SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN STRATEGI
REACT
Kemajuan pembelajaran matematika sekarang belum mampu menciptakan pemetaan
kemampuan siswa di bidang matematika karena aktivitas siswa lebih banyak pada
kegiatan mendengarkan penjelasan guru dan mencatat. Maka dari itu, materi yang
disampaikan oleh guru terkesan kaku dan sulit dipahami oleh siswa. Proses belajar mengajar
masih cenderung teacher centered dibandingkan student centered. Sehingga menyebabkan
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa tidak berkembang. Siswa masih belum
terlalu aktif dan tidak mengemukakan semua gagasan dan ide matematika untuk
memecahkan masalah.
Oleh karena itu, maka diperlukan adanya suatu strategi pembelajaran yang tepat
untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematis yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran yang diharapkan yaitu dapat
mengaktifkan, mengembangkan daya pikir siswa dan memecahkan masalah matematis.
Adapun kriteria strategi yang diharapkan adalah strategi yang dapat :
a. Mengaitkan materi dengan situasi nyata dan pengetahuan awal siswa;
b. Melibatkan siswa dalam pemecahan masalah dan manipulasi alat peraga;
c. Melibatkan siswa untuk belajar secara kooperatif;
d. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan sendiri, mengaplikasikan,
dan mentransfer konsep yang dipelajari.
Strategi pembelajaran yang memenuhi kriteria tersebut adalah strategi REACT.
Strategi ini memfokuskan pada pembelajaran yang dikaitkan dengan konteks kehidupan
sehari-hari siswa. Strategi REACT memuat lima komponen,yaitu:
a. Mengaitkan(Relating);
b. Mengalami(Experiencing);
c. Menerapkan(Applying);
d. Bekerjasama(Cooperating);
e. Mentransfer (Transferring).
Strategi REACT memiliki lima strategi penting yang harus dilaksanakan selama proses
pembelajaran yaitu :
1. Relating (Mengaitkan)
Relating adalah belajar dalam konteks pengalaman hidup seseorang atau pengetahuan
yang sudah ada sebelumnya (Crawford,2001:3).Hal ini berarti pembelajaran dimulai dengan
cara mengaitkan konsep konsep baru yang akan dipelajari dengan konsep-konsep yang telah
diajarkan.
Seorang guru dikatakan menggunakan strategi relating ketika guru menyampaikan suatu
konsep baru yang asing bagi siswa kemudian dihubungkan dengan informasi atau
pengalaman siswa yang tidak asing lagi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang nantinya dapat dijawab oleh hampir seluruh siswa.
Pertanyaan yang diajukan selalu dalam fenomena-fenomena yang menarik dan sudah tidak
asing lagi bagi siswa, bukan menyampaikan sesuatu yang abstrak atau fenomena yang berada
diluar jangkauan persepsi, pemahaman, dan pengetahuan para siswa (Suhandru, 2011:28).
Crawford (2001:4) mengemukakan bahwa terdapat penelitian yang menunjukkan
bahwa pembelajaran dengan strategi relating meningkat pada proses belajar, khususnya
ketika guru memberikan instruksi awal berupa pertanyaan yang dikaitkan dengan
pengalaman siswa.
2. Experiencing (Mengalami)
Experiencing adalah strategi membangun suatu konsep yang baru dipelajarinya dengan
cara mengkonsentrasikan pada pengalaman-pengalaman yang terjadi di dalam kelas, baik itu
melalui kegiatan eksplorasi, pencarian, maupun penemuan. Belajar dalam konteks eksplorasi,
pencarian dan penemuan adalah jantung dari pendekatan konstektual (Cord, 1999).
Safutra (2012:16) mengungkapkan bahwa pengalaman-pengalaman tersebut bisa
mencakup penggunaan manipulasi yang dapat membantu siswa membangun konsep abstrak
secara jelas, pemecahan masalah yang mengajari siswa mengenai keterampilan memecahkan
masalah, berpikir analisis, berkomunikasi serta berinteraksi dengan kelompok dan aktivitas
di laboratorium. Melalui kegiatan ini siswa diharapkan dapat bekerja dalam kelompok untuk
mendapatkan data dengan cara pengukuran, menganalisi data, membuat prediksi, dan
kesimpulan. Wahyudi (2012:12) mengemukakan bahwa experiencing menitik beratkan
pembelajaran pada keefektifan siswa.
3. Applying (Menerapkan)
Strategi Applying merupakan strategi pembelajaran dengan cara penggunaan konsep
(Crawford, 2001:8). Penggunaannya dapat dilakukan ketika siswa dihadapkan dalam
kegiatan pemecahan masalah matematika atau kegiatan-kegiatan matematika lainnya. Dalam
hal ini, guru juga dapat memberi motivasi bagi pemahaman konsep dengan pemberian tugas
yang realistis dan relevan.
4. Cooperating (Bekerjasama)
Strategi Cooperating merupakan strategi pembelajaran dalam konteks saling berbagi,
merespon, dan berkomunikasi dengan sesama temannya. (Crawford,2001:11). Pembelajaran
yang dilakukan dengan berdiskusi dipandang memiliki kemampuan untuk membuat siswa
bebas dalam mengemukakan pendapat atau bertukar pikiran kepada temannya. Ketika siswa
diberikan suatu permasalahan, tak jarang siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
masalah tersebut secara individu. Bahkan, tak jarang pula banyak siswa yang menyerah
