SlideShare a Scribd company logo
1 of 72
ANATOMI
PENGLIHATAN
by.@ christ
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM
INDERA PENGLIHATAN
Christianto Nugroho S.Kep.Ns
by.@ christ
ANATOMI MATA
• Mata adalah organ penglihatan yang
mendeteksi cahaya.
• Yang dilakukan mata yang paling
sederhana tak lain hanya mengetahui
apakah lingkungan sekitarnya adalah
terang atau gelap.
• Mata yang lebih kompleks dipergunakan
untuk memberikan pengertian visual.
by.@ christ
Organ Mata
1. Organ luar ( Organ Okuli Asesoria ) :
–Bulu mata ( Siliae )
–Rongga mata ( Cavum orbita )
–Alis mata ( Supersilium )
–Kelopak mata ( Palpebra )
–Kelenjar air mata ( Aparatus lakrimalis )
–Otot mata ( musculus okuli )
–Selaput bening mata ( konjungtiva )by.@ christ
2. Organ Dalam :
– Kornea
– Sclera
– Iris dan Pupil
– Lensa
– Retina
– Koroid
– Saraf optik
by.@ christ
Lapisan Mata
Lapisan Mata
• Lapisan mata dari luar ke dalam adalah:
(1) tunika fibrosa, terdiri dari sklera di bagian
belakang dan kornea di bagian depan;
(2) tunika vascular berpigmen, di bagian
belakang terdapat koroid, dan di bagian
depan terdapat badan siliaris dan iris; dan
(3) tunika nervosa, retina.
by.@ christ
Lapisan Mata
by.@ christ
Organ Luar
1. Rongga Mata
– Orbita berbentuk suatu rongga yang secara
skematis digambarkan sebagai piramida yang
berkonvergensi ke arah belakang.
– Puncaknya adalah foramen optikum, dan
dasarnya menghadap ke depan luar dan terbuka
disebut aditus orbitae.
– Sedangkan dinding-dindingnya meliputi dinding
medial, dinding lateral, dinding atas (atap orbita),
dan dinding bawah (dasar orbita).
– Orbita terletak di kanan dan kiri basis nasi
(pangkal hidung)
by.@ christ
• Merupakan rongga
mata yang
bentuknya seperti
kerucut Terdiri :
–os frontalis,
–os zigomatikum,
–os spenoidal,
–os etmoidalis,
–os maxilaris,
–os lakrimal
by.@ christ
by.@ christ
by.@ christ
• Di dalam orbita, selain bola mata, juga terdapat
otot-otot ekstraokuler, syaraf, pembuluh darah,
jaringan ikat, dan jaringan lemak, yang
kesemuanya ini berguna untuk menyokong
fungsi mata.
• Orbita merupakan pelindung bola mata terhadap
pengaruh dari dalam dan belakang, sedangkan
dari depan bola mata dilindungi oleh palpebra.
by.@ christ
2. Bulu Mata ( Siliae ) .
– Bulu mata, atau lebih tepatnya rambut
mata, adalah bagian dari kelopak
mata yang berupa helaian rambut-
rambut.
– Rambut-rambut ini berfungsi untuk
melindungi
supaya debu, keringat atau air yang
menetes dari dahi tidak masuk ke mata.
– Rambut mata merupakan rambut yang
sangat lembut.
by.@ christ
Bulu mata
by.@ christ
3. Alis Mata
– Alis mata pada sebagian
besar mamalia berupa bagian yang
sedikit menonjol sedikit di atas kedua
belah kelopak mata dan mempunyai
sedikit rambut halus.
– Alis mata berfungsi sebagai
pelindung mata yang peka dari
tetesan keringat yang jatuh dari
bagian dahi air hujan, atau
sinar matahari yang berlebihan.
by.@ christ
Alis
by.@ christ
• Bentuk alis mata pada manusia biasanya
bagaikan bulan sabit dengan lengkungan agak
tajam di bagian pelipis.
• Tidak jarang juga dijumpai orang dengan alis
mata bagian kiri dan bagian kanan yang
bersambung menjadi satu.
• Bentuk alis mata dan arah tumbuh rambut
pada alis dimaksudkan agar keringat atau air
bisa mengalir ke kening dan jatuh ke pipi, atau
ke arah pipi melewati puncak hidung.
• Bentuk tulang dahi pada bagian alis mata juga
ikut melindungi mata dari tetesan keringat
dan air.
by.@ christ
• Alis mata juga berfungsi sebagai penahan
berbagai macam kotoran yang bisa memasuki
mata, seperti pasir, debu, dan ketombe.
• Selain itu rambut pada alis mata juga
menambah kepekaan pada kulit untuk
merasakan objek asing yang berada di dekat
mata, misalnya seranggayang hendak masuk
ke mata
by.@ christ
4. Kelopak Mata ( Palpebra )
– Kelopak mata adalah lipatan kulit yang lunak
yang menutupi dan melindungi mata.
– Terdiri dari kelopak mata atas & bawah
– Berfungsi pelindung mata apabila ada gangguan
pada mata (menutup & membuka mata)
– Kelopak mata atas terdiri dari muskulus levator
palpebra superior
– Bagian kelopak yang berlipat (tarsus) →pada
kedua tarsus terdapat kelenjar tarsalia, sebasea
& keringat
by.@ christ
by.@ christ
5. Kelenjar Air Mata ( Aparatus Lakrimalis )
– Kelenjar lakrimalis teletak pada sebelah
atas dan lateral dari bola mata.
– Kelenjar lakrimalis mengsekresi cairan
lakrimalis.
– Air mata berguna untuk membasahi dan
melembabkan kornea,
– kelebihan sekresi akan dialirkan ke kantung
lakrimalis yang terletak pada sisi hidung
dekat mata dan melalui duktus
nasolakrimalis untuk kehidung.
by.@ christ
Aparatus Lakrimatis
by.@ christ
• (Proses) melalui
duktus ekskretorius
lakrimaris → sakus
konjungtiva →
melalui bagian
depan bola mata →
sudut tengah bola
mata → kanalis
lakrimalis → duktus
nasolakrimaris →
meatus nasalis
inferior
by.@ christ
6. Selaput Bening Mata ( Conjungtiva )
– Ada 2 bagian :
• Konjungtiva palpebra
• Konjungtiva bulbar
– Konjungtiva adalah suatu membran tipis
yang melapisi kelopak mata ( konjungtiva
palpebra), kecuali darah pupil.
– Konjungtiva palpebra melipat kedalam dan
menyatu dengan konjungtiva bulbar
membentuk kantung yang disebut sakus
konjungtiva.
by.@ christ
by.@ christ
by.@ christ
• Walaupun konjungtiva transparan, bagian
palpebra tampak merah muda karena
pantulan dari pembuluh – pembuluh darah
yang ada didalamnya, pembuluh – pembuluh
darah kecil dapat dari konjungtiva bulbar
diatas sklera mata.
• Konjungtiva melindungi mata dan mencegah
mata dari kekeringan.
by.@ christ
7. Otot-otot Mata ( Muskulus Okuli )
– Otot – otot mata terdiri dari dua tipe;
ekstrinsik dan intrinsik.
– Otot – otot ekstrinsik bersifat volunter (
dibawah sadar ), diluar bola mata yang
mengontrol pergerakan diluar mata.
– Otot – otot intrinsik bersifat involunter (
