1. RESENSI BUKU
MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN ISLAM
“Model Pengembangan Teori dan Aplikasi Sistem Penjaminan Mutu”
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Tugas Akhir Semester 1 (Satu)
Ganjil Mata Kuliah Manajemen Pendidikan Islam Semester Ganjil Tahun Akademik 2014/2015
Dosen: Dr. DedenMakbuloh, S.Ag., M.Ag.
Diresensi oleh:
Nama : ISTUTI
NPM : 1422010045
Program Studi : Ilmu Tarbiyah
Konsentrasi : Pendidikan Agama Islam
Semester / Kelas : I (Satu) / F
Program Pasca Sarjana IAIN Raden Intan Lampung
IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Manajemen Mutu Pendidikan Islam
Penulis : Dr.Deden Makbuloh, M.Ag.
Kota/Penerbit : Jakarta / Rajawali Pers
Tahun Terbit : Sebtember 2011
Tebal Buku : 334 hlm; 21 cm
BIODATA PENULIS BUKU
Dr.Deden Makbuloh, M.Ag. lahir di Ciamis, 03 Mei 1973. Memperoleh gelar Sarjana (S1) IAIN
Sunan Gunung Djati Bandung, Fakultas Tarbiyah, Jurusan PAI tahun 1994-1998; gelar Magister
(S2) IAIN Sunan Gunung Djati Bandung, Pendidikan Islam tahun 1999-2001, dan gelar Doktor
(S3) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pendidikan Islam, tahun 2004-2010, serta Short Course,
The University of Melbourne Australia, November-Desember 2009.
Saat ini berprofesi sebagai Dosen IAIN Raden Intan (SI dan S2); Dosen Universitas Lampung;
Dosen Universitas Muhammadiyah Lampung; Kepala Pusat Penjamin Mutu Pendidikan IAIN
Lampung dan Wakil Dekan Fakultas Agama Islam UM Lampung. Dengan berbagai mata kuliah
yang diampu, Pendidikan Agama Islam, Manajemen Pendidikan Islam, Materi Pembelajaran
PAI, Metode Pembelajaran PAI, Desain Pembelajaran PAI, Ilmu Pendidikan Islam, Sejarah
Pendidikan Islam, dan Aplikasi Metode Penelitian PAI.
2. KANDUNGAN / ISI BUKU
Manajemen mutu dalam bidang pendidikan masih tergolong baru dibandingkan dengan
manajemen mutu bidang ekonomi industri. Teori manajemen mutu kemudian menjadi
kebutuhan dalam mengelola lembaga-lembaga pendidikan hingga era persaingan merebut
jaminan mutu. Pemerintah, masyarakat, dan penggun jasa pendidikan sangat membutuhkan
lembaga pendidikan yang bermutu. Hal ini harus direspons oleh para pengelola lembaga
pendidikan di tingkat sekolah oleh para pengelola lembaga pendidikan di tingkat sekolah dan
madrasah. Sikap demikian akan memberikan manfaat besar baik kepada internal maupun
eksternal.
Dalam hal ini pengkajian tentang mutu pada suatu jenjang pendidikan sangatlah
dibutuhkan, akan tetapi penelitian dan publikasi tentang mandrasah sebagai lembaga pendidikan
islam banyak dilakukan oleh para tokoh Barat, sedangkan tokoh Muslim Indonesia masih jarang
yang meneliti dan menulis mandrasah dalam publikasi internasional. Sudah tentu diperlukan
karya – karya monumental hasil penelitian yang dikemabangkan oleh pemikir pendidikan Islam
agar dapat memberikan warna dalam wacana internasional, seperti hal nya buku ini.
Teori manajemen mutu (quality managemen) telah banyak di terapkan dalam berbagai
bidang, antara lain: industri dan akademik (industrial and academic leaders), produksi dan jasa,
profit dan non-profit, baik organisai besar maupun kecil bahkan di percayai dan diletakkan
sebagai a flurry of activity. Berdasarkan uraian hasil-hasil penelitian tentang manajemen mutu,
perbedaaan akademiknya terletak pada pengukuran dan mengelola mutu itu sendiri, bukan pada
penting tidaknya manajemen mutu. Nina Becket dan Maureen Brookes menyatakan bahwa
banyak Negara mengadopsi modelpengukuran mutu, seperti TMQ, EFQM Excellence
Model.Balanced scorecard, Malcom Baldridge Award, ISO 9000 series, Busines process re-
engineering, dan SERVQUAL.
Masalah yang dihadapi mandrasah di Indonesia pada dasarnya sama dengan sekolah,
yaitu menghadapi tuntutan mutu. Masalah mutu banyak persoalan terkait dengan standar dan
pengukuran mutu itu sendiri. Hal ini dipersulit lagi dengan masalah komitmen yang selalu
menimbulkan keraguan. Kelemahan yang paling menonjol adalah adanya ketergantungan baik
dalam teoritas maupun praktis di lembaga – lembaga pendidikan, karena terbiasa menunggu
juklat dan juknis dari pusat. Setiap daerah dan setiap madrasah memiliki keunikan dan kebutuhan
prioritas yang relative berbeda. Kebutuhan dasar yang berkembang dalam proses pendidikan
tidak dapat diikuti oleh pemerintahan pusat. Selain itu anggaran pendidikan yang diamanahkan
undang – undang 20% banyak mengalami penyimpangan penggunaanya. Pelatihan – pelatihan
yang sudah dibiayai besar dalam proyek kegiatan hanya menjadi rutinitas kegiatan yang kurang
memiliki kesinambungan sehingga dapat menghasilkan target – target tertentu, namun nyatanya
tidak demikian, seharusnya kegiatan pelatihan yang dapat meningkatkan mutu pendidik yang
tentunya akan menghasilkan suatu mutu pendidikan yang lebih baik lagi, hanya menjadi
kegiatan yang terlewatkan saja.
