Buku ini membahas manajemen mutu pendidikan Islam dengan fokus pada pengembangan sistem penjaminan mutu di madrasah. Teori-teori manajemen mutu diperlukan untuk mengelola madrasah agar bermutu sesuai harapan stakeholder. Peningkatan mutu madrasah memerlukan komitmen bersama antara madrasah dan pihak terkait lainnya.
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri noviana
1. Resensi Buku
Manajemen Mutu Pendidikan Islam
Penulis
Dr. Deden Makbuloh, M.Ag
Oleh : Tri Noviana
NPM : 1422010079
Semester: 1 ( Satu )
Kelaas : F
Program Studi : Ilmu Tarbiyah
Konsentrasi : Pendidikan Agama Islam
PROGRAM PASCA SARJANA ( PPs )
INSTITUT AGAMA ISLAM RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2014 / 2015
2. RESENSI BUKU MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN ISLAM
A. Kandungan Buku
Di dalam buku ini banyak di jelaskan tentang teori-teori manajemen
mutu pendidikan. Teori manajemen mutu menjadi kebutuhan dalam
mengelola lembaga - lembaga pendidikan hingga era persaingan merebut
jaminan mutu. Pemerintah, masyarakat dan pengguna jasa pendidikan
sangat membutuhkan lembaga pendidikan bermutu. Faktor -faktor yang
mempengaruhi mutu pendidikan sangat beragam, dapat di klasifikasikan
menjadi faktor internal yakni lembaga pendidikan yang bersangkutan,
maupun faktor eksternal berupa lingkungan dan kebijakan pemerintah.
Landasan teori manajemen mutu mengarah pada perlunya
mengembangkan teori manajemen mutu dalam pendidikan islam atau madrasah.
Manajemen memiliki fokus pada kepuasan pelanggan. Sasaran madrasah
merupakan rumusan harapan secara yang harus dipenuhi dalam upaya
menciptakan mutu sumber daya manusia berupa lulusan. Sasaran harus tepat
sesuai dengan mutu pendidikan yang diharapkan. Hal-hal yang tidak mendukung
pada sasaran pencapaian mutu perlu dihindarkan.
Tujuan pendidikan madrasah merupakan hasil khusus yang diharapkan
sesuai dengan kebutuhan dan standar yang dituntut oleh pihak yang
berkepentingan internal dan eksternal. Tujuan menerapkan sistem penjaminan
mutu internal ada dua yaitu, pertama perbaikan mutu secara berkelanjutan dan
kedua untuk akuntabilitas lembaga pendidikan islam.
Perbaikan mutu sebenarnya paling bertanggung jawab adalah pihak internal.
Oleh karena itu pihak internal harus menguasai teori lembaga pendidikan islam
penjaminan mutu, setelah dikuasai teori tersebut dilaksanakan secara berkala
dalam program kerja berkala internal lembaga pendidikan islam bersangkutan.
Selanjutnya, tujuan penjaminan mutu eksternal yaitu untuk mendapatkan
pengakuan stakeholder. Tentu saja lembaga pendidikan islam yang sudah
terjamin kualitasnya akan mendapatkan kepercayaan masyarakat. Kesulitan
perbaikan mutu berkelanjutan dalam pendidikan disebabkan karena siswa sebagai
input yang akan diproses berubah-ubah. Hal ini terjadi pada semua jenjang
pendidikan karena siswa yang diproses dapat menentukan sendiri kebutuhannya.
Masing-masing madrasah memiliki tujuan, oleh karena itu tujuan perlu
dirumuskan dengan baik sesuai dengan keunggulan dan karakteristik masing-
masing. Banyak faktor yang menentukan keberhasilan peningkatan mutu
pendidikan madrasah, kunci utamanya terletak pada manajemen mutu madrasah,
khusunya dari prilaku kepemimpinan kepala madrasahnya. Namun demikian
upaya perbaikan mutu pendidikan di madrasah tetap harus dilaksanakan secara
menyeluruh, dengan diawali oleh perbaikan terhadap mutu input, proses
pembelajaran, dan output.
3. Siswa yang mendapat dukungan penuh dari tenaga pendidik maupun tenaga
kependidikan yang memiliki sejumlah kompetensi dan kwalifikasi yang sepadan
dengan tugasnya. Dengan kekuatan sumber daya guru yang dimiliki, maka
penciptaan budaya mutu jadi terlaksana dengan baik, yakni menempatkan mutu
di atas segalaanya. Upaya madrasah untuk meningkatkan budaya mutu harus
ditunjang dengan pembinaan professional yang teratur dan terjadwal, agar
implementasi program madrasah dapat berhasil mencapai standar sesuai dengan
yang diharapkan.