begitu saja jika tidak menemukan solusinya. Dengan pembelajaran secara berkelompok,
melalui kegiatan berbagi, merespon, dan berkomunikasi maka guru telah meminimalisirkan
hal yang seperti diutarakan diatas.
Tidak sedikit hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif atau
kolaboratif memberikan prestasi siswa yang lebih baik daripada pembelajaran dengan
metode tradisional (Crawford, 2001:11). Pembelajaran secara kelompok, tidak menutup
kemungkinan pula bahwa akan adanya siswa yang tidak dapat berpartisipasi dalam proses
kegiatan kelompok, sementara siswa yang lain mendominasi.
5. Transferring (mentransfer)
Safutra (2012:9) mengungkapkan bahwa peran guru dalam pembelajaran dengan
pendekatan konstekstual adalah menciptakan pengalaman belajar mereka yang menfokuskan
pemahaman daripada mengingat. Siswa yang belajar dengan pemahaman juga dapat belajar
untuk mentransfer pengetahuan.
Crawford (2001:14) mendefinisikan transferring sebagai suatu strategi pembelajaran
dimana siswa menghubungkan materi pembelajaran dengan konteks baru dimana siswa
belum pernah melakukannya di dalam kelas. Transferring adalah kemampuan untuk berpikir
dan beragumentasi tentang situasi baru melalui penggunaan pengetahuan.
Strategi REACT memiliki lima komponen yang dapat membantu siswa dalam berpikir
kritis, berpikir kreatif,dan mengkomunikasikan materi matematika dengan baik juga dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematis. Salah satu
komponen dari Strategi REACT yang sangat berkaitan dengan pemecahan masalah
matematis adalah Strategi Applying. Karena, strategi ini merupakan strategi penerapan atau
penggunaan konsep yang bertujuan untuk melatih kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah matematis.
Menurut Sumarmo (2010), kemampuan pemecahan masalah merupakan suatu aktivitas
dan solusi dari suatu masalah belum diketahui atau tidak segera ditemukan. Kemampuan
pemecahan masalah sangat penting artinya bagi siswa dan masa depannya. Para ahli
pembelajaran sependapat bahwa kemampuan pemecahan masalah dalam batas-batas
tertentu, dapat dibentuk melalui bidang studi dan disiplin ilmu yang diajarkan (Rosdiana,
2010:16)
Menurut McIntosh (Mahmudi,2008), pemecahan masalah mempunyai berbagai peran
yaitu, sebagai:
1. Konteks (problem solving as a context for doing mathematics) yakni memfungsikan
masalah untuk memotivasi siswa belajar matematika;
2. Keterampilan (problem solving as a skill) yang merujuk pada kemampuan kognitif siswa
dalam menyelesaikan suatu masalah;
3. Seni (problem solving as an art) yakni memandang pemecahan masalah sebagai seni
menemukan (art of discovery).
Tujuan pembelajaran pemecahan masalah matematika adalah untuk mengembangkan
kemampuan siswa untuk menjadi cakap (skillful) dan antusias (enthusiastic) dalam
memecahkan masalah menjadi pemikir yang independen yang mampu menyelesaikan
masalah terbuka (open-ended problem).
Sependapat dengan McIntosh, Branca(Rosdiana, 2010:16) mengemukakan konsep
pemecahan masalah dalam matematika dapat diartikan dengan menggunakan tiga interpretasi
umum, yaitu pemecahan masalah sebagai:
1. Tujuan (goal) menyangkut alasan mengapa matematika itu diajarkan. Oleh karena itu,
dalam interpretasi ini pemecahan masalah bebas dari soal, prosedur,metode,atau konten
khusus. Oleh karena itu, yang menjadi pertimbangan utama adalah bagaimana caranya
menyelesaikan masalah;
2. Proses (process) muncul suatu kegiatan yang dinamis. Misalnya, penggunaan suatu
pengetahuan ke dalam suatu keadaan baru yang memerlukan metode, strategi, prosedur,
dan heuristik yang digunakan siswa dalam menyelesaikan masalah hingga menemukan
jawaban. Pandangan pemecahan masalah sebagai proses ini yang kemudian menjadi fokus
dalam mengembangkan kurikulum matematika tingkat sekolah;
3. Keterampilan Dasar (basic skill) menyangkut dua pengertian yang banyak digunakan
diantaranya adalah :
a. Keterampilan umum yang harus dimiliki siswa dan dievaluasi di tingkat lokal maupun
nasional;
b. Keterampilan minimum yang diperlukan seorang siswa agar dapat menjalankan
fungsinya dalam masyarakat.
Menurut Mulia (Rosdiana, 2010:16), indikator yang digunakan dalam pemecahan
masalah antara lain :
1. Mengidentifikasi unsur yang diketahui, yang dinyatakan, dan kecukupan unsur yang
diperlukan;
2. Merumuskan masalah matematika atau menyusun model matematika;
3. Menerapkan strategi penyelesaian berbagai masalah (baik yang sejenis maupun masalah
baru) di dalam atau di luar matematika;
4. Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai dengan permasalahan asal;
5. Menggunakan matematika secara bermakna.
Sejalan dengan Novak, Polya (Rosdiana, 2010:18) mengemukakan ada empat langkah
yang dapat ditempuh dalam pemecahan masalah :
1. Memahami masalah;
a. Apa yang tidak diketahui atau apa yang dinyatakan ?;
b. Data apa yang diberikan ?;
c. Bagaimana kondisi soal ?;
d. Buatlah gambar atau notasi yang sesuai ! .
