SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi terpimpin adalah reaksi terhadap
demokrasi liberal/parlementer karena pada masa
Demokrasi Parlementer kekuasaan presiden hanya terbatas
sebagai kepala negara, sedangkan kekuasaan pemerintah
dilaksanakan oleh partai.
Demokrasi Terpimpin berlaku di Indonesia antara tahun
1959-1966, yaitu dari dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli
1959 hingga Jatuhnya kekuasaan Sukarno.
Disebut Demokrasi terpimpin karena demokrasi di
Indonesia saat itu mengandalkan pada kepemimpinan
Presiden Sukarno.
Terpimpin pada saat pemerintahan Sukarno adalah
kepemimpinan pada satu tangan saja yaitu presiden.
Latar Belakang
Latar belakang dicetuskannya sistem demokrasi
terpimpin oleh Presiden Soekarno :
 Dari segi keamanan nasional: Banyaknya gerakan
separatis pada masa demokrasi liberal,
menyebabkan ketidakstabilan negara.
 Dari segi perekonomian : Sering terjadinya
pergantian kabinet pada masa demokrasi liberal
menyebabkan program-program yang dirancang
oleh kabinet tidak dapat dijalankan secara utuh,
sehingga pembangunan ekonomi tersendat.
 Dari segi politik : Konstituante gagal dalam
menyusun UUD baru untuk menggantikan UUDS
1950.
Masa DemokrasiTerpimpin yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno diawali
oleh anjuran Soekarno agar Undang-Undang yang digunakan untuk
menggantikan UUDS 1950 adalah UUD 1945. Namun usulan itu menimbulkan pro dan
kontra di kalangan anggota konstituante. Sebagai tindak lanjut usulannya,
diadakan pemungutan suara yang diikuti oleh seluruh anggota konstituante .
Pemungutan suara ini dilakukan dalam rangka mengatasi konflik yang timbul dari pro
kontra akan usulan Presiden Soekarno tersebut.
Hasil pemungutan suara menunjukan bahwa :
• 269 orang setuju untuk kembali ke UUD 1945
• 119 orang tidak setuju untuk kembali ke UUD 1945
Melihat dari hasil voting, usulan untuk kembali ke UUD 1945 tidak dapat direalisasikan.
Hal ini disebabkan oleh jumlah anggota konstituante yang menyetujui usulan tersebut
tidak mencapai 2/3 bagian, seperti yang telah ditetapkan pada pasal 137 UUDS 1950.
Bertolak dari hal tersebut, Presiden Soekarno mengeluarkan sebuah dekret yang
disebut Dekret Presiden 5 Juli 1959. Isi Dekret Presiden 5 Juli 1959 :
Tidak berlaku kembali UUDS 1950
 Berlakunya kembali UUD 1945
 Dibubarkannya konstituante
 Pembentukan MPRS dan DPAS
Kebijakan Ekonomi
kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah di masa ini
belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia, antara lain :
a) Devaluasi yang diumumkan pada 25 Agustus 1959 menurunkan nilai
uang sebagai berikut :Uang kertas pecahan Rp 500 menjadi Rp 50, uang
kertas pecahan Rp 1000 menjadi Rp 100, dan semua simpanan di bank
yang melebihi 25.000 dibekukan.
b) Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap
ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin. Dalam
pelaksanaannya justru mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian
Indonesia. Bahkan pada 1961-1962 harga barang-baranga naik 400%.
c) Devaluasi yang dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang
senilai Rp 1000 menjadi Rp 1. Sehingga uang rupiah baru mestinya
dihargai 1000 kali lipat uang rupiah lama, tapi di masyarakat uang
rupiah baru hanya dihargai 10 kali lipat lebih tinggi. Maka tindakan
pemerintah untuk menekan angka inflasi ini malah meningkatkan
angka inflasi.
Kegagalan-kegagalan dalam berbagai tindakan moneter itu diperparah karena
pemerintah tidak menghemat pengeluaran-pengeluarannya. Pada masa ini banyak
proyek-proyek mercusuar yang dilaksanakan pemerintah, dan juga sebagai akibat
politik konfrontasi dengan Malaysia dan negara-negara Barat. Sekali lagi, ini juga salah
satu konsekuensi dari pilihan menggunakan sistem demokrasi terpimpin yang bisa
diartikan bahwa Indonesia berkiblat keTimur (sosialis) baik dalam politik, eonomi,
maupun bidang-bidang lain.
Secara khusus sebab-sebab pokok kegagalan ekonomi terpilih adalah sebagai berikut :
oPenanganan/penyelesaian masalah ekonomi yang tidak rasional lebih bersifat politis
dan tanpa terkendali
oDefisit yang makin meningkat yang ditutup dengan mencetak mata uang sehingga
menyebabkan inflasi
oTidak adanya suatu ukuran yang objektif dalam menilai suatu usaha/hasil orang lain
Sementara itu, garis-garis besar Pola Pembangunan Semesta BerencanaTahap 1 (1961
- 1969) yang telah disusun oleh Dewan Perancang Nasional (Depernas) dan telah
diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 1 Januari 1961, dalam
pelaksanaannya kurang berhasil. Hal ini disebabkan antara lain sebagai berikut :
Rencana pembangunan kurang matang
Biaya pembangunan balk yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri kurang
memadai
Proyek-proyek yang sudah direncanakan sering diterlantarkan
Pembangunan lebih mengarah pada pembangunan yang bersifat Mercusuar,
misalnya Monas
Kebijakan Politik
Kebijakan politik yang dilakukan Soekarno pada masa demokrasi terpimpin
terkesan otoriter atau bisa dikatakan sudah otoriter. Banyak kebijakan yang ditetapkan
bertentangan dengan konstitusi mulai dibubarkannya DPR hasil Pemilu tahun 1955
hingga penetapan Soekarno sebagai presiden seumur hidup. Bahkan Soekarno membuat
poros tersendiri dengan menjauh dari politik luar negeri bebas aktif.
Namun, pada masa DemokrasiTerpimpin terlihat ada beberapa penyimpangan
dari politik luar negeri bebas-aktif yang menjadi cenderung condong pada salah satu
poros. Saat itu Indonesia memberlakukan politik konfrontasi yang lebih mengarah pada
negara-negara kapitalis seperti negara Eropa Barat dan Amerika Serikat. Politik
Konfrontasi tersebut dilandasi oleh pandangan tentang Nefo (New Emerging Forces) dan
Oldefo (Old Established Forces). Nefo merupakan kekuatan baru yang sedang muncul
yaitu negara-negara progresif revolusioner (termasuk Indonesia dan negara-negara
komunis pada umumnya) yang anti-imperialisme dan kolonialisme, sedangkan Oldefo
merupakan kekuatan lama yang telah mapan, yakni negara-negara kapitalis yang
neokolonialis dan imperialis (Nekolim). Untuk mewujudkan Nefo tersebut maka
dibentuklah poros Jakarta-Phnom Penh-Hanoi-Peking-PyongYang. Dampaknya ruang
gerak Indonesia di forum internasional menjadi sempit sebab hanya berpedoman ke
negara-negara komunis.
Selain itu, Indonesia juga menjalankan politik konfrontasi dengan Malaysia. Hal
ini disebabkan karena pemerintah tidak setuju dengan pembentukan negara federasi
Malaysia yang dianggap sebagai proyek neo-kolonialisme Inggris yang membahayakan
Indonesia dan negara-negara blok Nefo. Dalam rangka konfrontasi tersebut Presiden
mengumumkan Dwi Komando Rakyat (Dwikora) pada tanggal 3 Mei 1964, yang isinya
adalah perhebat ketahanan revolusi Indonesia dan bantu perjuangan rakyat Malaysia
untuk membebaskan diri dari Nekolim Inggris. Pelaksanaan Dwikora dengan
mengirimkan sukarelawan ke MalaysiaTimur dan Barat menunjukkan adanya campur
tangan Indonesia pada masalah dalam negeri Malaysia.
Hal berikutnya adalah Politik Mercusuar. Politik Mercusuar dijalankan oleh
presiden sebab beliau menganggap bahwa Indonesia merupakan mercusuar yang dapat
menerangi jalan bagi Nefo di seluruh dunia. Untuk mewujudkannya maka
diselenggarakan proyek-proyek besar dan spektakuler yang diharapkan dapat
menempatkan Indonesia pada kedudukan yang ter-kemuka di kalangan Nefo. Proyek-
proyek tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar mencapai milyaran rupiah
diantaranya diselenggarakannya GANEFO (Games of the New Emerging Forces) yang
membutuhkan pembangunan kompleks Olahraga Senayan (Gelora Bung Karno), serta
biaya perjalanan bagi delegasi asing.
Kemudian pada tanggal 7 Januari 1965, Indonesia keluar dari keanggotaan PBB
sebab Malaysia diangkat menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
Dalam bidang politik beberapa hal yang dilakukan oleh pemerintah diantaranya
sebagai berikut :
