SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
HIMPUNAN/KUMPULAN
(SET)
PENGERTIAN HIMPUNAN (SET)
SUATU HIMPUNAN/KUMPULAN
(SET) DARTIKAN SEBAGAI
KUMPULAN ATAU KELOMPOK
SUATU OBJEK ATAU UNSUR YANG
DIRUMUSKAN SECARA TEGAS DAN
DAPAT DIBEDA-BEDAKAN. OBJEK
ATAU ANGGOTA-ANGGOTA
HIMPUNAN/KUMPULAN (SET)
TERSEBUT DINAMAKAN UNSUR
ATAU ELEMEN.( ASSAURI,2017:1)
Contoh 1:
1.1. Suatu himpunan (set) tiga kota besar di
Kalimantan yaitu, Banjarmasin, Pontianak
dan Samarinda. Jadi
K = { Banjarmasin, Pontianak, Samarinda }.
1.2. Suatu himpuan (Set) huruf vocal dari
abjad alfabet, yaitu a,i,e,o,u. Misalkan
himpunan tersebut dinamakan
S, maka S = { a,I,e,o,u }.
Tiap objek yang secara kolekatif membentuk
suatu himpunan (Set) disebut unsur atau
elemen.
Dengan demikian tiap elemen/unsur
merupakan anggota dari suatu himpunan (set).
Misalkan x adalah suatu unsur/elemen,
dan S adalah suatu himpunan (Set)
dimana x adalah anggotanya, maka x
adalah anggota himpunan (Set) S,
dalam matematika dinyatakan dengan
notasi : x ∈ S yang artinya x merupakan
unsur/elemen himpunan S. Sebaliknya,
bila a bukan merupakan anggota
himpunan S, didalam matematika
dinyatakan dengan notasi : a ∉ S,
dibaca a buka merupakan unsur/elemen
himpunan S.
Dari contoh No. 1 yang dikemukan
terdahulu bahwa Jakarta bukan
merupakan anggota unsur dari
himpunan K atau Jakarta ∉ K.
Berdasarkan contoh 1.2. b bukan merupakan
anggota himpunan (set) S atau b ∉ S, dilain
pihak o merupakan unsur himpunan S, sehingga
o ∈ S
Dari contoh No. 1 yang dikemukan terdahulu
bahwa Jakarta bukan merupakan anggota unsur
dari himpunan K atau Jakarta ∉ K. Himpunan S
= { a, i, e, o, u } adalah himpunan (set) yang
terdiri dari 5 unsur. Sementara itu, himpunan
(set) A = { o } adalah himpunan (set) yang
terdiri dari satu unsur/elemen.
Suatu himpunan (set) yang tidak memiliki
unsur/elemen didalamnya disebut himpunan
kosong ( null set = empty set). Notasi dari
himpunan (set) kososng (null set ) adalah ∅
Contoh 2:
2.1. P = { x | x bilangan ganjil yang merupakan kuadrat
bilangan genap }
P = ∅
2.2. A = ∅ = { x ∈ R | x memenuhi x² + 1 = 0 }
Karena tidak akan pernah ditemukan x² + 1 memiliki
hasil yang sama dengan 0, maka himpunan A
adalah himpunan (set) kosong.
2.3. Suatu kelompok terdiri dari 3 mahasiswa yang
gemar berolah raga bulu tangkis. Maka kita peroleh
suatu himpunan (set) yang terdiri atas 3
unsur/elemen. Jika kita ambil hanya satu
mahasiswa yang hobi bulutangkis, terdapat satu
himpunan (Set) dengan satu unsur/elemen.
CARA PENULISAN HIMPUNAN (SET)
Himpunan (set) pada umumnya ditandai/dilambangkan
dengan huruf besar/huruf capital, seperti A, B, C, P, R, S,
M, N. Penulisandari himpunan (set) tersebut dapat
dilakukan dengan dua cara berikut :
a. Cara daftar (raster method)
Dengan cara mendaftarkan satu per satu diantara dua
tanda kurawal.
Contoh 1.
1.1. S adalah himpunan huruf vocal , maka dapat ditulis
S = { a, i, e, o, u }
1.
CARA PENULISAN HIMPUNAN (SET)
1. 2. Suatu himpunan (set) mahasiswa yang
mendapatkan beasiswa prestasi yaitu, Umar,
Usman, Ali dan Ahmad, maka dapat ditulis
sebagai P = { Umar, Usman, Ali, Ahmad }.
b. Cara Kaidah ( rule method ).
Syarat atau ketentuan yang harus dipenuhi oleh
setiap objek agar dapat dinyatakan sebagai