Langkah-langkah ini sangat penting dilakukan sebagai tahap awal dari pemecahan suatu
masalah agar siswa dapat dengan mudah dalam mencari penyelesaian masalah yang diajukan.
Siswa diharapkan dapat memahami kondisi soal atau masalah meliputi:mengenali soal,
menganalisis soal, dan menerjemahkan informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal
tersebut.
2. Membuat rencana penyelesaian;
a. Perhatikan yang dinyatakan;
b. Jika soal serupa, dapatkah pengalaman yang lama digunakan dalam masalah sekarang
?;
c. Andaikan soal yang baru belum dapat diselesaikan, coba pikirkan soal serupa untuk
menyelesaikan soal baru.
Masalah perencanaan ini penting dilakukan karena pada saat siswa mampu membuat
suatu hubungan dari data yang diketahui dan tidak diketahui maka siswa dapat
menyelesaikannya dari pengetahuan yang diperoleh sebelumnya. Pada tahap ini diharapkan
dapat menggunakan persamaan atau rencana yang diperoleh.
3. Melakukan perhitungan;
a. Laksanakan rencana pemecahan;
b. Periksalah tiap langkah, apakah perhitungannya sudah benar?;
c. Apakah siswa dapat membuktikan bahwa langkah yang dipilih sudah benar ?.
Langkah-langkah perhitungan ini penting dilakukan karena pada langkah ini dapat
terlihat apakah siswa paham atau tidak terhadap masalah, disamping itu dapat melihat
apakah siswa dapat menilai penyelesaian yang dibuatnya sudah benar atau belum. Pada tahap
ini siswa telah siap melakukan perhitungan dengan segala macam yang diperlukan termasuk
rumus yang sesuai. Siswa harus dapat membentuk sistematika yang lebih baku dalam arti
rumus-rumus yang akan digunakan merupakan rumus yang siap untuk digunakan sesuai
dengan apa yang dinyatakan soal hingga menuju pada rencana pemecahannya.
4. Memeriksa kembali hasil yang diperoleh, apakah siswa dapat :
a. Memeriksa hasilnya ?;
b. Memeriksa alasannya ?;
c. Memperoleh hasil yang berbeda?;
d. Menggunakan hasil atau metode untuk masalah lainnya?.
Pada tahap ini siswa diharapkan berusaha untuk mengecek kembali dan menelaah
dengan teliti setiap tahap yang telah dilakukan. Dengan demikian kesalahan dan kekeliruan
dalam menyelesaikan soal dapat dihindari dan ditemukan sebelumnya.
Tujuan pembelajaran pemecahan masalah matematika adalah untuk mengembangkan
kemampuan siswa untuk menjadi cakap (skillful) dan antusias (enthusiastic) dalam
memecahkan masalah menjadi pemikir yang independen yang mampu menyelesaikan
masalah terbuka (open-ended problem).
Sesuai dengan pengertian strategi REACT dan tujuan pembelajaran pemecahan masalah
matematika maka dapat ditarik kesimpulan bahwa proses pembelajaran melalui strategi
REACT berakibat pada peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
Selain itu juga, salah satu komponen dari Strategi REACT yang sangat berkaitan dengan
pemecahan masalah matematis adalah Strategi Applying. Strategi ini merupakan strategi
penerapan atau penggunaan konsep yang bertujuan untuk melatih kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah matematis.
DAFTAR PUSTAKA
Ahidiyah,Siti.(2013).Efektivitas Pembelajaran Matematika dengan Strategi REACT terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika SMP.Skripsi pada Fakultasi Sains dan
Teknologi UIN Sunan Kalijaga.Yogyakarta
Andriatna,R.(2012).Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA
melalui Menulis Matematika dalam Pembelajaran Berbasis Masalah. Skripsi pada
FPMIPA UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.
Crawford, M.L. (2001). Teaching Contextually: Research,Rationa,and Techniques for
Improving Student Motivation and Achievement in Mathematics Sciences.
[Online].Tersedia:http://www.cord.org/contextual-classroom-resources/ [14 Maret
2013].
Fauziah,A. (2010). Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah
Matematik Siswa SMP Melalui Strategi REACT.
.Tersedia:http//www.forumkependidikan.unsri.ac.id/userfiles/ANA20%FAUZIAH.pdf
[8 April 2014]
Huda, N. (2011). Pemecahan Masalah dengan Teknik Polya. [Online]. Tersedia: http://nuril-
hudaspd.blogspot.com/2011/11/pemecahan-masalah-matematika-dengan.html. [6 Maret
2014].
Mahmudi,A. (2008). Pemecahan Masalah dan Berpikir Kreatif.[Online]
Tersedia:http//staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Ali2520Mahmudi,%2520S.Pd,
%2520M.pd,%2520Dr./Makalah%252001%2520KNM%2520UNSRI%25202008%2520
_Pemecahan%2520Masalah%2520%26%2520Berpikir%2520Kreatif.pdf. [2 Oktober
2014].
Mustikawati,Mega.(2013).Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Strategi REACT
untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP.Skripsi pada
FPMIPA UPI.Bandung:Tidak diterbitkan.
Rosdiana. (2010). Penggunaan Teknik Problem-Prompting Pada Pembelajaran Matematika
untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP. Skripsi
pada FPMIPA Bandung:Tidak diterbitkan.
Wahyudi,E.(2012).Penerapan Pembelajaran Matematika melalui Strategi REACT untuk
Meningkatkan Kompetensi Strategis Siswa Kelas X.Skripsi pada FPMIPA
UPI.Bandung:Tidak diterbitkan

