SlideShare a Scribd company logo
1 of 121
KUALITAS LAYANAN 
PENDIDIKAN 
MULYONO
MUTU PELAYANAN 
• Keberhasilan suatu jasa pelayanan dalam mencapai tujuannya sangat 
tergantung pada konsumennya. 
• Sekolah memberikan layanan yang bermutu kepada para pelanggannya 
akan sukses dalam mencapai tujuannya. 
• Mutu pelayanan telah menjadi perhatian utama dalam memenangkan 
persaingan. 
• Mutu pelayanan dapat dijadikan sebagai salah satu strategi lembaga 
untuk menciptakan kepuasan konsumen.
PENDIDIKAN BEMUTU 
• Tergantung pada tujuan dan yang akan dilakukan dalam pendidikan. 
• Pendidikan bermutu harus mengakui bahwa pendidikan apapun 
termasuk dalam suatu sistem. 
• Mutu dalam beberapa bagian dari sistem mungkin baik, tetapi mutu 
kurang baik yang ada di bagian lain dari sistem, menyebabkan 
berkurangnya mutu pendidikan secara keseluruhan dari pendidikan.
DEFINISI MUTU LAYANAN 
• Berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan 
penyampainya untuk mengimbangi harapan pelanggan. 
• Kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat 
keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan (Tjiptono dan Diana, 2003). 
• Mutu pelayanan diketahui dengan cara membandingkan harapan / kepentingan 
pelanggan atas layanan yang ideal dengan layanan yang benar-benar mereka terima.
PENGERTIAN MUTU 
• Mutu merupakan kekuatan penting yang dapat membuahkan 
keberhasilan baik di dalam organisasi dan pertumbuhan lembaga, hal 
ini juga bisa diterapkan di dalam penyelenggaraan pelayanan mutu 
pendidikan.
MUTU DIKAITKAN DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN 
• Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 
• Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional 
Pendidikan. 
• Standar Nasional Pendidikan yang menyatakan bahwa penjaminan mutu adalah 
wajib baik internal maupun eksternal.
KUALITAS JASA PELAYANAN 
• Diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan maka mutu pelayanan 
yang dipersepsikan baik dan memuaskan. 
• Pelayanan jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan maka mutu 
pelayanan dipersepsikan sebagai mutu yang ideal. 
• Pelayanan yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka mutu 
pelayanan dipersepsikan buruk. 
• Baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam 
memenuhi harapan atau kepentingan pelanggannya secara konsisten.
KARAKTERISTIK JASA LEMBAGA PENDIDIKAN 
1. Lembaga pendidikan termasuk ke dalam kelompok jasa murni (pure service), di mana 
pemberian jasa 
yang dilakukan didukung alat kerja atau sarana pendukung semata, seperti ruangan 
kelas, kursi, meja, 
dan buku-buku; 
2. Jasa yang diberikan membutuhkan kehadiran pengguna jasa (siswa), jadi di sini 
pelanggan yang 
mendatangi lembaga pendidikan tersebut untuk mendapatkan jasa yang diinginkan. 
3. Penerimaan jasa adalah orang, jadi merupakan pemberian jasa yang berbasis orang.
4. Hubungan dengan pengguna jasa (pelanggan /siswa) adalah high contact system yaitu hubungan 
pemberi jasa dengan pelanggan tinggi. 
5. Pelanggan dan penyedia jasa terus berinteraksi selama proses pemberian jasa berlangsung. 
6. Untuk menerima jasa, pelanggan harus menjadi bagian dari sistem jasa tersebut; 
7. Hubungan dengan pelanggan adalah berdasarkan member relationship, di mana pelanggan telah 
menjadi 
anggota lembaga pendidikan tersebut, 
8. Sistem pemberian jasanya secara terus menerus dan teratur sesuai kurikulum yang telah 
ditetapkan.
PELAYANAN PEMBELAJARAN 
• Kaitannya dengan pembelajaran maka yang harus diperhatikan oleh manajer 
adalah mengecek pelayanan sarana dan prasarana pembelajaran. 
• Menata unsur internal yang terlibat dalam proses belajar mengajar.
SUPERVISI PENDIDIKAN 
• Salah satu layanan yang diberikan manajer 
pendidikan kepada guru. 
• Pelaksanaan supervise ini dalam rangka peningkatan 
mutu pendidikan.
LAYANAN KEPADA SISWA DALAM PENINGKATAN 
PEMBELAJARAN 
• Pemberian penghargaan kepada siswa berprestasi, 
• Penyertaan siswa dalam berbagai ajang lomba, dan 
lain-lain.
PELAYANAN KEAMANAN 
• Pelayanan keamanan kepada kepada peserta didik dan para pegawai 
yang ada disekolah adalah perlu diberikan oleh sekolah. 
• Agar mereka dapat belajar dan melaksanakan tugas dengan tenang dan 
nyaman.
PELAYANAN KESEHATAN 
• Salah satu tanggungjawab sekolah selain melaksanakan proses 
pembelajaran adalah menjaga dan meningkatkan kesehatan jasmani 
dan ruhani peserta didik. 
• Program disekolah perlu dikembangkan pada layanan kesehatan 
sekolah, misal melalui UKS atau dengan berusaha meningkatkan 
pelayanan melalui kerjasama dengan unit-unit dinas kesehatan 
setempat.
PELAYANAN PERSONALIA 
• Personalia adalah semua anggota yang bekerja untuk kepentingan 
organisasi yaitu untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. 
• Dalam kontek lembaga pendidikan maka personalia adalah semua 
pegawai yang bekerja untuk lembaga tersebut. 
• Manajer pendidikan harus memberikan layanan yang tepat untuk 
bidang personalia ini.
MENEMPATKAN SESUAI KOMPETENSI 
• Memberikan layanan peningkatan mutu personalia baik untuk urusan 
keprofesionalan kerja maupun peningkatan iman dan takwa. 
• Peningkatan keprofesioanalan kerja dengan memberikan traning, 
seminar, pelatihan dan lain-lain. 
• Peningkatan iman dan takwa dapat diupayakan dengan agenda 
halaqah mingguan, majelis ta’lim, majelis dzikir dan lain-lain.
PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING 
• Bimbingan konseling adalah salah satu layanan yang dibutuhkna oleh siswa, santri, mahasiswa, guru, 
dan juga dosen. 
• Layanan konseling bisa langsung dengan manajer lembaga atau dengan orang yang ditunjuk oleh 
manajer. 
• Bentuk layanan yang posistif dari bimbingan konseling adalah selalu siap menerima keluhan, 
permasalahan, dan dibantu mencari penyelesaiannya.
• Apabila manajer lembaga menunjuk seseorang untuk menjadi 
konsultan maka harus jeli dalam memilih orangnya. 
• Missal, lulusan psikologi, bimbingan konseling, wawasan luas, dan 
lain-lain.
PELAYANAN KEUANGAN 
• Keuangan dalam lembaga pendidikan memiliki peran yang sangat 
penting. 
• Bahkan bisa dikatakan bila tidak ada uang maka tamatlah lembaga 
itu. 
• Hampir semua kegiatan pendidikan membutuhkan dana. 
• Sehingga manajer lembaga pendidikan harus mampu mengatur 
pemasukan dan pengeluaran sekolah sehingga kwalitas sekolah 
dengan dana yang diminta dari wali murid seimbang. 
• Layanan keuangan ini juga menyangkut masalah pengelolaan 
keuangan. Manajer harus transparan terkait pengalokasian dana 
dan memiliki multichanel dalam mengali dana.
PELAYANAN KESEJAHTERAAN 
• Kegiatan layanan yang penting untuk diperhatikan oleh menejer lembaga pendidikan Islam berikutnya 
adalah berkaitan dengan kesejahteraan karyawan yaitu kesejahteraan materi dan non materi. 
Kesejahteraan materi berkaitan dengan honorium. 
• Aktivitas ta’lim (pengajaran) dalam pandangan syariat merupakan manfaat atau jasa yang mubah untuk 
diambil kompensasi atasnya.
PARA GURU DAN KARYAWAN SEKOLAH BERHAK ATAS GAJI 
• Berkaitan dengan gaji ini Nabi Muhammad saw dalam sebuah riwayat 
bersabda: “ Berikanlah kepada pekerja upahnya sebelum kering 
keringatnya” Sabda Nabi saw ini menginspirasi manajer untuk 
memberikan gaji segera setelah pekerjaan selesai, atau sebelum 
pekerjaan dilaksanakan, atau sesuai kesepakatan dengan pegawai. 
• Kesejahteraan karyawan selain bersifat materi ada juga yang non materi. 
Missal berupa kepuasan kerja, amanah dalam menjalankan tugas dan lain-lain.
MANAJER PENDIDIKAN HENDAKNYA MELAKUKAN 
a. Memberikan apa yang menjadi hak guru dan staf 
b. Memberikan penghargaan berupa material maupun non material atas prestasi 
yang diraih karyawan maupun siswa. 
c. Membina hubungan antar anggota keluarga personalia lembaga pendidikan. 
d. Memberikan fasilitas yang memadai untuk mengaktualisasikan kemampuan 
staf.
PELAYANAN ADMINISTRASI 
• Perlu kita ketahui bahwa standar mutu layanan minimum 
kinerja kepala sekolah atau berkaitan dengan 
pelaksanaan tugas kepemimpinan dan juga administrasi. 
• Adapun tugas administrasi meliputi akademik, 
personalia, sarana dan prasarana, keuangan, layanan 
kesiswaan, pengembangan kelembagaan, dan lain-lain.
ADMINISTRASI PENDIDIKAN MENJADI BAGIAN MANAJEMEN 
YANG SANGAT URGEN 
• Seluruh kegiatan pendidikan memerlukan aktifitas administrasi. 
• Seorang manajer pendidikan hendanya membuat system 
administrasi yang memudahkan pengguna internal dan 
eksternal.
PELAYANAN INFORMASI 
a. Mengelola system informasi manajemen yang memadai untuk mendukung administrasi 
pendidikan yang efektif, efisien, dan akuntabel. 
b. Menyediakan fasilitas informasi yang efektif efisien, dan mudah di akses. Informasi 
melalui web, 
selebaran, radio, menyediakan alamat email, dan lain-lain. 
c. Menugaskan seorang guru atau tenaga kependidikan untuk melayani permintaan 
informasi 
maupun pemberian informasi atau pengaduan masyarakat berkaitan dengan 
pengelolaan 
sekolah baik secara lisan maupun tertulis dan semuanya di rekam dan 
didokumentasikan. 
d. Melapor data informasi sekolah yang telah terdokumentasi kepada dinas pendidikan.
FUNGSI MANAJEMEN LAYANAN PENDIDIKAN 
• Proses penerapan ilmu untuk menyusun rencana, mengimplemen-tasikan 
rencana, mengkoordinasikan dan menyelesaikan aktivitas 
pelayanan demi tercapainya tujuan pelayanan pendidikan Islam.
4 URGENSI MANAJEMEN LAYANAN 
1. Berlakunya UU no 20 TahPunE 2N00D3I tDenItKanAg NSistem Pendidikan Nasional. 
2. Berlakunya UU no 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 
3. Berlakunya PP no 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional 
Pendidikan. 
4. Arus globalisasi menuntut pada persaingan yang ketat termasuk 
adanya sekolah bertaraf 
internasional.
KONSEP MANAJEMEN LAYANAN PENDIDIKAN 
• Paradigma yang hendaknya diterapkan oleh 
seorang manajer atas lembaga pendidikan yang 
dia pimpin adalah paradigma khadim al ummah 
(pelayan umat).
PRINSIP-PRINSIP LAYANAN LEMBAGA PENDIDIKAN 
• Kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, akurasi, 
keamanan, tanggungjawab, kelengkapan sarana dan 
prasarana, kemudahan akses, kedisiplinan, kesopanan, 
dan keramahan, dan kenyamanan.
JENIS PELANGGAN SEKOLAH DIKATAKAN BERHASIL 
• Siswa puas dengan layanan sekolah. 
• Orang tua puas dengan layanan terhadap anaknya maupun layanan 
pada orangtua. 
• Pihak pemakai atau penerima lulusan puas karena menerima lulusan 
dengan kwalitas yang sesuai dengan harapan. 
• Guru dan karyawan puas dengan pelayanan sekolah. Missal dalam 
pemberian gaji, hubungan antar guru atau karyawan dan lain-lain.
PROGRAM MANAJEMEN LAYANAN 
PENDIDIKAN 
• Menerapkan aturan-aturan yang berpedoman pada Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem 
Pendidikan Nasional; 
• Peningkatan kapasitas institusi yang bertanggungjawab dalam pembangunan pendidikan; 
• Pengembangan manajemen pendidikan secara terpadu dan holistic, Pengembangan sistem 
pembiayaan yang adil, efisien, efektif, transparan dan akuntabel; 
• Peningkatan efektivitas peran dan fungsi Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah; 
• Pengembangan sistem pengelolaan pembangunan pendidikan; 
• Sistem kendali mutu dan jaminan kualitas; 
• Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi pendidikan.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN 
• Layanan pembelajaran, layanan bimbingan konseling, layanan 
personalia, layanan kesejahteraan, layanan administrasi, layanan 
informasi, layanan keuangan.
• Pelayanan yang didasarkan pada hubungan dengan kepuasan pelanggan 
merupakan kunci mempertahankan pelanggan dan mencakup pemberian 
keuntungan finansial serta sosial di samping ikatan struktural dengan 
pelanggan. 
• Suatu jasa pelayanan harus memutuskan seberapa banyak pelayanan 
berdasarkan hubungan harus dilakukan pada masing-masing segmen 
pasar dan pelanggan, dari tingkat biasa, relatif, bertanggung jawab, 
proaktif sampai kemitraan penuh.
MASALAH MUTU AKAN MUNCUL 
• Apabila unsur masukan, proses, lingkungan serta 
keluaran menyimpang dari standar yang telah 
ditetapkan.
MODEL MUTU PELAYANAN 
• Suatu cara perusahaan jasa untuk tetap dapat unggul bersaing adalah memberikan 
jasa dengan kualitas yang lebih tinggi dari pesaingnya secara konsisten. 
• Harapan pelanggan dibentuk oleh pengalaman masa lalunya, pembicaraan dari mulut 
ke mulut serta promosi yang dilakukan oleh perusahaan jasa, kemudian 
dibandingkannya. 
• Pelayanan terhadap suatu model tergantung pada tujuan analisis dan jenis 
permasalahan. 
• Banyak model yang dapat dipergunakan untuk menganalisis mutu pelayanan membuat 
mutu pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai mutu pelayanan yang tinggi .
• Model ini menunjukkan bagaimana berbagai gap dalam proses penyelenggaraan 
layanan bisa mempengaruhi perkiraan konsumen terhadap mutu pelayanan. 
• Model ini juga berguna bagi manajer dan staf dalam melihat persepsi mereka 
sendiri sebagai penyedia jasa terhadap kualitas dan menyadari seberapa jauh 
mereka benar-benar mengerti persepsi konsumen. 
• Menganalisis kualitas dan kepuasan pelayanan, pelanggan akan membandingkan 
pelayanan yang mereka terima dengan mereka harapkan. 
•
PENGUKURAN MUTU PELAYANAN 
• Secara hakiki manusia pada dasarnya tidak akan merasa puas. 
• Konteks pengukuran kepuasan konsumen, tidak dapat digunakan 
ukuran absolut namun sebagai parameter pengukuran ini dapat 
digunakan beberapa pandangan yang sebagaimana disimpulkan dari 
literatur dan interview yang sudah divalidasi baik secara personal 
maupun kelompok.
TIGA KOMPONEN PENTING ATAS KEPUASAN KONSUMEN 
(1) Ringkasan respons afektif yang intensitasnya bervariasi; 
(2) Fokus kepuasan di sekitar pilihan produk, pembelian, dan konsumsi; 
(3) Penentuan waktu yang beragam tergantung situasi, namun 
umumnya terbatas pada 
durasi.
DEFINISI MUTU 
• Mutu merupakan satu satunya kekuatan terpenting yang dapat 
membuahkan keberhasilan baik di dalam organisasi dan 
pertumbuhan perusahaan baik di skala besar maupun di skala kecil, 
hal ini juga bisa diterapkan di dalam penyelenggaraan pelayanan 
mutu pendidikan.
DEFINSI KEPUASAN PELANGGAN 
• Merupakan suatu tingkat perasaan pelanggan setelah pelanggan 
membandingkan kinerja / hasil yang dirasakannya sesuai dengan 
