9. Dari identifikasi masalah tersebut di atas ternyata bahwa motivasi belajar siswa dalam mata diklat DTLE merupakan masalah yang luas, rumit dan kompleks. Karena keterbatasan peneliti dalam hal biaya, tenaga, ilmu, dan waktu yang di kerahkan dalam penelitian ini, maka peneliti membatasi masalah hanya pada hubungan antara persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas guru dengan motivasi belajar siswa dalam mata diklat DTLE. Diharapkan dari penelitian ini dihasilkan hubungan yang positif.
11. Berdasarkan pembatasan masalah sebagaimana diuraikan di atas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagi berikut : apakah ada hubungan antara persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas guru dengan motivasi belajar siswa dalam mata diklat DTLE?
14. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data, fakta, dan informasi yang valid dan dapat dipercaya tentang hubungan antara persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas guru dengan motivasi belajar siswa dalam mata diklat DTLE
16. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan guru, bahwa motivasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh manajemen kelas guru. Seorang guru harus diperhatikan manajemen kelasnya dengan baik sehingga guru harus memperhatikan manajemen kelasnya dengan baik sehingga guru tidak berorientasi pada tuntasnya materi apa saja, tetapi juga memperhatikan motivasi belajar siswanya.
20. Tempat penelitian ini menggunakan dua sekolah yaitu SMK Kemala Bhayang kari 1 yang beralamat di JL. Bekasi Timur Cipinang Jakatra Timur dan SMKT KPIN yang beralamat di JL. Raya KAPIN Pondok Kelapa Jakarta Timur.
24. Metode penelitian yang dipergunakan adalah survey dengan teknik analisis korelasional. Metode survey yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu melakukan survey untuk memperoleh data realita persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas guru dan motivasi belajar siswa dalam mata diklat dasa-dasar teknik listrik dan elektronika.
28. Data persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas guru diperoleh dari pengisian kuesioner dengan menggunakan skala Likert dengan 40 responden dari dua sekolah yang berbeda. Dari hasil kuesioner tersebut didapat nilai terendah 69 dan nilai tertinggi 109, dengan rentang sebesar 40. Bila dibuat menjadi interval maka terdapat 6 kelas dengan panjang interval 7 rata-rata yang dihasilkan 86,175 dengan simpangan baku 4,87 dan modus 78,92.
31. Data motivasi belajar siswa dalam mata diklat DTLE diperoleh dari pengisian kuesioner dengan menggunakan skala likert dengan koresponden 40 dari dua sekolah yang berbeda. Dari hasil kuesioner tersebut didapat nilai terendah 82 dan nilai tertinggi 116, dengan rentang sebesar 34. Bila dibuat menjadi interval maka terdapat 7 kelas dengan panjang interval 5 rata-rata yang dihasilkan 75,725 dengan simpangan baku 13,97 dan modus 97,17.