tidak disadari ) berada dalam badan ciliary
yang mengontrol ketebalan dan ketipisan
lensa, iris dan ukuran pupil.
by.@ christ
–M. Levator palpebralis superior inferior
(mengangkat kelopak mata)
–M. Orbikularis okuli * lingkar mata
(menutup mata)
–M. Rektus okuli inferior * disekitar mata
(menutup mata)
–M. Rektus okuli medial * disekitar mata
(menggerakan mata dalam /bola mata)
–M. Obliques okuli inferior (menggerakan
bola mata ke bawah ke dalam)
–M. Obliques okuli superior (memutar mata
ke atas, ke bawah dan keluar)
by.@ christ
by.@ christ
by.@ christ
by.@ christ
by.@ christ
Organ Dalam Mata
1. Kornea
– Kornea adalah bagian
depan mata yang tembus pandang
yang menutupi iris dan pupil.
– Bila kornea disentuh maka kelopak
mata akan menutup secara refleks.
– Kornea tidak memiliki pembuluh
darah
by.@ christ
by.@ christ
2. Iris dan Pupil
– Posisi iris mata terlindung di belakang
kornea dan di depan lensa, iris mata
adalah lingkaran berwarna yang terletak di
sekeliling biji mata.
– Retina adalah garis mata bagian belakang
di mana penglihatan diproses.
– Iris mata BUKAN Retina.
– Otot – otot bekerja adalah :
– M. ciliaris
– M. spinkter pupilae
– M. dilatator pupilae
by.@ christ
• Iris adalah berwarna, membran membentuk
lingkaran ( bundar ) mengandung dilator
involunter dan otot – otot spingter yang
mengatur ukuran pupil.
• Pupil adalah ruangan ditengah – tengah iris.
• Ukuran pupil bervariasi dalam merespon
intensitas cahaya dan memfokuskan objek
(akomodasi) untuk memperjelas
penglihatan, pupil mengecil jika cahaya
terang atau untuk penglihatan dekat
by.@ christ
Iris dan Pupil
by.@ christ
• Pupil
– Tempat masuknya cahaya ke bagian mata
– Yang dikontrol saraf otonom
• Cahaya terang
– Pupil mengecil apabila otot sirkuler /konstriktor
berkontraksi & membentuk cincin yang lebih
kecil)
– Oleh saraf simpatis
• Cahaya gelap
– Otot radialis memendek menyebabkan ukuran
pupil meningkat
– Oleh saraf parasimpatis
by.@ christ
3. Sklera
– Sklera merupakan dinding bola mata yang padat
dan paling keras, terdiri atas jaringan fibrosa, tidak
jernih, dan tampak berwarna putih.
– Tebal sklera rata-rata 1 mm, tetapi pada insersi
otot rektur menebal menjadi 3 mm.
– Sklera mempunyai 2 buah lubang utama, yaitu :
–Foramen skleralis anterior, tempat melekatnya
kornea, dan
–Foramen skleralis posterior, atau kanalis
skleralis, merupakan pintu keluar nervus
optikus.
by.@ christ
• Permukaan luar sklera
diliputi jaringan elastik
tipis, namanya episklera,
mengandung banyak
pembuluh darah yang
memberi nutrisi bagi
sklera.
• Sklera dipelihara oleh
syaraf siliaris.
by.@ christ
Gambar Sclera
by.@ christ
4. Lensa Mata
– Lensa mata merupakan suatu kristal,
berbentuk bikonfek ( cembung )
bening, terletak dibelakang iris,
terbagi kedalam ruang anterior dan
posterior.
– Lensa tersusun dari sel – sel epitel
yang dibungkus oleh membrab elastis,
ketebalannya dapat berubah – ubah
menjadi lensa cembung bila refraksi
lebih besar by.@ christ
Gambar Lensa mata
by.@ christ
– Kapsul lensa adalah suatu membran
semipermeabel yang dapat dilewati air dan
elektrolit.
– Disebelah depan terdapat selapis epitel
subkapsular.
– Nukleus lensa lebih keras daripada korteksnya.
– Sesuai dengan bertambahnya usia, serat-serat
lamelar subepitel terus diproduksi, sehingga lensa
lama-kelamaan menjadi kurang elastik.
– Lensa terdiri dari enam puluh lima persen air, 35%
protein, dan sedikit sekali mineral yang biasa ada
di jaringan tubuh lainnya.. Tidak ada serat nyeri,
pembuluh darah atau pun saraf di lensa.
by.@ christ
PEMFOKUSAN BERKAS CAHAYA
• Pembelokan suatu berkas cahaya (refraksi)
suatu ketika cahaya mengenai permukaan
lengkung dengan densitas lebih besar, arah
refraksi tergantung pada sudut kelengkungan
• Lensa konveks (cembung) menyebabkan
konvergensi / penyatuan berkas cahaya
• Lensa konkaf (cekung) menyebabkan
divergensi (penyebaran) berkas cahaya
by.@ christ
FUNGSI REFRAKSI MATA
• CAHAYA JATUH DI ATAS MATA → BAYANGAN LETAKNYA DIFOKUSKAN PADA
RETINA → MENEMBUS & DIUBAH KORNEA
• LENSA, BADAN AQUES & VITROUS → MEMBIASKAN & MEMFOKUS- KAN
BAYANGAN PADA RETINA BERSATU MENANGKAP SEBUAH TITIK BAYANGAN
YANG DIFOKUSKAN
by.@ christ
AKOMODASI
• AKOMODASI ADALAH KEMAMPUAN MENYESUAIKAN KEKUATAN LENSA
SEHINGGA BAIK SUMBER CAHAYA DEKAT MAUPUN JAUH DAPAT
DIFOKUSKAN DI RETINA
• KONTRAKSI OTOT SILIARIS, LIGAMENTUM SUSPENSORIUM MELEMAS &
TEGANGAN PADA LENSA BERKURANG (LENSA MEMBULAT & MENGUAT)
by.@ christ
by.@ christ
by.@ christ
5. Retina
–Retina adalah selapis tipis sel yang terletak
pada bagian belakang bola mata
–Retina merupakan bagian mata yang
mengubah cahaya menjadi sinyal syaraf.
–Retina memiliki sel fotoreseptor yang
menerima cahaya.
–Sinyal yang dihasilkan kemudian mengalami
proses rumit yang dilakukan
oleh neuron retina yang lain, dan diubah
menjadi potensial aksi pada sel ganglion
retina.
by.@ christ
Gambar Retina
by.@ christ
– Struktur retina manusia adalah 72% seperti bola
dengan diameter sekitar 22 mm. Pada bagian
tengah retina terdapat cakram optik, yang dikenal
sebagai "titik buta" (blind spot) karena tidak
adanya fotoreseptor di daerah itu
– Retina tidak hanya mendeteksi cahaya, melainkan
juga memainkan peran penting dalam persepsi
visual.
– Struktur unik pembuluh darah pada retina telah
digunakan sebagai identifikasi biometrik.
by.@ christ
6. Koroid
–Tunika vaskular mata terdiri dari koroid di
bagian belakang, badan siliaris serta iris di
bagian depan.
–Koroid berada di lima perenam bagian
posterior bola mata.
–Koroid merupakan membran tipis, vaskular,
warna coklat tua atau muda.
–Di bagian belakang ditembus oleh nervus
optikus.
–Lapisan ini lebih tebal di bagian belakang
daripada di bagian depan.
by.@ christ
Gambar Koroid
• Salah satu fungsi