unsur/elemen himpunan (set) tersebut ditulis atau
dinyatakan di antara tanda kurawal.
CARA PENULISAN HIMPUNAN
Contoh 2:
2.1.Dari contoh 1.1. diatas apabila ditulis dengan cara
kedua, yaitu : S = { x | x ialah huruf vocal }.
2.2. Sedangkan sebagai contoh 1.2. dapat ditulis dengan
cara kedua yaitu, P = { x | x mahasiswa penerima
beasiswa prestasi }.
Perincian diatas berarti S dan P ialah himpunan (set) yang
terdiri dari semua unsur/elemen x sedemikian rupa
sehingga x menyatakan syarat-syarat/ketentuan-
ketentuan yang harus dipenuhi objek x agar dapat
merupakan unsur/elemen himpunan (set) S atau P
CARA PENULISAN HIMPUNAN
Contoh 3,
1. Apabila T = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 } dan S merupakan himpunan
yang terdiri dari angka-angka kuadrat dari unsur T, maka
rincian himpunan S menjadi, S = { 1, 4, 9, 16, 25, 36 } atau
S = { x² | x merupakan unsur dari T }
2. Jika N = { a, e, i, o, u } dimana himpunan N merupakan
himpunan yang terdiri dari 5 huruf maka perincian atau
penulisan himpunan N dengan menggunakan metode
kaidah menjadi :
N = { x | x ialah huruf hidup dari 26 alphabet }
Bila M = { x | x adalah huruf abjad (alphabet) }
maka N = { x | x ialah huruf hidup dari M }
CARA PENULISAN HIMPUNAN
Cara daftar merupakan cara yang
paling sederhana guna memperinci
(set). Apabila jumlah unsur/elemen
yang terdapat dalam himpunan (set)
sangat besar atau banyak sekali,
penggunaan cara daftar tidak lagi
sederhana dan tidak efisein. Dalam
hal seperti ini, penggunaan cara
kaidah akan lebih sederhana / efisien.
SUB HIMPUNAN
“
Seluruh Objek Yang Dibahas Atau
Ditinjau Dalam Suatu Permasalahan Yang
Besar Dan Tetap. Himpunan Itu Disebut
Himpunan Universal ( Himpunan
semestas ), Notasi dari himpunan
universal dinyatakan dengan U. Dari
himpunan universal dapat dibentuk
himpunan-himpunan yang terdiri atas
unsur-unsur yang merupakan unsur dari
himpunan universal. Himpunan yang
demikian ini dinamakan subhimpunan
(sub set/himpunan bagian ).
▪ Apabila himpunan A merupakan
subhimpunan dari himpunan B, setiap
unsur dari himpunan A juga
merupakan unsur dari himpunan B,
yang diberikan Notasi “ A ⊂ B“
▪ Contoh :
▪ Apabila A = { d,e,f } dan B = {x | x
adalah huruf abjad atau alphabet }
maka
▪ A ⊂ B
▪ Suatu himpunan R bukan
merupakan subhimpunan (sub-set)
dari himpunan S, yaitu apabila
terdapat unsur R yang bukan
merupakan unsur dari himpunan S.
Notasi yang menyatakan bahwa
himpunan R bukan merupakan
himpunan dari himpunan S ditandai
dengan R S.
Diagram Venn
4. Diagram Venn
Contoh :
Misalkan U = {1, 2, …, 7, 8}, A = {1, 2, 3, 5}
dan B = {2, 5, 6, 8}.
Diagram Venn :
A Ո B
1
6
Kardinalitas
▪ Jumlah elemen di dalam A
disebut kardinal dari
himpunan A.
▪ Misalkan A merupakan
himpunan berhingga, maka
jumlah elemen berbeda di
dalam A disebut kardinal dari
himpunan A.
▪ notasi : n(A) atau |A|
1
7
Contoh
a. A = {x | x merupakan bilangan prima yang lebih
Kecil dari 20},
b. A={2,3,5,7,11,13,17,19},maka |A| = 8
c. B = {a, {a}, {{a}}, { }}, maka |B| = 4
d. B = { x | x merupakan bilangan prima yang lebih
kecil dari 21 }, atau B = {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19}
maka B = 8
e. T = {kucing, a, Amir, 10, paku}, maka T = 5
f. A = {a, {a}, {{a}} }, maka A = 3
Himpunan Kosong