1. Menyusun Kabinet Kerja I yang dipimpin oleh Presiden dan Ir. Juanda sebagai
menteri pertamanya. Kabinet ini dilantik pada tanggal 10 Juli 1959, dengan
programnya yang disebut “Tri Program Kabinet Kerja” meliputi : masalah-masalah
sandang pangan, keamanan dan pengembalian Irian Barat.
2. Pada tanggal 17 agustus 1959 Presiden Sukarno menyampaikan pidato berjudul :
“Penemuan Kembali Revolusi Kita”. Isi pidato ini kemudian dikenal sebagai Manifesto
Politik Republik Indonesia (Manipol). Pidato ini oleh DPAS diusulkan untuk dijadikan
GBHN. Pengukuhannya sebagai GBHN melalui Penetapan Presiden No. 1 tahun 1960.
Selanjutnya ditetapkan dalamTap. MPRS No. 1/MPRS/1960. Inti pidato ini adalah
USDEK.
3. Karena penolakan DPR terhadap Rencana Anggaran Belanja Negara (RAPBN) tahun
1960, maka pada tanggal 5 Maret 1960 DPR dibubarkan melalui Penetapan Presiden
No. 3 tahun 1960. Pada tanggal 24 Juni 1960, dibentuklah DPR-GR (DPR Gotong
Royong) yang anggota-anggotanya ditunjuk oleh presiden.
4. DPAS dipimpin langsung oleh presiden dan Roeslan Abdulgani ditunjuk sebagai
wakil ketuanya. Pelantikannya dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 1959 di Istana
Negara bersama pelantikan Moh.Yamin sebagai Dewan Perancang Nasional
(Depernas) dan Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Ketua Badan Pengawas
Kegiatan Aparatur Negara.
5. MPRS dibentuk berdasarkan Penetapan Presiden No. 2 tahun 1959 yang diketuai
oleh Chaerul Shaleh. Salah satu ketetapan MPRS ini adalah mengangkat Presiden
Sukarno sebagai Pemimpin Besar Revolusi.
Pada awal pelaksanaan DemokrasiTerpimpin, Indonesia cukup berperan aktif dalam
kegiatan internasional. Hal ini tampak dalam hal-hal sebagai berikut :
1. Pengiriman Pasukan Garuda II ke Kongo untuk bergabung dengan pasukan
perdamaian PBB, UNOC (United Nations Operation for Congo).
2. Pada tanggal 30 September 1960, Presoden Sukarno berpidato dalam Sidang Umum
PBB berjudul “To BuiltThe World A New” yang menguraikan tentang Pancasila,
masalah Irian Barat, kolonialisme, peredaan perang dingin dan perbaikan organisasi
PBB.
3. Indonesia ikut memprakarsai berdirinya Gerakan Non-Blok (Non-Aligned).
4. Indonesia berhasil melaksanakan Asian Games IV di Jakarta, 24 Agustus – 4
September 1962.
Walaupun hubungan dengan negara-negara Barat semakin renggang, akan tetapi
hubungan dengan negara-negara sosialis semakin erat. Hal ini disebabkan baik Uni
Soviet maupun RRC bersedia memberikan bantuan kredit dalam pembelian peralatan
militer. Selanjutnya Indonesia mengkondisikan adanya dua kubu kekuatan dunia, yaitu :
1. OLDEFO (Old Established Forces) adalah kubu negara-negara imperialis.
2. NEFO (New Emerging Force) adalah kubu bangsa-bangsa tertindas yang progesif
revolusioner menentang imperialisme dan neo-kolonialisme.
Kemudian Indonesia bersikap konfrontatif terhadap negara-negara Barat dan
sekutunya. Diantara sikap konfrontatif itu adalah konfrontatif terhadap Malaysia yang
dianggap sebagai proyek neokolin (Neo-Kolonialisme Imperialisme), yaitu Inggris.
Untuk mengganyang Malaysia, maka diumumkan DWIKORA (Dwi Komando Rakyat).
Diangkatnya Malaysia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB merupakan
pukulan bagi Indonesia. Sehingga pada tanggal 7 Januari 1965, Indonesia menyatakan
keluar dari PBB.
Kebijakan Sosial Budaya
1. Pendidikan
Murid-murid sekolah lanjutan pertama dan tingkat atas pada tahun 1950-an jumlahnya melimpah
dan berharap menjadi mahasiswa. Mereka ini adalah produk pertama dari system pendidikan
setelah kemerdekaan. Universitas baru didirikan di ibukota propinsi dan jumlah fakultas ditambah
meskipun kekurangan tenaga pengajar. Perguruan tinggi swasta semakin banyak terutama tahun
1960. Eksplosi pendidikan tinggi ini disebabkan meluasnya aspirasi untuk menjadi mahasiswa.
Untuk memenuhi keinginan golongan islam didirikan Institut Agama Islam Negeri
(IAIN). Sedangkan umat Kristen dan katolik didirikan sekolah TinggiTheologia serta seminari-
seminari. Sistem penerimaan mahasiswa yang mudah dan pembebasan biaya kuliah
menyebabkan peningkatan jumlah mahasiswa besar-besaran. Penambahan mahasiswa mencapai
seratus ribu dengan perguruan tinggi 181 buah pada tahun 1961.
Sejak tahun 1959 dibawah menteri P dan K Prof. Dr. Prijono disusun suatu rencana
pengajaran yang disebut Sapta UsahaTama, yang meliputi :
a. Penertiban aparatur dan usaha-usaha Departemen P dan K,
b. Meningkatkan seni dan olahraga
c. Mengharuskan usaha halaman
d. Mengharuskan penabungan
e. Mewajibkan usaha-usaha koperasi
f. Mengadakan kelas masyarakat
g. Membentuk regu kerja di kalangan SLTP/SLTA dan Universitas
2. Komunikasi Massa
Surat kabar dan majalah yang tidak seirama dengan DemokrasiTerpimpin, harus
menyingkir dan tersingkir. Persyaratan untuk mendapatkan Surat IjinTerbit dan Surat
Ijin Cetak (SIT) diperketat. Sejak tahun 1960, semua penerbit wajib mengajukan
permohonan SIT dengan dicantumkan 19 pasal yang mengandung
pertanggungjawaban surat kabar/majalah tersebut.
Pedoman resmi untuk penerbitan surat kabar dan majalah diseluruh Indonesia,
dikeluarkan pada tanggal 12 Oktober 1960 yang ditanda tangani oleh Ir. Juanda
selaku Pejabat Presiden. Pedoman yang berisi 19 pasal tersebut mudah digunakan
penguasa untuk menindak surat kabar/majalah yang tidak disenangi. Maka satu demi
satu penerbit yang menentang dominasi PKi di cabut SITnya.Yakni, Harian Pedoman,
Nusantara, Keng Po, Pos Indonesia, StarWeekly dan sebagainya. Surat kabar Abadi
lebih memilih menghentikan penerbitan daripada menandatangani persyaratan 19
pasal itu. Dengan semakin sedikitnya pers Pancasila yangb masih hidup, dapat
digambarkan betapa merajalelanya Surat Kabar PKI seperti Harian Rakyat, Bintang
Timur, dan Warta Bhakti.
3. Kehidupan Budaya
Sesuai dengan semboyan PKI “ politik adalah panglima” maka seluruh kehidupan
masyarakat diusahakan untuk berada di bawah dominasi politiknya. Kampus
diperpolitikkan mahasiswa yang tidak mau ikut dalam rapat umumnya, appel-
appel besarnya dan demonstrasi-demonstrasi revolusionernya di caci maki dan
dirongrong oleh unsur Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) atau
satelit-satelitnya.Wartawan yang ikut BPS dimaki-maki sebagai antek Nekolim
atau agen CIA. Bahkan para budayawan maupun seniman juga tak luput dari raihan
tangan mereka.
Realisme sosialis sebagai doktrin komunis dibidang seni dan sastra diusahakan
untuk menjadi doktrin di Indonesia juga. Akan tetapi pelaksanaan doktrin tersebut
lebih represif dari pada persuasive seperti adanya larangan bagi pemusik-pemusik
pop untuk memainkan lagu-lagu ala imperialis barat. Peristiwa yang paling diingat
oleh masyarakat pada bidang budaya adalah heboh mengenai Manifes Kebudayaan
dan Konferensi Karyawan Pengarang Indonesia (KKPI). Sesungguhnya isi dari
Manifes Kebudayaan itu tidaklah baru atau luar biasa.Yang diungkap adalah
konsepsi humanisme universal yang timbul dalam masyarakat liberal yang
menekankan kebebasan individu untuk berkarya secara kreatif.
Penyimpangan Terhadap Pancasila
dan UUD 1945
Penyimpangan terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 di masa DemokrasiTerpimpin
diantaranya ialah:
1. Kekuasaan Presiden
Pada masa demokrasi terpimpin, Majelis Permusyaratan Rakyat Sementara (MPRS) mengangkat
Presiden Soekarno menjadi presiden seumur hidup. Hal ini sangat bertentangan dengan UUD
1945 Bab III Pasal 7.
2.Pembentukan MPRS
Ada yang janggal saat pembentukan MPRS. Majelis Permusyawaratan Rakyat yang seharusnya
dipilih melalui Pemilu (Pemilihan Umum) malah dibentuk oleh presiden sendiri melalui Penetapan
Presiden No. 3Tahun 1959. Hal ini sangat bertentangan dengan UUD 1945. Bukankah seharusnya
dilakukan pemilihan umum? tapi mengapa malah membentuknya sendiri?
3. Pembubaran DPR dan Pembentukan DPRGR(Gotong Royong)
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hasil pemilu tahun 1955 dibubarkan karena DPR menolak RAPBN