3. Pengembangan manajemen mutu pendidikan islam berkaitan dengan model manajemen
yang dianut oleh pendidikan islam, manajemen mutu meletakkan mutu diatas segala – galanya.
Mutu perlu dikelola dengan baik, yaitu dengan cara mengembangkan model – model manajemen
mutu. Dalam sistem jaminan mutu pendidikan islam, perlu disusun rencana mutu pengembangan
yang menjadi awal rangkayan kegiatan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan pendidikan Islam
secara makro. Kemudian secara mikro melakukan analisis kebutuhan dengan menerapkan
pendekatan SWOT untuk menawarkan program yang sesuai kebutuhan.
Pendidikan sekolah / madrasah dalam sistem penjaminan mutu pendidikan nasional perlu
memiliki delapan standar nasional pendidikan yaitu; standar isi, proses, kopetensi lulusan,
pendidikan dan tenaga kependidikan, sarana – dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan
penilaian. Mutu peserta didik pada madrasah tidak hanya dilihat dari mutu lulusan saja,
melainkan mutu dalam proses belajar. Mutu peserta didik pada madrasah sebagai basis standar
mutu dalam merumuskan visi, misi dan tujuan madrasah menjadi semakin jelas, dengan
didukung oleh pendidik yang professional yang mengutamakan mutu dalam setiap aktivitasnya.
Disebutkan berberapa pengembangan teori dalam manajemen mutu sebagai upaya
meningkatkan mutu pendidikan, diataranya; Quality Control (QC), Quality Assuance (QA),
Total Quality Control (TQC), Total Quality Management (TQM), dan School Base Management
(SBM). Dalam tahap meningkatkan mutu pendidikan di perlukan berberapa tahapan/ siklus
diantaranya perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan Tindakan dalam perbaikan dan
peningkatan mutu berkelanjutan. Siklus manajemen mutu tidak pernah berrakhir, selalu
berperoses menuju kesempurnaan sepanjang hayat.
Masa Depan Manajemen Mutu Pendidikan Islam dalam hal ini disampaikan bahwa mutu
pendidikan Islam dapat dicapai dan dikembangkan melalui implementasisikan penjamin mutu
internal dan eksternal secara sinergi yang terfokus pada tingkat capaian mutu pada sistem
pendidikan secara bertahap dan berkelanjutan dan mencetak generasi yang berkulitas secara
jasmani dan rohani sebagi tenaga pendidik di kalangan umat Islam.
MANFAAT DAN KELEBIHAN BUKU
Buku Manajemen Mutu Pendidikan ini, memberikan kritikan kepada semua lembaga yang terkait
dalam suatu lembaga pendidikan, karna buku ini merupakan hasil penelitian yang mencangkup
dunia internasional, tentunya sampai keluar negeri sehingga aspek – aspek perbandingan suatu
mutu pendidikan yang ada di tiap – tiap daerah bahkan Negara, memberikan kita motifasi untuk
berkaca dan membenahi diri di dalam dunia pendidikan kita sendiri. Dan penjelasan dalam buku
inipun cukup terperinci sehingga lebih mudah dalam menganalisisnya. memberikan gambaran
suatu pendidikan yang tentunya ingin meningkatkan mutu pendidikan suatu sekolah/madrasah,
memberikan inspirasi dan cara bagai mana suatu jenjang pendidikan dalam meningkatkan mutu
seperti yang diharapkan oleh cita cita bangsa dan kebutuhan masyarakat.
4. KEKURANGAN BUKU
Sepenuhnya buku ini, setelah saya baca tidak banyak memiliki kekurangan, namun haya pada
penulisan yang mengunakan bahasa asing yang itu jarang di dengar dan di lihat oleh kalangan
masarakat pendidik yang masih awam tentang Manajemen Pendidikan Islam.
KESIMPULAN
Kemajuan bangsa dapat diukur dari tingkat pendidikan madrasah yang mayoritas penduduknya
penduduknya Muslim. Bangsa Indonesia dapat dikatakan sudah maju jika di dalamnya terdapat
sistem pendidikan madrasah yang sudah dikelola dengan baik sesui cita – cita bangsa dan
menghasilkan lulusan yang menguasai bidang ilmu yang menjadi inti kurikulumnya. Konsep
manajeman mutu menghendaki adanya perubahan budaya, yaitu dari budaya slogan menjadi
budaya kepuasan pelanggan.
Mutu peserta didik di madrasah tentunya memiliki nilai tambahan dibandingkan dengan sekolah
lainnya, karna dimandrasah selain ilmu keislaman yang dipelajati juga ilmu- ilmu sains,
teknologi dan seni. Madrasah perlu segera melakukan adaptasi dan perubahan menuju kemajuan
yang lebih tinggi. Jika pendidikan islam sudah bermutu, maka masyarakat pun akan percaya
menjadikan pendidikan islam sebagai tempat menimba ilmu pengetahuan.
Oleh karna itu agar tujuan pendidikan nasional tercapai dengan pecepatan mutu setiap satuan
pendidikan, maka perlu difasilitasi penuh kebutuhan anggaran untuk membentuk sistem
penjaminan mutu setiap satuan pendidikan, maka perlu difasilitasi penuh kebutuhan anggaran
untuk membentuk sistem penjaminan mutu internal. Kepala sekolah/madrasah dan komunitasnya
perlu menguasai berbagai model sistem penjaminan mutu yang berkembang baik di dalam
maupun di luar negeri dalam manajemen mutu, sehingga perlu pendidikan dan latihan khusus
tentang manajemen mutu terpadu dan sistem penjamin mutu madrasah/sekolah.