koroid adalah
memberikan nutrisi
untuk retina serta
menyalurkan
pembuluh darah dan
saraf menuju badan
siliaris dan iris.
by.@ christ
Ruang Bola Mata
 Terdiri 2 rongga berisi cairan → dipisah- kan
sebuah lensa,memungkinkan cahaya lewat
menembus mata dari kornea ke retina
 Rongga anterior
Antara kornea & lensa (aqueous humor)
Mengandung zat gizi untuk kornea &
lensa
 Rongga posterior
Antara lensa & retina (vitreous humor)
Membentuk bola mata yang sferis
by.@ christ
by.@ christ
FUNGSI MATA
• Menerima rangsangan berkas cahaya
pada retina dengan perantaraan serabut
nervus optikus
• Menghantarkan rangsangan ini kepusat
penglihatan pada otak untuk ditafsirkan
by.@ christ
FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN
Bola mata tdd: 3 lapisan yakni,
1. Lapisan terluar  sklera, keruh yg semakin ke depan
se-makin tembus pandang  kornea
2. Lapisan kedua  khoroid, hitam (gelap), ke depan
akan membentuk otot ciliari & iris (berfungsi untuk
menga-tur cahaya  bila cahaya terlalu besar maka
iris saling mendekati, pupil mengecil sedangkan jika
cahaya redup iris saling menjauhi, pupil membesar
3. Lapisan terdalam  retina, mempunyai pembuluh
darah arteri & vena retinalis sehingga bola mata
teraliri drh
by.@ christ
FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN
• Selain ke 3 lapisan terdahulu, terdapat pula lensa kris-
talina, aquous humor, vitrous humor (aquous vitrous yg
lbh kental)
• Media penglihatan  kornea, aquous humor, lensa kris-
talina, vitrous humor (aquous vitrous)
• Kerusakan atau gangguan dari salah satu di atas, kita
tidak dapat melihat
• Terdapat pula bintik kuning (fovea nasalis = makula lu-tea
= fovea sentralis = fovea medialis)  tempat peneri-ma
benda yg dilihat oleh mata karena di tempat ini tdpt sel
kerucut (dlm fovea) & sel batang (tersebar di retina)
sebagai organ yg peka terhadap cahaya
by.@ christ
FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN
• Selain bintik kuning terdapat bintik buta (blind spot),
karena daerah ini tdk peka terhadap cahaya krn tdk ada
sel batang & sel kerucut
• Sel batang untuk melihat cahaya redup (remang-
remang), sedangkan sel kerucut untuk siang hari & warna
• Pd retina terkenal teori duplisitas  skotop  mekanis
me pengaturan penglihatan senja & malam hari serta
photop mekanisme yg mengatur penglihatan siang hari &
warna
• Sel batang & sel kerucut dipersyarafi oleh syaraf optik
secara bipolar  merupakan syaraf penglihatan serta
syaraf kranial yang ke II
by.@ christ
FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN
• Selain syaraf optik (II), ada syaraf kranial lain
yang membantu dlm pengoperasian &
gerakan bola mata, yaitu syaraf okulumotor
(III), troklearis (IV), abdusens (VI) & trigeminal
(V)  selain mempersyarafi daerah mata
sampai ke kepala juga mempersyarafi daerah
rahang atas & rahang bawah
by.@ christ
FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN
• Cahaya masuk ke mata dan di belokkan
(refraksi) ketika melalui kornea dan struktur-
struktur lain dari mata (kornea, humor
aqueous, lensa, humor vitreous) yang
mempunyai kepadatan berbeda-beda untuk
difokuskan di retina, hal ini disebut refraksi.
• Mata mengatur (akomodasi) sedemikian
rupa ketika melihat objek yang jaraknya
bervariasi dengan menipiskan dan
menebalkan lensa.
by.@ christ
FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN
• Penglihatan dekat memerlukan kontraksi dari
badan ciliary, yang bisa memendekkan jarak
antara kedua sisi badan ciliary yang diikuti
dengan relaksasi ligamen pada lensa. Lensa
menjadi lebih cembung agar cahaya dapat
terfokuskan pada retina.
• Akomodasi juga dibantu dengan perubahan
ukuran pupil.
• Penglihatan dekat, iris akan mengecilkan pupil
agar cahaya lebih kuat melelui lensa yang
tebal. by.@ christ
FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN
1. Untuk dpt melihat benda stimulus berupa cahaya
harus jth di reseptor (penerima) yg selanjutnya di
teruskan ke pusat penglihatan (fovea sentralis) &
diperlukan ketajaman (visus) penglihatan
2. Visus sangat dipengaruhi sifat fisis mata (aberasi
mata = kegagalan sinar utk berkonvergensi/bertemu
id titik identik), besarnya pupil, komposisi cahaya,
mekanisme akomodasi, elastisitas otot, faktor
stimulus (warna yg kontras, besar kecilnya stimulus,
durasi, intensitas ca-haya, serta faktor retina
(semakin kecil & rapat sel kerucut), maka semakin
kecil minimum separabel (separable minimum)
by.@ christ
FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN
• RUMUS VISUS: dengan menggunakan OPTOTYPE SNELLEN
d d = jarak antara alat dgn subyek yang diperiksa
V = ------- V = visus (ketajaman penglihatan)
D D = jarak skala huruf yang masih dapat dibaca oleh
Mata normal
• Penglihatan normal = emetropi
• Bila benda yg dilihat jatuh di depan fovea sentralis 
disebut rabun jauh (myopi) dan dpt diatasi dgn lensa
cekung (negatif), bila benda yg dilihat jatuh di belakang
fovea sentralis  disebut rabun dekat (hypermetropi), dpt
diatasi dgn lensa cembung (positif)
by.@ christ
KONTROL DIAMETER PUPIL DAN REFLEKS
CAHAYA
• Celah pupil identik dengan diafragma pada
kamera, untuk mengatur jumlah cahaya yang
masuk
• Rangsangan saraf parasimpatis akan
menimbulkan kontraksi m.spinkter pupil,
sehingga celah pupil mengecil (miosis)
• Rangsangan saraf simpatis akan menyebabkan
pupil melebar (midriais)
• Reseptor : Retina
• Saraf sensorik : N.optikus
• Pusat refleks : Nukleus Edinger Westpal
• Saraf motorik : N.okulomotorius
• Efektor : M.spinkter pupil
REFLEKS CAHAYA
CAIRAN DAN TEKANAN INTRAOKULER
• Cairan intra okuler
– Aqueous humor : dalam COA dan COP
– Vitreeous humor yang berada di belakang lensa
• Tekanan intra okuler
– Rata-rata 15 mmHg
– Variasi : 12-20 mmHg
– Alat : tonometer
Mata Anatomi
Mata Anatomi