tahun 1960 yang diajukan pemerintah. Presiden selanjutnya menyatakan pembubaran DPR dan
sebagai gantinya presiden membentuk Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR).
Lagi-lagi pembentukan parlemen dengan kehendak presiden sendiri.
4.Pembentukan DPAS (Dewan PertimbanganAgung Sementara)
Dewan PertimbanganAgung Sementara (DPAS) dibentuk berdasarkan Penetapan Presiden No.3
tahun 1959. Lembaga ini diketuai oleh Presiden sendiri. Keanggotaan DPAS terdiri atas satu orang
wakil ketua, 12 orang wakil partai politik, 8 orang utusan daerah, dan 24 orang wakil golongan.
Tugas DPAS adalah memberi jawaban atas pertanyaan presiden dan mengajukan usul kepada
pemerintah. Padahal, pemerintah dipegang sepenuhnya oleh Presiden. Mungkinkah hanya untuk
memperkuat jabatan saja?!
5. Pembentukan Front Nasional
Front Nasional dibentuk berdasarkan Penetapan Presiden No.13Tahun 1959. Front
Nasional merupakan sebuah organisasi massa yang memperjuangkan cita-cita
proklamasi dan cita-cita yang terkandung dalam UUD 1945.
6. Keterlibatan PKI dalam Nasakom (Nasio, Agama dan Komunis)
Upaya penyebarluasan ajaran Nasakom dimanfaatkan oleh PKI dengan mengemukakan
bahwa PKI merupakan barisan terdepan pembela NASAKOM. Keterlibatan PKI tersebut
menyebabkan ajaran Nasakom menyimpang dari ajaran kehidupan berbangsa dan
bernegara serta mengeser kedudukan Pancasila dan UUD 1945 menjadi komunis. Selain
itu PKI mengambil alih kedudukan dan kekuasaan pemerintahan yang sah. PKI berhasil
meyakinkan presiden bahwa Presiden Sukarno tanpa PKI akan menjadi lemah terhadap
TNI.
7. Pembentukan Kabinet Kerja
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Ketua Dewan Perwakilan rakyat Gotong
Royong diangkat sebagai menteri.Tindakan ini bertentangan dengan UUD 45, sebab
kedudukan DPR selaku lembaga legislatif sejajar dengan kedudukan Presiden selaku
eksekutif. Dengan diangkatnya Ketua MPRS dan DPRGR sebagai menteri, di mana dalam
UUD 45 dinyatakan bahwa kedudukan menteri adalah sebagai pembantu Presiden, maka
tindakan tersebut secara terang-terangan telah merendahkan martabat lembaga
legislatif.
8. Adanya ajaran Resopim
Adanya ajaran RESOPIM.Tujuan adanya ajaran RESOPIM (Revolusi, Sosialisme Indonesia,
dan Pimpinan Nasional) adalah untuk memperkuat kedudukan Presiden Sukarno. Ajaran
Resopim diumumkan pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-
16.
9. Peran ABRI
ABRI yang harusnya menjaga keamanan dan pertahanan negara, malah menjadi
kekuatan politik yang sangat kuat. Apalagi saat 1/3 menteri di kabinet kerja diisi oleh
anggota ABRI.
10. Kehidupan Partai Politik
Penyederhanaan yang dimaksud adalah pembubaran partai-partai politik yang tidak
sesuai dengan Penpres no.7 tahun 1959. Partai yang tidak memenuhi syarat, akan
dibubarkan sehingga dari 28 partai yang ada hanya tinggal 11 partai. Kedudukan presiden
yang kuat tersebut tampak dengan tindakannya untuk membubarkan 2 partai politik
yang pernah berjaya masa demokrasi Parlementer yaitu Masyumi dan Partai Sosialis
Indonesia (PSI).Alasannya, karena kedua partai tersebut terlibat dlm pemberontakan
PRRI & Permesta. Kedua Partai tersebut resmi dibubarkan pada tanggal 17 Agustus 1960
Keberhasilan dan Kegagalan
 Keberhasilan
Keberhasilan demokrasi terpimpin yang paling mencolok yaitu
merebut Irian Barat dan memasukkannya dalam kesatuan
indonesia pada tahun 1962. OperasiTrikora kala itu sukses
memukul mundur tentara asing yang mencoba menghalangi
upaya pemerintah Indonesia dalam menyatukan Irian Barat.
Disisi lain pelaksanaan demokrasi terpimpin juga mengakibatkan
turunnya peforma perekonomian didalam negri. Devisa negara
semakin kecil dengan minimnya kegiatan ekspor produk ke luar
negri. Hal ini menyulut kaum mahasiswa dan kaum intelektual
kala itu menentang dalam bentuk demonstrasi yang sebesar-
besarnya.
•Kegagalan
a) Adanya pemusatan kekuasaan di tangan presiden, menyebabkan penyimpangan dan
penyelewengan terhadap penyelewengan terhadap undang-undang dasar 1945dan pancasila dan
pada akhirnya terjadi perebutan kekuasaan oleh PKI pada tanggal 30 September 1965 (G30S/PKI)
yang merupakan bencana bagi bangsa Indonesia.
b) Kedudukan presiden yang bertentangan dengan UUD 1945. Berdasarkan UUD 1945, kedudukan
presiden berada dibawah MPR. Akan tetapi, kenyataan bertentangan dengan UUD 1945, sebab
MPRS tunduk kepada presiden. Presiden menentukan apa yang harus di putuskan oleh MPRS. Hal ini
tampak dengan adanya tindakan presiden untuk mengangkat ketua MPRS dirangkan oleh wakil
perdana menteri III serta pengangkatan wakil ketua MPRS yang dipilih dan dipimpin oleh partai-
partai besar serta wakil ARBI yang masing-masing berkedudukan sebagai menteri yang tidak
memeimpin departemen.
c) Pembentukan MPRS yang bertentangan dengan UUD 1945. Presiden juga membentuk MPRS
berdasarkan penetapan presiden No.2 tahun 1959. Tindakan ini bertentangan dengan UUD 1945
karena berdasarkan UUD 1945 pengangkatan anggota MPRS sebagai lembaga tertinggi negara
harus melalui pemilu sehingga partai yang terpilih oleh rakyat memiliki anggota-anggota yang duduk
di MPR.
d) Kegagalan kontituante dalam menetapkan undang-undang dasar sehingga membawa Indonesia
ke jurang kehancuran sebab Indonesia tidak mempuyai pijakan hukum yang mantap.
e) Situasi politik yang semakin buruk.
f) Konflik antar partai yang mengganggu stabilitas nasional.
g) Banyaknya partai dalam parlemen yang saling bebeda pendapat sementara sulit untuk
mempertemukannya.
h) Masing-masing politik berusaha untuk menghalalkan segala cara agar tujuan partainya tercapai.
Penyebab Berakhirnya
Berakhirnya Demokrasi Terpimpin berarti juga berakhirnya kekuasaan presiden Seokarno
digantikan dengan Orde Baru dibawah kepemimpinan presiden Soehartno. Pergantian
Peralihan kepemimpinan dari Soekarno kepada Soeharto, tidak terjadi begitu saja melalui
proses yang mulus. Pada kurun waktu tahun 1965-1967 merupakan tahun-tahun yang
penuh intrik dan ketegangan politik. Peristiwa dini hari tanggal 1 Oktober 1965 dapat
dilukiskan sebagai percobaan kudeta yang gagal dari golongan kontra revolusioner yang
menamakan dirinya Gerakan 30 September.
Tindakan-tindakan yang diambil oleh Jenderal Soeharto sejak Peristiwa 30 September 1965
sampai diangkat sebagai pejabat presiden pada tahun 1967, merupakan kudeta merangkak
(creeping coup ). Proses kudetanya tidak langsung menghantam, melainkan secara
perlahan. Bahkan setelah kekuasaan beralih, Soekarno masih berstatus sebagai presiden.
Inilah dualisme kepemimpinan yang terjadi dalam kurun waktu peralihan kekuasaan
Soekarno kepada Soeharto.
Peristiwa 30 September 1965 menjadi titik awal bagi keruntuhan Soekarno dari panggung
politik Indonesia. Peristiwa ini masih menyimpan misteri tentang pelaku dan pihak
sebenarnya yang harus bertanggung jawab, namun titik awal inilah yang kemudian
menghasilkan berbagai persepsi dan hasil studi menyangkut jatuhnya Presiden Soekarno
sepanjang periode 1965-1967.Turunnya Soekarno dari kursi kepresidenan melahirkan suatu
pemerintahan baru yang memiliki semangat untuk menegakkan Pancasila dan
melaksanakan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Tekad inilah yang disebut sebagai
Orde Baru dan melahirkan kepemimpinan baru yaitu Soeharto.
PKI nan dianggap sebagai dalang dari gerakan ini pun
ditumpas, ratusan ribu anggota PKI nan berada di Jawa dan
Bali ditangkap dan dibunuh (terdapat majemuk versi
mengenai peristiwa G30S ini). Setelah penumpasan
Gerakan 30 September 1965 selesai dilakukan, Mayjen
Soeharto mengambil alih kekuasaan berdasarkan Surat
Perintah Sebelas Maret (Supersemar) nan diberikan oleh
Presiden Soekarno.
Keluarnya Supersemar menjadi titik akhir aplikasi
DemokrasiTerpimpin nan menjadi penggalan sejarah
aplikasi demokrasi di Indonesia, sekaligus menutup masa
kepemimpinan Presiden Soekarno. Kehidupan demokrasi
Indonesia pun berlanjut dan berganti menjadi Demokrasi
Pancasila.

