RESENSI BUKU
MANAGEMEN MUTU PENDIDIKAN ISLAM (MODEL PENGEMBANGAN TEORI DAN APLIKASI SISTEM PENJAMINAN MUTU)
Nama : Nahrowi
NPM : 1422010101
Prodi/Kelas : PAI/G
Identitas Buku
Judul : Managemen Mutu Pendidikan Islam(Model Pengembangan
Teori dan Aplikasi Sistem Penjaminan Mutu)
Penulis : Dr. Deden Makbulloh, M.Ag.
Penerbit : PT Rajagrafindo Persada
Bulan Terbit : September 2011
Tebal Buku : x + 333 hlm.
Sebagai sebuah proses yang berlangsung cepat dan dinamis, pendidikan islam (dalam hal ini Madrasah) termasuk yang paling banyak menghadapi proble-matika. Berbagai aspek yang terkait dengan pendidikan islam di madrasah, mulai dari visi, tujuan, dasar dan landasan pendidikan, tujuan kurikulum, tenaga kepen-didikan, methodologi pembelajaran, sarana prasarana, evaluasi dan pembiyaan, secara keseluruhan mengandung permasalahan yang hingga kini belum dapat dipe-cahkan secara tuntas. Demikian pula perhatian dan kesungguhan dari pemerintah dan masyarakat serta stakeholderes dalam ikut serta mengatasi permasalahan pen-didikan sebagaimana yang tersebut diatas, masih merupakan persoalan yang belum terpecahkan dan sangat membutuhkan managemen mutu.
Melalui buku ini penulis mencoba untuk memberikan gambaran tentang teori-teori managemen mutu dan model pengembangannya yang masih jarang digunakan dalam pengelolaan sekolah ataupun madrasah, sekaligus menawarkan alternatif pemecahannya dengan aplikasi sistem penjaminan mutu. Secara historis, perkembangan pendidikan islam (madrasah) sangat berkaitan erat dengan kegiatan dakwah islamiyah. Pendidikan Islam (madrasah) berperan sebagai mediator dalam memasyarakatkan ajaran islam kepada masyarakat. Dan tingkat pemahaman, peng-hayatan dan pengamalan masyarakat tergantung pada tingkat kualitas pendidikan islam(madrasah) yang diterimanya.
Madrasah memerlukan penanganan mutu. Setiap daerah dan setiap madrasah memiliki keunikan dan kebutuhan prioritas yang relatif berbeda. Kebutuhan dasar yang berkembang dalam proses pendidikan tidak dapat diikuti oleh pemerintah pusat. Penerapan kebijakan pendidikan yang sentralistik mengakibatkan madrasah sangat lemah diberbagai kebutuhan dasar pendidikan baik dari segi hardware, sofware maupun brainware. Hardware berkaitan dengan perangkat keras berupa berbagai macam fasilitas, sarana prasarana pendidikan di madrasah seperti bangunan, lahan percobaan, peralatan belajar, peralatan administrasi, laboratorium, dan gedung perpustakaan. Sofware beraitan dengan perangkat lunak berupa visi, misi, fungsi, dan tujuan pendidikan, termasuk di dalamnya kurikulum, silabus,dan program program lainnya seperti program audit, dan penjaminan mutu. Sedangkan brainware, berhubungan dengan degree, kualifiasi dan kompetensi sumber daya manusia yang kurang mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang dapat mening-katkan kualifikasi dan kompetensi mere
1. RESENSI BUKU
MANAGEMEN MUTU PENDIDIKAN ISLAM (MODEL PENGEMBANGAN
TEORI DAN APLIKASI SISTEM PENJAMINAN MUTU)
Nama : Nahrowi
NPM : 1422010101
Prodi/Kelas : PAI/G
Identitas Buku
Judul : Managemen Mutu Pendidikan Islam(Model Pengembangan
Teori dan Aplikasi Sistem Penjaminan Mutu)
Penulis : Dr. Deden Makbulloh, M.Ag.
