SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Faktorisasi
Pembelajaran matematika selama ini belum berhasil meningkatkan pemahaman siswa tentang
konsep-konsep dan aturan – aturan matematika. Adapun untuk pelajaran matematika, penilaian
diarahkan untuk mengukur kemampuan, diantaranya :
1. Pemahaman konsep, siswa mampu mendefinisikan konsep, mengidentifikasikan dan
memberi contoh
2. Prosedur, siswa mampu mengenali prosedur atau proses penghitungan yang benar dan
tidak benar
3. Komunikasi, siswa mampu menyatakan dan menafsirkan gagasan matematika secara
lisan, tulisan dan mampu mendemonstrasikan.
4. Penalaran, siswa mampu memberikan alas an induktif dan deduktif
5. Pemecahan macalah, siswa mampu memahami masalah, memilih strategi penyelesaian.
Indikasi masalah dalam matematika adalah agar siswa mampu memecahkan masalah
yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam rangka mencapai tujuan pengajaran, kegiatan belajar mengajar harus diarahkan pada
aktifitas pengajaran yang mampu mengembangkan segala potensi dan kreatifitas siswa. Tinggi
rendahnya tingkat kreatifitas belajar siswa di sekolah banyak dipengaruhi oleh interaksi
komponen-kompenen pembelajaran.
Pembenahan dalam pembelajaran perlu dilakukan, yaitu pembaharuan pada pemilihan metode,
penggunaan metode yang tepat, penyediaan media dan penanaman konsep yang benar.
Pembaharuan bersifat memperbaiki dan menyempurnakan yang telah ada. Hasil yang diharapkan
dengan adanya pembaharuan pada pemilihan metode, penggunaan metode dan penanaman
konsep yang benar adalah tujuan pengajaran yang belum tercapai dapat diselesaikan dan dapat
memperbaiki pemahaman konsep yang salah pada diri siswa.
Metode pembelajaran dalam matematika banyak sekali yang tepat dan sesuai dengan tuntunan
perkembangan pembelajaran matematika. Metode-metode pembelajaran yakni metode
demonstrasi, metode pemecahan masalah, metode driil dan latihan, metode penemuan, metode
tanya jawab, metode inquiri, dan sebagainya. Agar kualitas pendidikan anak meningkat maka
seorang guru harus tahu pentingnya metode pembelajaran. Ada tiga cara utama dalam belajar
yaitu model visual, auditorial, dan kinestik. Visual adalah belajar melalui indra penglihatan.
Auditorial adalah belajar melalui indra pendengaran. Kinestik adalah belajar dengan melalui
peraba dan penglihatan, dari ketiga cara tersebut harus didukung oleh sarana dan prasarana.
Dengan Metode Demonstrasi ketiga cara utama belajar bisa menyatu sehingga belajar anak lebih
maksimal, dan dapat mengubah matematika yang awalnya bersifat abstrak menjadi lebih
kongkret dan nyata. Menurut Sudjana (2008), Metode demonstrasi merupakan metode efektif
sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau
data yang benar. Sedangkan menurut (Roestyah, 2008), Metode demonstrasi adalah metode yang
digunakan untuk membelajarkan siswa dengan cara menceritakan dan memperagakan suatu
langkah-langkah pengerjaan sesuatu.
Dalam Metode demonstrasi dengan menggunakan media misalkan dengan bantuan alat peraga,
maka aktivitas murid lebih banyak dilibatkan, dengan demikian dominasi guru akan lebih
berkurang, membantu siswa memahami lebih jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda,
kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki memalui pengamatan dan
contoh kongkret, dengan menghadirkan obyek sebenarnya. Manfaat psikologis pendagogis dari
metode demonstrasi adalah perhatian siswa dapat lebih dipusatkan, proses belajar siswa lebih
terarah pada materi yang sedang dipelajari, serta pengalaman dan kesan sebagai hasil
pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa (Darajat, 1985).
Dalam mata pelajaran matematika di tingkat SMP pada beberapa pokok bahasan terdapat materi
pelajaran yang dianggap sulit baik oleh guru maupun siswa. Dalam tulisan ini penulis
mengangkat salah satu pokok bahasan yang menjadi masalah, seperti halnya pengalaman penulis
dalam menerima materi tersebut, permasalahan tersebut yaitu pemfaktoran bentuk syarat dan .
Permasalahannya yaitu menentukan dua bilangan yaitu dan dengan syarat dan , sehingga bentuk
tersebut dapat difaktorkan. Yang sering terjadi adalah siswa sering melakukan tebakan dalam
menentukan bilangan dan dengan mencocokannya sesuai syarat yang diberikan. Padahal cara