More Related Content

What's hot

Pelaksanaan demokrasi di indonesia pada periode 1945 1949
Pelaksanaan demokrasi di indonesia pada periode 1945 1949Pelaksanaan demokrasi di indonesia pada periode 1945 1949
Pelaksanaan demokrasi di indonesia pada periode 1945 1949MagdaNae
 
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masaPersatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masaafifahdhaniyah
 
Pemberontakan PKI Madiun 1948
Pemberontakan PKI Madiun 1948Pemberontakan PKI Madiun 1948
Pemberontakan PKI Madiun 1948Afan lathofy
 
Kebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politikKebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politikEster Tjk
 
Peristiwa rengasdengklok
Peristiwa rengasdengklokPeristiwa rengasdengklok
Peristiwa rengasdengklokrida rahmah
 
Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Parlementer
Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi ParlementerSistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Parlementer
Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi ParlementerNesha Mutiara
 
Kabinet Ali Sastroamidjojo II
Kabinet Ali Sastroamidjojo IIKabinet Ali Sastroamidjojo II
Kabinet Ali Sastroamidjojo IIGhina Salsabila
 
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruMasa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruKiki Evi Wahyuliana
 
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi BangsaMateri Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi BangsaAmira A
 
PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))
PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))
PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))Putri Alfisyahrini
 
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965FXC 41
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi LiberalIsaka Yoga
 
Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaSEJARAH UNY
 
Strategi perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum dan sesudah aba...
Strategi perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum dan sesudah aba...Strategi perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum dan sesudah aba...
Strategi perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum dan sesudah aba...cindyBenedicta
 

What's hot (20)

Pelaksanaan demokrasi di indonesia pada periode 1945 1949
Pelaksanaan demokrasi di indonesia pada periode 1945 1949Pelaksanaan demokrasi di indonesia pada periode 1945 1949
Pelaksanaan demokrasi di indonesia pada periode 1945 1949
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masaPersatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
 
Pemberontakan PKI Madiun 1948
Pemberontakan PKI Madiun 1948Pemberontakan PKI Madiun 1948
Pemberontakan PKI Madiun 1948
 
Kebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politikKebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politik
 
Peristiwa rengasdengklok
Peristiwa rengasdengklokPeristiwa rengasdengklok
Peristiwa rengasdengklok
 
Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Parlementer
Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi ParlementerSistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Parlementer
Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Parlementer
 
Kabinet Ali Sastroamidjojo II
Kabinet Ali Sastroamidjojo IIKabinet Ali Sastroamidjojo II
Kabinet Ali Sastroamidjojo II
 
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruMasa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
 
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi BangsaMateri Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
 
PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))
PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))
PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))
 
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
 
Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di Indonesia
 
Kabinet djuanda
Kabinet djuandaKabinet djuanda
Kabinet djuanda
 
Ppt ekonomi masa demokrasi terpimpin
Ppt ekonomi masa demokrasi terpimpinPpt ekonomi masa demokrasi terpimpin
Ppt ekonomi masa demokrasi terpimpin
 
Pemberontakan APRA
Pemberontakan APRAPemberontakan APRA
Pemberontakan APRA
 
demokrasi parlementer
demokrasi parlementerdemokrasi parlementer
demokrasi parlementer
 
Strategi perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum dan sesudah aba...
Strategi perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum dan sesudah aba...Strategi perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum dan sesudah aba...
Strategi perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum dan sesudah aba...
 
Ppt teladan para tokoh persatuan
Ppt  teladan para tokoh persatuanPpt  teladan para tokoh persatuan
Ppt teladan para tokoh persatuan
 

Viewers also liked

Masa orde lama periode tahun 1959 1966
Masa orde lama periode tahun 1959 1966Masa orde lama periode tahun 1959 1966
Masa orde lama periode tahun 1959 1966sylvianidya
 
5. tumbang hasil konsepsi
5. tumbang hasil konsepsi5. tumbang hasil konsepsi
5. tumbang hasil konsepsiNova Ci Necis
 
Dinamika ekonomi masa demokrasi terpimpin era 1959 1966
Dinamika ekonomi masa demokrasi terpimpin era 1959 1966Dinamika ekonomi masa demokrasi terpimpin era 1959 1966
Dinamika ekonomi masa demokrasi terpimpin era 1959 1966Aang Gustaffi
 
Pelaksanaan demokrasi di indonesia
Pelaksanaan demokrasi di indonesiaPelaksanaan demokrasi di indonesia
Pelaksanaan demokrasi di indonesiaTitiek Indriyani
 
Struktur dasar ekonomi akuntansi
Struktur dasar ekonomi akuntansiStruktur dasar ekonomi akuntansi
Struktur dasar ekonomi akuntansiKhairun Najmi
 
Substansi genetika & hereditas
Substansi genetika & hereditasSubstansi genetika & hereditas
Substansi genetika & hereditasRosyid Amrulloh
 
History Economy of Indonesia (Sejarah Ekonomi Indonesia)
History Economy of Indonesia (Sejarah Ekonomi Indonesia)History Economy of Indonesia (Sejarah Ekonomi Indonesia)
History Economy of Indonesia (Sejarah Ekonomi Indonesia)HIA Class.
 