▪ Himpunan yang tidak memiliki satupun
elemen atau himpunan dengan kardinal
= 0.
▪ Notasi :  atau { }
▪ Contoh 7:
(i) A = {x | x > x}, maka |A| = 0
(ii) B = {x | x adalah akar persamaan dari
x2 + 5x + 10= 0}, maka |B| = 0
(iii) E = { x | x < x }, maka n(E) = 0
1
9
Himpunan Kosong
(iv) P = { orang Indonesia yang pernah ke
bulan }, maka n(P) = 0
(v) A = {x | x adalah akar persamaan kuadrat
x2 + 1 = 0 }, n(A) = 0
himpunan {{ }} dapat juga ditulis sebagai {}
▪ himpunan {{ }, {{ }}} dapat juga ditulis
sebagai {, {}}
▪ {} bukan himpunan kosong karena ia
memuat satu elemen yaitu himpunan
kosong.
2
0
OPERASI
HIMPUNAN
1. Irissan ( Intersection )
▪ Irisan (intersection)
▫ Irisan dari himpunan A dan B
adalah sebuah himpunan yang
setiap elemennya dari himpunan A
dan B.
▫ Notasi : A  B = {x|x є A dan x є B}
2
2
Contoh 1:
Jika A = {2, 4, 6, 8, 10} dan
B = {4, 10, 14, 18},
maka A  B = {4, 10}
Contoh 2
2
3
Jika A = { 1,3,5,7}
B = {1,2,3,4,}
C = { 5,6,7,8,9 }
maka A  B = { 1, 3 }
A ∩ C = { 5,7 )
B ∩ C = ∅
Sedangkan interaksi dari tiga buah himpunan A,B dan C
merupakan A∩B∩C = { X|X∈A dan x ∈ B dan x ∈ C }
Dari contoh diatas A ∩ B ∩ C = ∅
1. Irissan ( Intersection ) Lanjutan..
2. Gabungan Union
▪ Gabungan (union)
▫ Gabungan dari himpunan A dan B adalah
himpunan yang setiap anggotanya
merupakan anggota himpunan A dan B.
▫ Notasi : A  B = { x  x  A atau x  B }
2
4
Contoh 1 :
Jika A = { 2, 5, 8 } dan B = { 7, 5, 22 },
maka A ∪ B = { 2, 5, 7, 8, 22 }
2. Gabungan Union (lanjutan..)
▪
2
5
Contoh 2 :
Jika A = { 1, 3, 5, 7 } dan B = { 1, 2, 3, 4 },
C = { 6, 7, 8, 9 }
maka A ∪ B = { 1, 2, 3, 4, 5, 7}
dan A ∪ C = { 1, 3, 5, 6, 7, 8, 9 }
B ∪ C = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 }
Sedangkan gabungan (union) dari tiga buah himpunan A, B
dan C merupakan
A ∪ B ∪ C = { X|x ∈ A atau x ∈ B atau x ∈ C }
Operasi Himpunan
▪ Komplemen (complement)
▫ Komplemen dari himpunan A adalah
himpunan yang mengandung semua
elemen dalam semesta pembicaraan
yang tidak ada didalam A.
▫ Notasi : A= { x  x  U, x  A }
2
6
Contoh :
Misalkan U = { 1, 2, 3, ..., 9 },
jika A = {1, 3, 7, 9}, maka A’ =
{2, 4, 6, 8}
OPERASI HIMPUNAN
Operasi Himpunan (4)
▪ Selisih (difference)
▫ Selisih dari dua himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang
elemennya merupakan elemen dari A tetapi bukan elemen dari B.
Selisih dari A dan B dapat juga dikatakan sebagai komplemen
himpunan B relatif terhadap himpunan A.
▫ Notasi : A – B = { x  x  A dan x  B } = A  B
2
8
Contoh :
{1, 3, 5} – {1, 2, 3} = {5}, tetapi {1, 2, 3} – {1, 3, 5}
= {2}
Operasi Himpunan (4)
Selisih (difference)
Selisih dari dua himpunan A dan B adalah suatu
himpunan yang elemennya merupakan elemen dari A
tetapi bukan elemen dari B. Selisih dari A dan B dapat
juga dikatakan sebagai komplemen himpunan B relatif
terhadap himpunan A.
Notasi : A – B = { x  x  A dan x  B } = A  B
Contoh :
{1, 3, 5} – {1, 2, 3} = {5}, tetapi {1, 2, 3} –
{1, 3, 5} = {2}
Operasi Himpunan
▪ Beda Setangkup (Symmetric Difference)
Beda stangkup dari himpunan A dan B adalah
suatu himpunan yang elemennya ada pada
himpunan A atau B, tetapi tidak pada keduanya.
Notasi : A  B = (A  B) – (A  B) = (A – B) 
(B – A)
3
0
Contoh :
Jika A = { 2, 4, 6 } dan B = { 2, 3, 5 },
maka A ⊕ B = { 3, 4, 5, 6 }