Penerbit : PT Rajagrafindo Persada
Bulan Terbit : September 2011
Tebal Buku : x + 333 hlm.
Sebagai sebuah proses yang berlangsung cepat dan dinamis, pendidikan
islam (dalam hal ini Madrasah) termasuk yang paling banyak menghadapi proble-
matika. Berbagai aspek yang terkait dengan pendidikan islam di madrasah, mulai
dari visi, tujuan, dasar dan landasan pendidikan, tujuan kurikulum, tenaga kepen-
didikan, methodologi pembelajaran, sarana prasarana, evaluasi dan pembiyaan,
secara keseluruhan mengandung permasalahan yang hingga kini belum dapat dipe-
cahkan secara tuntas. Demikian pula perhatian dan kesungguhan dari pemerintah
dan masyarakat serta stakeholderes dalam ikut serta mengatasi permasalahan pen-
didikan sebagaimana yang tersebut diatas, masih merupakan persoalan yang
belum terpecahkan dan sangat membutuhkan managemen mutu.
Melalui buku ini penulis mencoba untuk memberikan gambaran tentang
teori-teori managemen mutu dan model pengembangannya yang masih jarang
digunakan dalam pengelolaan sekolah ataupun madrasah, sekaligus menawarkan
alternatif pemecahannya dengan aplikasi sistem penjaminan mutu. Secara historis,
perkembangan pendidikan islam (madrasah) sangat berkaitan erat dengan kegiatan
dakwah islamiyah. Pendidikan Islam (madrasah) berperan sebagai mediator dalam
memasyarakatkan ajaran islam kepada masyarakat. Dan tingkat pemahaman, peng-
hayatan dan pengamalan masyarakat tergantung padatingkat kualitas pendidikan
islam(madrasah) yang diterimanya.
Madrasah memerlukan penanganan mutu. Setiap daerah dan setiap madrasah
memiliki keunikan dan kebutuhan prioritas yang relatif berbeda. Kebutuhan dasar
yang berkembang dalam proses pendidikan tidak dapat diikuti oleh pemerintah
pusat. Penerapan kebijakan pendidikan yang sentralistik mengakibatkan madrasah
2. sangat lemah diberbagai kebutuhan dasar pendidikan baik dari segi hardware,
sofware maupun brainware. Hardware berkaitan dengan perangkat keras berupa
berbagai macam fasilitas, sarana prasarana pendidikan di madrasah seperti
bangunan, lahan percobaan, peralatan belajar, peralatan administrasi, laboratorium,
dan gedung perpustakaan. Sofware beraitan dengan perangkat lunak berupa visi,
misi, fungsi, dan tujuan pendidikan, termasuk di dalamnya kurikulum, silabus,dan
program program lainnya seperti program audit, dan penjaminan mutu. Sedangkan
brainware, berhubungan dengan degree, kualifiasi dan kompetensi sumber daya
manusia yang kurang mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang dapat mening-
katkan kualifikasi dan kompetensi mereka.
Masalah rendahnya mutu pendidikan Islam akhirnya menjadi akhir
penilaian secara umum. Standar mutu umumnya dinilai dari mutu tenaga pengajar
dan mutu lulusan yang dapat diserap oleh lapangan kerja atau diterima di tingkat
lanjutannya secara bersaing. Namun demikian, lulusan itu dihasilkan dari proses
pendidikan yang dikelola dengan baik. Hal ini berkatitan dengtan managemen
mutu yang diimplemntasikan berdasarab data-data managemen. Fenomena lainnya
yang muncul, tumbuhnya lembaga pendidikan islam tampaknya belum diikuti
dengan peningkatan managemen yang baik, sehingga secara kualitas masih
mengalami gejala kemerosotan. Kemerosotan kualiatas pendidikan Islam ini
terkesan hanya karena mereka berdiri tanpa perencanaan yang matang.