harapan yang diinginkannya. 
• Tingkat kepuasan pelanggan itu berbeda satu dengan lainnya. 
• Tingkat kepuasan pelanggan merupakan fungsi dari perbedaan 
antara kinerja yang dirasakan dan harapan yang diinginkannya.
PENGERTIAN KEPUASAN PELANGGAN 
• Kinerja yang dilakukannya di bawah harapan yang diinginkannya maka secara otomatis pelanggan 
merasa kecewa, dan bila kinerja dilakukan sesuai dengan harapan yang diinginkannya, maka 
pelanggan merasa puas, dan jika kinerja dilakukan melebihi harapan yang diinginkannya maka jelaslah 
pelanggan merasa sangat puas sekali. 
• Mencakup adanya perbedaan antara tingkat kepentingan dan kinerja yang ada dengan hasil yang akan 
diharapkan dan dirasakannya. 
• Kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang diharapkan. 
• Jika di sini kinerja tidak mencukupi harapan, maka pelanggan akan merasa tidak puas.
FUNGSI KEPUASAN PELANGGAN 
• Hasil penilaian pelanggan terhadap apa yang 
diharapkannya dengan membeli dan mengkonsumsi 
suatu produk.
DUA UKURAN MENGENAI KEPUASAN PELANGGAN 
(1) Harapan pelanggan yang berfungsi sebagai pembanding atas 
suatu ukuran; 
(2) Kepuasan pelanggan yang dikaitkan dengan kinerja produk.
KEPUASAN PELANGGAN PADA BIDANG PENDIDIKAN 
• Kepuasan pelanggan merupakan perasaan senang atau kecewa 
seseorang sebagai hasil perbandingan antara prestasi atau produk 
yang dirasakan dan yang diharapkannya. 
• Penilaian terhadap aspek setiap komponen belajar-mengajar 
khususnya kinerja guru dalam mengelola proses belajar-mengajar 
memerlukan sumber informasi data dari berbagai pihak terutama 
sumber data yang terlibat dalam proses belajar-mengajar.
TIGA KELOMPOK PENILAIAN HASIL PROSES BELAJAR-MENGAJAR DALAM PENDIDIKAN 
(1) Tenaga pendidik; 
(2) Siswa itu sendiri; 
(3) Para orang tua dan masyarakat.
GURU PERLU TAHU INFORMASI DARI SISWA 
• Terutama yang berkenaan dengan keadaan dan karakteristik siswa itu 
sendiri. 
• Pandangan siswa mengenai kemampuan guru mengajar, 
• Pandangan siswa mengenai cara belajar di sekolah, 
• Pandangan siswa mengenai hasil belajar-mengajar serta pelayanan yang 
diterima oleh siswa, merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan 
yang merupakan faktor yang menentukan penilaian dan pengukuran 
kepuasan pelanggan di bidang pendidikan.
10 ASPEK KUALITAS LAYANAN SECARA UMUM 
(1) Tangible, penampilan fisik peralatan. personalia dan materi komunikasi; 
(2) Reliability, kemampuan untuk melaksanakan layanan yang dijanjikan secara 
bertanggung jawab dan akurat; 
(3) Responsivenes, keinginan untuk membantu pengguna dan menyediakan layanan 
yang cepat; 
(4) Competency, penguasaan kemampuan dan pengetahuan yang diperlukan untuk 
melaksanakan pelayanan; 
(5) Courtesy, sopan santun, respek dan bersahabat dari personalia penghubung;
6) Credibility, dapat dipercaya dan pemurah dari penyedia layanan; 
7) Security, bebas dari bahaya risiko dan keraguan; 
8) Acces, kemudahan dihubungi dan dedikasi; 
9) Communication, menjaga pengguna selalu diinformasikan dalam 
bahasa yang mudah dimengerti, dan selalu mau mendengarkan 
keluhan pengguna; dan 
10) Understanding the costumer, selalu berusaha untuk mengerti 
pengguna dan kebutuhannya.
LIMA KESENJANGAN KUALITAS LAYANAN 
(1) Antara layanan yang diharapkan dan persepsi manajemen pada ekspektasi 
pengguna; 
(2) Antara kualitas layanan dan persepsi pengguna; 
(3) Antara hasil penyerahan layanan dan spesifikasi kualitas layanan; 
(4) Antara hasil penyerahan layanan dan nilai komunikasi eksternal 
pengguna; 
(5) Antara layanan yang dirasakan dan yang diharapkan.
LIMA DIMENSI KUALITAS PELAYANAN 
(1) Dimensi berwujud (tangibles), untuk mengukur penampilan fasilitas fisik, peralatan, karyawan dan 
sarana komunikasi; 
(2) Dimensi keandalan (reliability), untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memberikan jasa yang 
tepat dan dapat diandalkan; 
(3) Dimensi daya tanggap (responsivenessss), menunjukan kesediaan untuk membantu dan memberikan 
pelayanan kepada pelanggan dengan cepat; 
(4) Dimensi jaminan (assurance), untuk mengukur kemampuan dan keramahan karyawan serta sifat dapat 
dipercaya; 
(5) Dimensi empati (emphaty), untuk mengukur pemahaman karyawan terhadap kebutuhan pelanggan 
serta 
perhatian yang diberikan oleh karyawan (Shahin, 2009).
PENILAIAN KEPUASAN PELANGGAN 
• Mencakup perbedaan antara tingkat kepentingan dan kinerja atau hasil yang 
dirasakan. 
• Penilaian kepuasan atau ketidakpuasan terhadap satu lembaga tertentu karena 
keduanya berkaitan erat dengan konsep kepuasan pelanggan, 
• Kinerja tidak mencukupi harapan, maka pelanggan tersebut dianggap tidak 
puas.
MENCIPTAKAN KEPUASAN PELANGGAN 
• Lembaga harus menciptakan dan mengelola suatu sistem untuk 
memperoleh pelanggan yang lebih banyak dan kemampuan untuk 
mempertahankan pelanggannya.
METODE PENILAIAN KEPUASAN PELANGGAN 
• Penilaian terhadap aspek atau dimensi setiap komponen 
belajar-mengajar yang telah dijabarkan di atas, khususnya 
kinerja guru dalam mengelola proses belajar-mengajar 
memerlukan sumber data dari berbagai pihak terutama 
yang terlibat dalam kegiatan belajar-mengajar.
TIGA KELOMPOK SUMBER DATA 
(1) Tenaga kependidikan; 
(2) Siswa itu sendiri; 
(3) Para orangtua siswa.
MENILAI KEMAMPUAN MENGAJAR DIGUNAKAN 
BERBAGAI SUMBER PENILAIAN 
• Siswa, kolega/teman sejawat, diri sendiri, alumni, dan catatan administrasi. 
• Informasi dari siswa, terutama berkenaan dengan keadaan dan karakteristik siswa itu sendiri, 
pandangan siswa mengenai kemampuan guru mengajar, pandangan siswa mengenai cara belajar di 
klas, pandangan siswa mengenai penilaian hasil belajar, kesulitan yang dihadapi siswa dalam belajar, 
sikap guru pada waktu mengajar, pelayanan yang diterima siswa dari guru dan dari kampus pada 
umumnya dan hasil belajar yang dicapainya. 
• Metode penilaian rating scale untuk mahasiswa dapat digunakan sebagai alat untuk menggali data 
tentang kemampuan mengajar guru.
PENILAIAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN 
• Menjadi hal yang sangat esensial bagi setiap organisasi, karena 
langkah tersebut dapat memberikan umpan balik dan masukan bagi 
keperluan pengembangan dan implementasi strategi dalam 
peningkatan kepuasan pelanggan.
METODE DAN TEKNIK KEPUASAN PELANGGAN 
• Kuesioner yang diisi oleh pelanggan, 
• Observasi langsung atau partisipasi, melalui telepon atau pos, focus 
group, wawancara semiterstruktur/ terstruktur, dan wawancara 
open-ended. 
• Neal dan Lamb berpendapat penelitian mengenai kepuasan 
pelanggan dilakukan dengan penelitian survei, baik melalui pos, 
telepon, ataupun wawancara langsung (Tjiptono dan Diana, 2003).
PENGGUNAAN METODE SURVEI UNTUK PENILAIAN 
KEPUASAN PELANGGAN 
• Pemberi pelayanan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik 
secara langsung dari pelanggan dan juga memberikan tanda positif 
bahwa lembaga pendidikan perusahaan menaruh perhatian terhadap 
para pelanggannya.
METODE SURVEI 
a. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung melalui pertanyaan kepada pelanggan dengan ungkapan 
sangat tidak puas, puas, cukup puas, puas, dan sangat puas; 
b. Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu atribut tertentu 
dan seberapa besar yang mereka rasakan; 
c. Responden diminta menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi yang berkaitan dengan penawaran 
dari lembaga dan diminta untuk menuliskan perbaikan-perbaikan yang mereka sarankan; 
d. Responden diminta meranking elemen atau atribut penawaran berdasarkan derajat kepentingan setiap 
elemen dan seberapa baik kinerja lembaga pada masing-masing elemen.
PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN 
• Mengukur kepuasan pelanggan sangat bermanfaat bagi lembaga 
dalam rangka mengevaluasi posisi lembaga saat ini 
dibandingkan dengan pesaing dan pengguna akhir, serta 
menemukan bagian yang membutuhkan peningkatan.
CARA LEMBAGA DALAM MELAKUKAN PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN 
a. Complaint and Suggestion System (sistem keluhan dan saran), informasi dari saran dan 
keluhan ini akan dijadikan data dalam melakukan antisipasi dan pengembangan lembaga 
pendidikan ; 
b. Costumer Satisfaction Surveys (survei kepuasan pelanggan) tingkat keluhan konsumen 
dijadikan data dalam mengukur tentang kepuasan, hal itu bisa melalui survei, pos, 
telepon frend, atau angket; 
c. Ghost Shopping (pembeli bayangan), dengan mengirimkan orang untuk melakukan 
pembelian di perusahaan orang lain maupun di perusahaan sendiri untuk melihat secara 
jelas keunggulan dan kelemahan pelayanannya;
d. Lost Customer Analysis (analisis pelanggan yang beralih), 
yaitu 
kontak yang dilakukan kepada pelanggan yang telah 
beralih pada 
lembaga pendidikan lain untuk dijadikan perbaikan kinerja 
dalam 
meningkatkan kepuasan.
Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan 
kepuasan. 
• Timbulnya suatu kepuasan akan menimbulkan motivasi yang baik bagi 
siswa yang dapat meningkatkan minat keingintahuan terhadap 
pelajaran lain. 
• Dampak yang positif untuk mencapai prestasi belajar siswa dengan 
baik.
KETEPATAN WAKTU (BE ON TIME) 
• Keluhan klasik dari siswa bila guru tidak hadir tepat waktu sudah merupakan hal 
yang biasa yang dapat diatasi dengan berbagai alasan yang disampaikan oleh guru. 
• Tetapi hal ini sebenarnya merupakan masalah yang harus cepat diselesaikan bila 
suatu institusi pendidikan ingin meningkatkan kualitas pelayanannya. 
• Pelaksanaan proses belajar-mengajar, waktu merupakan bagian yang penting untuk 
menentukan keberhasilan suatu pendidikan.
• Perlu diperhitungkan baik secara efektif dan efisiensi sehingga tujuan mata ajaran, tujuan 
instruksional, dan tujuan institusional dapat tercapai. 
• Bila mulai perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses belajar-mengajar tidak memperhatikan 
waktu, maka akan terjadi gangguan bukan saja pada proses belajar-mengajar di kelas, melainkan 
dapat mempengaruhi seluruh sistem pendidikan yang ada dalam organisasi tersebut. 
• Apabila guru masuk terlambat 20 menit, maka pasti mengakhiri pelajaran pun menjadi pengambilan 
waktu guru lain yang akan mengajar dan seterusnya sampai sistem lain pun terpengaruh. 
• Guru yang dapat menghargai waktu dengan hadir dan mengakhiri kuliah tepat waktu pada proses 
belajar-mengajar, maka diharapkan sistem pelayanan pendidikan akan lebih baik dan siswa akan 
merasa puas.
KETERAMPILAN PENGUASAAN DAN MENJELASKAN 
MATERI 
• Aspek guru dalam pengajaran, penguasaan, dan menjelaskan materi berarti 
mengorganisasikan isi pelajaran dalam urutan yang terencana sehingga dengan mudah dapat 
dipahami oleh peserta didik. 
• Penguasaan dan penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan 
urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan penguasaan dan menjelaskan. 
• Penguasaan dan menjelaskan adalah kemampuan guru dalam menyiapkan dan menyajikan 
informal lisan yang diorganisasikan secara sistematik, yang bertujuan untuk menunjukkan 
hubungan, misalnya antara sebab dan akibat, antara yang diketahui dengan yang belum 
diketahui, atau antara hukum (dalil, definisi) yang berlaku umum dengan bukti atau contoh 
sehari-hari.
KOMPONEN-KOMPONEN KETERAMPILAN PENGUASAAN DAN MENJELASKAN MATERI TERBAGI 
TIGA UNSUR 
( 1. MENGANALISIS DAN MERENCANAKAN) 
• Berhubungan dengan isi pesan (materi) dan 
yang berhubungan dengan penerimaan pesan 
(Siswa);
MENYAJIKAN SUATU PENJELASAN 
• Kejelasan yaitu dengan kata-kata, kalimat, ungkapan dan volume suara yang baik 
dan jelas, menghindari kata-kata yang tak perlu memperhatikan bahasa yang 
baik tata kalimatnya, mendefinisikan istilah baru (bahasa asing) dan 
menggunakan waktu diam sejenak untuk melihat apakah mahasiswa mengerti 
apa yang disampaikan. 
• Penggunaan ilustrasi dan contoh yaitu dengan memberikan contoh dan ilustrasi 
yang jelas, nyata dengan benda-benda yang dapat ditemui siswa dalam 
kehidupan sehari-hari, bila menjelaskan konsep baru atau konsep yang 
abstrak/lisan. 
• Pemberian tekanan, yaitu memusatkan perhatian siswa pada masalah pokok dan 
cara memecahkannya serta mengurangi informasi yang tidak begitu penting 
dengan tujuan memudahkan belajar, pusatkan perhatian kepada hal-hal yang 
disampaikan;
BALIKAN 
• Menyajikan materi, guru hendaknya memberikan kesempatan kepada 
mahasiswa untuk menunjukkan pemahamannya dengan memberikan 
kesempatan siswa atau guru bertanya tentang materi yang susah 
dijelaskan, sehingga dapat mengetahui minat dan sikap siswa 
terhadap materi yang disampaikan.
PRINSIP-PRINSIP CARA MENGAJAR YANG HARUS DILAKSANAKAN 
SEEFEKTIF MUNGKIN OLEH PENDIDIK 
(1) Perhatian, guru membangkitkan perhatian siswa kepada pelajaran yang diberikan; 
(2) Aktivitas, guru menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir maupun bertindak; 
(3) Apersepsi, guru menghubungkan pelajaran yang diberikan dengan pengetahuan yang telah 
dimiliki siswa atau 
pengalamannya; 
(4) Peragaan, dengan pemilihan media yang tepat dapat membantu menjelaskan pelajaran yang 
diberikan dan juga 
membantu siswa untuk membentuk pengertian yang benar; 
(5) Repetisi, pelajaran yang selalu diulang akan memberikan tanggapan yang jelas dan tidak mudah 
dilupakan;
KORELASI 
• Untuk memperluas pengetahuan peserta 
didik, guru perlu memperhatikan dan 
memikirkan hubungan di antara setiap 
bahan pelajaran;
KONSENTRASI 
• Usaha konsentrasi pelajaran menyebabkan siswa memperoleh 
pengalaman langsung, mengamati sendiri, untuk menyusun dan 
menyimpulkan pengetahuan;
SOSIALISASI 
• Bekerja di dalam kelompok dapat juga meningkatkan cara 
berpikir mereka sehingga dapat memecahkan masalah dengan 
lebih baik dan lancar;
INDIVIDUALISASI 
• Siswa merupakan makhluk individu yang unik, mempunyai 
perbedaan khas, seperti perbedaan intelegensi, bakat, hobi 
tingkah laku, watak maupun sikapnya, latar belakang 
kebudayaan, sosial ekonomi, dan keadaan orangtuanya; dan
EVALUASI 
• Menggambarkan kemajuan siswa, prestasi, kata-katanya, 
dan juga dapat menjadi bahan umpan balik 
untuk perbaikan bagi guru dan siswa.
PENGGUNAAN METODE DAN MEDIA PENGAJARAN 
• Media pengajaran/alat bantu adalah setiap benda 
yang digunakan untuk memperlancar proses belajar-mengajar.
KLASIFIKASI MEDIA PENGAJARAN ATAU ALAT BANTU 
