SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
1
I. JUDUL PERCOBAAN : REAKSI IDENTIFIKASI ANION
II. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Mengetahui ion-ion yang ada didalam anion sulfat dan anion klorida
2. Mengetahui reagen-reagen yang digunakan
3. Mengetahui warna dari reaksi anion sulfat dan anion klorida
III. TINJAUAN TEORITIS :
Analisa kualitatif menggunakan dua macam uji, reaksi kering dan reaksi basah.
Reaksi kering dapat diterapkan untuk zat-zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam larutan.
Reaksi kering ialah sejumlah uji yang berguna dapat dilakukan dalam keadaan kering, yakni
tanpa melarutkan contoh. Petunjuk untuk operasi semacam ialah pemanasan, uji pipa tiup,
uji nyala, uji spektroskopi dan uji manik. Reaksi basah ialah uji yang dibuat dengan zat-zat
dalam larutan. Suatu reaksi diketahui berlangsung dengan terbentuknya endapan, dengan
pembebasan gas dan dengan perubahan warna. Mayoritas reaksi analisis kualitatif dilakukan
dengan cara basah .
Cara identifikasi ion dibagi menjadi 2 macam, yaitu identifikasi kation dan
identifikasi anion. Namun, pada analisa anion tidak begitu sistematik seperti pada
identifikasi kation. Salah satu cara penggolongan anion adalah pemisahan anion
berdasarkan kelarutan garam-garam perak, garam-garam kalsium, barium dan seng. Selain
itu ada cara penggolongan anion menurut Bunsen, Gilreath dan
Vogel. Bunsen menggolongkan anion dari sifat kelarutan garam perak dan garam dan
kemudahan menguapnya. Gilreath menggolongkan anion berdasarkan pada kelarutan
garam-garam Ca, Ba, Cd dan garam peraknya. Sedangkan Vogel menggolongkan anion
berdasarkan pada proses yang digunakan dalam identifikasi anion yang menguap bila diolah
dengan asam dan identifikasi anion berdasarkan reaksinya dalam larutan. Identifikasi anion
yang menguap bila diolah dengan asam dibagi dua lagi yaitu anion membentuk gas bila
diolah dengan HCl encer atau H2SO4 encer, dan anion yang membentuk gas atau uap bila
diolah dengan H2SO4 pekat (Harjadi,1993).
Ada pula identifikasi anion berdasarkan reaksi dalam larutan, yaitu anion yang
diidentifikasi dengan reaksi pengendapan dan dengan reaksi redoks. Reaksi pengendapan
umumnya terjadi saat proses pemisahan yang kemudian dilanjutkan dengan uji identifikasi,
namun tidak ada jenis anion tertentu yang termasuk dalam kelompok reaksi pengendapan
karena hal tersebut sesuai dengan uji lanjutannya. Pembentukan endapan karena adanya
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
2
senyawa baru setelah bereaksi. Banyak sekali reaksi yang di gunakan dalam analisis
anorganik kualitatif melibatkan pembentukan endapan.
Endapan adalah zat yang memisahkan dari suatu fase padat keluar dari larutan
endapan, mungkin berupa Kristal (kristalin) atau koloid dan dapat dikeluarkan dari larutan
dengan penyaringan. Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang
bersangkutan kelarutan (S) satu endapan, menurut defenisi adalah sama dengan konsentrasi
molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan tergantung pada berbagai kondisi seperti suhu,
tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan itu dan pada komposisi pelarutnya.
Berikut merupakan Anion yang digolongkan berdasarkan reaksi redoks, yaitu :
1. Anion Pengoksidasi
Anion dalam kelompok ini adalah ClO4
-, ClO3
-, NO3, SO4
2-, Cr2O7
2-, IO3, dan lain-lain
Prinsip kerjanya adalah mula-mula sampel ditambahkan Na2Co3 (jenuh), lalu dipanaskan
selama 10 menit kemudian filtrat ditambahkan dengan HCl pekat dan MnCl2. Apabila
warna sampel berubah menjadi hitam atau coklat berarti sampel tersebut mengandung
anion pengoksidasi.
2. Anion Preduksi
Anion dalam kelompok ini adalah S2-, S2O3
2-, SO3
-, Cl-, CNS-, CN-, [Fe(CN)6)4]
Prinsip kerjanya adalah mula-mula sampel ditambahkan Na2Co3 (jenuh), lalu dipanaskan
selama 10 menit kemudian filtrat ditambahkan dengan HCl pekat dan MnCl2. Apabila
warna sampel berubah menjadi hitam atau coklat berarti sampel tersebut mengandung
anion pengoksidasi.
Anion lainnya tidak memberikan reaksi dengan asam sulfat pekat dalam keadaan
dingin, tetapi nitrat bereaksi menghasilkan uap coklat dari NO2 yang dihasilkan, dan
asetat memberikan bau khas cuka jika direaksikan dengan asam sulfat pekat.
Sulfat merupakan sejenis anion poliatom dengan rumus empiris SO4
2- dengan massa
molekul 96.06 satuan massa atom; ia terdiri dari atom pusat sulfur dikelilingi oleh empat
atom oksigen dalam susunan tetrahidron. Ion sulfat bermuatancas dua negatif dan
merupakan basa konjugat ion hidrogen sulfat (bisulfat), HSO4
-, yaitu bes konjugat asam
sulfat, H2SO4. Terdapat sulfat organik seperti dimetil sulfat yang merupakan senyawa
kovalen dengan rumus (CH3O)2SO2, dan merupakan ester asam sulfat.
Kebanyakan sulfat sangat larut dalam air. Kecuali dalam kalsium sulfat, stronsium
sulfat dan barium sulfat, yang tak larut. Barium sulfat sangat berguna dalam
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
3
analisis gravimetri sulfat: penambahan barium klorida pada suatu larutan yang mengandung
ion sulfat. Kelihatan endapan putih, yaitu barium sulfat menunjukkan adanya anion sulfat.
Ion sulfat bisa menjadi satu ligan menghubungkan mana-mana satu dengan oksigen
(monodentat) atau dua oksigen sebagai kelat atau jembatan. Contoh ialah molekul logam
netral kompleks PtSO4P(C6H5)32, di mana ion sulfat berperan sebagai ligan bidentat. Ikatan
oksigen-logam dalam molekul sulfat kompleks mempunyai ciri kovalen.
Ion kromat (CrO4
2-) merupakan oksidator yang kuat dan mudah melepas oksigen
sehingga penanganannya perluberhati-hati. Zat-zat ini harus disimpan ditempat tersendiri
dan tidak boleh berada di dekat zat-zat organik karena dapat menyebabkan kebakaran.
Reaksi reduksi ion kromat dan dikromat bergantung pada keasaman larutan. Dalam reaksi
kimia bila ion kromat dan dikromat bertindak sebagai oksidator (ketika direaksikan dengan
suatu reduktor) bilangan oksidasi kromium turun menjadi +3 dan produk yang diperoleh
bergantung pada keadaan keasaman larutan. Dalam larutan asam ion kromium direduksi
menjadi ion Cr3+, dalam larutan sedikit basa produk reduksinya adalah Cr(OH)3 yang tidak
larut dan dalam larutan sangat basa ion kromat direduksi menjadi ion kromit (CrO2
-).
Permanganat adalah sebuah nama umum untuk senyawa kimia yang
mengandung ion manganat(VII) ion, (MnO4
−). Karena mangan mempunyai bilangan
oksidasi sebesar +7, maka ion permanganat(VII) merupakan oksidator kuat. Ion ini
mempunyai bentuk geometri tetrahedral. Larutan permanganat biasanya berwarna ungu dan
bersifatneutral dan sedikit mempunyai sifat alkalinitas. Dalam larutan asam,
permanganat(VII) akan tereduksi sehingga tidak berwarna dan bilangan oksidasinya
menjadi +2 (ion mangan(II) (Mn2+) (Fernando,1997).
Untuk praktikum kali ini dilakukan pemisahan dan identifikasi anion-anion
berikut Nitrat, Permanganat, Kromat, Sulfat, Ferisianida, Karbonat, Asam Cuka, dan ion
Hidroksida pada Magnesium Hidroksida. Anion-anion tersebut banyak kita jumpai dalam
reaksi kimia ada yang berguna sebagai pengoksidasi, ada yang bergabung dengan logam
seperti natrium dan kemudian membentuk garam, serta ada pula yang menandakan sifat
alkalis (basa) (Widihati,2008).
Nitrat, NO3
-. Kelarutan : Semua nitrat larut dalam air. Nitrat dari merkurium dan
bismut menghasilkan garam basa setelah diolah dengan air; garam-garam ini larut dalam
asam nitart encer. Nitrat bertindak sebagai oksidator atau zat pengoksidasi. Fungsi dari zat
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
4
pengoksidasi adalah sebagai berikut memberi oksigen kepada zat lain, memindahkan
hidrogen dari zat lain, mengambil elektron dari zat lain (Hermawati, 2007).
IV. ALAT DAN BAHAN :
A. ALAT
NO NAMA ALAT UKURAN JUMLAH
1 Tabung reaksi - 10 buah
2 Pipet tetes - 5 buah
3 Kertas saring - 3 buah
4 Bunsen - I buah
5 Corong kaca - 1 buah
6 Penjepit tabung - 1 buah
B. BAHAN
NO NAMA BAHAN RUMUS
KIMIA
KONSENTRASI WUJUD WARNA JUMLAH
1 Zat sampel - - Cair Bening 20 ml
2 Asam klorida HCl 6 M Cair Bening 1 ml
3 Barium klorida BaCl2 1 M Cair Bening 1 ml