Perkalian Kartesian (cartesian product)
▪ Perkalian Kartesian dari himpunan A dan B adalah
himpunan yang elemennya adalah semua pasangan
berurutan (ordered pairs) yang dibentuk dari
komponen pertama dari himpunan A dan komponen
kedua dari himpunan B
▪ Notasi: A  B = {(a, b)  a  A dan b  B }
▪ Kardinalitas perkalian kartesian : A  B = AB
▪ Contoh 20.
▪ (i) Misalkan C = { 1, 2, 3 }, dan D = { a, b }, maka
C  D = { (1, a), (1, b), (2, a), (2, b), (3, a), (3, b) }
▪ (ii) Misalkan A = B = himpunan semua bilangan riil,
maka
A  B = himpunan semua titik di bidang datar 3
1
3
2
Perkalian Kartesian (cartesian product)
Catatan:
1. Jika A dan B merupakan himpunan berhingga, maka:
A  B = A . B.
2. Pasangan berurutan (a, b) berbeda dengan (b, a),
dengan kata lain (a, b)  (b, a).
3. Perkalian kartesian tidak komutatif, yaitu A  B  B  A
dengan syarat A atau B tidak kosong.
Pada Contoh 20(i) di atas, D  C = {(a, 1), (a, 2), (a, 3),
(b, 1), (b, 2), (b, 3) }  C  D.
4. Jika A =  atau B = , maka A  B = B  A = 
3
3
Perkalian Kartesian (cartesian product)
▪ A = himpunan makanan = { s = soto, g = gado-
gado, n = nasi goreng, m = mie rebus }
▪ B = himpunan minuman = { c = coca-cola, t =
teh, d = es dawet }
▪ Berapa banyak kombinasi makanan dan
minuman yang dapat disusun dari kedua
himpunan di atas?
▪ Jawab:
▪ A  B = AB = 4  3 = 12 kombinasi dan
minuman, yaitu {(s, c), (s, t), (s, d), (g, c), (g, t),
(g, d), (n, c), (n, t), (n, d), (m, c), (m, t), (m, d)}.
34
Cara mendapatkan himpunan X x Y tsb:
X 1 2 3
1 (1, 1) (1, 2) (1, 3)
2 (2, 1) (2, 2) (2, 3)
3 (3, 1) (3, 2) (3, 3)
4 (4, 1) (4, 2) (4, 3)
X x Y = {(1,1), (1,2), (1,3), (2,1), (2,2), (2,3), (3,1),
(3,2), (3,3), (4,1), (4,2), (4,3)}
Y
35
Mat
Himpunan hasil kali Cartesius dapat digambarkan
dalam sistem koordinat cartesius
berikut:
Y
3 • • • •
2 • • • •
1 • • • •
0 1 2 3 4 X
Gbr: Hubungan nilai ujian dan nilai
pekerjaan rumah
H
1
H
2
H
3
H
4
PR = {1, 2} malas
PR = {3, 4} rajin
U = {1, 2} kurang
mengerti U = {3} pintar
Terdapat 4 himp bag
H1 = {malas ttp pintar}
H2 = {malas dan krg
mengerti}
H3 = {rajin ttp krg
ngerti}
H4 = {rajin dan pintar}
3
6
Pembuktian pernyataan suatu himpunan
1. Pembuktian dengan menggunakan diagram Venn
Contoh .
Misalkan A, B, dan C adalah himpunan. Buktikan A  (B  C) = (A 
B)  (A  C) dengan diagram Venn.
Bukti:
A  (B  C) (A  B)  (A  C)
3
7
Pembuktian pernyataan suatu himpunan
Kedua digaram Venn memberikan area arsiran yang
sama.
Terbukti bahwa A  (B  C) = (A  B)  (A  C).
Diagram Venn hanya dapat digunakan jika himpunan
yang digambarkan tidak banyak jumlahnya.
Metode ini mengilustrasikan ketimbang membuktikan
fakta. Diagram Venn tidak dianggap sebagai
metode yang valid untuk pembuktian secara formal.
TUGAS
▪ 1. Komplemen
▪ P = { x|x adalah huruf abjad atau
alphabet }
▪ Q = { d,e,f,g }
▪ R = { a,e,i,o,u }
▪ Tentukan Q komplemen dan R
komplemn.
2. A = { 2,4,6,8 }
B = (1,3,5,7}
Tentukan A Ս B
Buatkan diagram Ven
3. A = {2,4,6,8}
B = { 1,2,3,4 }
C = { 5,6,7,8}
Tentukan : A Ո B
A Ս B
B Ո C
4. A ={ 2,4,6,8,10 }
B = {1,2,3,a,b,c }
C = { 8,9,10.c.d.e }
Tentukan
A – B B – C
A - C B – A
C - A C - B
5. S1 = {1,2,3} dan S2 ={4,5}
Berapa banyak pasangan
yang diperoleh, tentukan
pasangan tersebut.
WASSALAMU’ALAIKUM WR
WB