(ALAT PERAGA) 
• Alat bantu untuk memperjelas penyampaian materi 
seperti Liquid Crytal Display;
ALAT PELENGKAP PENGAJARAN 
• Alat bantu yang diperlukan untuk berlangsungnya 
proses belajar-mengajar, seperti Spidol,bangku, dan 
meja.
ALAT PERAGA DIBEDAKAN ATAS 
• Alat peraga visual, 
• Alat peraga audio, dan 
• Alat peraga audio-visual. 
• Masing-masing alat peraga ini memiliki intensitas (kemampuan) 
dalam merangsang timbulnya persepsi seseorang siswa.
METODE MENGAJAR 
• Cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan 
siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. 
• Peranan metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan 
proses belajar-mengajar.
GURU DENGAN PENERAPAN METODE PENGAJARAN 
• Diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan 
dengan kegiatan mengajar guru. 
• Metode pengajaran yang dapat digunakan oleh guru di mana masing-masing 
metode tidak dapat berdiri sendiri, 
• Berbagai jenis metode mengajar secara bergantian atau saling bahu 
membahu satu sama lain, di mana setiap metode memiliki kelemahan 
dan keuntungannya.
TUGAS GURU 
• Memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses 
belajar-mengajar yang efektif. 
• Ketepatan penggunaan metode mengajar tersebut sangat bergantung 
kepada tujuan, isi proses belajar-mengajar dan kegiatan belajar-mengajar.
METODE PENGAJARAN YANG BIASA DIGUNAKAN 
(1) Metode ceramah; 
(2) Metode tanya jawab; 
(3) Metode diskusi; 
(4) Metode tugas belajar dan 
resitasi; 
(5) Metode kerja kelompok; 
(6) Metode demonstrasi dan 
eksperimen; 
(7) Metode problem solving; 
(8) Metode latihan; 
(9) Metode simulasi.
METODE CERAMAH 
• Penuturan bahan pelajaran secara lisan. 
• Metode ini tidak senantiasa buruk apabila penggunaannya betul-betul 
disiapkan dengan baik, didukung dengan media, serta 
memerhatikan batas-batas kemungkinan penggunaannya.
METODE TANYA JAWAB 
• Metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi 
langsung yang bersifat dua arah, sebab pada saat yang sama terjadi 
dialog antara guru dan siswa. 
• Guru bertanya siswa menjawab, atau siswa bertanya guru 
menjawab. 
• Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara 
langsung antara guru dan siswa.
METODE DISKUSI 
• Diskusi pada dasarnya adalah tukar menukar informasi, 
• Pendapat dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat 
pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, atau untuk 
mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama. 
• Diskusi bukan debat karena debat adalah perang mulut, orang beradu argumentasi, 
beradu paham, dan kemampuan persuasi untuk memenangkannya pahamnya sendiri. 
• Dalam diskusi, tiap orang diharapkan memberikan sumbangan sehingga seluruh 
kelompok kembali dengan paham yang dibina bersama. 
• Dengan sumbangan saran tiap orang, kelompok diharapkan akan maju dari satu 
pemikiran yang lain, langkah demi langkah sampai kepada paham terakhir sebagai hasil 
karya bersama.
METODE TUGAS BELAJAR DAN RESISTASI 
• Tugas bisa dilaksanakan di rumah, klas, dan 
perpustakaan. 
• Merangsang siswa untuk aktif belajar baik secara 
individual atau kelompok. 
• Karena itu tugas dapat diberikan secara individual 
atau kelompok.
METODE KERJA KELOMPOK 
• Mengandung pengertian bahwa siswa sebagai satu 
kesatuan (kelompok) tersendiri ataupun dibagi atas 
beberapa kelompok kecil (sub-subkelompok).
DEMONSTRASI DAN EKSPERIMEN 
• Merupakan metode mengajar yang efektif, sebab siswa mencari 
jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta (data). 
• Demonstrasi yang dimaksud adalah metode mengajar yang 
memperlihatkan proses terjadinya sesuatu.
METODE PROBLEM SOLVING 
• Bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan 
suatu metode berpikir, 
• Problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya 
dimulai dengan mencari data sampai menarik kesimpulan.
METODE LATIHAN 
• Digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan 
dari apa yang telah dipelajari. 
• Mengingat latihan ini kurang mengembangkan bakat/inisiatif siswa 
untuk berpikir, maka hendaknya guru memperhatikan tingkat 
kewajaran dari metode ini.
METODE SIMULASI 
• Cara untuk menjelaskan sesuatu (bahan pelajaran) melalui 
pembuatan yang bersifat pura-pura atau melalui proses 
tingkah laku imitasi atau bermain peranan mengenai suatu 
tingkah laku yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang 
sebenarnya.
PENERAPAN METODE 
• Pada kegiatan belajar-mengajar, tidak digunakan sendiri-sendiri 
tetapi merupakan kombinasi dari beberapa metode, seperti 
ceramah, tanya jawab, diskusi, tugas, ceramah, demonstrasi, 
dan eksperimen.
KEMAMPUAN DAN KESEMPATAN BERTANYA 
• Mengajukan pertanyaan dalam proses pembelajaran tidak 
hanya dimaksudkan untuk mendapatkan jawaban, akan tetapi 
memiliki maksud tertentu. 
• Guru harus memiliki keterampilan bertanya secara baik, 
sehingga pertanyaan yang diajukan sesuai dengan maksudnya. 
•
PENTING KETERAMPILAN BERTANYA DALAM PROSES 
PEMBELAJARAN 
• Pertama, latar belakang lingkungan masyarakat dan keluarga kurang 
membiasakan bertanya. 
• Akibatnya baik Guru maupun Siswa kurang terampil dalam 
mengungkapkan pertanyaan.
Kedua, keterampilan bertanya dapat digunakan untuk mengaktifkan proses 
pembelajaran. 
• Membelajarkan siswa berarti bahwa siswa terlibat aktif dalam 
proses belajar itu, dan diharapkan terjadi perubahan tingkah 
laku siswa sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. 
• Penggunaan keterampilan dasar bertanya, proses dan hasil 
belajar siswa dapat ditunjang.
BERPIKIR ADALAH BERTANYA 
• Siswa dengan mengajukan pertanyaan secara berencana, berfungsi 
untuk berpikir kreatif dan kritis dalam proses belajar. 
• Cara mengajukan pertanyaan yang berpengaruh positif bagi kegiatan 
belajar siswa merupakan satu hal yang tidak mudah.
PENGUASAAN KETERAMPILAN BERTANYA 
• Guru hendaknya berusaha agar memahami dan menguasai penggunaan keterampilan 
bertanya. 
• Keterampilan bertanya dibedakan atas keterampilan bertanya tingkat dasar dan 
bertanya tingkat lanjut. 
• Keterampilan bertanya tingkat dasar mempunyai beberapa komponen dasar yang perlu 
diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan. 
• Bertanya tingkat lanjutan merupakan lanjutan dari keterampilan bertanya dasar dan 
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa, memperbesar 
partisipasinya dan mendorong agar siswa dapat mengambil inisiatif sendiri.
VARIASI KETERAMPILAN DAN KOMUNIKASI 
• Keterampilan dasar mengajar mengadakan variasi 
dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan 
dalam pengajaran.
TIGA KOMPONEN VARIASI KETERAMPILAN DAN 
KOMUNIKASI 
(1) Gaya mengajar yang bersifat personal. 
(2) Penggunaan media dan bahan instruksional. 
(3) Pola serta tingkat interaksi guru-siswa.
PERLU VARIASI PROSES BELAJAR 
(1) Menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa terhadap aspek-aspek belajar-mengajar 
yang 
relevan; 
(2) Meningkatkan kemungkinan berfungsinya motivasi dan rasa ingin tahu melalui kegiatan 
penelitian dan penjelajahan; 
(3) Membentuk sikap positif terhadap guru dan klas; 
(4) Kemungkinan pada siswa dapat mendapat pelayanan secara individual sehingga 
memberi 
kemudahan belajar.
KOMPONEN-KOMPONEN VARIASI KETERAMPILAN 
(1) Variasi dalam gaya mengajar guru, yang terdiri dari penggunaan variasi suara, pemusatan perhatian, 
kesenyapan, mengadakan kontak pandang, gerakan badan dan mimik, pergantian posisi guru dalam 
kelas; 
(2) Variasi dalam penggunaan media dan bahan pengajaran, yang terdiri,dari variasi alat/bahan yang dapat 
dilihat, alat/bahan yang dapat didengar, alat/bahan yang dapat diraba dan dimanipulasi; 
(3) Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa, yang terdiri dari mendengarkan guru, diskusi dalam kelas, 
siswa berdiskusi dalam kelompok kecil, dan siswa mengerjakan tugas secara individual.
EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN 
• Evaluasi merupakan perkiraan sampai sejauh manakah peserta didik 
itu maju ke arah tujuan yang ingin dicapai. 
• Evaluasi pendidikan ialah taraf pelaksanaan yang di dalamnya dosen 
memeriksa dan memberi penilaian terhadap bahan pengetahuan dan 
kecakapan yang telah dianjurkan kepada mahasiswa.
DEFINISI EVALUASI 
• Perkiraan pertumbuhan dan perkembangan 
siswa menuju tujuan atau nilai dalam kurikulum.
TUJUAN EVALUASI 
(1)Mengetahui kemajuan atau prestasi belajar siswa; 
(2)Mengetahui tingkat efisiensi metode penyajian 
pengajaran.
EVALUASI PRODUK 
• Evaluasi terhadap hasil yang diperoleh siswa setelah 
mengikuti proses belajar-mengajar, 
• Memusatkan perhatian pada produk atau efek yang dihasilkan 
oleh siswa, 
• Sesuai dengan tujuan instruksional yang seharusnya dicapai.
PERANAN EVALUASI DALAM UPAYA PENDIDIKAN 
• Mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh siswa, guru harus memiliki 
informasi mengenai siswa, yang diperoleh melalui evaluasi, yang 
dilakukan oleh guru. 
• Evaluasi memberikan informasi mengenai hasil belajar yang telah dimiliki 
oleh siswa. 
• Informasi tersebut guru dapat menentukan apakah tujuan yang telah 
ditetapkan itu telah tercapai atau belum.
KEPUASAN SISWA 
• Suatu bentuk penilaian berdasarkan perasaannya terhadap 
pelaksanaan proses belajar-mengajar oleh guru untuk mengevaluasi 
sampai berapa jauh tingkat kualitas pelayanan pembelajaran yang 
telah dilakukan, sehingga dapat menimbulkan rasa puas dan tidak 
puas.
MENGANALIASA TINGKAT KEPUASAN SISWA 
• Untuk menjawab rumusan masalah penelitian, maka digunakan 
Importance Performance Analysis atau Analisis Tingkat 
Kepentingan dan Kinerja Kepuasan Pelanggan.
MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN 
• Kajian tentang manajemen pendidikan, tidak bisa melepaskan diri dari pengertian ilmu 
administrasi pada umumnya. 
• Manajemen pendidikan adalah penggunaan atau aplikasi dari administrasi ke dalam 
pendidikan. 
• Kata administrasi berarti mengatur, memelihara. Sehingga kata administrasi dapat 
diartikan sebagai suatu keinginan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan 
atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan (Purwanto, 2007). 
•
PENGERTIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN 
• Segenap proses pengerahan dan pengintegrasian segala sesuatu, 
baik personel, spiritual, maupun material yang bersangkut paut 
dengan pencapaian dan tujuan pendidikan. 
• Segala usaha dari orang-orang yang terlibat di dalam proses 
pencapaian tujuan pendidikan yang diorganisasikan, diintegrasikan 
dan dikoordinasikan secara efektif (Purwanto, 2007).
SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN 
• Guna meningkatkan kualitas, kepuasan, dan mutu suatu 
lembaga pendidikan agar dikenal baik oleh mahasiswanya 
maupun oleh masyarakat, di sini yang terpenting adalah adanya 
sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai. 
•
SARANA DAN PRASARANA REPRESENTATIF 
• Laboratorium, 
• Perpustakaan, 
• Ruang komputer, 
• Laboratorium bahasa, 
• Gedung serba guna, 
• Gedung untuk pengembangan 
bakat dan minat, 
• Gedung untuk olah raga, 
• Gedung kelas yang 
representatif dan nyaman, 
• Gedung alumni, 
• Peralatan aktualisasi dan 
media ekspresi
PENDIDIKAN FORMAL DAN NON FORMAL 
• Berpedoman pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang 
Sistem Pendidikan Nasional pasal 45 bahwa setiap satuan 
pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan 
prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan 
pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan 
intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik. 
• Perbedaan yang antara lembaga pendidikan yang berada di 
pelosok daerah terpencil dengan lembaga pendidikan yang berada
DISKRIMINASI DAN PERSAINGAN ANTARLEMBAGA 
PENDIDIKAN 
• Pemerintah dalam hal ini mengambil suatu tindakan untuk mengatasi 
kesenjangan tersebut agar kesenjangan tersebut dapat diatasi. 
• Kualitas kepuasan serta mutu pendidikan dapat terjaga dari mulai 
daerah terpencil sampai kota-kota besar sehingga Indonesia dapat 
bersaing dengan negara-negara lainnya.
MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN 
• Sarana dan prasarana pendidikan merupakan hal yang sangat menunjang atas tercapainya suatu 
tujuan dari pendidikan, 
• Sebagai seorang personal pendidik, pendidik dituntut untuk menguasai dan memahami administrasi 
sarana dan prasarana, 
• Guna meningkatkan daya kerja yang efektif dan efisien serta mampu menghargai etika kerja sesama 
personal pendidikan, 
• Tercipta keserasian, kenyamanan yang dapat menimbulkan kebanggaan dan rasa memiliki, baik dari 
warga sekolah maupun warga masyarakat sekitarnya.
LINGKUNGAN PENDIDIKAN 
• Akan bersifat positif atau negatif itu tergantung pada pemeliharaan 
administrasi sarana dan prasarana itu sendiri. 
• Secara etimologis (bahasa) sarana berarti alat langsung untuk mencapai 
tujuan pendidikan, misalnya: ruang, buku, perpustakaan, dan laboratorium. 
• Prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam 
pendidikan, misalnya: lokasi/tempat, bangunan klas, lapangan olahraga, dan 
ruang.
DASAR KONSEPSI LAMA DAN MODERN 
• Konsepsi lama administrasi sarana dan prasarana itu di artikan sebagai 
sebuah sistem yang mengatur ketertiban peralatan yang ada di klas. 
• Konsepsi modern administrasi sarana dan prasarana itu adalah suatu 
proses seleksi dalam penggunaan sarana dan prasarana yang ada di 
kampus. 
• Guru menurut konsepsi lama bertugas untuk mengatur ketertiban 
penggunaan sarana klas, menurut konsepsi modern guru bertugas 
sebagai administrator dan bertanggung jawab kepada pimpinan klas.
KESIMPULAN 
• Manajemen sarana dan prasarana pendidikan itu adalah semua komponen yang secara 
langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai 
tujuan dalam pendidikan itu sendiri. 
• Secara mikro pimpinan lembaga yang bertanggung jawab atas pengadaan sarana dan 
prasarana pendidikan yang di perlukan di sebuah kampus. 
• Manajemen sarana dan prasarana itu sendiri mempunyai peranan yang sangat penting bagi 
terlaksananya proses pembelajaran di klas serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan 
di sebuah klas, baik tujuan secara khusus maupun tujuan secara umum.
Thank You 
Kingsoft Office 
Make Presentation much more fun