More Related Content

What's hot

59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaranDaly Indra
 
Makalah penelitian jurnal bintang
Makalah penelitian jurnal bintangMakalah penelitian jurnal bintang
Makalah penelitian jurnal bintangLauri Bintang
 
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasionalResume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasionalMas Becak
 
Proposal skripsi pendekatan problem solving
Proposal skripsi pendekatan problem solvingProposal skripsi pendekatan problem solving
Proposal skripsi pendekatan problem solvingelita takarai
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisikaModel Pembelajaran Saintifik Mapel fisika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisikaAbdul Jamil
 
Jurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematikaJurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematikaNurmalianis Anis
 
1.10 bab2 (1)
1.10 bab2 (1)1.10 bab2 (1)
1.10 bab2 (1)AIC
 
Contoh laporan kbt in house
Contoh laporan kbt in houseContoh laporan kbt in house
Contoh laporan kbt in houseJaiho Jambari
 
Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1Taryadi Taryadi
 
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaranDefinisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaranDani Novita Rahma
 
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaranPendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaranAsri Maulida Ramadhani
 
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...Rina Rahmawati
 
Bab ii 10401241010
Bab ii 10401241010Bab ii 10401241010
Bab ii 10401241010AnandaOktari
 
Peta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media PembelajaranPeta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media Pembelajarangawukbalap
 
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.New Mubarok
 
Makalah Problematika Matematika
Makalah Problematika MatematikaMakalah Problematika Matematika
Makalah Problematika Matematikahidayanti2013
 

What's hot (19)

59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
 
Makalah penelitian jurnal bintang
Makalah penelitian jurnal bintangMakalah penelitian jurnal bintang
Makalah penelitian jurnal bintang
 
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasionalResume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
 
Proposal skripsi pendekatan problem solving
Proposal skripsi pendekatan problem solvingProposal skripsi pendekatan problem solving
Proposal skripsi pendekatan problem solving
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisikaModel Pembelajaran Saintifik Mapel fisika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisika
 
2
22
2
 
Jurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematikaJurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematika
 
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
 
1.10 bab2 (1)
1.10 bab2 (1)1.10 bab2 (1)
1.10 bab2 (1)
 
Contoh laporan kbt in house
Contoh laporan kbt in houseContoh laporan kbt in house
Contoh laporan kbt in house
 
Arvar mades
Arvar madesArvar mades
Arvar mades
 
Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1
 
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaranDefinisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
 
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaranPendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran
 
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...
 
Bab ii 10401241010
Bab ii 10401241010Bab ii 10401241010
Bab ii 10401241010
 
Peta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media PembelajaranPeta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media Pembelajaran
 
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.
 
Makalah Problematika Matematika
Makalah Problematika MatematikaMakalah Problematika Matematika
Makalah Problematika Matematika
 

Viewers also liked

หลักฐานทางประวัติศาสตร์2 ป.5+580+54his p05 f06-1page
หลักฐานทางประวัติศาสตร์2 ป.5+580+54his p05 f06-1pageหลักฐานทางประวัติศาสตร์2 ป.5+580+54his p05 f06-1page
หลักฐานทางประวัติศาสตร์2 ป.5+580+54his p05 f06-1pagePrachoom Rangkasikorn
 
ข้อมูลและหลักฐาน เรื่องเล่า ตำนาน ป.5+580+54his p05 f09-1page
ข้อมูลและหลักฐาน เรื่องเล่า ตำนาน ป.5+580+54his p05 f09-1pageข้อมูลและหลักฐาน เรื่องเล่า ตำนาน ป.5+580+54his p05 f09-1page
ข้อมูลและหลักฐาน เรื่องเล่า ตำนาน ป.5+580+54his p05 f09-1pagePrachoom Rangkasikorn
 
3D Market Brief 8.2.10 - RTowne
3D Market Brief 8.2.10 - RTowne3D Market Brief 8.2.10 - RTowne
3D Market Brief 8.2.10 - RTowneRoger Towne
 
ข้อมูลและหลักฐาน เรื่องเล่า ตำนาน ป.5+580+54his p05 f09-4page
ข้อมูลและหลักฐาน เรื่องเล่า ตำนาน ป.5+580+54his p05 f09-4pageข้อมูลและหลักฐาน เรื่องเล่า ตำนาน ป.5+580+54his p05 f09-4page
ข้อมูลและหลักฐาน เรื่องเล่า ตำนาน ป.5+580+54his p05 f09-4pagePrachoom Rangkasikorn
 
Design project two- brief - full brie frev a
Design   project two- brief - full brie frev aDesign   project two- brief - full brie frev a
Design project two- brief - full brie frev aaswadtheman
 
Հին աշխարհի երեխաների խաղերը
 Հին աշխարհի երեխաների խաղերը Հին աշխարհի երեխաների խաղերը
Հին աշխարհի երեխաների խաղերըMane Hambardzumyan
 
หลักฐานทางประวัติศาสตร์2 ป.5+580+54his p05 f06-4page
หลักฐานทางประวัติศาสตร์2 ป.5+580+54his p05 f06-4pageหลักฐานทางประวัติศาสตร์2 ป.5+580+54his p05 f06-4page
หลักฐานทางประวัติศาสตร์2 ป.5+580+54his p05 f06-4pagePrachoom Rangkasikorn
 
Классно! Ты в Лондоне!
Классно! Ты в Лондоне!Классно! Ты в Лондоне!
Классно! Ты в Лондоне!Ruslan Lyashchuk
 
Actividad tabla evaluación de recursos web
Actividad   tabla evaluación de recursos webActividad   tabla evaluación de recursos web
Actividad tabla evaluación de recursos webJairo Mora
 

Viewers also liked (15)

S0217984913501819
S0217984913501819S0217984913501819
S0217984913501819
 
หลักฐานทางประวัติศาสตร์2 ป.5+580+54his p05 f06-1page
หลักฐานทางประวัติศาสตร์2 ป.5+580+54his p05 f06-1pageหลักฐานทางประวัติศาสตร์2 ป.5+580+54his p05 f06-1page
หลักฐานทางประวัติศาสตร์2 ป.5+580+54his p05 f06-1page
 