More Related Content

Similar to PERTEMUAN KE II HIMPUNAN.pptx

Similar to PERTEMUAN KE II HIMPUNAN.pptx (20)

Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Rangkuman himpunan
Rangkuman himpunanRangkuman himpunan
Rangkuman himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
1268850 himpunan joniwarman.wordpress
1268850 himpunan joniwarman.wordpress1268850 himpunan joniwarman.wordpress
1268850 himpunan joniwarman.wordpress
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Ppt himpunan
Ppt himpunanPpt himpunan
Ppt himpunan
 
Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua HimpunanKardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
 
Review himpunan
Review himpunanReview himpunan
Review himpunan
 
Pertemuan ii himpunan
Pertemuan ii himpunanPertemuan ii himpunan
Pertemuan ii himpunan
 
Pertemuan ii himpunan
Pertemuan ii himpunanPertemuan ii himpunan
Pertemuan ii himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Materi himpunan ok
Materi himpunan okMateri himpunan ok
Materi himpunan ok
 
Matematika-Himpunan
Matematika-HimpunanMatematika-Himpunan
Matematika-Himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Puspasari Ramadhani_ PPT Himpunan
Puspasari Ramadhani_ PPT HimpunanPuspasari Ramadhani_ PPT Himpunan
Puspasari Ramadhani_ PPT Himpunan
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Himpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika Matematika
Himpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika MatematikaHimpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika Matematika
Himpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika Matematika
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Slide-INF201-Pertemuan-2.pptx
Slide-INF201-Pertemuan-2.pptxSlide-INF201-Pertemuan-2.pptx
Slide-INF201-Pertemuan-2.pptx
 

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU (20)

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
 
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptxPEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
 
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdfKONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
 
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptxPERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
 
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptxPERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptxPERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
 
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCHPENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
 
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASIKONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
 
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptxPENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
 
9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx
 
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptxORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
 
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptxREKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
 
REKRUITMEN.ppt
REKRUITMEN.pptREKRUITMEN.ppt
REKRUITMEN.ppt
 
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
 
PERENCANAAN SDM.pptx
PERENCANAAN SDM.pptxPERENCANAAN SDM.pptx
PERENCANAAN SDM.pptx
 
PERTEMUAN I PERSPEKTIF MSDM.pptx
PERTEMUAN I  PERSPEKTIF MSDM.pptxPERTEMUAN I  PERSPEKTIF MSDM.pptx
PERTEMUAN I PERSPEKTIF MSDM.pptx
 
EKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptxEKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptx
 

Recently uploaded

DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 

Recently uploaded (18)

DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 

PERTEMUAN KE II HIMPUNAN.pptx

  • 2. PENGERTIAN HIMPUNAN (SET) SUATU HIMPUNAN/KUMPULAN (SET) DARTIKAN SEBAGAI KUMPULAN ATAU KELOMPOK SUATU OBJEK ATAU UNSUR YANG DIRUMUSKAN SECARA TEGAS DAN DAPAT DIBEDA-BEDAKAN. OBJEK ATAU ANGGOTA-ANGGOTA HIMPUNAN/KUMPULAN (SET) TERSEBUT DINAMAKAN UNSUR ATAU ELEMEN.( ASSAURI,2017:1)
  • 3. Contoh 1: 1.1. Suatu himpunan (set) tiga kota besar di Kalimantan yaitu, Banjarmasin, Pontianak dan Samarinda. Jadi K = { Banjarmasin, Pontianak, Samarinda }. 1.2. Suatu himpuan (Set) huruf vocal dari abjad alfabet, yaitu a,i,e,o,u. Misalkan himpunan tersebut dinamakan S, maka S = { a,I,e,o,u }. Tiap objek yang secara kolekatif membentuk suatu himpunan (Set) disebut unsur atau elemen. Dengan demikian tiap elemen/unsur merupakan anggota dari suatu himpunan (set).
  • 4. Misalkan x adalah suatu unsur/elemen, dan S adalah suatu himpunan (Set) dimana x adalah anggotanya, maka x adalah anggota himpunan (Set) S, dalam matematika dinyatakan dengan notasi : x ∈ S yang artinya x merupakan unsur/elemen himpunan S. Sebaliknya, bila a bukan merupakan anggota himpunan S, didalam matematika dinyatakan dengan notasi : a ∉ S, dibaca a buka merupakan unsur/elemen himpunan S. Dari contoh No. 1 yang dikemukan terdahulu bahwa Jakarta bukan merupakan anggota unsur dari himpunan K atau Jakarta ∉ K.
  • 5. Berdasarkan contoh 1.2. b bukan merupakan anggota himpunan (set) S atau b ∉ S, dilain pihak o merupakan unsur himpunan S, sehingga o ∈ S Dari contoh No. 1 yang dikemukan terdahulu bahwa Jakarta bukan merupakan anggota unsur dari himpunan K atau Jakarta ∉ K. Himpunan S = { a, i, e, o, u } adalah himpunan (set) yang terdiri dari 5 unsur. Sementara itu, himpunan (set) A = { o } adalah himpunan (set) yang terdiri dari satu unsur/elemen. Suatu himpunan (set) yang tidak memiliki unsur/elemen didalamnya disebut himpunan kosong ( null set = empty set). Notasi dari himpunan (set) kososng (null set ) adalah ∅
  • 6. Contoh 2: 2.1. P = { x | x bilangan ganjil yang merupakan kuadrat bilangan genap } P = ∅ 2.2. A = ∅ = { x ∈ R | x memenuhi x² + 1 = 0 } Karena tidak akan pernah ditemukan x² + 1 memiliki hasil yang sama dengan 0, maka himpunan A adalah himpunan (set) kosong. 2.3. Suatu kelompok terdiri dari 3 mahasiswa yang gemar berolah raga bulu tangkis. Maka kita peroleh suatu himpunan (set) yang terdiri atas 3 unsur/elemen. Jika kita ambil hanya satu mahasiswa yang hobi bulutangkis, terdapat satu himpunan (Set) dengan satu unsur/elemen.
  • 7. CARA PENULISAN HIMPUNAN (SET) Himpunan (set) pada umumnya ditandai/dilambangkan dengan huruf besar/huruf capital, seperti A, B, C, P, R, S, M, N. Penulisandari himpunan (set) tersebut dapat dilakukan dengan dua cara berikut : a. Cara daftar (raster method) Dengan cara mendaftarkan satu per satu diantara dua tanda kurawal. Contoh 1. 1.1. S adalah himpunan huruf vocal , maka dapat ditulis S = { a, i, e, o, u } 1.
  • 8. CARA PENULISAN HIMPUNAN (SET) 1. 2. Suatu himpunan (set) mahasiswa yang mendapatkan beasiswa prestasi yaitu, Umar, Usman, Ali dan Ahmad, maka dapat ditulis sebagai P = { Umar, Usman, Ali, Ahmad }. b. Cara Kaidah ( rule method ). Syarat atau ketentuan yang harus dipenuhi oleh setiap objek agar dapat dinyatakan sebagai unsur/elemen himpunan (set) tersebut ditulis atau dinyatakan di antara tanda kurawal.
  • 9. CARA PENULISAN HIMPUNAN Contoh 2: 2.1.Dari contoh 1.1. diatas apabila ditulis dengan cara kedua, yaitu : S = { x | x ialah huruf vocal }. 2.2. Sedangkan sebagai contoh 1.2. dapat ditulis dengan cara kedua yaitu, P = { x | x mahasiswa penerima beasiswa prestasi }. Perincian diatas berarti S dan P ialah himpunan (set) yang terdiri dari semua unsur/elemen x sedemikian rupa sehingga x menyatakan syarat-syarat/ketentuan- ketentuan yang harus dipenuhi objek x agar dapat merupakan unsur/elemen himpunan (set) S atau P
  • 10. CARA PENULISAN HIMPUNAN Contoh 3, 1. Apabila T = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 } dan S merupakan himpunan yang terdiri dari angka-angka kuadrat dari unsur T, maka rincian himpunan S menjadi, S = { 1, 4, 9, 16, 25, 36 } atau S = { x² | x merupakan unsur dari T } 2. Jika N = { a, e, i, o, u } dimana himpunan N merupakan himpunan yang terdiri dari 5 huruf maka perincian atau penulisan himpunan N dengan menggunakan metode kaidah menjadi : N = { x | x ialah huruf hidup dari 26 alphabet } Bila M = { x | x adalah huruf abjad (alphabet) } maka N = { x | x ialah huruf hidup dari M }