More Related Content

What's hot (20)

Anatomi dan fisiologi jantung
Anatomi dan fisiologi jantungAnatomi dan fisiologi jantung
Anatomi dan fisiologi jantung
 
Ppt. panca indra
Ppt. panca indraPpt. panca indra
Ppt. panca indra
 
uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referat
 
Ppt glaukoma
Ppt glaukomaPpt glaukoma
Ppt glaukoma
 
Power Point Sistem Pencernaan
Power Point Sistem Pencernaan Power Point Sistem Pencernaan
Power Point Sistem Pencernaan
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
 
Anatomi otot wajah
Anatomi otot wajahAnatomi otot wajah
Anatomi otot wajah
 
Sinus otak
Sinus otakSinus otak
Sinus otak
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Anatomi
AnatomiAnatomi
Anatomi
 
Pemicu iii modul inera (mata diabetik)
Pemicu iii modul inera (mata diabetik)Pemicu iii modul inera (mata diabetik)
Pemicu iii modul inera (mata diabetik)
 
Sistim kardiovaskuler slideku
Sistim  kardiovaskuler slidekuSistim  kardiovaskuler slideku
Sistim kardiovaskuler slideku
 
Sistem limfatik
Sistem limfatikSistem limfatik
Sistem limfatik
 
struktur histologis otot
struktur histologis ototstruktur histologis otot
struktur histologis otot
 
Anatomi fisiologi sistem integumen 2
Anatomi fisiologi sistem integumen 2Anatomi fisiologi sistem integumen 2
Anatomi fisiologi sistem integumen 2
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
 
C5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi DasarC5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi Dasar
 

Similar to Mata Anatomi (20)

Sistem penglihatan
Sistem penglihatanSistem penglihatan
Sistem penglihatan
 
Anatomi fisiologi mata
Anatomi fisiologi mataAnatomi fisiologi mata
Anatomi fisiologi mata
 
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
 
ANFIS PERSEPSI SENSORI.pptx
ANFIS PERSEPSI SENSORI.pptxANFIS PERSEPSI SENSORI.pptx
ANFIS PERSEPSI SENSORI.pptx
 
Review anfis mata 1
Review anfis mata 1 Review anfis mata 1
Review anfis mata 1
 
5 indera
5 indera5 indera
5 indera
 
Mata
MataMata
Mata
 
Opthalmologi
OpthalmologiOpthalmologi
Opthalmologi
 
Opthalmologi
OpthalmologiOpthalmologi
Opthalmologi
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 
4.2 struktur & fungsi mata
4.2 struktur & fungsi mata4.2 struktur & fungsi mata
4.2 struktur & fungsi mata
 