ini sangat menyita banyak waktu dan tak terarah.
Pembelajaran matematika selama ini belum berhasil meningkatkan pemahaman siswa tentang
konsep-konsep dan aturan – aturan matematika. Adapun untuk pelajaran matematika, penilaian
diarahkan untuk mengukur kemampuan, diantaranya :
1. Pemahaman konsep, siswa mampu mendefinisikan konsep, mengidentifikasikan dan
memberi contoh
2. Prosedur, siswa mampu mengenali prosedur atau proses penghitungan yang benar dan
tidak benar
3. Komunikasi, siswa mampu menyatakan dan menafsirkan gagasan matematika secara
lisan, tulisan dan mampu mendemonstrasikan.
4. Penalaran, siswa mampu memberikan alas an induktif dan deduktif
5. Pemecahan macalah, siswa mampu memahami masalah, memilih strategi penyelesaian.
Indikasi masalah dalam matematika adalah agar siswa mampu memecahkan masalah
yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam rangka mencapai tujuan pengajaran, kegiatan belajar mengajar harus diarahkan pada
aktifitas pengajaran yang mampu mengembangkan segala potensi dan kreatifitas siswa. Tinggi
rendahnya tingkat kreatifitas belajar siswa di sekolah banyak dipengaruhi oleh interaksi
komponen-kompenen pembelajaran.
Pembenahan dalam pembelajaran perlu dilakukan, yaitu pembaharuan pada pemilihan metode,
penggunaan metode yang tepat, penyediaan media dan penanaman konsep yang benar.
Pembaharuan bersifat memperbaiki dan menyempurnakan yang telah ada. Hasil yang diharapkan
dengan adanya pembaharuan pada pemilihan metode, penggunaan metode dan penanaman
konsep yang benar adalah tujuan pengajaran yang belum tercapai dapat diselesaikan dan dapat
memperbaiki pemahaman konsep yang salah pada diri siswa.
Metode pembelajaran dalam matematika banyak sekali yang tepat dan sesuai dengan tuntunan
perkembangan pembelajaran matematika. Metode-metode pembelajaran yakni metode
demonstrasi, metode pemecahan masalah, metode driil dan latihan, metode penemuan, metode
tanya jawab, metode inquiri, dan sebagainya. Agar kualitas pendidikan anak meningkat maka
seorang guru harus tahu pentingnya metode pembelajaran. Ada tiga cara utama dalam belajar
yaitu model visual, auditorial, dan kinestik. Visual adalah belajar melalui indra penglihatan.
Auditorial adalah belajar melalui indra pendengaran. Kinestik adalah belajar dengan melalui
peraba dan penglihatan, dari ketiga cara tersebut harus didukung oleh sarana dan prasarana.
Dengan Metode Demonstrasi ketiga cara utama belajar bisa menyatu sehingga belajar anak lebih
maksimal, dan dapat mengubah matematika yang awalnya bersifat abstrak menjadi lebih
kongkret dan nyata. Menurut Sudjana (2008), Metode demonstrasi merupakan metode efektif
sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau
data yang benar. Sedangkan menurut (Roestyah, 2008), Metode demonstrasi adalah metode yang
digunakan untuk membelajarkan siswa dengan cara menceritakan dan memperagakan suatu
langkah-langkah pengerjaan sesuatu.
Dalam Metode demonstrasi dengan menggunakan media misalkan dengan bantuan alat peraga,
maka aktivitas murid lebih banyak dilibatkan, dengan demikian dominasi guru akan lebih
berkurang, membantu siswa memahami lebih jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda,
kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki memalui pengamatan dan
contoh kongkret, dengan menghadirkan obyek sebenarnya. Manfaat psikologis pendagogis dari
metode demonstrasi adalah perhatian siswa dapat lebih dipusatkan, proses belajar siswa lebih
terarah pada materi yang sedang dipelajari, serta pengalaman dan kesan sebagai hasil
pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa (Darajat, 1985).
Dalam mata pelajaran matematika di tingkat SMP pada beberapa pokok bahasan terdapat materi
pelajaran yang dianggap sulit baik oleh guru maupun siswa. Dalam tulisan ini penulis
mengangkat salah satu pokok bahasan yang menjadi masalah, seperti halnya pengalaman penulis
dalam menerima materi tersebut, permasalahan tersebut yaitu pemfaktoran bentuk syarat dan .
Permasalahannya yaitu menentukan dua bilangan yaitu dan dengan syarat dan , sehingga bentuk
tersebut dapat difaktorkan. Yang sering terjadi adalah siswa sering melakukan tebakan dalam
menentukan bilangan dan dengan mencocokannya sesuai syarat yang diberikan. Padahal cara
ini sangat menyita banyak waktu dan tak terarah.