More Related Content

What's hot

Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)universitas negeri padang
 
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralPertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralEka Zay
 
Contoh Artikel Penelitian
Contoh Artikel PenelitianContoh Artikel Penelitian
Contoh Artikel PenelitianUwes Chaeruman
 
Organisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkomOrganisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkomMuhamad Yusup
 
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikanStrategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikanSMKN 36 JAKARTA UTARA
 
Power point makalah
Power point makalahPower point makalah
Power point makalahoqpram
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkUpaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkNur Arifaizal Basri
 
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanlinda_rosalina
 
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERNORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERNDIKNAS PENDIDIKAN
 
teknik-pengumpulan-data.ppt
teknik-pengumpulan-data.pptteknik-pengumpulan-data.ppt
teknik-pengumpulan-data.pptMHilmanGumelar
 
Proposal penelitian. power point ivon
Proposal penelitian. power point ivonProposal penelitian. power point ivon
Proposal penelitian. power point ivonNikmon Amal
 
Metode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian KualitatifMetode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian KualitatifSiti Sahati
 

What's hot (20)

Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
 
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralPertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
Contoh Artikel Penelitian
Contoh Artikel PenelitianContoh Artikel Penelitian
Contoh Artikel Penelitian
 
Organisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkomOrganisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkom
 
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikanStrategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
 
Power point makalah
Power point makalahPower point makalah
Power point makalah
 
Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkUpaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
 
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
 
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERNORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
 
teknik-pengumpulan-data.ppt
teknik-pengumpulan-data.pptteknik-pengumpulan-data.ppt
teknik-pengumpulan-data.ppt
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Proposal penelitian. power point ivon
Proposal penelitian. power point ivonProposal penelitian. power point ivon
Proposal penelitian. power point ivon
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
Ppt proposal
Ppt proposalPpt proposal
Ppt proposal
 
Metode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian KualitatifMetode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian Kualitatif
 

Viewers also liked

Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...
Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...
Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...Pipit Wijaya
 
Produktivitas pendidikan islam
Produktivitas pendidikan islamProduktivitas pendidikan islam
Produktivitas pendidikan islamAfiful Ikhwan
 
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolahPeran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolahPuspawijaya Putra
 
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPT
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPTManajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPT
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPTGhian Velina
 
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...Ummu Nihayah
 

Viewers also liked (9)

Mutu layanan pendidikan
Mutu layanan pendidikanMutu layanan pendidikan
Mutu layanan pendidikan
 
Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...
Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...
Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...
 