  • 11. CARA PENULISAN HIMPUNAN Cara daftar merupakan cara yang paling sederhana guna memperinci (set). Apabila jumlah unsur/elemen yang terdapat dalam himpunan (set) sangat besar atau banyak sekali, penggunaan cara daftar tidak lagi sederhana dan tidak efisein. Dalam hal seperti ini, penggunaan cara kaidah akan lebih sederhana / efisien.
  • 13. “ Seluruh Objek Yang Dibahas Atau Ditinjau Dalam Suatu Permasalahan Yang Besar Dan Tetap. Himpunan Itu Disebut Himpunan Universal ( Himpunan semestas ), Notasi dari himpunan universal dinyatakan dengan U. Dari himpunan universal dapat dibentuk himpunan-himpunan yang terdiri atas unsur-unsur yang merupakan unsur dari himpunan universal. Himpunan yang demikian ini dinamakan subhimpunan (sub set/himpunan bagian ).
  • 14. ▪ Apabila himpunan A merupakan subhimpunan dari himpunan B, setiap unsur dari himpunan A juga merupakan unsur dari himpunan B, yang diberikan Notasi “ A ⊂ B“ ▪ Contoh : ▪ Apabila A = { d,e,f } dan B = {x | x adalah huruf abjad atau alphabet } maka ▪ A ⊂ B
  • 15. ▪ Suatu himpunan R bukan merupakan subhimpunan (sub-set) dari himpunan S, yaitu apabila terdapat unsur R yang bukan merupakan unsur dari himpunan S. Notasi yang menyatakan bahwa himpunan R bukan merupakan himpunan dari himpunan S ditandai dengan R S.
  • 16. Diagram Venn 4. Diagram Venn Contoh : Misalkan U = {1, 2, …, 7, 8}, A = {1, 2, 3, 5} dan B = {2, 5, 6, 8}. Diagram Venn : A Ո B 1 6
  • 17. Kardinalitas ▪ Jumlah elemen di dalam A disebut kardinal dari himpunan A. ▪ Misalkan A merupakan himpunan berhingga, maka jumlah elemen berbeda di dalam A disebut kardinal dari himpunan A. ▪ notasi : n(A) atau |A| 1 7
  • 18. Contoh a. A = {x | x merupakan bilangan prima yang lebih Kecil dari 20}, b. A={2,3,5,7,11,13,17,19},maka |A| = 8 c. B = {a, {a}, {{a}}, { }}, maka |B| = 4 d. B = { x | x merupakan bilangan prima yang lebih kecil dari 21 }, atau B = {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19} maka B = 8 e. T = {kucing, a, Amir, 10, paku}, maka T = 5 f. A = {a, {a}, {{a}} }, maka A = 3
  • 19. Himpunan Kosong ▪ Himpunan yang tidak memiliki satupun elemen atau himpunan dengan kardinal = 0. ▪ Notasi :  atau { } ▪ Contoh 7: (i) A = {x | x > x}, maka |A| = 0 (ii) B = {x | x adalah akar persamaan dari x2 + 5x + 10= 0}, maka |B| = 0 (iii) E = { x | x < x }, maka n(E) = 0 1 9
  • 20. Himpunan Kosong (iv) P = { orang Indonesia yang pernah ke bulan }, maka n(P) = 0 (v) A = {x | x adalah akar persamaan kuadrat x2 + 1 = 0 }, n(A) = 0 himpunan {{ }} dapat juga ditulis sebagai {} ▪ himpunan {{ }, {{ }}} dapat juga ditulis sebagai {, {}} ▪ {} bukan himpunan kosong karena ia memuat satu elemen yaitu himpunan kosong. 2 0
  • 22. 1. Irissan ( Intersection ) ▪ Irisan (intersection) ▫ Irisan dari himpunan A dan B adalah sebuah himpunan yang setiap elemennya dari himpunan A dan B. ▫ Notasi : A  B = {x|x є A dan x є B} 2 2 Contoh 1: Jika A = {2, 4, 6, 8, 10} dan B = {4, 10, 14, 18}, maka A  B = {4, 10}
  • 23. Contoh 2 2 3 Jika A = { 1,3,5,7} B = {1,2,3,4,} C = { 5,6,7,8,9 } maka A  B = { 1, 3 } A ∩ C = { 5,7 ) B ∩ C = ∅ Sedangkan interaksi dari tiga buah himpunan A,B dan C merupakan A∩B∩C = { X|X∈A dan x ∈ B dan x ∈ C } Dari contoh diatas A ∩ B ∩ C = ∅ 1. Irissan ( Intersection ) Lanjutan..
  • 24. 2. Gabungan Union ▪ Gabungan (union) ▫ Gabungan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap anggotanya merupakan anggota himpunan A dan B. ▫ Notasi : A  B = { x  x  A atau x  B } 2 4 Contoh 1 : Jika A = { 2, 5, 8 } dan B = { 7, 5, 22 }, maka A ∪ B = { 2, 5, 7, 8, 22 }
  • 25. 2. Gabungan Union (lanjutan..) ▪ 2 5 Contoh 2 : Jika A = { 1, 3, 5, 7 } dan B = { 1, 2, 3, 4 }, C = { 6, 7, 8, 9 } maka A ∪ B = { 1, 2, 3, 4, 5, 7} dan A ∪ C = { 1, 3, 5, 6, 7, 8, 9 } B ∪ C = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 } Sedangkan gabungan (union) dari tiga buah himpunan A, B dan C merupakan A ∪ B ∪ C = { X|x ∈ A atau x ∈ B atau x ∈ C }
  • 26. Operasi Himpunan ▪ Komplemen (complement) ▫ Komplemen dari himpunan A adalah himpunan yang mengandung semua elemen dalam semesta pembicaraan yang tidak ada didalam A. ▫ Notasi : A= { x  x  U, x  A } 2 6 Contoh : Misalkan U = { 1, 2, 3, ..., 9 }, jika A = {1, 3, 7, 9}, maka A’ = {2, 4, 6, 8}
