrahman dan Sutikno, 2007: 44). Guru dituntut untuk memiliki kompetensi pedagogis, personal, profesional, dan sosial. Menurut Muhammad Surya yang dikutip 5 Nur Uhbayati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h. 72 6 Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Pendekatan Teoritis dan Praktis, (Jakarta: Ciputat Pers, 1993), h. 44 7 Sutari Imam Barnadib, PengantarIlmu Pendidikan Sistematis, (Yogyakarta: Andi Ofset, 1993), h. 40
  • 9. 9 Ramayulis (2005: 60) kompetensi guru agama sekurang-kurangnya ada empat, yaitu: 1. Menguasai substansi materi pelajaran 2. Menguasai metodologi mengajar 3. Menguasai teknik evaluasi dengan baik 4. Memahamai, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai moral dan kode etik profesi. Pemerintah dalam kebijakan pendidikan nasional telah merumuskan kompetensi guru ada empat, hal tersebut tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial (Presiden Republik Indonesia, 2005) 1. Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik berarti kemampuan guru dalam mengelola kelas sedemikian rupa agar tujuan pendidikan dapat tercapai, yang didalamnya terdapat banyak hal cakupannya. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 dijelaskan tentang kompetensi pedagogik, meliputi : a. Menguasai ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya b. Mengimplementasikan prinsip-prinsip pendidikan dan proses pembelajaran c. Menguasai landasan budaya dalam praksis pendidikan (Kementerian Pendidikan Nasional, 2011) 2. Kompetensi Kepribadian (Personal) Menurut Sukmadinata (2000: 192-193), kompetensi personal mencakup : a. Penampilan sikap yang positif terhadap tugas-tugas sebagai guru, dan terhadap keseluruhan situasi pendidikan. b. Pemahaman, penghayatan, dan penampilan nilai-nilai yang semestinya dimiliki oleh guru.
  • 10. 10 c. Penampilan upaya untuk menjadikan dirinya sebagai suri teladan bagi para siswanya. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008, yang masuk kedalam kompetensi personal ini yaitu: a. Beriman dan bertakwa. b. Konsisten dalam menjalankan kehidupan beragama dan toleran. c. Berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur. d. Menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian, individualitas dan kebebasan memilih. e. Menunjukkan integritas dan stabilitas kepribadian yang kuat. f. Menampilkan kinerja berkualitas tinggi. 3. Kompetensi Profesional Dalam kaitannya profesionalisme guru, Nata (2003: 142-143) menyebutkan ada tiga ciri, yaitu: a. Guru yang profesional harus menguasai bidang ilmu pengetahuan yang akan diajarkan dengan baik, benar-benar seorang ahli dibidangnya. Guru selalu meningkatkan dan mengembangkan keilmuannya sesuai dengan perkembangan zaman. b. Guru yang profesional harus memiliki kemampuan menyampaikan atau mengajarkan ilmu yang dimilikinya kepada siswa secara efektif dan efisien, dengan memiliki ilmu kependidikan. c. Guru yang profesional harus berpegang teguh kepada kode etik profesional sebagaimana disebutkan di atas. Kode etik di sini lebih menekankan pada perlunya memiliki akhlak mulia. 4. Kompetensi Sosial, Kompetensi sosial yaitu kemampuan menyesuaikan diri dengan tuntutan kerja dan lingkungan kerja (Sukmadinata: 192). Memahami dasar, tujuan, organisasi, dan peran pihak-pihak lain (guru, wali kelas,
  • 11. 11 kepala sekolah, komite sekolah) di lingkungan sekolah (Kementerian Pendidikan Nasional: 2008).
  • 12. 12 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. MASALAH YANG DIHADAPI GURU AGAMA Ada lima masalah paling utama yang dihadapi para guru agama dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada sekolah seperti diuraikan berikut: a. Masalah peserta didik b. Masalah lingkungan belajar c. Masalah Kompetensi Guru. d. Masalah Metode e. Masalah evaluasi 2. FUNGSI/ PERANAN DAN TUGAS GURU AGAMA ISLAM a. Fungsi/Peranan Guru Agama Islam Menurut Syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya “Guru Dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, menyebutkan peranan guru agama Islam adalah seperti diuraikan di bawah ini :8 1) Korektor 2) Inspirator 3) Informator 4) Organisator 5) Motivator 6) Inisiator 7) Fasilitator 8) Pembimbing 9) Pengelola Kelas 10) Evaluator 8 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000),h.43-48
  • 13. 13 b. Tugas Guru Agama Islam 1) Wajib mengemukakan pembawaan yang ada pada anak dengan berbagai cara seperti observasi, wawancara, melalui pergaulan, angket dan sebagainya. 2) Berusaha menolong anak didik mengembangkan pembawaan yang baik dan menekankan pembawaan yang buruk agar tidak berkembang. 3) Memperlihatkan kepada anak didik tugas orang dewasa dengan cara memperkenalkan kepada anak didik tugas orang dewasa dengan cara memperkenalkan berbagai keahlian, keterampilan, agar anak didik memilikinya dengan cepat. 4) Mengadakan evaluasi setiap waktu untuk mengetahui apakah perkembangan anak didik berjalan dengan baik. 5) Memberikan bimbingan dan penyuluhan tatkala anak didik melalui kesulitan dalam mengembangkan potensinya 3. KOMPETENSI GURU AGAMA ISLAM Guru dituntut untuk memiliki kompetensi pedagogis, personal, profesional, dan sosial. Menurut Muhammad Surya yang dikutip Ramayulis (2005: 60) kompetensi guru agama sekurang-kurangnya ada empat, yaitu a. Menguasai substansi materi pelajaran b. Menguasai metodologi mengajar c. Menguasai teknik evaluasi dengan baik d. Memahamai, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai moral dan kode etik profesi.
  • 14. 14 DAFTAR PUSTAKA Syaiful Bahri Djamarah. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta, Ahmad Tafsir. 1994. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya. Zainal Abidin. 1989. Kepribadian Muslim. Semarang: Aneka Ilmu. Zuhairini dkk. 1995. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksar. Nur Uhbayati. 1997. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia. Samsul Nizar. 1993. Filsafat Pendidikan Islam, Pendekatan Teoritis dan Praktis, Jakarta: Ciputat Pers. Sutari Imam Barnadib. 1993. Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis. Yogyakarta: Andi Ofset.