Mata & telinga (matrikulasi)
Mata & telinga (matrikulasi)Mata & telinga (matrikulasi)
Mata & telinga (matrikulasi)
 
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
 
Makalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mataMakalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mata
 
ANATOMI & FISIOLOGI MATA
ANATOMI & FISIOLOGI MATAANATOMI & FISIOLOGI MATA
ANATOMI & FISIOLOGI MATA
 
PANCA INDERA (MATA)
PANCA INDERA (MATA)PANCA INDERA (MATA)
PANCA INDERA (MATA)
 
Orbita
OrbitaOrbita
Orbita
 
Orbita
OrbitaOrbita
Orbita
 
Anatomi dan fisiologi alat penglihatan
Anatomi dan fisiologi alat penglihatanAnatomi dan fisiologi alat penglihatan
Anatomi dan fisiologi alat penglihatan
 
Anatomi dan fisiologi mata
Anatomi dan fisiologi mataAnatomi dan fisiologi mata
Anatomi dan fisiologi mata
 

More from materi-x2

SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptxSISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptxmateri-x2
 
Pemberian obat topikal
Pemberian obat topikalPemberian obat topikal
Pemberian obat topikalmateri-x2
 
Pemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteralPemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteralmateri-x2
 
Konsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksiKonsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksimateri-x2
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomialmateri-x2
 
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)materi-x2
 
Cara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benarCara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benarmateri-x2
 
Anfis endokrin
Anfis endokrinAnfis endokrin
Anfis endokrinmateri-x2
 
Anatomi persyarafan
Anatomi persyarafanAnatomi persyarafan
Anatomi persyarafanmateri-x2
 
Anatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskulerAnatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskulermateri-x2
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safetymateri-x2
 
Anatomi penciuman
Anatomi penciumanAnatomi penciuman
Anatomi penciumanmateri-x2
 
Analisis diskriptif
Analisis diskriptifAnalisis diskriptif
Analisis diskriptifmateri-x2
 
Transportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat daruratTransportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat daruratmateri-x2
 
Anatomi pengecapan
Anatomi pengecapanAnatomi pengecapan
Anatomi pengecapanmateri-x2
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaranmateri-x2
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaranmateri-x2
 
Anfis integumen
Anfis integumenAnfis integumen
Anfis integumenmateri-x2
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi matamateri-x2
 

More from materi-x2 (20)

SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptxSISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
 
Pemberian obat topikal
Pemberian obat topikalPemberian obat topikal
Pemberian obat topikal
 
Pemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteralPemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteral
 
Konsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksiKonsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksi
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomial
 
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
 
Cara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benarCara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benar
 
Bidai
Bidai Bidai
Bidai
 
Anfis endokrin
Anfis endokrinAnfis endokrin
Anfis endokrin
 
Anatomi persyarafan
Anatomi persyarafanAnatomi persyarafan
Anatomi persyarafan
 
Anatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskulerAnatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskuler
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safety
 
Anatomi penciuman
Anatomi penciumanAnatomi penciuman
Anatomi penciuman
 
Analisis diskriptif
Analisis diskriptifAnalisis diskriptif
Analisis diskriptif
 
Transportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat daruratTransportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat darurat
 
Anatomi pengecapan
Anatomi pengecapanAnatomi pengecapan
Anatomi pengecapan
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaran
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaran
 
Anfis integumen
Anfis integumenAnfis integumen
Anfis integumen
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 

Recently uploaded

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 

Recently uploaded (20)