Kepala madrasah memegang peranan penting untuk mendukung upaya
merealisasikan berbagai kegiatan yang terarah pada mutu madrasah. Kondisi
demikian sangat menunjang terhadap terjadinya higher order thinking skills, yang
ditandai oleh adanya kemampuan untuk berfikir kritis, analitis, kreatif, reflektif
dan transformasional.
Madrasah dalam sistem penjaminan mutu pendidikan nasional mendorong
pada perlunya madrasah mengimplementasikan manajemen mutu.Ada beberapa
faktor yang menyebabkan perinsip dan teori pendidikan menyebabkan perbedaan
mutu yang diperoleh, antara lain potensi peserta didik dalam berbagai aspek
berbeda-beda, sumber daya yang dimiliki berbeda-beda,dan sarana dan prasarana
yang berbeda-beda. Mutu madrasah secara umum sebagai mutu sekolah dapat
dilihat dari beberapa aspek, yaitu rumusan visi misi,tujuan, kompetensi guru dan
sumber daya manusia, pengembangan kurikulum, efektivitas proses belajar
mengajar, relevansi sarana dan prasarana, akurasi evaluasi, kualitas input dan
output peserta didiknya.
Oleh karena itu menjadi penting aspek manajerial dan kepemimpinan dalam
lembaga pendidikan madrasah tersebut. Keragaman model manajemen mutu
madrasah menunjukkan bahwa sifat, watak dan karakter kepala madrasah berbeda
sehingga berpengaruh pada tingkat kemampuan kepala madrasah dalam
manajerial. Agar madrasah menjadi bermutu diperlukan seorang leader yang
berkualitas dan mampu mengimplementasikan manajemen mutu dalam madrasah
yang di kelolanya. Bertolak pada lingkungan kerja yang berorientasi pada budaya
mutu, maka diharapkan dapat mencapai mutu lulusan yang bermutu pula, sebab
akhir dari proses pendidikan dan pembelajaran yang dilakukan di madrasah
sebagai layanan pokok yaitu menghasilkan alulusan terbaik.
Berbagai strategi dilakukan agar pelanggan mendapat tingkat kepuasan yang
sempurna sesuai dengan yang di harapkan. Konsep mutu memerlukan standar
sebagai ukuran pasti yang akan dicapai dalam proses kegiatan manajemen.
Konsep mutu dipandang seagai konsep yang relatif tidak mutlak, bermutu
menurut satu perspektif belum tentu bermutu menurut perspektif lain.
Manajemen pendidikan memiliki keterkaitan dengan perubahan budaya
organisasi, mutu organisasi dapat dicapai, disempurnakan dan dikembangkan
dengan implementasi sistem manajemen.
Bidang pendidikan berkaitan dengan kurikulum, kompetensi guru, penataan
fasilitas dan sarana pembelajaran, sehingga sistem manajemen berfokus pada
aspek-aspek tersebut. Manajemen mutu pendidikan pada dasarnya bertujuan
4. untuk mencari perubahan fokus sekolah dari kelayakan jangka pendek menuju
kearah perbaikan mutu jangka panjang, serta dampaknya terhadap perubahan
nilai- nilai budaya sekolah.
Keberhasilan penerapan manajemen mutu dalam sistem pendidikan
ditentukan oleh komitmen dan kerja sama yang baik antara departemen
pendidikan pusat, daerah serta sekolah dan perguruan tinggi dalam
melaksanakan perencanaan, proses kegiatan dan evaluasi terhadap hasil.
Siklus penjaminan mutu pendidikan meliputi perencanaan mutu
pendidikan, pelaksanaan rencana berbasis standar mutu, pengawasan
mutu, audit mutu internal dan eksternal, tindakan perbaikan dan
peningkatan mutu berkelanjutan.
Saat ini manajemen mutu dalam sistem pendidikan di Indonesia
masih kurang diperhatikan, padahal di era globalisasi ini persaingan antar
lembaga pendidikan cukup ketat. Kebutuhan masyarakat akan pendidikan
yang bermutu semakin berkembang seiring perubahan zaman. Di era
globalisasi ini jaminan mutu sangat dibutuhkan dalam masyarakat, sebab
masyarakat menaruh harapan akan kesejahteraan di masa depan melalui
pendidikan, karena itulah manajemen mutu dalam pendidikan menjadi
urgensi.