Produktivitas pendidikan islam
Produktivitas pendidikan islamProduktivitas pendidikan islam
Produktivitas pendidikan islam
 
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolahPeran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah
 
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPT
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPTManajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPT
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPT
 
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
 
Manajemen pelayanan publik #1
Manajemen pelayanan publik #1Manajemen pelayanan publik #1
Manajemen pelayanan publik #1
 
PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPANPPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
 
Motivasi kerja PPT
Motivasi kerja PPTMotivasi kerja PPT
Motivasi kerja PPT
 

Similar to Kualitas layanan pendidikan

Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri noviana
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri novianaManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri noviana
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri novianamahmudi moedy
 
Manajemen mutu dalam pendidikan
Manajemen mutu dalam pendidikanManajemen mutu dalam pendidikan
Manajemen mutu dalam pendidikanAnan Nur
 
Pelaksanaan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Administrasi PendidikanPelaksanaan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Administrasi Pendidikanannisa arsya wardani
 
Bentang pppm smkcp
Bentang pppm smkcpBentang pppm smkcp
Bentang pppm smkcpTok Ayah Wan
 
Kebijakan Diklat Aparatur_ Pelatihan MANAGEMENT of TRAINING_ ALPEKSI Jakarta
Kebijakan Diklat Aparatur_ Pelatihan MANAGEMENT of TRAINING_ ALPEKSI JakartaKebijakan Diklat Aparatur_ Pelatihan MANAGEMENT of TRAINING_ ALPEKSI Jakarta
Kebijakan Diklat Aparatur_ Pelatihan MANAGEMENT of TRAINING_ ALPEKSI JakartaKanaidi ken
 
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniah
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniahMamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniah
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniahmahmudi moedy
 
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juitaManajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juitamahmudi moedy
 
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015anida juita
 
Manajemen SDM Pendidikan.
Manajemen SDM Pendidikan.Manajemen SDM Pendidikan.
Manajemen SDM Pendidikan.Independent
 
Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan
Manajemen Sumber Daya Manusia PendidikanManajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan
Manajemen Sumber Daya Manusia PendidikanIndependent
 
Makalah upaya peningkatan mutu pendidikan
Makalah upaya peningkatan mutu pendidikanMakalah upaya peningkatan mutu pendidikan
Makalah upaya peningkatan mutu pendidikanMuhammad Idris
 
Makalah upaya peningkatan pendidikan
Makalah upaya peningkatan pendidikanMakalah upaya peningkatan pendidikan
Makalah upaya peningkatan pendidikanMuhammad Idris
 
20120302140301 kpf 4013 kuliah 9
20120302140301 kpf 4013   kuliah 920120302140301 kpf 4013   kuliah 9
20120302140301 kpf 4013 kuliah 9Norhidayah Othman
 
Adm pendidikan ke 5 strategi dan pendekatan administrasi pendidikan
Adm pendidikan ke 5 strategi dan pendekatan administrasi pendidikanAdm pendidikan ke 5 strategi dan pendekatan administrasi pendidikan
Adm pendidikan ke 5 strategi dan pendekatan administrasi pendidikanujangjm
 
Standard guru malaysia pensijilan gu ru
Standard guru malaysia pensijilan gu ruStandard guru malaysia pensijilan gu ru
Standard guru malaysia pensijilan gu ruhuda hamdan
 

Similar to Kualitas layanan pendidikan (20)

Kualitas jasa pelayanan
Kualitas jasa pelayananKualitas jasa pelayanan
Kualitas jasa pelayanan
 
Hakikat pelayanan jasa pendidikan
Hakikat pelayanan jasa pendidikanHakikat pelayanan jasa pendidikan
Hakikat pelayanan jasa pendidikan
 
Mutu pendidikan
Mutu pendidikanMutu pendidikan
Mutu pendidikan
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri noviana
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri novianaManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri noviana
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri noviana
 
Manajemen mutu dalam pendidikan
Manajemen mutu dalam pendidikanManajemen mutu dalam pendidikan
Manajemen mutu dalam pendidikan
 
Manajemen Terpadu
Manajemen TerpaduManajemen Terpadu
Manajemen Terpadu
 
Sumber daya manusia
Sumber daya manusiaSumber daya manusia
Sumber daya manusia
 
Pelaksanaan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Administrasi PendidikanPelaksanaan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Administrasi Pendidikan
 
Bentang pppm smkcp
Bentang pppm smkcpBentang pppm smkcp
Bentang pppm smkcp
 
Kebijakan Diklat Aparatur_ Pelatihan MANAGEMENT of TRAINING_ ALPEKSI Jakarta
Kebijakan Diklat Aparatur_ Pelatihan MANAGEMENT of TRAINING_ ALPEKSI JakartaKebijakan Diklat Aparatur_ Pelatihan MANAGEMENT of TRAINING_ ALPEKSI Jakarta
Kebijakan Diklat Aparatur_ Pelatihan MANAGEMENT of TRAINING_ ALPEKSI Jakarta
 
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniah
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniahMamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniah
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniah
 
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juitaManajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
 
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
 
Manajemen SDM Pendidikan.
Manajemen SDM Pendidikan.Manajemen SDM Pendidikan.
Manajemen SDM Pendidikan.
 
Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan
Manajemen Sumber Daya Manusia PendidikanManajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan
Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan
 
Makalah upaya peningkatan mutu pendidikan
Makalah upaya peningkatan mutu pendidikanMakalah upaya peningkatan mutu pendidikan
Makalah upaya peningkatan mutu pendidikan
 
Makalah upaya peningkatan pendidikan
Makalah upaya peningkatan pendidikanMakalah upaya peningkatan pendidikan
Makalah upaya peningkatan pendidikan
 
20120302140301 kpf 4013 kuliah 9
20120302140301 kpf 4013   kuliah 920120302140301 kpf 4013   kuliah 9
20120302140301 kpf 4013 kuliah 9
 
Adm pendidikan ke 5 strategi dan pendekatan administrasi pendidikan
Adm pendidikan ke 5 strategi dan pendekatan administrasi pendidikanAdm pendidikan ke 5 strategi dan pendekatan administrasi pendidikan
Adm pendidikan ke 5 strategi dan pendekatan administrasi pendidikan
 
Standard guru malaysia pensijilan gu ru
Standard guru malaysia pensijilan gu ruStandard guru malaysia pensijilan gu ru
Standard guru malaysia pensijilan gu ru
 

More from SMKN 36 JAKARTA UTARA (20)

KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEURKEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
 
MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK
 
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
 
TRAINER
TRAINER TRAINER
TRAINER
 
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
 
TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR
 
TEORI KEPUASAN KERJA
TEORI KEPUASAN KERJA TEORI KEPUASAN KERJA
TEORI KEPUASAN KERJA
 
TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL
 
Teknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektifTeknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektif
 
Supervisi pembelajaran
Supervisi pembelajaranSupervisi pembelajaran
Supervisi pembelajaran
 
Struktur alternatif kepemimipinan
Struktur alternatif  kepemimipinanStruktur alternatif  kepemimipinan
Struktur alternatif kepemimipinan
 
Sistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektifSistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektif
 
Strategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelasStrategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelas
 
Rasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detikRasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detik
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
PTK TKR
PTK TKR PTK TKR
PTK TKR
 
Problem based learning
Problem based learningProblem based learning
Problem based learning
 
Profesional guru
Profesional guruProfesional guru
Profesional guru
 
Presentasi memikat
Presentasi memikatPresentasi memikat
Presentasi memikat
 
Presentasi lebih memikat
Presentasi lebih memikatPresentasi lebih memikat
Presentasi lebih memikat
 