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 

Mata Anatomi

  • 2. ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INDERA PENGLIHATAN Christianto Nugroho S.Kep.Ns by.@ christ
  • 3. ANATOMI MATA • Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. • Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. • Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual. by.@ christ
  • 4. Organ Mata 1. Organ luar ( Organ Okuli Asesoria ) : –Bulu mata ( Siliae ) –Rongga mata ( Cavum orbita ) –Alis mata ( Supersilium ) –Kelopak mata ( Palpebra ) –Kelenjar air mata ( Aparatus lakrimalis ) –Otot mata ( musculus okuli ) –Selaput bening mata ( konjungtiva )by.@ christ
  • 5. 2. Organ Dalam : – Kornea – Sclera – Iris dan Pupil – Lensa – Retina – Koroid – Saraf optik by.@ christ
  • 6. Lapisan Mata Lapisan Mata • Lapisan mata dari luar ke dalam adalah: (1) tunika fibrosa, terdiri dari sklera di bagian belakang dan kornea di bagian depan; (2) tunika vascular berpigmen, di bagian belakang terdapat koroid, dan di bagian depan terdapat badan siliaris dan iris; dan (3) tunika nervosa, retina. by.@ christ
  • 8. Organ Luar 1. Rongga Mata – Orbita berbentuk suatu rongga yang secara skematis digambarkan sebagai piramida yang berkonvergensi ke arah belakang. – Puncaknya adalah foramen optikum, dan dasarnya menghadap ke depan luar dan terbuka disebut aditus orbitae. – Sedangkan dinding-dindingnya meliputi dinding medial, dinding lateral, dinding atas (atap orbita), dan dinding bawah (dasar orbita). – Orbita terletak di kanan dan kiri basis nasi (pangkal hidung) by.@ christ
  • 9. • Merupakan rongga mata yang bentuknya seperti kerucut Terdiri : –os frontalis, –os zigomatikum, –os spenoidal, –os etmoidalis, –os maxilaris, –os lakrimal by.@ christ
  • 12. • Di dalam orbita, selain bola mata, juga terdapat otot-otot ekstraokuler, syaraf, pembuluh darah, jaringan ikat, dan jaringan lemak, yang kesemuanya ini berguna untuk menyokong fungsi mata. • Orbita merupakan pelindung bola mata terhadap pengaruh dari dalam dan belakang, sedangkan dari depan bola mata dilindungi oleh palpebra. by.@ christ
  • 13. 2. Bulu Mata ( Siliae ) . – Bulu mata, atau lebih tepatnya rambut mata, adalah bagian dari kelopak mata yang berupa helaian rambut- rambut. – Rambut-rambut ini berfungsi untuk melindungi supaya debu, keringat atau air yang menetes dari dahi tidak masuk ke mata. – Rambut mata merupakan rambut yang sangat lembut. by.@ christ
  • 15. 3. Alis Mata – Alis mata pada sebagian besar mamalia berupa bagian yang sedikit menonjol sedikit di atas kedua belah kelopak mata dan mempunyai sedikit rambut halus. – Alis mata berfungsi sebagai pelindung mata yang peka dari tetesan keringat yang jatuh dari bagian dahi air hujan, atau sinar matahari yang berlebihan. by.@ christ
  • 17. • Bentuk alis mata pada manusia biasanya bagaikan bulan sabit dengan lengkungan agak tajam di bagian pelipis. • Tidak jarang juga dijumpai orang dengan alis mata bagian kiri dan bagian kanan yang bersambung menjadi satu. • Bentuk alis mata dan arah tumbuh rambut pada alis dimaksudkan agar keringat atau air bisa mengalir ke kening dan jatuh ke pipi, atau ke arah pipi melewati puncak hidung. • Bentuk tulang dahi pada bagian alis mata juga ikut melindungi mata dari tetesan keringat dan air. by.@ christ
  • 18. • Alis mata juga berfungsi sebagai penahan berbagai macam kotoran yang bisa memasuki mata, seperti pasir, debu, dan ketombe. • Selain itu rambut pada alis mata juga menambah kepekaan pada kulit untuk merasakan objek asing yang berada di dekat mata, misalnya seranggayang hendak masuk ke mata by.@ christ
  • 19. 4. Kelopak Mata ( Palpebra ) – Kelopak mata adalah lipatan kulit yang lunak yang menutupi dan melindungi mata. – Terdiri dari kelopak mata atas & bawah – Berfungsi pelindung mata apabila ada gangguan pada mata (menutup & membuka mata) – Kelopak mata atas terdiri dari muskulus levator palpebra superior – Bagian kelopak yang berlipat (tarsus) →pada kedua tarsus terdapat kelenjar tarsalia, sebasea & keringat by.@ christ
  • 21. 5. Kelenjar Air Mata ( Aparatus Lakrimalis ) – Kelenjar lakrimalis teletak pada sebelah atas dan lateral dari bola mata. – Kelenjar lakrimalis mengsekresi cairan lakrimalis. – Air mata berguna untuk membasahi dan melembabkan kornea, – kelebihan sekresi akan dialirkan ke kantung lakrimalis yang terletak pada sisi hidung dekat mata dan melalui duktus nasolakrimalis untuk kehidung. by.@ christ
  • 23. • (Proses) melalui duktus ekskretorius lakrimaris → sakus konjungtiva → melalui bagian depan bola mata → sudut tengah bola mata → kanalis lakrimalis → duktus nasolakrimaris → meatus nasalis inferior by.@ christ
  • 24. 6. Selaput Bening Mata ( Conjungtiva ) – Ada 2 bagian : • Konjungtiva palpebra • Konjungtiva bulbar – Konjungtiva adalah suatu membran tipis yang melapisi kelopak mata ( konjungtiva palpebra), kecuali darah pupil. – Konjungtiva palpebra melipat kedalam dan menyatu dengan konjungtiva bulbar membentuk kantung yang disebut sakus konjungtiva. by.@ christ
  • 27. • Walaupun konjungtiva transparan, bagian palpebra tampak merah muda karena pantulan dari pembuluh – pembuluh darah yang ada didalamnya, pembuluh – pembuluh darah kecil dapat dari konjungtiva bulbar diatas sklera mata. • Konjungtiva melindungi mata dan mencegah mata dari kekeringan. by.@ christ
  • 28. 7. Otot-otot Mata ( Muskulus Okuli ) – Otot – otot mata terdiri dari dua tipe; ekstrinsik dan intrinsik. – Otot – otot ekstrinsik bersifat volunter ( dibawah sadar ), diluar bola mata yang mengontrol pergerakan diluar mata. – Otot – otot intrinsik bersifat involunter ( tidak disadari ) berada dalam badan ciliary yang mengontrol ketebalan dan ketipisan lensa, iris dan ukuran pupil. by.@ christ