  • 28. Operasi Himpunan (4) ▪ Selisih (difference) ▫ Selisih dari dua himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan elemen dari A tetapi bukan elemen dari B. Selisih dari A dan B dapat juga dikatakan sebagai komplemen himpunan B relatif terhadap himpunan A. ▫ Notasi : A – B = { x  x  A dan x  B } = A  B 2 8 Contoh : {1, 3, 5} – {1, 2, 3} = {5}, tetapi {1, 2, 3} – {1, 3, 5} = {2}
  • 29. Operasi Himpunan (4) Selisih (difference) Selisih dari dua himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan elemen dari A tetapi bukan elemen dari B. Selisih dari A dan B dapat juga dikatakan sebagai komplemen himpunan B relatif terhadap himpunan A. Notasi : A – B = { x  x  A dan x  B } = A  B Contoh : {1, 3, 5} – {1, 2, 3} = {5}, tetapi {1, 2, 3} – {1, 3, 5} = {2}
  • 30. Operasi Himpunan ▪ Beda Setangkup (Symmetric Difference) Beda stangkup dari himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang elemennya ada pada himpunan A atau B, tetapi tidak pada keduanya. Notasi : A  B = (A  B) – (A  B) = (A – B)  (B – A) 3 0 Contoh : Jika A = { 2, 4, 6 } dan B = { 2, 3, 5 }, maka A ⊕ B = { 3, 4, 5, 6 }
  • 31. Perkalian Kartesian (cartesian product) ▪ Perkalian Kartesian dari himpunan A dan B adalah himpunan yang elemennya adalah semua pasangan berurutan (ordered pairs) yang dibentuk dari komponen pertama dari himpunan A dan komponen kedua dari himpunan B ▪ Notasi: A  B = {(a, b)  a  A dan b  B } ▪ Kardinalitas perkalian kartesian : A  B = AB ▪ Contoh 20. ▪ (i) Misalkan C = { 1, 2, 3 }, dan D = { a, b }, maka C  D = { (1, a), (1, b), (2, a), (2, b), (3, a), (3, b) } ▪ (ii) Misalkan A = B = himpunan semua bilangan riil, maka A  B = himpunan semua titik di bidang datar 3 1
  • 32. 3 2 Perkalian Kartesian (cartesian product) Catatan: 1. Jika A dan B merupakan himpunan berhingga, maka: A  B = A . B. 2. Pasangan berurutan (a, b) berbeda dengan (b, a), dengan kata lain (a, b)  (b, a). 3. Perkalian kartesian tidak komutatif, yaitu A  B  B  A dengan syarat A atau B tidak kosong. Pada Contoh 20(i) di atas, D  C = {(a, 1), (a, 2), (a, 3), (b, 1), (b, 2), (b, 3) }  C  D. 4. Jika A =  atau B = , maka A  B = B  A = 
  • 33. 3 3 Perkalian Kartesian (cartesian product) ▪ A = himpunan makanan = { s = soto, g = gado- gado, n = nasi goreng, m = mie rebus } ▪ B = himpunan minuman = { c = coca-cola, t = teh, d = es dawet } ▪ Berapa banyak kombinasi makanan dan minuman yang dapat disusun dari kedua himpunan di atas? ▪ Jawab: ▪ A  B = AB = 4  3 = 12 kombinasi dan minuman, yaitu {(s, c), (s, t), (s, d), (g, c), (g, t), (g, d), (n, c), (n, t), (n, d), (m, c), (m, t), (m, d)}.
  • 34. 34 Cara mendapatkan himpunan X x Y tsb: X 1 2 3 1 (1, 1) (1, 2) (1, 3) 2 (2, 1) (2, 2) (2, 3) 3 (3, 1) (3, 2) (3, 3) 4 (4, 1) (4, 2) (4, 3) X x Y = {(1,1), (1,2), (1,3), (2,1), (2,2), (2,3), (3,1), (3,2), (3,3), (4,1), (4,2), (4,3)} Y
  • 35. 35 Mat Himpunan hasil kali Cartesius dapat digambarkan dalam sistem koordinat cartesius berikut: Y 3 • • • • 2 • • • • 1 • • • • 0 1 2 3 4 X Gbr: Hubungan nilai ujian dan nilai pekerjaan rumah H 1 H 2 H 3 H 4 PR = {1, 2} malas PR = {3, 4} rajin U = {1, 2} kurang mengerti U = {3} pintar Terdapat 4 himp bag H1 = {malas ttp pintar} H2 = {malas dan krg mengerti} H3 = {rajin ttp krg ngerti} H4 = {rajin dan pintar}
  • 36. 3 6 Pembuktian pernyataan suatu himpunan 1. Pembuktian dengan menggunakan diagram Venn Contoh . Misalkan A, B, dan C adalah himpunan. Buktikan A  (B  C) = (A  B)  (A  C) dengan diagram Venn. Bukti: A  (B  C) (A  B)  (A  C)
  • 37. 3 7 Pembuktian pernyataan suatu himpunan Kedua digaram Venn memberikan area arsiran yang sama. Terbukti bahwa A  (B  C) = (A  B)  (A  C). Diagram Venn hanya dapat digunakan jika himpunan yang digambarkan tidak banyak jumlahnya. Metode ini mengilustrasikan ketimbang membuktikan fakta. Diagram Venn tidak dianggap sebagai metode yang valid untuk pembuktian secara formal.
  • 38. TUGAS ▪ 1. Komplemen ▪ P = { x|x adalah huruf abjad atau alphabet } ▪ Q = { d,e,f,g } ▪ R = { a,e,i,o,u } ▪ Tentukan Q komplemen dan R komplemn.
  • 39. 2. A = { 2,4,6,8 } B = (1,3,5,7} Tentukan A Ս B Buatkan diagram Ven 3. A = {2,4,6,8} B = { 1,2,3,4 } C = { 5,6,7,8} Tentukan : A Ո B A Ս B B Ո C 4. A ={ 2,4,6,8,10 } B = {1,2,3,a,b,c } C = { 8,9,10.c.d.e } Tentukan A – B B – C A - C B – A C - A C - B 5. S1 = {1,2,3} dan S2 ={4,5} Berapa banyak pasangan yang diperoleh, tentukan pasangan tersebut.

Editor's Notes

  1. 16
  2. 17
  3. 19
  4. 20
  5. 22
  6. 23
  7. 24
  8. 25
  9. 26
  10. 28
  11. 30