Kualitas layanan pendidikan

  • 2. MUTU PELAYANAN • Keberhasilan suatu jasa pelayanan dalam mencapai tujuannya sangat tergantung pada konsumennya. • Sekolah memberikan layanan yang bermutu kepada para pelanggannya akan sukses dalam mencapai tujuannya. • Mutu pelayanan telah menjadi perhatian utama dalam memenangkan persaingan. • Mutu pelayanan dapat dijadikan sebagai salah satu strategi lembaga untuk menciptakan kepuasan konsumen.
  • 3. PENDIDIKAN BEMUTU • Tergantung pada tujuan dan yang akan dilakukan dalam pendidikan. • Pendidikan bermutu harus mengakui bahwa pendidikan apapun termasuk dalam suatu sistem. • Mutu dalam beberapa bagian dari sistem mungkin baik, tetapi mutu kurang baik yang ada di bagian lain dari sistem, menyebabkan berkurangnya mutu pendidikan secara keseluruhan dari pendidikan.
  • 4. DEFINISI MUTU LAYANAN • Berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampainya untuk mengimbangi harapan pelanggan. • Kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan (Tjiptono dan Diana, 2003). • Mutu pelayanan diketahui dengan cara membandingkan harapan / kepentingan pelanggan atas layanan yang ideal dengan layanan yang benar-benar mereka terima.
  • 5. PENGERTIAN MUTU • Mutu merupakan kekuatan penting yang dapat membuahkan keberhasilan baik di dalam organisasi dan pertumbuhan lembaga, hal ini juga bisa diterapkan di dalam penyelenggaraan pelayanan mutu pendidikan.
  • 6. MUTU DIKAITKAN DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN • Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. • Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. • Standar Nasional Pendidikan yang menyatakan bahwa penjaminan mutu adalah wajib baik internal maupun eksternal.
  • 7. KUALITAS JASA PELAYANAN • Diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan maka mutu pelayanan yang dipersepsikan baik dan memuaskan. • Pelayanan jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan maka mutu pelayanan dipersepsikan sebagai mutu yang ideal. • Pelayanan yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka mutu pelayanan dipersepsikan buruk. • Baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan atau kepentingan pelanggannya secara konsisten.
  • 8. KARAKTERISTIK JASA LEMBAGA PENDIDIKAN 1. Lembaga pendidikan termasuk ke dalam kelompok jasa murni (pure service), di mana pemberian jasa yang dilakukan didukung alat kerja atau sarana pendukung semata, seperti ruangan kelas, kursi, meja, dan buku-buku; 2. Jasa yang diberikan membutuhkan kehadiran pengguna jasa (siswa), jadi di sini pelanggan yang mendatangi lembaga pendidikan tersebut untuk mendapatkan jasa yang diinginkan. 3. Penerimaan jasa adalah orang, jadi merupakan pemberian jasa yang berbasis orang.
  • 9. 4. Hubungan dengan pengguna jasa (pelanggan /siswa) adalah high contact system yaitu hubungan pemberi jasa dengan pelanggan tinggi. 5. Pelanggan dan penyedia jasa terus berinteraksi selama proses pemberian jasa berlangsung. 6. Untuk menerima jasa, pelanggan harus menjadi bagian dari sistem jasa tersebut; 7. Hubungan dengan pelanggan adalah berdasarkan member relationship, di mana pelanggan telah menjadi anggota lembaga pendidikan tersebut, 8. Sistem pemberian jasanya secara terus menerus dan teratur sesuai kurikulum yang telah ditetapkan.
  • 10. PELAYANAN PEMBELAJARAN • Kaitannya dengan pembelajaran maka yang harus diperhatikan oleh manajer adalah mengecek pelayanan sarana dan prasarana pembelajaran. • Menata unsur internal yang terlibat dalam proses belajar mengajar.
  • 11. SUPERVISI PENDIDIKAN • Salah satu layanan yang diberikan manajer pendidikan kepada guru. • Pelaksanaan supervise ini dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.
  • 12. LAYANAN KEPADA SISWA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN • Pemberian penghargaan kepada siswa berprestasi, • Penyertaan siswa dalam berbagai ajang lomba, dan lain-lain.
  • 13. PELAYANAN KEAMANAN • Pelayanan keamanan kepada kepada peserta didik dan para pegawai yang ada disekolah adalah perlu diberikan oleh sekolah. • Agar mereka dapat belajar dan melaksanakan tugas dengan tenang dan nyaman.
  • 14. PELAYANAN KESEHATAN • Salah satu tanggungjawab sekolah selain melaksanakan proses pembelajaran adalah menjaga dan meningkatkan kesehatan jasmani dan ruhani peserta didik. • Program disekolah perlu dikembangkan pada layanan kesehatan sekolah, misal melalui UKS atau dengan berusaha meningkatkan pelayanan melalui kerjasama dengan unit-unit dinas kesehatan setempat.
  • 15. PELAYANAN PERSONALIA • Personalia adalah semua anggota yang bekerja untuk kepentingan organisasi yaitu untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. • Dalam kontek lembaga pendidikan maka personalia adalah semua pegawai yang bekerja untuk lembaga tersebut. • Manajer pendidikan harus memberikan layanan yang tepat untuk bidang personalia ini.
  • 16. MENEMPATKAN SESUAI KOMPETENSI • Memberikan layanan peningkatan mutu personalia baik untuk urusan keprofesionalan kerja maupun peningkatan iman dan takwa. • Peningkatan keprofesioanalan kerja dengan memberikan traning, seminar, pelatihan dan lain-lain. • Peningkatan iman dan takwa dapat diupayakan dengan agenda halaqah mingguan, majelis ta’lim, majelis dzikir dan lain-lain.
  • 17. PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING • Bimbingan konseling adalah salah satu layanan yang dibutuhkna oleh siswa, santri, mahasiswa, guru, dan juga dosen. • Layanan konseling bisa langsung dengan manajer lembaga atau dengan orang yang ditunjuk oleh manajer. • Bentuk layanan yang posistif dari bimbingan konseling adalah selalu siap menerima keluhan, permasalahan, dan dibantu mencari penyelesaiannya.
  • 18. • Apabila manajer lembaga menunjuk seseorang untuk menjadi konsultan maka harus jeli dalam memilih orangnya. • Missal, lulusan psikologi, bimbingan konseling, wawasan luas, dan lain-lain.
  • 19. PELAYANAN KEUANGAN • Keuangan dalam lembaga pendidikan memiliki peran yang sangat penting. • Bahkan bisa dikatakan bila tidak ada uang maka tamatlah lembaga itu. • Hampir semua kegiatan pendidikan membutuhkan dana. • Sehingga manajer lembaga pendidikan harus mampu mengatur pemasukan dan pengeluaran sekolah sehingga kwalitas sekolah dengan dana yang diminta dari wali murid seimbang. • Layanan keuangan ini juga menyangkut masalah pengelolaan keuangan. Manajer harus transparan terkait pengalokasian dana dan memiliki multichanel dalam mengali dana.
  • 20. PELAYANAN KESEJAHTERAAN • Kegiatan layanan yang penting untuk diperhatikan oleh menejer lembaga pendidikan Islam berikutnya adalah berkaitan dengan kesejahteraan karyawan yaitu kesejahteraan materi dan non materi. Kesejahteraan materi berkaitan dengan honorium. • Aktivitas ta’lim (pengajaran) dalam pandangan syariat merupakan manfaat atau jasa yang mubah untuk diambil kompensasi atasnya.
  • 21. PARA GURU DAN KARYAWAN SEKOLAH BERHAK ATAS GAJI • Berkaitan dengan gaji ini Nabi Muhammad saw dalam sebuah riwayat bersabda: “ Berikanlah kepada pekerja upahnya sebelum kering keringatnya” Sabda Nabi saw ini menginspirasi manajer untuk memberikan gaji segera setelah pekerjaan selesai, atau sebelum pekerjaan dilaksanakan, atau sesuai kesepakatan dengan pegawai. • Kesejahteraan karyawan selain bersifat materi ada juga yang non materi. Missal berupa kepuasan kerja, amanah dalam menjalankan tugas dan lain-lain.
  • 22. MANAJER PENDIDIKAN HENDAKNYA MELAKUKAN a. Memberikan apa yang menjadi hak guru dan staf b. Memberikan penghargaan berupa material maupun non material atas prestasi yang diraih karyawan maupun siswa. c. Membina hubungan antar anggota keluarga personalia lembaga pendidikan. d. Memberikan fasilitas yang memadai untuk mengaktualisasikan kemampuan staf.
  • 23. PELAYANAN ADMINISTRASI • Perlu kita ketahui bahwa standar mutu layanan minimum kinerja kepala sekolah atau berkaitan dengan pelaksanaan tugas kepemimpinan dan juga administrasi. • Adapun tugas administrasi meliputi akademik, personalia, sarana dan prasarana, keuangan, layanan kesiswaan, pengembangan kelembagaan, dan lain-lain.
  • 24. ADMINISTRASI PENDIDIKAN MENJADI BAGIAN MANAJEMEN YANG SANGAT URGEN • Seluruh kegiatan pendidikan memerlukan aktifitas administrasi. • Seorang manajer pendidikan hendanya membuat system administrasi yang memudahkan pengguna internal dan eksternal.
  • 25. PELAYANAN INFORMASI a. Mengelola system informasi manajemen yang memadai untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif, efisien, dan akuntabel. b. Menyediakan fasilitas informasi yang efektif efisien, dan mudah di akses. Informasi melalui web, selebaran, radio, menyediakan alamat email, dan lain-lain. c. Menugaskan seorang guru atau tenaga kependidikan untuk melayani permintaan informasi maupun pemberian informasi atau pengaduan masyarakat berkaitan dengan pengelolaan sekolah baik secara lisan maupun tertulis dan semuanya di rekam dan didokumentasikan. d. Melapor data informasi sekolah yang telah terdokumentasi kepada dinas pendidikan.
  • 26. FUNGSI MANAJEMEN LAYANAN PENDIDIKAN • Proses penerapan ilmu untuk menyusun rencana, mengimplemen-tasikan rencana, mengkoordinasikan dan menyelesaikan aktivitas pelayanan demi tercapainya tujuan pelayanan pendidikan Islam.
  • 27. 4 URGENSI MANAJEMEN LAYANAN 1. Berlakunya UU no 20 TahPunE 2N00D3I tDenItKanAg NSistem Pendidikan Nasional. 2. Berlakunya UU no 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 3. Berlakunya PP no 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 4. Arus globalisasi menuntut pada persaingan yang ketat termasuk adanya sekolah bertaraf internasional.
  • 28. KONSEP MANAJEMEN LAYANAN PENDIDIKAN • Paradigma yang hendaknya diterapkan oleh seorang manajer atas lembaga pendidikan yang dia pimpin adalah paradigma khadim al ummah (pelayan umat).
  • 29. PRINSIP-PRINSIP LAYANAN LEMBAGA PENDIDIKAN • Kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, akurasi, keamanan, tanggungjawab, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan akses, kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan, dan kenyamanan.
  • 30. JENIS PELANGGAN SEKOLAH DIKATAKAN BERHASIL • Siswa puas dengan layanan sekolah. • Orang tua puas dengan layanan terhadap anaknya maupun layanan pada orangtua. • Pihak pemakai atau penerima lulusan puas karena menerima lulusan dengan kwalitas yang sesuai dengan harapan. • Guru dan karyawan puas dengan pelayanan sekolah. Missal dalam pemberian gaji, hubungan antar guru atau karyawan dan lain-lain.
  • 31. PROGRAM MANAJEMEN LAYANAN PENDIDIKAN • Menerapkan aturan-aturan yang berpedoman pada Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; • Peningkatan kapasitas institusi yang bertanggungjawab dalam pembangunan pendidikan; • Pengembangan manajemen pendidikan secara terpadu dan holistic, Pengembangan sistem pembiayaan yang adil, efisien, efektif, transparan dan akuntabel; • Peningkatan efektivitas peran dan fungsi Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah; • Pengembangan sistem pengelolaan pembangunan pendidikan; • Sistem kendali mutu dan jaminan kualitas; • Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi pendidikan.
  • 32. RUANG LINGKUP MANAJEMEN • Layanan pembelajaran, layanan bimbingan konseling, layanan personalia, layanan kesejahteraan, layanan administrasi, layanan informasi, layanan keuangan.
  • 33. • Pelayanan yang didasarkan pada hubungan dengan kepuasan pelanggan merupakan kunci mempertahankan pelanggan dan mencakup pemberian keuntungan finansial serta sosial di samping ikatan struktural dengan pelanggan. • Suatu jasa pelayanan harus memutuskan seberapa banyak pelayanan berdasarkan hubungan harus dilakukan pada masing-masing segmen pasar dan pelanggan, dari tingkat biasa, relatif, bertanggung jawab, proaktif sampai kemitraan penuh.
  • 34. MASALAH MUTU AKAN MUNCUL • Apabila unsur masukan, proses, lingkungan serta keluaran menyimpang dari standar yang telah ditetapkan.
  • 35. MODEL MUTU PELAYANAN • Suatu cara perusahaan jasa untuk tetap dapat unggul bersaing adalah memberikan jasa dengan kualitas yang lebih tinggi dari pesaingnya secara konsisten. • Harapan pelanggan dibentuk oleh pengalaman masa lalunya, pembicaraan dari mulut ke mulut serta promosi yang dilakukan oleh perusahaan jasa, kemudian dibandingkannya. • Pelayanan terhadap suatu model tergantung pada tujuan analisis dan jenis permasalahan. • Banyak model yang dapat dipergunakan untuk menganalisis mutu pelayanan membuat mutu pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai mutu pelayanan yang tinggi .
  • 36. • Model ini menunjukkan bagaimana berbagai gap dalam proses penyelenggaraan layanan bisa mempengaruhi perkiraan konsumen terhadap mutu pelayanan. • Model ini juga berguna bagi manajer dan staf dalam melihat persepsi mereka sendiri sebagai penyedia jasa terhadap kualitas dan menyadari seberapa jauh mereka benar-benar mengerti persepsi konsumen. • Menganalisis kualitas dan kepuasan pelayanan, pelanggan akan membandingkan pelayanan yang mereka terima dengan mereka harapkan. •
  • 37. PENGUKURAN MUTU PELAYANAN • Secara hakiki manusia pada dasarnya tidak akan merasa puas. • Konteks pengukuran kepuasan konsumen, tidak dapat digunakan ukuran absolut namun sebagai parameter pengukuran ini dapat digunakan beberapa pandangan yang sebagaimana disimpulkan dari literatur dan interview yang sudah divalidasi baik secara personal maupun kelompok.
  • 38. TIGA KOMPONEN PENTING ATAS KEPUASAN KONSUMEN (1) Ringkasan respons afektif yang intensitasnya bervariasi; (2) Fokus kepuasan di sekitar pilihan produk, pembelian, dan konsumsi; (3) Penentuan waktu yang beragam tergantung situasi, namun umumnya terbatas pada durasi.
  • 39. DEFINISI MUTU • Mutu merupakan satu satunya kekuatan terpenting yang dapat membuahkan keberhasilan baik di dalam organisasi dan pertumbuhan perusahaan baik di skala besar maupun di skala kecil, hal ini juga bisa diterapkan di dalam penyelenggaraan pelayanan mutu pendidikan.