  • 29. –M. Levator palpebralis superior inferior (mengangkat kelopak mata) –M. Orbikularis okuli * lingkar mata (menutup mata) –M. Rektus okuli inferior * disekitar mata (menutup mata) –M. Rektus okuli medial * disekitar mata (menggerakan mata dalam /bola mata) –M. Obliques okuli inferior (menggerakan bola mata ke bawah ke dalam) –M. Obliques okuli superior (memutar mata ke atas, ke bawah dan keluar) by.@ christ
  • 34. Organ Dalam Mata 1. Kornea – Kornea adalah bagian depan mata yang tembus pandang yang menutupi iris dan pupil. – Bila kornea disentuh maka kelopak mata akan menutup secara refleks. – Kornea tidak memiliki pembuluh darah by.@ christ
  • 36. 2. Iris dan Pupil – Posisi iris mata terlindung di belakang kornea dan di depan lensa, iris mata adalah lingkaran berwarna yang terletak di sekeliling biji mata. – Retina adalah garis mata bagian belakang di mana penglihatan diproses. – Iris mata BUKAN Retina. – Otot – otot bekerja adalah : – M. ciliaris – M. spinkter pupilae – M. dilatator pupilae by.@ christ
  • 37. • Iris adalah berwarna, membran membentuk lingkaran ( bundar ) mengandung dilator involunter dan otot – otot spingter yang mengatur ukuran pupil. • Pupil adalah ruangan ditengah – tengah iris. • Ukuran pupil bervariasi dalam merespon intensitas cahaya dan memfokuskan objek (akomodasi) untuk memperjelas penglihatan, pupil mengecil jika cahaya terang atau untuk penglihatan dekat by.@ christ
  • 39. • Pupil – Tempat masuknya cahaya ke bagian mata – Yang dikontrol saraf otonom • Cahaya terang – Pupil mengecil apabila otot sirkuler /konstriktor berkontraksi & membentuk cincin yang lebih kecil) – Oleh saraf simpatis • Cahaya gelap – Otot radialis memendek menyebabkan ukuran pupil meningkat – Oleh saraf parasimpatis by.@ christ
  • 40. 3. Sklera – Sklera merupakan dinding bola mata yang padat dan paling keras, terdiri atas jaringan fibrosa, tidak jernih, dan tampak berwarna putih. – Tebal sklera rata-rata 1 mm, tetapi pada insersi otot rektur menebal menjadi 3 mm. – Sklera mempunyai 2 buah lubang utama, yaitu : –Foramen skleralis anterior, tempat melekatnya kornea, dan –Foramen skleralis posterior, atau kanalis skleralis, merupakan pintu keluar nervus optikus. by.@ christ
  • 41. • Permukaan luar sklera diliputi jaringan elastik tipis, namanya episklera, mengandung banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi bagi sklera. • Sklera dipelihara oleh syaraf siliaris. by.@ christ
  • 43. 4. Lensa Mata – Lensa mata merupakan suatu kristal, berbentuk bikonfek ( cembung ) bening, terletak dibelakang iris, terbagi kedalam ruang anterior dan posterior. – Lensa tersusun dari sel – sel epitel yang dibungkus oleh membrab elastis, ketebalannya dapat berubah – ubah menjadi lensa cembung bila refraksi lebih besar by.@ christ
  • 45. – Kapsul lensa adalah suatu membran semipermeabel yang dapat dilewati air dan elektrolit. – Disebelah depan terdapat selapis epitel subkapsular. – Nukleus lensa lebih keras daripada korteksnya. – Sesuai dengan bertambahnya usia, serat-serat lamelar subepitel terus diproduksi, sehingga lensa lama-kelamaan menjadi kurang elastik. – Lensa terdiri dari enam puluh lima persen air, 35% protein, dan sedikit sekali mineral yang biasa ada di jaringan tubuh lainnya.. Tidak ada serat nyeri, pembuluh darah atau pun saraf di lensa. by.@ christ
  • 46. PEMFOKUSAN BERKAS CAHAYA • Pembelokan suatu berkas cahaya (refraksi) suatu ketika cahaya mengenai permukaan lengkung dengan densitas lebih besar, arah refraksi tergantung pada sudut kelengkungan • Lensa konveks (cembung) menyebabkan konvergensi / penyatuan berkas cahaya • Lensa konkaf (cekung) menyebabkan divergensi (penyebaran) berkas cahaya by.@ christ
  • 47. FUNGSI REFRAKSI MATA • CAHAYA JATUH DI ATAS MATA → BAYANGAN LETAKNYA DIFOKUSKAN PADA RETINA → MENEMBUS & DIUBAH KORNEA • LENSA, BADAN AQUES & VITROUS → MEMBIASKAN & MEMFOKUS- KAN BAYANGAN PADA RETINA BERSATU MENANGKAP SEBUAH TITIK BAYANGAN YANG DIFOKUSKAN by.@ christ
  • 48. AKOMODASI • AKOMODASI ADALAH KEMAMPUAN MENYESUAIKAN KEKUATAN LENSA SEHINGGA BAIK SUMBER CAHAYA DEKAT MAUPUN JAUH DAPAT DIFOKUSKAN DI RETINA • KONTRAKSI OTOT SILIARIS, LIGAMENTUM SUSPENSORIUM MELEMAS & TEGANGAN PADA LENSA BERKURANG (LENSA MEMBULAT & MENGUAT) by.@ christ
  • 51. 5. Retina –Retina adalah selapis tipis sel yang terletak pada bagian belakang bola mata –Retina merupakan bagian mata yang mengubah cahaya menjadi sinyal syaraf. –Retina memiliki sel fotoreseptor yang menerima cahaya. –Sinyal yang dihasilkan kemudian mengalami proses rumit yang dilakukan oleh neuron retina yang lain, dan diubah menjadi potensial aksi pada sel ganglion retina. by.@ christ
  • 53. – Struktur retina manusia adalah 72% seperti bola dengan diameter sekitar 22 mm. Pada bagian tengah retina terdapat cakram optik, yang dikenal sebagai "titik buta" (blind spot) karena tidak adanya fotoreseptor di daerah itu – Retina tidak hanya mendeteksi cahaya, melainkan juga memainkan peran penting dalam persepsi visual. – Struktur unik pembuluh darah pada retina telah digunakan sebagai identifikasi biometrik. by.@ christ
  • 54. 6. Koroid –Tunika vaskular mata terdiri dari koroid di bagian belakang, badan siliaris serta iris di bagian depan. –Koroid berada di lima perenam bagian posterior bola mata. –Koroid merupakan membran tipis, vaskular, warna coklat tua atau muda. –Di bagian belakang ditembus oleh nervus optikus. –Lapisan ini lebih tebal di bagian belakang daripada di bagian depan. by.@ christ
  • 55. Gambar Koroid • Salah satu fungsi koroid adalah memberikan nutrisi untuk retina serta menyalurkan pembuluh darah dan saraf menuju badan siliaris dan iris. by.@ christ
