PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
Kompetensi sosial guru Pendidikanagama islam dalam meningkatkan budi.pptx
1. KOMPETENSI SOSIAL GURU PENDIDIKANAGAMA
ISLAM DALAM MENINGKATKAN BUDI PEKERTI
SISWA KELAS XI SMK IBNU SINA BATAM
SKRIPSI
2. Latar Belakang Masalah
Harapan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19. Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 28, pendidik
adalah agen pembelajaran yang harus memiliki empat jenis kompetensi yaitu, kompetensi pedagogik, kompetensi
profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik
Permasalahan
Faktanya
Dari hasil observasi peneliti menemukan ada sebagian guru pendidikan agama islam yang kurang memanfaatkan waktu di
sekolah untuk berinteraksi dengan guru dan pegawai lainnya.Kedua, kurang efektifnya kerja sama guru dan orang tua peserta
3. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Kompetensi Sosial Guru PAI Dalam Meningkatkan Budi Pekerti Siswa Kelas XI SMK Ibnu Sina Batam ?
2. Bagaimana Faktor Faktor Yang mendukung dan menghambat Kompetensi Sosial Guru PAI Dalam Meningkatkan
Budi Pekerti Siswa Kelas XI SMK Ibnu Sina Batam ?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Kompetensi Sosial Guru PAI Dalam Meningkatkan Budi Pekerti Siswa Kelas XI SMK Ibnu Sina
Batam
2. Untuk mengetahui Faktor Faktor Yang mendukung dan menghambat Kompetensi Sosial Guru PAI Dalam
Meningkatkan Budi Pekerti Siswa Kelas XI SMK Ibnu Sina Batam
4. Landasan Teori
Pengertian Guru
guru adalah pekerjaan yang penuh pengabdian pada masyarakat, bagaimana seorang guru harus bertingkah laku sesuai
dengan norma-norma pekerjaannya, baik dalam hubungan dengan anak didiknya, maupun dalam hubungan dengan
teman sejawatnya
Kompetensi Sosial Guru
Kompetensi sosial adalah kemampuan yang diperlukan agar seseorang berhasil dalam berhubungan dengan orang lain.
Kompetensi sosial juga merupakan kemampuan guru melakukan interaksi sosial melalui komunikasi. Guru dituntut
berkomunikasi dengan sesama guru, siswa, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar
. Pendidikan Agama Islam
pendidikan agama islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat
memahami ajaran islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya mengamalkan serta menjadikan
islam sebagai pandangan hidup
Budi Pekerti
Budi pekerti mengandung dua pengertian, yakni pengertian secara konseptual dan pengertian secara operasional. Secara
konseptual budi pekerti dimaknakan sebagai kesadaran, perasaan, dan sikap terhadap aturan, nilai-nilai sosial, dan norma
yang berlaku. Adapun secara operasional budi pekerti dimaknakan sebagai operasionalisasi dari kesadaran, perasaan, dan
sikap yang tercermin dalam kata, perbuatan atau perilaku, dan hasil karya
5. Metode Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah SMK Ibnu Sina Batam. Waktu penelitian ini
dilaksanakan mulai juni sampai bulan November. Adapun lokasi penelitian
adalahkelas xi SMK Ibnu Sina Batam.
Metode penelitian.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berusaha
mendeskripsikan tentang Kompetensi Sosial Guru PAI Dalam
Meningkatkan budi Pekerti Siswa SMK Ibnu Sina Bat
Prosedur pengumpulan data
Wawancara
dokumentasi
Observasi
6. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Temuan Penelitian
Dari hasil penelitian di SMK Ibnu Sina dapat ditemukan mengenai Kompetensi Guru Agama Islam Dalam Meningkatkan Budi
Pekerti Siswa Kelas XI SMK Ibnu Sina Batam
Kompetensi Sosial Guru di
Sekolah maupun diluar
sekolah
Guru PAI Memberi Nasehat
Kepada Siswa
Dilingkungan Sekolah
Guru berkomunikasi
dengan baik
Hubungan Guru dengan
siswa
Hubungan Guru dengan
seasama Guru
Kompetensi Sosial Guru Agama Islam
Hubungan guru pendidikan agama islam
dengan guru guru lainnya
Guru Pendidikan Agama Islam Melayani Konsultasi
Kepada Siswa Dan Orang Tua Siswa
7. Faktor Pendukung Dan Penghambat Kompetensi Sosial Guru Agama Islam Dalam
Meningkatkan Budi Pekerti Siswa Kelas XI Smk Ibnu Sina Batam
Faktor Pendukung
Kompetensi sosial guru agama islam SMK Ibnu Sina Batam
cukup baik
Faktor pendukung kompetensi sosial guru adanya Program
kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi sosial guru
Pendidikan agama islam yaitu:
Mengirim guru untuk mengikuti seminar dan pelatihan dari
Diknas dan luar Diknas.