Demokrasi indonesia 1949 1959
Demokrasi indonesia 1949 1959Demokrasi indonesia 1949 1959
Demokrasi indonesia 1949 1959Racmat Ridho
 
Kumpulan Kliping
Kumpulan KlipingKumpulan Kliping
Kumpulan KlipingZareey Zk
 
Kebijakan politik luar negeri republik indonesia pada masa demokrasi terpimpi...
Kebijakan politik luar negeri republik indonesia pada masa demokrasi terpimpi...Kebijakan politik luar negeri republik indonesia pada masa demokrasi terpimpi...
Kebijakan politik luar negeri republik indonesia pada masa demokrasi terpimpi...anggara rahman
 
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsiArisna Kadir
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan 1617
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan 1617Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan 1617
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan 1617Leonardus Leonard
 
Masa Perkembangan ( prenatal) ppt
Masa Perkembangan ( prenatal) pptMasa Perkembangan ( prenatal) ppt
Masa Perkembangan ( prenatal) pptadelyn wilber
 

Viewers also liked (20)

Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesia
 
Masa orde lama periode tahun 1959 1966
Masa orde lama periode tahun 1959 1966Masa orde lama periode tahun 1959 1966
Masa orde lama periode tahun 1959 1966
 
5. tumbang hasil konsepsi
5. tumbang hasil konsepsi5. tumbang hasil konsepsi
5. tumbang hasil konsepsi
 
Dinamika ekonomi masa demokrasi terpimpin era 1959 1966
Dinamika ekonomi masa demokrasi terpimpin era 1959 1966Dinamika ekonomi masa demokrasi terpimpin era 1959 1966
Dinamika ekonomi masa demokrasi terpimpin era 1959 1966
 
Pelaksanaan demokrasi di indonesia
Pelaksanaan demokrasi di indonesiaPelaksanaan demokrasi di indonesia
Pelaksanaan demokrasi di indonesia
 
Struktur dasar ekonomi akuntansi
Struktur dasar ekonomi akuntansiStruktur dasar ekonomi akuntansi
Struktur dasar ekonomi akuntansi
 
5 periode prenatal
5 periode prenatal5 periode prenatal
5 periode prenatal
 
Substansi genetika & hereditas
Substansi genetika & hereditasSubstansi genetika & hereditas
Substansi genetika & hereditas
 
History Economy of Indonesia (Sejarah Ekonomi Indonesia)
History Economy of Indonesia (Sejarah Ekonomi Indonesia)History Economy of Indonesia (Sejarah Ekonomi Indonesia)
History Economy of Indonesia (Sejarah Ekonomi Indonesia)
 
Contoh gambar
Contoh gambarContoh gambar
Contoh gambar
 
Demokrasi indonesia 1949 1959
Demokrasi indonesia 1949 1959Demokrasi indonesia 1949 1959
Demokrasi indonesia 1949 1959
 
Kumpulan Kliping
Kumpulan KlipingKumpulan Kliping
Kumpulan Kliping
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Kliping
KlipingKliping
Kliping
 
Kebijakan politik luar negeri republik indonesia pada masa demokrasi terpimpi...
Kebijakan politik luar negeri republik indonesia pada masa demokrasi terpimpi...Kebijakan politik luar negeri republik indonesia pada masa demokrasi terpimpi...
Kebijakan politik luar negeri republik indonesia pada masa demokrasi terpimpi...
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
 
PKn Kelas 8 Demokrasi
PKn Kelas 8 DemokrasiPKn Kelas 8 Demokrasi
PKn Kelas 8 Demokrasi
 
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan 1617
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan 1617Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan 1617
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan 1617
 
Masa Perkembangan ( prenatal) ppt
Masa Perkembangan ( prenatal) pptMasa Perkembangan ( prenatal) ppt
Masa Perkembangan ( prenatal) ppt
 

Similar to DEMOKRASI TERPIMPIN

Demokrasi Terpimpin Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 9
Demokrasi Terpimpin Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 9Demokrasi Terpimpin Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 9
Demokrasi Terpimpin Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 9wxiilland
 
ppt sejarah indo ukbm 4.pdf
ppt sejarah indo ukbm 4.pdfppt sejarah indo ukbm 4.pdf
ppt sejarah indo ukbm 4.pdfssuser9d992b
 
HISTORY DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
HISTORY DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxHISTORY DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
HISTORY DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxDerenJovankenHalim
 
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...inka -chan
 
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)Mimosa Lambert
 
Proklamation 'till Guided Democracy
Proklamation 'till Guided DemocracyProklamation 'till Guided Democracy
Proklamation 'till Guided DemocracySoya Odut
 
Masa demokrasi-terpimpin
Masa demokrasi-terpimpinMasa demokrasi-terpimpin
Masa demokrasi-terpimpinNoahManumayasa
 
2. BAB1-Penerapan Pancasila Masa Orde Lama (1959-1966)(1).pdf
2. BAB1-Penerapan Pancasila Masa Orde Lama (1959-1966)(1).pdf2. BAB1-Penerapan Pancasila Masa Orde Lama (1959-1966)(1).pdf
2. BAB1-Penerapan Pancasila Masa Orde Lama (1959-1966)(1).pdfirham15
 
Diktat sejarah kelas ix semester ii
Diktat sejarah kelas ix semester iiDiktat sejarah kelas ix semester ii
Diktat sejarah kelas ix semester iisriyandi djoeweri
 
Makalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinMakalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinWarnet Raha
 
Politik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatan
Politik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatanPolitik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatan
Politik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatanindakristya
 
Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)
Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)
Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)Rifda Nadifah
 
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptxdemokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptxStepa4
 

Similar to DEMOKRASI TERPIMPIN (20)

Demokrasi Terpimpin Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 9
Demokrasi Terpimpin Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 9Demokrasi Terpimpin Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 9
Demokrasi Terpimpin Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 9
 
ppt sejarah indo ukbm 4.pdf
ppt sejarah indo ukbm 4.pdfppt sejarah indo ukbm 4.pdf
ppt sejarah indo ukbm 4.pdf
 
HISTORY DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
HISTORY DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxHISTORY DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
HISTORY DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Bab 5 b sni 6
Bab 5 b sni 6Bab 5 b sni 6
Bab 5 b sni 6
 
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
 
Makalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinMakalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpin
 
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
 
Proklamation 'till Guided Democracy
Proklamation 'till Guided DemocracyProklamation 'till Guided Democracy
Proklamation 'till Guided Democracy
 
Masa demokrasi-terpimpin
Masa demokrasi-terpimpinMasa demokrasi-terpimpin
Masa demokrasi-terpimpin
 
2. BAB1-Penerapan Pancasila Masa Orde Lama (1959-1966)(1).pdf
2. BAB1-Penerapan Pancasila Masa Orde Lama (1959-1966)(1).pdf2. BAB1-Penerapan Pancasila Masa Orde Lama (1959-1966)(1).pdf
2. BAB1-Penerapan Pancasila Masa Orde Lama (1959-1966)(1).pdf
 
Diktat sejarah kelas ix semester ii
Diktat sejarah kelas ix semester iiDiktat sejarah kelas ix semester ii
Diktat sejarah kelas ix semester ii
 
Makalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinMakalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpin
 
Makalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinMakalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpin
 
Makalah demokrasi terpimpin (2)
Makalah demokrasi terpimpin (2)Makalah demokrasi terpimpin (2)
Makalah demokrasi terpimpin (2)
 
Makalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinMakalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpin
 
Makalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinMakalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpin
 
Politik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatan
Politik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatanPolitik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatan
Politik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatan
 
Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)
Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)
Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)
 
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptxdemokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
 