4 Asam nitrat HNO3 6 M Cair Bening 1 ml
5 Peroksida H2O2 3 % Cair Bening Secukupnya
6 Kalsium klorida CaCl2 - Cair Bening Secukupnya
7 Asam asetat CH3COOH 6 M Cair Bening Secukupnya
8 Perak nitrat AgNO3 0,1 M Cair Bening Secukupnya
9 Asam sulfat H2SO4 3 M Cair Bening Secukupnya
10 Besi (III) nitrat Fe(NO3)3 0,1 M Cair Bening Secukupnya
11 Aquades H2O - Cair Bening Secukupnya
12
Kalium
permanganat
KMnO4 - Cair Ungu 5 tetes
13 Natrium nitrat NaNO3 - Cair Bening 1 tetes
14 Asam sulfamit NH2SO3H - Cair bening 0,1 gram
V. PROSEDUR KERJA :
1. Anion CO3
2- (Karbonat)
dimasukkan kedalam tabung reaksi
ditambahkan 4 tetes HCl pekat.Amati gad yang terjadi.
2 ml larutan Na2CO3
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
5
didalam tabung reaksi yang lain,isi dengsn larutan Ba(OH)2
sebanyak 2 ml.
dimasukkan gas yang timbul pada larutan Ba(OH)2 .
diamati dan catat perubahan warna yang terjadi pada air barit.
diambil tabung reaksi lain, diisi dengan 2 ml air kapur
Ca(OH)2 .
dimasukkan gas yang keluar dari nomor 1 kedalam air kapur
(melewati pipa bengkok)
diamati dan catat perubahan yang terjadi pada air kapur.
2. Anion SO3
- (Sulfit)
dimasukkan dalam tabung reaksi
ditambahkan dengan larutan AgNO3 lebih banyak
diamati terbentuknya endapan
dimbil 2 ml larutan Na2SO3 masukkan dalam tabung reaksi
ditambahkan larutan BaCl.
diamati endapan yang terjadi dan tambahkan pada campuran
tersebut HCl encer.
diamati apa yang terjadi.
diambil 2 ml larutan Na2SO3 masukkan dalam tabung reaksi
ditambahkan dengan larutan Pb(NO3)2.
diamati endaan yang terjadi
ditambahkan pada campuran tersebut dengan HNO3 encer
diamati apa yang terjadi.
3. Anion SCN- (tiosianat)
dimasukkan dalam tabung reaksi
ditambahkan dengan larutan FeCl3.
diamati perubahan warna larutan yang terjadi.
diambil lebih kurang 2 mL larutan KSCN dan masukkan
dalam tabung reaksi
2 ml larutan Na2SO3
2 mL larutan KSCN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
6
ditambahkan dengan larutan AgNO3.
diamati endapan yang terjadi
ditmbahkan pada campuran tersebut dengan larutan NH3
diamati apa yang terjadi
4. Anion Cl- (klorida)
dimasukkan dalam tabung reaksi.
ditambahkan pada larutan tersebut 1 tetes HNO3 pekat untuk
menghilangkan gas CO2.
ditambahkan 5 tetes AgNO3 0,1M.
diamati dan catat warna endapan yang terbentuk.
ditambahkan larutan NH4OH encer pada tabung reaksi.
diamati dan catat bagaimana keadaan endapan setelah
ditambahkan larutan NH4OH.
5. Anion Br- (Bromida)
dimasukkan dalam tabung reaksi dan
ditambahkan dengan H2SO4 pekat.
diamati warna larutan dan gas yang terjadi
diambil lebih kurang 2 ml larutan KBr dan masukkan dalam
tabung reaksi
ditambahkan dengan larutan AgNO3
diamati endapan yang terjadi
diambil kurang lebih 2 ml larutan KBr dimasukkan dalam
tabung reaksi
ditambahkan dengan larutan timbal asetat
diamati endapan yang terjadi
dilarutkan endapan dalam air mendidihh dan amati apa yang
terjadi
2 ml larutan KBr
2 ml larutan NaCl
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
7
6. Anion SO4
2- (Sulfat)
dimasukkan dalam tabung reaksi
ditambahkan beberapa tetes larutan BaCl2 0,1 M
diamati dan catat warna dari endapan yang terjadi
diambil lebih kurang 2 ml larutan Na2SO4 dimasukkan dalam
tabung reaksi
diitambahkan beberapa tetes larutan AgNO3
diamati endapan yang terjadi
dimbil lebih kurang 2 ml larutan Na2SO4
dimasukkan dalam tabung reaksi dan
ditambahkan dengan larutan timbal asetat
ditambahkan larutan NaOH pada endapan yang terbentuk
ditambahkan HCl dan amati yang terjadi
7. Anion PO3
2- (Fosfat)
dimasukkan dalam tabung reaksi
ditambahkan 5 tetes AgNO3 1 M
dibagi endapan menjadi 2 bagian sebagian endapan
tambahkan larutan Na2HPO4 encer
sebagian endapan yang lain, ditambahkan larutan HNO3
encer pada tabung reaksi
diamati lebih kurang 2 mL larutan Na2HPO4 dimasukkan
dalam tabung reaksi
ditambahkan dengan larutan BaCl3
ditambahkan pada endapan dengn larutan amonia encer
8. Anion CrO4
2- (Kromat )
2 ml larutan Na2HPO4
2 ml larutan K2CrO4
2 ml larutan Na2SO4
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
8
dimasukkan dalam tabung reaksi
ditambahkan beberapa tetes larutan BaCl2 0,1 M
diambil lebih kurang 2 mL larutan K2CrO4 dan masukkan
dalam tabung reaksi
ditambahkan dengan larutan AgNO3
dilarutkan endapan dalam asam nitrat encer
diambil lebih kurang 2 mL larutan k2CrO4 masukkan dalam
tabung reaksi
ditambahkan dengan larutan timbal asetat
ditambahkan larutan NaOH pada endapan yeng terbentuk
VI. HASIL PERCOBAAN/REAKSI – REAKSI/ PEMBAHASAN :
A. Reaksi-Reaksi
 Identifikasi CO3
2-
Na2CO3 (aq) + HCl (aq) NaHCO3 (aq) + NaCl (aq)
CO2(aq) + Ca(OH)2 (aq) CaCO3(aq) + H2O (aq)
CO2(aq) + Ba(OH)2 (aq) BaCO3 (aq) + H2O (aq)
 Identtifikasi SO3
2-
Na2SO3 (aq) + AgNO3 (aq) Ag2SO3 (aq) + NaNO3 (aq
Na2SO3 (aq) + BaCl (aq) BaSO3
-(aq) + NaCl (aq)
Na2SO3 (aq) + Pb(NO3)2 (aq) PbSO3
- (aq) + NaNO2 (aq)
 Identifikasi SCN-
3KSCN (aq) + FeCl3 (aq) Fe(SCN)3 (aq) + 3KCl (aq)
KSCN (aq) + Ag NO3(aq) AgSCN (s) KNO3 (aq)
 Identifikasi Cl-
NaCl (aq) + HNO3 (aq) + AgNO3 (aq) AgCl (s) + NaNO3 (aq) +
H2O (aq)
 Identifikasi Br-
KBr (aq) + H2SO4 (aq) HBr(aq) + K2SO4 (aq)
KBr (aq) + AgNO3 (aq) AgBr (aq) + KNO3 (aq)
 Identifikasi CrO4
2-
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
9
K2CrO4 (aq) + BaCl2 (aq) BaCRO4 (s) + 2KCl (aq)
K2CrO4 (aq) + Ag NO3 (aq) AgCrO4 (s) + KNO3 (aq)
K2CrO4 (aq) + Pb(CH3COO)2 (aq) PbCrO4 (s) + CH3COOK (s)
 Identifikasi SO4
2-
Na2SO4 (aq) + BaCl2 (aq) BaSO4 (s) + NaCl (aq)
Na2SO4 (aq) + AgNO3 (aq) Ag2SO3 (s) + NaNO3 (aq)
 Identifikasi PO4
2-
Na2HPO4 (aq) + AgNO3 (aq) Ag2 HPO4 (s) + NaNO3 (aq)
Na2HPO4 (aq) + BaCl2 (aq) BaHPO4 (s) + NaCl (aq)
B. Pembahasan
Anion adalah atom yang bermuatan negatif bila kelebihan
elektron. Analisis anion diawali dengan uji pendahuluan untuk memperoleh
gambaran ada tidaknya anion tertentu atau kelompok anion yang memiliki
sifat – sifat yang sama. Selanjutnya diikuti dengan proses analisis yang
merupakan uji spesifik dari anion tertentu. Pemisahan secara fisik dari anion
umumnya tidak penting, karena uji spesifik anion hanya peka terhadap anion
tertentu dan tidak peka untuk anion lainnya. Hanya bila terjadi interferensi
atau gangguan alam suatu analisis anion oleh anion lain, maka diperlukan
langkah awal proses pemisahan.
Secara Teori
1. ANION CO3
-
Pengujian terhadap keberadaan karbonat juga dilakukan langsung dari sampel
berupa zat padat. Apabila sampel dalam bentuk larutan maka harus terlebih
dahulu dikeringkan dengan cara penguapan sampai terbentuk residu kering
sebelum dilakukan pengujian. Hati-hati di dalam mengeringkan sampel karena
senyawa karbonat akan mengalami dekomposisi jika dilakukan pemanasan
pada suhu tinggi.
Sampel yang akan diuji (dalam bentuk padatan atau residu) diperlakukan
(direaksikan) dengan pereaksi yang mengandung sedikitseng, hydrogen
peroksida encer (H2O2) dan asam sulfat encer (H2SO4). Campuran
kemudian dihangatkan dan gas yang terbentuk dialirkan dalam larutan barium
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
10
hidroksida [Ba(OH)2]. Terbentuknya endapan barium karbonat sebagai
pertanda adanya anion karbonat di dalam sampel
CO3
2- + 2H+ → CO2(g) + H2O
CO2 + Ba2+ + 2OH- → BaCO3(s)putih + H2O
Sedikit zat dicampurkan dengan K2Cr2O7 padat dan dimasukkan dengan
tabung reaksi mikro, tambahkan setetes H2SO4 2M dan dipanaskan. Pada
mulut tabung reaksi letakkan pipa atau batang kaca yang dicelup dalam
Ba(OH)2, adanya keruhan menandakan adanya CO3
2- (Diana, 2012).
2. ANION SO3
-
Pengujian terhadap keberadaan sulfit juga dilakukan langsung dari zat padat,
yaitu dengan cara menambahkan asam ke dalam sampel karena sulfit akan
membentuk gas belerang dioksida (SO2) apabila di dalam sampel terdapat
anion sulfit
SO3
2- + 2H+ → H2SO3(s)hitam → SO2 + H2O
3. ANION SCN-
Percobaaan identifikasi tiosianat (SCN-) ketika larutan KSCN direaksikan
AgNO3, terbentuklah endapan putih yaitu endapan Ag(SCN), Reaksi yang
terjadi:
SCN- (aq) +Ag+ (aq) — > AgSCN (s)
Lalu ditambahkan dengan larutan amonia maka akan larut. Reaksi yang
terjadi:
