Manajemen mutu pendidikan Islam sangat penting untuk menjamin kualitas pendidikan di lembaga-lembaga pendidikan Islam seperti madrasah. Beberapa aspek yang perlu dikelola dengan baik mencakup visi, misi, tujuan, kurikulum, guru, sarana prasarana, dan sistem penjaminan mutu. Implementasi model-model manajemen mutu yang tepat dapat meningkatkan kualitas peserta didik dan lulusan madrasah.
1. 1
MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN ISLAM
(Karya Dr Deden Makbuloh, S.Ag., M.Ag)
Dibuatgunamemenuhitugasmatakuliah
Manajemen pendidikan Islam
Dosen : Dr. Deden Makbuloh, S.Ag.,M.Ag
Diresensi oleh :
Jumrah Npm: 1422010055
Kelas : F
PROGRAM PASCA SARJANA
IAIN RADEN INTAN LAMPUNG
2015
2. 2
1. Kandungan
Isu-isu manajemen mutu penddidikan Islam
Manajemen mutu dalam bidang pendidikan masih tergolong baru dibandingkan
dengan manajemen mutu dalam bidang ekonomi industri.
Manajemen mutu dalam bidang pendidikan di mulai sejak tahun 1980-an di Amerika
serikat,manajemen mutu memiliki fokus kepada kepuasan pelanggan, karna itu berbagai
srategi dilakukan agar para pelanggan mendapatkan tingkat kepuasa yang sempurna sesuai
dengan yang diharapkan. Adanya kepuasan seringkali dijadikan ukura sukses atau tidaknya
manajemen suatu organisasi. Teori manajemen mutu dalam bidang pendidikan masih banyak
didasakan pada teori mutu yang dikembangkan dalam bidang ekonomi, sukses yang telah
diraih oleh para ahli dalam bidang ekonomi tersebut banyak mengilhami para ahli dalam
bidang pendidikan untuk menerapkan manajemen mutu berdasarkan konsep tokoh tersebut.
Ketika teori manajemen mutu dalam bidang ekenomi diadopsi kedalam bidang pendidikan
ternyata banyak menimbulkan masalah, karena adanya perbedaan karakteristik antara
ekonomi industri dengan pendidikan.
Manajemen mutu dalam bidang pendidikan Islam, penduduk Indonesia yang
mayoritas adalah muslim, sehingga dapat menjadi ciri kemajuan pendidikan di negara
mayoritas muslim, di Indonesia banyak terdapat sekolah madrasah yang merupakan lembaga
pendidikan islam yang berkembang subur di kalangan umat Islam, kajian tentang madrasah
banyak dilakukan oleh para tokoh pendidikan baik nasional maupun internasional. Madrasah
sebagai lembaga pendidikan islam juga memiliki arus perdebatan antara tradisional dan
modernitas. Madasah daat menjadi salah satu indikator tingkat kemajuan bangsa Indonesia.
Kemajuan bangsa dapat di ukur dari tingkat pendidikan madrasah yang mayoritas
penduduknya adalah Muslim. Paradigma sistem pendidikan di Indonesia sejalan dengan
otonomi daerah, yaitu sentralistik dan disentralistik. Pada ke dua sistem pendidikan tersebut
memiliki kelebihan dan kekurangan pada bidangnya masing-masing.
Masalah yang dihadapi madrasah di Indonesia pada dasarnya sama dengan sekolah,
yaitu menghadapi tuntutan mutu, madrasah sebagai subsistem pendidikan nasional menjadi
media pemberdayaan masyarakat yang perlu pengendalian mutu. Masalah pengembangan
teori manajemen mutu merupakan masalah yang sangat urgen dalam sitem pendidikan
madrasah karena banyaknya kritik terhadap madrasah berkaitan dengan masalah mutu yang
rendah seakan-akan tidak berjalannya manajemen yang baik.