Masalah yang dihadapi oleh madrasah adalah sebagai berikut: 1) Rendahnya
kemampuan manajerial kepala madrasah, mencakup; kurang mampu mengem-
bangkan inovasi pendidikan, kurang menguasai prinsip-prinsip managemen pendi-
dikan berbasis madrasah, kurang mampu mendayagunakan sumber daya manusia,
lemahnya sistem administrasi dan keuangan, serta kurannya monitoring dan eva-
luasi capaian hasil pendidikan; 2) Rendahnya kualitas tenaga pengajar mencakup;
guru mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan (75% missmatch),
guru kurang menguasai materi, guru kurang menguasai metodologi pengajaran
yang efektif, guru kurang menguasai media dan alat pemberlajaran, guru kurang
mengakses buku-buku dan pengetahuan baru, guru kurang mampu menguasai
komputer sebagai alat pendukung tugas pokok dan fungsi guru, dan rendahnya
intensif; 3) Rendahnya dukungan masyarakat, mencakup: kurang partisipasi
masyarakat dalam program peningkatan mutu pendidikan madrasah, belum
fungsionalnya komite madrasah, lemahnya tingkat ekonomi masyarakat pengguna
madrasah.
Permasalahan yang timbul dalam sistem pendidikan Islam berupa madrasah,
yaitu: 1) Aspek komponen madrasa, meliputi: visi, misi, dan tujuan yang tidak
memiliki fokus, kualifikasi dan kompetensi guru yang belum standar, tenaga
kependidikan kurang memiliki skill dalam tugas dan pokokdan fungsinya, input
peserta didik yang heterogen dari kalangan ekonomi lemah, kurikulum yang
3. tumpang tindih dan mengulang-ulang, metode dan strategi pembelajaran yang
monoton sehinggga membosankan guru dan peserta didik, sarana dan prasarana
belajar yang tidak mencukupi kebutuhan, lingkungan belajar kurang kondusif,
evaluasi belajar yang masih kognitif oriented, lulusan yang tidak siap pakai; 2)
Aspek politik pendidikan, meliputi meliputi; kebijakan yang tidak adil, anggaran
pendidikan yang belum menjadi prioritas, daya saing bangsa yang masih lemah,
serta menjamurnya lembaga-lembaga pendidikan yang tidak memperhatikan
standar mutu; 3) Aspek managemen pendidikan, meliputi; perencanaan yang tidak
berbasis data dan standar mutu, pengorganisasian sumber daya yang tidak optimal,
pelaksanaan program tidak berdasarkan rencana strategis, dan pengawasan mutu
tidak berkelanjutan; 4) Aspek Ipteks, meliputi; pemanfaatan jaringan teknologi
informasi sangat sederhana, hasil-hasil penelitian kurang dipublikasikan dengan
baik.
Masalah pengembangan teori mamgemen mutu merupakan masalah yang
urgen dalam sistem pendidikan madrasah karena banyaknya kritik terhadap
madrasah berkaitan dengan masalah mutu yang rendah, seakan-akan tidak
berjalannya manajemen dengan baik. Faktor manajemen dalam mengelola sistem
pendidikan memiliki kontribusi besar yang akan mempengaruhi pada proses-proses
belajar mengajar yang akan menghasilkan lulusan, sebab pada akhirnya sistem
pendidikan adalah bertujuan untuk menghasilkan lulusan tertentu sesuai dengan
yang disyaratkan dalam standar pendidikan. Perubahan budaya, perilaku, dan
pembaharuan sistem dari yang standar menjadi nilai tambah menjadi prasyarat
tercapainya mutu tinggi. Perubahan, kondisi ini lebih dominan ditentukan oleh
faktor manajemen, Sebab, dalam manajemen menyatu di dalamnya kemampuan
mendorong keterlibatan semua anggota yang terkait dalam melaksanakan quality
improvement tersebut.
