RMS didirikan oleh mantan anggota KNIL dan masyarakat Pro-Belanda pada 1950 karena tidak puas dengan status mereka setelah kembalinya Maluku ke NKRI. Upaya damai pemerintah untuk membujuk RMS gagal sehingga operasi militer dilakukan, dan pemimpin RMS Soumokil akhirnya ditangkap pada 1963. Keberadaan RMS mengancam kesatuan NKRI dan menimbulkan kerusakan serta korban jiwa.