AgSCN (aq) + 2NH3(aq) —— > [Ag(NH3)2 ]+(s) + SCN+ (aq)
Selanjutnya larutan KCNS direaksikan dengan larutan FeCL3 encer, akan
terbentuk larutan menjadi merah darah yang timbul akibat senyawa kompleks.
Reaksi yang terjadi:
3SCN- (aq) + Fe (aq) ===== > Fe(SCN)3 (s)
4. ANION Cl-
Larutan yang diuji harus terlebih dahulu dibuat dalam suasana asam encer
melalui penambahan sedikit asam klorida, kemudian menambahkan sedikit
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
11
karbontetraklorida (CCl4), selanjutnya mengaduknya dan
menambahkan sedikit air klor atu hipoklorit. Terbentuknya warna ungu di
dalam CCl4 (di bagian bawah) menandakan kehadiran anion iodide di dalam
sampel.
2I- + Cl2(aq) → I2(dalam CCl4) + 2Cl-
Ketika NaCl bercampur dengan AgNO3, maka terbentuk putih seperti dadih.
Endapan ini merupakan endapan AgCl . Reaksi yang etrjadi:
Cl- (aq) +Ag+ (aq) —– > AgCl (s)
Ketika dipanaskan dengan endapan akan semakin sedikit larut. Selanjutnya
NaCl bercampur dengan larutan H2SO4, timbul asap putih di dinding tabung
reaksi dan asap tersebut memerahkan kertas lakmus. Klorida terurai banyak
dalam dingin, pada saat pemanasan maka akan terlarut sempurna yang disertai
pelepasan HCl. Reaksi yang terjadi :
Cl- (aq) + H2SO4 (aq) —- > HCl (aq) +HSO4
- (aq)
Asap putih itu terdiri dari butiran halus HCl dan sifatnya mengubah lakmus
biru menjadi merah.
5. ANION Br –
Untuk menguji keberadaan ion bromide, maka anion iodide harus terlebih
dahulu dioksidasi menjadi senyawa yang tidak berwarna berupa IO3
- dengan
cara melanjutkan penambahan air klor ke dalam sampel sehingga warna coklat
secara perlahan akan hilang sebagai pertanda iodide telah dioksidasi menjadi
IO3
-
I2 + 5Cl2(aq) + 6H2O → IO3
- + 10Cl- + 12H+
Dengan hilangnya warna coklat tua maka melanjutkan penambahan air klor
akan mengubah warna larutan sampai terbentuk warna kuning sampai coklat
muda di dalam CCl4 (di bagian bawah) menandakan kehadiran anion bromide
di dalam sampel.
2Br- + Cl2(aq) → Br2 (dalam CCl4) + 2Cl-
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
12
Percobaan identifikasi Bromida (Br-), ketika larutan NaBr dicampurkan
dengan AgNO3 terbentuk endapan seperti dadih yang berwarna kuning-pucat.
Endapan itu adalah perak bromida (AgBr) yang mana ketika dicampurkan
dengan NH3 encer itu sangat sedikit larut. Reaksi yang terjadi :
Br- (aq) +Ag (aq) —– > AgBr (s)
AgBr (aq) + NH3 (aq) —- > [Ag(NH3)2 ]+2(s)+ Br- (aq)
6. ANION SO4
2-
Garam-garam sulfat biasanya larut didalam air, hanya PbSO4 dan BaSO4 tidak
larut dan kedua garam sulfat ini kadang-kadang terbentuk dalam analisis sulfat.
Garam-garam sulfat diturunkan dari asam kuat, H2SO4. Asam sulfat dapat
dihasilkan dengan melarutkan SO3 didalam air. Akan tetapi, tidak seperti asam
karbonat, larutan asam sulfat adalah asam kuat, ionisasi pertama membentuk
HSO4
- dan H+, ionisasi kedua menghasilkan ion sulfat, memliki tetapan
disosiasi sekitar 1x10-2 membuat asam kuat (Vogel, 1979).
7. ANION PO4
3-
Pengujian terhadap keberadaan anion fosfat di dalam sampel dilakukan dalam
bentuk larutan. Pengujian dilakukan dengan cara menambahkan larutan
pereaksi ammonium molibdat dalam asam nitrat sampai terbentuk endapan
ammonium molibdofosfat (NH3)P(Mo3O10)4 berwarna kuning cerah.
Uji anion PO4
3-, anion ini adalah hasil penguraian asam ortofosfat (H3PO4),
asam ortofosfat adalah asam berbasa tiga, yang membentuk tiga deret garam :
ortofosfat primer, mis NaH2PO4; ortofosfat sekunder, misal: Na2HPO4; dan
ortofosfat tersier, misal Na3PO4. Pada uji ini 3 tetes larutan sampel
ditambahkan dengan 2 tetes asam nitrat dan 3 tetes reagensia ammonium
molibdat dan hasilnya terbentuk endapan berwarna kuning. Warna kuning
yang terbentuk adalah warna dari ammonium fosfomolibdat. Sebenarnya
ammonium molibdat memiliki rumus, tetapi ionnya-lah yang digunakan dalam
persamaan kimia.
8. ANION CrO4
2-
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
13
Keberadaan ion kromat (CrO4
2-) di dalam sampel ditunjukkan oleh
terdapatnya larutan berwarna kuning dalam suasana basa. Penambahan asam
ke dalam larutan akan mengubah CrO4
2- berwarna kuning menjadi Cr2O7
2-
berwarna orange. Pengujian terhadap keberadaan kromat (CrO4
2-) dilakukan
dengan cara penambahan larutan barium membentuk endapan barium kromat
(BaCrO4) berwarna kuning.
CrO4
2- + Ba2+ → BaCrO4(s)kuning
VII. KESIMPULAN :
1. Anion golongan sulfat
- Sampel mengandung sulfat dibuktikan berdasarkan test kehadiran sulfat
- Berdasarkan test hadirnya kormat, sampel mengandung kromat
- Berdasarkan test kehadiran oksalat, sampel mengandung oksalat
Anion golongan klorida
- Berdasarkan test hadirnya tiosianat, sampel mengandung sianida
- Berdasarkan test hadirnya bromide dan klorida, sampel mengandung
klorida
2. Reagen reagen yang digunakan :
- BaCl2
- HCl
- HNO3
- H2O2
- CH3COOH
- CaCl2
- KMnO4
- H2SO4
- AgNO3
- KNO2
- Fe(NO3)2
- K2S2O8
- NaNO3
- NH3
- KI
3. Warna dari reaksi anion sulfat dan anion klorida
Anion golongan sulfat
- Berdasarkan test hadirnya sulfat, adanya endapan putih hal ini
menunjukkan sampel mengandung sulfat
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
14
- Berdasarkan test hadirnya kormat, sampel mengandung kromat, adanya
warna hijau kebeningan hal ini menunjukkan sampel mengandung kromat
- Berdasarkan test kehadiran oksalat, menghilangnya warna KMnO4 hal ini
menunjukkan sampel mengandung oksalat
Anion golongan klorida
- Berdasarkan test kehadiran tiosianat, adanya warna orange hal ini
menunjukkan sampel mengandung sianida (SCN-)
- Berdasarkan test kehadiran bromide dan klorida, adanya endapan putih hal
ini menunjukkan sampel mengandung Cl-.
VIII. JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS :
 Identifikasi CO3
2-
Na2CO3 (aq) + HCl (aq) NaHCO3 (aq) + NaCl (aq)
CO2(aq) + Ca(OH)2 (aq) CaCO3(aq) + H2O (aq)
CO2(aq) + Ba(OH)2 (aq) BaCO3 (aq) + H2O (aq)
 Identtifikasi SO3
2-
Na2SO3 (aq) + AgNO3 (aq) Ag2SO3 (aq) + NaNO3 (aq
Na2SO3 (aq) + BaCl (aq) BaSO3
-(aq) + NaCl (aq)
Na2SO3 (aq) + Pb(NO3)2 (aq) PbSO3
- (aq) + NaNO2 (aq)
 Identifikasi SCN-
3KSCN (aq) + FeCl3 (aq) Fe(SCN)3 (aq) + 3KCl (aq)
KSCN (aq) + Ag NO3(aq) AgSCN (s) KNO3 (aq)
 Identifikasi Cl-
NaCl (aq) + HNO3 (aq) + AgNO3 (aq) AgCl (s) + NaNO3 (aq) +
H2O (aq)
 Identifikasi Br-
KBr (aq) + H2SO4 (aq) HBr(aq) + K2SO4 (aq)
KBr (aq) + AgNO3 (aq) AgBr (aq) + KNO3 (aq)
 Identifikasi CrO4
2-
K2CrO4 (aq) + BaCl2 (aq) BaCRO4 (s) + 2KCl (aq)
K2CrO4 (aq) + Ag NO3 (aq) AgCrO4 (s) + KNO3 (aq)
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
15
K2CrO4 (aq) + Pb(CH3COO)2 (aq) PbCrO4 (s) + CH3COOK (s)
 Identifikasi SO4
2-
Na2SO4 (aq) + BaCl2 (aq) BaSO4 (s) + NaCl (aq)
Na2SO4 (aq) + AgNO3 (aq) Ag2SO3 (s) + NaNO3 (aq)
 Identifikasi PO4
2-
Na2HPO4 (aq) + AgNO3 (aq) Ag2 HPO4 (s) + NaNO3 (aq)
Na2HPO4 (aq) + BaCl2 (aq) BaHPO4 (s) + NaCl (aq)
IX. DAFTAR PUSTAKA :
Dian, W., (2012)., Interaksi Arduino dan LabVIEW., Jakarta., Elex Media
Komputindo.
Fernando., (1997)., Kimia Analitik., Yogyakarta., Andi.
Harjadi, W., (1993)., Ilmu Kimia Analitik Dasar., Jakarta., Erlangga
Hermawati, A.L., (2007)., Kegunaan Zeolit Termodifikasi Sebagai Penyerap
Anion., Jurnal Kimia Sains., 2(2)., 42-47.
Widihati, I.A., (2008)., Adsorpsi Anion Cr (VI) Oleh Batu Pasir Teraktivasi
Asam., Jurnal Kimia., 2(1)., 25-30., ISSN:1907-9850.
Vogel, A.I .,(1979)., Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro Bagian 1 Edisi V., Jakarta., PT. Kalma Media Pustaka.
MEDAN, 13 Mei 2019
ASISTEN LABORATORIUM PRAKTIKAN
(MUHAMMAD FADLY) (KELOMPOK VIII)
NIM : 4172131004 NIM :
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
16
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Mata Kuliah : PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR
REAKSI IDENTIFIKASI ANION
OLEH :
NAMA : 1. ADILA MAWADDAH (4173331001)
2. LINDA ROSITA (4173131020)
3. REINA INTAN APRILLA (4173331040)
JURUSAN : KIMIA
PROGRAM : S-1 PENDIDIKAN
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
TGL PELAKSANAAN : 14 MEI 2019
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Uji kation anion
Uji kation   anionUji kation   anion
Uji kation anion
 