Dekrit presiden
Dekrit presidenDekrit presiden
Dekrit presiden
 

Recently uploaded

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 

DEMOKRASI TERPIMPIN

  • 1.
  • 2. Demokrasi Terpimpin Demokrasi terpimpin adalah reaksi terhadap demokrasi liberal/parlementer karena pada masa Demokrasi Parlementer kekuasaan presiden hanya terbatas sebagai kepala negara, sedangkan kekuasaan pemerintah dilaksanakan oleh partai. Demokrasi Terpimpin berlaku di Indonesia antara tahun 1959-1966, yaitu dari dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga Jatuhnya kekuasaan Sukarno. Disebut Demokrasi terpimpin karena demokrasi di Indonesia saat itu mengandalkan pada kepemimpinan Presiden Sukarno. Terpimpin pada saat pemerintahan Sukarno adalah kepemimpinan pada satu tangan saja yaitu presiden.
  • 3. Latar Belakang Latar belakang dicetuskannya sistem demokrasi terpimpin oleh Presiden Soekarno :  Dari segi keamanan nasional: Banyaknya gerakan separatis pada masa demokrasi liberal, menyebabkan ketidakstabilan negara.  Dari segi perekonomian : Sering terjadinya pergantian kabinet pada masa demokrasi liberal menyebabkan program-program yang dirancang oleh kabinet tidak dapat dijalankan secara utuh, sehingga pembangunan ekonomi tersendat.  Dari segi politik : Konstituante gagal dalam menyusun UUD baru untuk menggantikan UUDS 1950.
  • 4. Masa DemokrasiTerpimpin yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno diawali oleh anjuran Soekarno agar Undang-Undang yang digunakan untuk menggantikan UUDS 1950 adalah UUD 1945. Namun usulan itu menimbulkan pro dan kontra di kalangan anggota konstituante. Sebagai tindak lanjut usulannya, diadakan pemungutan suara yang diikuti oleh seluruh anggota konstituante . Pemungutan suara ini dilakukan dalam rangka mengatasi konflik yang timbul dari pro kontra akan usulan Presiden Soekarno tersebut. Hasil pemungutan suara menunjukan bahwa : • 269 orang setuju untuk kembali ke UUD 1945 • 119 orang tidak setuju untuk kembali ke UUD 1945 Melihat dari hasil voting, usulan untuk kembali ke UUD 1945 tidak dapat direalisasikan. Hal ini disebabkan oleh jumlah anggota konstituante yang menyetujui usulan tersebut tidak mencapai 2/3 bagian, seperti yang telah ditetapkan pada pasal 137 UUDS 1950. Bertolak dari hal tersebut, Presiden Soekarno mengeluarkan sebuah dekret yang disebut Dekret Presiden 5 Juli 1959. Isi Dekret Presiden 5 Juli 1959 : Tidak berlaku kembali UUDS 1950  Berlakunya kembali UUD 1945  Dibubarkannya konstituante  Pembentukan MPRS dan DPAS
  • 5. Kebijakan Ekonomi kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia, antara lain : a) Devaluasi yang diumumkan pada 25 Agustus 1959 menurunkan nilai uang sebagai berikut :Uang kertas pecahan Rp 500 menjadi Rp 50, uang kertas pecahan Rp 1000 menjadi Rp 100, dan semua simpanan di bank yang melebihi 25.000 dibekukan. b) Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin. Dalam pelaksanaannya justru mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian Indonesia. Bahkan pada 1961-1962 harga barang-baranga naik 400%. c) Devaluasi yang dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai Rp 1000 menjadi Rp 1. Sehingga uang rupiah baru mestinya dihargai 1000 kali lipat uang rupiah lama, tapi di masyarakat uang rupiah baru hanya dihargai 10 kali lipat lebih tinggi. Maka tindakan pemerintah untuk menekan angka inflasi ini malah meningkatkan angka inflasi.
  • 6. Kegagalan-kegagalan dalam berbagai tindakan moneter itu diperparah karena pemerintah tidak menghemat pengeluaran-pengeluarannya. Pada masa ini banyak proyek-proyek mercusuar yang dilaksanakan pemerintah, dan juga sebagai akibat politik konfrontasi dengan Malaysia dan negara-negara Barat. Sekali lagi, ini juga salah satu konsekuensi dari pilihan menggunakan sistem demokrasi terpimpin yang bisa diartikan bahwa Indonesia berkiblat keTimur (sosialis) baik dalam politik, eonomi, maupun bidang-bidang lain. Secara khusus sebab-sebab pokok kegagalan ekonomi terpilih adalah sebagai berikut : oPenanganan/penyelesaian masalah ekonomi yang tidak rasional lebih bersifat politis dan tanpa terkendali oDefisit yang makin meningkat yang ditutup dengan mencetak mata uang sehingga menyebabkan inflasi oTidak adanya suatu ukuran yang objektif dalam menilai suatu usaha/hasil orang lain Sementara itu, garis-garis besar Pola Pembangunan Semesta BerencanaTahap 1 (1961 - 1969) yang telah disusun oleh Dewan Perancang Nasional (Depernas) dan telah diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 1 Januari 1961, dalam pelaksanaannya kurang berhasil. Hal ini disebabkan antara lain sebagai berikut : Rencana pembangunan kurang matang Biaya pembangunan balk yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri kurang memadai Proyek-proyek yang sudah direncanakan sering diterlantarkan Pembangunan lebih mengarah pada pembangunan yang bersifat Mercusuar, misalnya Monas
  • 7. Kebijakan Politik Kebijakan politik yang dilakukan Soekarno pada masa demokrasi terpimpin terkesan otoriter atau bisa dikatakan sudah otoriter. Banyak kebijakan yang ditetapkan bertentangan dengan konstitusi mulai dibubarkannya DPR hasil Pemilu tahun 1955 hingga penetapan Soekarno sebagai presiden seumur hidup. Bahkan Soekarno membuat poros tersendiri dengan menjauh dari politik luar negeri bebas aktif. Namun, pada masa DemokrasiTerpimpin terlihat ada beberapa penyimpangan dari politik luar negeri bebas-aktif yang menjadi cenderung condong pada salah satu poros. Saat itu Indonesia memberlakukan politik konfrontasi yang lebih mengarah pada negara-negara kapitalis seperti negara Eropa Barat dan Amerika Serikat. Politik Konfrontasi tersebut dilandasi oleh pandangan tentang Nefo (New Emerging Forces) dan Oldefo (Old Established Forces). Nefo merupakan kekuatan baru yang sedang muncul yaitu negara-negara progresif revolusioner (termasuk Indonesia dan negara-negara komunis pada umumnya) yang anti-imperialisme dan kolonialisme, sedangkan Oldefo merupakan kekuatan lama yang telah mapan, yakni negara-negara kapitalis yang neokolonialis dan imperialis (Nekolim). Untuk mewujudkan Nefo tersebut maka dibentuklah poros Jakarta-Phnom Penh-Hanoi-Peking-PyongYang. Dampaknya ruang gerak Indonesia di forum internasional menjadi sempit sebab hanya berpedoman ke negara-negara komunis.
  • 8. Selain itu, Indonesia juga menjalankan politik konfrontasi dengan Malaysia. Hal ini disebabkan karena pemerintah tidak setuju dengan pembentukan negara federasi Malaysia yang dianggap sebagai proyek neo-kolonialisme Inggris yang membahayakan Indonesia dan negara-negara blok Nefo. Dalam rangka konfrontasi tersebut Presiden mengumumkan Dwi Komando Rakyat (Dwikora) pada tanggal 3 Mei 1964, yang isinya adalah perhebat ketahanan revolusi Indonesia dan bantu perjuangan rakyat Malaysia untuk membebaskan diri dari Nekolim Inggris. Pelaksanaan Dwikora dengan mengirimkan sukarelawan ke MalaysiaTimur dan Barat menunjukkan adanya campur tangan Indonesia pada masalah dalam negeri Malaysia. Hal berikutnya adalah Politik Mercusuar. Politik Mercusuar dijalankan oleh presiden sebab beliau menganggap bahwa Indonesia merupakan mercusuar yang dapat menerangi jalan bagi Nefo di seluruh dunia. Untuk mewujudkannya maka diselenggarakan proyek-proyek besar dan spektakuler yang diharapkan dapat menempatkan Indonesia pada kedudukan yang ter-kemuka di kalangan Nefo. Proyek- proyek tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar mencapai milyaran rupiah diantaranya diselenggarakannya GANEFO (Games of the New Emerging Forces) yang membutuhkan pembangunan kompleks Olahraga Senayan (Gelora Bung Karno), serta biaya perjalanan bagi delegasi asing. Kemudian pada tanggal 7 Januari 1965, Indonesia keluar dari keanggotaan PBB sebab Malaysia diangkat menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