  • 40. DEFINSI KEPUASAN PELANGGAN • Merupakan suatu tingkat perasaan pelanggan setelah pelanggan membandingkan kinerja / hasil yang dirasakannya sesuai dengan harapan yang diinginkannya. • Tingkat kepuasan pelanggan itu berbeda satu dengan lainnya. • Tingkat kepuasan pelanggan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dan harapan yang diinginkannya.
  • 41. PENGERTIAN KEPUASAN PELANGGAN • Kinerja yang dilakukannya di bawah harapan yang diinginkannya maka secara otomatis pelanggan merasa kecewa, dan bila kinerja dilakukan sesuai dengan harapan yang diinginkannya, maka pelanggan merasa puas, dan jika kinerja dilakukan melebihi harapan yang diinginkannya maka jelaslah pelanggan merasa sangat puas sekali. • Mencakup adanya perbedaan antara tingkat kepentingan dan kinerja yang ada dengan hasil yang akan diharapkan dan dirasakannya. • Kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang diharapkan. • Jika di sini kinerja tidak mencukupi harapan, maka pelanggan akan merasa tidak puas.
  • 42. FUNGSI KEPUASAN PELANGGAN • Hasil penilaian pelanggan terhadap apa yang diharapkannya dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk.
  • 43. DUA UKURAN MENGENAI KEPUASAN PELANGGAN (1) Harapan pelanggan yang berfungsi sebagai pembanding atas suatu ukuran; (2) Kepuasan pelanggan yang dikaitkan dengan kinerja produk.
  • 44. KEPUASAN PELANGGAN PADA BIDANG PENDIDIKAN • Kepuasan pelanggan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil perbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakan dan yang diharapkannya. • Penilaian terhadap aspek setiap komponen belajar-mengajar khususnya kinerja guru dalam mengelola proses belajar-mengajar memerlukan sumber informasi data dari berbagai pihak terutama sumber data yang terlibat dalam proses belajar-mengajar.
  • 45. TIGA KELOMPOK PENILAIAN HASIL PROSES BELAJAR-MENGAJAR DALAM PENDIDIKAN (1) Tenaga pendidik; (2) Siswa itu sendiri; (3) Para orang tua dan masyarakat.
  • 46. GURU PERLU TAHU INFORMASI DARI SISWA • Terutama yang berkenaan dengan keadaan dan karakteristik siswa itu sendiri. • Pandangan siswa mengenai kemampuan guru mengajar, • Pandangan siswa mengenai cara belajar di sekolah, • Pandangan siswa mengenai hasil belajar-mengajar serta pelayanan yang diterima oleh siswa, merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan yang merupakan faktor yang menentukan penilaian dan pengukuran kepuasan pelanggan di bidang pendidikan.
  • 47. 10 ASPEK KUALITAS LAYANAN SECARA UMUM (1) Tangible, penampilan fisik peralatan. personalia dan materi komunikasi; (2) Reliability, kemampuan untuk melaksanakan layanan yang dijanjikan secara bertanggung jawab dan akurat; (3) Responsivenes, keinginan untuk membantu pengguna dan menyediakan layanan yang cepat; (4) Competency, penguasaan kemampuan dan pengetahuan yang diperlukan untuk melaksanakan pelayanan; (5) Courtesy, sopan santun, respek dan bersahabat dari personalia penghubung;
  • 48. 6) Credibility, dapat dipercaya dan pemurah dari penyedia layanan; 7) Security, bebas dari bahaya risiko dan keraguan; 8) Acces, kemudahan dihubungi dan dedikasi; 9) Communication, menjaga pengguna selalu diinformasikan dalam bahasa yang mudah dimengerti, dan selalu mau mendengarkan keluhan pengguna; dan 10) Understanding the costumer, selalu berusaha untuk mengerti pengguna dan kebutuhannya.
  • 49. LIMA KESENJANGAN KUALITAS LAYANAN (1) Antara layanan yang diharapkan dan persepsi manajemen pada ekspektasi pengguna; (2) Antara kualitas layanan dan persepsi pengguna; (3) Antara hasil penyerahan layanan dan spesifikasi kualitas layanan; (4) Antara hasil penyerahan layanan dan nilai komunikasi eksternal pengguna; (5) Antara layanan yang dirasakan dan yang diharapkan.
  • 50. LIMA DIMENSI KUALITAS PELAYANAN (1) Dimensi berwujud (tangibles), untuk mengukur penampilan fasilitas fisik, peralatan, karyawan dan sarana komunikasi; (2) Dimensi keandalan (reliability), untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memberikan jasa yang tepat dan dapat diandalkan; (3) Dimensi daya tanggap (responsivenessss), menunjukan kesediaan untuk membantu dan memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan cepat; (4) Dimensi jaminan (assurance), untuk mengukur kemampuan dan keramahan karyawan serta sifat dapat dipercaya; (5) Dimensi empati (emphaty), untuk mengukur pemahaman karyawan terhadap kebutuhan pelanggan serta perhatian yang diberikan oleh karyawan (Shahin, 2009).
  • 51. PENILAIAN KEPUASAN PELANGGAN • Mencakup perbedaan antara tingkat kepentingan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. • Penilaian kepuasan atau ketidakpuasan terhadap satu lembaga tertentu karena keduanya berkaitan erat dengan konsep kepuasan pelanggan, • Kinerja tidak mencukupi harapan, maka pelanggan tersebut dianggap tidak puas.
  • 52. MENCIPTAKAN KEPUASAN PELANGGAN • Lembaga harus menciptakan dan mengelola suatu sistem untuk memperoleh pelanggan yang lebih banyak dan kemampuan untuk mempertahankan pelanggannya.
  • 53. METODE PENILAIAN KEPUASAN PELANGGAN • Penilaian terhadap aspek atau dimensi setiap komponen belajar-mengajar yang telah dijabarkan di atas, khususnya kinerja guru dalam mengelola proses belajar-mengajar memerlukan sumber data dari berbagai pihak terutama yang terlibat dalam kegiatan belajar-mengajar.
  • 54. TIGA KELOMPOK SUMBER DATA (1) Tenaga kependidikan; (2) Siswa itu sendiri; (3) Para orangtua siswa.
  • 55. MENILAI KEMAMPUAN MENGAJAR DIGUNAKAN BERBAGAI SUMBER PENILAIAN • Siswa, kolega/teman sejawat, diri sendiri, alumni, dan catatan administrasi. • Informasi dari siswa, terutama berkenaan dengan keadaan dan karakteristik siswa itu sendiri, pandangan siswa mengenai kemampuan guru mengajar, pandangan siswa mengenai cara belajar di klas, pandangan siswa mengenai penilaian hasil belajar, kesulitan yang dihadapi siswa dalam belajar, sikap guru pada waktu mengajar, pelayanan yang diterima siswa dari guru dan dari kampus pada umumnya dan hasil belajar yang dicapainya. • Metode penilaian rating scale untuk mahasiswa dapat digunakan sebagai alat untuk menggali data tentang kemampuan mengajar guru.
  • 56. PENILAIAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN • Menjadi hal yang sangat esensial bagi setiap organisasi, karena langkah tersebut dapat memberikan umpan balik dan masukan bagi keperluan pengembangan dan implementasi strategi dalam peningkatan kepuasan pelanggan.
  • 57. METODE DAN TEKNIK KEPUASAN PELANGGAN • Kuesioner yang diisi oleh pelanggan, • Observasi langsung atau partisipasi, melalui telepon atau pos, focus group, wawancara semiterstruktur/ terstruktur, dan wawancara open-ended. • Neal dan Lamb berpendapat penelitian mengenai kepuasan pelanggan dilakukan dengan penelitian survei, baik melalui pos, telepon, ataupun wawancara langsung (Tjiptono dan Diana, 2003).
  • 58. PENGGUNAAN METODE SURVEI UNTUK PENILAIAN KEPUASAN PELANGGAN • Pemberi pelayanan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan dan juga memberikan tanda positif bahwa lembaga pendidikan perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.
  • 59. METODE SURVEI a. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung melalui pertanyaan kepada pelanggan dengan ungkapan sangat tidak puas, puas, cukup puas, puas, dan sangat puas; b. Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang mereka rasakan; c. Responden diminta menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi yang berkaitan dengan penawaran dari lembaga dan diminta untuk menuliskan perbaikan-perbaikan yang mereka sarankan; d. Responden diminta meranking elemen atau atribut penawaran berdasarkan derajat kepentingan setiap elemen dan seberapa baik kinerja lembaga pada masing-masing elemen.
  • 60. PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN • Mengukur kepuasan pelanggan sangat bermanfaat bagi lembaga dalam rangka mengevaluasi posisi lembaga saat ini dibandingkan dengan pesaing dan pengguna akhir, serta menemukan bagian yang membutuhkan peningkatan.
  • 61. CARA LEMBAGA DALAM MELAKUKAN PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN a. Complaint and Suggestion System (sistem keluhan dan saran), informasi dari saran dan keluhan ini akan dijadikan data dalam melakukan antisipasi dan pengembangan lembaga pendidikan ; b. Costumer Satisfaction Surveys (survei kepuasan pelanggan) tingkat keluhan konsumen dijadikan data dalam mengukur tentang kepuasan, hal itu bisa melalui survei, pos, telepon frend, atau angket; c. Ghost Shopping (pembeli bayangan), dengan mengirimkan orang untuk melakukan pembelian di perusahaan orang lain maupun di perusahaan sendiri untuk melihat secara jelas keunggulan dan kelemahan pelayanannya;
  • 62. d. Lost Customer Analysis (analisis pelanggan yang beralih), yaitu kontak yang dilakukan kepada pelanggan yang telah beralih pada lembaga pendidikan lain untuk dijadikan perbaikan kinerja dalam meningkatkan kepuasan.
  • 63. Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan kepuasan. • Timbulnya suatu kepuasan akan menimbulkan motivasi yang baik bagi siswa yang dapat meningkatkan minat keingintahuan terhadap pelajaran lain. • Dampak yang positif untuk mencapai prestasi belajar siswa dengan baik.
  • 64. KETEPATAN WAKTU (BE ON TIME) • Keluhan klasik dari siswa bila guru tidak hadir tepat waktu sudah merupakan hal yang biasa yang dapat diatasi dengan berbagai alasan yang disampaikan oleh guru. • Tetapi hal ini sebenarnya merupakan masalah yang harus cepat diselesaikan bila suatu institusi pendidikan ingin meningkatkan kualitas pelayanannya. • Pelaksanaan proses belajar-mengajar, waktu merupakan bagian yang penting untuk menentukan keberhasilan suatu pendidikan.
  • 65. • Perlu diperhitungkan baik secara efektif dan efisiensi sehingga tujuan mata ajaran, tujuan instruksional, dan tujuan institusional dapat tercapai. • Bila mulai perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses belajar-mengajar tidak memperhatikan waktu, maka akan terjadi gangguan bukan saja pada proses belajar-mengajar di kelas, melainkan dapat mempengaruhi seluruh sistem pendidikan yang ada dalam organisasi tersebut. • Apabila guru masuk terlambat 20 menit, maka pasti mengakhiri pelajaran pun menjadi pengambilan waktu guru lain yang akan mengajar dan seterusnya sampai sistem lain pun terpengaruh. • Guru yang dapat menghargai waktu dengan hadir dan mengakhiri kuliah tepat waktu pada proses belajar-mengajar, maka diharapkan sistem pelayanan pendidikan akan lebih baik dan siswa akan merasa puas.
  • 66. KETERAMPILAN PENGUASAAN DAN MENJELASKAN MATERI • Aspek guru dalam pengajaran, penguasaan, dan menjelaskan materi berarti mengorganisasikan isi pelajaran dalam urutan yang terencana sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh peserta didik. • Penguasaan dan penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan penguasaan dan menjelaskan. • Penguasaan dan menjelaskan adalah kemampuan guru dalam menyiapkan dan menyajikan informal lisan yang diorganisasikan secara sistematik, yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan, misalnya antara sebab dan akibat, antara yang diketahui dengan yang belum diketahui, atau antara hukum (dalil, definisi) yang berlaku umum dengan bukti atau contoh sehari-hari.
  • 67. KOMPONEN-KOMPONEN KETERAMPILAN PENGUASAAN DAN MENJELASKAN MATERI TERBAGI TIGA UNSUR ( 1. MENGANALISIS DAN MERENCANAKAN) • Berhubungan dengan isi pesan (materi) dan yang berhubungan dengan penerimaan pesan (Siswa);
  • 68. MENYAJIKAN SUATU PENJELASAN • Kejelasan yaitu dengan kata-kata, kalimat, ungkapan dan volume suara yang baik dan jelas, menghindari kata-kata yang tak perlu memperhatikan bahasa yang baik tata kalimatnya, mendefinisikan istilah baru (bahasa asing) dan menggunakan waktu diam sejenak untuk melihat apakah mahasiswa mengerti apa yang disampaikan. • Penggunaan ilustrasi dan contoh yaitu dengan memberikan contoh dan ilustrasi yang jelas, nyata dengan benda-benda yang dapat ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari, bila menjelaskan konsep baru atau konsep yang abstrak/lisan. • Pemberian tekanan, yaitu memusatkan perhatian siswa pada masalah pokok dan cara memecahkannya serta mengurangi informasi yang tidak begitu penting dengan tujuan memudahkan belajar, pusatkan perhatian kepada hal-hal yang disampaikan;
  • 69. BALIKAN • Menyajikan materi, guru hendaknya memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menunjukkan pemahamannya dengan memberikan kesempatan siswa atau guru bertanya tentang materi yang susah dijelaskan, sehingga dapat mengetahui minat dan sikap siswa terhadap materi yang disampaikan.
  • 70. PRINSIP-PRINSIP CARA MENGAJAR YANG HARUS DILAKSANAKAN SEEFEKTIF MUNGKIN OLEH PENDIDIK (1) Perhatian, guru membangkitkan perhatian siswa kepada pelajaran yang diberikan; (2) Aktivitas, guru menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir maupun bertindak; (3) Apersepsi, guru menghubungkan pelajaran yang diberikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa atau pengalamannya; (4) Peragaan, dengan pemilihan media yang tepat dapat membantu menjelaskan pelajaran yang diberikan dan juga membantu siswa untuk membentuk pengertian yang benar; (5) Repetisi, pelajaran yang selalu diulang akan memberikan tanggapan yang jelas dan tidak mudah dilupakan;
  • 71. KORELASI • Untuk memperluas pengetahuan peserta didik, guru perlu memperhatikan dan memikirkan hubungan di antara setiap bahan pelajaran;
  • 72. KONSENTRASI • Usaha konsentrasi pelajaran menyebabkan siswa memperoleh pengalaman langsung, mengamati sendiri, untuk menyusun dan menyimpulkan pengetahuan;
  • 73. SOSIALISASI • Bekerja di dalam kelompok dapat juga meningkatkan cara berpikir mereka sehingga dapat memecahkan masalah dengan lebih baik dan lancar;
  • 74. INDIVIDUALISASI • Siswa merupakan makhluk individu yang unik, mempunyai perbedaan khas, seperti perbedaan intelegensi, bakat, hobi tingkah laku, watak maupun sikapnya, latar belakang kebudayaan, sosial ekonomi, dan keadaan orangtuanya; dan