Kimia analisis ku
Kimia analisis kuKimia analisis ku
Kimia analisis ku
 
KOMPLEKSOMETRI
KOMPLEKSOMETRIKOMPLEKSOMETRI
KOMPLEKSOMETRI
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. ii
 
Essay anion
Essay anionEssay anion
Essay anion
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Analisis Kation
Analisis KationAnalisis Kation
Analisis Kation
 
analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1
 
Analisis kualitatif anorganik
Analisis kualitatif anorganikAnalisis kualitatif anorganik
Analisis kualitatif anorganik
 
Analisa anion
Analisa anion Analisa anion
Analisa anion
 
Identifikasi anion co3, hco3, tiosulfat copy
Identifikasi anion co3, hco3, tiosulfat   copyIdentifikasi anion co3, hco3, tiosulfat   copy
Identifikasi anion co3, hco3, tiosulfat copy
 
Final acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anionFinal acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anion
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Laporan praktikum titrasi argentometri.doc
Laporan praktikum titrasi argentometri.docLaporan praktikum titrasi argentometri.doc
Laporan praktikum titrasi argentometri.doc
 
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
 

Similar to Study literatur anion

laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdflaporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdfmrbajiyo
 
Tugas papper larutan standar
Tugas papper larutan standarTugas papper larutan standar
Tugas papper larutan standarTak Seorang Pun
 
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion ginaLaporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion ginaGina Sari
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatifZamZam Pbj
 
Study literatur anion
Study literatur anionStudy literatur anion
Study literatur anionDevitaAirin
 
analisis-kualitatif-obat-edisi-desember-2007-variasi-warna.ppt
analisis-kualitatif-obat-edisi-desember-2007-variasi-warna.pptanalisis-kualitatif-obat-edisi-desember-2007-variasi-warna.ppt
analisis-kualitatif-obat-edisi-desember-2007-variasi-warna.ppternaf ferna
 
Prak 1 anfisko2
Prak 1 anfisko2 Prak 1 anfisko2
Prak 1 anfisko2 zakirafi
 
Fram.A_P2T1_Kel.1_Klasifikasi Anion. - Copy.pptx
Fram.A_P2T1_Kel.1_Klasifikasi Anion. - Copy.pptxFram.A_P2T1_Kel.1_Klasifikasi Anion. - Copy.pptx
Fram.A_P2T1_Kel.1_Klasifikasi Anion. - Copy.pptxUdtjeVanDerJeyk
 
Kimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan ivKimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan ivrifdah bunga
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatFirda Shabrina
 
Pemisahan kation iib
Pemisahan kation iibPemisahan kation iib
Pemisahan kation iibDian Posfor
 
ANALISIS_KUALITATIF_KATION_DAN_ANION_SIc.ppt
ANALISIS_KUALITATIF_KATION_DAN_ANION_SIc.pptANALISIS_KUALITATIF_KATION_DAN_ANION_SIc.ppt
ANALISIS_KUALITATIF_KATION_DAN_ANION_SIc.ppttita374410
 
Laporan prakytikum kimia anorganik
Laporan prakytikum kimia anorganikLaporan prakytikum kimia anorganik
Laporan prakytikum kimia anorganikNur Annisa
 
Kimia unsur praktik pembuatan kembang api
Kimia unsur praktik pembuatan kembang apiKimia unsur praktik pembuatan kembang api
Kimia unsur praktik pembuatan kembang apirisyanti ALENTA
 

Similar to Study literatur anion (20)

laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdflaporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
 
Tugas papper larutan standar
Tugas papper larutan standarTugas papper larutan standar
Tugas papper larutan standar
 
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion ginaLaporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatif
 
Study literatur anion
Study literatur anionStudy literatur anion
Study literatur anion
 
Laporan kiman percobaan 2
Laporan kiman percobaan 2Laporan kiman percobaan 2
Laporan kiman percobaan 2
 
analisis-kualitatif-obat-edisi-desember-2007-variasi-warna.ppt
analisis-kualitatif-obat-edisi-desember-2007-variasi-warna.pptanalisis-kualitatif-obat-edisi-desember-2007-variasi-warna.ppt
analisis-kualitatif-obat-edisi-desember-2007-variasi-warna.ppt
 