  • 9. Dalam bidang politik beberapa hal yang dilakukan oleh pemerintah diantaranya sebagai berikut : 1. Menyusun Kabinet Kerja I yang dipimpin oleh Presiden dan Ir. Juanda sebagai menteri pertamanya. Kabinet ini dilantik pada tanggal 10 Juli 1959, dengan programnya yang disebut “Tri Program Kabinet Kerja” meliputi : masalah-masalah sandang pangan, keamanan dan pengembalian Irian Barat. 2. Pada tanggal 17 agustus 1959 Presiden Sukarno menyampaikan pidato berjudul : “Penemuan Kembali Revolusi Kita”. Isi pidato ini kemudian dikenal sebagai Manifesto Politik Republik Indonesia (Manipol). Pidato ini oleh DPAS diusulkan untuk dijadikan GBHN. Pengukuhannya sebagai GBHN melalui Penetapan Presiden No. 1 tahun 1960. Selanjutnya ditetapkan dalamTap. MPRS No. 1/MPRS/1960. Inti pidato ini adalah USDEK. 3. Karena penolakan DPR terhadap Rencana Anggaran Belanja Negara (RAPBN) tahun 1960, maka pada tanggal 5 Maret 1960 DPR dibubarkan melalui Penetapan Presiden No. 3 tahun 1960. Pada tanggal 24 Juni 1960, dibentuklah DPR-GR (DPR Gotong Royong) yang anggota-anggotanya ditunjuk oleh presiden. 4. DPAS dipimpin langsung oleh presiden dan Roeslan Abdulgani ditunjuk sebagai wakil ketuanya. Pelantikannya dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 1959 di Istana Negara bersama pelantikan Moh.Yamin sebagai Dewan Perancang Nasional (Depernas) dan Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Ketua Badan Pengawas Kegiatan Aparatur Negara. 5. MPRS dibentuk berdasarkan Penetapan Presiden No. 2 tahun 1959 yang diketuai oleh Chaerul Shaleh. Salah satu ketetapan MPRS ini adalah mengangkat Presiden Sukarno sebagai Pemimpin Besar Revolusi.
  • 10. Pada awal pelaksanaan DemokrasiTerpimpin, Indonesia cukup berperan aktif dalam kegiatan internasional. Hal ini tampak dalam hal-hal sebagai berikut : 1. Pengiriman Pasukan Garuda II ke Kongo untuk bergabung dengan pasukan perdamaian PBB, UNOC (United Nations Operation for Congo). 2. Pada tanggal 30 September 1960, Presoden Sukarno berpidato dalam Sidang Umum PBB berjudul “To BuiltThe World A New” yang menguraikan tentang Pancasila, masalah Irian Barat, kolonialisme, peredaan perang dingin dan perbaikan organisasi PBB. 3. Indonesia ikut memprakarsai berdirinya Gerakan Non-Blok (Non-Aligned). 4. Indonesia berhasil melaksanakan Asian Games IV di Jakarta, 24 Agustus – 4 September 1962. Walaupun hubungan dengan negara-negara Barat semakin renggang, akan tetapi hubungan dengan negara-negara sosialis semakin erat. Hal ini disebabkan baik Uni Soviet maupun RRC bersedia memberikan bantuan kredit dalam pembelian peralatan militer. Selanjutnya Indonesia mengkondisikan adanya dua kubu kekuatan dunia, yaitu : 1. OLDEFO (Old Established Forces) adalah kubu negara-negara imperialis. 2. NEFO (New Emerging Force) adalah kubu bangsa-bangsa tertindas yang progesif revolusioner menentang imperialisme dan neo-kolonialisme. Kemudian Indonesia bersikap konfrontatif terhadap negara-negara Barat dan sekutunya. Diantara sikap konfrontatif itu adalah konfrontatif terhadap Malaysia yang dianggap sebagai proyek neokolin (Neo-Kolonialisme Imperialisme), yaitu Inggris. Untuk mengganyang Malaysia, maka diumumkan DWIKORA (Dwi Komando Rakyat). Diangkatnya Malaysia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB merupakan pukulan bagi Indonesia. Sehingga pada tanggal 7 Januari 1965, Indonesia menyatakan keluar dari PBB.
  • 11. Kebijakan Sosial Budaya 1. Pendidikan Murid-murid sekolah lanjutan pertama dan tingkat atas pada tahun 1950-an jumlahnya melimpah dan berharap menjadi mahasiswa. Mereka ini adalah produk pertama dari system pendidikan setelah kemerdekaan. Universitas baru didirikan di ibukota propinsi dan jumlah fakultas ditambah meskipun kekurangan tenaga pengajar. Perguruan tinggi swasta semakin banyak terutama tahun 1960. Eksplosi pendidikan tinggi ini disebabkan meluasnya aspirasi untuk menjadi mahasiswa. Untuk memenuhi keinginan golongan islam didirikan Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Sedangkan umat Kristen dan katolik didirikan sekolah TinggiTheologia serta seminari- seminari. Sistem penerimaan mahasiswa yang mudah dan pembebasan biaya kuliah menyebabkan peningkatan jumlah mahasiswa besar-besaran. Penambahan mahasiswa mencapai seratus ribu dengan perguruan tinggi 181 buah pada tahun 1961. Sejak tahun 1959 dibawah menteri P dan K Prof. Dr. Prijono disusun suatu rencana pengajaran yang disebut Sapta UsahaTama, yang meliputi : a. Penertiban aparatur dan usaha-usaha Departemen P dan K, b. Meningkatkan seni dan olahraga c. Mengharuskan usaha halaman d. Mengharuskan penabungan e. Mewajibkan usaha-usaha koperasi f. Mengadakan kelas masyarakat g. Membentuk regu kerja di kalangan SLTP/SLTA dan Universitas
  • 12. 2. Komunikasi Massa Surat kabar dan majalah yang tidak seirama dengan DemokrasiTerpimpin, harus menyingkir dan tersingkir. Persyaratan untuk mendapatkan Surat IjinTerbit dan Surat Ijin Cetak (SIT) diperketat. Sejak tahun 1960, semua penerbit wajib mengajukan permohonan SIT dengan dicantumkan 19 pasal yang mengandung pertanggungjawaban surat kabar/majalah tersebut. Pedoman resmi untuk penerbitan surat kabar dan majalah diseluruh Indonesia, dikeluarkan pada tanggal 12 Oktober 1960 yang ditanda tangani oleh Ir. Juanda selaku Pejabat Presiden. Pedoman yang berisi 19 pasal tersebut mudah digunakan penguasa untuk menindak surat kabar/majalah yang tidak disenangi. Maka satu demi satu penerbit yang menentang dominasi PKi di cabut SITnya.Yakni, Harian Pedoman, Nusantara, Keng Po, Pos Indonesia, StarWeekly dan sebagainya. Surat kabar Abadi lebih memilih menghentikan penerbitan daripada menandatangani persyaratan 19 pasal itu. Dengan semakin sedikitnya pers Pancasila yangb masih hidup, dapat digambarkan betapa merajalelanya Surat Kabar PKI seperti Harian Rakyat, Bintang Timur, dan Warta Bhakti.
  • 13. 3. Kehidupan Budaya Sesuai dengan semboyan PKI “ politik adalah panglima” maka seluruh kehidupan masyarakat diusahakan untuk berada di bawah dominasi politiknya. Kampus diperpolitikkan mahasiswa yang tidak mau ikut dalam rapat umumnya, appel- appel besarnya dan demonstrasi-demonstrasi revolusionernya di caci maki dan dirongrong oleh unsur Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) atau satelit-satelitnya.Wartawan yang ikut BPS dimaki-maki sebagai antek Nekolim atau agen CIA. Bahkan para budayawan maupun seniman juga tak luput dari raihan tangan mereka. Realisme sosialis sebagai doktrin komunis dibidang seni dan sastra diusahakan untuk menjadi doktrin di Indonesia juga. Akan tetapi pelaksanaan doktrin tersebut lebih represif dari pada persuasive seperti adanya larangan bagi pemusik-pemusik pop untuk memainkan lagu-lagu ala imperialis barat. Peristiwa yang paling diingat oleh masyarakat pada bidang budaya adalah heboh mengenai Manifes Kebudayaan dan Konferensi Karyawan Pengarang Indonesia (KKPI). Sesungguhnya isi dari Manifes Kebudayaan itu tidaklah baru atau luar biasa.Yang diungkap adalah konsepsi humanisme universal yang timbul dalam masyarakat liberal yang menekankan kebebasan individu untuk berkarya secara kreatif.
  • 14. Penyimpangan Terhadap Pancasila dan UUD 1945 Penyimpangan terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 di masa DemokrasiTerpimpin diantaranya ialah: 1. Kekuasaan Presiden Pada masa demokrasi terpimpin, Majelis Permusyaratan Rakyat Sementara (MPRS) mengangkat Presiden Soekarno menjadi presiden seumur hidup. Hal ini sangat bertentangan dengan UUD 1945 Bab III Pasal 7. 2.Pembentukan MPRS Ada yang janggal saat pembentukan MPRS. Majelis Permusyawaratan Rakyat yang seharusnya dipilih melalui Pemilu (Pemilihan Umum) malah dibentuk oleh presiden sendiri melalui Penetapan Presiden No. 3Tahun 1959. Hal ini sangat bertentangan dengan UUD 1945. Bukankah seharusnya dilakukan pemilihan umum? tapi mengapa malah membentuknya sendiri? 3. Pembubaran DPR dan Pembentukan DPRGR(Gotong Royong) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hasil pemilu tahun 1955 dibubarkan karena DPR menolak RAPBN tahun 1960 yang diajukan pemerintah. Presiden selanjutnya menyatakan pembubaran DPR dan sebagai gantinya presiden membentuk Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR). Lagi-lagi pembentukan parlemen dengan kehendak presiden sendiri. 4.Pembentukan DPAS (Dewan PertimbanganAgung Sementara) Dewan PertimbanganAgung Sementara (DPAS) dibentuk berdasarkan Penetapan Presiden No.3 tahun 1959. Lembaga ini diketuai oleh Presiden sendiri. Keanggotaan DPAS terdiri atas satu orang wakil ketua, 12 orang wakil partai politik, 8 orang utusan daerah, dan 24 orang wakil golongan. Tugas DPAS adalah memberi jawaban atas pertanyaan presiden dan mengajukan usul kepada pemerintah. Padahal, pemerintah dipegang sepenuhnya oleh Presiden. Mungkinkah hanya untuk memperkuat jabatan saja?!