  • 75. EVALUASI • Menggambarkan kemajuan siswa, prestasi, kata-katanya, dan juga dapat menjadi bahan umpan balik untuk perbaikan bagi guru dan siswa.
  • 76. PENGGUNAAN METODE DAN MEDIA PENGAJARAN • Media pengajaran/alat bantu adalah setiap benda yang digunakan untuk memperlancar proses belajar-mengajar.
  • 77. KLASIFIKASI MEDIA PENGAJARAN ATAU ALAT BANTU (ALAT PERAGA) • Alat bantu untuk memperjelas penyampaian materi seperti Liquid Crytal Display;
  • 78. ALAT PELENGKAP PENGAJARAN • Alat bantu yang diperlukan untuk berlangsungnya proses belajar-mengajar, seperti Spidol,bangku, dan meja.
  • 79. ALAT PERAGA DIBEDAKAN ATAS • Alat peraga visual, • Alat peraga audio, dan • Alat peraga audio-visual. • Masing-masing alat peraga ini memiliki intensitas (kemampuan) dalam merangsang timbulnya persepsi seseorang siswa.
  • 80. METODE MENGAJAR • Cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. • Peranan metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses belajar-mengajar.
  • 81. GURU DENGAN PENERAPAN METODE PENGAJARAN • Diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru. • Metode pengajaran yang dapat digunakan oleh guru di mana masing-masing metode tidak dapat berdiri sendiri, • Berbagai jenis metode mengajar secara bergantian atau saling bahu membahu satu sama lain, di mana setiap metode memiliki kelemahan dan keuntungannya.
  • 82. TUGAS GURU • Memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar-mengajar yang efektif. • Ketepatan penggunaan metode mengajar tersebut sangat bergantung kepada tujuan, isi proses belajar-mengajar dan kegiatan belajar-mengajar.
  • 83. METODE PENGAJARAN YANG BIASA DIGUNAKAN (1) Metode ceramah; (2) Metode tanya jawab; (3) Metode diskusi; (4) Metode tugas belajar dan resitasi; (5) Metode kerja kelompok; (6) Metode demonstrasi dan eksperimen; (7) Metode problem solving; (8) Metode latihan; (9) Metode simulasi.
  • 84. METODE CERAMAH • Penuturan bahan pelajaran secara lisan. • Metode ini tidak senantiasa buruk apabila penggunaannya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung dengan media, serta memerhatikan batas-batas kemungkinan penggunaannya.
  • 85. METODE TANYA JAWAB • Metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat dua arah, sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. • Guru bertanya siswa menjawab, atau siswa bertanya guru menjawab. • Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan siswa.
  • 86. METODE DISKUSI • Diskusi pada dasarnya adalah tukar menukar informasi, • Pendapat dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, atau untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama. • Diskusi bukan debat karena debat adalah perang mulut, orang beradu argumentasi, beradu paham, dan kemampuan persuasi untuk memenangkannya pahamnya sendiri. • Dalam diskusi, tiap orang diharapkan memberikan sumbangan sehingga seluruh kelompok kembali dengan paham yang dibina bersama. • Dengan sumbangan saran tiap orang, kelompok diharapkan akan maju dari satu pemikiran yang lain, langkah demi langkah sampai kepada paham terakhir sebagai hasil karya bersama.
  • 87. METODE TUGAS BELAJAR DAN RESISTASI • Tugas bisa dilaksanakan di rumah, klas, dan perpustakaan. • Merangsang siswa untuk aktif belajar baik secara individual atau kelompok. • Karena itu tugas dapat diberikan secara individual atau kelompok.
  • 88. METODE KERJA KELOMPOK • Mengandung pengertian bahwa siswa sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri ataupun dibagi atas beberapa kelompok kecil (sub-subkelompok).
  • 89. DEMONSTRASI DAN EKSPERIMEN • Merupakan metode mengajar yang efektif, sebab siswa mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta (data). • Demonstrasi yang dimaksud adalah metode mengajar yang memperlihatkan proses terjadinya sesuatu.
  • 90. METODE PROBLEM SOLVING • Bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, • Problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya dimulai dengan mencari data sampai menarik kesimpulan.
  • 91. METODE LATIHAN • Digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari. • Mengingat latihan ini kurang mengembangkan bakat/inisiatif siswa untuk berpikir, maka hendaknya guru memperhatikan tingkat kewajaran dari metode ini.
  • 92. METODE SIMULASI • Cara untuk menjelaskan sesuatu (bahan pelajaran) melalui pembuatan yang bersifat pura-pura atau melalui proses tingkah laku imitasi atau bermain peranan mengenai suatu tingkah laku yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya.
  • 93. PENERAPAN METODE • Pada kegiatan belajar-mengajar, tidak digunakan sendiri-sendiri tetapi merupakan kombinasi dari beberapa metode, seperti ceramah, tanya jawab, diskusi, tugas, ceramah, demonstrasi, dan eksperimen.
  • 94. KEMAMPUAN DAN KESEMPATAN BERTANYA • Mengajukan pertanyaan dalam proses pembelajaran tidak hanya dimaksudkan untuk mendapatkan jawaban, akan tetapi memiliki maksud tertentu. • Guru harus memiliki keterampilan bertanya secara baik, sehingga pertanyaan yang diajukan sesuai dengan maksudnya. •
  • 95. PENTING KETERAMPILAN BERTANYA DALAM PROSES PEMBELAJARAN • Pertama, latar belakang lingkungan masyarakat dan keluarga kurang membiasakan bertanya. • Akibatnya baik Guru maupun Siswa kurang terampil dalam mengungkapkan pertanyaan.
  • 96. Kedua, keterampilan bertanya dapat digunakan untuk mengaktifkan proses pembelajaran. • Membelajarkan siswa berarti bahwa siswa terlibat aktif dalam proses belajar itu, dan diharapkan terjadi perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. • Penggunaan keterampilan dasar bertanya, proses dan hasil belajar siswa dapat ditunjang.
  • 97. BERPIKIR ADALAH BERTANYA • Siswa dengan mengajukan pertanyaan secara berencana, berfungsi untuk berpikir kreatif dan kritis dalam proses belajar. • Cara mengajukan pertanyaan yang berpengaruh positif bagi kegiatan belajar siswa merupakan satu hal yang tidak mudah.
  • 98. PENGUASAAN KETERAMPILAN BERTANYA • Guru hendaknya berusaha agar memahami dan menguasai penggunaan keterampilan bertanya. • Keterampilan bertanya dibedakan atas keterampilan bertanya tingkat dasar dan bertanya tingkat lanjut. • Keterampilan bertanya tingkat dasar mempunyai beberapa komponen dasar yang perlu diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan. • Bertanya tingkat lanjutan merupakan lanjutan dari keterampilan bertanya dasar dan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa, memperbesar partisipasinya dan mendorong agar siswa dapat mengambil inisiatif sendiri.
  • 99. VARIASI KETERAMPILAN DAN KOMUNIKASI • Keterampilan dasar mengajar mengadakan variasi dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan dalam pengajaran.
  • 100. TIGA KOMPONEN VARIASI KETERAMPILAN DAN KOMUNIKASI (1) Gaya mengajar yang bersifat personal. (2) Penggunaan media dan bahan instruksional. (3) Pola serta tingkat interaksi guru-siswa.
  • 101. PERLU VARIASI PROSES BELAJAR (1) Menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa terhadap aspek-aspek belajar-mengajar yang relevan; (2) Meningkatkan kemungkinan berfungsinya motivasi dan rasa ingin tahu melalui kegiatan penelitian dan penjelajahan; (3) Membentuk sikap positif terhadap guru dan klas; (4) Kemungkinan pada siswa dapat mendapat pelayanan secara individual sehingga memberi kemudahan belajar.
  • 102. KOMPONEN-KOMPONEN VARIASI KETERAMPILAN (1) Variasi dalam gaya mengajar guru, yang terdiri dari penggunaan variasi suara, pemusatan perhatian, kesenyapan, mengadakan kontak pandang, gerakan badan dan mimik, pergantian posisi guru dalam kelas; (2) Variasi dalam penggunaan media dan bahan pengajaran, yang terdiri,dari variasi alat/bahan yang dapat dilihat, alat/bahan yang dapat didengar, alat/bahan yang dapat diraba dan dimanipulasi; (3) Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa, yang terdiri dari mendengarkan guru, diskusi dalam kelas, siswa berdiskusi dalam kelompok kecil, dan siswa mengerjakan tugas secara individual.
  • 103. EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN • Evaluasi merupakan perkiraan sampai sejauh manakah peserta didik itu maju ke arah tujuan yang ingin dicapai. • Evaluasi pendidikan ialah taraf pelaksanaan yang di dalamnya dosen memeriksa dan memberi penilaian terhadap bahan pengetahuan dan kecakapan yang telah dianjurkan kepada mahasiswa.
  • 104. DEFINISI EVALUASI • Perkiraan pertumbuhan dan perkembangan siswa menuju tujuan atau nilai dalam kurikulum.
  • 105. TUJUAN EVALUASI (1)Mengetahui kemajuan atau prestasi belajar siswa; (2)Mengetahui tingkat efisiensi metode penyajian pengajaran.
  • 106. EVALUASI PRODUK • Evaluasi terhadap hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar-mengajar, • Memusatkan perhatian pada produk atau efek yang dihasilkan oleh siswa, • Sesuai dengan tujuan instruksional yang seharusnya dicapai.
  • 107. PERANAN EVALUASI DALAM UPAYA PENDIDIKAN • Mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh siswa, guru harus memiliki informasi mengenai siswa, yang diperoleh melalui evaluasi, yang dilakukan oleh guru. • Evaluasi memberikan informasi mengenai hasil belajar yang telah dimiliki oleh siswa. • Informasi tersebut guru dapat menentukan apakah tujuan yang telah ditetapkan itu telah tercapai atau belum.
  • 108. KEPUASAN SISWA • Suatu bentuk penilaian berdasarkan perasaannya terhadap pelaksanaan proses belajar-mengajar oleh guru untuk mengevaluasi sampai berapa jauh tingkat kualitas pelayanan pembelajaran yang telah dilakukan, sehingga dapat menimbulkan rasa puas dan tidak puas.
  • 109. MENGANALIASA TINGKAT KEPUASAN SISWA • Untuk menjawab rumusan masalah penelitian, maka digunakan Importance Performance Analysis atau Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kepuasan Pelanggan.
  • 110. MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN • Kajian tentang manajemen pendidikan, tidak bisa melepaskan diri dari pengertian ilmu administrasi pada umumnya. • Manajemen pendidikan adalah penggunaan atau aplikasi dari administrasi ke dalam pendidikan. • Kata administrasi berarti mengatur, memelihara. Sehingga kata administrasi dapat diartikan sebagai suatu keinginan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan (Purwanto, 2007). •
  • 111. PENGERTIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN • Segenap proses pengerahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personel, spiritual, maupun material yang bersangkut paut dengan pencapaian dan tujuan pendidikan. • Segala usaha dari orang-orang yang terlibat di dalam proses pencapaian tujuan pendidikan yang diorganisasikan, diintegrasikan dan dikoordinasikan secara efektif (Purwanto, 2007).
  • 112. SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN • Guna meningkatkan kualitas, kepuasan, dan mutu suatu lembaga pendidikan agar dikenal baik oleh mahasiswanya maupun oleh masyarakat, di sini yang terpenting adalah adanya sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai. •
  • 113. SARANA DAN PRASARANA REPRESENTATIF • Laboratorium, • Perpustakaan, • Ruang komputer, • Laboratorium bahasa, • Gedung serba guna, • Gedung untuk pengembangan bakat dan minat, • Gedung untuk olah raga, • Gedung kelas yang representatif dan nyaman, • Gedung alumni, • Peralatan aktualisasi dan media ekspresi
  • 114. PENDIDIKAN FORMAL DAN NON FORMAL • Berpedoman pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 45 bahwa setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik. • Perbedaan yang antara lembaga pendidikan yang berada di pelosok daerah terpencil dengan lembaga pendidikan yang berada
  • 115. DISKRIMINASI DAN PERSAINGAN ANTARLEMBAGA PENDIDIKAN • Pemerintah dalam hal ini mengambil suatu tindakan untuk mengatasi kesenjangan tersebut agar kesenjangan tersebut dapat diatasi. • Kualitas kepuasan serta mutu pendidikan dapat terjaga dari mulai daerah terpencil sampai kota-kota besar sehingga Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lainnya.
  • 116. MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN • Sarana dan prasarana pendidikan merupakan hal yang sangat menunjang atas tercapainya suatu tujuan dari pendidikan, • Sebagai seorang personal pendidik, pendidik dituntut untuk menguasai dan memahami administrasi sarana dan prasarana, • Guna meningkatkan daya kerja yang efektif dan efisien serta mampu menghargai etika kerja sesama personal pendidikan, • Tercipta keserasian, kenyamanan yang dapat menimbulkan kebanggaan dan rasa memiliki, baik dari warga sekolah maupun warga masyarakat sekitarnya.
  • 117. LINGKUNGAN PENDIDIKAN • Akan bersifat positif atau negatif itu tergantung pada pemeliharaan administrasi sarana dan prasarana itu sendiri. • Secara etimologis (bahasa) sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya: ruang, buku, perpustakaan, dan laboratorium. • Prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan, misalnya: lokasi/tempat, bangunan klas, lapangan olahraga, dan ruang.
  • 118. DASAR KONSEPSI LAMA DAN MODERN • Konsepsi lama administrasi sarana dan prasarana itu di artikan sebagai sebuah sistem yang mengatur ketertiban peralatan yang ada di klas. • Konsepsi modern administrasi sarana dan prasarana itu adalah suatu proses seleksi dalam penggunaan sarana dan prasarana yang ada di kampus. • Guru menurut konsepsi lama bertugas untuk mengatur ketertiban penggunaan sarana klas, menurut konsepsi modern guru bertugas sebagai administrator dan bertanggung jawab kepada pimpinan klas.
  • 119. KESIMPULAN • Manajemen sarana dan prasarana pendidikan itu adalah semua komponen yang secara langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri. • Secara mikro pimpinan lembaga yang bertanggung jawab atas pengadaan sarana dan prasarana pendidikan yang di perlukan di sebuah kampus. • Manajemen sarana dan prasarana itu sendiri mempunyai peranan yang sangat penting bagi terlaksananya proses pembelajaran di klas serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sebuah klas, baik tujuan secara khusus maupun tujuan secara umum.
  • 120.
  • 121. Thank You Kingsoft Office Make Presentation much more fun