Perdebatan teori manajemen mutu pendidikan dapat dipahami bahwa masalah mutu
pendidikan berkaitan erat dengan model manajemen yang diimplementasikandalam lembaga
pendidikan tersebut. Oleh karena itu, manajemen mutu perlu di kelola dengan baik oleh
seluruh komunitas lembaga pendidikan, sehingga benar-benar sejalan dengan perkembangan
teori dan dinamika kebutuhan realitas yang berkembang dalam masyarakat.
Teori manajemen mutu dalam bidang pendidikan mulai diperkenalkan tahun 1990-an
setelah sukses dalam bidang industri pada tahun 1980-an di Jepang. Konsep mutu dalam
3. 3
bidang pendidikan berbeda dengan industri, perbedaannya terletak pada unsur manusiawi
yang diproses sebagai hasil. Oleh karena itu akhir penilaian mutu yaitu pada mutu lulusan.
Konsep mutu dipandang sebagai konsep yang relatif, bermutu menurut satu perspektif
berbeda dengan perspektif yang lain. Manajemen mutu pendidikan pada dasarnya bertujuan
untuk mencari perubahan fokus sekolah, dari kelayakan jangka pendek menuju kearah
perbaikan mutu jangka panjang serta dampaknya terhadap perubahan nilai-nilai budaya
sekolah. Tuntutan manajemen yaitu menghendaki perubahan budaya, yaitu dari budaya slogan
menjadi budaya kepuasan pelanggan sehinga meletakkan mutu di atas segala-galanya.
Sistem penjaminan mutu pendidikan, manajemen mutu terpadu yang aslnya
berkembang dalam dunia industri tahun 1970-an kemudian menyebar dalam bidang layanan
jasa, pemerintahan dan dunia pendidikan. Keberhasilan manajemen mutu dalam perindustrian
dan dunia bisnis memberi dorongan kepada dunia pendidikan, khususnya pendidikan formal
di sekolah, dengan proses adaptasi dan modifikasi. Kehadiran manajemen mutu serta terpadu
sebagai suatu konsepmanajemen modern berusaha memberikan respons secara tepat terhadap
setiap perubahan yang ada baik yang didorong oleh tantangan eksternal maupun kekuatan
internal organisasi. Manajemen mutu perlu mempertimbangkan prinsip fokus, terukur,
tercapai, rasonal dan tepat waktu. Keberhasilan penerapan manajemen mutu dalam sistem
pendidikan ditentukan oleh komitmen dan kerja sama yang baik antara departemen
pendidikan pusat, departemen pendidikan daerah serta sekolah dan perguruan tinggi dalam
melaksanakan perencanaan, proses dan evaluasi terhadap hasil.
Ada lima siklus penjaminan mutu pendidikan yang harus dilaksanakan secara
continuetas agar penjaminan mutu berjalan dengan baik
1. Perencanaan mutu pendidikan
2. Pelaksanaan rencana berbasis standar mutu
3. Pengawasan
4. Audit mutu internal dan eksternal
5. Tindakan perbaikan dan peningkatan mutu.
Madrasah : lembaga pendidikan Islam dalam sistem pendidikan nasional. Madrasah
merupakan subsistem dalam sistem pendidikan nasional. Dinamika pendidikan Islam
Indonesia banyak terjadi pembaruan pendidikan islam yang disebabkan karena munculnya
ketidak puasan terhadap pola tradisional. Kemunculan madrasah dalam sistem dalam
pendidikan formal di Indonesia hingga seperti sekarang, karena dua situasi: pertama adanya
dorongan pembaruan Islam internal dan adanya respon pendidikan islam terhadap kebijakan
pendidikan Hindia-Belanda.
Eksistensi madrasah sebagai lembaga tafaqqah fi al-din apabila dilihat secara
proporsional kurikuler, maka mata pelajaran pendidikan agama memperoleh porsi persentase
yang lebih tinggi dibandingkan dengan porsi mata pelajaran umum.