  • 15. 5. Pembentukan Front Nasional Front Nasional dibentuk berdasarkan Penetapan Presiden No.13Tahun 1959. Front Nasional merupakan sebuah organisasi massa yang memperjuangkan cita-cita proklamasi dan cita-cita yang terkandung dalam UUD 1945. 6. Keterlibatan PKI dalam Nasakom (Nasio, Agama dan Komunis) Upaya penyebarluasan ajaran Nasakom dimanfaatkan oleh PKI dengan mengemukakan bahwa PKI merupakan barisan terdepan pembela NASAKOM. Keterlibatan PKI tersebut menyebabkan ajaran Nasakom menyimpang dari ajaran kehidupan berbangsa dan bernegara serta mengeser kedudukan Pancasila dan UUD 1945 menjadi komunis. Selain itu PKI mengambil alih kedudukan dan kekuasaan pemerintahan yang sah. PKI berhasil meyakinkan presiden bahwa Presiden Sukarno tanpa PKI akan menjadi lemah terhadap TNI. 7. Pembentukan Kabinet Kerja Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Ketua Dewan Perwakilan rakyat Gotong Royong diangkat sebagai menteri.Tindakan ini bertentangan dengan UUD 45, sebab kedudukan DPR selaku lembaga legislatif sejajar dengan kedudukan Presiden selaku eksekutif. Dengan diangkatnya Ketua MPRS dan DPRGR sebagai menteri, di mana dalam UUD 45 dinyatakan bahwa kedudukan menteri adalah sebagai pembantu Presiden, maka tindakan tersebut secara terang-terangan telah merendahkan martabat lembaga legislatif.
  • 16. 8. Adanya ajaran Resopim Adanya ajaran RESOPIM.Tujuan adanya ajaran RESOPIM (Revolusi, Sosialisme Indonesia, dan Pimpinan Nasional) adalah untuk memperkuat kedudukan Presiden Sukarno. Ajaran Resopim diumumkan pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke- 16. 9. Peran ABRI ABRI yang harusnya menjaga keamanan dan pertahanan negara, malah menjadi kekuatan politik yang sangat kuat. Apalagi saat 1/3 menteri di kabinet kerja diisi oleh anggota ABRI. 10. Kehidupan Partai Politik Penyederhanaan yang dimaksud adalah pembubaran partai-partai politik yang tidak sesuai dengan Penpres no.7 tahun 1959. Partai yang tidak memenuhi syarat, akan dibubarkan sehingga dari 28 partai yang ada hanya tinggal 11 partai. Kedudukan presiden yang kuat tersebut tampak dengan tindakannya untuk membubarkan 2 partai politik yang pernah berjaya masa demokrasi Parlementer yaitu Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia (PSI).Alasannya, karena kedua partai tersebut terlibat dlm pemberontakan PRRI & Permesta. Kedua Partai tersebut resmi dibubarkan pada tanggal 17 Agustus 1960
  • 17. Keberhasilan dan Kegagalan  Keberhasilan Keberhasilan demokrasi terpimpin yang paling mencolok yaitu merebut Irian Barat dan memasukkannya dalam kesatuan indonesia pada tahun 1962. OperasiTrikora kala itu sukses memukul mundur tentara asing yang mencoba menghalangi upaya pemerintah Indonesia dalam menyatukan Irian Barat. Disisi lain pelaksanaan demokrasi terpimpin juga mengakibatkan turunnya peforma perekonomian didalam negri. Devisa negara semakin kecil dengan minimnya kegiatan ekspor produk ke luar negri. Hal ini menyulut kaum mahasiswa dan kaum intelektual kala itu menentang dalam bentuk demonstrasi yang sebesar- besarnya.
  • 18. •Kegagalan a) Adanya pemusatan kekuasaan di tangan presiden, menyebabkan penyimpangan dan penyelewengan terhadap penyelewengan terhadap undang-undang dasar 1945dan pancasila dan pada akhirnya terjadi perebutan kekuasaan oleh PKI pada tanggal 30 September 1965 (G30S/PKI) yang merupakan bencana bagi bangsa Indonesia. b) Kedudukan presiden yang bertentangan dengan UUD 1945. Berdasarkan UUD 1945, kedudukan presiden berada dibawah MPR. Akan tetapi, kenyataan bertentangan dengan UUD 1945, sebab MPRS tunduk kepada presiden. Presiden menentukan apa yang harus di putuskan oleh MPRS. Hal ini tampak dengan adanya tindakan presiden untuk mengangkat ketua MPRS dirangkan oleh wakil perdana menteri III serta pengangkatan wakil ketua MPRS yang dipilih dan dipimpin oleh partai- partai besar serta wakil ARBI yang masing-masing berkedudukan sebagai menteri yang tidak memeimpin departemen. c) Pembentukan MPRS yang bertentangan dengan UUD 1945. Presiden juga membentuk MPRS berdasarkan penetapan presiden No.2 tahun 1959. Tindakan ini bertentangan dengan UUD 1945 karena berdasarkan UUD 1945 pengangkatan anggota MPRS sebagai lembaga tertinggi negara harus melalui pemilu sehingga partai yang terpilih oleh rakyat memiliki anggota-anggota yang duduk di MPR. d) Kegagalan kontituante dalam menetapkan undang-undang dasar sehingga membawa Indonesia ke jurang kehancuran sebab Indonesia tidak mempuyai pijakan hukum yang mantap. e) Situasi politik yang semakin buruk. f) Konflik antar partai yang mengganggu stabilitas nasional. g) Banyaknya partai dalam parlemen yang saling bebeda pendapat sementara sulit untuk mempertemukannya. h) Masing-masing politik berusaha untuk menghalalkan segala cara agar tujuan partainya tercapai.
  • 19. Penyebab Berakhirnya Berakhirnya Demokrasi Terpimpin berarti juga berakhirnya kekuasaan presiden Seokarno digantikan dengan Orde Baru dibawah kepemimpinan presiden Soehartno. Pergantian Peralihan kepemimpinan dari Soekarno kepada Soeharto, tidak terjadi begitu saja melalui proses yang mulus. Pada kurun waktu tahun 1965-1967 merupakan tahun-tahun yang penuh intrik dan ketegangan politik. Peristiwa dini hari tanggal 1 Oktober 1965 dapat dilukiskan sebagai percobaan kudeta yang gagal dari golongan kontra revolusioner yang menamakan dirinya Gerakan 30 September. Tindakan-tindakan yang diambil oleh Jenderal Soeharto sejak Peristiwa 30 September 1965 sampai diangkat sebagai pejabat presiden pada tahun 1967, merupakan kudeta merangkak (creeping coup ). Proses kudetanya tidak langsung menghantam, melainkan secara perlahan. Bahkan setelah kekuasaan beralih, Soekarno masih berstatus sebagai presiden. Inilah dualisme kepemimpinan yang terjadi dalam kurun waktu peralihan kekuasaan Soekarno kepada Soeharto. Peristiwa 30 September 1965 menjadi titik awal bagi keruntuhan Soekarno dari panggung politik Indonesia. Peristiwa ini masih menyimpan misteri tentang pelaku dan pihak sebenarnya yang harus bertanggung jawab, namun titik awal inilah yang kemudian menghasilkan berbagai persepsi dan hasil studi menyangkut jatuhnya Presiden Soekarno sepanjang periode 1965-1967.Turunnya Soekarno dari kursi kepresidenan melahirkan suatu pemerintahan baru yang memiliki semangat untuk menegakkan Pancasila dan melaksanakan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Tekad inilah yang disebut sebagai Orde Baru dan melahirkan kepemimpinan baru yaitu Soeharto.
  • 20. PKI nan dianggap sebagai dalang dari gerakan ini pun ditumpas, ratusan ribu anggota PKI nan berada di Jawa dan Bali ditangkap dan dibunuh (terdapat majemuk versi mengenai peristiwa G30S ini). Setelah penumpasan Gerakan 30 September 1965 selesai dilakukan, Mayjen Soeharto mengambil alih kekuasaan berdasarkan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) nan diberikan oleh Presiden Soekarno. Keluarnya Supersemar menjadi titik akhir aplikasi DemokrasiTerpimpin nan menjadi penggalan sejarah aplikasi demokrasi di Indonesia, sekaligus menutup masa kepemimpinan Presiden Soekarno. Kehidupan demokrasi Indonesia pun berlanjut dan berganti menjadi Demokrasi Pancasila.