Prak 1 anfisko2
Prak 1 anfisko2 Prak 1 anfisko2
Prak 1 anfisko2
 
Fram.A_P2T1_Kel.1_Klasifikasi Anion. - Copy.pptx
Fram.A_P2T1_Kel.1_Klasifikasi Anion. - Copy.pptxFram.A_P2T1_Kel.1_Klasifikasi Anion. - Copy.pptx
Fram.A_P2T1_Kel.1_Klasifikasi Anion. - Copy.pptx
 
Kimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan ivKimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan iv
 
Makalah kiman
Makalah kimanMakalah kiman
Makalah kiman
 
zat organik
zat organikzat organik
zat organik
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
 
Pemisahan kation iib
Pemisahan kation iibPemisahan kation iib
Pemisahan kation iib
 
Redoks
RedoksRedoks
Redoks
 
ANALISIS_KUALITATIF_KATION_DAN_ANION_SIc.ppt
ANALISIS_KUALITATIF_KATION_DAN_ANION_SIc.pptANALISIS_KUALITATIF_KATION_DAN_ANION_SIc.ppt
ANALISIS_KUALITATIF_KATION_DAN_ANION_SIc.ppt
 
Stoikiometri larutan-kls-xi
Stoikiometri larutan-kls-xiStoikiometri larutan-kls-xi
Stoikiometri larutan-kls-xi
 
Laporan prakytikum kimia anorganik
Laporan prakytikum kimia anorganikLaporan prakytikum kimia anorganik
Laporan prakytikum kimia anorganik
 
Kimia unsur praktik pembuatan kembang api
Kimia unsur praktik pembuatan kembang apiKimia unsur praktik pembuatan kembang api
Kimia unsur praktik pembuatan kembang api
 
Ion exchange
Ion exchangeIon exchange
Ion exchange
 

More from Linda Rosita

CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTWCJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTWLinda Rosita
 
ANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TESANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TESLinda Rosita
 
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...Linda Rosita
 
PPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
PPT POWER POINT UNSUR NITROGENPPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
PPT POWER POINT UNSUR NITROGENLinda Rosita
 
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYAMAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYALinda Rosita
 
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYACBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYALinda Rosita
 
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUMPROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUMLinda Rosita
 
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIANPENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIANLinda Rosita
 
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASIKONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASILinda Rosita
 
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASALinda Rosita
 
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIAANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIALinda Rosita
 
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASALinda Rosita
 
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASALinda Rosita
 
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROPREKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROPLinda Rosita
 
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERALTERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERALLinda Rosita
 
Kromatografi vakum cair
Kromatografi vakum cairKromatografi vakum cair
Kromatografi vakum cairLinda Rosita
 
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISPEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISLinda Rosita
 
PEMISAHAN ZONE MELTING
PEMISAHAN ZONE MELTINGPEMISAHAN ZONE MELTING
PEMISAHAN ZONE MELTINGLinda Rosita
 

More from Linda Rosita (20)

CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTWCJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
 
ANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TESANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TES
 
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
 
PPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
PPT POWER POINT UNSUR NITROGENPPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
PPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
 
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYAMAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
 
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYACBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
 
CBR BORON
CBR BORONCBR BORON
CBR BORON
 
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUMPROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
 
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIANPENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
 
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASIKONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
 
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
 
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIAANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
 
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
 
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
 
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROPREKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
 
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERALTERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
 
Kromatografi vakum cair
Kromatografi vakum cairKromatografi vakum cair
Kromatografi vakum cair
 
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISPEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
 
PEMISAHAN ZONE MELTING
PEMISAHAN ZONE MELTINGPEMISAHAN ZONE MELTING
PEMISAHAN ZONE MELTING
 
CBR ZONE MELTING
CBR ZONE MELTINGCBR ZONE MELTING
CBR ZONE MELTING
 

Recently uploaded

Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxWitaadw
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIACochipsPJW
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 

Recently uploaded (6)

Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 

Study literatur anion

  • 1. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN LABORATORIUM KIMIA Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754 1 I. JUDUL PERCOBAAN : REAKSI IDENTIFIKASI ANION II. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Mengetahui ion-ion yang ada didalam anion sulfat dan anion klorida 2. Mengetahui reagen-reagen yang digunakan 3. Mengetahui warna dari reaksi anion sulfat dan anion klorida III. TINJAUAN TEORITIS : Analisa kualitatif menggunakan dua macam uji, reaksi kering dan reaksi basah. Reaksi kering dapat diterapkan untuk zat-zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam larutan. Reaksi kering ialah sejumlah uji yang berguna dapat dilakukan dalam keadaan kering, yakni tanpa melarutkan contoh. Petunjuk untuk operasi semacam ialah pemanasan, uji pipa tiup, uji nyala, uji spektroskopi dan uji manik. Reaksi basah ialah uji yang dibuat dengan zat-zat dalam larutan. Suatu reaksi diketahui berlangsung dengan terbentuknya endapan, dengan pembebasan gas dan dengan perubahan warna. Mayoritas reaksi analisis kualitatif dilakukan dengan cara basah . Cara identifikasi ion dibagi menjadi 2 macam, yaitu identifikasi kation dan identifikasi anion. Namun, pada analisa anion tidak begitu sistematik seperti pada identifikasi kation. Salah satu cara penggolongan anion adalah pemisahan anion berdasarkan kelarutan garam-garam perak, garam-garam kalsium, barium dan seng. Selain itu ada cara penggolongan anion menurut Bunsen, Gilreath dan Vogel. Bunsen menggolongkan anion dari sifat kelarutan garam perak dan garam dan kemudahan menguapnya. Gilreath menggolongkan anion berdasarkan pada kelarutan garam-garam Ca, Ba, Cd dan garam peraknya. Sedangkan Vogel menggolongkan anion berdasarkan pada proses yang digunakan dalam identifikasi anion yang menguap bila diolah dengan asam dan identifikasi anion berdasarkan reaksinya dalam larutan. Identifikasi anion yang menguap bila diolah dengan asam dibagi dua lagi yaitu anion membentuk gas bila diolah dengan HCl encer atau H2SO4 encer, dan anion yang membentuk gas atau uap bila diolah dengan H2SO4 pekat (Harjadi,1993). Ada pula identifikasi anion berdasarkan reaksi dalam larutan, yaitu anion yang diidentifikasi dengan reaksi pengendapan dan dengan reaksi redoks. Reaksi pengendapan umumnya terjadi saat proses pemisahan yang kemudian dilanjutkan dengan uji identifikasi, namun tidak ada jenis anion tertentu yang termasuk dalam kelompok reaksi pengendapan karena hal tersebut sesuai dengan uji lanjutannya. Pembentukan endapan karena adanya
  • 2. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN LABORATORIUM KIMIA Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754 2 senyawa baru setelah bereaksi. Banyak sekali reaksi yang di gunakan dalam analisis anorganik kualitatif melibatkan pembentukan endapan. Endapan adalah zat yang memisahkan dari suatu fase padat keluar dari larutan endapan, mungkin berupa Kristal (kristalin) atau koloid dan dapat dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan. Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan kelarutan (S) satu endapan, menurut defenisi adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan tergantung pada berbagai kondisi seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan itu dan pada komposisi pelarutnya. Berikut merupakan Anion yang digolongkan berdasarkan reaksi redoks, yaitu : 1. Anion Pengoksidasi Anion dalam kelompok ini adalah ClO4 -, ClO3 -, NO3, SO4 2-, Cr2O7 2-, IO3, dan lain-lain Prinsip kerjanya adalah mula-mula sampel ditambahkan Na2Co3 (jenuh), lalu dipanaskan selama 10 menit kemudian filtrat ditambahkan dengan HCl pekat dan MnCl2. Apabila warna sampel berubah menjadi hitam atau coklat berarti sampel tersebut mengandung anion pengoksidasi. 2. Anion Preduksi Anion dalam kelompok ini adalah S2-, S2O3 2-, SO3 -, Cl-, CNS-, CN-, [Fe(CN)6)4] Prinsip kerjanya adalah mula-mula sampel ditambahkan Na2Co3 (jenuh), lalu dipanaskan selama 10 menit kemudian filtrat ditambahkan dengan HCl pekat dan MnCl2. Apabila warna sampel berubah menjadi hitam atau coklat berarti sampel tersebut mengandung anion pengoksidasi. Anion lainnya tidak memberikan reaksi dengan asam sulfat pekat dalam keadaan dingin, tetapi nitrat bereaksi menghasilkan uap coklat dari NO2 yang dihasilkan, dan asetat memberikan bau khas cuka jika direaksikan dengan asam sulfat pekat. Sulfat merupakan sejenis anion poliatom dengan rumus empiris SO4 2- dengan massa molekul 96.06 satuan massa atom; ia terdiri dari atom pusat sulfur dikelilingi oleh empat atom oksigen dalam susunan tetrahidron. Ion sulfat bermuatancas dua negatif dan merupakan basa konjugat ion hidrogen sulfat (bisulfat), HSO4 -, yaitu bes konjugat asam sulfat, H2SO4. Terdapat sulfat organik seperti dimetil sulfat yang merupakan senyawa kovalen dengan rumus (CH3O)2SO2, dan merupakan ester asam sulfat. Kebanyakan sulfat sangat larut dalam air. Kecuali dalam kalsium sulfat, stronsium sulfat dan barium sulfat, yang tak larut. Barium sulfat sangat berguna dalam
  • 3. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN LABORATORIUM KIMIA Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754 3 analisis gravimetri sulfat: penambahan barium klorida pada suatu larutan yang mengandung ion sulfat. Kelihatan endapan putih, yaitu barium sulfat menunjukkan adanya anion sulfat. Ion sulfat bisa menjadi satu ligan menghubungkan mana-mana satu dengan oksigen (monodentat) atau dua oksigen sebagai kelat atau jembatan. Contoh ialah molekul logam netral kompleks PtSO4P(C6H5)32, di mana ion sulfat berperan sebagai ligan bidentat. Ikatan oksigen-logam dalam molekul sulfat kompleks mempunyai ciri kovalen. Ion kromat (CrO4 2-) merupakan oksidator yang kuat dan mudah melepas oksigen sehingga penanganannya perluberhati-hati. Zat-zat ini harus disimpan ditempat tersendiri dan tidak boleh berada di dekat zat-zat organik karena dapat menyebabkan kebakaran. Reaksi reduksi ion kromat dan dikromat bergantung pada keasaman larutan. Dalam reaksi kimia bila ion kromat dan dikromat bertindak sebagai oksidator (ketika direaksikan dengan suatu reduktor) bilangan oksidasi kromium turun menjadi +3 dan produk yang diperoleh bergantung pada keadaan keasaman larutan. Dalam larutan asam ion kromium direduksi menjadi ion Cr3+, dalam larutan sedikit basa produk reduksinya adalah Cr(OH)3 yang tidak larut dan dalam larutan sangat basa ion kromat direduksi menjadi ion kromit (CrO2 -). Permanganat adalah sebuah nama umum untuk senyawa kimia yang mengandung ion manganat(VII) ion, (MnO4 −). Karena mangan mempunyai bilangan oksidasi sebesar +7, maka ion permanganat(VII) merupakan oksidator kuat. Ion ini mempunyai bentuk geometri tetrahedral. Larutan permanganat biasanya berwarna ungu dan bersifatneutral dan sedikit mempunyai sifat alkalinitas. Dalam larutan asam, permanganat(VII) akan tereduksi sehingga tidak berwarna dan bilangan oksidasinya menjadi +2 (ion mangan(II) (Mn2+) (Fernando,1997). Untuk praktikum kali ini dilakukan pemisahan dan identifikasi anion-anion berikut Nitrat, Permanganat, Kromat, Sulfat, Ferisianida, Karbonat, Asam Cuka, dan ion Hidroksida pada Magnesium Hidroksida. Anion-anion tersebut banyak kita jumpai dalam reaksi kimia ada yang berguna sebagai pengoksidasi, ada yang bergabung dengan logam seperti natrium dan kemudian membentuk garam, serta ada pula yang menandakan sifat alkalis (basa) (Widihati,2008). Nitrat, NO3 -. Kelarutan : Semua nitrat larut dalam air. Nitrat dari merkurium dan bismut menghasilkan garam basa setelah diolah dengan air; garam-garam ini larut dalam asam nitart encer. Nitrat bertindak sebagai oksidator atau zat pengoksidasi. Fungsi dari zat
  • 4. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN LABORATORIUM KIMIA Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754 4 pengoksidasi adalah sebagai berikut memberi oksigen kepada zat lain, memindahkan hidrogen dari zat lain, mengambil elektron dari zat lain (Hermawati, 2007). IV. ALAT DAN BAHAN : A. ALAT NO NAMA ALAT UKURAN JUMLAH 1 Tabung reaksi - 10 buah 2 Pipet tetes - 5 buah 3 Kertas saring - 3 buah 4 Bunsen - I buah 5 Corong kaca - 1 buah 6 Penjepit tabung - 1 buah B. BAHAN NO NAMA BAHAN RUMUS KIMIA KONSENTRASI WUJUD WARNA JUMLAH 1 Zat sampel - - Cair Bening 20 ml 2 Asam klorida HCl 6 M Cair Bening 1 ml 3 Barium klorida BaCl2 1 M Cair Bening 1 ml 4 Asam nitrat HNO3 6 M Cair Bening 1 ml 5 Peroksida H2O2 3 % Cair Bening Secukupnya 6 Kalsium klorida CaCl2 - Cair Bening Secukupnya 7 Asam asetat CH3COOH 6 M Cair Bening Secukupnya 8 Perak nitrat AgNO3 0,1 M Cair Bening Secukupnya 9 Asam sulfat H2SO4 3 M Cair Bening Secukupnya 10 Besi (III) nitrat Fe(NO3)3 0,1 M Cair Bening Secukupnya 11 Aquades H2O - Cair Bening Secukupnya 12 Kalium permanganat KMnO4 - Cair Ungu 5 tetes 13 Natrium nitrat NaNO3 - Cair Bening 1 tetes 14 Asam sulfamit NH2SO3H - Cair bening 0,1 gram V. PROSEDUR KERJA : 1. Anion CO3 2- (Karbonat) dimasukkan kedalam tabung reaksi ditambahkan 4 tetes HCl pekat.Amati gad yang terjadi. 2 ml larutan Na2CO3