Freehouse
Freehouse Freehouse
Freehouse
 
ข้อมูลและหลักฐาน เรื่องเล่า ตำนาน ป.5+580+54his p05 f09-1page
ข้อมูลและหลักฐาน เรื่องเล่า ตำนาน ป.5+580+54his p05 f09-1pageข้อมูลและหลักฐาน เรื่องเล่า ตำนาน ป.5+580+54his p05 f09-1page
ข้อมูลและหลักฐาน เรื่องเล่า ตำนาน ป.5+580+54his p05 f09-1page
 
3D Market Brief 8.2.10 - RTowne
3D Market Brief 8.2.10 - RTowne3D Market Brief 8.2.10 - RTowne
3D Market Brief 8.2.10 - RTowne
 
ข้อมูลและหลักฐาน เรื่องเล่า ตำนาน ป.5+580+54his p05 f09-4page
ข้อมูลและหลักฐาน เรื่องเล่า ตำนาน ป.5+580+54his p05 f09-4pageข้อมูลและหลักฐาน เรื่องเล่า ตำนาน ป.5+580+54his p05 f09-4page
ข้อมูลและหลักฐาน เรื่องเล่า ตำนาน ป.5+580+54his p05 f09-4page
 
Design project two- brief - full brie frev a
Design   project two- brief - full brie frev aDesign   project two- brief - full brie frev a
Design project two- brief - full brie frev a
 
Հին աշխարհի երեխաների խաղերը
 Հին աշխարհի երեխաների խաղերը Հին աշխարհի երեխաների խաղերը
Հին աշխարհի երեխաների խաղերը
 
Planning your lessons
Planning your lessonsPlanning your lessons
Planning your lessons
 
Tarea 2
Tarea 2Tarea 2
Tarea 2
 
หลักฐานทางประวัติศาสตร์2 ป.5+580+54his p05 f06-4page
หลักฐานทางประวัติศาสตร์2 ป.5+580+54his p05 f06-4pageหลักฐานทางประวัติศาสตร์2 ป.5+580+54his p05 f06-4page
หลักฐานทางประวัติศาสตร์2 ป.5+580+54his p05 f06-4page
 
Ninth International Conference at Top MBA College in Indore
Ninth International Conference at Top MBA College in IndoreNinth International Conference at Top MBA College in Indore
Ninth International Conference at Top MBA College in Indore
 
Классно! Ты в Лондоне!
Классно! Ты в Лондоне!Классно! Ты в Лондоне!
Классно! Ты в Лондоне!
 
Actividad tabla evaluación de recursos web
Actividad   tabla evaluación de recursos webActividad   tabla evaluación de recursos web
Actividad tabla evaluación de recursos web
 
Mixture
MixtureMixture
Mixture
 

Similar to STRATEGI REACT MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar MatematikaProblem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematikaguestf6b63af
 
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solvingA5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solvingAchmad Abror
 
Ppt Strategi Belajar Kel.1.pptx
Ppt Strategi Belajar Kel.1.pptxPpt Strategi Belajar Kel.1.pptx
Ppt Strategi Belajar Kel.1.pptxHerdiNanda
 
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahLaporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahNailul Hasibuan
 
Model-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjini
Model-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjiniModel-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjini
Model-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjiniMuhammadFahri34
 
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Hariyatunnisa Ahmad
 
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriStrategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriHariyatunnisa Ahmad
 
Problem Solving Matematika
Problem Solving MatematikaProblem Solving Matematika
Problem Solving MatematikaNailul Hasibuan
 
Strategi pembelajaran matematika (lokakarya guru sd kawalu)
Strategi pembelajaran matematika (lokakarya guru sd kawalu)Strategi pembelajaran matematika (lokakarya guru sd kawalu)
Strategi pembelajaran matematika (lokakarya guru sd kawalu)unhystarskelyn
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaranUNIMED
 
Problem Based Learning
Problem Based Learning Problem Based Learning
Problem Based Learning Izan M.Pd
 
PPT perencanaan pembelajaran UAS.pptx
PPT perencanaan pembelajaran UAS.pptxPPT perencanaan pembelajaran UAS.pptx
PPT perencanaan pembelajaran UAS.pptxLelyRamadhanti
 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTIONS PADA SISWA SMA DENGAN...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTIONS PADA SISWA SMA DENGAN...PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTIONS PADA SISWA SMA DENGAN...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTIONS PADA SISWA SMA DENGAN...Dunia Komputer
 
Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)
Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)
Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)Interest_Matematika_2011
 

Similar to STRATEGI REACT MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH (20)

Arvar mades
Arvar madesArvar mades
Arvar mades
 
Skripsi yang benar
Skripsi yang benarSkripsi yang benar
Skripsi yang benar
 
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar MatematikaProblem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
 
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solvingA5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
 
Ppt Strategi Belajar Kel.1.pptx
Ppt Strategi Belajar Kel.1.pptxPpt Strategi Belajar Kel.1.pptx
Ppt Strategi Belajar Kel.1.pptx
 
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahLaporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
 
Model-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjini
Model-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjiniModel-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjini
Model-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjini
 
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
 
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriStrategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
 
17630173.ppt
17630173.ppt17630173.ppt
17630173.ppt
 
Pembelajaran kolaboratif
Pembelajaran kolaboratifPembelajaran kolaboratif
Pembelajaran kolaboratif
 