Konsep mutu dipandang sebagai konsep yang relatif, tidak mutlak. Bermutu
menurut satu perspektif belum tentu bermutu menurut perspektif lain. Pandangan
ini benar, tetapi perlu ada yang ditegaskan bahwa ada mutu yang pastidengan
ukuran yang pasti, itulah perlunya standar baku. Suatu produkatau jasa tersebut
telah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan sebelumnya. Dalam bidang
pendidikan, mutu lulusan baru dapat dinilai mutunya apabila mereka telah
memiliki kemampuan sesuai dengan perencanaan dalam kurikulum yang
ditetapkan. Salah satu pendapat mengatakan bahwa pihak eksternal memiliki
otoritatif dalam penjaminan mutu, sedangkan pendapat lain mengatakan
sebaliknya bahwa pihak internal yang memiliki kebutuhan terhadap mutu
pendidikan. Pemahaman ini mendorong pada pentingnya teori manajemen mutu
pendidikan yang subsantif mencapai standar mutu dan memberikan kepuasan
stakeholders secara nyata. Konsep mutu dalam bidang pendidikan di sini adalah
4. kesesuaian sistem pendidikan dengan standar yang ditetapkan serta memenuhi
harapan dan kepuasan stakeholders layanan pendidikan.
Masalah pengembangan teori manajemen mutu merupakan masalah yang
urgen dalam sistem pendidikan madrasah karena banyaknya kritik terhadap
madrasah berkaitan dengan masalah mutu yang rendah, seakan-akan tidak berja-
lannya manajemen yang baik. Faktor manajemen dalam mengelola sistem yang
akan mempengaruhi pada proses-prosesbelajar mengajar yang akan mengha-silkan
lulusan, sebab pada akhirnya sistem pendidikan adalah bertujuan untuk menghasil-
kan lulusan tertentu. Perubahan budaya, perilaku, dan pembaharuan sistem dari
yang standar menjadi nilai tambah menjadi prasyarat tercapainya mutu tinggi.
Perubahan, kondisi ini lebih dominan ditentukan oleh faktor manajemen. Sebab,
dalam manajemen menyatu di dalamnya kemampuan mendorong keterlibatan
semua anggota yang terkait dalam melaksanakan quality improvement tersebut.
Dan dalam bukunya, beliau pun mencoba memaparkan solusi untuk
memajukan pendidikan Islam madrasah sebagai lembaga pendidikan yang unggul
setelah melihat pendidikan islam madrasah yang masih tertinggal dan menghadapi
berbagai macam problema. Sebagai mana yang diuraikan, pendidikan agama
memiliki andil yang sangat besar dalam pembentukan karakter bangsa, untuk itu
pendidikan agama perlu memiliki kualitas yang tinggi agar dapat mencapai tujuan
tersebut. Dan untuk itu pulalah perlu adanya manajemen mutu pendidikan islam
yang modern dan berkualitas.
Dalam menjelaskan dan memaparkan bahasan manajemen mutu pendidikan
madrasah ini, penulis mencoba mengulas berbagai teori manajemen mutu pendi-
dikan islam madrasah dengan bahasa yang mudah dipahami dan tersusun secara
sistematis. Pembahasan pun mencakup berbagai manajemen mutu pendidikan
islam madrasah di Indonesia dari pra kemerdekaan hingga masa kini di era globa-
lisasi. Sehingga buku ini masih relevan dan cocokuntuk dijadikan rujukan bagi
mahasiswa, dosen padafakultas Tarbiyah UIN, IAIN dan STAIN; Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan; para pengelola pendidikan; dan peneliti bidang
manajemen mutu pendidikan. Selain itu, setiap pembahasan, penulis juga
memberikan rujukan, sehingga pembaca akan lebih mudah memahami dan
menghayati dari setiap pembahasan yang disampaikan, betapa luasnya pandangan
dan pengatahuan penulis.