  • 56. Ruang Bola Mata  Terdiri 2 rongga berisi cairan → dipisah- kan sebuah lensa,memungkinkan cahaya lewat menembus mata dari kornea ke retina  Rongga anterior Antara kornea & lensa (aqueous humor) Mengandung zat gizi untuk kornea & lensa  Rongga posterior Antara lensa & retina (vitreous humor) Membentuk bola mata yang sferis by.@ christ
  • 58. FUNGSI MATA • Menerima rangsangan berkas cahaya pada retina dengan perantaraan serabut nervus optikus • Menghantarkan rangsangan ini kepusat penglihatan pada otak untuk ditafsirkan by.@ christ
  • 59. FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN Bola mata tdd: 3 lapisan yakni, 1. Lapisan terluar  sklera, keruh yg semakin ke depan se-makin tembus pandang  kornea 2. Lapisan kedua  khoroid, hitam (gelap), ke depan akan membentuk otot ciliari & iris (berfungsi untuk menga-tur cahaya  bila cahaya terlalu besar maka iris saling mendekati, pupil mengecil sedangkan jika cahaya redup iris saling menjauhi, pupil membesar 3. Lapisan terdalam  retina, mempunyai pembuluh darah arteri & vena retinalis sehingga bola mata teraliri drh by.@ christ
  • 60. FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN • Selain ke 3 lapisan terdahulu, terdapat pula lensa kris- talina, aquous humor, vitrous humor (aquous vitrous yg lbh kental) • Media penglihatan  kornea, aquous humor, lensa kris- talina, vitrous humor (aquous vitrous) • Kerusakan atau gangguan dari salah satu di atas, kita tidak dapat melihat • Terdapat pula bintik kuning (fovea nasalis = makula lu-tea = fovea sentralis = fovea medialis)  tempat peneri-ma benda yg dilihat oleh mata karena di tempat ini tdpt sel kerucut (dlm fovea) & sel batang (tersebar di retina) sebagai organ yg peka terhadap cahaya by.@ christ
  • 61. FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN • Selain bintik kuning terdapat bintik buta (blind spot), karena daerah ini tdk peka terhadap cahaya krn tdk ada sel batang & sel kerucut • Sel batang untuk melihat cahaya redup (remang- remang), sedangkan sel kerucut untuk siang hari & warna • Pd retina terkenal teori duplisitas  skotop  mekanis me pengaturan penglihatan senja & malam hari serta photop mekanisme yg mengatur penglihatan siang hari & warna • Sel batang & sel kerucut dipersyarafi oleh syaraf optik secara bipolar  merupakan syaraf penglihatan serta syaraf kranial yang ke II by.@ christ
  • 62. FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN • Selain syaraf optik (II), ada syaraf kranial lain yang membantu dlm pengoperasian & gerakan bola mata, yaitu syaraf okulumotor (III), troklearis (IV), abdusens (VI) & trigeminal (V)  selain mempersyarafi daerah mata sampai ke kepala juga mempersyarafi daerah rahang atas & rahang bawah by.@ christ
  • 63. FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN • Cahaya masuk ke mata dan di belokkan (refraksi) ketika melalui kornea dan struktur- struktur lain dari mata (kornea, humor aqueous, lensa, humor vitreous) yang mempunyai kepadatan berbeda-beda untuk difokuskan di retina, hal ini disebut refraksi. • Mata mengatur (akomodasi) sedemikian rupa ketika melihat objek yang jaraknya bervariasi dengan menipiskan dan menebalkan lensa. by.@ christ
  • 64. FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN • Penglihatan dekat memerlukan kontraksi dari badan ciliary, yang bisa memendekkan jarak antara kedua sisi badan ciliary yang diikuti dengan relaksasi ligamen pada lensa. Lensa menjadi lebih cembung agar cahaya dapat terfokuskan pada retina. • Akomodasi juga dibantu dengan perubahan ukuran pupil. • Penglihatan dekat, iris akan mengecilkan pupil agar cahaya lebih kuat melelui lensa yang tebal. by.@ christ
  • 65. FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN 1. Untuk dpt melihat benda stimulus berupa cahaya harus jth di reseptor (penerima) yg selanjutnya di teruskan ke pusat penglihatan (fovea sentralis) & diperlukan ketajaman (visus) penglihatan 2. Visus sangat dipengaruhi sifat fisis mata (aberasi mata = kegagalan sinar utk berkonvergensi/bertemu id titik identik), besarnya pupil, komposisi cahaya, mekanisme akomodasi, elastisitas otot, faktor stimulus (warna yg kontras, besar kecilnya stimulus, durasi, intensitas ca-haya, serta faktor retina (semakin kecil & rapat sel kerucut), maka semakin kecil minimum separabel (separable minimum) by.@ christ
  • 66. FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN • RUMUS VISUS: dengan menggunakan OPTOTYPE SNELLEN d d = jarak antara alat dgn subyek yang diperiksa V = ------- V = visus (ketajaman penglihatan) D D = jarak skala huruf yang masih dapat dibaca oleh Mata normal • Penglihatan normal = emetropi • Bila benda yg dilihat jatuh di depan fovea sentralis  disebut rabun jauh (myopi) dan dpt diatasi dgn lensa cekung (negatif), bila benda yg dilihat jatuh di belakang fovea sentralis  disebut rabun dekat (hypermetropi), dpt diatasi dgn lensa cembung (positif) by.@ christ
  • 67. KONTROL DIAMETER PUPIL DAN REFLEKS CAHAYA • Celah pupil identik dengan diafragma pada kamera, untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk • Rangsangan saraf parasimpatis akan menimbulkan kontraksi m.spinkter pupil, sehingga celah pupil mengecil (miosis) • Rangsangan saraf simpatis akan menyebabkan pupil melebar (midriais)
  • 68. • Reseptor : Retina • Saraf sensorik : N.optikus • Pusat refleks : Nukleus Edinger Westpal • Saraf motorik : N.okulomotorius • Efektor : M.spinkter pupil REFLEKS CAHAYA
  • 69.
  • 70. CAIRAN DAN TEKANAN INTRAOKULER • Cairan intra okuler – Aqueous humor : dalam COA dan COP – Vitreeous humor yang berada di belakang lensa • Tekanan intra okuler – Rata-rata 15 mmHg – Variasi : 12-20 mmHg – Alat : tonometer