Problem Solving Matematika
Problem Solving MatematikaProblem Solving Matematika
Problem Solving Matematika
 
Strategi pembelajaran matematika (lokakarya guru sd kawalu)
Strategi pembelajaran matematika (lokakarya guru sd kawalu)Strategi pembelajaran matematika (lokakarya guru sd kawalu)
Strategi pembelajaran matematika (lokakarya guru sd kawalu)
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
14. bab i
14. bab i14. bab i
14. bab i
 
Problem Based Learning
Problem Based Learning Problem Based Learning
Problem Based Learning
 
PPT perencanaan pembelajaran UAS.pptx
PPT perencanaan pembelajaran UAS.pptxPPT perencanaan pembelajaran UAS.pptx
PPT perencanaan pembelajaran UAS.pptx
 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTIONS PADA SISWA SMA DENGAN...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTIONS PADA SISWA SMA DENGAN...PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTIONS PADA SISWA SMA DENGAN...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTIONS PADA SISWA SMA DENGAN...
 
Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)
Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)
Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)
 
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
 

STRATEGI REACT MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

  • 1. HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN STRATEGI REACT Kemajuan pembelajaran matematika sekarang belum mampu menciptakan pemetaan kemampuan siswa di bidang matematika karena aktivitas siswa lebih banyak pada kegiatan mendengarkan penjelasan guru dan mencatat. Maka dari itu, materi yang disampaikan oleh guru terkesan kaku dan sulit dipahami oleh siswa. Proses belajar mengajar masih cenderung teacher centered dibandingkan student centered. Sehingga menyebabkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa tidak berkembang. Siswa masih belum terlalu aktif dan tidak mengemukakan semua gagasan dan ide matematika untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu, maka diperlukan adanya suatu strategi pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematis yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran yang diharapkan yaitu dapat mengaktifkan, mengembangkan daya pikir siswa dan memecahkan masalah matematis. Adapun kriteria strategi yang diharapkan adalah strategi yang dapat : a. Mengaitkan materi dengan situasi nyata dan pengetahuan awal siswa; b. Melibatkan siswa dalam pemecahan masalah dan manipulasi alat peraga; c. Melibatkan siswa untuk belajar secara kooperatif; d. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan sendiri, mengaplikasikan, dan mentransfer konsep yang dipelajari. Strategi pembelajaran yang memenuhi kriteria tersebut adalah strategi REACT. Strategi ini memfokuskan pada pembelajaran yang dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa. Strategi REACT memuat lima komponen,yaitu: a. Mengaitkan(Relating); b. Mengalami(Experiencing); c. Menerapkan(Applying); d. Bekerjasama(Cooperating); e. Mentransfer (Transferring). Strategi REACT memiliki lima strategi penting yang harus dilaksanakan selama proses pembelajaran yaitu : 1. Relating (Mengaitkan) Relating adalah belajar dalam konteks pengalaman hidup seseorang atau pengetahuan yang sudah ada sebelumnya (Crawford,2001:3).Hal ini berarti pembelajaran dimulai dengan
  • 2. cara mengaitkan konsep konsep baru yang akan dipelajari dengan konsep-konsep yang telah diajarkan. Seorang guru dikatakan menggunakan strategi relating ketika guru menyampaikan suatu konsep baru yang asing bagi siswa kemudian dihubungkan dengan informasi atau pengalaman siswa yang tidak asing lagi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang nantinya dapat dijawab oleh hampir seluruh siswa. Pertanyaan yang diajukan selalu dalam fenomena-fenomena yang menarik dan sudah tidak asing lagi bagi siswa, bukan menyampaikan sesuatu yang abstrak atau fenomena yang berada diluar jangkauan persepsi, pemahaman, dan pengetahuan para siswa (Suhandru, 2011:28). Crawford (2001:4) mengemukakan bahwa terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa pembelajaran dengan strategi relating meningkat pada proses belajar, khususnya ketika guru memberikan instruksi awal berupa pertanyaan yang dikaitkan dengan pengalaman siswa. 2. Experiencing (Mengalami) Experiencing adalah strategi membangun suatu konsep yang baru dipelajarinya dengan cara mengkonsentrasikan pada pengalaman-pengalaman yang terjadi di dalam kelas, baik itu melalui kegiatan eksplorasi, pencarian, maupun penemuan. Belajar dalam konteks eksplorasi, pencarian dan penemuan adalah jantung dari pendekatan konstektual (Cord, 1999). Safutra (2012:16) mengungkapkan bahwa pengalaman-pengalaman tersebut bisa mencakup penggunaan manipulasi yang dapat membantu siswa membangun konsep abstrak secara jelas, pemecahan masalah yang mengajari siswa mengenai keterampilan memecahkan masalah, berpikir analisis, berkomunikasi serta berinteraksi dengan kelompok dan aktivitas di laboratorium. Melalui kegiatan ini siswa diharapkan dapat bekerja dalam kelompok untuk mendapatkan data dengan cara pengukuran, menganalisi data, membuat prediksi, dan kesimpulan. Wahyudi (2012:12) mengemukakan bahwa experiencing menitik beratkan pembelajaran pada keefektifan siswa. 3. Applying (Menerapkan) Strategi Applying merupakan strategi pembelajaran dengan cara penggunaan konsep (Crawford, 2001:8). Penggunaannya dapat dilakukan ketika siswa dihadapkan dalam kegiatan pemecahan masalah matematika atau kegiatan-kegiatan matematika lainnya. Dalam hal ini, guru juga dapat memberi motivasi bagi pemahaman konsep dengan pemberian tugas yang realistis dan relevan.
