Pemberontakan Rakyat Maluku Selatan (RMS) bertujuan memisahkan diri dari Republik Indonesia pada 1950. Gerakan ini dipimpin Dr. Ch.R.S. Soumokil dan memproklamasikan Republik Maluku Selatan pada 25 April 1950. Pemerintah Indonesia mengirim misi perdamaian yang ditolak, lalu melakukan operasi militer pada Juli 1950 hingga akhirnya menumpas pemberontakan pada November 1950 dengan penangkapan Soumokil pada 1963.
5. Latar Belakang
• Pada tanggal 20 April tahun 1950,
Dr. Ch.R.S.Soumokil merupakan
pemimpin pemberontakan Rakyat
Maluku Seltan(RMS). Bahkan dalam
perundingan yang berlangsung di
Ambon dengan pemuka KNIL beserta
Ir. Manusaman, ia mengusulkan
supaya daerah Maluku Selatan
dijadikan sebagai daerah yang
merdeka.
6. Tujuan
• Pemberontakan RMS bertujuan
untuk melepaskan wilayah Maluku
dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Sebelum
diproklamasikannya Republik Maluku
Selatan (RMS), Gubernur Sembilan
Serangkai yang beranggotakan
pasukan KNIL dan partai Timur Besar
terlebih dahulu melakukan
propaganda terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia untuk
memisahkan wilayah Maluku dari
Negara Kesatuan RI.
7. Aksi Perlawanan
• Dan pada tanggal 25 April 1950, para anggota RMS
memproklamasikan berdirinya Republik Maluku Selatan
(RMS), dengan J.H Manuhutu sebagai Presiden dan Albert
Wairisal sebagai Perdana Menteri.
Albert Wairisal
8. • Pada tanggal 27 April 1950 Dr.J.P. Nikijuluw ditunjuk sebagai
Wakil Presiden RMS untuk daerah luar negeri dan
berkedudukan di Den Haang, Belanda, dan pada 3 Mei 1950,
Soumokil menggantikan Munuhutu sebagai Presiden Rakyat
Maluku Selatan. Pada tanggal 9 Mei, dibentuk sebuah
Angkatan Perang RMS (APRMS).
9. Upaya Pemerintahan
• Pemerintah mengirim misi
perdamaian yang dipimpin oleh
seorang tokoh asli Maluku, yakni Dr.
Leimena. Namun, misi tersebut
ditolak oleh Soumokil.
• Pemerintah juga mengirim misi
perdamaian yang terdiri atas para
pendeta, politikus, dokter, wartawan
pun tidak dapat bertemu langsung
dengan pengikut Soumokil.
Dr. Leimena
10. • Tanggal 14 Juli 1950, Pemerintah
melakukan operasi militer untuk
membersihkan gerakan RMS dengan
mengerahkan pasukan Gerakan
Operasi Militer (GOM) III yang dipimpin
oleh seorang kolonel bernama A.E
Kawilarang.
• Pada tanggal 28 September, pasukan
militer yang diutus untuk menumpas
pemberontakan menyerbu ke daerah
Ambon.
11. • pada tanggal 3 November 1950, seluruh wilayah Ambon
dapat dikuasai termasuk benteng Nieuw Victoria yang
akhirnya juga berhasil dikuasai oleh pasukan militer tersebut.
• Pada tanggal 2 Desember 1963 sumokil ditangkap dan pada
tanggal 24 April 1964, Soumokil akhirnya dijatuhi hukuman
mati.