More Related Content

What's hot

Jurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematikaJurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematikaNurmalianis Anis
 
Problem Based Learning
Problem Based Learning Problem Based Learning
Problem Based Learning Izan M.Pd
 
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)must2ra86
 
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...Rahma Siska Utari
 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...NERRU
 
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahLaporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahNailul Hasibuan
 
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasionalResume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasionalMas Becak
 
7845 13951-1-pb
7845 13951-1-pb7845 13951-1-pb
7845 13951-1-pbFppi Unila
 
5117 11181-1-sm
5117 11181-1-sm5117 11181-1-sm
5117 11181-1-smFppi Unila
 
20140305 yp01-stl01
20140305 yp01-stl0120140305 yp01-stl01
20140305 yp01-stl01Fppi Unila
 

What's hot (19)

Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
 
Proposal untuk pps
Proposal untuk ppsProposal untuk pps
Proposal untuk pps
 
Jurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematikaJurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematika
 
Problem Based Learning
Problem Based Learning Problem Based Learning
Problem Based Learning
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Tugasan 4
Tugasan 4Tugasan 4
Tugasan 4
 
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
 
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
 
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahLaporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
 
Kritik artikel
Kritik artikelKritik artikel
Kritik artikel
 
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasionalResume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
7845 13951-1-pb
7845 13951-1-pb7845 13951-1-pb
7845 13951-1-pb
 
5117 11181-1-sm
5117 11181-1-sm5117 11181-1-sm
5117 11181-1-sm
 
Proposal ptk ekonomi
Proposal ptk ekonomiProposal ptk ekonomi
Proposal ptk ekonomi
 
20140305 yp01-stl01
20140305 yp01-stl0120140305 yp01-stl01
20140305 yp01-stl01
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bahasa d elon selesai
Bahasa d elon selesaiBahasa d elon selesai
Bahasa d elon selesai
 

Viewers also liked

Scaled Agile Principles and Practices
Scaled Agile Principles and PracticesScaled Agile Principles and Practices
Scaled Agile Principles and PracticesJohn Sigler
 
Gemstone of the Month - Sapphire, All about Sapphires
Gemstone of the Month - Sapphire, All about SapphiresGemstone of the Month - Sapphire, All about Sapphires
Gemstone of the Month - Sapphire, All about SapphiresAnanthi Mathur
 
Resumen y analisis
Resumen y analisisResumen y analisis
Resumen y analisisGaby Tineo
 
Filioparent correccion
Filioparent correccionFilioparent correccion
Filioparent correccionIvana Lombardo
 
Lecture Capture – is more always better?
Lecture Capture – is more always better?Lecture Capture – is more always better?
Lecture Capture – is more always better?Denis Duret
 
25 e-commerce-seo-tips
25 e-commerce-seo-tips25 e-commerce-seo-tips
25 e-commerce-seo-tipsSamSeas
 

Viewers also liked (16)

Tugas ipa
Tugas ipaTugas ipa
Tugas ipa
 
Scaled Agile Principles and Practices
Scaled Agile Principles and PracticesScaled Agile Principles and Practices
Scaled Agile Principles and Practices
 
Pengertian lingkungan
Pengertian lingkunganPengertian lingkungan
Pengertian lingkungan
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Hukmah iman ka kitab
Hukmah iman ka kitabHukmah iman ka kitab
Hukmah iman ka kitab
 
Sangkuriang
SangkuriangSangkuriang
Sangkuriang
 
Gemstone of the Month - Sapphire, All about Sapphires
Gemstone of the Month - Sapphire, All about SapphiresGemstone of the Month - Sapphire, All about Sapphires
Gemstone of the Month - Sapphire, All about Sapphires
 
tugas lagu
tugas lagutugas lagu
tugas lagu
 
Resumen y analisis
Resumen y analisisResumen y analisis
Resumen y analisis
 
Seni Nusantara
Seni NusantaraSeni Nusantara
Seni Nusantara
 
Filosofía Institucional
Filosofía InstitucionalFilosofía Institucional
Filosofía Institucional
 
Filioparent correccion
Filioparent correccionFilioparent correccion
Filioparent correccion
 
Manajemen Islam
Manajemen IslamManajemen Islam
Manajemen Islam
 
Peta daerah Jajahan
Peta daerah JajahanPeta daerah Jajahan
Peta daerah Jajahan
 
Lecture Capture – is more always better?
Lecture Capture – is more always better?Lecture Capture – is more always better?
Lecture Capture – is more always better?
 
25 e-commerce-seo-tips
25 e-commerce-seo-tips25 e-commerce-seo-tips
25 e-commerce-seo-tips
 

Similar to Faktorisasi

Similar to Faktorisasi (20)

Artikel Strategi Pembelajaran Matematika
Artikel Strategi Pembelajaran MatematikaArtikel Strategi Pembelajaran Matematika
Artikel Strategi Pembelajaran Matematika
 
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...
 
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
 
Makalah seminar
Makalah seminarMakalah seminar
Makalah seminar
 
Peer Tutor
Peer TutorPeer Tutor
Peer Tutor
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
PPT perencanaan pembelajaran UAS.pptx
PPT perencanaan pembelajaran UAS.pptxPPT perencanaan pembelajaran UAS.pptx
PPT perencanaan pembelajaran UAS.pptx
 
Pkp wa boy
Pkp wa boyPkp wa boy
Pkp wa boy
 
Pkp wa boy
Pkp wa boyPkp wa boy
Pkp wa boy
 
Pkp wa boy
Pkp wa boyPkp wa boy
Pkp wa boy
 
Karil Muhamad Syahril
Karil Muhamad SyahrilKaril Muhamad Syahril
Karil Muhamad Syahril
 
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...
 
Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
 
Ppt Strategi Belajar Kel.1.pptx
Ppt Strategi Belajar Kel.1.pptxPpt Strategi Belajar Kel.1.pptx
Ppt Strategi Belajar Kel.1.pptx
 
Karya ilmiah
Karya ilmiahKarya ilmiah
Karya ilmiah
 
karil revisi4.docx
karil revisi4.docxkaril revisi4.docx
karil revisi4.docx
 
LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V
 
Proposal 2014
Proposal 2014Proposal 2014
Proposal 2014
 
Tugas final strategi
Tugas final strategiTugas final strategi
Tugas final strategi
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 

Recently uploaded

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 

Recently uploaded (20)

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 

Faktorisasi

  • 1. Faktorisasi Pembelajaran matematika selama ini belum berhasil meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep-konsep dan aturan – aturan matematika. Adapun untuk pelajaran matematika, penilaian diarahkan untuk mengukur kemampuan, diantaranya : 1. Pemahaman konsep, siswa mampu mendefinisikan konsep, mengidentifikasikan dan memberi contoh 2. Prosedur, siswa mampu mengenali prosedur atau proses penghitungan yang benar dan tidak benar 3. Komunikasi, siswa mampu menyatakan dan menafsirkan gagasan matematika secara lisan, tulisan dan mampu mendemonstrasikan. 4. Penalaran, siswa mampu memberikan alas an induktif dan deduktif 5. Pemecahan macalah, siswa mampu memahami masalah, memilih strategi penyelesaian. Indikasi masalah dalam matematika adalah agar siswa mampu memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam rangka mencapai tujuan pengajaran, kegiatan belajar mengajar harus diarahkan pada aktifitas pengajaran yang mampu mengembangkan segala potensi dan kreatifitas siswa. Tinggi rendahnya tingkat kreatifitas belajar siswa di sekolah banyak dipengaruhi oleh interaksi komponen-kompenen pembelajaran. Pembenahan dalam pembelajaran perlu dilakukan, yaitu pembaharuan pada pemilihan metode, penggunaan metode yang tepat, penyediaan media dan penanaman konsep yang benar. Pembaharuan bersifat memperbaiki dan menyempurnakan yang telah ada. Hasil yang diharapkan dengan adanya pembaharuan pada pemilihan metode, penggunaan metode dan penanaman konsep yang benar adalah tujuan pengajaran yang belum tercapai dapat diselesaikan dan dapat memperbaiki pemahaman konsep yang salah pada diri siswa. Metode pembelajaran dalam matematika banyak sekali yang tepat dan sesuai dengan tuntunan perkembangan pembelajaran matematika. Metode-metode pembelajaran yakni metode demonstrasi, metode pemecahan masalah, metode driil dan latihan, metode penemuan, metode tanya jawab, metode inquiri, dan sebagainya. Agar kualitas pendidikan anak meningkat maka seorang guru harus tahu pentingnya metode pembelajaran. Ada tiga cara utama dalam belajar yaitu model visual, auditorial, dan kinestik. Visual adalah belajar melalui indra penglihatan. Auditorial adalah belajar melalui indra pendengaran. Kinestik adalah belajar dengan melalui peraba dan penglihatan, dari ketiga cara tersebut harus didukung oleh sarana dan prasarana. Dengan Metode Demonstrasi ketiga cara utama belajar bisa menyatu sehingga belajar anak lebih maksimal, dan dapat mengubah matematika yang awalnya bersifat abstrak menjadi lebih kongkret dan nyata. Menurut Sudjana (2008), Metode demonstrasi merupakan metode efektif sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Sedangkan menurut (Roestyah, 2008), Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk membelajarkan siswa dengan cara menceritakan dan memperagakan suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu.
  • 2. Dalam Metode demonstrasi dengan menggunakan media misalkan dengan bantuan alat peraga, maka aktivitas murid lebih banyak dilibatkan, dengan demikian dominasi guru akan lebih berkurang, membantu siswa memahami lebih jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda, kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki memalui pengamatan dan contoh kongkret, dengan menghadirkan obyek sebenarnya. Manfaat psikologis pendagogis dari metode demonstrasi adalah perhatian siswa dapat lebih dipusatkan, proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari, serta pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa (Darajat, 1985). Dalam mata pelajaran matematika di tingkat SMP pada beberapa pokok bahasan terdapat materi pelajaran yang dianggap sulit baik oleh guru maupun siswa. Dalam tulisan ini penulis mengangkat salah satu pokok bahasan yang menjadi masalah, seperti halnya pengalaman penulis dalam menerima materi tersebut, permasalahan tersebut yaitu pemfaktoran bentuk syarat dan . Permasalahannya yaitu menentukan dua bilangan yaitu dan dengan syarat dan , sehingga bentuk tersebut dapat difaktorkan. Yang sering terjadi adalah siswa sering melakukan tebakan dalam menentukan bilangan dan dengan mencocokannya sesuai syarat yang diberikan. Padahal cara ini sangat menyita banyak waktu dan tak terarah. Pembelajaran matematika selama ini belum berhasil meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep-konsep dan aturan – aturan matematika. Adapun untuk pelajaran matematika, penilaian diarahkan untuk mengukur kemampuan, diantaranya : 1. Pemahaman konsep, siswa mampu mendefinisikan konsep, mengidentifikasikan dan memberi contoh 2. Prosedur, siswa mampu mengenali prosedur atau proses penghitungan yang benar dan tidak benar 3. Komunikasi, siswa mampu menyatakan dan menafsirkan gagasan matematika secara lisan, tulisan dan mampu mendemonstrasikan. 4. Penalaran, siswa mampu memberikan alas an induktif dan deduktif 5. Pemecahan macalah, siswa mampu memahami masalah, memilih strategi penyelesaian. Indikasi masalah dalam matematika adalah agar siswa mampu memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam rangka mencapai tujuan pengajaran, kegiatan belajar mengajar harus diarahkan pada aktifitas pengajaran yang mampu mengembangkan segala potensi dan kreatifitas siswa. Tinggi rendahnya tingkat kreatifitas belajar siswa di sekolah banyak dipengaruhi oleh interaksi komponen-kompenen pembelajaran. Pembenahan dalam pembelajaran perlu dilakukan, yaitu pembaharuan pada pemilihan metode, penggunaan metode yang tepat, penyediaan media dan penanaman konsep yang benar. Pembaharuan bersifat memperbaiki dan menyempurnakan yang telah ada. Hasil yang diharapkan dengan adanya pembaharuan pada pemilihan metode, penggunaan metode dan penanaman konsep yang benar adalah tujuan pengajaran yang belum tercapai dapat diselesaikan dan dapat memperbaiki pemahaman konsep yang salah pada diri siswa.
  • 3. Metode pembelajaran dalam matematika banyak sekali yang tepat dan sesuai dengan tuntunan perkembangan pembelajaran matematika. Metode-metode pembelajaran yakni metode demonstrasi, metode pemecahan masalah, metode driil dan latihan, metode penemuan, metode tanya jawab, metode inquiri, dan sebagainya. Agar kualitas pendidikan anak meningkat maka seorang guru harus tahu pentingnya metode pembelajaran. Ada tiga cara utama dalam belajar yaitu model visual, auditorial, dan kinestik. Visual adalah belajar melalui indra penglihatan. Auditorial adalah belajar melalui indra pendengaran. Kinestik adalah belajar dengan melalui peraba dan penglihatan, dari ketiga cara tersebut harus didukung oleh sarana dan prasarana. Dengan Metode Demonstrasi ketiga cara utama belajar bisa menyatu sehingga belajar anak lebih maksimal, dan dapat mengubah matematika yang awalnya bersifat abstrak menjadi lebih kongkret dan nyata. Menurut Sudjana (2008), Metode demonstrasi merupakan metode efektif sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Sedangkan menurut (Roestyah, 2008), Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk membelajarkan siswa dengan cara menceritakan dan memperagakan suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu. Dalam Metode demonstrasi dengan menggunakan media misalkan dengan bantuan alat peraga, maka aktivitas murid lebih banyak dilibatkan, dengan demikian dominasi guru akan lebih berkurang, membantu siswa memahami lebih jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda, kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki memalui pengamatan dan contoh kongkret, dengan menghadirkan obyek sebenarnya. Manfaat psikologis pendagogis dari metode demonstrasi adalah perhatian siswa dapat lebih dipusatkan, proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari, serta pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa (Darajat, 1985). Dalam mata pelajaran matematika di tingkat SMP pada beberapa pokok bahasan terdapat materi pelajaran yang dianggap sulit baik oleh guru maupun siswa. Dalam tulisan ini penulis mengangkat salah satu pokok bahasan yang menjadi masalah, seperti halnya pengalaman penulis dalam menerima materi tersebut, permasalahan tersebut yaitu pemfaktoran bentuk syarat dan . Permasalahannya yaitu menentukan dua bilangan yaitu dan dengan syarat dan , sehingga bentuk tersebut dapat difaktorkan. Yang sering terjadi adalah siswa sering melakukan tebakan dalam menentukan bilangan dan dengan mencocokannya sesuai syarat yang diberikan. Padahal cara ini sangat menyita banyak waktu dan tak terarah.