Mengikuti pelatihan pemantapan kerja guru (PKG),
Lembaga Pendidikan yang mendukung perkembangan dan
pembelajaran agama islam khususnya,
sarana prasarana yang baik,
kegiatan keagamaan yang dilaksanakan setiap pagi juma’at.
Guru pendidikan Agama Islam merupakan sarjana pendidikan
agama islam.
Faktor penghambat,
Internal,yaitu berasal dari guru itu sendiri seperti kurangnya
komunikasi dengan teman seprofesinya dan kurangnya
komunikasi dengan orang tua siswa, dan masyarkat sekitar
lingkungan yayasan pendidikan ibnu sina.
Eksternal berasal dari siswa, lingkungan keluarga siswa,
lingkungan masyarakat siswa, dalam lingkungan keluarga
kurangnya perhatian orang tua terhadap perilaku anak karena
orang disibukkan dalam bekerja dan mencari nafkah. Lingkungan
masyarakat, kurangnya pengawasan orang tua terhadap
pergaulan anak anaknya. Sehingga orang tua tidak mengtahui
anaknya bergaul dengan siapa saja. Maka perlu adanya sinergi
antara guru dan orang tua.
8. A. Kesimpulan
Dari penelitian yang penulis lakukan dengan judul “Kompetensi Sosial Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Budi Pekerti Siswa SMK
Kelas XI Ibnu Sina Batam” dengan acuan berdasarkan data-data yang peneliti peroleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi dapat
disimpulkan bahwa:
1. Kompetensi sosial guru agama islam SMK Ibnu Sina Batam cukup baik
2. Faktor pendukung kompetensi sosial guru adanya Program kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi sosial guru Pendidikan agama islam
yaitu:
a) Mengirim guru untuk mengikuti seminar dan pelatihan dari Diknas dan luar Diknas.
b) Mengikuti pelatihan pemantapan kerja guru (PKG),
c) Lembaga Pendidikan yang mendukung perkembangan dan pembelajaran agama islam khususnya,
d) sarana prasarana yang baik,
e) kegiatan keagamaan yang dilaksanakan setiap pagi juma’at.
f) Guru pendidikan Agama Islam merupakan sarjana pendidikan agama islam.
Faktor penghambat,
Internal,yaitu berasal dari guru itu sendiri seperti kurangnya komunikasi dengan teman seprofesinya dan kurangnya komunikasi dengan orang tua
siswa, dan masyarkat sekitar lingkungan yayasan pendidikan ibnu sina.
Eksternal berasal dari siswa, lingkungan keluarga siswa, lingkungan masyarakat siswa, dalam lingkungan keluarga kurangnya perhatian orang tua
terhadap perilaku anak karena orang disibukkan dalam bekerja dan mencari nafkah. Lingkungan masyarakat, kurangnya pengawasan orang tua
terhadap pergaulan anak anaknya. Sehingga orang tua tidak mengtahui anaknya bergaul dengan siapa saja. Maka perlu adanya sinergi antara guru
dan orang tua.
9. Saran
Sehubungan dengan hasil penelitian di atas maka saran saran peneliti kepada guru guru
SMK Ibnu Sina Batam yaitu:
Diharapkan guru agama islam dapat meningkatkan kompetensi sosialnya dalam menjalin
komunikasi dengan sesama guru
Diharapkan guru Pendidikan agama islam dapat meningkatkan kompetensi sosialnya dalam
berkomunikasi dengan siswa dan, dengan para orang tua murid.
10. SEKIN DAN TERIMA KASIAH
وبركاته هللا ورحمة عليكم م السال