  • 5. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN LABORATORIUM KIMIA Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754 5 didalam tabung reaksi yang lain,isi dengsn larutan Ba(OH)2 sebanyak 2 ml. dimasukkan gas yang timbul pada larutan Ba(OH)2 . diamati dan catat perubahan warna yang terjadi pada air barit. diambil tabung reaksi lain, diisi dengan 2 ml air kapur Ca(OH)2 . dimasukkan gas yang keluar dari nomor 1 kedalam air kapur (melewati pipa bengkok) diamati dan catat perubahan yang terjadi pada air kapur. 2. Anion SO3 - (Sulfit) dimasukkan dalam tabung reaksi ditambahkan dengan larutan AgNO3 lebih banyak diamati terbentuknya endapan dimbil 2 ml larutan Na2SO3 masukkan dalam tabung reaksi ditambahkan larutan BaCl. diamati endapan yang terjadi dan tambahkan pada campuran tersebut HCl encer. diamati apa yang terjadi. diambil 2 ml larutan Na2SO3 masukkan dalam tabung reaksi ditambahkan dengan larutan Pb(NO3)2. diamati endaan yang terjadi ditambahkan pada campuran tersebut dengan HNO3 encer diamati apa yang terjadi. 3. Anion SCN- (tiosianat) dimasukkan dalam tabung reaksi ditambahkan dengan larutan FeCl3. diamati perubahan warna larutan yang terjadi. diambil lebih kurang 2 mL larutan KSCN dan masukkan dalam tabung reaksi 2 ml larutan Na2SO3 2 mL larutan KSCN
  • 6. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN LABORATORIUM KIMIA Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754 6 ditambahkan dengan larutan AgNO3. diamati endapan yang terjadi ditmbahkan pada campuran tersebut dengan larutan NH3 diamati apa yang terjadi 4. Anion Cl- (klorida) dimasukkan dalam tabung reaksi. ditambahkan pada larutan tersebut 1 tetes HNO3 pekat untuk menghilangkan gas CO2. ditambahkan 5 tetes AgNO3 0,1M. diamati dan catat warna endapan yang terbentuk. ditambahkan larutan NH4OH encer pada tabung reaksi. diamati dan catat bagaimana keadaan endapan setelah ditambahkan larutan NH4OH. 5. Anion Br- (Bromida) dimasukkan dalam tabung reaksi dan ditambahkan dengan H2SO4 pekat. diamati warna larutan dan gas yang terjadi diambil lebih kurang 2 ml larutan KBr dan masukkan dalam tabung reaksi ditambahkan dengan larutan AgNO3 diamati endapan yang terjadi diambil kurang lebih 2 ml larutan KBr dimasukkan dalam tabung reaksi ditambahkan dengan larutan timbal asetat diamati endapan yang terjadi dilarutkan endapan dalam air mendidihh dan amati apa yang terjadi 2 ml larutan KBr 2 ml larutan NaCl
  • 7. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN LABORATORIUM KIMIA Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754 7 6. Anion SO4 2- (Sulfat) dimasukkan dalam tabung reaksi ditambahkan beberapa tetes larutan BaCl2 0,1 M diamati dan catat warna dari endapan yang terjadi diambil lebih kurang 2 ml larutan Na2SO4 dimasukkan dalam tabung reaksi diitambahkan beberapa tetes larutan AgNO3 diamati endapan yang terjadi dimbil lebih kurang 2 ml larutan Na2SO4 dimasukkan dalam tabung reaksi dan ditambahkan dengan larutan timbal asetat ditambahkan larutan NaOH pada endapan yang terbentuk ditambahkan HCl dan amati yang terjadi 7. Anion PO3 2- (Fosfat) dimasukkan dalam tabung reaksi ditambahkan 5 tetes AgNO3 1 M dibagi endapan menjadi 2 bagian sebagian endapan tambahkan larutan Na2HPO4 encer sebagian endapan yang lain, ditambahkan larutan HNO3 encer pada tabung reaksi diamati lebih kurang 2 mL larutan Na2HPO4 dimasukkan dalam tabung reaksi ditambahkan dengan larutan BaCl3 ditambahkan pada endapan dengn larutan amonia encer 8. Anion CrO4 2- (Kromat ) 2 ml larutan Na2HPO4 2 ml larutan K2CrO4 2 ml larutan Na2SO4
  • 8. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN LABORATORIUM KIMIA Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754 8 dimasukkan dalam tabung reaksi ditambahkan beberapa tetes larutan BaCl2 0,1 M diambil lebih kurang 2 mL larutan K2CrO4 dan masukkan dalam tabung reaksi ditambahkan dengan larutan AgNO3 dilarutkan endapan dalam asam nitrat encer diambil lebih kurang 2 mL larutan k2CrO4 masukkan dalam tabung reaksi ditambahkan dengan larutan timbal asetat ditambahkan larutan NaOH pada endapan yeng terbentuk VI. HASIL PERCOBAAN/REAKSI – REAKSI/ PEMBAHASAN : A. Reaksi-Reaksi  Identifikasi CO3 2- Na2CO3 (aq) + HCl (aq) NaHCO3 (aq) + NaCl (aq) CO2(aq) + Ca(OH)2 (aq) CaCO3(aq) + H2O (aq) CO2(aq) + Ba(OH)2 (aq) BaCO3 (aq) + H2O (aq)  Identtifikasi SO3 2- Na2SO3 (aq) + AgNO3 (aq) Ag2SO3 (aq) + NaNO3 (aq Na2SO3 (aq) + BaCl (aq) BaSO3 -(aq) + NaCl (aq) Na2SO3 (aq) + Pb(NO3)2 (aq) PbSO3 - (aq) + NaNO2 (aq)  Identifikasi SCN- 3KSCN (aq) + FeCl3 (aq) Fe(SCN)3 (aq) + 3KCl (aq) KSCN (aq) + Ag NO3(aq) AgSCN (s) KNO3 (aq)  Identifikasi Cl- NaCl (aq) + HNO3 (aq) + AgNO3 (aq) AgCl (s) + NaNO3 (aq) + H2O (aq)  Identifikasi Br- KBr (aq) + H2SO4 (aq) HBr(aq) + K2SO4 (aq) KBr (aq) + AgNO3 (aq) AgBr (aq) + KNO3 (aq)  Identifikasi CrO4 2-
  • 9. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN LABORATORIUM KIMIA Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754 9 K2CrO4 (aq) + BaCl2 (aq) BaCRO4 (s) + 2KCl (aq) K2CrO4 (aq) + Ag NO3 (aq) AgCrO4 (s) + KNO3 (aq) K2CrO4 (aq) + Pb(CH3COO)2 (aq) PbCrO4 (s) + CH3COOK (s)  Identifikasi SO4 2- Na2SO4 (aq) + BaCl2 (aq) BaSO4 (s) + NaCl (aq) Na2SO4 (aq) + AgNO3 (aq) Ag2SO3 (s) + NaNO3 (aq)  Identifikasi PO4 2- Na2HPO4 (aq) + AgNO3 (aq) Ag2 HPO4 (s) + NaNO3 (aq) Na2HPO4 (aq) + BaCl2 (aq) BaHPO4 (s) + NaCl (aq) B. Pembahasan Anion adalah atom yang bermuatan negatif bila kelebihan elektron. Analisis anion diawali dengan uji pendahuluan untuk memperoleh gambaran ada tidaknya anion tertentu atau kelompok anion yang memiliki sifat – sifat yang sama. Selanjutnya diikuti dengan proses analisis yang merupakan uji spesifik dari anion tertentu. Pemisahan secara fisik dari anion umumnya tidak penting, karena uji spesifik anion hanya peka terhadap anion tertentu dan tidak peka untuk anion lainnya. Hanya bila terjadi interferensi atau gangguan alam suatu analisis anion oleh anion lain, maka diperlukan langkah awal proses pemisahan. Secara Teori 1. ANION CO3 - Pengujian terhadap keberadaan karbonat juga dilakukan langsung dari sampel berupa zat padat. Apabila sampel dalam bentuk larutan maka harus terlebih dahulu dikeringkan dengan cara penguapan sampai terbentuk residu kering sebelum dilakukan pengujian. Hati-hati di dalam mengeringkan sampel karena senyawa karbonat akan mengalami dekomposisi jika dilakukan pemanasan pada suhu tinggi. Sampel yang akan diuji (dalam bentuk padatan atau residu) diperlakukan (direaksikan) dengan pereaksi yang mengandung sedikitseng, hydrogen peroksida encer (H2O2) dan asam sulfat encer (H2SO4). Campuran kemudian dihangatkan dan gas yang terbentuk dialirkan dalam larutan barium
  • 10. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN LABORATORIUM KIMIA Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754 10 hidroksida [Ba(OH)2]. Terbentuknya endapan barium karbonat sebagai pertanda adanya anion karbonat di dalam sampel CO3 2- + 2H+ → CO2(g) + H2O CO2 + Ba2+ + 2OH- → BaCO3(s)putih + H2O Sedikit zat dicampurkan dengan K2Cr2O7 padat dan dimasukkan dengan tabung reaksi mikro, tambahkan setetes H2SO4 2M dan dipanaskan. Pada mulut tabung reaksi letakkan pipa atau batang kaca yang dicelup dalam Ba(OH)2, adanya keruhan menandakan adanya CO3 2- (Diana, 2012). 2. ANION SO3 - Pengujian terhadap keberadaan sulfit juga dilakukan langsung dari zat padat, yaitu dengan cara menambahkan asam ke dalam sampel karena sulfit akan membentuk gas belerang dioksida (SO2) apabila di dalam sampel terdapat anion sulfit SO3 2- + 2H+ → H2SO3(s)hitam → SO2 + H2O 3. ANION SCN- Percobaaan identifikasi tiosianat (SCN-) ketika larutan KSCN direaksikan AgNO3, terbentuklah endapan putih yaitu endapan Ag(SCN), Reaksi yang terjadi: SCN- (aq) +Ag+ (aq) — > AgSCN (s) Lalu ditambahkan dengan larutan amonia maka akan larut. Reaksi yang terjadi: AgSCN (aq) + 2NH3(aq) —— > [Ag(NH3)2 ]+(s) + SCN+ (aq) Selanjutnya larutan KCNS direaksikan dengan larutan FeCL3 encer, akan terbentuk larutan menjadi merah darah yang timbul akibat senyawa kompleks. Reaksi yang terjadi: 3SCN- (aq) + Fe (aq) ===== > Fe(SCN)3 (s) 4. ANION Cl- Larutan yang diuji harus terlebih dahulu dibuat dalam suasana asam encer melalui penambahan sedikit asam klorida, kemudian menambahkan sedikit