Model pengembangan teori manajemen mutu pendidikan Islam meliputi
a. Urgensi pengembanagan mutu pendidikan Islam
Menejemen mutu meletakkan mutu di atas segala-galanya. Mutu perlu dikelola dengan
baik yaitu dengan mengembangkan model-model manajemen mutu. Model merupakan
4. 4
gambaran kognitif yang menunjukkan kerangka ideal sebagai acuan bagi aktivitas-
aktivitas lain
b. Dalam sistem jaminan mutu pendidikan Islam, perlu disusun rencana mutu
pengembangan yang menjadi awal rangkaian kegiatan sesuai dengan visi, misi dan
tujuan pendidikan Islam secar makro. proses manajemen mutu harus berakhir pada
pengukuan mutu baik pada pendekatan kualitatif maupun pendekatan kuantitatif
c. Pengembangan Visi, misi dan tujuan pendidikan Islam
Visi madrasahyang dirumuskan perlu melihat kaitan dengan masa depan, misi
madrasah berupa tugas, kewajiban, tanggung jawab dan rencanatindakan perlu
dideskripsikan sehingga dapat dipahami seluruh komoditas madrasah. Tujuan
pendidikan madrasah merupakan hasil khususyang diharapkan sesuai dengan
kebutuhan dan standaryang di tuntut oleh pihak yang berkepentingan internal dan
eksternal, termasuk pasar kerja.
Mutu peserta didik di madrasah perlu di kembangkan dengan mengacu pada
karakteristik pendidikan Islam itu sendiri. Karakteristik peserta didik dapat dicirikan sebagai
orang yang tengah mencari ilmu.
Sumber daya manusia yang paling menentukan maju mundurnya suatu madrasah
adalah tenaga guru. Oleh sebab itulah, mutu guru dalam madrasahperlu di kaji secara
mendalam, karena selain terdapat perbedaan mendasar dengan konsep barat, juga karena telah
terjadi pergeseran yang berarti dalam masyarakat Islam tentang profesi guru.
Adanya akreditasi madrasah menjadikan madrasah sibuk mempersiapkan bukti-bukti
fisik dan takut jika tidak terakreditasi. Hasil akreditasi berkaitan dengan tingkat capaian mutu
yang secara formal diakui oleh pemerintah bahkan pihak swasta pengguna jasa pendidikan.
Ada delapan komponen berdasarkan instrumen akreditasi yaitu
1. Stndar isi
2. Standar proses
3. Standar kompetensi lulusan
4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
5. Standar sarana dan prasarana
6. Standar pengelolaan
7. Standar pembiayaan
8. Standar penilaian
Mutu pendidikan islam dapat dicapai dan dikembangkan melalui implementasi system
penjaminan mutu internal dan eksternalsecara sinergi yang terfokus pada tingkat capaian mutu
pada system pendidikan secara bertahap dan berkelanjutan.
5. 5
2. Manfaat dan kelebihan
a. Manfaat
Mengetahui secara teoritis bagaimana manajemen mutu pendidikan Islam.
Memahami betapa pentingnya manajemen mutu pendidikan Islam bagi para pendidik
Mengaplikasikan dalam lembaga pendidik dan kependidikan
b. Kelebihan
Karena kajiannya madrasah banyak mengutip dalil Al- Qur’an
Menggunakan beberapa bahasa yang membawa pembaca bertambah perbendaharaan
bahasa.
Kajiannya begitu teoritis dan terakomodir.
3. Kekurangan
Tidak tampak kekurangan yang signifikan, hanya saja bahasa yang digunakan akan mudah
diakses oleh pembaca yang jenjang pendidikannya menengah ke atas.
4. Kesimpulan
Ternyata ditengah era modrn seperti sekarang ini manajemen mutu pendidikan islam
selalu menjadi sorotan dan buah bibir, mudah-mudahan manajemen mutu pendidikan
islam kedepan dan selalu menjadi perhatian dari instansi pendidik dan juga kependidikan.