  • 3. 4. Cooperating (Bekerjasama) Strategi Cooperating merupakan strategi pembelajaran dalam konteks saling berbagi, merespon, dan berkomunikasi dengan sesama temannya. (Crawford,2001:11). Pembelajaran yang dilakukan dengan berdiskusi dipandang memiliki kemampuan untuk membuat siswa bebas dalam mengemukakan pendapat atau bertukar pikiran kepada temannya. Ketika siswa diberikan suatu permasalahan, tak jarang siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah tersebut secara individu. Bahkan, tak jarang pula banyak siswa yang menyerah begitu saja jika tidak menemukan solusinya. Dengan pembelajaran secara berkelompok, melalui kegiatan berbagi, merespon, dan berkomunikasi maka guru telah meminimalisirkan hal yang seperti diutarakan diatas. Tidak sedikit hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif atau kolaboratif memberikan prestasi siswa yang lebih baik daripada pembelajaran dengan metode tradisional (Crawford, 2001:11). Pembelajaran secara kelompok, tidak menutup kemungkinan pula bahwa akan adanya siswa yang tidak dapat berpartisipasi dalam proses kegiatan kelompok, sementara siswa yang lain mendominasi. 5. Transferring (mentransfer) Safutra (2012:9) mengungkapkan bahwa peran guru dalam pembelajaran dengan pendekatan konstekstual adalah menciptakan pengalaman belajar mereka yang menfokuskan pemahaman daripada mengingat. Siswa yang belajar dengan pemahaman juga dapat belajar untuk mentransfer pengetahuan. Crawford (2001:14) mendefinisikan transferring sebagai suatu strategi pembelajaran dimana siswa menghubungkan materi pembelajaran dengan konteks baru dimana siswa belum pernah melakukannya di dalam kelas. Transferring adalah kemampuan untuk berpikir dan beragumentasi tentang situasi baru melalui penggunaan pengetahuan. Strategi REACT memiliki lima komponen yang dapat membantu siswa dalam berpikir kritis, berpikir kreatif,dan mengkomunikasikan materi matematika dengan baik juga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematis. Salah satu komponen dari Strategi REACT yang sangat berkaitan dengan pemecahan masalah matematis adalah Strategi Applying. Karena, strategi ini merupakan strategi penerapan atau penggunaan konsep yang bertujuan untuk melatih kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematis. Menurut Sumarmo (2010), kemampuan pemecahan masalah merupakan suatu aktivitas dan solusi dari suatu masalah belum diketahui atau tidak segera ditemukan. Kemampuan pemecahan masalah sangat penting artinya bagi siswa dan masa depannya. Para ahli
  • 4. pembelajaran sependapat bahwa kemampuan pemecahan masalah dalam batas-batas tertentu, dapat dibentuk melalui bidang studi dan disiplin ilmu yang diajarkan (Rosdiana, 2010:16) Menurut McIntosh (Mahmudi,2008), pemecahan masalah mempunyai berbagai peran yaitu, sebagai: 1. Konteks (problem solving as a context for doing mathematics) yakni memfungsikan masalah untuk memotivasi siswa belajar matematika; 2. Keterampilan (problem solving as a skill) yang merujuk pada kemampuan kognitif siswa dalam menyelesaikan suatu masalah; 3. Seni (problem solving as an art) yakni memandang pemecahan masalah sebagai seni menemukan (art of discovery). Tujuan pembelajaran pemecahan masalah matematika adalah untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi cakap (skillful) dan antusias (enthusiastic) dalam memecahkan masalah menjadi pemikir yang independen yang mampu menyelesaikan masalah terbuka (open-ended problem). Sependapat dengan McIntosh, Branca(Rosdiana, 2010:16) mengemukakan konsep pemecahan masalah dalam matematika dapat diartikan dengan menggunakan tiga interpretasi umum, yaitu pemecahan masalah sebagai: 1. Tujuan (goal) menyangkut alasan mengapa matematika itu diajarkan. Oleh karena itu, dalam interpretasi ini pemecahan masalah bebas dari soal, prosedur,metode,atau konten khusus. Oleh karena itu, yang menjadi pertimbangan utama adalah bagaimana caranya menyelesaikan masalah; 2. Proses (process) muncul suatu kegiatan yang dinamis. Misalnya, penggunaan suatu pengetahuan ke dalam suatu keadaan baru yang memerlukan metode, strategi, prosedur, dan heuristik yang digunakan siswa dalam menyelesaikan masalah hingga menemukan jawaban. Pandangan pemecahan masalah sebagai proses ini yang kemudian menjadi fokus dalam mengembangkan kurikulum matematika tingkat sekolah; 3. Keterampilan Dasar (basic skill) menyangkut dua pengertian yang banyak digunakan diantaranya adalah : a. Keterampilan umum yang harus dimiliki siswa dan dievaluasi di tingkat lokal maupun nasional; b. Keterampilan minimum yang diperlukan seorang siswa agar dapat menjalankan fungsinya dalam masyarakat.