  • 11. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN LABORATORIUM KIMIA Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754 11 karbontetraklorida (CCl4), selanjutnya mengaduknya dan menambahkan sedikit air klor atu hipoklorit. Terbentuknya warna ungu di dalam CCl4 (di bagian bawah) menandakan kehadiran anion iodide di dalam sampel. 2I- + Cl2(aq) → I2(dalam CCl4) + 2Cl- Ketika NaCl bercampur dengan AgNO3, maka terbentuk putih seperti dadih. Endapan ini merupakan endapan AgCl . Reaksi yang etrjadi: Cl- (aq) +Ag+ (aq) —– > AgCl (s) Ketika dipanaskan dengan endapan akan semakin sedikit larut. Selanjutnya NaCl bercampur dengan larutan H2SO4, timbul asap putih di dinding tabung reaksi dan asap tersebut memerahkan kertas lakmus. Klorida terurai banyak dalam dingin, pada saat pemanasan maka akan terlarut sempurna yang disertai pelepasan HCl. Reaksi yang terjadi : Cl- (aq) + H2SO4 (aq) —- > HCl (aq) +HSO4 - (aq) Asap putih itu terdiri dari butiran halus HCl dan sifatnya mengubah lakmus biru menjadi merah. 5. ANION Br – Untuk menguji keberadaan ion bromide, maka anion iodide harus terlebih dahulu dioksidasi menjadi senyawa yang tidak berwarna berupa IO3 - dengan cara melanjutkan penambahan air klor ke dalam sampel sehingga warna coklat secara perlahan akan hilang sebagai pertanda iodide telah dioksidasi menjadi IO3 - I2 + 5Cl2(aq) + 6H2O → IO3 - + 10Cl- + 12H+ Dengan hilangnya warna coklat tua maka melanjutkan penambahan air klor akan mengubah warna larutan sampai terbentuk warna kuning sampai coklat muda di dalam CCl4 (di bagian bawah) menandakan kehadiran anion bromide di dalam sampel. 2Br- + Cl2(aq) → Br2 (dalam CCl4) + 2Cl-
  • 12. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN LABORATORIUM KIMIA Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754 12 Percobaan identifikasi Bromida (Br-), ketika larutan NaBr dicampurkan dengan AgNO3 terbentuk endapan seperti dadih yang berwarna kuning-pucat. Endapan itu adalah perak bromida (AgBr) yang mana ketika dicampurkan dengan NH3 encer itu sangat sedikit larut. Reaksi yang terjadi : Br- (aq) +Ag (aq) —– > AgBr (s) AgBr (aq) + NH3 (aq) —- > [Ag(NH3)2 ]+2(s)+ Br- (aq) 6. ANION SO4 2- Garam-garam sulfat biasanya larut didalam air, hanya PbSO4 dan BaSO4 tidak larut dan kedua garam sulfat ini kadang-kadang terbentuk dalam analisis sulfat. Garam-garam sulfat diturunkan dari asam kuat, H2SO4. Asam sulfat dapat dihasilkan dengan melarutkan SO3 didalam air. Akan tetapi, tidak seperti asam karbonat, larutan asam sulfat adalah asam kuat, ionisasi pertama membentuk HSO4 - dan H+, ionisasi kedua menghasilkan ion sulfat, memliki tetapan disosiasi sekitar 1x10-2 membuat asam kuat (Vogel, 1979). 7. ANION PO4 3- Pengujian terhadap keberadaan anion fosfat di dalam sampel dilakukan dalam bentuk larutan. Pengujian dilakukan dengan cara menambahkan larutan pereaksi ammonium molibdat dalam asam nitrat sampai terbentuk endapan ammonium molibdofosfat (NH3)P(Mo3O10)4 berwarna kuning cerah. Uji anion PO4 3-, anion ini adalah hasil penguraian asam ortofosfat (H3PO4), asam ortofosfat adalah asam berbasa tiga, yang membentuk tiga deret garam : ortofosfat primer, mis NaH2PO4; ortofosfat sekunder, misal: Na2HPO4; dan ortofosfat tersier, misal Na3PO4. Pada uji ini 3 tetes larutan sampel ditambahkan dengan 2 tetes asam nitrat dan 3 tetes reagensia ammonium molibdat dan hasilnya terbentuk endapan berwarna kuning. Warna kuning yang terbentuk adalah warna dari ammonium fosfomolibdat. Sebenarnya ammonium molibdat memiliki rumus, tetapi ionnya-lah yang digunakan dalam persamaan kimia. 8. ANION CrO4 2-
  • 13. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN LABORATORIUM KIMIA Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754 13 Keberadaan ion kromat (CrO4 2-) di dalam sampel ditunjukkan oleh terdapatnya larutan berwarna kuning dalam suasana basa. Penambahan asam ke dalam larutan akan mengubah CrO4 2- berwarna kuning menjadi Cr2O7 2- berwarna orange. Pengujian terhadap keberadaan kromat (CrO4 2-) dilakukan dengan cara penambahan larutan barium membentuk endapan barium kromat (BaCrO4) berwarna kuning. CrO4 2- + Ba2+ → BaCrO4(s)kuning VII. KESIMPULAN : 1. Anion golongan sulfat - Sampel mengandung sulfat dibuktikan berdasarkan test kehadiran sulfat - Berdasarkan test hadirnya kormat, sampel mengandung kromat - Berdasarkan test kehadiran oksalat, sampel mengandung oksalat Anion golongan klorida - Berdasarkan test hadirnya tiosianat, sampel mengandung sianida - Berdasarkan test hadirnya bromide dan klorida, sampel mengandung klorida 2. Reagen reagen yang digunakan : - BaCl2 - HCl - HNO3 - H2O2 - CH3COOH - CaCl2 - KMnO4 - H2SO4 - AgNO3 - KNO2 - Fe(NO3)2 - K2S2O8 - NaNO3 - NH3 - KI 3. Warna dari reaksi anion sulfat dan anion klorida Anion golongan sulfat - Berdasarkan test hadirnya sulfat, adanya endapan putih hal ini menunjukkan sampel mengandung sulfat
  • 14. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN LABORATORIUM KIMIA Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754 14 - Berdasarkan test hadirnya kormat, sampel mengandung kromat, adanya warna hijau kebeningan hal ini menunjukkan sampel mengandung kromat - Berdasarkan test kehadiran oksalat, menghilangnya warna KMnO4 hal ini menunjukkan sampel mengandung oksalat Anion golongan klorida - Berdasarkan test kehadiran tiosianat, adanya warna orange hal ini menunjukkan sampel mengandung sianida (SCN-) - Berdasarkan test kehadiran bromide dan klorida, adanya endapan putih hal ini menunjukkan sampel mengandung Cl-. VIII. JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS :  Identifikasi CO3 2- Na2CO3 (aq) + HCl (aq) NaHCO3 (aq) + NaCl (aq) CO2(aq) + Ca(OH)2 (aq) CaCO3(aq) + H2O (aq) CO2(aq) + Ba(OH)2 (aq) BaCO3 (aq) + H2O (aq)  Identtifikasi SO3 2- Na2SO3 (aq) + AgNO3 (aq) Ag2SO3 (aq) + NaNO3 (aq Na2SO3 (aq) + BaCl (aq) BaSO3 -(aq) + NaCl (aq) Na2SO3 (aq) + Pb(NO3)2 (aq) PbSO3 - (aq) + NaNO2 (aq)  Identifikasi SCN- 3KSCN (aq) + FeCl3 (aq) Fe(SCN)3 (aq) + 3KCl (aq) KSCN (aq) + Ag NO3(aq) AgSCN (s) KNO3 (aq)  Identifikasi Cl- NaCl (aq) + HNO3 (aq) + AgNO3 (aq) AgCl (s) + NaNO3 (aq) + H2O (aq)  Identifikasi Br- KBr (aq) + H2SO4 (aq) HBr(aq) + K2SO4 (aq) KBr (aq) + AgNO3 (aq) AgBr (aq) + KNO3 (aq)  Identifikasi CrO4 2- K2CrO4 (aq) + BaCl2 (aq) BaCRO4 (s) + 2KCl (aq) K2CrO4 (aq) + Ag NO3 (aq) AgCrO4 (s) + KNO3 (aq)
  • 15. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN LABORATORIUM KIMIA Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754 15 K2CrO4 (aq) + Pb(CH3COO)2 (aq) PbCrO4 (s) + CH3COOK (s)  Identifikasi SO4 2- Na2SO4 (aq) + BaCl2 (aq) BaSO4 (s) + NaCl (aq) Na2SO4 (aq) + AgNO3 (aq) Ag2SO3 (s) + NaNO3 (aq)  Identifikasi PO4 2- Na2HPO4 (aq) + AgNO3 (aq) Ag2 HPO4 (s) + NaNO3 (aq) Na2HPO4 (aq) + BaCl2 (aq) BaHPO4 (s) + NaCl (aq) IX. DAFTAR PUSTAKA : Dian, W., (2012)., Interaksi Arduino dan LabVIEW., Jakarta., Elex Media Komputindo. Fernando., (1997)., Kimia Analitik., Yogyakarta., Andi. Harjadi, W., (1993)., Ilmu Kimia Analitik Dasar., Jakarta., Erlangga Hermawati, A.L., (2007)., Kegunaan Zeolit Termodifikasi Sebagai Penyerap Anion., Jurnal Kimia Sains., 2(2)., 42-47. Widihati, I.A., (2008)., Adsorpsi Anion Cr (VI) Oleh Batu Pasir Teraktivasi Asam., Jurnal Kimia., 2(1)., 25-30., ISSN:1907-9850. Vogel, A.I .,(1979)., Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian 1 Edisi V., Jakarta., PT. Kalma Media Pustaka. MEDAN, 13 Mei 2019 ASISTEN LABORATORIUM PRAKTIKAN (MUHAMMAD FADLY) (KELOMPOK VIII) NIM : 4172131004 NIM :
  • 16. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN LABORATORIUM KIMIA Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754 16 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA Mata Kuliah : PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR REAKSI IDENTIFIKASI ANION OLEH : NAMA : 1. ADILA MAWADDAH (4173331001) 2. LINDA ROSITA (4173131020) 3. REINA INTAN APRILLA (4173331040) JURUSAN : KIMIA PROGRAM : S-1 PENDIDIKAN KELOMPOK : VIII (DELAPAN) TGL PELAKSANAAN : 14 MEI 2019 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN