SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Klasifikasi Anion
KLASIFIKASI ANION
Sampai kini belum ada skema yang memuaskan, yang dapat
digunakan untuk memisahkan anion ke dalam beberapa golongan
tertentu, mengingat ada anion yang memberikan reaksi terhadap
pereaksi golongan yang satu, juga memberikan reaksi terhadap
pereaksi untuk golongan yang lain.
Vogel membagi anion atas dua kelas yaitu:
Kelas A : anion yang menghasilkan gas, jika direaksikan dengan
asam- asam.
1. Anion yang melepaskan gas jika direaksikan dengan HCl atau
H2SO4 encer; mis : karbonat (CO3
-2 ), bikarbonat (HCO3
- ),
sulfit (SO3
-2 ), tiosulfat (S2O3
-2 ), sulfida (S-2 ), nitrit (NO2
- ),
hipochlorit (OCl- ), sianida (CN- ), sianat (OCN- ).
2. Anion yang melepaskan gas jika direaksikan dengan H2SO4
pekat. Yaitu ion-ion yang termasuk kelas A1. ditambah ion-ion :
chlorida (Cl- ), bromida (Br- ), iodida (I- ), nitrat (NO3
- ), klorat,
perklorat, permanganat, dll.
Kelas B : anion yang menghasilkan endapan dengan pereaksi
tertentu, serta anion-anion yang mereduksi/mengoksidasi.
1. anion yang diidentifikasikan dengan reaksi pengendapan,
mis : sulfat (SO4
-2 ), posfat (PO4
-3 ), posfit (PO3
-3 ), arsenat,
arsenit dll.
2. anion yang bersifat oksidasi reduksi dalam larutan,
mis : permanganat(MnO4) - , kromat (CrO4) -2 , dikromat (Cr2O7) -2
Pembagian lain yang dapat dilakukan antara lain :
1. Anion yang mengendap dengan penambahan larutan AgNO3, mis :
halogenida (Cl- , Br- , I- ), CN- , NO2 - , PO4
-3 , PO3
-3 ,Fe(CN)6
-3 , Fe(CN)6
-
4 , (SCN)- , OCl- ,CO3
-2 .
2. Anion yang mengendap dengan penambahan larutan garam-garam Barium,
Kalsium atau Zink, mis CO3
-2 , HCO3
- , PO4
-3 , SO3
-2 , SO4
-2 .
3. Anion yang bersifat oksidator, mis : NO2-, NO3
- , OCl- , ClO3
- , MnO4
- ,
Cr2O7
-2 , dll.
4. Anion yang bersifat reduktor, mis : SO3
-2 , HSO3
- , S2O3
-2 , NO2
- dll.
Pembagian tersebut diatas bukan merupakan patokan umum, tetapi dapat
membantu/memudahkan dalam proses analisa anion. Pada pemeriksaan anion
(dalam praktek), pada setiap percobaan-percobaan secara serentak terhadap anion
yang mempunyai reaksi-reaksi yang hampir sama.
SIFAT-SIFAT ANION
Analisis kualitatif sebagian besar didasarkan pada
kesetimbangan untuk memisahkan dan mengidentifikasikan ion
yang sejenis. Kesetimbangan asam basa, kesetimbangan
heterogen, kesetimbangan redoks, dan kesetimbangan ion
kompelks merupakan jenis-jenis kesetimbangan yang sering
digunakan dalam analisis kualitatif anion.
1. Sifat-sifat asam-basa
Suatu garam-garam yang mengalami kelarutan dalam air
yang mengandung kation basa kuat bila berkombinasi
(bergabung) dengan anion dari asam lemah menghasilkan
larutan yang bersifat basa.
2. Sifat redoks Kelompok anion, sebagian bersifat sebagai oksidator, sebagian
reduktot, sebagian lain sifat oksidator, reduktornya tergantung dalam
suasana larutannya. NO dan CrO merupakan oksidator kuat dalam suasana
larutan asam. Anion I, S2 dan SO merupakan reduktor dalam suasana asam.
3. Kesetimbangan larutan
Reaksi pengendapan mengandung nilai yang sangat berarti bagi analisis
anion. Beberapa reaksi anion dengan ion barium, Ba yang digunakan
sebagai uji spesifik dari anion tertentu didasarkan pada nilai kelarutannya.
Berdasarkan nilai K, berbagai garam, hanya barium sulfat yang dapat
diendapkan dari larutan yang dibuat asam dengan asam kuat encer.
Pengendapan senyawa ionic dari larutan mulai terjadi bila hasil kali ion-
ionnya yang dihasilkan lebih besar dari nilai Kp. Dalam keberadaan hanya
sedikit asam konjugasi, konsaentrasi anion tidak cukup besar untuk
terjadinya endapan.
IDENTIFIKASI ANION
Kimia analitik dapat dibagi dalam 2 bidang, yaitu analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif. Analisis kualitatif membahas tentang identifikasi zat-zat. Urusannya
adalah unsur atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel.
Sedangkan analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan banyaknya satu zat
tertentu yang ada dalam sampel.
Dalam kimia analisis kuantitatif dikenal suatu cara untuk menentukan ion
(kation/anion) tertentu dengan menggunakan pereaksi selektif dan spesifik.
Pereaksi selektif adalah pereaksi yang memberikan reaksi tertentu untuk satu jenis
kation/anion tertentu. Dengan menggunakan pereaksi-pereaksi ini maka akan
terlihat adanya perubahan-perubahan kimia yang terjadi, misalnya terbentuk
endapan, terjadinya perubahan warna, bau dan timbulnya gas.
Analisa kualitatif menggunakan dua macam uji, reaksi kering dan reaksi
basah.
Reaksi kering ialah sejumlah uji yang berguna dapat dilakukan dalam
keadaan kering, yakni tanpa melarutkan contoh. Petunjuk untuk operasi
semacam ialah pemanasan, uji pipa tiup, uji nyala, uji spektroskopi dan
uji manik. Reaksi basah ialah uji yang dibuat dengan zat-zat dalam
larutan. Suatu reaksi diketahui berlangsung dengan terbentuknya
endapan, dengan pembebasan gas dan dengan perubahan warna.
Mayoritas reaksi analisis kualitatif dilakukan dengan cara basah.
Untuk memudahkan menganalisa anion, diusahakan dulu dalam bentuk
senyawa yang mudah larut dalam air. Umumnya garam-garam natrium
mudah larut dalam garam karbonat dari logam-logam berat sukar larut
dalam air, sehingga apabila zat yang akan dianalisa berupa zat yang
sukar larut atau memberi endapan dengan Na2CO3, maka dibuat dahulu
berupa ekstrak soda, kemudian dipisahkan dari endapan yang
mengganggu tersebut.
Identifikasi anion meliputi analisis pendahuluan, analisis anion dari zat
asal dan analisis anion dengan menggunakan larutan ekstra soda. Dari
hasil analisis sebelumnya (data kelarutan) dan pengetahuan tentang kation
yang ada, dapat memberikan petunjuk tentang anion yang mungkin ada
atau tak ada dalam larutan sampel. Sebagai contoh, zat asal larut dalam
air panas, kation yang ditemukan Pb2+ , anion yang mungkin ada adalah
klorida karena PbCl2 larut dalam air panas. Tidak mungkin nitrat karena
timbal nitrat mudah larut dalam air dingin.
Beberapa uji pendahuluan dan uji identifikasi atau uji spesifik dapat
dilakukan dalam fasa padatan, tetapi untuk memperoleh validitas
pengujian yang tinggi biasanya dilakukan dalam keadaan larutan.
Kelarutan bahan-bahan organik terutama garam akan sangat membantu
dalam menetapkan kombinasi antar anion dan kation. Misalnya, jika
larutan zat yang tidak diketahui ditemukan mengandung ion karbonat.
CO-, maka hanya dimungkinkan ada kation-kation tertentu seperti K-, Na-,
NH-, sebab garam karbonat dari kation lain tidak larut dalam air.
Analisisi anion dan kation sering kali dapat dibantu oleh diagram alir,
yang menggambarkan langkah-langkah sistematis untuk mengidentifikasi
jenis anion dan kation. Diagram alir untuk analisis kation lebih sistematis
dibandingkan dengan diagram alir analisis anion. Dalam diagram analisis
kualitatif anion dan kation dimulai dari ion yang dinyatakan, pereaksi
yang perlu ditambahkan, kondisi eksperimen dan rumus kimia produk
yang dihasilkan. Dalam kerja laboratorium yang berkaitan dengan
analisis ion sangant penting mengikuti urutan dari langkah-langkah
analisis yang telah ditetapkan dalam diagram alir.
Analisis anion yang sering dilakukan meliputi 11 anion yang paling
umum, yaitu anion sulfide, sulfit, karbonat, nitrit, iodide, bromida,
klorida, fosfat, kromat, nitrat, dan sulfat. Beberapa uji pendahuluan dan
uji identifikasi atau uji spesifik dapat dilakukan dalam fase padatan,
tetapi untuk memperoleh validitas pengujian yang tinggi biasanya
dilakukan dalam keadaan larutan. Ada pula identifikasi anion
berdasarkan reaksi dalam larutan, yaitu anion yang diidentifikasi dengan
reaksi pengendapan dan dengan reaksi redoks
UJI PENDAHULUAN UNTUK ANION
Uji pendahuluan anion dimaksudkan untuk memisahkan anion pengoksidasi dan
anion pereduksi ke dalam empat golongan atau kelompok yang didasarkan pada
reaksinya terhadap larutan asam perklorat, HCLO4 encer dan ion perak, Ag+. Uji
pendahuluan ini dapat dideteksi dari terjadinya perubahan warna, timbulnya gas
dan terbentuknya endapan.
a. Deteksi adanya ion pengoksidasi
Terjadinya warna merah - coklat sampai hitam bila beberapa tetes larutan
sampel atau analit ditambahkan ke dalam larutan Mangan (II) klorida, MnCI2
dalam larutan HCl pekat, menunjukkan adanya anion pengoksidasi.
b. Deteksi adanya ion pereduksi
Timbulnya suspense atau endapan biru gelap bila larutan sampel ditambahkan ke
dalam larutan yang mengandung FeCl3, K3[Fe(CN)6] dan HCI encer menunjukkan
adanya anion-anion pereduksi, seperti S2-,SO3
2- ,I- atau NO2
-. Endapan biru timbul,
karena terbentuknya KFe[Fe(CN)6]merupakan senyawa kompleks yang di dalamnya
terdapat besi (II) dan besi (III).
c. Deteksi dari kelompok anion Karakteristik asam basa dan reaksi kesetimbangan dalam
larutan dari anion yang mengikuti klasifikasi dalam empat kelompok didasarkan pada
sifat-sifatnya terhadap asam perklorat dan ion perak. Klasifikasi anion ke dalam 4
golongan dirancang hanya untuk memberikan informasi awal tentang ada tidaknya
ion ion itu sendiri. Klasifikasi ini tidak di rancang untuk proses pemisahan.
Pengelompokkan anion ke dalam 4 kelompok ini penting. sehingga ion-ion dalam
suatu kelompok tidak terinterferensi oleh anion dari kelompok lain. Misalnya, ion
karbonat akan mengendap dalam golongan III sebagai garam perak karbonat, jika
pada langkah pertama dilakukan penambahan perak nitrat untuk menetralkan larutan
sampel.
d. Sifat-sifat anion terhadap asam sulfat pekat
Penggunaan larutan asam sulfat pekat (18M) dalam analisis anion
tergantung pada kemampuan anion sebagai bahan pengoksidasi dan
sifat keasamannya.
Jika sampel yang di uji adalah campuran dari garam dari garam, hasil
dari uji, hasil dari uji tidak selalu mudah untuk diinterpretasi, karena gas
yang terbentuk untuk mungkin terperangkap. Demikian pula dengan
garam yang sulit larut (seperti perak halide) dan garam yang
mengandung karakter kovalen (misal CdI2 dan HgCl2) yang hanya
bereaksi lambat dengan asam.
e. Sifat redoks
Kelompok anion, sebagian bersifat sebagai oksidator, sebagian reduktor,
sebagian lain sifat oksidator, reduktornya tergantung dalam suasana
larutannya. NO3
-dan CrO4
2-merupakan oksidator kuat dalam suasana
larutan asam. Anion I-, S2- dan SO3
2- merupakan reduktor dalam suasana
asam.
f. Kesetimbangan larutan
Reaksi pengendapan mengandung nilai yang sangat berarti bagi analisis anion.
Beberapa reaksi anion dengan ion barium, Ba2+
yang digunakan sebagai uji spesifik dari anion tertentu didasarkan pada nilai
kelarutannya.
Berdasarkan nilai Ksp berbagai garam, hanya barium sulfat yang dapat
diendapkan dari larutan yang dibuat asam dengan asam kuat encer.
Pengendapan senyawa ionik dari larutan mulai terjadi bila hasil kali ion-ionnya
yang dihasilkan lebih besar dari nilai Ksp. Dalam keberadaan hanya sedikit
asam konjugasi, konsaentrasi anion tidak cukup besar untuk terjadinya
endapan.

More Related Content

Similar to Fram.A_P2T1_Kel.1_Klasifikasi Anion. - Copy.pptx

Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VUniversitas Negeri Medan
 
Laporan awal ddka reska
Laporan awal ddka reskaLaporan awal ddka reska
Laporan awal ddka reskaReska wati
 
Study literatur anion
Study literatur anionStudy literatur anion
Study literatur anionLinda Rosita
 
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdflaporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdfmrbajiyo
 
Pemisahan kation iib
Pemisahan kation iibPemisahan kation iib
Pemisahan kation iibDian Posfor
 
RPP Analisa Kimia Dasar ( AKD )
RPP Analisa Kimia Dasar ( AKD )RPP Analisa Kimia Dasar ( AKD )
RPP Analisa Kimia Dasar ( AKD )Dani Novita Rahma
 
Final acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anionFinal acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anionAlfian Nopara Saifudin
 
Analisis Kuantitatif Kation
Analisis Kuantitatif KationAnalisis Kuantitatif Kation
Analisis Kuantitatif KationRidwan
 
Analisis kualitatif zat anorganik
Analisis kualitatif zat anorganikAnalisis kualitatif zat anorganik
Analisis kualitatif zat anorganikAfifah Sjahbandi
 
Kimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan ivKimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan ivrifdah bunga
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Rifki Ristiovan
 
Farm.D_P3T1_Kel.6_Kation Golongan V.pptx
Farm.D_P3T1_Kel.6_Kation Golongan V.pptxFarm.D_P3T1_Kel.6_Kation Golongan V.pptx
Farm.D_P3T1_Kel.6_Kation Golongan V.pptxCindyKake
 

Similar to Fram.A_P2T1_Kel.1_Klasifikasi Anion. - Copy.pptx (20)

Analisis Kation
Analisis KationAnalisis Kation
Analisis Kation
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
 
Laporan awal ddka reska
Laporan awal ddka reskaLaporan awal ddka reska
Laporan awal ddka reska
 
Stoikiometri larutan-kls-xi
Stoikiometri larutan-kls-xiStoikiometri larutan-kls-xi
Stoikiometri larutan-kls-xi
 
Study literatur anion
Study literatur anionStudy literatur anion
Study literatur anion
 
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdflaporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
 
Pemisahan kation iib
Pemisahan kation iibPemisahan kation iib
Pemisahan kation iib
 
RPP Analisa Kimia Dasar ( AKD )
RPP Analisa Kimia Dasar ( AKD )RPP Analisa Kimia Dasar ( AKD )
RPP Analisa Kimia Dasar ( AKD )
 
Final acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anionFinal acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anion
 
Analisis Kuantitatif Kation
Analisis Kuantitatif KationAnalisis Kuantitatif Kation
Analisis Kuantitatif Kation
 
Analisis kation
Analisis kation Analisis kation
Analisis kation
 
Laporan kiman percobaan 2
Laporan kiman percobaan 2Laporan kiman percobaan 2
Laporan kiman percobaan 2
 
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
 
Analisis kualitatif zat anorganik
Analisis kualitatif zat anorganikAnalisis kualitatif zat anorganik
Analisis kualitatif zat anorganik
 
Kimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan ivKimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan iv
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
 
Reaksi asam dan basa
Reaksi asam dan basaReaksi asam dan basa
Reaksi asam dan basa
 
analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1
 
6. Analisis Kualitatif.pptx
6. Analisis Kualitatif.pptx6. Analisis Kualitatif.pptx
6. Analisis Kualitatif.pptx
 
Farm.D_P3T1_Kel.6_Kation Golongan V.pptx
Farm.D_P3T1_Kel.6_Kation Golongan V.pptxFarm.D_P3T1_Kel.6_Kation Golongan V.pptx
Farm.D_P3T1_Kel.6_Kation Golongan V.pptx
 

Recently uploaded

Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 

Recently uploaded (20)

Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 

Fram.A_P2T1_Kel.1_Klasifikasi Anion. - Copy.pptx

  • 2. KLASIFIKASI ANION Sampai kini belum ada skema yang memuaskan, yang dapat digunakan untuk memisahkan anion ke dalam beberapa golongan tertentu, mengingat ada anion yang memberikan reaksi terhadap pereaksi golongan yang satu, juga memberikan reaksi terhadap pereaksi untuk golongan yang lain.
  • 3. Vogel membagi anion atas dua kelas yaitu: Kelas A : anion yang menghasilkan gas, jika direaksikan dengan asam- asam. 1. Anion yang melepaskan gas jika direaksikan dengan HCl atau H2SO4 encer; mis : karbonat (CO3 -2 ), bikarbonat (HCO3 - ), sulfit (SO3 -2 ), tiosulfat (S2O3 -2 ), sulfida (S-2 ), nitrit (NO2 - ), hipochlorit (OCl- ), sianida (CN- ), sianat (OCN- ). 2. Anion yang melepaskan gas jika direaksikan dengan H2SO4 pekat. Yaitu ion-ion yang termasuk kelas A1. ditambah ion-ion : chlorida (Cl- ), bromida (Br- ), iodida (I- ), nitrat (NO3 - ), klorat, perklorat, permanganat, dll.
  • 4. Kelas B : anion yang menghasilkan endapan dengan pereaksi tertentu, serta anion-anion yang mereduksi/mengoksidasi. 1. anion yang diidentifikasikan dengan reaksi pengendapan, mis : sulfat (SO4 -2 ), posfat (PO4 -3 ), posfit (PO3 -3 ), arsenat, arsenit dll. 2. anion yang bersifat oksidasi reduksi dalam larutan, mis : permanganat(MnO4) - , kromat (CrO4) -2 , dikromat (Cr2O7) -2
  • 5. Pembagian lain yang dapat dilakukan antara lain : 1. Anion yang mengendap dengan penambahan larutan AgNO3, mis : halogenida (Cl- , Br- , I- ), CN- , NO2 - , PO4 -3 , PO3 -3 ,Fe(CN)6 -3 , Fe(CN)6 - 4 , (SCN)- , OCl- ,CO3 -2 . 2. Anion yang mengendap dengan penambahan larutan garam-garam Barium, Kalsium atau Zink, mis CO3 -2 , HCO3 - , PO4 -3 , SO3 -2 , SO4 -2 . 3. Anion yang bersifat oksidator, mis : NO2-, NO3 - , OCl- , ClO3 - , MnO4 - , Cr2O7 -2 , dll. 4. Anion yang bersifat reduktor, mis : SO3 -2 , HSO3 - , S2O3 -2 , NO2 - dll. Pembagian tersebut diatas bukan merupakan patokan umum, tetapi dapat membantu/memudahkan dalam proses analisa anion. Pada pemeriksaan anion (dalam praktek), pada setiap percobaan-percobaan secara serentak terhadap anion yang mempunyai reaksi-reaksi yang hampir sama.
  • 6. SIFAT-SIFAT ANION Analisis kualitatif sebagian besar didasarkan pada kesetimbangan untuk memisahkan dan mengidentifikasikan ion yang sejenis. Kesetimbangan asam basa, kesetimbangan heterogen, kesetimbangan redoks, dan kesetimbangan ion kompelks merupakan jenis-jenis kesetimbangan yang sering digunakan dalam analisis kualitatif anion. 1. Sifat-sifat asam-basa Suatu garam-garam yang mengalami kelarutan dalam air yang mengandung kation basa kuat bila berkombinasi (bergabung) dengan anion dari asam lemah menghasilkan larutan yang bersifat basa.
  • 7. 2. Sifat redoks Kelompok anion, sebagian bersifat sebagai oksidator, sebagian reduktot, sebagian lain sifat oksidator, reduktornya tergantung dalam suasana larutannya. NO dan CrO merupakan oksidator kuat dalam suasana larutan asam. Anion I, S2 dan SO merupakan reduktor dalam suasana asam. 3. Kesetimbangan larutan Reaksi pengendapan mengandung nilai yang sangat berarti bagi analisis anion. Beberapa reaksi anion dengan ion barium, Ba yang digunakan sebagai uji spesifik dari anion tertentu didasarkan pada nilai kelarutannya. Berdasarkan nilai K, berbagai garam, hanya barium sulfat yang dapat diendapkan dari larutan yang dibuat asam dengan asam kuat encer. Pengendapan senyawa ionic dari larutan mulai terjadi bila hasil kali ion- ionnya yang dihasilkan lebih besar dari nilai Kp. Dalam keberadaan hanya sedikit asam konjugasi, konsaentrasi anion tidak cukup besar untuk terjadinya endapan.
  • 8. IDENTIFIKASI ANION Kimia analitik dapat dibagi dalam 2 bidang, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas tentang identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsur atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel. Sedangkan analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan banyaknya satu zat tertentu yang ada dalam sampel. Dalam kimia analisis kuantitatif dikenal suatu cara untuk menentukan ion (kation/anion) tertentu dengan menggunakan pereaksi selektif dan spesifik. Pereaksi selektif adalah pereaksi yang memberikan reaksi tertentu untuk satu jenis kation/anion tertentu. Dengan menggunakan pereaksi-pereaksi ini maka akan terlihat adanya perubahan-perubahan kimia yang terjadi, misalnya terbentuk endapan, terjadinya perubahan warna, bau dan timbulnya gas.
  • 9. Analisa kualitatif menggunakan dua macam uji, reaksi kering dan reaksi basah. Reaksi kering ialah sejumlah uji yang berguna dapat dilakukan dalam keadaan kering, yakni tanpa melarutkan contoh. Petunjuk untuk operasi semacam ialah pemanasan, uji pipa tiup, uji nyala, uji spektroskopi dan uji manik. Reaksi basah ialah uji yang dibuat dengan zat-zat dalam larutan. Suatu reaksi diketahui berlangsung dengan terbentuknya endapan, dengan pembebasan gas dan dengan perubahan warna. Mayoritas reaksi analisis kualitatif dilakukan dengan cara basah. Untuk memudahkan menganalisa anion, diusahakan dulu dalam bentuk senyawa yang mudah larut dalam air. Umumnya garam-garam natrium mudah larut dalam garam karbonat dari logam-logam berat sukar larut dalam air, sehingga apabila zat yang akan dianalisa berupa zat yang sukar larut atau memberi endapan dengan Na2CO3, maka dibuat dahulu berupa ekstrak soda, kemudian dipisahkan dari endapan yang mengganggu tersebut.
  • 10. Identifikasi anion meliputi analisis pendahuluan, analisis anion dari zat asal dan analisis anion dengan menggunakan larutan ekstra soda. Dari hasil analisis sebelumnya (data kelarutan) dan pengetahuan tentang kation yang ada, dapat memberikan petunjuk tentang anion yang mungkin ada atau tak ada dalam larutan sampel. Sebagai contoh, zat asal larut dalam air panas, kation yang ditemukan Pb2+ , anion yang mungkin ada adalah klorida karena PbCl2 larut dalam air panas. Tidak mungkin nitrat karena timbal nitrat mudah larut dalam air dingin. Beberapa uji pendahuluan dan uji identifikasi atau uji spesifik dapat dilakukan dalam fasa padatan, tetapi untuk memperoleh validitas pengujian yang tinggi biasanya dilakukan dalam keadaan larutan. Kelarutan bahan-bahan organik terutama garam akan sangat membantu dalam menetapkan kombinasi antar anion dan kation. Misalnya, jika larutan zat yang tidak diketahui ditemukan mengandung ion karbonat. CO-, maka hanya dimungkinkan ada kation-kation tertentu seperti K-, Na-, NH-, sebab garam karbonat dari kation lain tidak larut dalam air.
  • 11. Analisisi anion dan kation sering kali dapat dibantu oleh diagram alir, yang menggambarkan langkah-langkah sistematis untuk mengidentifikasi jenis anion dan kation. Diagram alir untuk analisis kation lebih sistematis dibandingkan dengan diagram alir analisis anion. Dalam diagram analisis kualitatif anion dan kation dimulai dari ion yang dinyatakan, pereaksi yang perlu ditambahkan, kondisi eksperimen dan rumus kimia produk yang dihasilkan. Dalam kerja laboratorium yang berkaitan dengan analisis ion sangant penting mengikuti urutan dari langkah-langkah analisis yang telah ditetapkan dalam diagram alir. Analisis anion yang sering dilakukan meliputi 11 anion yang paling umum, yaitu anion sulfide, sulfit, karbonat, nitrit, iodide, bromida, klorida, fosfat, kromat, nitrat, dan sulfat. Beberapa uji pendahuluan dan uji identifikasi atau uji spesifik dapat dilakukan dalam fase padatan, tetapi untuk memperoleh validitas pengujian yang tinggi biasanya dilakukan dalam keadaan larutan. Ada pula identifikasi anion berdasarkan reaksi dalam larutan, yaitu anion yang diidentifikasi dengan reaksi pengendapan dan dengan reaksi redoks
  • 12. UJI PENDAHULUAN UNTUK ANION Uji pendahuluan anion dimaksudkan untuk memisahkan anion pengoksidasi dan anion pereduksi ke dalam empat golongan atau kelompok yang didasarkan pada reaksinya terhadap larutan asam perklorat, HCLO4 encer dan ion perak, Ag+. Uji pendahuluan ini dapat dideteksi dari terjadinya perubahan warna, timbulnya gas dan terbentuknya endapan. a. Deteksi adanya ion pengoksidasi Terjadinya warna merah - coklat sampai hitam bila beberapa tetes larutan sampel atau analit ditambahkan ke dalam larutan Mangan (II) klorida, MnCI2 dalam larutan HCl pekat, menunjukkan adanya anion pengoksidasi.
  • 13. b. Deteksi adanya ion pereduksi Timbulnya suspense atau endapan biru gelap bila larutan sampel ditambahkan ke dalam larutan yang mengandung FeCl3, K3[Fe(CN)6] dan HCI encer menunjukkan adanya anion-anion pereduksi, seperti S2-,SO3 2- ,I- atau NO2 -. Endapan biru timbul, karena terbentuknya KFe[Fe(CN)6]merupakan senyawa kompleks yang di dalamnya terdapat besi (II) dan besi (III). c. Deteksi dari kelompok anion Karakteristik asam basa dan reaksi kesetimbangan dalam larutan dari anion yang mengikuti klasifikasi dalam empat kelompok didasarkan pada sifat-sifatnya terhadap asam perklorat dan ion perak. Klasifikasi anion ke dalam 4 golongan dirancang hanya untuk memberikan informasi awal tentang ada tidaknya ion ion itu sendiri. Klasifikasi ini tidak di rancang untuk proses pemisahan. Pengelompokkan anion ke dalam 4 kelompok ini penting. sehingga ion-ion dalam suatu kelompok tidak terinterferensi oleh anion dari kelompok lain. Misalnya, ion karbonat akan mengendap dalam golongan III sebagai garam perak karbonat, jika pada langkah pertama dilakukan penambahan perak nitrat untuk menetralkan larutan sampel.
  • 14. d. Sifat-sifat anion terhadap asam sulfat pekat Penggunaan larutan asam sulfat pekat (18M) dalam analisis anion tergantung pada kemampuan anion sebagai bahan pengoksidasi dan sifat keasamannya. Jika sampel yang di uji adalah campuran dari garam dari garam, hasil dari uji, hasil dari uji tidak selalu mudah untuk diinterpretasi, karena gas yang terbentuk untuk mungkin terperangkap. Demikian pula dengan garam yang sulit larut (seperti perak halide) dan garam yang mengandung karakter kovalen (misal CdI2 dan HgCl2) yang hanya bereaksi lambat dengan asam. e. Sifat redoks Kelompok anion, sebagian bersifat sebagai oksidator, sebagian reduktor, sebagian lain sifat oksidator, reduktornya tergantung dalam suasana larutannya. NO3 -dan CrO4 2-merupakan oksidator kuat dalam suasana larutan asam. Anion I-, S2- dan SO3 2- merupakan reduktor dalam suasana asam.
  • 15. f. Kesetimbangan larutan Reaksi pengendapan mengandung nilai yang sangat berarti bagi analisis anion. Beberapa reaksi anion dengan ion barium, Ba2+ yang digunakan sebagai uji spesifik dari anion tertentu didasarkan pada nilai kelarutannya. Berdasarkan nilai Ksp berbagai garam, hanya barium sulfat yang dapat diendapkan dari larutan yang dibuat asam dengan asam kuat encer. Pengendapan senyawa ionik dari larutan mulai terjadi bila hasil kali ion-ionnya yang dihasilkan lebih besar dari nilai Ksp. Dalam keberadaan hanya sedikit asam konjugasi, konsaentrasi anion tidak cukup besar untuk terjadinya endapan.