  • 5. Menurut Mulia (Rosdiana, 2010:16), indikator yang digunakan dalam pemecahan masalah antara lain : 1. Mengidentifikasi unsur yang diketahui, yang dinyatakan, dan kecukupan unsur yang diperlukan; 2. Merumuskan masalah matematika atau menyusun model matematika; 3. Menerapkan strategi penyelesaian berbagai masalah (baik yang sejenis maupun masalah baru) di dalam atau di luar matematika; 4. Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai dengan permasalahan asal; 5. Menggunakan matematika secara bermakna. Sejalan dengan Novak, Polya (Rosdiana, 2010:18) mengemukakan ada empat langkah yang dapat ditempuh dalam pemecahan masalah : 1. Memahami masalah; a. Apa yang tidak diketahui atau apa yang dinyatakan ?; b. Data apa yang diberikan ?; c. Bagaimana kondisi soal ?; d. Buatlah gambar atau notasi yang sesuai ! . Langkah-langkah ini sangat penting dilakukan sebagai tahap awal dari pemecahan suatu masalah agar siswa dapat dengan mudah dalam mencari penyelesaian masalah yang diajukan. Siswa diharapkan dapat memahami kondisi soal atau masalah meliputi:mengenali soal, menganalisis soal, dan menerjemahkan informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal tersebut. 2. Membuat rencana penyelesaian; a. Perhatikan yang dinyatakan; b. Jika soal serupa, dapatkah pengalaman yang lama digunakan dalam masalah sekarang ?; c. Andaikan soal yang baru belum dapat diselesaikan, coba pikirkan soal serupa untuk menyelesaikan soal baru. Masalah perencanaan ini penting dilakukan karena pada saat siswa mampu membuat suatu hubungan dari data yang diketahui dan tidak diketahui maka siswa dapat menyelesaikannya dari pengetahuan yang diperoleh sebelumnya. Pada tahap ini diharapkan dapat menggunakan persamaan atau rencana yang diperoleh. 3. Melakukan perhitungan; a. Laksanakan rencana pemecahan; b. Periksalah tiap langkah, apakah perhitungannya sudah benar?;
  • 6. c. Apakah siswa dapat membuktikan bahwa langkah yang dipilih sudah benar ?. Langkah-langkah perhitungan ini penting dilakukan karena pada langkah ini dapat terlihat apakah siswa paham atau tidak terhadap masalah, disamping itu dapat melihat apakah siswa dapat menilai penyelesaian yang dibuatnya sudah benar atau belum. Pada tahap ini siswa telah siap melakukan perhitungan dengan segala macam yang diperlukan termasuk rumus yang sesuai. Siswa harus dapat membentuk sistematika yang lebih baku dalam arti rumus-rumus yang akan digunakan merupakan rumus yang siap untuk digunakan sesuai dengan apa yang dinyatakan soal hingga menuju pada rencana pemecahannya. 4. Memeriksa kembali hasil yang diperoleh, apakah siswa dapat : a. Memeriksa hasilnya ?; b. Memeriksa alasannya ?; c. Memperoleh hasil yang berbeda?; d. Menggunakan hasil atau metode untuk masalah lainnya?. Pada tahap ini siswa diharapkan berusaha untuk mengecek kembali dan menelaah dengan teliti setiap tahap yang telah dilakukan. Dengan demikian kesalahan dan kekeliruan dalam menyelesaikan soal dapat dihindari dan ditemukan sebelumnya. Tujuan pembelajaran pemecahan masalah matematika adalah untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi cakap (skillful) dan antusias (enthusiastic) dalam memecahkan masalah menjadi pemikir yang independen yang mampu menyelesaikan masalah terbuka (open-ended problem). Sesuai dengan pengertian strategi REACT dan tujuan pembelajaran pemecahan masalah matematika maka dapat ditarik kesimpulan bahwa proses pembelajaran melalui strategi REACT berakibat pada peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Selain itu juga, salah satu komponen dari Strategi REACT yang sangat berkaitan dengan pemecahan masalah matematis adalah Strategi Applying. Strategi ini merupakan strategi penerapan atau penggunaan konsep yang bertujuan untuk melatih kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematis.
  • 7. DAFTAR PUSTAKA Ahidiyah,Siti.(2013).Efektivitas Pembelajaran Matematika dengan Strategi REACT terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika SMP.Skripsi pada Fakultasi Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga.Yogyakarta Andriatna,R.(2012).Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA melalui Menulis Matematika dalam Pembelajaran Berbasis Masalah. Skripsi pada FPMIPA UPI. Bandung: Tidak diterbitkan. Crawford, M.L. (2001). Teaching Contextually: Research,Rationa,and Techniques for Improving Student Motivation and Achievement in Mathematics Sciences. [Online].Tersedia:http://www.cord.org/contextual-classroom-resources/ [14 Maret 2013]. Fauziah,A. (2010). Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematik Siswa SMP Melalui Strategi REACT. .Tersedia:http//www.forumkependidikan.unsri.ac.id/userfiles/ANA20%FAUZIAH.pdf [8 April 2014] Huda, N. (2011). Pemecahan Masalah dengan Teknik Polya. [Online]. Tersedia: http://nuril- hudaspd.blogspot.com/2011/11/pemecahan-masalah-matematika-dengan.html. [6 Maret 2014]. Mahmudi,A. (2008). Pemecahan Masalah dan Berpikir Kreatif.[Online] Tersedia:http//staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Ali2520Mahmudi,%2520S.Pd, %2520M.pd,%2520Dr./Makalah%252001%2520KNM%2520UNSRI%25202008%2520 _Pemecahan%2520Masalah%2520%26%2520Berpikir%2520Kreatif.pdf. [2 Oktober 2014]. Mustikawati,Mega.(2013).Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Strategi REACT untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP.Skripsi pada FPMIPA UPI.Bandung:Tidak diterbitkan. Rosdiana. (2010). Penggunaan Teknik Problem-Prompting Pada Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP. Skripsi pada FPMIPA Bandung:Tidak diterbitkan. Wahyudi,E.(2012).Penerapan Pembelajaran Matematika melalui Strategi REACT untuk Meningkatkan Kompetensi Strategis Siswa Kelas X.Skripsi pada FPMIPA UPI.Bandung:Tidak diterbitkan