Hal ini merupakan hal yang harus ditanggapi oleh lembaga
pendidikan. Sasaran manajemen mutu berfokus pada pelanggan. Dalam
manajemen mutu pelanggan terbagi menjadi dua yaitu pelanggan internal
yang meliputi siswa, guru dan tenaga lain, sedangkan pelanggan
eksternal meliputi pemerintah,masyarakat dan pihak swasta.
Mutu pendidikan memiliki keterkaitan dengan kebijakan pemerintah
tentang sistem pendidikan nasional. Madrasah merupakan sub sistem
dalam pendidikan nasional.Madrasah di Indonesia mengalami berbagai
perubahan dan proses sejarah panjang.Upaya memahami pendidikan
madrasah dalam sistem pendidikan nasional berhadapan dengan
perdebatan pengaruh-pengaruh dari luar negara maupun luar paradigma
keyakinan dalam menempuh cita-cita hidup bangsa Indonesia.
Agar tujuan pendidikan nasional dapat dengan percepatan mutu
setiap satuan pendidikan, maka perlu difasilitasi penuh kebutuhan
anggaran untuk membentuk sisitem penjaminan mutu internal.Kepala
sekolah atau madrasah dan komunitasnya perlu menguasi berbagai model
sisitem penjaminan mutu yang berkembang baik di dalam maupun di luar
negeri dalam manajemen mutu, sehingga perlu pendidikan dan latihan
khusus tentang manajemen mutu terpadu dan sistem penjaminan mutu
madrasah
.
5. B. Manfaat dan Kelebihan buku
Buku ini membahas secara mendalam tentang model pengembangan
teori sistem penjaminan mutu serta penerapannya. Dalam buku ini
diberikan gambaran tentang standar pendidikan mutu yang ada pada saat
ini, masalah mutu yang dihadapi lembaga-lembaga pendidikan islam dan
penyebab-penyebabnya.
Kita dapat mengetahui banyak faktor–faktor yang harus diperhatikan
dalam memanaj mutu suatu pendidikan, khususnya mutu pendidikan
islam dilingkungan madrasah.
C. Kekurangannya
-. Buku ini menggunakan bahasa yang terlalu formal sehingga
membutuhkan konsentrasi yang serius untuk memahaminya.
-. Komponen-komponen madrasah sebagai sistem pendidikan yang
perlu dikelola mutunya yaitu tujuan, kurikulum, guru, siswa, metode,
strategi, media, sarana prasarana, evaluasi, lingkungan dan
kepemimpinan. Didalam buku ini tidak dijelaskan bagaimana cara atau
kiat-kiat untuk mengelola mutu dari komponen-komponen tersebut dan
contohnya seperti apa.
-. Belum menjelaskan bagaimana solusi menghadapi benturan antara
teori-teori yang akan diterapkan dengan hal hal yang tidak sesuai
dilapangan.
D. Kesimpulan
Mutu pendidikan islam dapat dicapai dan dikembangkan melalui
implementasi ssistem penjaminan mutu internal dan eksternal secara
sinergi yang terfokus pada tingkat pencapaian mutu pada sistem
pendidikan mutu secara bertahap dan berkesinambungan. Oleh karena itu
masa depan pendidikan islam harus mengarah pada mutu. Madrasah
sebagai lembaga pendidikan islam formal yang terintegrasi dalam sisitem
pendidikan nasional di Indonesia memerlukan manajemen mutu.
Mutu madrasah juga dapat dicapai secara bertahap mulai dari aspek
yang rutinitas dalam pembelajaran hingga aspek yang paling kompleks
penuh tantangan akibat perkembangan dan tuntutan zaman. Peningkatan
mutu madrasah dapat di wujudkan melalui manajemen mutu terpadu.
Kunci pokok dalam manajemen mutu terpadu adalah komitmen untuk
melakukan penjaminan mutu secara terus-menerus mulai dari awal
proses pendidikan hingga output dan outcome madrasah. untuk mencapai
mutu manajemen yang baik maka harus adanya kerjasama antara pihak-
pihak terkait. Madrasah memerlukan teori-teori dan implementasi dalam
meningkatkan mutu pendidikan.